DISUSUN OLEH:
Wiby Adhitya Prayoga 150667546
a. Sejarah Dunia
Pada awalnya, jalan terbentuk dari bekas pijakan orang-orang yang melewati
sebuah daerah (tanah) yang semakin lama semakin mengeras seiring dengan
banyaknya frekuensi orang yang melewati daerah tersebut. Jalan-jalan yang mulai
mengeras ini dikenal dengan jalan setapak. Kemudian seiring dengan banyaknya
mobilisasi dan pentingnya transportasi untuk menunjang kehidupan sehari-hari,
seperti mengantarkan barang-barang yang lebih berat, orang-orang Mesopotamia
pada awal abad 3500 SM mulai menggunakan hewan-hewan sebagai alat
transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, jalan setapak yang sudah ada
sebelumnya sekarang mulai diperlebar dan diperkeras menggunakan batu-batu
yang tersusun agar lebih nyaman dan dapat dilintasi dua arah secara bersamaan.
Penemuan roda akhir tahun 3500 SM juga ikut mengambil peran dalam sejarah
Perkerasan Jalan, dimana semakin banyak moda transportasi yang digunakan,
seperti delman (barang-barang ditarik oleh kuda) dan lainnya. Penemuan mesin uap
pada 1900 SM semakin membuat orang-orang menyadari bahwa kondisi jalan yang
keras dan lebar sangat membantu pergerakan serta mobilitas transportasi saat itu.
4. Jalan Telford
Konstruksi jalan Telford ini diciptakan oleh Thomas Telford (1754-1834)
dari Skotlandia. Prinsip yang digunakan pada jalan Telford adalah
menggunakan pecahan batu (batu pecah belah) yang dipasang berdiri,
dimana bagian tumpulnya berada dibagian bawah dan bagian runcing diatas,
serta dipasang dengan menyusun batu secara bertahap. Jalan Telford sangat
sering digunakan didaerah pemukiman rakyat, dimana lebar perkerasan
jalan nya sekitar 3 meter dan kemiringan punggung jalan sekitar 3-4 %.
Wiby Adhitya Prayoga
1506675466
Pada dasarnya, konstruksi jalan raya modern berasal dari konsrtuksi jalan
model Macadam yang disempurnakan oleh ilmu pengetahuan yang semakin
berkembang pada saat itu. Perkerasan modern terdiri menjadi dua yaitu
perkerasan lentur (menggunakan aspal sebagai pengikat) dan perkerasan
kaku (menggunakan semen sebagai bahan pengikat). Pada tahun mulai
1980-an diperkenalkan perkerasan jalan dengan aspal emulsi dan butas,
tetapi dalam pelaksanaan atau pemakaian aspal butas terdapat permasalahan
dalam hal variasi kadar aspalnya yang kemudian disempurnakan pada tahun
1990 dengan teknologi beton mastik. Perkembangan konstruksi perkerasan
jalan menggunakan aspal panas (hot mix) mulai berkembang di Indonesia
pada tahun 1975, kemudian disusul dengan jenis yang lain seperti aspal
beton (Beton aspal/AC) dan lain-lain.
Jalan raya ini melintasi berbagai kota penting di pulau Jawa, terutama pusat-
pusat pemerintahan maupun kerajaan di masa itu, yaitu dari Anyer di Banten
Wiby Adhitya Prayoga
1506675466
Referensi Sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/rekayasa_jalan_raya_2/bab1_perkeras
an_jalan.pdf Diakses terakhir 12 Februari 22:52
https://sites.google.com/site/kisaranteknik/assignments/rekayasa-jalan-raya-ii
Diakses terakhir 12 Februari 2018 22:53