Anda di halaman 1dari 31

SISTEM MANAJEMEN MUTU

Disusun Oleh :
ELSYA ARTA MEILIAN
NIM : P07134117060

PRODI D IV Kelas B
JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga proposal
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi proposal
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam proposal ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan proposal ini.

Mataram, Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................. 1
B. VISI DAN MISI ......................................................................................... 2
C. TUJUAN.................................................................................................... 3

BAB II STRUKTUR LABORATORIUM .................................................... 4

A. JENIS DAN LOKASI LABORATORIUM .................................................. 4


B. PENATAAN LABORATORIUM ............................................................... 5
C. PENGOLAHAN LIMBAH ......................................................................... 8
D. PENCAHAYAAN ...................................................................................... 10
E. VENTILASI .............................................................................................. 10
F. TEMPRATUR DAN KELEMBAPAN ........................................................ 10
G. SUMBER ENERGI DAN PERSEDIAAN AIR.......................................... 11
H. MEJA LABORATORIUM ......................................................................... 11
I. INFENTARIS ALAT DAN BAHAN ........................................................... 12
J. STRUKTUR ORGANISASI ...................................................................... 14
K. ALUR PEMERIKSAAN............................................................................. 15
L. JENIS DAN BIAYA PEMERIKSAAN ....................................................... 16

BAB III PROGRAM LABORATORIUM .................................................... 18

A. PEREKRUTAN SUMBER DAYA MANUSIA ........................................... 18


B. PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM............................................... 22

PENUTUP ………………………………………………………………………………… 30
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, dan
pengobatan, serta pemulihan kesehatan. Laboratorium sebagai
penyelenggara kesehatan sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai
jalur yang sangat penting dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai
dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan kesehatan. Dengan demikian
laboratorium kehilangan kemandirian motivasi dan inisiatif pengembangan dan
menunjukkan kesehatan, termasuk perbaikan mutu kesehatan yang merupakan salah
satu tujuan kesehatan nasional.
Peran serta masyarakat, khususnya tenaga kesehatan dalam
penyelenggara kesehatan selama ini sangat minim. Apabila dikaitkan dengan
tuntutan program kesehatan atau rumah sakit yang menginginkan masyarakat sadar akan
pentingnya kesehatan dan sekrining penyakit dari gejala-gejala yang dirasakan dan
mendapat kepastian diagnosa agar bisa membatasi ataupun dapat mengobati lebih
dini agar tercapainya kesehatan masyarakat yang baik, menginginkan
mutu kesehatan yang meningkat sementara kemampuan dan keberadaaan laboratorium
sangat jarang di masyarakat sehingga untuk menjawab diagnosa itu sangat
memprihatinkan.
Meningkatnya jumlah kasus penyakit tropis seperti malaria, DBD, tipus dan
diabetes mellitus mengindikasikan peningkatan kebutuhan terhadap pemeriksaan
laboratorium. Disamping itu, tingginya tingkat pendidikan maka kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya kesehatan semakin meningkat serta dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memungkinkan perluasan dan peningkatan mutu layanan
laboratorium.
Kurang memuaskannya pelayanan laboratorium di puskesmas setempat sehingga
membuat pasien yang memeriksakan kesehatannya cenderung di rujuk ke laboratorium
rumah sakit yang lokasinya sangat jauh dari rumahnya, melihat kondisi tersebut kami
tertarik untuk mendirikan sebuah laboratorium klinik yang bertempat di kecamatan Utan
Kabupaten Sumbawa Besar, NTB. Dan kami juga melihat peluang yang besar dari
jumlah penduduk yang besar dan mereka merupakan konsumen potensial bagi
laboratorium yang akan kami bangun nanti, disamping itu lokasi yang berada ditengah-
tengah kecamatan dan strategis memudahkan pasien untuk mengakses laboratorium
kami.

Data Perusahaan
Nama Perusahaan : Laboratorium Klinik Primadia
Bidang Usaha : Laboratorium Klinik
Alamat Perusahaan : Jalan Lintas Sumbawa-Tano
Nomor Telepon : (0371)555 5555

B. VISI DAN MISI


Visi
1. Menjadi Laboratorium Klinik Terbaik dan Terpercaya di Sumbawa Besar.
2. Terdepan dalam layanan diagnose.
Misi
1. Memberi pelayanan kesehatan prima dan berkualitas.
2. Menegakkan diagnosis yang tepat.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana dan teknologi yang
terstandardisasi.
4. Mengembangkan jaringan kerjasama dan perluasan konsumen.
5. Melakukan riset berkelanjutan untuk pelayanan yang lebih baik.
C. Tujuan
Sebagai penjabaran visi dan misi, maka tujuan yang ingin dicapai pada periode
2020-2022 yaitu:
1.Peningkatan kualitas layanan kesehatan yang berorientasi pada konsumen.
2.Peningkatan kinerja tim yang kompeten, profesional, dan berdedikasi tinggi.
3.Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana dan alat-alat medis.
4.Pemeliharaan aset-aset laboratorium klinik secara berkesinambungan.
5.Peningkatan jaringan kerjasama yang efektif.
6.Peningkatan daya saing laboratorium klinik.
7.Perluasan akses pasar di propinsi Nusa Tenggara Barat
8.Pengembangan riset berkelanjutan yang produktif, inovatif, dan solutif.
9. BAB 2

PEMBAHASAN
A. Jenis Dan Lokasi Laboratorium
Laboratorium Klinik Primadia merupakan laboratorium kesehatan swasta pertama
tingkat madya yang bertempat di Jalan Lintas Sumbawa-Tano kecamatan Utan kabupaten
Sumbawa. Laboratorium Klinik Primadia merupakan mitra bagi sebagian besar rumah
sakit dan laboratorium klinik lainnya, terutama untuk memenuhi kebutuhan tes
laboratorium khusus. Letaknya yang sangat strategis memudahkan masyarakat dalam
mengakses laboratorium kami. Laboratorium Klinik Primadia terletak di sebelah timur
SMP Negeri 1 Utan, lokasi ini sangat tepat digunakan untuk membangun sarana pelayanan
kesehatan khususnya sebuah laboratorium klinik.
Terletak didepan jalan raya membuat masyarakat lebih cepat mengetahui posisi
laboratorium kami, disamping itu laboratorium ini dapat dikatakan ditengah-tengah kota
yang jauh dari kebisingan mesin-mesin pabrik, jauh dari sumber air seperti sungai yang
mungkin dapat tercemar oleh limbah laboratorium, serta jauh dari aktivitas pertanian serta
perkebunan sehingga tidak dikhawatirkan dapat mengganggu biota sawah atau kebun
tersebut.
Dengan demikian pendirian Laboratorium Klinik Primadia diharapkan mampu
membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat guna terciptanya lingkungan yang
sehat dan bersih. Laboratorium Klinik Primadia memiliki tingkat keunggulan dalam
memadukan berbagai input seperti bahan dan alat penelitian, sarana kesehatan, suasana
laboratorium yang kondusif, lingkungan yang nyaman dan dukungan administrasi,
sehingga terjadi interaksi pelayanan yang baik.
Adapun kekuatan dari Laboratorium Klinik Primadia yaitu :
1. Memiliki struktur organisasi dan system manajemen yang jelas
2. Laboratorium Klinik pertama di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa NTB
3. Memiliki peralatan yang modern, canggih dan baru
4. SDM berkualitas
5. Menyediakan layanan pemeriksaan yang modern
6. Memiliki Website resmi
7. Lokasi strategis, terletak dikecamatan dan mudah diakses
B. Penataan Laboratorium
a. Tata Ruang
Laboratorium kami terdiri dari 3 lantai, dimana:
-Lantai 1-

5 4

Keterangan:
1. Ruang Tunggu
2. Toilet Khusus Pasien
3. Ruang Sholat
4. Ruang Pertemuan (Rapat)
5. Ruang Direktur
 Lantai dasar (lantai 1) merupakan ruang administrasi yang terdiri dari ruang
pelayanan pasien, 2 buah toilet (pria dan wanita), ruang sholat, sebuah ruang
pertemuan (ruang rapat) serta ruang manajer.

-Lantai 2-
9 3 1

7 8

Keterangan:
1. Toilet
2. Meja Komputer
3. Pintu Darurat
4. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
5. Ruang Sampling
6. Laboratorium Hematologi
7. Laboratorium Imunologi
8. Laboratorium Mikrobiologi
9. Laboratorium Kimia Klinik
 Lantai dua (2) merupakan ruangan pemeriksaan yang terdiri dari hematologi,
mikrobiologi, kimia klinik, serta imunologi.
Pada ruang pemeriksaan tersebut kami menatanya dengan baik. Penataan
ruangan yang baik juga memudahkan dalam akses dari ruangan yang satu ke
ruangan yang lainya, memudahkan pengontrolan, menjaga keamanan alat –
alat, dan memelihara keselamatan kerja. Maka ruangan tersebut memiliki
fasilitas-fasilitas utama sebagai berikut :
Instalasi listrik (untuk penerangan dan lain-lain), instalasi air dengan bak
cucinya, instalasi gas dan instalasi limbah. Selain itu, disini kami membuat
pintu darurat agar saat terjadi keadaan emergency dapat menggunakan pintu
darurat tersebut dan tidak lupa kami menyediakan alat pemadam api ringan
(APAR).

-Lantai 3-

 Lantai tiga (3) terdapat Ruangan Aula sebagai tempat diadakannya rapat besar.

C. PENGOLAHAN LIMBAH
Tujuan penanganan limbah adalah untuk mengurangi resiko pemaparan limbah
terhadap kuman yang menimbulkan penyakit (patogen) yang mungkin berada
dalam limbah tersebut. Pada prakteknya, laboratorium merupakan salah satu
sumber penghasil limbah cair, padat dan gas yang berbahaya bila tidak ditangani
secara benar. Oleh karena itu, sebelum membangun sebuah laboratorium hal utama
yang harus diperhatikan adalah tempat pembuangan limbah tersebut agar tidak
menimbulkan dampak negatif, baik bagi makhluk hidup maupun bagi lingkungan
sekitar.
Pada Laboratorium Klinik Primadia ini, kami melakukan pengelolaan limbah
sedemikian rupa agar tidak berdampak bagi lingkungan sekitar, dimana limbah
padat seperti peralatan habis pakai yang terdiri dari alat suntik (spuit), sarung
tangan (hand scone), kapas, botol spesimen, kemasan reagen, sisa spesimen
(sekskret) serta medium pembiakan dibakar pada alat insenerator yang kami
posisikan jauh dibelakang laboratorium dengan cerobong asap dibuat setinggi
mungkin guna memperkecil tingkat pencemaran lingkungan oleh asap yang
ditimbulkan dari sisa pembakaran. Metoda pembakaran dalam insenerator ini juga
kami terapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan
menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik. Sementara untuk limbah dari
bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya
ditangani dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka kami terapkan
untuk bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari
pemukiman penduduk agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Sementara limbah cair seperti pelarut organik, bahan kimia atau pengujian, air
bekas pencucian alat, serta sisa spesimen (darah dan cairan tubuh) dibuang melalui
tempat khusus pada ruang pencucian dimana alirannya ditampung di dalam spiteng
yang ditanam di dalam tanah dengan kedalaman tertentu dengan perlindungan
maksimal agar tidak merembes ke badan air. Metoda ini kami terapkan untuk zat-
zat yang reaktif dan beracun sehingga kami rasa tidak akan menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Selain cara-cara diatas, ada beberapa langkah yang kami gunakan untuk
mengolah limbah laboratorium kami diantaranya yaitu:
1. Penggunaan kembali limbah laboratorium berupa bahan kimia yang telah
digunakan, setelah melalui prosedur daur ulang yang sesuai. Sebagai contoh:
(hal ini paling sesuai untuk pelarut yang telah digunakan). Pelarut organik
seperti etanol, aseton, kloroform, dan dietil eter dikumpulkan di dalam
laboratorium secara terpisah dan dilakukan destilasi.
2. Sebelum melakukan reaksi kimia, dilakukan perhitungan mol reaktan-reaktan
yang bereaksi secara tepat sehingga tidak menimbulkan residu berupa sisia
bahan kimia. Selain menghemat bahan yang ada, hal ini juga akan
mengurangi limbah yang dihasilkan.
3. Pembuangan langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini
dapat diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-
bahan kimia yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui bak
pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung
asam atau basa dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk
bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan beracun seperti
Pb, Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya dipisahkan terlebih dahulu.
Kemudian cairannya dinetralkan dan dibuang.
Untuk memisahkan limbah infeksius dan non infeksius, kami menggunakan bak
sampah (penampung) dengan warna yang berbeda, serta diberi label.
 Warna Merah : untuk limbah infeksius
 Warna Hitam : untuk limbah non-infeksius

D. PENCAHAYAAN
Pencahayaan yang digunakan di Laboratorium Klinik Primadia menggunakan
pencahayaan buatan yaitu dengan menggunakan penerangan lampu dari sambungan
PLN. pencahayaan buatan ini merupakan salah satu sistem interior yang memegang
peranan penting dalam ruang kami karena tanpa adanya cahaya yang memadai maka
aktivitas visual akan terganggu. Dengan demikian, kami merancang sistem pencahayaan
buatan yang sesuai agar kegiatan yang dilaksanakan di dalam ruang tersebut dapat ber-
langsung dengan maksimal, seperti letak penempatan lampu, jenis dan daya lampu, jenis
permukaan benda-benda dalam ruang (memantulkan atau menyerap), warna-warna
dinding, udara dalam ruang ,dan pola diagram dari tiap lampu
E. VENTILASI
Ventilasi yang digunakan pada Laboratorium Klinik ini adalah ventilasi alami dan
buatan (air conditioning). Penggunaan air conditioning ditujukan terutama untuk
memperoleh suhu optimal yang dibutuhkan dalam proses pengujian dan/atau kalibrasi
serta untuk memberikan perlindungan terhadap peralatan instrumentasi serta ruang lain
yang tidak memungkinkan menggunakan ventilasi buatan. Penggunaan ventilasi alami
tidak dimungkinkan pada ruang instrumentasi, ruang steril, karena akan menyebabkan adanya
debu atau pergerakan udara yang dapat mempengaruhi peralatan dan instrumentasi
laboratorium. Maka dari itu kami mendesain ventilasi sedemikian rupa sehingga
memungkinkan kontaminasi udara yang terjadi di ruangan laboratorium yang
disebabkan oleh bahan kimia dapat keluar dan digantikan dengan udara segar.

F. TEMPERATUR DAN KELEMBABAN


Laboratorium kami mempunyai ruangan pendingin yang mempunyai temperatur yang
dapat disesuaikan untuk penyimpanan sampel dalam waktu tertentu sehingga dapat
menghindari adanya kontaminasi, degradasi, dekomposisi maupun deteriorasi. Seluruh
rekaman untuk temperatur dan kelembaban harus dipelihara. Pada Labolatorium Klinik
Primadia kami selalu melakukan pengontrolan untuk memastikan bahwa pengujian
dan/atau kalibrasi dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.
G. SUMBER ENERGI DAN PERSEDIAAN AIR
Laboratorium Klinik Primadia ini menyediakan sumber energi yang cukup untuk
kegiatan operasional. Selain itu, laboratorium ini juga mempunyai jenset untuk
cadangan energi apabila sewaktu-waktu ada pemadaman aliran listrik. Jika laboratorium
menggunakan peralatan instrumentasi, maka kestabilan arus listrik adalah hal yang
perlu diperhatikan. Hal ini disebabkan arus listrik akan sangat mempengaruhi kinerja
instrumentasi yang mempunyai sensitivitas tinggi. Karena itu, perlu dipertimbangkan
penggunaan stabilizer atau UPS disamping isolated ground circuits dan instalasi listrik
yang memenuhi persyaratan teknis. Dan disini Laboratorium Klinik kami menggunakan
persediaan air yang cukup untuk kegiatan operasional, baik air distilasi, air bidestilasi,
air demineralisasi, air yang sesuai dengan keperluan pengujian toksisitas atau pengujian
kultur jaringan, maupun untuk keperluan sehari-hari. Sehingga kami menggunakan
sumber air dari PDAM Selain itu, laboratorium harus mempunyai cukup bak cuci (sink)
dengan air dingin maupun air panas yang mengalir.

H. MEJA LABORATORIUM
Meja Laboratorium merupakan tempat paling umum ketika semua kegiatan di laboratorium
berjalan. Dari melakukan reaksi zat kimia, pengukuran dengan alat-alat, melakukan laporan
laboratorium, sampai menempatkan reagen di atasnya. Meja Laboratorium Kami rancang secara
optimal dan kami membuat meja yang terbuat dari metal dan dilapisi dengan powder coating
epoxy yang akan mencegah korosi. Warna meja dan tekstur berpasir akan memberikan visual
yang sangat bagus. Laboratorium Klinik kami menyediakan meja kerja yang sudah
disesuaikan dengan kenyamanan personil dalam melakukan kegiatan operasional
laboratorium. Disini kami menggunakan tinggi meja kerja sekitar 80 cm, lebar 90 cm,
sedangkan panjang disesuaikan dengan ruangan yang tersedia. Meja laboratorium kami
terbuat dari bahan yang kuat, halus dan rata, kedap air, tahan terhadap bahan kimia
yang digunakan di laboratorium, mudah dibersihkan. Posisi meja kerja kami desain
sebaik mungkin agar tidak menggangu kegiatan personil lain. Selain itu kami selalu
memperhatikan kondisi akomodasi dan lingkungan di laboratorium seperti pemisah
yang efektif antar ruangan yang berdampingan bila ada kegiatan lain yang saling tidak
sesuai.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya kontaminasi silang atau
ganggungan dari kegiatan ruangan lain. Jarak antar-meja kerja sebaiknya mengikuti
standar berikut :
a) Pekerja disalah satu sisi meja, tidak ada pekerja lain yang lewat di belakangnya maka
jarak minimum : 1.020 mm

b) Pekerja disalah satu sisi meja, namun ada pekerja lain yang lewat di belakangnya maka
jarak minimum : 1.200 mm

c) Pekerja disalah satu sisi meja pada dua meja yang sejajar, tidak ada pekerja lain yang
lewat dibelakangnya maka jarak minimum : 1.350 mm

d) Pekerja disalah satu sisi meja pada dua meja yang sejajar, namun ada pekerja lain yang
lewat dibelakangnya maka jarak minimum : 1.800 mm

I. . INFENTARIS ALAT DAN BAHAN


KEBUTUHAN ALAT :
Bagian Peralatan
1. Pengambilan sampel Spuit 3 cc
Torniquet
Tabung Vacum
Botol Feses, Urine dan Dahak
Wings Needle dan Jarum Vacum
Kapas alcohol
Hepafix
Vacum EDTA
Oven
Kulkas
2. Pengolahan Sampel Mikropipet dan Tip
Centrifuge
Rak tabung reaksi
Tabung Reaksi
Pipet tetes
3. Hematologi Hematologi Analyzer
Rak westergreen
Pipet westergreen
Mikroskop
Hemometer
Rak Pengecatan
Centrifuge
Objek glass
Counter cell
4. Kimia Klinik Spektrofotometer
Urinalisis
Mikropipet dan Tip
Cuvet
Rak tabung
Tabung reaksi
Tabung centrifuge
Pipet tetes
Objek glass
5. Imunologi dan Serologi Batang pengaduk
Mikropipet dan Tip
Strip test
Objek Glass dan Deck Glass
6. Mikrobiologi Mikroskop
Objek Glass dan Deck Glass
Tabung dan Rak Tabung
Erlenmeyer
Ose dan Spiritus

BAHAN DAN REAGENSIA

No. Bagian Peralatan


1. Pengambilan sampel Alkohol 70%
2. Hematologi HCL
Reagen hematologi analyzer
NaCl
Reagen BCG
3. Kimia Klinik Reagen Strip Urinalisis
Reagen Kimia Klinik Analyzer
4. Imunoserologi Reagen Strip Kehamilan
Reagen Strip HIV
Reagen HBs Ag

Reagen Widal
5. Mikrobiologi Pewarnaan gram
Eosin
Larutan giemsa
Methanol
Buffer
Imersi oil
Reagen monoclonal (golongan darah)

J. STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTUR
MANAJER

SEKRETARIS BENDAHARA

KEPALA LABORATORIUM

TEKNISI LABORATORIUM

KIMIA KLINIK HEMATOLOGI IMUNOLOGI MIKROBIOLOI

K. ALUR PEMERIKSAAN

PASIEN
1.

RESEPSIONIST

2.
PENERIMAAN SAMPEL

LABORATORIUM

PEMERIKSAAN HASIL

VERIFIKATOR

pasien menyerahkan formulir pemeriksaan laboratorium kepada resepsionist, kemudian petugas


melakukan identifikasi, kemudia pasien disuruh keruang sampling lalu menyerahkan sampel
kelaboratorium yang dituju. Hasil pemeriksaan sampel yang telah diperiksa diberikan kepada
verifikator baru kemudian hasil dapat dikeluarkan.

L. JENIS DAN BIAYA PEMERIKSAAN


Harga
No Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan
1. HEMATOLOGI
Golongan Darah ABO + Rhesus 20.000
Hematokrit 18.000
Hemoglobin 18.000
Jumlah Eritrosit 18.000
Jumlah Leukosit 18.000
Jumlah Trombosit 18.000
LED 15.000
Paket Darah Rutin (Hb, Ht, Leukosit,
25.000
Eritrosit, Trombosit)
Darah lengkap 60.000
2. KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Puasa 16.000
Glukosa Darah Sewaktu 16.000
Glukosa Darah 2 jam pp 16.000
LIPID
Kolesterol total 30.000
Kolesterol HDL 30.000
Kolesterol LDL 30.000
Trigliserida 30.000
PAKET LIPID 120.000
SGOT 20.000
SGPT 20.000
ALP 25.000
Asam Urat 30.000
Ureum 22.000
Kreatinin 23.000
Protein Total 25.000
Albumin 22.000
Bilirubin total 35.000
Bilirubin direct 17.500
Bilirubin indirect 17.500
URIN LENGKAP 30.000
FECES 18.000
3. IMUNOSEROLOGI
Widal 40.000
HBsAg 45.000
HCG 15.000
4. MIKROBIOLOGI
BTA 50.000
5. PARASITOLOGI
Malaria 20.000
BAB 3
PROGRAM LABORATORIUM

A. PEREKRUTAN SUMBER DAYA MANUSIA


Adapun Tenaga Kerja yang diperlukan di laboratorium kami yakni sebagai berikut:
1. 5 tenaga petugas analis kesehatan (D3/D4 Analis kesehatan) sebagai pranata
laboratorium kesehatan
2. 1 orang tenaga Administrasi (S1 ekonomi pembangunan/manajemen) sebagai petugas
analisis perencanaan dan pelaporan.
3. 1 Keamanan/security (SMA/sederajat) sebagai petugas yang mengurus masalah
keamanan klinik
4. 1 orang  cleaning service (SMA/sederajat)) sebagai kebersihan klinik
5. 1 orang Receptionist (SMA/sederajat)) bagian penerimaan pasien

PERSYARATAN PEREKRUTAN
Ketentuan Umum:
Setiap pelamar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Pelamar mengajukan surat lamaran yang ditujukan kepada pimpinan
Laboratorium Klinik Primadia dengan melampirkan persyaratan yang telah
ditentukan.
2. Pelamar merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)
3. Tidak pernah dihukum penjara erdasarkan putusan pengadilan yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan suatu tindakan pidana
kejahatan.
4. Tidak berstatus CPNS/PNS atau pegawai BUMN/BUMD.
5. Tidak pernah diberhentikan secara tidak hormat sebagai PNS atau tidak pernah
diberhentikan secara tidak hormat sebagai pegawai swasta.
6. Mempunyai pendidikan serendah-rendahnya D3 bagi tenaga teknis professional.
7. Mempunyai pendidikan serendah-rendahnya SMA atau sederajat bagi tenaga
teknis administrasi.
8. Berusia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 35 tahun pada saat seleksi
penerimaan.
9. Mempunyai kecakapan, keahlian, dan keterampilan sesuai dengn formasi yang
diperlukan.
10. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK)
11. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari
dokter instansi pemerintah.
12. Tidak berkedudukan sebagai anggota dan/atau pengurus Partai Politik tertentu
yang dibuktikan dengan surat pernyataan.
Ketentuan Khusus:
1. Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan setinggi-tingginya 35
(tiga puluh lima) tahun pada saat seleksi penerimaan yang dibuktikan dengan copy
Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku dan sesuai dengan yang tertera pada
ijazah.
2. Persyaratan pendaftaran, yaitu: Surat Lamaran dibuat dengan tulisan tangan sendiri
memakai tinta hitam diatas kertas bergaris (double folio) ditujukan Kepada sesuai
instruksi pada pengumuman, dengan melampirkan:
a. Foto copy ijazah berikut transkrip nilai yang dilegalisir (cap basah dan tanda
tangan asli) oleh Rektor/Dekan, Pembantu Dekan Bidang Akademik atau
Ketua/Pembantu Ketua Bidang Akademik bagi lulusan D III, D IV, Sarjana dan
Magister. Khusus tenaga kesehatan harus melampirkan Surat Tanda Registrasi
(STR) atau Surat Keterangan masih dalam proses MTKP, masing-masing
rangkap 2.
b. Khusus untuk Formasi/Jabatan Satpam/Security melampirkan foto copy
sertifikat pendidikan Satpam yang dilegalisir (cap basah dan tanda tangan asli)
oleh Lembaga Pendidikan.
c. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku (cap basah dan
tanda tangan asli) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang (Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil) setempat rangkap 2.
d. Pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm 4 (empat) lembar, baju berwarna
putih dan latar belakang merah serta ditulis nama dibelakang foto.
e. Sertifikat/bukti akreditasi perguruan tinggi negeri/swasta.
f. Melampirkan surat pernyataan sesuai formulir terlampir, yaitu:
g. Surat pernyataan bersedia tidak mengundurkan diri sebagai tenaga kontrak
Laboratorium Klinik Primadia setelah dinyatakan lulus.
h. Surat pernyataan bersedia dinyatakan GUGUR apabila memberikan data tidak
benar/tidak lengkap sesuai persyaratan dalam seleksi administrasi sehingga tidak
berhak mengikuti seleksi akademik
i. Surat pernyataan tdak akan menuntut Laboratorium Klinik Primadia setelah
dinyatakan lulus apabila formasi jabatan yang dilmar tidak sesuai dan ada unsur
kesengajaan dengan formasi jabatan, kualifikasi pendidikan dan lain-lain yang
menyebabkan tidak dapat diusulkan untuk diangkat menjadi tenaga kontrak
Laboratorium Klinik Primadia.
j. Surat pernyataan bersedia ditempatkan sesuai dengan formasi jabatan yang
dilamar (Rencana Penempatan).
k. Surat pernyataan bersedia menetap dan tinggal di Kabupaten Sumbawa Besar
sejak diangkat menjadi tenaga kontrak Laboratorium Klinik Primadia.
1. Ketentuan huruf f angka 1, 2, 3, 4 dan 5 masing-masing rangkap 2 dan bermaterai
Rp. 6.000,-.
2. Bagi pelamar profesi Receptionist berpenampilan menarik dan memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Tinggi badan minimum 155 cm (wanita) dan 160 cm (pria)
b. Berat badan ideal/proporsional.
ALUR PEREKRUTAN

Seleksi Surat-Surat
Lamaran
Wawancara Akhir
Pengisian Atasan langsung
Blanko/Formulir
lamaran Memutuskan Diterima
Pemeriksaan Refrensi Atau Ditolak
lamaran
Penempatan Karyawan
Yang Sesuai
Wawancara
Pendahuluan

Tes Penerimaan
( Test Tulis)

Bagi pelamar yang telah mengirim surat lamaran serta berkas-berkas yang telah
ditentukan, maka pelamar akan mengisi blanko/formulir pendaftaran. Kemudian
panitia akan menyeleksi kelengkapan berkas pendaftaran pelamar, setelah dinyatakan
lulus administrasi, pelamar akan diwawancarai terkait posisi yang dinginkan. Setelah
itu pelamar akan mengikuti tes akademik sesuai posisi yang dinginkan, khusus pelamar
pada formasi analis kesehatan, pelamar akan di tes sedikit menganai keterampilannya
dalam bidang laboratorium. Setelah dinyatakan lulus tes akademik, pelamar akan
diwawancarai langsung oleh atasan. Apabila seluruh rangkaian seleksi telah
dilaksanakan maka pelamar akan dinyatakan lolos oleh pimpinan Laboratorium Klinik
Primadia sesuai syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dan siap ditempatkan pada
posisi yang diinginkan tersebut.
B. Pemantapan Mutu

1. Pemantapan Mutu Internal


Pemantapan Mutu Internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksanakan oleh masing-masing laboratorium secara terus menerus agar diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat. Cakupan objek pemantapan mutu internal meliputi tahap pra-
analitik, tahap analitik dan tahap pasca analitik.
Berikut terdapat beberapa kegiatan pemantapan mutu internal yang perlu
diperhatikan :
1. Persiapan pasien
Sebelum spesimen diambil, pasien harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan baik
sesuai dengan persyaratan pengambilan spesimen terutama pada keadaan basal seperti
dibawah ini.
 Untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa selama 8-12 jam sebelum
diambil darah. Berikut daftar pemeriksaan yang harus memenuhi persyaratan yang
ada di laboratorium kami khususnya untuk pemeriksaan kimia klinik :
Glukosa darah puasa Puasa 10-12 jam
Trigliserida Puasa 12 jam
Asam urat Puasa 10-12 jam

 Pengambilan spesimen sebaiknya pagi hari antara pukul 07.00-09.00


Beberapa factor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan antara lain :
 Diet
 Obat-obatan
 Merokok
 Alkohol
 Aktivitas fisik
 Demam
 Trauma
 Variasi circadian rythme (perbedaan kadar zat-zat tertentu didalam tubuh
dariwaktu ke waktu)
 Umur
 Ras
 Jenis kelamin
 Kehamilan
2. Pengambilan dan pengolahan specimen
Spesimen harus bisa diambil secara benar dengan memperhatikan waktu, lokasi,
volume, cara, peralatan, wadah spesimen, pengawet/antikoagulan sesuai dengan
persyaratan pengambilan spesimen yang telah disiapkan.
3. Kalibrasi peralatan
Salah satu factor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium adalah
peralatan laboratorium, oleh karena itu alat perlu dipelihara dan dikalibrasi secara
berkala. Dalam hal ini laboratorium kami mengadakan kalibrasi alat secara berkala
( setiap 3 bulan sekali ) sesuai dengan prosedur atau jadwal yang telah ditetapkan.
Beberapa peralatan laboratorium yang kami kalibrasi adalah :
 Urine Analyzer
 Hematology Analyzer
 ELISA/EIA
 Photometer
 Mikropipet
 Alat Gelas

 Mikroskop

 Sentrifuge

 Oven

 Inkubator

 Refrigerator

2. Pemantapan Mutu Eksternal


Pemantapan mutu eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik
oleh pihak lain diluar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai
penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan
kegiatan pemantapan mutu eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta, atau
internasional. Pemerintah menyelenggarakan pemantapan mutu eksternal untuk berbagai
bidang tingkatan yaitu :
1. Tingkat nasional/tingkat pusat
Dengan peserta dari RS kelas A, B, C dan setaraf Balai Laboratorium Kesehatan
(Balai Labkes) dan Laboratorium Kesehatan Swasta (LKS) yang setaraf.
Penyelenggara kegiatan ini adalah Pusat Laboratorium Kesehatan yang bekerjasama
dengan organisasi profesi dan instansi lain.
2. Tingkat provinsi/wilayah
Dengan peserta dari RS kelas C, D dan yang setaraf Laboratorium Kesehatan Dati II,
LKS yang setaraf dan Laboratorium Puskesmas di provinsi/wilayah yang
bersangkutan. Penyelenggara kegiatan ini adalah Balai Labkes provinsi yang
bersangkutan.
Kegiatan pemantapan mutu eksternal sangat bermanfaat bagi suatu laboratorium
sebab dari hasil evaluasi yang diperoleh dapat menunjukkan
performance/proficiency/penampilan laboratorium yang bersangkutan dalam bidang
pemeriksaan yang ditentukan. Dari uraian diatas, laboratorium kami tergolong
laboratorium klinik yang mengikuti pemantapan mutu eksternal pada tingkat
provinsi/wilayah yang mana penyelenggaranya adalah Balai Labkes provinsi NTB.

3. Verifikasi
Verifikasi merupakan tindakan pencegahan terjdinya kesalahan dalam melakukan
kegiatan laboratorium mulai dari pra analitik sampai dengan melakukan perbaikan ulang
setiap tindakan/proses pemeriksaan.
Adapun verifikasi yang harus dilakukan sebagai berikut :
1. Tahap Pra-analitik
a. Formulir permintaan pemeriksaan
 Apakah identitas pasien, identitas pengirim (dokter, laboratorium pengirim,
kontraktor, dll), nomer laboratorium, tanggal pemeriksaan, peermintaan
pemeriksaan sudah lengkapdan jelas ?
 Apakah semua permintaan pemeriksaan sudah ditandai ?
b. Persiapan pasien
 Apakah persiapan pasien sesuai persyaratan ?
c. Pengambilan dan penerimaan spesimen
 Apakah spesimen dikumpukan secara benar, dengan memperhatikan jenis
spesimen ?
d. Penanganan spesimen
 Apakah pengolahan spesimendilakukan sesuai persyaratan ?
 Apakah kondisi penyimpanan spesimen sudah tepat ?
 Apakah penanganan spesimen sudah benar untuk pemeriksaan-pemeriksaan
khusus ?
 Apakah kondisi pengiriman spesimen sudah tepat ?
e. Persiapan sampeluntuk dianalisis
 Apakah kondisi sampel memenuhi persyaratan ?
 Apakah volume sampel sudah cukup ?
 Apakah identifikasi sampel sudah benar ?
2. Tahap analitik
a. Persiapan reagen/media
 Apakah reagen/media memenuhi persyaratan ?
 Apakah masa kadaluwarsa tidak terlampaui ?
 Apakah cara pelarutan atau pencampurannya sudah benar ?
 Apakah cara pengenceran sudah benar ?
 Apakah pelarutnya memenuhi persyaratan ?
b. Persiapan reagen dan sampel
 Apakah semua peralatan laboratorium yang digunakan bersih, memenuhi
persyaratan ?
 Apakah pipet yang digunakan sudah dikalibrasi ?
 Apakah pipetasi dilakukan dengan benar ?
 Apakah urutan prosedur diikkuti dengan benar ?
c. Inkubasi
 Apakah suhu inkubasi sesuai persyaratan ?
 Apakah waktu inkubasi tepat ?
d. Pemeriksaan
 Apakah alat berfungsi dengan baik sehingga hasil pemeriksaan dan hasil
maintenancenya dapat dipercaya ?
3. Tahap pasca analitik
a. Pembacaan hasil
Apakah penghitungan, pengukuran, identifikasi dan penilaian sudah benar ?
b. Pelaporan hasil
 Apakah formulir hasil pemeriksaan sudah benar ?
 Apakah tidak salah transkrip ?
 Apakah tulisan sudah jelas ?
 Apakah terdapat kecenderungan hasil pemeriksaan atau hasil abnormal ?

4. VALIDASI HASIL
Validasi hasil pemeriksaan merupakan upaya untuk memantapkan kualitas hasil
pemeriksaan yang diperoleh melalui pemeriksaan ulang oleh laboratorium rujukan.
Pemeriksaan ulang ini dapat dilakukan dengan cara :
1. Laboratorium mengirim spesimen dan hasil pemeriksaan ke laboratorium rujukan
untuk diperiksa dan hasilnya dibandingkan terhadap hasil pemeriksaan laboratorium
pengirim. Dalam hal ini kami memilih Laboratorium Klinik Prodia Kota Mataram
sebagai laboratorium rujukan.
2. Persentase tertentu dari hasil pemeriksaan positif dan negative dikirim ke
laboratorium rujukan untuk diperiksa ulang.
C. Evaluasi Kinerja Karyawan (Tenaga Laboratorium)
Pada dasarnya kegiatan laboratorium kesehatan harus dilakukan oleh petugas yang
memiliki pendidikan dan pengalaman yang memadai serta memperoleh/memiliki
kewenangan untuk melaksanakan kegiatan di bidang yang menjadi tugas atau
tanggungjawabnya. Beberapa cara yang kami terapkan untuk menilai kinerja karyawan
antara lain melalui :
1. Pendidikan dan latihan
Pendidikan daan latihan tenaga laboratorium merupakan hal yang sangat penting
dalam program pemantapan mutu. Pendidikan dan latihan tenaga harus direncanakan
secara berkelanjutan dan berkesinambungan serta dilaksanakan dan dipantau.
Pendidikan dan latihan tenaga laboratorium dapat dilakukan dalam bentuk :
a. Formal
Artinya pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan secara terencana dan
terjadwal oleh instansi resmi, berdasarkan penugasanoleh pejabat yang berwenang.
Keikutsertaan dibuktikan dengan diperolehnya pernyataan tertulis (sertifikat) dari
instansi penyelenggara.
b. Informal
Artinya pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan secara tidak terjadwal oleh
instansi penyelenggara. Keikutsertaan dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari
instansi penyelenggara yang tidak mempunyai dampak administrative.
c. Bimbingan teknis
Bimbingan teknis diberikan oleh tenaga laboratorium kepada tenaga laboratorium
lain yang memiliki kemampuan teknis dibawah laboratorium pembimbing.
Pelaksanaan dapat dilakukan oleh laboratorium sendiri atau laboratorium lain yang
ditunjuk.
Pendidikan dan pelatihan dapat dilakuan baik secara internal maupun eksternal
laboratorium. Tenaga laboratorium sekurang-kurangnya sekali dalam setahun mengikuti
pendidikan/pelatihan tambahan atau penyegar.

PENUTUP
Laboratorium Klinik Primadia memiliki tingkat keunggulan dalam memadukan berbagai
input seperti bahan dan alat penelitian, sarana kesehatan, suasana laboratorium yang kondusif,
lingkungan yang nyaman dan dukungan administrasi, sehingga terjadi interaksi pelayanan yang
baik. Dengan lokasi yang strategis, lingkungan yang nyaman serta fasilitas yang memadai,
Laboratorium Klinik Primadia diharapkan mampu membantu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat guna terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih.
Laboratorium Klinik Primadia akan membantu masyarakat sekitar agar dapat
meningkatkan derajad kesehatan mereka dan membantu warga kurang mampu agar tetap bisa
merasakan pelayanan kesehatan dengan biaya yang mereka dapat menjangkaunya.
Laboratorium ini juga turut serta dalam upaya-upaya promotif untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu pada masyarakat dengan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.
Masyarakat sumber sebagaian besar adalah petani lahan dan peternak. Perekonomian
masyarakatnya pun berkecukupan namun masih ada juga warga yang tergolong miskin. Tempat
tinggal mereka masih ada yang berlantai tanah dan dindingnya dari papan atau kayu. Pada
umumnya warga sudah tidak terlalu memegang erat budaya dan adat istiadat yang masih
mengikat masyarakat, termasuk budaya yang berlawanan dengan pengobatan pada tim medis.
Seperti orang hamil tidak boleh makan yang amis-amis. Namun karna sangat minimnya tempat
pelayanan kesehatan sehingga banyak dari mereka yang hanya menggunakan sarana
pengobatan tradisional seperi dukun, kiyai, jamu dll, dalam mencari pengobatan akan tetapi hal
ini bukan berarti adalah cara mereka menolak berobat ke pelayanan kesehatan.
Harapan kami mudah-mudahan dengan rencana dan niat yang baik akan mewujudkan
hasil yang baik pula, tepat guna dan berhasil guna. Sebagaimana yang kita harapkan dalam
meningkatan mutu kesehatan dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat
jasmani rohani ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai agar tercipta kesejahteraan
lahir dan batin.

Anda mungkin juga menyukai