Chapter II - 2 PDF
Chapter II - 2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
kuspid pada gigi posterior yang dibuat dengan menggunakan bahan resin komposit.
onlay dapat dibuat dengan beberapa teknik yaitu direk, semidirek, dan indirek.21
Teknik direk dan semidirek dilakukan dalam satu kali kunjungan, sedangkan teknik
Restorasi untuk gigi posterior dengan karies yang sangat besar dan
kunjungan dan lebih cocok dibuat dengan teknik indirek.3 Teknik indirek
namun dengan bahan resin komposit tipe terbaru yaitu tipe nanofiller, teknik ini dapat
dikerjakan hanya dengan melakukan penyinaran pada resin komposit dan tidak
dikerjakan di laboratorium.2
Teknik yang membutuhkan minimal dua kali kunjungan ini, secara umum
sementara. Dari hasil pencetakan akan didapatkan die, lalu built up restorasi resin
komposit dilakukan pada die. Pada kunjungan kedua, restorasi dipassen ke gigi dan
dilakukan sementasi restorasi ke gigi, hanya saja terdapat variasi penggunaan bahan
polis yang tinggi dan ketahanan polis yang hampir sama dengan mikrofiller ketika
memelihara sifat fisik dan ketahanan pemakaian yang ekuivalen dengan beberapa
resin komposit hibrid. Kombinasi dua tipe nanofiller menghasilkan kombinasi terbaik
dari sifat-sifat fisik. Dengan kombinasi estetis yang superior, ketahanan polis jangka-
panjang, dan sifat-sifat fisik lainnya, ini diharapkan bahwa sistem nanokomposit ini
restorasi sebelum sementasi restorasi ke gigi, namun peneliti lain hanya melakukan
aluminium oksida atau dengan bur medium grit, kemudian dietsa dengan phosphoric
acid gel selama 30 detik, cuci dan keringkan, selanjutnya pengaplikasian unfilled
phosphoric acid 37% selama 15-20 detik, cuci dan keringkan. Kemudian onlay dapat
acid 35%, cuci dan keringkan, kemudian pada permukaan internal onlay
adhesive. Permukaan enamel dan dentin dietsa selama 15 detik dengan phosphoric
acid 35% dan cuci selama 5 detik, kemudian diberi bahan bonding selama 20 detik.
permukaan dalam onlay diberi hidrofluoric acid gel 5% selama 10-15 detik, cuci
dengan air, kemudian silane coupling agent diaplikasikan. Gigi dibersihkan dan
permukaan enamel dan dentin dietsa dengan phosphoric acid 37% selama 30 detik
diaplikasikan pada kavitas dan onlay, kemudian onlay dapat disemenkan pada gigi.6
Azevedo (2007) dan Terry dan Touati (2001) melakukan pengetsaan pada
enamel dan dentin dengan phosphoric acid selama 15 detik, kemudian cuci dan
acid 37%, kemudian cuci dengan air dan selanjutnya dilakukan silanisasi. Bahan
adhesive diaplikasikan pada permukaan internal onlay dan gigi, kemudian dapat
disemenkan.7,8
Secara umum, teknik pembuatan onlay resin komposit indirek adalah sebagai
berikut :
1. Preparasi kavitas
Preparasi gigi untuk indirek resin inlay, onlay, maupun overlay berbeda
ditentukan berdasarkan pada sifat-sifat mekanis dari bahan komposit indirek dan
pengalaman operator. Sejak resisten dan retensi merupakan hal yang ditentukan oleh
perlekatan terhadap enamel dan dentin, lebih banyak preparasi secara konservatif
- Semua sudut dan tepi bagian dalam harus dibuat membulat untuk
menghindari tekanan.4,5,6,8
- Semua dinding proksimal harus flare atau miring 5-15 derjat (tanpa
undercut).4-6,8,19
minimum yang masih bisa untuk preparasi dari permukaan oklusal adalah
1,5 mm.4,6,8,19
2. Pencetakan
Penyesuaian warna dilakukan pada daerah dentin dan enamel. Warna dentin
disesuaikan dengan dentin yang terpapar, bila terdapat amalgam tattoo atau stain, area
servikal dari permukaan bukal dapat digunakan.4,5 Warna enamel disesuaikan dengan
permukaan oklusal dari gigi.4,5 Penyesuaian warna enamel dengan menggunakan foto
4. Restorasi sementara
Model dituangkan dalam bentuk die. Kemudian dari die yang telah disiapkan,
bahan resin komposit diletakkan selapis demi selapis, bentuk restorasi seperti
harus dibangun.4
6. Passen
restorasi pada kavitas, jangan tekan onlay ke gigi. Saat onlay sudah duduk secara
detik, kemudian cuci dengan air, kemudian permukaan dalam restorasi diberi silane
coupling agent,5,6,8,29 bisa juga tanpa pemberian silane coupling agent.4 kemudian
kavitas juga dietsa dengan phosphoric acid 37% selama 15-20 detik, cuci dan
Gambar 4. Pengetsaan24
Buang semua sisa semen dengan finishing bur. Periksa oklusi dan daerah
permukaan internal restorasi resin komposit. Tujuan utama pengikatan partikel filler
ke matriks resin organik melalui silane coupling agent adalah untuk memperbaiki
sifat fisik resin komposit. Silane coupling agent bekerja dengan cara mencegah
gangguan hidrolisis diantara permukan filler dan matriks yang dapat menimbulkan
keretakan resin.1 Silane coupling agent adalah molekul bifunctional, yang terdiri dari
grup silane dan grup metachrylate, dimana satu gugus akhir pada grup silane
berikatan dengan grup hidroksil pada partikel filler melalui reaksi kondensasi yang
menghasilkan ikatan siloxane, sedangkan grup metachrylate pada sisi lain mengalami
- Peningkatan pencampuran
- Memperkecil pemakaian.
lain yang dapat digunakan sebagai silane coupling agent adalah N-[3-
mahkota, jembatan, inlay/onlay, veener yang terbuat dari porselen, metal maupun
permukaan porselen yang telah dietsa, sandblasted, atau yang kasar, dan secara
mikro retensi (yang dikontrol oleh alat), sedangkan bur diamond atau carborundum
menyebabkan makro retensi (yang dikontrol oleh operator) dan mikro retensi.13
permukaan dan bahan bonding pada kekuatan ikat komposit perbaikan, melakukan
acid, mendapatkan hasil bahwa unfilled resin, yang digunakan sendiri atau pun
meningkatkan shear bond strength dari komposit yang diperbaiki. Silanisasi dan
unfilled resin hanya sedikit meningkatkan repair strength dibandingkan unfilled resin
saja. 13
kurang lebih 25%. Evaluasi ikatan silane terhadap metal atau keramik, menunjukkan
bahwa silane tidak berikatan dengan permukaan metal. Kemudian, ditemukan bahwa
penggunaan silane dapat meningkatkan bond strength resin komposit pada porselen
lembab dan ikatan silane memburuk dibawah tekanan udara. Kontribusi utama pada
resin komposit, tapi juga oleh pembentukan ikatan kovalen siloxane melalui
penerapan silane.21
adalah : kekuatan bahan atau ketahanan terhadap fraktur, fatique resistance atau
resisten terhadap degradasi, dan wear resistance. Salah satu faktor yang menyokong
sifat psiko-mekanis ini adalah silane coupling agent pada permukaan filler-matriks
(Soderholm and Shang (1993) cit Yoshida (2002)). Penggabungan yang efektif antara
matriks resin dan filler kaca dilaporkan menurunkan proses degradasi (Broutman and
Sahu (1971); Brown (1980) cit Yoshida (2002)), untuk melindungi permukaan filler
terhadap fraktur (Mohsen and Craig (1995) cit Yoshida (2002)) dan juga untuk
meningkatkan distribusi dan transmisi tekanan dari resin matriks yang fleksibel
terhadap inorganik partikel filler yang kaku dan kuat (Calais and Soderholm cit
Yoshida (2002)).22
yang menawarkan ikatan, tidak hanya terjadi antara mineral filler dan matriks organik
pada resin komposit, tapi juga permukaan keramik untuk perlekatan yang lebih baik
terhadap berbagai bonding agent. (Schrader and Block (1971); Soderholm (1981) cit
Nihei (2002)) Sifat mekanis dari suatu restorasi resin komposit dalam jangka panjang
berubah, berhubungan dengan hidrolisis dari coupling layer pada permukaan antara
matriks resin dan inorganik filler partikel. (Soderholm (1984) cit Nihei (2002))
silane, hasilnya komposit akan lebih tahan lama, karena lapisan ini lebih tahan
terhadap serangan hidrolitik dari molekul air yang diabsorbsi. (Kurata and Yamazaki
(1993); Yamanaka et al (1996); Nihei et al (2000) cit Nihei (2002)) pada penelitian
pada resin komposit menemukan bahwa dekontaminasi kimia pada filler dapat
ikatan siloxane (Si-O-Si) antara permukaan silica dan molekul silane.22 Nihei (2002)
perbedaan yang berarti antara kekuatan tarik sampel baru dan sampel yang telah
acid atau silanisasi pada permukaan komposit untuk meningkatkan bond strength.12
komposit yang diberi silane coupling agent meningkatkan bond strength bila
kekuatan ikat antara komposit resin mikrohibrid dan nanofill mendapatkan hasil
permberian bonding. Kelompok dengan bahan resin komposit microhybrid dan resin
komposit nanofill yang menggunakan silane mempunyai nilai kekuatan geser yang
paling besar, yaitu 9,9368 ± 0,87401 MPa sedangkan kelompok tanpa perlakuan