perkerasan jalan yang prinsipnya seperti jembatan lengkung. Prinsip ini menggunakan
desakan-desakan dengan menggunakan batu-batu belah yang dipasang berdiri dengan tangan.
Dan membangun jalan mirip dengan apa yang dilakukan Tresaguet. Konstruksi perkerasannya terdiri
dari batu pecah berukuran 15/20 sampai 25/30 yang disusun tegak. Batu-batu kecil diletakkan
diatasnya untuk menutup pori-pori yang ada dan memberikan permukaan yang rata. Sistim ini
terkenal dengan sistem Telford. Jalan-jalan di Indonesia yang dibuat pada jaman dahulu sebagian
besar merupakan sistem jalan Telford, walaupun diatasnya telah diberikan lapisan aus dengan
pengikat aspal. Konstruksi ini kemudian sangat berkembang dan dikenal dengan sebutan
sistem Telford.
Scotsman John London Mc. Adam (1756 1836) adalah orang Skotlandia yang memperkenalkan
konstruksi perekerasan jalan dengan prinsip tumpang tindih yang terdiri dan batu pecah atau
batu kali, pori-pori diatasnya ditutup dengan batu yang lebih kecil/halus. Jenis perkerasan ini
terkenal dengan nama Perkerasan Macadam. Agar terbentuk lapisan yang kedap air, maka di atas
lapisan macadam diberi lapisan atas yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi
pasir kasar. Perkerasan sistem ini sangat berhasil dan merupakan prinsip pembuatan jalan
secara masinal (dengan mesin). Selanjutnya sistem ini disebut sistem Macadam.