Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ENGINEERING HOTEL

TENTANG
“TATA CAHAYA”

DOSEN PEMBIMBING : Budi Syahri, S.Pd.,M.Pd.T

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
1. MAYANG DAHLIA (19135217)
2. MIKE YULIANTI (19135218)
3. NOVIA FEBRIANI (19135236)
4.NUDIA KHAIRIAH (19135237)

PRODI D-IV MANAJEMEN PERHOTELAN


JURUSAN PARIWISATA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Enjinering Hotel tentang “ Tata Cahaya.”
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.
Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada pembimbing yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang kami buat ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Bukittinggi, 06 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.................................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3

1.2.Rumusan masalah............................................................................................................................3

1.3 Tujuan............................................................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

2.1 Pengertian Tata Cahaya...................................................................................................................5

2.2 Tujuan dan Fungsi Sistem Tata Cahaya..........................................................................................6

2.3 Prinsip Tata Cahaya.......................................................................................................................7

2.4 Pencahayaan Indoor dan Outdoor...................................................................................................8

2.5 Jenis Jenis Tata Cahaya.................................................................................................................11


BAB III
PENUTUP...........................................................................................................................................15

3.1.KESIMPULAN.............................................................................................................................15

3.2.SARAN.........................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum menggunakan lampu-lampu listrik dalam tata cahaya yang ada sekarang ini,
maka pertunjukan masih memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penerangannya. Setelah
manusia mengenal api sebagai sumber pemanas dan penerang maka manusia memanfaatkan api
sebagai alat penerang pementasan. Mula-mula manusia memakai api unggun sebagai alat
penerangan dan sekaligus sebagai alat pemanas, kemudian setelah ditemukan minyak maka alat
penerang berkembang menjadi obor, blencong, cempor dan lain sebagainya.Dengan mudahnya
mendapat alat dan sumber listrik maka perlu penguasaan dan penanganan yang lebih serius agar
kita tidak terperangkap oleh pencahayaan yang datar. Oleh karena itu, melalui tata cahaya
sebagai salah satu kekuatan artistik teater maka harus dapat memukau dan mencekam agar
penonton betah untuk menyaksikan jalannya pertunjukan. Jelasnya, sentuhan artistik yang
diciptakan oleh tata cahaya itu harus dapat mengungkapkan dan mendukung pemeranan yang
hidup dan berkesan dalam pada batin penonton. Cahaya yang artistik disini juga mengandung
pengertian cahaya yang dapat menyiapkan perhatian, mengukuhkan suasana, memperkaya set,
dan menciptakan komposisi.
1.2.Rumusan masalah
1. Apa Itu Tata Cahaya?
2. Apa Fungsi serta Tujuan Tata Cahaya?
3. Apa Prinsip Dasar Tata Cahaya?
4. Bagaimana Pencahayaan Tata Cahaya Indoor dan Outdoor?
5. Apa Saja Jenis Jenis Tata Cahaya?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Tata Cahaya
2. Untuk mengetahui Fungsi serta Tujuan Tata Cahaya
3. Untuk mengetahui Prinsip Dasar Tata Cahaya
4. Untuk mengetahui Pencahayaan Tata Cahaya Indoor dan Outdoor
5. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Tata Cahaya

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TATA CAHAYA
Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan
pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga
penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang
dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Tata cahaya yaitu pengaturan sinar atau cahaya lampu
untuk menerangi dan menyinari arena permainan serta menimbulkan efek artistik. Seperti halnya
mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara
efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia
saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu
terjadi.
2.2 FUNGSI DAN TUJUAN TATA CAHAYA
Fungsi tata cahaya adalah untuk membentuk situasi, menyinari gerak pelaku dan
mempertajam ekpresi demi menciptakan karakter pelaku. fungsi dasar Tata Cahaya terbagi
menjadi empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir (Mark Carpenter, 1988).
a) Penerangan.
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada
pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya
panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi
penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung
memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu
sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.
b) Dimensi.
Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat
diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga
membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang
sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan
pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek
akan muncul.
c) Pemilihan.
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak
disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adegan menggunakan
kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam pementasan
tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk
memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya.
Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para
aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.
d) Atmosfir.
Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya
menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan

5
untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon.Tata
cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya
teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya
bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi
berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar
mentari siang hari terasa panas.
Beberapa fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya adalah sebagai berikut :
a. Gerak. Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan
berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain.
b. Gaya. Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya realis
atau naturalis yang mensya-ratkan detil kenyataan mengharuskan tata cahaya mengikuti
cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja.
c. Komposisi. Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui
tatanan warna yang dihasilkannya.
d. Penekanan. Tata cahaya dapat memberikan penekanan tertentu pada adegan atau objek
yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik perhatian penonton
sehingga membantu pesan yang hendak disampaikan.
e. Pemberian tanda. Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan
berlangsung. Misalnya, fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk memulai
adegan dan black out sebagai akhir dari cerita.
TUJUAN TATA CAHAYA
a. Mengadakan pilihan bagi segala hal yang diperlihatkan maksudnya adalah dengan
tata cahaya mencoba membiarkan penonton dapat melihat dengan enak dan jelas.
b. Mengungkapkan bentuk sehingga objek yang kena cahaya akan menampakkan
bentuknya yang wajar, maka dari itu penyebaran sinar harus memiliki tinggi-
rendah derajat pencahayaan yang memberikan keaneka ragaman hasil perbedaan
tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu.
c. Membuat gambar wajar, disini termasuk cahaya lampu tiruan yang menciptakan
gambaran cahaya wajar yang memberi petunjuk-petunjuk terhadap waktu sehari-
hari, waktu setempat dan musim. Disamping itu juga termasuk pembuatan cahaya
lampu tiruan di dalam set interior, misalnya cahaya lilin, lampu kerudung, lampu
dinding dan lain-lain.
d. Membuat komposisi, yaitu menggunakan unsur cahaya berdasar atas rancangan,
sehingga melahirkan suatu komposisi yang menunjang kehadiran para
pemerannya. Cahaya lampu harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat
memusatkan perhatian penonton pada setiap gerakkan pemeran dan menimbulkan
gagasan baru.
e. Menciptakan suasana, yaitu dengan menata cahaya maka diharapkan akan
menimbulkan perasaan atau efek kejiwaan penonton. Cara yang ditempuh yaitu
dengan pemakaian warna dan cahaya keteduhan.
f. Untuk mendapatkan gambar yang menarik dan mendukung suatu produksi
visualisasi dari naskahcerita atau music.

6
2.3 PRINSIP TATA CAHAYA

Prinsip Dasar Tata Cahaya tebagi menjadi 3 poin utama , 3 poin itu itu terdiri atas
a. Key Light
Cahaya utama untuk menerangi subjek intesitas cahaya dengan pemancaran keras
tertuju ( Spot ) letak lsumber cahaya di kanan atau di kiri dengan sudut 30-45 dari garis
tengah kamera subjek.
Fill light
b. Cahaya penyaput bayangan yang dihasilkan key light. Intensitas cahaya lebih rendah dari
key light. Pemancar cahaya menyebar(flood) Letak sumber cahaya berlawanan dengan
letak key light
c. Black light
Cahaya datang dari belakang subjek yang berfungsi memberi kesan tiga dimensi
dan memisahkan latar belakang dengan subjek insentitas cahayanya sama atau lebih besar
dari key light. Pemancaran cahaya menuju spot atau flood, sudut ke bawah menuju
subjek antara 30-45.
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk memberikan dimensi agar subjek
tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang
subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light
dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang
berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna
rambut hitam.

2.4 PENCAHAYAAN INDOOR DAN OUTDOOR

7
Interior lighting atau penataan cahaya untuk bagian dalam ruang adalah sangat penting.
Tata cahaya atau lighting yang ditata apik akan mencipta suasana tertentu dalam ruangan dan
membangun estetika pada ruangan. Dengan permainan tata cahaya yang memanfaatkan
perbedeaan efek cahaya, kita dapat memengaruhi atmosfer dalam sebuah ruangan. Untuk dalam
ruang (rumah, kamar, dan ruangan lain), alat utama yang digunakan dalam pengaturan tata
cahaya ruang (interior lighting) adalah cahaya buatan.
Secara umum, pencahayaan buatan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu general lighting,
task lighting, dan accent lighting.
a. General Lighting
General lighting atau pencahayaan umum adalah sistem pencahayaan yang menjadi
sumber penerangan utama. Umumnya penerangan dilakukan dengan cara menempatkan titik
lampu pada titik tengah ruangan atau pada beberapa titik yang dipasang secara simetris dan
merata.
Tujuan menggunakan general lighting adalah menghasilkan sumber cahaya secara terang
dan menyeluruh. Lampu yang digunakan adalah lampu TL atau downlight. Selain itu, dapat pula
digunakan pencahayaan tidak langsung (indirect lighting) dengan lampu tersembunyi yang
memanfaatkan bias cahayanya saja.Keunggulan lampu indirect adalah dapat menghasilkan
cahaya yang merata tanpa membuat mata silau dan suasana “hangat” pun lebih terasa dengan
tampilan lampu warna kekuningan.
b. Task Lighting
Task lighting merupakan sistem pencahayaan yang difokuskan pada suatu area dengan
tujuan membantu aktivitas tertentu. Task lighting juga dapat menjadi satu cara untuk
menghindari ketegangan mata ketika beraktivitas.
Contoh task lighting adalah ruang kerja yang dilengkapi dengan lampu meja untuk
membaca sehinga mata tidak cepat lelah. Contoh lain adalah lampu di atas counter table yang
memungkinkan orang untuk membaca resep masakanketika akan memasak. Atau, lampu gantung
yang diletakkan di atas ruang makan yang mengarah pada meja makan. Selain diperuntukkan
sebagai lampu penegas fungsi, task lighting juga dapat berfungsi sebagai pembentuk suasana.

8
c. Accent Lighting
Accent lighting digunakan untuk menyorot atau memfokuskan pada suatu benda agar
dapat lebih terlihat. Pemasangan accent lighting pada ruang dalam umumnya digunakan untuk
menyorot benda seni (artwork) atau menyorot lukisan.
Accent lighting biasanya menggunakan spotlight karena dapat menhasilkan bias cahaya
yang kuat dan menghasilkan fokus pada objek yang dituju. Aplikasi wall lamp juga dapat
digunakan untuk pada dinding tertentu sehingga menghasilkan tampilan ruang yang dinamis.
Pencahayaan Outdoor
Ketika kita akan shooting di luar ruangan / exterior pada siang hari yang harus
diperhatikan adalah arah matahari. Tidak terlalu disarankan untuk shooting dari jam 11 hingga
jam 1 siang, karena cahaya matahari sedang terik – teriknya dan mungkin berada persis di atas
obyek, yang artinya akan menimbulkan bayangan. Untuk menurunkan intensitas cahaya yang
terlalu kuat, anda bisa memanfaatkan filter Neutral Density / ND yang ada pada kamera. Dengan
menggunakan filter ini, cahaya yang berlebihan akan direduce / dikurangi sehingga menjadi
normal.

Pencahayaan outdoor menjadi hal yang penting pada saat musim gugur dan juga dingin.
Pencahayaan yang cukup pada area luar rumah khususnya area masuk akan memudahkan tamu
menuju ke rumah anda. Fasad rumah pun perlu diberikan pencahayaan pada eksteriornya
sehingga menerangi beberapa area gelap yang dilalui oleh tamu pada malam hari. Pencahayaan
pada lanskap di sekitar pepohonan, semak, dan lajur jalan memberikan efek pencahayaan yang
menyambut tamu. Akan lebih baik lagi ketika ada pencahayaan yang memberikan petunjuk tamu
hingga ke depan pintu masuk rumah anda.
Kebanyakaan pencahayaan lanskap pada area luar membuat lanskap menjadi pusat perhatian,
dengan pencahayaan yang tidak terlalu mencolok dan sorot cahaya yang tersembunyi. Beberapa
pencahayaan akan terlihat bagus ketika lampu disembunyikan dekat semak ataupun bebatuan
sehingga memberikan efek sorot dan bayangan yang cantik. Berikut adalah beberapa efek fitur
pecahayaan yang dapat kamu terapkan di lanskap outdoor rumahmu.
1. Shadow Lighting Effect/bayangan cahaya
Salah satu cara yang baik dalam penggunaan lampu adalah untuk menyoroti suatu fitur di
lanskap untuk memunculkan hal lainnya. Contohnya adalah dengan menyoroti sebuah patung
atau tanaman pada lanskap, maka akan menciptakan bayangan yang terpantul pada bagian
dindingnya. Dengan menggunakan teknik ini, kita dapat menyorot barisan bunga ataupun
tanaman lainnya. Tentunya posisi lampu di setiap sudutnya akan berbeda. Tentunya elemen yang
menjadi sorotan haruslah sesuatu yang penting dalam lanskap sehingga menjadi ikon di area luar.
2. Pathway and driveway Lighting/pencahayaan jalur jalan
Memberikan pencahayaan mengikuti alur jalan masuk dan keluar dapat menghaluskan tepian
jalan dan juga memberikan pencahayaan pada tanaman yang berada di alur jalan. Pencahayaan

9
yang ideal untuk area ini adalah cahaya yang menyebar atau cahaya di bawah yang rendah yang
didesain untuk menghadap ke bawah permukaan sehingga mengurangi efek glare. Beberapa
tanaman tidak cocok diberikan pencahayaan yang berlebihan sehingga harus diperhatikan
pemilihan tanaman dan pencahayaan pada lanskap agar tidak merusak tanaman tersebut. Untuk
area jalan parkir kendaraan dpat diletakkan dipinggiran jalan sehingga menunjukkan sebuah rute
untuk memarkirkan kendaraan.
3. Lighting step and low wall
Anakan tangga dan dindingnya akan sangat cocok jika diberikan pencahayaan. Hal ini akan
memberikan keamanan dan juga kenyamanan ketika menaiki tangga. Dengan lampu LED kecil
yang dimasukkan ke dindingnya, dapat menerangi anakan tangga. Tentunya tidak keseluruhan
anak tangga harus diberi pencahayaan. Perletakkan cahaya setiap dua atau tiga anak tangga
tentunya cukup karena lampu tersebut memberikan penerangan yang menyebar.
4. Lighting Water Features
Meletakkkan pencahayaan di dalam air atau di sekitar kolam akan memberikan kesan hidup bagi
elemen tersebut. Seperti halnya memberikan lampu pencahayaan pada bagian air terjun atau air
mengalir akan memberikan efek air bercahaya yang mengalir. Pencahayaan pada area ini juga
bisa dipadukan dengan cahaya yang berwarma sehingga area ini akan terasa lebih
menyenangkan. Tampak seperti sebuah pertunjukkan di area ourdoornya. Air pada malam hari
juga dapat berperan seperti cermin yang memantulkan bayangan sehingga ketika area
disekitarnya terang maka pepohonan, semak ataupun elemen lainnya di outdoor terpantulkan di
kolamnya.
5. Lighting plants and rockery
Meletakkan pencahayaan diantara bebatuan akan memberikan bayangan dan bentukan dengan
efek yang menarik pada pemandangan malam harinya. Pencahayaan yang digunakan untuk
memunculkan efek ini adalah dengan pencahayaan rendah menggunakan LED ataupun
pencahayaan yang menyebar dengan cahaya lampu yang menghadap ke bawah permukaan.
6. Lighting deck or patio
Pencahayaan pada area deck dan teras tentunya akan melengkapi tampilan luar. Cahaya dapat
diposisikan pada lantai, ataupun area elevasi. Untuk tampilan yang klasik, cahaya bisa diletakkan
di dalam deck kayu, hal ini juga akan melindungi lampu-lampu tersebut. Tampilannya pun akan
terlihat unik dan juga mulus di permukaan. Pencahayaan pada deck tentunya akan menonjolkan
tekstur dan kualitas dari kayunya. Menggunakan LED akan sangat ideal karena panas yang
dihantarkan kecil dan aman dari jangkauan anak-anak.
7. Hanging Lights
lampu gantung
Pencahayaan lampu gantung juga salah satu cara unik untuk memberikan penerangan di area
outdoor. Lampu dapat digantungkan pada ranting pepohonan, ataupun di bagian atas pagar dan
pergola. Lampu gantung banyak dipilih diletakkan pada atap pergola sehingga menciptakan

10
cahaya yang dramatic di jalan masuk dan keluar ataupun di area teras. Selain itu juga
memberikan efek bintang mengkilap pada malam hari.
8. Wall mounted Lights
pencahayaan dinding eksterior
Lampu yang terpasang pada dinding akan memiliki beragam efek tergantung pada distribusi
cahaya yang dikeluarkan. Cahaya pada dinding dapat digunakan untuk memberikan pencerahan
pada area masuk dan membuat rumah menyajikan pencahayaan yang hangat untuk menyambut
tamu yang hadir. Lampu spotlight dapat digunakan pada dinding dan dapat dipasang menghadap
ke atas ataupun ke bawah yang tentunya memberikan efek yang berbeda. Pencahayaan dinding
yang dekoratif juga dapat digunakan pada area balkon untuk memberikan kesan ketinggian pada
rumah.
2.5 JENIS-JENIS TATA CAHAYA
1. Menurut Sumber
 Natural Light
Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun
scene bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari
sebelah timur (key). Maka shot-shot dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang
sama.
 Pictorial Light/Arificial Light
Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan. dibentuk sesuai kebutuhan artistik,
mood sebuah adegan atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah
sesuai dengan kebutuhan artistic gambar atau mood dari adegan tersebut.
2. Menurut Tempat
 Indoor
Pencahayaan di dalam ruangan / indoor misalnya pencahayaan yang sudah ada
(lampu neon atau lampu pijar). Pencahayaan ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan
shooting, walaupun bisa jadi banyak kelemahan, diantaranya intensitas cahaya yang
dihasilkan terlalu rendah untuk kepentingan shooting. Dengan teknologi video digital hal
ini masih bisa diakali dengan menaikaniris, walau demikian pasti ada batas toleransinya.
Ketika kita menaikan f – stop di kamera, mungkin gambar yang dihasilkan akan tampak
grainy / bintik – bintik.
 Outdoor
Ketika kita akan shooting di luar ruangan / exterior pada siang hari yang harus
diperhatikan adalah arah matahari. Tidak terlalu disarankan untuk shooting dari jam 11
hingga jam 1 siang, karena cahaya matahari sedang terik – teriknya dan mungkin berada
persis di atas obyek, yang artinya akan menimbulkan bayangan. Untuk menurunkan
intensitas cahaya yang terlalu kuat, anda bisa memanfaatkan filter Neutral Density / ND
yang ada pada kamera. Dengan menggunakan filter ini, cahaya yang berlebihan akan
direduce / dikurangi sehingga menjadi normal.

11
3. Menurut Arah
 Top Light
Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebahai cahaya dasar yang dapat
menciptaakan suasana tertekan pada subjek.
 Eye Light
Cahaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan
yang dimunculkan dari mata .
 Accent Light
Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman
dan mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background

KUALITAS CAHAYA
 Hard light
Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan
intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi
dan bayangan yang keras (gelap – terangnya).
 Soft light
Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan
halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau
elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga
bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.
UNSUR-UNSUR TATA CAHAYA
Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Tersedianya peralatan dan perlengkapan. Yaitu tersedianya cukup lampu sorot, kabel,
dudukan lampu dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan lighting dan listrik.
Tidak ada standard yang pasti seberapa banyak perlengkapan tersebut, semuanya
bergantung dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
2. Tata letak dan titik fokus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik fokus
adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umumnya, penempatan lampu dalam pementasan
adalah di atas dan dari arah depan panggung, sehingga titik fokus tepat berada di daerah
panggung. Dalam teorinya, sudut penempatan dan titk fokus yang paling efektif adalah
450 di atas panggung. Namun semuanya itu sekali lagi bergantung dari kebutuhan
naskah. Teori lain mengatakan idealnya, lighting dalam sebuah pementasan (apapun jenis
pementasan itu) tata cahaya harus menerangi setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah
depan dan belakang, atas dan bawah, kiri dan kanan, serta bagian tengah. Sehingga
bayangan pemain di tengah panggung hampir tidak terlihat
3. Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang
digunakan.
Penguasaan alat dan perlengkapan. Artinya penata cahaya harus memiliki pemahaman
mengenai sifat perlengkapan tata cahaya. Tata cahaya sangat berhubungan dengan listrik,
maka anda harus berhati-hati jika sedang bertugas menjadi penata cahaya.

12
Peralatan Tata Cahaya
Kerja tata cahaya adalah kerja pengaturan sinar di atas pentas. Kecakapan dalam
mendisitribusi cahaya ke atas pentas sangat dibutuhkan. Dengan peralatan tata cahaya, kontrol
atau kendali atas distribusi cahaya itu dikerjakan. Penata cahaya perlu mengendalikan intensitas,
warna, arah, bentuk, ukuran, dan kualitas cahaya serta gerak arus cahaya. Semua kendali itu bisa
dimungkinkan karena adanya peralatan tata cahaya yang memang dirancang untuk tujuan
tersebut. Penguasaan peralatan wajib dipelajari oleh penata cahaya.
1. Bohlam
Bohlam (bulb, lamp) adalah sumber cahaya. Bagian-bagian dari bohlam terdiri atas
envelope, filament, dan base (Gb.204). Envelope adalah cangkang yang terbuat dari gelas kaca
atau kwarsa untuk melindungi komponen dari udara dan mencegahnya dari kebakaran.
2. Reflektor dan Refleksi
Untuk memancarkan cahaya dari bohlam ke objek yang disinari dibutuhkan reflektor.
Cahaya yang hanya berasal dari bohlam sinarnya kurang kuat dan tidak terarah pancarannya.
Dengan reflektor maka pancaran cahaya yang berasal dari bohlam dapat ditingkatkan, diatur, dan
diarahkan. Lampu panggung menggunakan tiga jenis reflektor yaitu; ellipsoidal, spherical, dan
parabolic.
Reflektor ellipsoidal berbentuk lengkungan setengah elips (lonjong) yang mengelilingi
lampu sehingga mencipatkan efek pancaran tiga dimensi. Jarak masing-masing sisinya terhadap
sumber cahaya tetap. Karena bentuknya tersebut cahaya yang dihasilkan oleh reflektor
ellipsoidal memiliki dua focal point (tittik temu fokus cahaya). Focal point 1 berasal dari titik
fokus sumber cahaya (bohlam) kemudian memantul kembali ke reflektor yang hasil refleksinya
membentuk titik focal point 2 baru kemudian menyebar.Reflektor spherical memiliki bentuk sisi
yang membulat. Jenis reflektor ini memancarkan seluruh cahaya langsung dari titik focal point
ke reflektor yang merefleksikannya kembali melalui focal point tersebut sebelum memencar. Jika
dibuat garis lingkaran imajiner maka panjang cahaya yang ditempuh masing-masing garis cahaya
adalah sama.Reflektor parabolic memiliki bentuk sisi parabola. Reflektor jenis ini merefleksikan
cahaya langsung dari atau melalui focal point kemudian menyebar secara paralel membentuk
cahaya yang diameternya hampir sama dengan diameter reflector. Dengan demikian, diameter
cahaya yang dihasilkan sangat tergantung dengan diameter reflektor. Contoh lampu sehari-hari
yang menggu-nakan reflektor parabolic adalah lampu senter. Selain refleksi yang dihasilkan
melalui reflektor, cahaya juga akan mengalami refleksi setelah menyentuh objek penyinaran.
Refleksi cahaya yang memantul setelah mengenai objek dapat dibedakan menjadi empat jenis,
yaitu specular, diffuse, spread, dan mixed.
Refleksi specular (seperti cermin) memantulkan arah cahaya tanpa mengubah besaran
cahaya alami dari sumbernya.
Refleksi diffuse terjadi ketika cahaya yang mengenai permukaan objek memantul dengan
pendar yang merata ke segala arah .Contoh dari refleksi diffuse adalah ketika cahaya diarahkan
ke sebuah lukisan dua dimensi.

13
Refleksi spread sama seperti refleksi diffuse tetapi persentase masingmasing garis cahaya
tidak sama. Cahaya yang mengenai objek dengan intensitas lebih tinggi garis cahayanya akan
memendar dan direfleksikan lebih panjang dari yang lain.Contoh refleksi spread adalah ketika
cahaya mengenai gumpalan aluminium foil.
Refleksi mixed, merupakan refleksi campuran dari diffuse dan specular. Beberapa garis
cahaya dipendarkan secara merata ke segala penjuru arah tetapi sebagian garis cahaya
dipantulkan seperti cermin. Contoh refleksi mixed adalah ketika cahaya menyinari gagang pintu
dari logam, jam tangan emas, atau lantai kayu yang mengkilat.

BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Dengan mengunakan tata cahaya pencahayaan pada kamera mampu melihat obyek
dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang,
14
waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan jadi tata
cahaya sangat penting dalam setiap pementasan dan lain-lain.
3.2.SARAN
Untuk menghasilkan cahaya yang bagus dan hasil yang maksimal sebaiknya tata cahaya
dikelolah dengan baik dan benar sesuai dengan standard an prosedur yang ada berdasarkan
kualitas dan unsrur-unsur yang ada dalam tata cahaya

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://varadiva.blogspot.com/2015/05/makalah-tatacahaya.html
%3Fm

15
%3D1&ved=2ahUKEwjNu_yLq9HoAhUm63MBHdkSC0EQFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw0
JyDoO7Wpaz3imHEKj-GAh&cshid=1586091718879

16

Anda mungkin juga menyukai