Anda di halaman 1dari 2

TEKS SEJARAH JEMBATAN AMPERA

ORIENTASI

Tahukah anda tentang jembatan ampera? Jembatan ampera adalah jembatan yang terletak di provinsi
sumatera selatan. Jembatan ini menyebrangi sungai terbesar di sumatera selatan, yaitu sungai musi.
Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden
Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana rampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya,
jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.

Awal jembatan ampera berdiri, jembatan ini dirancang agar bagian tengah dapat naik ke atas. Hal itu
dikarenakan supaya kapal-kapal besar dapat melintas sungai musi tanpa tersangkut badan jembatan.
Pengankatan bagian tengah jembatan dilakukan secara mekanis dengan menggunakan mesin.
Dibutuhkan waktu 30 menit untuk menaikan bagian tengah jembatan secara penuh.

Dahulu jembatan ampera pernah menjadi jembatan terpanjang di asia. Pada awas-aja.com (2015:1).
Tertera bahwa pada Saat di bangunnya jembatan ampera ini dengan panjangnya sekitar 1.177 meter
dengan lebar 22 meter, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di asia tenggara pada saat itu.
Kurang lebih pada saat peresmian jembatan ampera ini dilakukan tahun 1965.

URUTAN PERISTIWA

pada palembangdownload.blogspot.co.id (2011:1). Tertera bahwa pada Tahun 1906 pada masa
pemerintahan Belanda, Saat jabatan Walikota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, muncullah Ide
membuat jembatan untuk menyatukan Kota Palembang antara Seberang ulu dan seberang ilir yang
terpisah Oleh Sungai Musi, akhirnya tahun 1924 ide ini di realisasi dan dilakukan banyak usaha untuk
mewujudkan ide membangun Jembatan tersebut. Namun, sampai masa jabatan Le Cocq de Ville
berakhir, bahkan ketika Belanda pergi dari Indonesia, proyek pembangunan jembatan itu tidak pernah
terealisasi.

April 1962 di mulai pembangunan Pembuatan Jembatan atas biaya pemerintah Jepang, sebagai bentuk
kompensasi perang Dunia II dari Pemerintah Jepang terhadap Indonesia, tak hanya biaya Tenaga Ahli
pembuat Jembatan pun di datangkan dari Negara Jepang. dengan Fuji Mobil Manufacturing Co Ltd yang
diberikan tanggung jawab untuk desain dan konstruksi. Proses Pembuatan Jembatan memakan waktu
sekitar 3 tahun lama nya. akhirnya di tahun 1965 Jembatan pun diresmikan oleh Letjen Ahmad Yani,
pada tanggal 30 September 1965.

Pada id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Ampera (tanpa tahun:1). Tertera bahwa Pada awalnya, jembatan


ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, “pemberian nama tersebut
sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh
memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.”
Pada palembangdownload.blogspot.co.id (2011:1). tertulis bahwa Peresmian pemakaian jembatan
dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada
saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara. Setelah terjadi pergolakan politik
pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi
Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Sekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan
nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari
pemerintah dan sebagian masyarakat.

Jembatan ampera selain menjadi jembatan yang terbasar di sumatera selatan, juga menjadi maskot
utama provinsi sumatera selatan. Karena keunikan jembatan, dan juga yang bersebelahan dengan pasar
16 atau pasar terbesar di sumatera selatan, ampera banyak dikunjungi wisatawan. Kini jembatan
ampera sudah tidak dapat naik turun dan juga banyak material jembatan yang rusak. Selain lokasinya
yang berada di tengah tengah kota, dan juga menjadi tempat yang paling diminati di sumatera selatan.
Kita harus menjaga lingkungan sekitar ampera dan tidak merusak fasilitas jembatan yang ada.

REORIENTASI

Dari dahulu hingga sekarang, jembatan ampera telah mengalami pergantian warna selama tiga kali.
Awalnya yang jembatan ampera berwarna abu-abu, lalu pada tahun 1992 berubah warna menjadi
kuning, kemudian pada tahun 2002 jembatan ampera berganti warna lagi menjadi warna merah yang
masih terlihat hingga pada sekarang ini.

Pada rainsuga.wordpress.com (2013/1). Tertera bahwa mulai tahun 1970, aktivitas naik turun bagian
tengah Jembatan Ampera tersebut mulai dihentikan dengan berbagai alasan. Salah satu alasan
utamanya adalah waktu yang dibutuhkan untuk aktivitas naik turun jembatan tersebut yang terhitung
cukup lama, sekitar 30 menit dapat memicu kemacetan lalu lintas di sekitar jembatan tersebut. Setelah
sudah tidak difungsikan lagi, pada tahun 1990 bandul pemberat di menara Jembatan Ampera diturunkan
untuk menghindari jatuhnya bandul pemberat tersebut.

Sekarang, jembatan ampera hanya berfungsi sebagai jembatan yang dilalui kendaraan dan tidak bisa
naik turun lagi. Namun jembatan ampera yang sekarang banyak diminati wisatawan, karena
keindahaannya. Maskot sumatra selatan pun mrnggunakan gambar jembatan ampera. Semua yang
berkunjung ke sumatera selatan pasti akan merasa kurang pas apabila tidak berkunjung ke jembatan
ampera.

Anda mungkin juga menyukai