Pertemuan ke 5
Konstruksi Jalan
Pertemuan ke 5
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kuliah Pengantar Bangunan Sipil selama satu
semester, mahasiswa diharapkan mampu memahami gambar,
menguraikan istilah-istilah dan mengenali detail bangunan sipil
serta pengenalan computer software sebagai dasar pengenalan
perencanaan, pelaksanaan (pengawasan), pengoperasian dan
perawatan bangunan Sipil.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, Mahasiswa akan dapat
mengenali bangunan prasarana trasnpotasi darat :
1. Infrastruktur transpotasi
2. Sejarah Perkembangan Jalan
3. Struktur Jalan
SEJARAH PERKERASAN JALAN
PERKERASAN TELFORD
No Fase Perkembangan Perkerasan
Batu pengisi
Batu pecah
PERKERASAN MAKADAM
No Fase Perkembangan Perkerasan
Wilayah Jalan
Jembatan dan gorong2
Drainase
Perkerasan bahu dan jalan
Perlengkapan jalan
Talud
Trotoar
Wilayah Jalan
Po
Lapisan Perkerasan
P1
Base Course
Subbase Course
Compacted Subgrade
Natural Subgrade
PermukaanTanah Asli (At Grade)
Timbunan
Galian
Bagian dari Perkerasan Lentur
a. Lapis Permukaan (surface course)
Bahan : campuran agregat dan aspal
Fungsi :
1) Menahan repitisi beban kendaraan.
2) Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya.
3) Sebagai lapis kedap air untuk mencegah masuknya air ke dalam
lapis perkerasan di bawahnya.
4) Sebagai lapis aus akibat gesekan rem kendaraan yg dapat
diganti lagi dengan yang baru.
5) Memberikan permukaan yang rata, sehingga memberikan
kenyamanan bagi pemakai jalan.
6) Membentuk permukaan yang tidak licin, shg tersedia koefisien
gesek yang cukup.
Jenis lapis yang umum dipakai di Indonesia :
1) Non struktural (berfungsi sebagai lapisan aus dan kedap air)
: Burtu, Burda, Latasir, Buras, Latasbum, Lataston.
2) Struktural (berfungsi menahan dan menyebarkan beban
roda) : Lapen, Lasbutag, Laston.
b. Lapis Fondasi Atas (Base Course)
Bahan :
agregat tanpa campuran atau dicampur dengan semen /
kapur / aspal.
Fungsi :
1) Menahan gaya lintang dan menyebarkan beban ke
lapisan bawahnya.
2) Sbg lapis pendukung bagi lapis permukaan
3) Sbg lapis peresapan untuk lapisan pondasi bawah.
Jenis lapis yang umum dipakai di Indonesia :
agregat bergradasi baik, pondasi macadam, pondasi
telford, lapen, aspal beton pondasi / ATB, dan bahan yg
distabilisasi (CTB, LTB)
c. Lapis fondasi bawah (subbase course)
Bahan :
material alam atau material yang distabilisasi dahulu lalu
dipadatkan.
Fungsi :
1) membantu lapis fondasi atas menyebarkan beban roda
ke tanah dasar
2) sbg lapisan peresapan,
3) sbg lapis pertama pada pekerjaan perkerasan
4) untuk mencegah naiknya tanah dasar ke lapisan
pondasi atas
d. Tanah dasar (Subgrade)
Adalah permukaan tanah asli / galian /
timbunan yang dipadatkan setebal 50-100 cm
dan merupakan permukaan dasar untuk
perletakan lapisan perkerasan di atasnya.
2. Perkerasan Kaku (Rigid Pavement / Concrete
Pavement ) :
adalah perkerasan yang menggunakan semen
sebagai bahan pengikat.
Berupa pelat beton dengan atau tanpa tulangan,
dengan atau tanpa fondasi bawah yang
diletakkan di atas tanah dasar.
Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh
pelat beton.
Portland-Cement Concrete / slab beton
(a)
Compacted Subgrade
PermukaanTanah Asli (At Grade)
Timbunan
Galian
Bagian dari Perkerasan Kaku
Perkerasan kaku
(a)
Compacted Subgrade
Perbandingan Perkerasan Lentur dan
Perkerasan kaku
No Uraian Perkerasan Lentur Perkerasan Kaku
1 Bahan Pengikat aspal Semen
2 Bentuk memanjang - Tidak terputus Putus- putus dengan
adanya expaint joint agar
beton bisa mengembang
dan menyusut akibat
gesekan, perubahan
temperatur, dan
perubahan kelembaban
tanpa halangan.
3 Repitisi beban Timbul rutting (Lendutan Timbul retak-retak pada
pada jalur roda) permukaan
4 Penurunan Tanah Jalan bergelombang Bersifat sebagai balok
dasar (mengikuti tanah dasar) diatas perletakan
5 Perubahan Modulus kekakuan Modulus kekakuan tidak
Temperatur berubah. Timbul tegangan berubah. Timbul
dalam yang kecil tegangan dalam yang
besar
Perbandingan Perkerasan Lentur dan
Perkerasan kaku