Jurnal Viskositas Pomits Autosaved
Jurnal Viskositas Pomits Autosaved
Abstrak-Telah dilakukan percobaan viskositas zat cair pelumas yang dibutuhkan tiap-tiap tipe mesin
untuk menentukan nilai viskositas pada zat cair . membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. .
Sehingga sebelum menggunakan pelumas merek
Percobaan ini dilakukan dengan memanfaatkan prinsip
tertentu harus diperhatikan terlebih dahulu koefisien
hokum stokes . Untuk menentukan viskositas suatu zat kekentalan pelumas sesuai atau tidak dengan tipe
cair dapat dilakukan dengan beberapa macam metode. mesin.
Penelitian ini bertujuan untuk
Didalam praktikum ini pengujian viskositas dilakukan mengetahui berapa koefisien kekentalan suatu fluida
dengan metode viskositas bola jatuh. Pada metode yang diukur dengan menggunakan
viskositas bola jatuh diameter bola diukur terlebih regresi linear hukum Stokes. Sehingga data
tersebut dapat digunakan sebagai bahan
dahulu. Setelah itu setlah dua garis sebagai batas atas perbandingan untuk menentukan koefisien
(misal 15 cm dari permukaan) dan batas bawah (misal 50 kekentalan zat cair yang dibutuhkan oleh tiap-tiap
cm dari batas atas) dimana pada area tersebut bola tipe mesin. Fluida yang digunakan adalah parafin,
minyak goreng dan olie .
diperkirakan memiliki percepatan konstan. Lalu
jatuhkan bola dan ukurlah waktu laju turunnya bola
ketika bola sejajar batas atas. Setelah semua data II. LANDASAN TEORI
terkumpul maka viskositas cairan dapat dihitung dengan Hukum Stokes
menggunakan rumus yang ada. Viskositas (kekentalan) berasal dari
perkataan Viscous (Soedojo,3, 1986). Suatu
Kata kunci: Koefisien kekentalan zat cair, bahan apabila dipanaskan sebelum menjadi cair
terlebih dulu menjadi viscous yaitu menjadi
Hukum Stokes lunak dan dapat mengalir pelan-pelan.
Viskositas dapat dianggap sebagai gerakan di
bagian dalam (internal) suatu fluida
I. PENDAHULUAN
(Sears & Zemansky,2, 1982).
Di antara salah satu sifat zat cair adalah Jika sebuah benda berbentuk bola
kental (viscous) di mana zat cair memiliki dijatuhkan ke dalam fluida kental, misalnya
koefisien kekentalan yang berbeda-beda, kelereng dijatuhkan ke dalam kolam renang
misalnya kekentalan minyak goreng berbeda yang airnya cukup dalam, nampak mula-mula
dengan kekentalan olie. Dengan sifat ini zat cair
banyak digunakan dalam dunia otomotif yaitu
sebagai pelumas mesin. Telah diketahui bahwa
kelereng bergerak dipercepat. Tetapi beberapa Persamaan (1) pertama kali dijabarkan oleh Sir
saat setelah menempuh jarak cukup jauh, George Stokes tahun 1845, sehingga disebut
ystem kelereng bergerak dengan kecepatan Hukum Stokes.
konstan (bergerak lurus beraturan). Ini berarti Dalam pemakaian eksperimen harus
bahwa di samping gaya berat dan gaya apung diperhitungkan beberapa syarat antara lain :
zat cair masih ada gaya lain yang bekerja pada Ruang tempat fluida jauh lebih luas
kelereng tersebut. Gaya ketiga ini adalah gaya icrometer ukuran bola.
gesekan yang disebabkan oleh kekentalan Tidak terjadi aliran turbulen dalam
fluida. fluida.
Khusus untuk benda berbentuk bola, Kecepatan v tidak terlalu besar sehingga
gaya gesekan fluida secara empiris dirumuskan aliran fluida masih bersifat icrome.
sebagai Persamaan (1) (Sears,2, 1984). Sebuah bola padat memiliki rapat massa
Fs = 6πηrv (1) ρb dan berjari-jari r dijatuhkan tanpa kecepatan
dengan η menyatakan koefisien awal ke dalam fluida kental memiliki rapat
kekentalan, r adalah jari-jari bola kelereng, dan massa ρf, di mana ρb > ρf. Telah diketahui
v kecepatan icromet bola terhadap fluida. bahwa bola mula-mula mendapat percepatan
gravitasi, namun beberapa saat setelah bergerak FA = ρf .Vb.g (4)
cukup jauh bola akan bergerak dengan
kecepatan konstan. Kecepatan yang tetap ini Rapat massa bola ρb dan rapat massa
disebut kecepatan akhir vT atau kecepatan fluida ρf dapat diukur dengan menggunakan
terminal yaitu pada saat gaya berat bola sama Persamaan (5) dan (6).
dengan gaya apung ditambah gaya gesekan
fluida. Gambar 1 menunjukkan ystem gaya Ρb =massa bola / volume bola (5)
yang bekerja pada bola kelereng yakni FA = Ρf = (mgu + mf) – mgu / Vf (6)
gaya Archimedes, FS = gaya Stokes, dan W=mg
= gaya berat kelereng. dengan mgu menyatakan massa gelas
ukur, mf massa fluida, Vf volume fluida.
Dengan mensubstitusikan Persamaan (3)
dan (4) ke dalam Persamaan (2) maka diperoleh
Persamaan (7).
Atau t = k d
15 cm V. KESIMPULAN
Dari percobaan viskositas zat cair yang telah
50 cm
75 cm dilakukan, didapat kesimpulan sebagai berikut:
Nilai viskositas oli sae 40 sebesar 6.69
poise
Nilai viskositas oli sae 20 sebesar 5.80 poise
Nilai viskositas parafin sebesar 2.311 poise
Gambar. 2 Viskosimeter Bola Jatuh
Nilai viskositas minyak kelapa sebesar 3.172
1. Ukurlah diameter bola (kaca dan besi)
poise
dengan icrometer
2. Tentukan batas atas (sekitar 15 cm dari
permukaan zat cair)
Daftar pustaka
3. Tentukan batas bawah ( 50 dan 75 cm dari
batas atas )
[1] HALLIDAY-RESNICK, 1985, Fisika, Penerbit
4. Jatuhkan bola dari permukaan zat cair Erlangga, Jakarta.
[2] SEARS & ZEMANSKY, 1982, Fisika
Universitas, Penerbit Bina Cipta, Bandung.