Identification of Borax and Formalin Content in Food Material of White Tofu and
Black Grass Jelly Area Driyorejo Gresik Region
Disusun oleh:
FAKULTAS KESEHATAN
SURABAYA
2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT dan segala puji syukur hanya bagi-Nya Tuhan
semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam penyusunan Proposal
Penelitian. Penelitian ini berisi tentang “Identifikasi Kandungan Boraks dan Formalin pada
Bahan Pangan berupa Tahu Putih dan Cincau Hitam Wilayah Driyorejo Gresik. Maksud
penyusunan proposal ini adalah sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
tahun ajaran 2019/2020.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 7
iii
RINGKASAN
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan
diambil sarinya.Tahu memiliki kandungan air yang banyak sehingga mudah ditumbuhi
mikroba.Cincau hitam adalah makanan yang dibuat dari daun serta batang Mesona palustris
(janggelan) yang dikeringkan.Bagian tanaman cincau hitam (Mesona palustris) yang
memiliki kegunaan ialah bagian daun dan batangnya yang dapat menghasilkan ekstrak gel
daun cincau (Widyaningsih, 2007:8).Cincau ini bewarna hitam pekat dan mengkilat,
teksturnya kenyal dan keras seperti agar agar.Sama halnya dengan tahu, cincau ini juga
memiliki kandungan air yang banyak.
Berdasarkan survei dari peneliti sebelumnya telah ditemukan banyak produk tahu dan
cincau hitam yang mengandung formaldehid sebagai bahan pengawet dan boraks untuk
memberikan tekstur padat, meningkatkan kekenyalan, bersifat tahan lama dan tentunya lebih
ekonomis sehingga diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Tahu
merupakan produk makanan yang rentan rusak maka tak jarang produk tahu ditambahkan
pengawet seperti formalin agar lebih tahan lama (Puspitasari dan Hardjianto, 2014).
Penelitian ini merupakan studi deskriptif dan laboratorium dengan tujuan untuk
mengidentifikasi adanya kandungan boraks dan formalin pada sampel dengan metode
kualitatif.Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi. Teknik
analisis data yaitu deskripsi kualitatif dengan menggunakan larutan penguji ekstrak kunyit
sebagai penguji boraks dan larutan Fehling A+B sebagai penguji formalin pada sampel.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan zat pengawet berbahaya boraks dan
formalin pada bahan pangan berupa tahu putih dan cincau hitam wilayah Driyorejo, Gresik
tahun 2019.
1.5 Manfaat
Dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti dapat mengidentifikasi ada tidaknya
kandungan zat pengawet berbahaya boraks dan formalin pada bahan pangan berupa tahu
putih dan cincau hitam wilayah Dryorejo, Gresik tahun 2019.Apabila saat penelitian terdapat
bahan berbahaya tersebut, maka hal tersebut dapat ditindak lanjuti, karena penggunaan bahan
berbahaya tersebut dapat merusak kesehatan konsumen.Dapat diketahui bersama bahwa
pengunaan bahan berbahaya boraks dan formalin sudah dilarang keras oleh pemerintah dalam
penggunaannya sebagai campuran bahan pangan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4 Formalin
Formalin adalah cairan yang mengandung gas formalin.Formalin biasanya
mengandung 37-40% formaldehid.Jika formaldehid berbentuk gas, formalin adalah cairan tak
bewarna, dengan bau tajam menyengat akibat gas formaldehid yang dikandungnya.Salah satu
jenis pengawet yang sering disalah gunakan dan secara hukum dilarang keras digunakan
untuk mengawetkan produk pangan.Biasanya formaldehid digunakan dalam pembuatan lem
dan alat perekat, sebagai pelapis produk kertas, dan bahan bangunan seperti papan partikel,
tripleks dan material untuk insulasi.Formaldehid juga sering digunakan sebagai desinfektan
dan pembunuh kuman, serta sebagai bahan pengawet di kamar jenazah dan laboratorium
medis.
Konsusmsi formalin secara kronis dapat mengakibatkan iritasi pada membran mukosa
dan bersifat karsinogenik.Formalin diketahui berbahaya untuk tubuh manusia karena telah
diketahui sebagai zat beracun, karsinogen, mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan
jaringan tubuh, korosif dan iritatif (Paratmanitya dan Aprilia, 2016:50).Formalin sendiri
sangat berbahaya jika terhirup oleh saluran pernapasan dan iritatif jika tertelan.Disamping itu
formalin juga dapat merusak persyarafan tubuh manusia dan dikenal sebagai zat yang bersifat
racun untuk syaraf (neurotoksik), dan dapat mengganggu organ reproduksi seperti kerusakan
testis dan ovarium, gangguan menstruasi, infertilitas sekunder (Sajiman, dkk, 2015:3).
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode
Pengambilan sampel dilakukan dibeberapa pasar tradisional yang ada diwilayah
Driyorejo, Gresik yaitu pasar Petiken dan Mutiara.Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
Desember 2019. Jenis penelitian ini merupakan studi deskriptif metode kualitatif yang proses
identifikasinya dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya.
3.2Alat-Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam identifikasi kandungan boraks dan formalin
pada bahan pangan berupa tahu putih dan cincau hitam adalah sebagai berikut :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pembakar Bunsen
4. Pipet tetes
5. Plat tetes
6. Penjepit kayu
7. Mortal dan Alu
8. Spatula
9. Neraca analitik
10. Kaca arloji
3.3 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam identifikasi kandungan boraks dan formalin
pada bahan pangan berupa tahu putih dan cincau hitam adalah sebagai berikut :
1. Ekstrak kunyit
2. Reagen Fehling A+ Fehling B
3. Aquades
4. Sampel Tahu Putih
5. Sampel Cincau hitam
5
Adapun prosedur yang digunakan dalam identifikasi kandungan formalin pada bahan
pangan berupa tahu putih dan cincau hitam adalah sebagai berikut :
1. Menimbang sampel tahu putih dan cincau hitam masing-masing sebanyak 5 gram
secara steril, kemudian haluskan dengan menggunakan mortal dan alu.
2. Masukkan sampel kemasing-masing tabung reaksi.
3. Menambahkan aquades beberapa tetes untuk mengencerkan sampel agar tidak terlalu
kental.
4. Tambahkan masing-masing 4 tetes reagen Fehling A dan B.
5. Panaskan diatas nyala api bunsen, hingga mendidih.
6. Amati perubahan yang terjadi, apabila sampel terdapat endapan merah bata berarti
sampel tersebut positif mengandung formalin.
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa maraknya kecurangan produsen untuk mendapatkan
keuntunagan sebesar-besarnya dengan penambahan bahan kimia berbahaya berupa boraks
dan formalin pada bahan pangan sangat meresahkan masyarakat. Banyak hal negatif yang
didapat apabila tubuh terus menerus mengkonsumsi zat kasrsinogenik tersebut. Seperti asam
borat pada boraks dapat menghambat pembentukan DNA didalam sel sperma dan ovum
sehingga dapat menurunkan fertilitas dan sterilitas.Pemberian asam borat yang terus-menerus
(kronik) dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusa, kelainan kutaneus, dan
memperlambat pertumbuhan. Konsusmsi formalin secara kronis dapat mengakibatkan iritasi
pada membran mukosa dan bersifat karsinogenik.Formalin diketahui berbahaya untuk tubuh
manusia karena telah diketahui sebagai zat beracun, karsinogen, mutagen yang menyebabkan
perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif (Paratmanitya dan Aprilia, 2016:50).
7
DAFTAR PUSTAKA
Repository.uinjkt.ac.id.identifikasi.kandungan.boraks.pada.tahu.pasar.tradisional.didaerah.cip
utat-institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Diambil pada hari Selasa 17 Desember 2019, pukul 22.13)
Mahasiswa.mipastkipllg.com.identifikasi.kandungan.boraks.dan.formalin.pada.tahu.dipasar.tr
adisional.permiri.kecamatan.lubuklinggau.barat.ii.kota.lubukling
(Diambil pada hari Selasa 17 Desember 2019, pukul 22.21)
Ida M.2016.Identifikasi Penggunaan Zat Pengawet Boraks dan Formalin pada Makanan
Jajanan dikantin UIN Alauddin Makassar.skripsi.Makassar:Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.repositori.uin-alauddin.ac.id.
(Diambil pada hari Selasa 17 Desember 2019, pukul 22.35)
Mahasiswa.mipastkipllg.com.studi.kasus.kandungan.boraks.dan.formalin.pada.cincau.hitam.
dipasar.kota.permiri.lubuklinggau.
(Diambil pada hari Selasa 18 Desember 2019, pukul 00.07)
8
SURAT PENGANTAR
Kepada Yth.
Kepala Laboratorium Kimia
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Di Surabaya
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penelitian yang sedang saya lakukan guna menyelesaikan Tugas
Pembuatan Artikel Bahasa Indonesia, sesuai dengan kurikulum di Progam Studi D4 Analis
Kesehatan UNUSA, maka dengan ini :
Hari :
Tanggal :
Bulan : Desember
Tahun : 2019
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerja samanya saya ucapkan
terimakasih.