b3 Unisba Teks Manajemen Tambang
b3 Unisba Teks Manajemen Tambang
Pendahuluan
1.1 Tujuan pembelajaran
Tujuan mata kuliah manajemen industri pertambangan pada dasarnya adalah untuk
mempelajari pengetahuan tentang ilmu manajemen pada umumnya dan beberapa hal
khususnya tentang teknik-teknik terkait yang perlu diketahui dalam aplikasi
manajemen di bidang pertambangan dalam upaya meminimalkan biaya operasi
pertambangan dan mengoptimalkan pemasaran produk melalui pengembangan
produk, secara efisien, efektif dan ekonomis. Ilmu manajemen secara umum
mencakup fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan, dan pengevaluasian, yang didalamnya ada penerapan ilmu dan
teknologi. Dipelajari pula tentang apa yang disebut keunggulan manajemen yang
mengandung pengertian optimasi dalam organisasi, budaya dan strategi dalam upaya
mencapai tujuan/sasaran manajemen. Beberapa teknik terkait yang juga dipelajari
dalam manajemen industri pertambangan antara lain adalah pengantar dalam bidang
ESWOT, network analysis, program linier, perencanaan dan evaluasi proyek (project
design and evaluation), perencanaan penambangan dan pengolahan batubara, serta
pelaporan studi kelayakan, sebagai studi kasus.
Sektor pertambangan merupakan bagian dari sektor-sektor ekonomi nasional, di
Indonesia khususnya, sehingga perlu diberikan pengantar tentang kaitan sektor
pertambangan dengan kerangka perekonomian nasional. Sektor-sektor ekonomi di
bagi dalam sektor primer, sektor sekunder dan sektor tersier. Sektor pertambangan
termasuk sektor primer atau sektor yang mencakup sumber daya alam. Sektor
sekunder meliputi sektor pengolahan, dan sektor tersier meliput sektor jasa.
Dalam kerangka perekonomian nasional, pengelolaan ekonomi harus berwawasan
lingkungan, dalam pengertian bahwa faktor lingkungan telah built-in di dalam proses
atau fungsi produksi. Biaya lingkungan adalah sebagai faktor masukan ekonomi
utama yang ke lima, setelah faktor-faktor kapital, tenaga kerja (buruh), bahan (sumber
daya alam) dan teknologi, di samping variasi faktor-faktor produksi yang lain.
1
Dalam proses transformasi dari input untuk dijadikan output maka diperlukan proses
manajemen untuk mencapai tujuan/sasaran secara optimum, efektif dan efisien, baik
pada skala mikro perusahaan/industri maupun makro nasional.
Y = f (K,L, R, I, E,..T)
2
T = teknologi (Gambar 1.1).
= Dari sisi pengeluaran: Meningkatkan gross national product yang harus lebih
tinggi daripada gross national polution. Dengan demikian daya dukung
ekonomi lebih tinggi daripada tekanan eksternalitas.
3
Gambar 1.1 Kaitan antara fungsi produksi dan proses manajemen
4
1.3 Hubungan sektor/industri dan perusahaan
Dalam ekonomi makro nasional pendapatan nasional diukur dengan produk domestik
bruto (PDB, GNP) yang merupakan sumasi dari pendapatan sektor-sektor atau industri.
Berdasarkan table Input-output nasional BPS tahun 2003, sector terdiri dari 66 sektor.
Sektor dibagi dalam 3 kelompok sector utama yaitu : sector primer, sector sekunder dan
sector tersier. Sektor primer mencakup 26 sektor sumber daya alam misalnya sektor-
sektor padi, tebu, karet, kelapa sawit, cengke, peternakan, hasil hutan, perikanan,
penambangan. Sektor sekunder terdiri dari sector 25 sektor misalnya industri pengolahan,
semen, mesin barang lain. Sektor tersier terdiri dari 16 sektor misalnya listrik gas dan air
bersih, perdagangan, angkutan, komunikasi, lembaga keuangan dan jasa lainnya.
Pendapatan industri merupakan sumasi dari pendapatan perusahaan sejenis dalam
lingkungan sektor/industri tersebut, misalnya sektor / industri rokok merupakan sumasi
dari pendapatan semua industri rokok di seluruh Indonesia, termasuk pengeluaran dan
investasi rumah tangga, pemerintah serta ekspor dan impor.
Dari sisi pengeluaran, skema hubungan antara PDB, industri/usaha dan pendapatan
perorangan dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Government
T
G Tr
IBT PT
D
PI
Investment
C
I S
5
II. Pengertian dasar manajemen/administrasi
2.1. Administrasi sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).
- Ilmu .
=. Systematized positive knowledge.
=. Ilmu sosial, humaniora, sasaran analisisnya adalah segi tertentu dari
kehidupan masyarakat, dalam hal ini kehidupan berorganisasi.
=. Memenuhi persayaratan:
Memiliki serangkaian prinsip, rumus, dalil dan kaidah yang sifatnya
universal mondial.
Prinsip, rumus, dalil dan kaidah tersebut telah “lulus” ujian laboratorium,
baik yang sifatnya fisik maupun yang bersifat sosial eksperimental.
Prinsip, rumus, dalil dan kaidah itu dapat dipelajari dan diajarkan pada
tingkat sofistikasi yang tinggi.
Memperoleh pengakuan dunia intelektual antara lain dalam bentuk
pemberian gelar-gelar kesarjanaan dalam ilmu yang bersangkutan kepada
orang-orang yang dinilai memiliki keluasan dan kedalaman yang diharapkan
menurut standar yang objektif oleh lembaga pendidikan tinggi yang
mempunyai reputasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
=. Bagaimana mengenal alam. (Teknologi, bagaimana memanfaatkan alam).
=. Faktor lingkungan.
- Seni:
=. Art (=ars , bahasa Latin), skill, all the creative discipline.
=. Social phenomenon.
=. Dalam hal administrasi, merupakan suatu proses yang diketahui hanya
permulaannya sedang akhirnya tidak ada.
=. Mampu memecahkan masalah-masalah masyarakat moderen, manusia
organisasional.
=. Suatu revolusi dalam abad moderen yang tidak akan pernah akan selesai
(managerial revolution).
=. Abad administrasi.
- Filsafat (Philos = cinta, Sophia= kebijakan).
6
= Cinta kepada kebijakan.
= Upaya mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya: hakekat, fungsi,
ciri-ciri, kegunaan, masalah dan pemecahannya.
= Upaya mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya: hakekat, fungsi,
ciri-ciri, kegunaan, masalah dan pemecahannya.
2). Manajemen.
-. Kemampuan/ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain.
-. Merupakan inti dari administrasi.
3). Human relations.
Keseluruhan rangkaian hubungan, baik yang bersifat formal maupun informal,
antara atasan dengan bawahan, atasan dengan atasan, bawahan dengan bawahan
yang lain yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tercipta
suatu team work dan suasana kerja yang intim dan harmonis dalam rangka
pencapaian tujuan.
4). Kepemimpinan
7
- Motor atau daya penggerak dari semua sumber dan alat (sumber daya) yanr
tersedia bagi suatu organisasi.
- Adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan seorang atau kelompok orang
dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan dalam suatu situasi tertentu.
- Proses kepemimpinan merupakan fungsi dari berbagai unsur:
L = f (l, f, s), dalam hal ini L= leadership; L=leader; F=follower;
S=situational variables.
- Kepemimpinan : administratif, niaga, keagamaan, adat, politik dll.
- Kepemimpinan administratif harus menunjukkan kemampuan untuk: pemegang
kemudi organisasi, berperan selaku katalisator, selaku integrator, selaku
“bapak”, selaku pendidik.
- Sifat: selaku “kepala”, kemampuan bertumbuh, kemahiran membaca situasi,
pengertian proses pertumbuhan, dinamis dan serasi.
- Leadership is more important than the leader (Kepemimpinan adalah lebih
penting daripada “siapa” pemimpinnya).
Unsur-unsur kepemimpinan.
- Pada pemimpin/manajer terdapat perihal latar belakang, pengetahuan, nilai-
nilai, dan pengalaman.
- Pada pengikut/bawahan terdapat hal-hal kedewasaan, kebebasan bertindak, ingin
ikut dalam pengambilan keputusan, rasa terpadu dengan tujuan organisasi, dan
tanggung jawab.
- Peubah-peubah variasi: keadaan lingkungan, suasana organisasi, kondisi tugas,
persyaratan pelaksanaan teknis, desakan waktu.
Pemimpin terbaik:
- Mengajar kritis, penasehat, guru, kepala.
- Membina kepercayaan/keyakinan berhasil.
- Menerima dan menganjurkan ide baru.
- Menghargai.
- Ahli/berpengetahuan luas.
8
- Menuntut standar prestasi tinggi.
- Komunikator (human relations).
- Teratur rapi (osmose).
- Merasa diperlukan.
- Sehat fisik, stamina, antusiasme besar.
- Objektif, adil.
- Global.
Leaders are born and not made : Genetis (hereditary theory).
Leaders are made and not born : Sosial.
Kemimpinan karena bakat, pendidikan, dan pengalaman: Ekologis.
Lebih baik menahan diri untuk mengoreksi apalagi merubah orang lain,
sebelum dengan gigih mengoreksi dan merubah diri sendiri.
Tipe pimpinan:
- Otokratis:organisasi/tujuannya sebagai milik pribadi; bawahan sebagai alat; tidak
menerima kritik;kekuasaan formal; pendekatan paksaan dan punitif).
- Militeristis:sistem perintah; bergantung pangkat/jabatan;formalitas
berlebihan;disiplin tinggi/kaku;sukar menerima kritikan; gemar upacara.
- Paternalistis:bawahan tidak dewasa; overly protective; jarang bawahan ambil
keputusan/inisiatif/kembangkan daya kreasi;maha tahu.
- Kharismatis:daya tarik amat besar; dianggap punya kekuatan gaib (supernatural
powers).
- Demokratis:paling tepat untuk organisasi moderen;; manusia makhluk yang
mulia; kepentingan/tujuan organisasi sinkron dengan tujuanpribadi bawahan;
menerima saran/kerjasama; kebebasan bawahan (inisiatif); bawahan lebih sukses;
berkembang.
9
- Menentukan alternatif dalam metode dan cara pemecahan.
10
Mitos dan Fakta Tentang Pemimpin
Masalahnya, benarkah keberhasilan sebuah organisasi ditentukan oleh pemimpin semata?
Dan benarkah semua orang ingin menjadi pemimpin? Untuk menjawab beberapa
pertanyaan tentang pemimpin, Robert Goffee dan Gareth Jones dalam Harvard Business
Review, mengungkapkan 4 mitos yang berhubungan dengan pertanyaan tersebut. 4 mitos
tersebut adalah:
- Semua orang mau jadi pemimpin,
- Orang yang memiliki posisi tinggi pasti pemimpin,
- Pemimpin menentukan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan,
- Pemimpin adalah pembimbing yang handal.
Pemikiran diatas mengimplikasikan bahwa seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi
anak buahnya sekaligus mampu mengajarkan ketrampilan-kerampilan teknis bagi anak
buahnya. Pemimpin yang baik mungkin saja dapat berperan sebagai pembimbing yang
handal, tetapi sejauh ini masih jarang pemimpin seperti itu. Umumnya, pemimpin memiliki
tingkat kesibukan yang tinggi sehingga nyaris tak ada waktu untuk membimbing anak
buah. Lagipula selama ini umumnya seorang pemimpin tidak mau direpotkan membimbing
ini itu terhadap anak buahnya.
11
- John F.Mee: Planning, Organizing, Motivating, Controlling (POMCO).
- Siagian: Planning, Organizing, Motivating, Controlling, Evaluating (POMCE).
- Sistem fungsi Administrasi:
=Penetapan tujuan (inti kegiatan administratur).
=POACE, penggairahan, pemimpinan.
= Komunikasi, penelitian, pendekatan kemanusiaan.
=Koordinasi.
12
= P=persuading (mendorong).
= L=leading.
= E = evaluating.
= C = controlling.
= M = managing resources.
Planning:
- Keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang
akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan (S.P.Siagian).
- Administrative planning meliputi segala aspek kegiatan dan meliputi seluruh unit
organisasi, dan merupakan hasil pemikiran dan penentuan yang bersifat garis besar.
- Managerial planning bersifat departemental dan oprrasional, yang bersifat lebih
khusus dan terinci (mendetail).
- 4 planning premises (dasar pikiran/alasan) yang perlu dipegang:
Tersedianya sumber (resources), karena sumber terbatas, tujuan tidak
terbatas.
Kondisi dan situasi dalam masyarakat baik positif maupun negatif.
Beberapa jenis pertangungan jawab. Kepada langganan/masyarakat luas.
KESERBATERBATASAN MANUSIA BAIK FISIK, MENTAL MAUPUN
BIOLOGIS.
- Proses melalui 3 cara:
i. Mengetahui sifat/ciri suatu rencana yang baik.
Mempermudah tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
13
Harus dibuat oleh orang-orang yang memahami tujuan.
Mendalami teknik-teknik perencanaan.
Disertai perincian yang teliti.
Tidak boleh lepas dari pemikiran pelaksanaan.Sederhana.
Luwes.
Terdapat tempat pengambilan risiko.
Praktis/pragmatis.
Merupakan forecasting.
ii. Sebagai rangkaian pertanyaan yang harys dijawab (Rudyard Kipling): What
(apa kegiatannya), Where, When (prioritas), How, Who, Why (terpenting).
iii. Sebagai masalah yang harus dipecahkan (scientific techniques of problem
solving): Know the nature of the problem), Collect data, Analysis of the data,
Determination of several alternatives, Execution, Evaluation of results (pretest).
- Sumber daya, waktu, tujuan.
- Rencana yang baik perlu didahului research agar operasional atau tidak hanya
baik di atas kertas.
14
Selalu dihadapkan ancaman kematian (status quo, klientele organisasi).
Menyoroti unsur manusia yang dinamis.
- Formal organization, informal organization (personal, keahlian, kepentingan,
interese).
- Prinsip:
= Tujuan jelas, dipahami, dan diterima.
= Tanpa kesalahan dan perintah.
= Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab.
= Pembagian tugas (distribution of work).
= Struktur sederhana dan pola dasar permanen.
= Jaminan jabatan.
= Balas jasa.
= The right man in the right place.
- Bentuk: lini, lini dan staf, fungsional, panitia.
- Manusia adalah faktor dan modal terpenting.
- Perilaku:
Keseluruhan tabiat dan sifat seseorang yang tercermin dalam ucapan dan
tindak tanduknya sebagai anggota sesuatu organisasi.
Kepribadian orang yang bersangkutan yang ditempa oleh faktro-faktor
pembentuk perilaku:
= Faktor genetik (sejak lahir,keturunan).
= Kator pendidikan (di sekolah).
= Faktor lingkungan keluarga.
= Faktor lingkungan sosial/kemasyarakatan (ekonomi, sosial, fisik, politik,
teknologi).
= Faktor pengalaman.
yang menimbulkan harapan, cita, tujuan dan kemampuan.
· Pendekatan keperilakuan dalam manajemen merupakan upaya sistematik
untuk menciptakan dan mengambangkan perilaku organisasional dengan cara
mengubah dan mengarahkan perilaku individual agar organisasi sentris,
dengan memperhatikan faktor-faktor:
15
= Agar membuat organisasi lebih dinamik dan mampu bekerja dengan
tingkat efisiensi, efetifitas dan produktifitas yang meninggi.
= Terdapat interaksi yang positif antara peubah organisasi: tugas,
teknologi, struktur/jaringan, aktor yang “hidup”.
- 9 jenis kebutuhan non material yang mempengaruhi pembentukan perilaku dan
motivasi.
Kondisi kerja yang baik.
Perasaan diikutsertakan.
Cara pendisiplinan yang manusiawi.
Pemberian penghargaan atas pelaksanaan tugas dengan baik.
Kesetiaan pimpinan kepada para karyawan
Promosi dan perkembangan bersama organisasi.
Pengertian yang simpatik terhadap masalah-masalah pribadi bawahan.
Keamanan pekerjaan.
Tugas pekerjaan yang sifatnya menarik.
16
- Teknik penggerakan:tujuan jelas, pemahaman, filsafat jelas, jelaskankebijakan
yang ditempuh, jelas struktur organisasi, jelaskan peranan, kerjasama, penuh
pengertian, pengahrgaan, bekerja baik,
17
Penilaian dan pengorganisasian.
Penilaian dan pemberian motif.
Penilaian dan pengawasan.
- Managerial productivity.
- Operational prodctivity.
18
- Arti sempit adalah tata usaha.
- Hal-hal yangperlu diperhitungkan:
= Tujuan.
= Pelaksanaan kagiatan.
= Sumber=sumber yangtersedia.
= Lingkungan tempat kelompok beroperasi.
- Sistem fungsi administrasi:
= Penetapan tujuan (tugas utama atau inti kegiatan administratur).
= Potensi organisasi melalui fungsi-fungsinya: perencanaan, eksekusi,
pengorganisasian, penggairahan, pemimpinan, penilaian dan pengawasan.
= Dengan melakukan komunikasi,penelitian dan pendekatan kemanusiaan.
= Melakukan koordinasi yang bertujuan terciptanya efisiensi pelaksanaan tugas
atau pencapaian sasaran, dengan unsur-unsur yang terkandung:
Unit-unit atau organisasi..
Sumber (potensi, resources).
Kesatupaduan.
Gerak kegiatan.
Keserasian.
Arah yang sama (sasaran).
b. Koordinasi menurut Mooney and Reiley (“Onward Industry”): Prinsip, proses
dan efek fungsional (hasil).
Prinsp Proses Efek
- Prinsip - Kewenangan - Koordinasi - Koordinasi
yang
koordinasi atau koordinasinya prosesif efektif.
sendiri
- Proses bertingkat - Leadership - Pendelegasian - Definisi
fungsional
(tugas).
- Efek fungsional - Determinatif. – Aplikatif/ -Interpretasi
(analisis/
penerapan. penilaian.
19
- koordinasi adalah kewenangan yang diterapkan melalui proses bertingkat dan
menghasilkan definisi kewajiban-kewajiban individu.
- prinsip – proses – efek:
= 6 aspek dalam adiministrasi : perkiraan /forecasting (proses) yang akan
menghasilkan perencanaan (efek), pengorganisasian (proses) yang
menghasilkan koordinasi (efek), dan pemberitahuan perintah (proses) yang
akan menghasilkan pengawasan (efek).
= yang mendasarinya adalah penelitian.
Chester I. Barnard (“The functions of executive”):
Organisasi formal sebagai suatu sistem kegiatan-kegiatan atau kekuatan-
kekuatan yang terkoordinasi secara sadar.
Faktor yang paling strategis adalah pemimpin organisasi., sehingga proses
kerjasama berjalan melalui 3 fungsi :
- Menciptakan sistek komunikasi (tugas utama sang manajer).
- Mendorong tercapainya usaha-usaha yang penting.
- Merumuskan dan mempertegas maksud serta tujuan-tujuan organisasi.
d. John M. Pffifner, dan Robert V. Presthus (“Public administration”):
= Tugas pokok atau central task dari seorang ekskutif (policy making civil
servants) didalam suatu organisasi yang besar adalah koordinasi.
= Koordinasi sebagai alat yang merupakan suatu teknik untukmempersatukan
sejumlah keahlian dan perhatian (skills and interests) yang saling bertentangan,
dan memipinnya ke arah tujuan bersama.
= Keterpaduan dan keserasian semua usaha dan kegiatan, pemikiran, dana dan
daya guna dari semua pemegang fungsi (unit atau instansi) akan merupakan
sesuatu kekuatan yang ampuh sehingga kelemahan-kelemahan organisasi akan
dapat diatasi.
e. Lawrence dan Lorsch: ada empat jenis sikap dan gaya kerja yang berlainan yang
cenderung timbul dan menyulitkan koordinasi:
Perbedaan dalam orientasi kepada sasaran khusus.
Perbedaan dalam orientasi waktu.
Perbedaan dalam orientasi hubungan antar pribadi.
20
Perbedaan dalam formalitas struktur.
f. Kesalahan-kesalahan pandangan dan anggapan yang menyebabkan kemelut
koordinasi di Indonesia:
Mengenai organisasinya sendiri (merasa lebih dari yang lain).
Mengenai instansi induknya (sulit bekerjasama secara horizontal).
Mengenai arti organisasinya sendiri (hanya ke induknya).
Mengenai kedudukan departemennya di pusat (kotak-kotak).
g. Beberapa jenis koordinasi sesuai lingkup dan arahnya:
Menurut lingkupnya;
= koordinasi intern.
= koordinasi ekstern
Menurut arahnya:
= Koordinasi horizontal
= Koordinasi vertikal
= Koordinasi diagonal.
= Koordinasi fungsional.
3.9. Mekanisme Koordinasi.
1).Koordinasi terjadi:
Kalau ada kesadaran, kesediaan sukarela, ketaatan, kesetiaan dan disiplin
untuk bekerjasama, terjadi komunikasi efektif dua arah.
Maka di dalam suatu organisasi akan menunjukkan bahwa organisasi
tersebut benar-benar bergerak sebagai suatu sistem.
2). VA Graicunas “Relation in organizations” , memberikan rumus untuk
menghitung jumlah seluruh hubungan:
21
- Pfiffner dan Prestus : the number of units that an individual can coordinate
(span of control) is determined in part by his ability to maintain communication
with them.
- Faktor yang mempengaruhi (Stoner):
Yang berhubungan dengan situasi.
Yang berhubungan dengan bawahan.
Yang berhubungan dengan manajer.
3). James L. Riggs memberikan misal susunan lapisan-lapisan tembok penyangga
yang akan menunjang operasi organisasi:
Operasi
Koordinasi
Kooperasi
Hubungan kemanusiaan
Pengertian
Komunikasi
22
5). Beberapa prinsip menciptakan koordinasi:
Adanya kesepakatan dan kesatuan pengertian menganai sasaran yang harus
dicapai sebagai arah kegiatan bersama.
Adanya kesepakatan mengenai kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan
oleh masing-masing fihak, termasuk target dan jadwalnya.
Adanya ketaatan atau loyalitas dari setiap fihak terhadap bagian tugas
masing-masing serta jadwal yang telah ditetapkan.
Adanya saling tukar informasi dari semua fihak yang bekerja sama
mengenai kegiatan dan hasilnya pada suatu saat tertentu, termasuk
masalah-masalah yang dihadapi masing-masing.
Adanya koordinator yang dapat memimpin dan menggerakkan serta
memonitor kerjasama tersebut, serta memimpin pemecahan masalah
bersama.
Adanya informasi dari berbagai fihak yang mengalir kepada koordinator
sehingga koordinator dapat memonitor seluruh pelaksanaan kerja sama dan
mengerti masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh semua pihak.
Adanya saling menghormati terhadap wewenang fungsional masing-masing
fihak sehingga tercipta semangat untuk saling bantu.
4.1. Definisi/Pengertian
- Setiap bentuk persekutuan antara dua orang/lebih yang bekerja bersama serta
secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan
dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan.
- Dari 2 segi pandangan : organisasi dengan pendekatan struktural dan pendekatan
keperilakuan (behavioral approach).
- Manusia.
23
Homo faber, homo sapiens, homo politikus, homo ekonomikus, zoon politicon, -
homo administratikus (SP Siagian), organization man (Wiliam H. Whyte0.
- Organization is the structuring of individuals and functions into productive
relationships.
- Administration is concerned with decision making and the direction of individuals
to achieve ends that have been determined by political leaders.
- Organization seeks a pattern of skills and responsibilities that will ensure
coordination and unity of purpose through supervision.
- The object of both organization and administration is the control of human and
material resources. (John Pfiffner & Robert V. Presthus, “Public
Administration”,1960).
24
Psikologi sosial: kaitan psikologi (studi tentang manusia secara perorangan)
dan sosiologi (studi mengenai analisis dari lembaga-lembaga
kemasyarakatan), dan psikologi sosial membahas perilaku manusia dalam
kelompok-kelompok kecil.
Ilmu-ilmu lainnya yang memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu
perilaku a.l. ekonomi, politik dll.
- DK Hart, WG Scott ,1972: The rules of organization behavior are rooted in some
a priori assumption about innate human nature.
- N.Machiavelli pemimpin yang otokratis: lebih baik ditakuti daripada dicintai.
- Manajemen moderen (sistematis):
Max Weber :birokrasi (struktur organisasi yang kompleks (orientasi
akademis)).
Henri Fayol: organisasi administratif (peranan manajer dalam memimpin
organisasi (orientasi praktis)).
Frederick W.Taylor: manajemen ilmiah (perhatian terutama pada pekerjaan).
- Bentuk organisasi: lini, lini dan staf, fungsional, panitia.
- Manusia adalah faktor dan modal terpenting.
- Perilaku:
Keseluruhan tabiat dan sifat seseorang yang tercermin dalam ucapan dan
tindak tanduknya sebagai anggota sesuatu organisasi.
Kepribadian orang yang bersangkutan yang ditempa oleh faktro-faktor
pembentuk perilaku:
= Faktor genetik (sejak lahir,keturunan).
= Kator pendidikan (di sekolah).
= Faktor lingkungan keluarga.
= Faktor lingkungan sosial/kemasyarakatan (ekonomi, sosial, fisik, politik,
teknologi).
= Faktor pengalaman yang menimbulkan harapan, cita, tujuan dan
kemampuan.
· Pendekatan keperilakuan dalam manajemen merupakan upaya sistematik
untuk menciptakan dan mengambangkan perilaku organisasional dengan cara
25
mengubah dan mengarahkan perilaku individual agar organisasi sentris,
dengan memperhatikan faktor-faktor:
= Agar membuat organisasi lebih dinamik dan mampu bekerja dengan
tingkat efisiensi, efetifitas dan produktifitas yang meninggi.
= Terdapat interaksi yang positif antara peubah organisasi: tugas, teknologi,
struktur/jaringan, aktor yang “hidup”.
- 9 jenis kebutuhan non material yang mempengaruhi pembentukan perilaku dan
motivasi.
Kondisi kerja yang baik.
Perasaan diikutsertakan.
Cara pendisiplinan yang manusiawi.
Pemberian penghargaan atas pelaksanaan tugas dengan baik.
Kesetiaan pimpinan kepada para karyawan
Promosi dan perkembangan bersama organisasi.
Pengertian yang simpatik terhadap masalah-masalah pribadi bawahan.
Keamanan pekerjaan.
Tugas pekerjaan yang sifatnya menarik.
- Administrative motivating dan managerial motivating.
- Quid pro quo = sesuatu untuk sesuatu (pemuasan kebutuhan materi dan non
materi).
- Abraham H, Maslow - 5 hierarchy of needs:
= Physiological needs : sandang, pangan, dan papan.
= Safety needs: keamanan jiwa dan harta.
= Social needs: sense of achievement (maju), of participation (ikut serta dalam
adm & mngmt), of belonging, of importance.
= Esteem needs (prestise).
= Self actualiztion (kapasitas kerja).
= Sex (SP Siagian).
- Teknik penggerakan:tujuan jelas, pemahaman, filsafat jelas, jelaskan kebijakan
yang ditempuh, jelas struktur organisasi, jelaskan peranan, kerjasama, penuh
pengertian, penghargaan, bekerja baik,
26
4.3 Menciptakan kerjasama dan koordinasi
a. Struktur organisasi, rencana, pen Newman : tiga sikap pokok yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan oleh manajer untuk kesuksesan
kepemimpinannya:
- Emphaty – kemampuan seorang pemimpin untuk melihat sesuatu dari
“kacamata” orang lain.
- Self awareness (mengenal diri sendiri).
- Objektivitas dalam mengadakan hubungan secara pribadi atau man-to-man.
b. Hubungan man-to-man menurut Fayol:
Struktur organisasi, rencana, prosedur dan pengawasan dalam menciptakan
koordinasi.
Struktur organisasi.
- Strukturnya secara tepat menggambarkan penjabaran dari fungsi-fungsi
penting sebagai bagian dari tugas pokoknya.
- Job description atau uraian tugas yang menggambarkan pola:
= nama/titel jabatan.
= tugas pokok dan fungsinya yang jelas.
= kondisi kerja.
= standar pokok/tolok ukur tiap pekerjaan.
= proses pekerjaan.
= hubungan pekerjaan seseorang pejabat dengan pekerjaan,
pejabat/petugas lain.
= persyaratan-persyaratan: fisik, mental, pendidikan, ketrampilan,
kemampuan, pengalaman.
Rencana.
- Penyusunan kegiatan yang akan dilakukan, bagaimana cara
melakukannya, apa fasilitasnya, waktu yang mungkin diperlukan dan
siapa penanggungjawabnya atau yang harus melakukan semua rencana
tersebut.
- Stoner, 4 langkah utama:
27
= Penetuan sasaran atau rangakaian sasaran-sasaran.
= Rumuskan keadaan saat sekarang.
= Tentukan dan kenali apa yang menjadi penghalang dan apa yang
menunjang pencapaian tujuan.
= Merumuskan rencana atau rangakaian kegiatan untuk mencapai sasaran.
- Hubungan rencana strategis dan rencana operasional.
Tujuan
¯
Sasaran
¯
Rencana Strategis
¯
¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾
Rencana operasional
Prosedur.
- Menciptakan kerjasama yang teratur.
- Contoh: sistem kearsipan; pencatatan dan penyampaian naskah masuk
kepada pengolah.
Pengawasan.
= Untuk menjaga agar ada persesuaian antara kegiatan pelaksanaan dengan
rencana dan tujuan yang telah ditetapkan, serta dengan prosedur yang telah
28
diciptakan agar benar-benar pelaksanaan menjadi efektif dan efisien karena
prosedur telah memperhatikan usaha penyatupaduan kegiatan.
= Robert J. Mockler “The management control process”, pengawasan
adalah suatu usaha sistematis untuk menetapkan tolok ukur kerja dengan
sasaran-sasaran rencana, menentukan sistem informasi umpan balik,
membandingkan hasil yang sesungguhnya dengan tolok ukur yang telah
ditentukan sebelumnya, menentukan apakah terdapat penyimpangan yang
berarti, serta mengambil suatu tindakan yang diperlukan untuk menjamin
bahwa semua sumber organisasi benar-benar telah dimanfaatkan dengan
cara yang paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.
= Gantt chart menggambarkan hubungan antar unit atau pejabat, ataupun
antar instansi.
= Kursus/latihan khusus untuk membina sikap koordinatif: administrasi
umum, organisasi dan manajemen umum, fungsi dan prinsip-prinsip
koordinasi, perilaku organisasi, kepemimpinan, sistem, prosedur dan
metoda, prinsip dan teknik dari semua fungsi administrasi, komunikasi,
human relations.
29
c. Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral (Struktural dan Fungsional).
-. Kabalitbang.
-.Sesbalitbang.
-. Kapuslitbang.:
=. Kabid/Kabag, Kasubid/Kasi.
=. Korkel – Kakel.
d. TNI (Komando/militer).
-. Panglima.
-. Kasad/Kasau/Kasal.
-. Pangdam:Danrem,Dandim,Danramil.
e. Perguruan Tinggi (Akademis).
-. Rektor: Purek.
-. Dekan: Pudek.
-. Ketua Jurusan.
f. Badan Usaha PT Freeport Indonesia (Swasta/Niaga).
-. Dewan Komisaris.
-. Presiden Direktur.
-. Kadiv.
-. Manajer.
g. Sismenas:
-. Superstruktur: TAN.
-. Infrastruktur : TAP.
-. Substruktur:TKM.
h. Bagan Organisasi Suatu Perusahaan.
-. Pemimpin Perusahaan.
-. Unit Administrasi.
-. Unit Pengadaan Bahan/Suku Cadang.
-. Unit Perencanan Teknis.
-. Unit Pemasaran.
-. Unit Pengawasan Kualitas.
-. Unit Pengwasan Intern.
30
V. Manajemen Sumberdaya Fungsi Produksi
5.1.Pengertian
Di dalam suatu proses produksi yang merupahan proses pengalihan dari faktor-faktor
masukan ekonomi menjadi suatu atau berbagai keluaran atau produk (output) dalam
bentuk komoditi dan jasa, diperlukan proses manajemen antara lain manajemen
sumberdaya*) agar diperoleh keluaran secara optimal, efisien, efektif dan ekonomis.
Sumberdaya meliputi sumber-sumberdaya kapital, manusia, bahan/alam, informasi,
etknologi dan sumber daya yang lain. Dalam hal ini, penerapan ilmu manajemen berarti
penerapan fungsi-fungsi manajemen untuk berbagai sumberdaya tersebut akan
digambarkan dengan matrik manajemen sumber daya. Fungsi manajemen mencakup
perencanaan (planning/P), pengorganisasian (organizing/O), pelaksanaan (actuating/A),
pengawasan (controlling/C), dan penialaian (evaluating/E).
Secara matematis, proses produksi dapat diformulasikan sebagai berikut:
Y = f (K,L,R,I,Z)T
dalam hal ini:
Y = keluaran (barang, jasa);
f = fungsi;
K = sumberdaya kapital*);
L = sumberdaya tenaga kerja (sumberdaya manusia)*);
R = sumberdaya bahan/sumber daya alam*);
I = sumberdaya informasi*);
T = sumberdaya teknologi*) sebagai faktor penciptaan loncatan produktivitas;
Z = sumberdaya yang lain (metode, pasar*) dan sebagainya).
---------------------------------------------------
*) Kamus Baru Bahasa Indonesia, Edisi II, Departemen Pendidikan dan Kabudayaan, Balai Pustaka:
Sumberdaya :
- faktor produksi terdiri dari tanah, tenaga kerja dan modal yang dipakai dalam kegiatan ekonomi untuk mebgasilkan
barang jasa, serta mendistribusikannya;
- bahan atau keadaan yaang dapat digunakan manusia untuk memenuhi keperluan hidupnya;
31
M = f (P,O,A,C,E)T
dalam hal ini:
M = manajemen;
f = fungsi;
P = planning (perencanaan);
O = organizing (pengorganisasian);
A = actuating (pelaksanaan/penggerakan);
C = controlling (pengawasan);
E = evaluating (penilaian).
T = teknologi.
Dalam proses manajemen produksi tersebut diperlukan pimpinan yang berwawasan luas
agar tujuan produksi mencapai tujuan dan sasaran yang ditergetkan. Wawasan seorang
manajer yang penting antara lain adalah apa yang disebut keunggulan manajemen atau
management excellence yang merupakan manajemen terhadap strategi dan budaya suatu
organisasi. Pada hakekatnya suatu organisasi dibentuk untuk mencapai atau pasti
mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan strategi atau cara dan
budaya kerja keras untuk memberikan pelayanan maksimum dalam rangka memuaskan
pelanggan atau masyarakat yang dilayani.
____________________________________________
- segala sesuatu, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang digunakan untuk mencapai hasil, masalah
peralatan, sediaan, waktu dan tenaga.
Kapital: modal (pokok) dalam perniagaan;
Investasi:
- jumlah uang 9modal) yang ditanam;
- penanaman uang/modal dalam suatu perusahaan/proyek untuk tujuan mencari keuntungan.
Sumberdaya manusia: potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.
Sumberdaya alam: potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.
Informasi:
- penerangan, keterangan,pemberitahuan, kabar/berita tentang sesuatu;
- keseluruhan makna yang menunjang amanat yang terlibat di dalam bagian-bagian amanat itu.
Teknologi:
- kemampuan teknik yang berdasarkan pengetahuan ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis;
- ilmu teknik.
Pemasaran:
- proses, cara, perbuatan memasarkan suatu barang dagangan;
- perihal menyebarkan ke tengah-tengah masyarakat.
32
Pembangunan berkelanjutan mempunyai ciri: alokasi sumberdaya secara efisien,
menjamin keberlanjutannya pembangunan pada skala nasional dan skala
regional/subregional, serta berwawasan lingkungan.
5.2.Manajemen SDM
5.2.1 Definisi.
- Population (penduduk): the total number of persons inhabiting a country, city, or
any district or area.
Penduduk dibagi dalam: tenaga kerja (manpower: angkatan kerja dan bukan
angkatan kerja), dan bukan tenaga kerja.
- Demography (kependudukan): the science of statistics on populations, such as
records of births, deaths, marriages, and diseases.
Masalah kependudukan mencakup perihal: penyebaran umum, urbanisasi, adanya
jurang pemisah antar bangsa dengan ekonomi berkembang/maju dan kurang
berkembang, serta tentang penduduk dan politik.
- Human resources (sumberdaya manusia): mencakup pengertian manpower
(tenaga kerja), kepegawaian, personalia.
= Angkatan kerja: bekerja, menganggur.
= Bukan angkatan kerja: sekolah, urus rumah tangga, penerima pendapatan.
- Manusia karya/mandiri:
Manusia mandiri
(manusia karya)
Sumber Penghidupan
(Kesempatan kerja)
Sektor Sektor
Informal Formal
Swadaya
Masyarakat
Tumbuhnya Keterampilan
(Kemampuan Diri)
33
- Definisi: penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan
sumberdaya manusia untuk mencapai baik tujuan individu dan organisasi secara
optimal.
- Manusia merupakan tenaga kerja , dan yang berhbungan dengan tenaga kerja
manusia saja.
- Penjabaran terhadap pentingnya satuan tenaga kerja organisasi, sebagian SDM
yang vital bagi pencapaian tujuan organisasi, dan pemanfaatan berbagai fungsi
dan kegiatan penelitian untuk menjamin penggunaannya secara efektif dan
bijaksana agar bermanfaat bagi individu, organisasi dan masyarakat.
34
- Emansipasi wanita.
5.2.4Fungsi Manajemen SDM
- Perencanaan (program), HR planning
= Sesuai kebutuhan, efektif dan efisien
= Tetapkan program kepegawaian
- Pengorganisasian (organization chart)
Pembagian, hubungan, delegasi wewenang, koordinasi integrasi
- Pangarahan (directing) bekerjasama efisien dan efektif
- Pengendalian (controlling)
Taati peraturan dan sesuai rencana
- Pengadaan (procurement)
Proses penaikan, seleksi, penempatan, instansi-instansi sesuai kebutuhan
pekerjaan
- Pengembangan (development)
Proses peningkatan keterampilan dengan diklat
- Kompensasi
Balas jasa langsung dan tidak langsung
- Pengintegrasian
Kepentingan perusahaan dan eksatuan karyawan
- Pemeliharaan (maintenance)
Kondisi fisik, mentalitas dan loyalitas sampai dengan pensiun
- Kedisiplinan
= Keunci penting mencapai tujuan maksimal
=Kerajinan dan kesadaran untuk mentaati
=Peraturan/norma sosial
- Pemberhentian (separation)
= Putusnya hubungan kerja
=Pelaksanaan UU No. 12/1964
5.2.5.Pembinaan manusia karya
a. Masalah ketenagakerjaan
= Daya serap ekonomi yang terbatas.
35
= Tingkat pendidikan dan produktifitas tenaga kerja yang relatif masih rendah.
= Penyebaran penduduk dan angkatan kerja yang kurang merata, baik secara
regional maupun sektoral.
= Pendayagunaan tenaga kerja yang relatrif masih rendah.
b. Kebijaksanaan
= Perluasan kesempatan kerja (Umum, sektoral, daerah).
= Peningkatan mutu tenaga kerja
+ Jalur pendidikan.
+ Jalur latihan kerja.
+ Jalur pengalaman kerja.
= Penyebaran dan pendayagunaan tenaga kerja (Akad, Akal, TKS/Butsi, dll).
= Pengendalian pertumbuhan angkatan kerja (KB, perluasan fasilitas pendidikan
formal).
= Pembinaan hubungan industrial, perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja
(HIP, ksejahteraan TK,K3).
c. Strategi
= Memperbesar daya serap masing-masing sektor kegiatan ekonomi.
= Pemanfaatan teknologi tepat guna (pencipta kerja).
= Terjadinya alih teknologi.
= Menggalakkan pemakian produksi dalam negeri.
= Menggalakkan usaha mandiri. (self employment).
= Usaha padat karya.
= Transmigrasi.
= AKAN (Jasa).
d. Perencanaan tenaga kerja (TK)
= Penyerapan TK.
= Penyediaan TK.
= Program Diklat.
= Program alih TK (AKAL, AKAD, AKAN).
e. Pengembangan SDM dan produktivitas nasional
36
= Pengembangan SDM ® TK produktif ® Merubah kualitas hasil kerja ®
merubah kualitas hidup >< lingkaran kemiskinan.
= Diklatbang ® kualitas SDM ® merubah dari beban ® modal dasar
pembangunan.
= Pembangunan nasional ® dilandasi investasi fisik + investasi SDM melalui
proses diklatbang.
= Diklatbang + perubahan sistem nilai pendukung produktivitas : etos kerja,
disiplin, motivasi dan orientasi ke depan.
= Perlu tahapan proses pengembangan melalui: TK terdidik, terlatih, profesional,
mandiri, kreatif dan inovatif.
f. Pengalaman pembangunan Indonesia (pertumbuhan ekonomi dan kesempatan
kerja).
- Bank Dunia 1980: “In the 1970’s it was increasingly recognized that
economic growth alone would not reduce absolute poverty as an acceptable
speed” (absolute poverty = pengangguran terbuka).
- Presiden Suharto 20 desember 1982: “Keberhasilan kita di tahun-tahun yang
lalu dengan memelihara laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, ternyata
tidak dengan sendirinya menyelesaikan masalah kesempatan kerja.”
- Data: Ekonomi TK/kesempatan.
- Alternatif kebijakan baru yang berorientasi pada kesempatan kerja.
= Upaya peningkatan produktivitas TK:
+ Daya saing, mutu/harga produksi
+ Comparative advantage
+ Outward looking strategy
= Proses produksi ® teknologi pencipta lapangan kerja
- Proses alih teknologi bertahap dan terprogram.
- Menggalakkan investasi sektor konsumsi produksi dalam negeri (>< impor).
- Mendorong perluasan kesempatan kerja mandiri (nonformal).
- Pemanfaatan dana untuk perluasan kesempatan kerja.
- Peningkatan program transmigrasi
- Penggalakan AKAN
37
- Relokasi investasi sektoral (labor intensive).
- Investasi PMDN kredit normal selektif.
5.3.1 Pendahuluan
a. Investasi merupakan salah satu masukan dan kegiatan penting dalam
pembangunan bangsa, khususnya pembangunan ekonomi. Hal ini perlu diketahui
secara analitis dan sistematis bagi setiap insan pembangunan, terutama para
administratur pembangunan.
b. Fungsi produksi
Output = f (K, L, R, I, E, Z) T
Sumberdaya Teknologi
Sumberdaya Lain-lain:Pasar, Manajemen
Sumberdaya Lingkungan
Sumberdaya Informai
Sumberdaya Alam
Sumberdaya Manusia
Sumberdaya Kapital/Investasi
fungsi
- Proses Transformasi
- Proses industri/produksi
- Proses administrasi
c. Manajermen investasi.
- Mendapatkan dana (hutang/kredit)
- Menggunakan dana
- Memanfaatkan hasil proyek
d. Model.
- Kasus investasi pendidikan perorangan.
38
- Kredit pendidikan - Gelar,keahlian - Bekerja
- Tidak beratkan tahap proyek - Efisien - Gajih ® cicil
hutang + bunga
- Sisa ® hidup
- Lunas hutang
penuh untuk hidup
e. Koordinasi.
- Integratif: standar, criteria, program, prosedur/peraturan.
- Sinkronitatif.
= Pejabat ® rapat.
= Pengambilan keputusan.
- Investasi – savings.
= I ® S¯
= I ¯ ® S
- POS – proses operasi standar.
f. Manajemen investasi dan manajemen program ® kebutuhan
masyarakat.
39
Manajemen sumberdaya
Manajemen
Upaya investasi
- Pemanfaatan hasil proyek
Pengorganisasian
Pelaksanaan konstruksi
Pengendalian
Penyerahan
Pekerjaan selesai
- Contoh:
R
(nilai) C
B.E.
40
R
C
Umur Tahun
Ekonomis
- Hotel Hilton
Visit year
R,C
RV
Umur Tahun
Tambahan
- Sibernetik
= Info yang paling jelek mengenai diri kita.
= Intelligent in information.
5.3.2 Perencanaan.
a. Makna.
- Tujuan, tertib, efektif/efisien, tidak menimbulkan ketegangan.
- Luwes.
- Rasional (statistik), semua tahun.
- Mudah dimengerti./jelas.
- Mudah dilaksanakan.
- Mudak dirasakan manfaatnya.
- Planning cycle
Planning
Evaluating Executing
41
Reporting
Survey
Investigation
Design
Construction
Operation
Maintenance
- Operation research: pengembangan proses untuk menentukan kebijakan atau
tindakan dengan penggunaan systems approach.
Kerangka systems approach pada dasrnya adalah formula:
Dan dapat memiliki suatu kerangka yang lebih lengkap seperti bagan berikut:
Objectives
Performance standards
Constraints
42
Inputs Process Outputs
Corrections Correspondence
Selain itu sistem ini dapat terdiri dari beberapa sub-sistem yang masing-masing
berhubungan satu dengan yang lain. Hubungan tersebut dapat merupakan
hubungna seri, dimana output dari sub-sistem menjadi input di sub-sistem yang
lain; atau dapat pula berbentuk sub-sistem yang mengisi (complementary sub-
system), di mana input dari beberapa sub-sistem menjadi input sub-sistem yang
lain, setelah output-nya berpadu dahulu.
b. Skema.
Perencanaan
PerizinanOperasi Operasi
Pajak/retribusi Net
Asuransi profit/
Contigencies
Pemeliharaan 43 Benefit
Dsb. Pemeliharan/
Penggantian Pelayanan
Imbalan
Biaya
total
c. MPK/ICO/ITO Perencanaan.
d. SIPPA-PPBS.
- Studi kelayakan
= pengambilan keputusan.
= prioritas sasaran.
44
= cara pencapaiannya.
= alokasi SD.
= program kegiatan dan anggaran.
= tujuan tercapai efektif dan efisien.
- Perencanaan
GBHN Repeta I Kepres Lah Dep Pepeta II
- Program
Presiden R.program Pemerintah Nota Keuangan
- Penganggaran
Penyusunan AB Dep/Da ® RAPBN ® Bahas DPR ® RAPBN
®DIP/DIK
Kepres
e. Top-Down Planning.
GBHN Perencanaan
(PPBS)
Pelaksanaan Investasi/Proyek
f. Bottom-up planning.
Penyusunan DIP/DIPDA
45
Konsultasi Nas Bang
Rakorbang Tk Provinsi
Rakorbang Tk Kab/Kota
Masbang
Kebijakan investasi
Pemantauan
(pengawasan manajemen investasi)
Pemeriksaan
Evaluasi
Tindak lanjut
46
b. Pengetahuan Manajemen Investasi perlu didalami dan diperlukan dalam
administrasi pembangunan.
Konservasi
-Efisien
-Efektif
47
-Produktif
Sasaran a.l.:
- Supply
bahan baku
- Supply
Inventarisasi energi
- Ekspor
T
Sumberdaya Pengembangan
Dan Optimasi - Lapangan U
Alam
Pengusahaan Pemanfaatan kerja & N
kesempatan A
berusaha S
- Pendapatan
nasional
Investasi
IP & Teknologi
Umpan balik
(Re-evaluasi
Periodik)
Pertum- Pemerataan
buhan pembangun
A.Proses -Ko ekonomi a dan hasil
Administrasi: moditi berkelan pembangun
- Kelembagaan =da jutan an:
INPUT CONVERSION
- Ketatalaksanaa lamOUTPUT dan
PURPOSE -Pengem
GOAL
n negeri berwa- bangan
- SD Manusia = wasan wilayah
- Fasilitas- Deregulasi eskpor lingkung - Mening
- Lingkunga
Sum an: - katkan
n strategisB.Proses Industri: -Ling
- Pendap mutu
ber -Kecende (Investasi dan- Debirokrat kungan
teknologi) sehat atan SDM
daya rungan situasi isasi dan - Lapang
Alam internasional, - Devisa - an kerja
regional,nasio - Pelayanan - Kesejah
nal 48
- teraan
masyara
- kat
Inventarisasi
Pengembangan
JAK
Optimasi pemanfaatan
Umpan balik
Konservasi/diversifikasi
Sumberdaya Kelembagaan
Alam
Sumberdaya
Energi Tata
laksana
Pendayagunaan
Aparatur
Sumberdaya
Manusia
STRA Masyarakat
49 Sadar
Fasilitas
Rencana kontijensi
Sasaran
Sasaran yang
diinginkan
Re
nca
na
ope
J rasi
A ona
K l
dan
S ang
T gar
R an
A (R
OA
)
Orientasi:
-Kemandiri
an
-Efisiensi
-Demokrasi - ROA Sumberdaya
Alam
- ROA Sumberdaya
Energi
- ROA Pendayagunaan
Aparatur
P O A C E
I PI OI AI CI EI
B PB OB AB CB EB
50
F PF OF AF CF EF
K PK OK AK CK EK
5.4.5 Penutup.
- Pemanfaatan SDA perlu didasari asas konservasi.
- Berwawasan lingkungan.
5.5.1 Sejarah
Data dan Informasi
(Diperlukan untuk mengendalikan pemerintahan/bisins)
Matematika
(Sarana untuk memanipulasikan angka-angka untuk memecahkan masalah
Pemerintahahan)
Statistik Kenegaraan
Statistik Perusahaan
51
Informatics (informatika) : ilmu tentang sistem informasi.
SIP (Departemen Hankam) = sistem informasi pembinaan.
SINFOK (Pemda DKI Jakarta Raya)istem informasi ketatalaksanaan.
SKUP (Lembaga Administrasi UGM) = sistem keterangan untuk pimpinan.
1) Bentuk penunjangan :
- Perbaikan planning dan control
- Pengambilan keputusan.
- Operasi
2) Sistem: kumpulan bagian2 teratur yang saling berkaitan dan punya tujuan.
- Unsur2 sistem: input-process-output
- Bagian2: subsistem manajemen.
- Kaitan: arus info.
3) Informasi: fakta2 yang menambah pengetahuan dari pemakai.
- Data = fakta2 yang berupa angka.
- Informasi: data yang telah mempunyai format tertentu (sesuai dengan
kebutuhan pemakai).
- Syarat informasi yang berguna:
= sampai tepat waktu (on timely).
= segar (up-to-date).
= akurat/dapat dipercaya.
= relevant.
=dapat men-suplai semua tingkta pengambilan keputusan:
top management;
middle management;
supervisory.
52
*Opportunity
2. Middle
Mngmt
*Pengadaan *On schedule
*Resource
control
*Menjamin
penggunaan
5) Manajemen
- Administrasi
= Arti sempit:
Tatausaha : korespondensi, ekspedisi, kearsipan.
Negara: pemerintah(an).
Suasta: pimpinan badan usaha.
= Arti luas:
Proses: kumpula kegiatan mulai dari perumusan tujuan,
penyelnggaraan, sampai dengan tercapainya tujuan.
53
Institusi: kmpulan manusia yang menyelenggarakan proses
administrasi untuk mencari untuk mencapai tujuan.
Fungsi: ugas2 pokok yang harus dikerjakan oleh seorang
administrator.
Administrasi : sebagai fungsi merupakan tugas2 pokok
administrator:
Perencanaan semesta.
Pengorganisasian strukural.
Staffing.
Manajemen: dapat didelegasikan secara parsial kepada para
manajer.
Tatausaha: dapat didelegasikan total kepada; kepala tatausaha,
sekretaris, ajudan.
Koordinasi.
Pengendalian semesta.
- Manajemen: menyelenggarakan usaha dengan mengerahkan sumber2
daya untuk mencapai tujuan.
Usaha: kumpulan kegiatan2.
Sumber daya: manusia, biaya, mesin, bahan, metode, waktu.
Manajemen: 1) administratif; 2) operatif.
= 5 fungsi manajemen operatif:
Plan: What ? (Objektif).
How ? (metode, standar, biaya, waktu, sistem pelaporan)
Organize: Who for What?
Motivate: merangsang organisasi.
Coordinate: mempersatukan usaha organisasi.
Control: Mengusahakan setiap saat hasil-hasil performance
sesuai rencana dan hasil versus standar.
= Manajemen perkantoran:
Kantor = tempat menyelenggarakan tatausaha.
54
Fungsi kantor:
+ Sumber informasi:
Tatausaha:
1) Umum: produk ketatausahaan (resources, operasinal).
2) Khusus: SIM (pengambilan keputusan, planning dan
control).
+ Komunikasi:
1) Lisan: rapat.
2) Tulisan:korenpondensi.
+ Pengolahan: kesimpulan operasi (statistik/tabel/grafik).
+ Pencatatan: kearsipan.
+ Analisis: pengembangan metode kerja.
Memperlancar
Mempercepat O&M
Membuat efisien
- Teknik2 manajemen:
= Scientific management
Pendekatan ilmiah dalam pemecahan masalah2 manajemen.
Penerapan ilmu pasti bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan.
Permasalahan dikuantifikasikan sehingga model2
pemecahan dapat diciptakan.
Pemilihan jawaban terbaik dari alternatif dan pemecahan
melalui optimasi.
= Operational research
= Modelling.
Contoh:
* Waiting line (queing).
* Linear programming.
* Simulation.
* Business games.
* Network planning, dsb.
55
SIM merupakan hasil penerapan teknik2 manajemen dalam
penyediaan informasi bagi manajemen untuk pengambilan
keputusan.
Masalah yang dihadapi a.l. adalah: penyediaan informasi yang
tidak terorganisasi atau hanya berdasarkan pengalaman/perasaan.
b.Pengertian
Objektif
Organisasi
Dicapai melalui
Operasi
Dikelola melalui
Sistem manajemen
Ditunjang SIM
Yang menggunakan
Teknik manajemen
processing
data informati
on
56
= Basic model with data storage
Data
storag
e
Processing
Inputs Outputs
57
Machines SAL Biro Perlk
Materials
Methods IPTEK IPTEK -Puslitbang
-Ditjen
Production Operasional -SAPP Biro Pernc
-SOP Ditjen
Hasil2
Pengmbl
Keputusan
Manajemen
Informasi
Sistem analis/
Operation research
Tujuan = Tupok
SA SO (Misi)
P P
SA
SAK L
IP
TE
K SIM
terpadu
58
2. Mekanis Mesin jumlah tangan
3. Elektris Mesin accounting
4. Elektronik
- Otomatis Komputer
Output device
Input
device
+ -
Processing device
Komputer:
Mesin pengolah data di mana proses2 penerimaan data, pengolahan data
menjadi informasi, penyajian informasi, berjalan secara otomatis, karena
tidak dikendalikan oleh otak manusia melainkan oleh program komputer
yang telah dimuatkan ke dalamnya.
Komputer:
- Analog; input = perubahan peubah2 fisis (suhu, tekanan, arus
cairan, dsb).
59
1 K = 1 kilobyte = 1000 byte.
1 M = 1 megabyte = 1000 K
Merek komputer misalnya : Hewlett Packard, Compaq, IBM dll.
Sistem komputer:
Resource utama:
1) Method = software = program komputer = instruksi2 yang harus
diberikan kepada komputer untuk memproses data.
Bahasa2 program a.l.:
- Cobol : common business oriented language ® SIM.
- FORTRAN : formula translation ® teknik.
- PL/I : program language one ® SIM dan teknik.
- Microsoft word dll.
2) Men = brainware
a) System analyst : MIS specialist, system designer, O&M
analyst, planner.
b) Programmer: application, system.
c) Operator: kompter, key punch.
3) Machine = hardware: input device, output device, storage device,
central processing unit.
4) Contoh 1:
60
Data 1. Magnetic disc.
2. Magnetic tape.
3. Magnetic drum.
4. Data cell.
5. Diskette
6
.CD
Proses
Data Info
Proses:
- Arithmetics:
Penjumlahan,pengurangan,
Perkalian, pembagian
- Logical:
Sort/analisis/seleksi, retrieval,
Manipulasi, managerial reports.
61
Master
File
A2
B1
62
5) Contoh 2:
4
2 Daftar Gaji
Data
PUPNS
Master
1 file
A4
B2b) 5
3
Laporan
7
manajerial
63
6) Siklus data:
S
t
o Pene
r lusur
a an
g Mengu
e rutkan
Pe
Mani ng
Generasi Evaluasi pulasi gu
na
an
Sinte
se
Pem
usn
aha
n
64
d..Peranan SIM.
- Kaitan SIM dalam sistem manajemen.
-
Sistem manajemen
SIM
Informasi Data
ekstern base
Data ttg proses (3)
65
- Politik.
- Sosial.
- Ekonomi:
= usaha
= pemerintahan:
1) Perencanaan.
2) Perumusan kebijakan. Kegiatan 1-4 = bagian dari siklus PPBS
3) Penyusunan program kerja.
4) Penentuan proyek2.
5) Pemanfaatan teknologi.
6) Inventarisasi kekayaan alam.
7) Tugas rutin:
+ Pemeliharaan hukum/ketertiban.
+ Pembinaan ketatalaksanaan teknis administrasi.
- Militer.
b. Kegiatan pemerintahan.
- Ada 3 fungsi:
= Pengaturan
= Pengarahan
= Pelaksanaan
- Untuk pelaksanaan fungsi2 tersebut diperlukan informasi untuk:
= Perencanaan:
Tujuan:
1)Penggunaa sumber2 daya yang terbatas secara optimum.
2)Pelaksanaan kegiatan sesuai skala prioritas nasional.
Info: sumber daya (tenaga kerja, biaya, fasilitas kerja, waktu).
= Perumusan kebijakan:
Tujuan: kebijakan pemerintah harus didasarkan kepada ketentuan
perundangan yang berlaku karena mencakup semua segi kehidupan
negara/masyarakat.
Info: ketentuan perundangan.
= Penentuan program kerja:
Tujuan: memperinci hasil perencanaan dalam program kerja berdasarkan skala
prioritas tertentu.
66
Info: tenaga kerja, sumber pembiayaan, lokasi program kerja, sistem
pelaporan, keuntungan sosial yang akan dipetik, dsb.
= Penentuan proyek
Tujuan: menentukan proyek2 pembangunan berdasarkan faktor-2 yang unik
untuk masing-2 daerah.
Info:
1)Keadaan geografis, kekayaan alam, prasarana fisik, potensi masyarakat.
2)Info untuk pengendalian penilaian sewaktu pelaksanaan.
= Pemanfaatan teknologi.
Tujuan: Penerapan teknologi memerlukan kemampuan:
1)selektifitas.
2)Adaptabilitas.
3)Analitis nonteknologis.
4)Menentukan fase pemanfaatan.
Info:
1)Teknologi: dalam dan luar negeri.
2)Negara2 di mana suatu teknologi mula2 dikembangkan.
= Inventarisasi kekayaaan alam.
Tujuan:
Mengandalkan kemampuan sendiri dengan memanfaatkan kekayaan alam.
Info: kekayaan alam.
1)Di atas tanah : hasil pertanian.
2)Di dalam tanah: hasil tambang.
3)Di dalam air: hasil perairan.
ERTS: earth resources technological survaey (sistem satelit bumi untuk
pemetaan dengan melalui pemotretan permukaan bumi dari ruang angkasa
luar (indera jarak jauh= indraja).
= Tugas rutin pemerintahan.
Tujuan:
1)Pemeliharaan ketertiban, penegakan rule of law.
2)Pembinaan ketatalaksanaan teknis administrasi.
67
Info: untuk pengambilan keputusan.
Masalah
68
Sistem misi
Faktor2 lingkungan
Analisis fungsional
Unsur2
teknologi
Sintesa sistem
Karakteristik sistem
Biaya sistem kinerja
Evaluasi biaya
(Effectiveness)
Pertimbangan2 dari
Pengambilan kpts
69
d.SIM sebagai penunjang PPBS (SIPPA).
Informasi tentang lingkungan
Mengembangkan
expectation
- expectation
Informasi tentang : - keadaan yang berlaku
- bahan utk perumusan kembali hsl planning
Perencanaan Jangka Panjang
(Planning)
Perancangan
(Programming) Kontrol
-Target dept.
Infomrsi tentang: - Altern kegiatan yg feasible
- Sumber daya
- Hsl tahap perencanaan
Penganggaran
(Budgetting)
70
c. Control subsystem dalam SIM dalam kerangka PPBS
Penyimpangan2 thd:
Expectations
-expectations
and
-rencana
Planning
-rancangan
- anggaran
-pencapaian
sasaran
Programming Evaluasi
Terhadap
Expectations
dan planning
Penyimpangan
Terhadap
Alokasi SIM
Sumber daya
Data
Bank
Analisis
Terhadap Budgetting
Hasil2
Evaluasi
Terhadap - budget control
Pelaksanaan - standard costing
(contoh: DIP)
d. Komponen PPBS
Program
71
Struktur Rencana Sistem
sAnggaran berbentuk
program
program Tindakan Informasi
Analisis
e. Perangkat operasional PPBS
72
- Mempermudah perbandingan antara biaya terhadap effectiveness, melalui
pendekatan alternatif terhadap tujuan2/sasaran2.
Program:
- Kelompok beberapa subprogram.
- Kerangka dasar pemecahan masalah utama dari sasaran/operasi yang
memerlukan keputusan dari pimpinan.
g. Memorandum program
Dokumen informasi memuat:
- Pilihan2 yang telah dilakukan oleh pimpinan.
- Rekomendasi tentang program2 utama untuk anggaran yang akandatang.
- Strategi yang menjadi dasar rekomendasi program.
- Alasan2 mengapa pilihantelah jatuh ke sebuah alternatif dengan:
= Menyatakan tujuan2 dalam besaran yang dapat diukur.
= Membandingkan alternatif2 program menurut:
Biaya.
Sumber2 pembelanjaan.
Keuntungan.
Manfaat untuk lingkungan.
h. Rencana program keuangan (RPK) (program and financial plans).
- Dokumen informasi tentang: hasil2, biaya dan keuangan dari semua program
suatu lembaga.
- RPK menyatakan konsekuensi2 yang akan datang dari keputusan yang telah
diambil oleh pimpinan: pada saat ini dan pada masa lalu (proyeksi).
i. Telahan analitis khusus (TAK) (special analitical studies).
Telaahan (uraian) analitis yang merupakan landasan bagi keputusan/pilihan yang
tercantum di dalam memotandum program (saran pengembangan/penyempurnaan
sistem).
73
a. Definisi (The American Heritage Dictionary)
- Science:
= The observation, identification, description, experimental investigation, and
theoretical explanation of natural phenomena.
= Any methodological activity, discipline, or study.
= Any activity that appears to require study and methode.
= Knowledge, esp. knowlaedge gained through experience.
- Technology:
= The application of science, esp. in industry or commerce.
= The methodes and materials thus used.
- Engineering:
= The application of scientific principles to practical ends as the design,
construction, and operation of efficient and economical structure,
equipment, and systems.
= The profession of or work performed by an engineer.
- Pada hakekatnya ilmu adalah untuk mengenal alam, dan teknologi adalah
sarana untuk memanfaatkan alam bagi kepentingan kesejahteraan umat
manusia.
b. Pengertian
- Ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian.
= Peningkatan kegiatan penelitian, pengkajian, penguasaan pemanfaatan dan
pengembangan IPTEK.
= Peningkatan iklim yang menggairahkan bagi peneliti dan ilmuwan,
mendorong pendidikan bidang-bidang tertentu yang strategis.
= Peningkatan efisiensi dan produktivitas guna memperkuat daya saing
produksi dengan tetap memperhatikan dampak sosial, ekonomi,
lingkungan dan keselamatan masyarakat.
= Alih teknologi.
= Pemasyarakatan budaya keilmuan.
= Pengembangan kebijakan penelitian dan pemantapan hak-hak intelektual.
= Pengembangan sistem perstatistikan nasional.
74
- Ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan 3 landasan yang penting
dalam kehidupan masyarakat (B.J. Habibie).
= Iptek memberi landasab hidup berupa pemenuhan kebutuhan dasar anggota
masyarakat.
= Iptek memungkinkan dikembangkannya sistem informasi dan komunikasi
evaluasi dan analisis yang lengkap makro dan mikro dan mencakup
seluruh anggota masyarakat.
= Manusia yang sehat dan sejahtera dan yang kaya informasi akan dengan
cepat memanfaatkan dan mengembangkan semua ilmu dan teknologi yang
diperlukannya untuk memperbaiki nasibnya dan meningkatkan mutu
kehidupan.
Ilmu pengetahuan bersumber dari kebudayaan dan karena itu harus selalu
berhubungan dengan kebudayaan. Iptek yangtidak berakar pada kebudayaan
akan melahirkan masalah yang tidak terduga dan dapat bertentangan dengan
perkembangan proses nilai tambah bahkan akan menurunkan produktivitas
pelaksanaan proses nilai tambah. Proses nilai tambah tidak akan terjadi jika
tidak ada teknologi. Teknologi tidak akan dikembangkan jika tidak ada ilmu
pengetahuan dan keduanya harus berakar pada nilai-nilai da unsur utama
kebudayaan.
- Upaya, misi dan peran Iptek.
= Pengembangan Iptek
Orientasi kepada instant success.
Kebebasan mengajarkan ilmu, penelitian dan tanggung jawab keilmuan.
= Upaya pengembangan Iptek.
Lembaga-lembaga pendidikan.
Kegiatan penelitian.
Pendidikan di lingkungan keluarga.
Iklim masyarakat.
Dana.
Dan lain-lain.
= Misi teknologi
75
Efisiensi penggunaan sumber daya.
Nilai tambah secara ekonomi dan nonekonomi.
*Menciptakan barang dan jasa yang beramnfaata bagi umat manus
= Peranan teknologi a.l.:
meningkatkan martabat umat manusia.
Meningkatkan daya saing.
5.6.2 Pembangunan dan perkembangan teknologi
a. Ketergantungan teknologi
- Technology backwardness:
Kecenderungan negara industri maju yang beroperasi di negara sedang
berkembang.
Mengontrol melalui penguasaan teknologi daripada pemilikan modal.
Tidak ada pengalihan teknologi secara gratis, tetapi perlu direbut.
- Minimnya kegiatan litbang di kalangan industriawan suasta.
Belum ada upaya peningkatan penguasaan teknologi meskipun total equity
pengusaha lokal telah mencapai 80% tetapi teknologinya 100% dikuasai
mitra asing.
Fasilitaslitbang dan pengembangan produk di pabrik-pabrik belum ada.
- Persyaratan sebagai penerima lisensi:
± 60% pengusaha lokal harus merahasiakan teknologi yang dipakai
sesudah kerjasama berakhir.
Untuk memodifikasi teknologi harus disetujui pemilik teknologi.
Pengusaha lokal harus menyerahkan hasil-hasil perbaikan teknologi
kepada mitra asing.
Pengusaha lokal cenderung membeli teknologi baru daripada
memodifikadi atau mengembangkan yang dibe;I sebelumnya.
- Perlu membentuk bank data kemampuan teknologi secara nasional.
* Mengembangkan koordinasi Ditjen Paten (tempat mendaftarkan hak paten)
– BKPM (yang mengatur perjanjian kerjasama) - BPPT (mengkaji dan
mengembangkan teknologi impor).
76
- Perlu disusun kebijakan perlisensian.
- Paten
Meskipun pada saat ini sudah ada undang-undang tentang paten dan hak cipta
namun respon masyarakat untuk menciptakan ternyata masih kecil. UU ini
hanya menguntungkan pihak asing yang banyak menjual produk teknologi
pada kita.
Menristek perlu mengadakan upaya untuk memasyarakatkan kraetivitas
mencipta, dan mendaftarkannya dengan baik dan benar pada akntor yang
mendaftar paten.
Yang dapat dilakukan adalah:
Menristek membuka bagian untuk membantu para pencipta dalam
pendaftaran paten dan ciptaannya.
Memberi petunjuk pada universitas, masyarakat ristek, industri dan
masyarakat bagaimana caranya mendaftarkan paten.
Menyebarluaskan informasi yang diperlukan dalam hal tersebut.
b. Kesiapan penguasaan teknologi
- Penguasaan Sains Tentukan Peradaban Bangsa
- Kemajuan suatu bangsa tak bisa dilepaskan dari perkembangan sains dan
teknologi. Melalui penguasaan bidang tersebut, manusia senantiasa menata
kehidupannya menuju peradaban yang lebih baik.
= Tumbuhnya budaya kompetisi yang sehat dalam sains dan teknologi
merupakan salah satu titik awal dalam peradaban,
= Penguasaan sains dan teknologi di kalangan pelajar terkait pula dengan
peranan lembaga-lembaga yang membentuk karakternya. Dalam kaitan ini,
keluarga dan lembaga pendidikan merupakan hal yang konkret.
Pembinaan dalam keluarga, bila dilakukan dengan baik akan menghasilkan
sumber daya manusia (SDM) yang baik pula.
Dalam lembaga pendidikan akan diperoleh arah untuk menata masa depan,
membentuk kekuatan, dan memainkan peranan sosialnya.
Intinya, jika dilakukan pembinaan dan pembiasaan dengan baik, maka akan
dihasilkan SDM yang baik”. ( Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
77
Rakyat ad interim Abdul Malik Fadjar ketika membuka Olimpiade Sains
Nasional (OSN) 2004 di Pekanbaru, Riau, Selasa (24/8)).
- Dalam arti formal telah siap.
= Keberadaan lembaga-lembaga di tingkat pusat dan daerah.
- Dalam arti material.
Masih perlu ditelaah dari berbagai segi kehidupan (budaya, letak geografi,
lingkungan).
Kesenjangan pendidikan masyarakat kota dengan masyarakat perdesaan.
Keterpaksaan penerimaan teknologi karena gengsi, status, kedudukan atau
demonstration effect.
*Downward-upward communication.
78
Infoware.
- Sistem penilaian berdasarkan:
Techmology content added (TCA).
Economic value-added (EVA).
Technology content coefficient (TCC).
Idealnya TCA = EVA
Rumus : TCA = (TCC/9) X EVA.
Nilai TCC max = 9.
- Indikator Iptek terbagi dalam 3 kelompok:
Indikator masukan: TK, anggaran, fasilitas dan organisasi.
Indikator keluaran:prototipe, instalasi percobaan, teori terbitan ilmiah.
Indikator dampak: prasarana, ekonomi, sosial, politik, hankam dan
pembangunan daerah.
d.Penguasaan dan pengembangan Iptek
- Jalur pendidikan formal.
- Perlunya political will dari negara maju untuk transfer teknologi tanpa
persyaratan pemilik saham sampai batas tertentu.
- Alih teknologi bidang hukum: UU hak cipta (perlindungan hukum
terhadap hak cipta).
- Alih teknologi mencakup hardware dan software:
Research skills.
Production techniques.
Management capability.
- Dasar pendekatanproses penguasaan teknologi nasional memerlukan
campur tangan lintas bidang Iptek, menitik beratkan efektifitas tindak
birokraso atau manajemen/kebijakan nasional teknologi beserta
perencanaannya.
- Perlu perangkat hukum dengan kelengkapan prosedur, metoda, kriteria,
keputusan dan program operasional.
79
- Pusat perhatian penguasaan teknologi lebih diutamakan pada “core
technology” bukan pada “peripheral technology”.
- Penguasaan teknologi pada tingkat kapabilitas operasi (do how stage)
perlu didorong ke tingkat kapabilitas penciptaan kapabilitas penciptaan
(know why).
- Mekanisme kerjasama antar perusahaan, kelembagaan litbang dan
perguruan tinggi.
- Pada tahap kapabilitas operasional hingga adaptasi peningkatan teknologi
perlu diarahkan pada “consumption technology” untuk selanjutnya pada
“production technology”.
e.Inovasi Iptek
- Bioteknologi
Mengatasi masalah pangan (peningkatan produksi komoditi,
peningkatan kualitas lahan.
Mengatasi dampak negatif limbah industri.
Menekan ongkos produksi.
- Keramik sebagai super konduktor (Yttrium, rare earth).
- Mechatronics perpaduan mekanik dan elektronik.
Otomatisasi kantor (komputer, facimail).
Factory automation (robot).
Numeric control (kamera elektronik, video camera).
- Penggunaan optik, mikroelektronik dan mekanik dalam meningkatkan
kemampuan mekatronik.
80
Definisi permasalahan teknologis
Analisis teknologis:
- Pendeskripsian teknologi-teknologi selektif.
- Seleksi teknologi yang tepat. Fase I
- Studi kelayakan teknis.
Proses
berulang
Analisis sosial-ekonomis:
- Manfaat ekonomis.
- Dampak lingkungan.
- Manfaat sosial Fase II
- Dampak terhadap individu.
Evaluasi politis;
- Dampak sosial-politis. Fase III
- Tingkat dapat diterimanya secara sosial-politis.
- Pemilihan teknologi yang dapat diterima.
81
Mechanics
Mechatronics Optomechnaics
Electronics Optics
Optoelectronics
Kemajuan Jepang
82
- Mobilitas internasional mengurangi pengendalian arah dan dinamika
ekonomi nasional.
- Meningkatnya mobilitas modal mengurangi keefektifan kebijakan moneter
nasional.
- Adanya kecenderungan proteksioniame di bidang ekonomi dan
perdagangan.
b. Sistem informasi.
- Peralihan masyarakat industri menjadi masyarakat informasi.
Kekuatan ekonomi didasarkan pada daya produksi dan pelayanan yang
padat informasi.
- Keterbukaan seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.
- Perlunya perkembangan mikro elektronika dan informatika guna
meningkatkan daya saing di pasaran dunia.
- Informasi merupakan aset yang strategis.
c. Konflik nilai.
- Kemajuan Iptel dan distorsi budaya.
Terjadinya perombakan kehidupan dan lingkungan hidup manusia.
- Kamajuan Iptek dapat menjadi bumerang bagi umat manusia.
Penemuan bom atom,nuklir.
- Kecenderungan pengerukan kekayaan alam.
Konsumerisme materi.
- Proses alih etika.
Dehumanisasi.
Iptek merupakan segala-galanya bahkan sebagai agama manusia
moderen.
- Pergeseran prinsip “natural selection” menjadi “man made selection”.
*Krisis identitas dalam melakukan penelitian memerlukan kontrol melalui
etika atau keterbukaan dan saling pengertian sehingga menjamin adanya
collective social responsibility.
* Rekayasa genetik antara lain inseminasi buatan menimbulkan konflik
sosial, budaya, norma dan moral.
83
d. Pengaturan hukum.
- Teknologi tidak terbatas pada mesin tetapi merupakan produk yanglahir
dari penguasaan orang terhadap “hukum” alam atau kemasyarakatan.
- Hak milik intelektual.
* Hak milik industri: peten, merek dan rancang bangun.
- Pengaturan hak milik intelektual tidak hanya meliputi bidang hukum tetapi
terkait dengan pendidikan tinggi, industri dan strategi pemerintah.
e. Hankamnas.
- Perlunya dikembangkan doktrin hankam.
Berkembangnya intensitas dan rincian tugas.
Menjamin kelangsungan hidup dan persatuan bangsa.
- Perimbangan hubungan militer-sipil yang sehat dan dinamis untuk
mengatasi tantang sosial, politik dan ekonomi.
84
b. Teknologi sebagai pencipta loncatan produktivitas
T4
Y/K
(Y/K) T3 ® T4
T3
(Y/K)’4
(Y/K)”3
(Y/K) T2 ® T3
(Y/K)’3
T2
(Y/K)4
(Y/K) T1 ® T2
(Y/K)3 T1
(Y/K)2
(Y/K) T0 ® T1
T0
(Y/K)1
Produktivitas Kapital
16
O
A O O
O O 60-an
O O
(Y/K) C’ BÑ O
8 7.8% tingkat Ñ 70-an
Output/Kapital angka banding Ñ Ñ
1995
* * 1990
+ 1980
+1990
C + 1995
2000 +
2 4.5% tingkt angka banding
85
Gambar 5.2. Angka banding Output-Kapital terhadap angka banding Pekerja-
Kapital di Indonesia
T4
Y/L (Y/L) T3 ® T4
T3
(Y/L)’4
(Y/L)”3
(Y/L) T2 ® T3
(Y/L)’3
T2
(Y/L)4
(Y/L) T1® T2
(Y/L)3
T1
(Y/L)2
(Y/L) T0 ® T1
T0
(Y/L)1
86
- Dalam Keppres 24 tahun 1983 dinyatakan bahwaMenteri Negara
merupakan pembantu Presiden dengan tugas pokok menangani bidang
tugas tertentu yang tidak tertampung dalam atau melampaui bidang tugas
suatu departemen, dan salah satu fungsi dalam tugas pokoknya adalah
koordinasi.
Koordinasi khususnya bagi Menteri Negara Riset dan Teknologi
koordinasinya mencakup:
= Mengkoordinasikan kegiatan Ristek seluruh instansi pemerintah guna
tercapainya kerjasama yang serasi, selaras, teratur, bulat dan mantap
dalam rangka pelaksanaan program pemerintah secara menyeluruh.
= Mengkoordinasikan kegiatan operasional LIPI, BATAN, Bakosurtanal,
LAPAN, Puspitek dan BPS sejauh menyangkut bidang Tstek, yang
tatacara dan sifat koordinasinya diatur lebih lanjut oleh Menteri Negara
Ristek.
b. Program utama nasional Dewan Riset Nasional.
- Bidang kebutuhan dasar manusia, yang a.l. menyangkut masalah papan
dan gizi, kesehatan, pendidikan dan perumahan.
- Bidang sumberdaya alam dan energi yang a.l. menyangkut masalah
sumberdaya alam matra laut dan darat, sumber energi (alternatif, batubara,
hidro-mikro dan nuklir) dan lingkungan.
- Bidang industrialisasi, yang a.l. menyangkut masalah struktur industri,
teknologi industri, sarana produksi, investasi industri, baik dalam
mengolah sumberdaya alam pertambangan dan pertanian, maupun dalam
menyediakan barang modal dan konsumsi.
- Bidang pertahanan dan keamanan, yang a.l. menyangkut masalah strategi,
matra darat, laut dan udara dan kamtibmas.
- Bidang sosial, ekonomi, budaya, falsafah, politik, hukum dan
perundangan, yang selain menyangkut masalah tersebut di atas juga
memperhatikan masalah kependudukan.
Dewan Riset Nasional yang merupakan wadah koordinasi nonstruktural
mempunyai tugas pokok:
87
- Mempersiapkan perumusan program utama nasional dalam bidang riset
dan teknologi.
- Melakukan pengamatan, pemantauan dan mengadakan evaluasi secara
terus menerus terhadap perencanaan dan pelaksanaan program-program
tersebut.
- Memberikan pengarahan dan mengedalikan kegiatan riset dan teknologi.
Dengan ada beberapa atribut yang diberikan kepada koordinasi yang harus
dilakukan:
- Koordinasi kegiatan (saja) terhadap Ristek seluruh instansi pemerintah,
dengan acuan matriks nasional Ristek.
- Koordinasi kegiatan operasional terhadap ristek LPND.
- Koordinasi nonstruktural dengan program utama nasinal.
c. Perkembangan Koordinasi Ristek.
- Kini hampir semua departemen pemerintah mempunyai kelembagaan ristek di
samping lembaga-lembaga penelitian nondepartemen.
- Dengan dibentuknya Menteri Nagara Ristek, maka kegiatan yang
dirasakan/dianggap belum terarah menunjang pembangunan (dicoba)
ditangani.
- Rakornas ristek I dan IV dilaksanakan dengan menitik beratkan pembahasan
pada segi penataan kelembagaan.
- Sejak Rakornas Ristek VI telah mulai diarahkan kelembagaan tersebut
disesuaikan dengan prioritas pembangunan (ialah bidang ekonomi), sehingga
(dianggap) mutlak perlu adanya kerjasama dengan industri, baik pemerintah
maupun suasta.
Perkembangan ini memerlukan orientasi yang lebih rinci terhadap fungsi
koordinasi, sehingga kerjasama yang serasi, teratur, bulat dan mantap tidak
berarti menyamaratakan pengertian Ristek, melainkan menempatkan berbagai
disiplin Iptek yang tertuju pada sasaran yang paling cocok bagi departemen
yang bersangkutan.
d. Kerjasana dengan industri.
Jenis industrikan yang diforakan adalah:
88
- Agroindustri.
- Industri transportasi: darat, laut dan udara.
- Industri telekomunikasi dan elektronika.
- Industri energi.
- Industri rekayasa.
- Industri jasa.
e. Rise Litbang dapat dibedakan menjadi:
- Bidang (ilmu) yang masih mengandung risiko besar terhadap
pengembalian investasinya dan memerlukan waktu yang masih panjang
untuk menemukan kegunaan yang komersial dengan segala inovasinya.
- Yang telah mendekati aplikasinya dengan inovasi yangmenyebarkannya
untuk berbagai kegunaan komersial.
f. Kategori litbang.
- Penelitian yang bersifat “fundamental”.
- Penelitian yang bersifat “precompetitive”.
- Penelitian yang bersifat “patentable”.
Dituangkan dalam perjanjian yang tegas dan jelas untuk mencegah interpretasi:
Hasil penelitian yang berpotensi ekonomi masih memerlukan kegiatan:
- Design and enegineering development.
- Market reasearch.
g. Pendanaan Ristek.
- Lewat APBN.
- Lewat “funding agency” dikumpulkan dari berbagai jumlah dan jenis
perusahaan.
- Lewat “research contract” berdasarkan negosiasi antara peminta dan
pemebri jasa.
h. Tugas pokok BPPT.
- Mempersiapkan perumusan kebijakan umum program pengkajian dan
penerapan teknologi sebagai bahan pertimbangan bagi Presiden dalam
menetapkan pokok-pokok kebijakan nasional yang menyangkut
pengembangan dan penerapan teknologi bagi pembangunan.
89
- Melakukan koordinasi pelaksanaan program pengkajian dan penerapan
teknologi secara menyeluruh dan terpadu.
- Memberikan pelayanan kepada instansi pemerintah maupun syasta dalam
penerapan teknologi.
- Melaksanakan kegiatan pengkajian dan penerapan teknologi yang
menunjang kebijakan pemerintah di bidang pengembangan dan penerapan
teknologi bagi pembangunan.
Fungsi BPPT:
- Pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan program pengkajian dan
penerapan teknologi serta membina kegiatan alih teknologi.
- Pembinaan legiatan kerjasama dengan instansi pemerintah dan organisasi
lainnya baik di dalam maupun di luar negeri dalam bidang pengkajian dan
penerapan teknologi.
- Pengembangan dan pembinaan ilmu dasar dan terapan dalam rangka
pengkajian teknologi serta mengkoordinasikan program yang mendukung
keberhasilan penerapannya dalam bidang teknologi dan industri.
- Pengkajian, penerapan dan pengembangan teknologi dalam rangka
peningkatan kualitas pemukiman dan kehidupan rakyat,
menyelenggarakan pengkajian, penerapan dan pengembangan teknologi
proses industri, teknologi konservasi dan konversi energi, teknologi
elektronika dan informatika serta membina sarana fisik dan laboratorium.
- Pengkajian dan penerapan teknologi dalam bidang industri, serta dalam
bidang pengembangan dan pemanfaatan kekayaan alam untuk menunjang
program pembangunan.
- Pengkajian, penerapan dan pengembangan riset operasi dan manajemen,
analisis sistem, sistem regulasi teknologi serta simulasi dan model untuk
menunjang program pembangunan.
- Pengembangan kemampuan dan keterampilan tenaga peneliti, serta
mengelola dan membina sarana untuk menunjang tugas pokok BPPT.
i. Tugas Balitbang Departemen.
90
- Menyelenggarakan pembinaan semua unit litbang di lingkungan
departemen.
- Bertanggung jawab danmelaksanakan pembinaan di bidang litbang.
Fungsi Balitbang.
- Perencanaan: Mempersiapkan rencana, mengolah dan mengkoordinasikan
kebijakan penyelenggaraan litbang.
- Pengaturan: Merumuskan kebijakan teknis, memberikan bimbingan,
menyelenggarakan penetuan program pelaksanaan, metoda, proses
persyaratan dan pengadaan tenaga, keuangan/perlengkapan, laporan ilmiah
dan administratif litbang.
- Pengendalian: Mengamankan penyelenggaraan pemeliharaan dan
pengembangan semua unit litbang.
- Penilaian: Menelaah hasil penyelenggaraan litbang oleh unit-unit litbang.
- Pengalolaan: Menyelenggarakan pengelolaan atas sejumlah lembaga
penelitian cabang dan setasiun percobaan/laboratorium.
Uni- ® LIPI ® BPPT ® Institusi Penelitian
versitas Departemen
Litsar Orien Bang Jitek Studi Rekayasa, Proyek Peningkatan skala Aplikasi
tasi tek Studi ekonomi pilot komersial
alter- pendahuluan
tif
j. Manajemen teknologi.
P O A C
P PP PO PA PC
Tekonologi manusia
O OP OO OA OC (Budidaya)
91
A AP AO AA AC
Manusia teknologi
C CP CO CA CC
5.6.6 Penutup
Sumberdaya manusia
-Pengetahuan
-Keterampilan
-Pengalaman
-Motivasi
- Penghematan biaya
Ilmu teknik dan
produksi. – Daya saing
Manajemen industri:
- Kualitas produk & jasa. (Compe
-Prinsip ekonomi
- Ketepatan penyerahan titive
-Prinsip manajemen Produktivitas
produk & jasa. advantage)
-pPinsip enjinering
- Diferensiasi produk.
- Sistem integral
perusahaan ke dalam &
ke luar.
- Fungsi produksi.
Daya inovasi
- Peluang usaha.
- Penciptaan bahan, produk jasa baru.
- Memperbaiki proses.
- Cara delivery baru.
92
Industri
bioteknologi
Proses Wirasuasta
(ekonomi)
Industri -DN
penunjang - Regional Produkti - P4 (Pertumbuhan P3N (pertumbuhan
Iptek pasar -Int vitas SDM produktivitas produktivitas
(al. energi prestasi prestasi
telkom, perusahaan) nasional)
komp) Produktivi-
Redundancy tas kapital
MASALAH
Hasil antara
kegiatan
Koordinasi Ristek:
-Menristek
-Universitas
-Balitbang Dep/NonDept
TANTANGAN -Litbang Suasta
93
Gambar 5.4 Manajemen teknologi
94
=. Distribusi (storing):Tipe, faktor pengaruh, kriteria dasar, perantara,
strategi.
=. Promosi:proses komunikasi, penggunaan media, faktor pengaruh.
=. Transaksi: Jual beli, barter ; households « firms .
=. Riset pemasaran.
-. Manajemen pemasaran : Perencanaan pemasaran, kesempatan pemasaran,
pemilihan pasar sasaran, marketing mix, pengelolaan usaha pemasaran.
= Manajemen.
* Kemampuan/ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam
rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain (to get
things done through and with other people).
* Fungsi: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pelaksanaan (actuating), pengawasan (controlling), pengevaluasian
(evaluating).
* Merupakan inti dari administrasi.
= Administrasi.
* Administrasi: suatu keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau
lebih yang didadasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
* Proses: sesuatu yang semula diketahui akan tetapi akhirnya tidak
diketahui.
* Unsur-unsur: 2(lebih) manusia, tujuan, tugas, peralatan/perlengkapan.
* Cooperative group behavior.
= Human relations.
* Keseluruhan rangkaian hubungan, baik yang bersifat formal maupun informal,
antara atasan dengan bawahan, atasan dengan atasan, bawahan dengan
bawahan yang lain yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu team work dan suasana kerja yang intim dan harmonis dalam
rangka pencapaian tujuan.
* Pemasaran: kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran.
95
4). Lingkungan (strategis) pasar: internal, eksternal.
2. Definisi.
a. The Lexicon Dictionary:
1). Marketing:
-. trading in a market.
-. buying or selling.
-. the entire process of storing, shipping, advertising, and selling which
promotes and actualizes a sales transaction.
2).Trading :
-. a line of work or form of occupation pursued as a business or calling, esp.
some hire of skilled mechanical work learned by apprenticeship, as
distinguished from mercantile, professional, or agricultural occupations or
from unskilled labor.
-. the buying and selling or exchanging of commodities either by whole sale
or by retail, within a country or between countries.
-. as, domestic or foreign trade.
-. a particular commercial or business transaction.
-. a purchase, sale ro exchange.
-. to buy, sell, barter, or traffic in.
-. to exchange.
-. to trade one thing for another.
b. Encyclopedia Americana (The Committee on definitions of the Americana
Marketing Association).
1). Marketing :
-. the performance of business activities directed toward, and incident to, the
flow of goods and services from producer to consumer or user.
-. is made up on one hand of such physical activities as transportating,
storing, and selling goods, and or the other hand of a series of decision, which
96
must be reached by any organization undertaking anypart of process of
moving goods from producer to user.
2). Trade:
-. an exchange of goods and services.
-. foreign trade (international trade): commercial exchanges between
residents of different sovereign political units.
-. domestic trade (local trade): only as nations emerge and begin to
formulate national commercial policies.
c.E M Mazze: definition and study of marketing.
1).The business activities concerned with the flow of goods and services from
producer or manufacturer to consumer or user.
2).The customer-generating function of a business.
3). Concerned with people, products and places.
4). Philosophy: Marketing focuses on producing goods and services that result in
customer satisfaction.
This philosophy is a result of many factors: changes in the market-place, stiff
competition, technological developments, new markets , and changing
consumer life styles.
Customer orientation is the first goal of marketing, and the foundation on
which marketing strategies and programs are developed and implemented.
5).Study:
- Traditional approach: commodities, functions, and institutions.
- Newer approach: the application of management principles to marketing
topics: setting marketing objectives, planning marketing activities,
organizing the company to carry out marketing plans, developing marketing
programs, and evaluating these programs according to the objectives set.
d. Just on (in) time delivery.
e. Pemasaran : sebuah ilmu terapan yang dibangun di atas dasar ilmu ekonomi,
ilmu perilaku dan teori manajemen moderen.
97
Ilmu ekonomi: bahwa pemasaran melibatkan penggunaan sumber daya yang
langka untuk memenuhi kebutuhan yang bersaingan dan karenanya sumber
daya ini harus dialokasikan dengan seksama.
Ilmu perilaku: bahwa pemasaran adalah tentang manusia yakni orang yang
membeli dan menjalankan organisasi dan kita perlu memahami kebutuhan,
motivasi, sikap, dan perilaku mereka.
Teori manajemen: bahwa pemasaran mencari jawaban atas pertanyaan
bagaimana cara terbaik mengelola kegiatan pemasaran untuk menciptakan nilai
bagi organisasi, konsumen, dan masyarakat.
98
=. Ada dua pihak.
=. Tiap pihak mempunyai sesuatu yang dapat bernilai bagi pihak lain.
=. Tiap pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan.
=. Tiap pihak bebas menerima/menolak tawaran pihak lain.
=. Tiap pihak yakin bahwa berhubungan dengan pihak lain adalah tepat
dan diperlukan sekali.
-. Transaksi : terdiri dari suatu perdagangan nilai antara 2 pihak.
> Melibatkan beberapa kesatuan yang dapat diukur:
=. Minimal ada dua benda/hal yang bernilai.
=. Syarat yang disepakati.
=. Waktu berlakunya perjanjian.
=. Tempat perjanjian.
> Transaksi barang, moneter (komersial), jasa (pendidikan,
ketenagakerjaan, kewarganegaraan, keagamaan), saham. Transaksi
sebagai tolok ukur disiplin pertukaran.
> Cara memperoleh suatu benda:
=. Self production.
=. Coercion (merebut).
=. Begging.
=. Transaksi.
> Transfer: pemberian satu arah (A memberikan barang X kepada B, dan
tidak menerima sesuatu secara eksplisit sebagai gantinya, misal: hadiah,
subsidi, perbuatan sosial).
-. Pasar: himpunan pembeli aktual dan pembeli potensial dari suatu produk.
=. 3 cara pedagang memenuhi kebutuhannya:
> Swasembada.
> Decentralized exchange (pertukaran tersebar).
> Pertukaran terpusat (para pedagang/merchant dengan para pembelinya).
=. Pasar produk, pasar tenaga kerja, pasar uang (meminjam, menabung,
mengamankan uang), pasar dermawan (nirlaba/sosial).
99
-. Pemasaran: kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran.
-. Pemasar, dalam arti luas, berusaha mendapatkan tanggapan atas tawaran
tertentu, misal politisi memperoleh tanggapan “suara”. Konsep pemasaran
mencakup pula studi perilaku transfer, seperti halnya perilaku transaksi.
2) Kata tambahan: penjualan, pengiklanan, hubungan masyarakat, needs
assessment, marketing research, product development, pricing, distribution.
b. Peter Drucker: tujuan pemasaran adalah membuat penjualan berlebihan,
mengetahui dan memahami konsumen, sehingga produk cocok bagi
konsumen dan terjual dengan sendirinya.
c. William J. Stanton, pemasaran dalam 2 pengertian:
1). Kemasyarakatan: tukar-menukar untuk memuaskan keinginan manusia
(pemasar, apa, sasaran pasar).
2). Bisnis: sistem kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, memberi
harga, mempromosikan dan mendistribusikan jasa dan barang pemuas
keinginan pasar (manajerial, pasar, proses bisnis, pemuasan, laba).
d. Resume:
-. Penting dari segi individu, organisasi laba/nir laba, negara.
-. Pemasaran dalam suatu perusahaan merupakan denyut jantung dari berbagai
usaha.
-. Pemasaran berkaitan erat dengan kegiatan lain dalam perusahaan (bagian
produksi, keuangan).
-. Yang berperan dalam fungsi pemasaran : para produsen, konsumen, ahli
pemasaran, pemerintah sebagai pemantau.
-. Pemasaran adalah sesuatu yang kita semua melakukannya, kita semua hidup
dengan menjual sesuatu (Robert Louis Stevenson).
-. Pemasaran merupakan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan
penjual.
-. Mengenal proses pemasaran (pabrikan, grosier, pengecer, biro iklan, perusahaan
riset pemasaran, pengangkutan, pergudangan, bank), sarana utama ( desain
produk, pengemasan, pemberian merek, jasa tambahan,penetapan harga,
100
periklanan, promosi, publisitas dll), kekuatan utama lingkungan yang
mempengaruhi pemasaran (polekbud, demografi, tekologi).
-. Pasar meliputi produk (barang, jasa), uang, manusia, tempat, organisasi,
kegiatan, gagasan, efek (saham)(modal).
e. Substansi.
1).Memahami pemasaran.
- Dasar sosial pemasaran: memenuhi kebutuhan manusia.
- Proses manajemen pemasaran.
2). Mengorganisasi proses perencanaan pemasaran.
- Perencanaan strategik dan perencanaan pemasaran.
- Sistem informasi dan riset pemasaran.
3). Menganalisis kesempatan pasar.
- Lingkungan pemasaran.
- Pasar konsumen – pengaruh terhadap perilaku konsumen.
- Pasar konsumen – proses keputusan pembeli.
- Pasar organisasional dan perilaku pembelian organisasional.
4). Memilih pasar sasaran.
- Mengukur dan meramal permintaan.
- Segmentasi pasar, menentukan pasar sasaran dan menetapkan posisi pasar.
5). Mengembangkan marketing mix.
- Mendesain produk.
- Menetapkan harga produk.
- Menempatkan produk.
- Mempromosikan produk.
6). Mengelola usaha pemasaran.
7). Memperluas pemasaran.
101
dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
(target buyers) dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasional.
1. Standpoints langkah dan usaha.
-. Memproduksi dan menawarkan produk yang bernilai kepada konsumen.
-. Mendapatkan kembali penghasilan dan sumber daya.
-. Misi perusahaan dan jalur produk tetap relevan dengan pasar.
-. Mengukur realisasi dan kesempatan pasar paling baik.
2. Kegiatan proses manajemen pemasaran.
a. Menganalisis kesempatan pasar.
102
-. Kesempatan pemasaran perusahaan : suatu arena yang menarik bagi
kegiatan pemasaran perusahaan di dalam mana perusahaaan tertentu akan
menikmati keuntungan persaingan.
-. Sasaran sesuai misi dan ruang lingkup bisnis.
-. Sumber daya perusahaan : kapital, pengetahuan teknis, saluran distribusi
efektif: memiliki differential advantage (kesukaan pembeli).
-. PR: Gambar 2-3 halaman 53, Philip Kotler: Gambar!!!).
b. Memilih pasar sasaran.
1). Pengukuran dan peramalan pemasaran/permintaan (market size).
-. Tingkat pertumbuhan kelompok usia tertentu.
-. Tingkat pendapatan.
-. Kelompok kebangsaan (India, USA/Westing House).
-. Perkembangan lingkungan.
2). Segementasi pasar sesuai kebutuhan/ciri konsumen: konsumen dengan cara
yang sama memberikan respon terhadap sekelompok rangsangan pemasaran
tertentu.
-. Geografi segmentasi.
-. Demografis segmentasi.
-. Psikografis segmentasi.
3). Penetapan pasar sasaran, (Helene Curtis):
-. Pusatkan pada 1 segmen tunggal.
-. Khususkan pada 1 keinginan konsumen.
-. Khususkan pada 1 kelompok konsumen.
-. Melayani beberapa segmen yang tidak berhubungan.
-. Keseluruhan pasar.
4). Penentuan posisi pasar.
-. Atribut.
-. Merek.
c. Mengembangkan marketing mix (faktor paduan/kombinasi peubah/kegiatan
dalam pemasaran) (perangkat peubah pemasaran terkontrol yang digabungkan
103
perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan oleh pasar
sasaran/target market).
1). Sumber:
-. Jerome Mc Carthy (The 4 P’s), 1960.
-. Victor T.C.Middleton, 1988, The 7 P’s: 4P, people, physical evidence,
process.
-. 9 P’s: 4 P, public relation, power, people, physical evidence, process.
2). Product (barang dan jasa), product mix (macam, kualitas, desain,
ciri/bentuk, merek, kemasan, garansi, dan pengembalian).
3). Harga (price); price mix ( daftar harga, rabat, potongan tunai, jangka
pembayaran, syarat kredit); harga eceran dan harga grosier.
4). Distribusi (place): tempat, waktu tepat; distribution mix : sistem saluran,
daya jangkau, lokasi, persediaan, transportasi. Just in/on time delivery !!!.
-. NT produk (bentuk, waktu, tempat, pemilikan.
-. Perlancar arus saluran distribusi fisik/nonfisik.
5). Promosi (promotion mix): iklan, promosi penjualan, PR, penjualan pribadi,
pemasaran langsung.
d. Mengelola usaha pemasaran.
1). Sistem informasi pemasaran (MIS).
-. Informasi : langganan, pesaing, penyalur, kekuatan lain di pasar.
-. Infomrasi tentang:
=. Dari daerah ke pemasaran nasional.
=. Dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli.
=. Dari persaingan harga ke persaingan nonharga (diferensiasi produk).
-. Skema:
SIP
Manajer pemasaran
Mengembangk
Menilai Lingkung
an informasi:
kebutuhan an
informasi pemasara
-Catatan intern n.
Perencanaan - Intelijen
pemasaran Pasar
- Analisis
Menyalurkan sasaran.
informasi
- Riset Pesaing
pemasaran 104 publik.
informasi
Pelaksanaan
Pengendalian
105
* Laba yang diharapkan.
Rencana pemasaran: rencana produk/merek/pasar yang mencakup
ringkasan eksekutif, situasi pemasaran sekarang, ancaman dan
kesempatan (peluang), sasaran dan masalah, strategi pemasaran,
program pelaksanaan, anggaran, dan pengendalian/kontrol.
-. Manfaat perencanaan: (Perencanaan yang baik berarti 50% pekerjaan
telah selesai!!!).
* Pola pikir sistematis.
* Penuntun kordinasi.
* Penuntun pengembangan tolok ukur pengendalian.
* Memperjelas sasaran dan kebijakan.
* Kesiapsiagaan lebih baik daripada tiba-tiba.
* Tanggung jawab dan hubungan satu sama lain kepada eksekutif.
3). Sistem organisasi pemasaran.
-. Perencanaan (rencana strategis, rencana pemasaran), organisasi
(pelaksanaan), pengendalian (ukur hasil, diagnosa hasil, tindakan
perbaikan).
-. Eksekutif pemasaran: manajemen penjualan, pemasaran, direktur
pemasaran versus manajemen riset, penjualan, periklanan.
=. Kordinasi staf pemasaran mencapai tujuan.
=. Kerja sama dengan eksekutif lain untuk memuaskan konsumen.
4). Sistem pengendalian pemasaran.
-. Pengendalian rencana tahunan (MBO).
-. Pengendalian kemampulabaan (- , +, hilangkan).
-. Pengendalian efisiensi: wiraniaga, iklan, promosi, distribusi secara rapih.
-. Pengendalian strategi.
=. Peninjauan penilaian efektifitas pemasaran.
=. Audit pemasaran.
106
1. Konsep produksi: konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras
dengan kamampuan, maka manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan
efisiensi produksi dan distribusi.
a. Konsep ini lebih cocok, apabila:
1). Permintaan lebih besar daripada penawaran.
2). Biaya produksi tinggi dan harus diturunkan, dan perlu perbaikan
produkvitas.
Untuk Biro tenaga kerja, biro perizinan.
b. Dasar pemikiran:
1). Konsumen ingin produk harga rendah/murah.
2). Konsumen tahu harga berbagai merek saingannya.
3). Konsumen tidak melihat perbedaan yang tidak menyangkut harga.
4). Perusahaan meningkatkan efisiensi dan distribusi sehingga harga murah
( sabun colek !!!, motor !!!).
2. Konsep produk: konsumen menyenangi produk yang menawarkan kualitas dan
prestasi yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol dan karena itu
perusahaan mencurahkan terus-menerus perbaikan produk (sepeda Fongres,
sabun colibrita, sunlight, pepsodent!!!).
a. Dasar pemikiran :
1). Produk lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan.
2). Mutu.
3). Mutu dan merek.
4). Pilihan mutu.
5). Perusahaan jaga kualitas.
b. Marketing myopia : (pandangan dangkal) perhatian berlebihan pada produk
dan bukan pada kebutuhan pasar.
3. Konsep penjualan : konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk,
terkecuali perusahaan menjalankan promosi dan penjualan yang kokoh, contoh
polis, ensiklopedia, peti mati, unsought goods.
a. Dasar pemikiran:
1). Konsumen menolak pembelian barang yang tidak penting.
107
2). Konsumen dihimbau membeli melalui alat penggalak penjual (sales
stimulating devices).
3). Tugas perusahaan: mempunyai departemen penjualan yangkuat untuk
menaikkan pelanggan.
b. Perubahan organisatoris:
1). Iklan dan riset pemasaran oleh manajer penjualan.
2). Pelatihan/analisis penjualan oleh departemen penjualan.
4. Konsep pemasaran: konsep baru, penentuan kebutuhan/keinginan pasar sasaran
dan memberikan kepuasan pasar sasaran dengan meningkatkan efektifitas dan
efisiensi untuk menghadapi pesaing, contoh RS dengan promosi - For life’s little
emergency.
a. Dasar pemikiran:
1). Pengelompokan konsumen pada pasar berbeda karena kebutuhan.
2). Konsumen memiliki perusahaan yang paling memuaskan kebutuhan
mereka.
3). Tugas perusahaan: meneliti dan memilih pasar dan mengembangkan
tawaran dan program penmasaran yang efektif sebagai kunci untuk
menarik dan mempertahankannya.
b. 4 tiang sandaran utama:
1). Fokus pasar.
2). Fokus pelanggan.
3). Pemasaran terpadu.
4). Kemampulabaan.
c. Kedaulatan konsumen : company is the servant of the community.
5. Konsep pemasaran kemasyarakatan/sosial: menentukan kebutuhan, keinginan
dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan lebih efektif dan
efisien daripada pesaing dan tetap melestarikan/meningkatkan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat.
a. Dasar pemikiran :
1). Keinginan konsumen tidak merupakan kepentingan jangka panjang
konsumen/masyarakat.
108
2). Konsumen memiliki perusahaan yang mampu memenuhi
kepentingan/keinginan jangka panjang.
3). Tugas organisasi: melayani pasar sasaran dengan cara terpuaskan
keinginan/kesejahteraan jangka panjang untuk menaikkan pelanggan.
b.Bersandar 3 tiang utama agar menjaga keseimbangan, tetapi tetap memperoleh
jumlah penjualan dengan keuntungan.
1). Kebutuhan/keinginan dan kepentingan konsumen.
2).Kepentingan perusahaan.
3). Kepentingan masyarakat.
c. Contoh: keramik KIA dan produk kayu di pasaran Eropa!!!
5.7.4. Sasaran sistem pemasaran.
Sistem pemasaran: seperangkat unsur-unsur dalam pemasaran yang secara teratur
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
1.Memaksimalkan konsumsi.
2.Memaksimalkan kepuasan konsumen.
3. Memaksimalkan pilihan.
4. Memaksimalkan kualitas hidup: barang, lingkungan fisik, lingkungan budaya.
5.7.5. Pangadopsian pemasaran yang cepat.
1. Dalam sektor bisnis.
2. Di sektor internasional.
3.Di sektor nirlaba/sosial.
5.8. Penutup
a. Manajemen SD sebagai salah satu faset pembangunan dalam membangun
Indonesia seutuhnya.
b. Masalah manajemen SD merupakan bagian dari masalah pembangunan di
Indonesia dalam upaya pendayagunaannya.
c. Kuantitas dan kualitas SD adalah kunci pencapaian kesejahteraan.
109
6.1. Pengertian.
1. Paduan produk (product mix) merupakan salah satu dari marketing mix.
Perumusan suatu konsep produk yang efektif dan efisien yang mengarah kepada
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan dituju, merupakan awal
dari perencanaan marketing mix yang efektif.
2. Definisi produk.
a. Philip Kolter: setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapat
perhatian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan berupa benda fisik, jasa orang, tempat, organisasi, dan gagasan.
b. William J. Stanton:
-. Pengertian sempit : sekumpulan atribut fisik (tangible) yang terkait dalam
sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.
-. Pengertian luas; sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata
(intangible) di dalamnya sudah tercakupwarna, harga, kemasan, prestive pabrik,
prestive pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin
diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginan.
c. Gagasan pokok dari ke dua definisi adalah bahwa konsumen membeli tidak hanya
sekedar kumpulan atribut fisik, tetapi sasaran membayar adalah untuk memuaskan
keinginannya.
3. Produk sebagai manfaat intinya dan sebagai suatu sistem.
Menjual manfaat produk dalam makna produk sebagai manfaat intinya dan
merupakan suatu sistem, dalam arti perencana produk harus memahami tingkatan
produk, hirarkhi produk, dan klasifikasi produk dari produk-produk yang
dihasilkannya.
a. Tingkatan produk: ke 5 tingkatan produk yang mampu membentuk suatu hirarkhi
nilai pelanggan.
-. Produk utama/inti (core benefit) : produk yang sesungguhnya dibeli konsumen
karena memiliki manfaat utama atau sesungguhnya (Misal: Lipstik bukan
atribut kimia dan fisik itu sendiri tetapi sebuah harapan untuk kelihatan lebih
cantik = di pabrik kami membuat kosmetik, di pasar kami menjual harapan).
110
-. Produk dasar (basic product) atau produk generik: produk yang mencerminkan
versi dasar (fungsional) (Misal:Tamu hotelmembeli kamar hotel, dan sudah
mencakup perlengkapannya dan pelayannya).
-. Produk yang diharapkan (expected product): suatu kumpulan atribut atau
kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui pelanggan ketika mereka
membeli produk tersebut (Misal:Tamu hotel mengharapkan kamar hotel dengan
sprei dan bed cover yang indah, kamar segar, kamar mandi air panas, dll).
-. Produk yang ditingkatkan (augmented product) atau produk tambahan: suatu
pelayanan tambahan yang diberikan untuk memenuhi keinginan pelanggan
bahkan melampaui harapannya, sehingga mampu membedakan penawaran
perusahaan dengan perusahaan pesaing (Misal: pelayanan tambahan adanya
bunga segar, koran, konsultasi kesehatan, keramahan secara gratis).
Pendapat Theodore Levitt : pesaingan bukan oleh produk, tetapi pelayanan
pengemasan, iklan, konsultasi, pengemasan, pengiriman, penggudangan dll
yang bernilai.
Upaya/strategi peningkatan produk:
=. Peningkatan adalah biaya dan apakah para pelanggan bersedia
membayarnya.
=. Manfaat tambahan akan segera menjadi manfaat yang diharapkan.
=. Menawarkan produk yang ringkas dengan harga yang jauh lebih murah.
-. Produk potensial (potential product): semua tambahan yang mencakup segala
peningkatan dan transformasi pada produk yang mungkin dilakukan di masa
mendatang. Memberikan manfaat tidak terduga yang melampaui harapan dan
keinginan normal.
b. Hirarkhi produk, yang berawal dari kebutuhan dasar sampai dengan produk
khusus yang memuaskan kebutuhan khusus.
-. Philip Kotler, mengidentifikasikan hirarkhi produk atas 7 tingkat:
=. Keluarga kebutuhan (Need family):kebutuhan inti yang mendasari
keberadaan suatu produk (misal: rasa aman dengan telah memiliki polis
asuransi jiwa hari tua).
111
=. Keluarga produk (product family): semua kelas produk yang dapat
memenuhi suatu kebutuhan inti dengan efektifitas yang memadai (misal:
memiliki tabungan dan penghasilan yang memadai).
=. Kelas produk (product class): sekelompok produk dalam suatu kelas produk
yang diakui mempunyai kesamaan fungsional (misal: polis asuransi jiwa
hari tua dan polis asuransi bea siswa).
=. Lini produk (product line): sekelompok produk dalam suatu kelas produk
yang berkaitan erat karena mereka melaksanakan fungsi serupa, dijual pada
kelompok yang sama, dipasarkan dalam saluran distribusi yang sama atau
berada dalam rentang harga tertentu (misal: jenis polis asuransi jiwa yang
dipasarkan oleh industri asuransi jiwa).
=. Tipe produk (product type): satu kelompok produk dalam satu lini produk
yang sama-sama memiliki suatu dari berbagai kemungkinan bentuk produk
tersebut (misal: jenis asuransi jiwa berjangka sebagai salah satu jenis polis
yang dihasilkan oleh industri asuransi jiwa).
=. Merk (brand): nama yang dapat dihubungkan/diasosiasikan dengan satu
atau beberapa produk dalam lini produk yang digunakanuntuk
mengidentifikasi sumber atau karakter produk tersebut (misal: polis
asuransi jiwa sraya).
=. Unit produk (item): satu unit khusus dalam suatu merk atau lini produk
yang dapat dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan atau atibut
lainnya.
-. Dari hasil identifikasi tersebut, maka sudah saatnya perencana produk untuk
memutuskan dan menentukan secara jelas apakah perusahaan akan
menghasilkan produk yang memiliki hirarkhi dengan produk yang sudah
ada, atau akan menghasilkan produk yang berbeda dengan produk
perusahaan sebelumnya.
c. Klasifikasi produk: Pengklasifikasian produk berdasarkan karakteristik produk
(daya tahan, wujud, dan penggunaan) oleh konsumen/industri, setiap jenis
produk akan memiliki satu strategi marketing mix tersendiri.
112
1). Klasifikasi produk berdasarkan daya tahan dan wujud, ada 3 kelompok
produk:
=. Barang tidak tahan lama (Non durable goods): barang berwujud yang
secara normal biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan (misal: sabun, garam, makanan).
Cara menjaring konsumen yang lebih banyak:
* Menetapkan saluran distribusi intensif pada berbagai lokasi dekat
(calon) konsumen.
* Menetapkan harga jual yang lebih murah, margin kecil, omzet
penjualan besar.
* Melakukan promosi gencar, merangsang (calon) konsumen untuk
mencoba dan membangun preferensi konsumen.
=. Barang tahan lama (durable goods): barang berwujud yang secara
normal dapat bertahan lama sehingga dapat digunakan dalam banyak
pemakaian (misal:pakaian, kulkas, tv, komputer dll).
Perlu personal selling, pelayanan yang lebih pribadi dengan konsumen,
tingkat keuntungan lebih besar, memberikan garansi yang lebih
menarik.
=. Jasa (service): benda tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan
mudah habis yang memedan mempunyai rlukan suatu aktivitas,
manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (misal: lembaga
pendidikan, bengkel, hotel, salon, kantor konsultan, RS, asuransi).
Keberhasilan oleh kredibilitas pemasok, perlu pengawasan mutu,
reliable, menyesuaikan permintaan dan kontinu.
2). Klasifikasi produk menurut tujuan pemakaian.
-. Barang konsumsi (consumer goods): barang yang dibeli untuk
dikonsumsikan sendiri atau dipakai secara bersama dengan anggota
keluarga lainnya:
=. Convenience goods (barang yang sering dibeli konsumen dengan
harga relatif murah dan dengan sedikit upaya untukmendapatkannya,
misal permen, minuman ringan dll): staples (dibeli secara teratur,
113
contoh: sabun mandi), impulse goods ( dibeli hanya berdasarkan
keinginan seketika, contoh majalah), emergency goods (dibeli saat
keadaan mendesak, contoh payung, sepatu boot untuk banjir).
=. Shopping goods (barang dalam proses pemilihan dan pembeliannya
terlebih dahulu diperbandingkan di antara pelbagai alternatif yang
tersedia): homogenous goods (sejenis) (kualitas serupa beda harga,
berusaha mencari yang termurah, contoh mesincuci); heterogeneous
goods, (beragam jenis) ( aspek ciri/keistimewaan dianggap penting,
contoh furniture).
Ciri shopping goods:
*.Perbandingan didasarkan atas: kecocokan (suitability), kualitas
(quality), harga (price), gaya/model (style).
*.Faktor penentu pembelian: ukuran, warna, keccokan; mode/desain.
*.Mau membuang waktu, tenaga dan biaya untuk pemilihan versus
kesetiaan pelanggan.
=.Speciality goods (barang yang memiliki karakteristik
tertentu/identifikasi merk unik, pembeli mau usaha khusus
membelinya, misal mobil Rolls Royce, stereo).
=. Unsought goods (barang tidak diketahui konsumen, kalau diketahui
secara normal konsumen tidak berpikir untuk membelinya, misal tanah
kuburan, batu nisan, ensiklopedia).
-. Barang industri (industrial goods):barang yang dibeli kalangan
industriawan, untuk diproses menjadi barang lain dan dijual kembali; dan
untuk dijual kembali tanpa ada proses produksi/transformasi fisik.
Berdasarkan metode dan harga relatif, ada 3 kelompok:
=. Bahan baku dan suku cadang (material and parts): barang yang
seluruhnya masuk ke dalam produk jadi, ada 2 kelas utama:
*. Bahan mentah : produk pertanian(gandum,beras), produk alam
bahan tambang, kayu).
114
*. Bahan jadi dan suku cadang pabrikan: komponen material (benang,
semen,kawat); dan komponen suku cadang (component parts) (motor
kecil, ban).
=. Barang modal (capital iems):barang tahan lama yang memberikan
kemudahan dalam pengembangan/pengelolaan produk akhir., ada 2
kelompok utama:
*. Instalasi: bangunan, komputer, diesel, lift bor.
*. Peralatan tambahan (accessory equipment); perkakas pabrik ayng
dapat dibawa (portable): perkakas pertukangan, alat angkutan.
=. Perlengkapan dan jasa bisnis (suppliers and services): barang dan jasa
yang tidaka tahan lama yang membantu pengembangan/pengelolaan
produk akhir, ada 2 jenis:
*. Convenience goods : perlengkapan operasi (pelumas, batubara, alat
tulis ; dan brang untuk pemeliharaan dan perbaikan: paku, cat,
sapu).
*. Jasa bisnis: pemeliharaan dan perbaikan; konsultasi bisnis (hukum,
manajemen, keuangan).
4. Paduan pemasaran dalam klasifikasi produk konsumen dan produsen.
a. Paduan pemasaran barang industri.
b. Paduan pemasaran barang konsumsi.
c. Paduan produk. (Paduan produk memiliki peran yang menentukan dalam
melaksanakan dalam bauran pemasaran secara keseluruhan): pengertian
dan unsur-unsur paduan produk.
1) Pengertian.
-. Philip Kolter: atau product assortment adalah rangkaian/kumpulan
semua produk dan unit produk yang ditawarkan suatu penjual tertentu
kepada pembeli.
-. Termasuk di dalamnya jenis produk (product item), lini produk
(product line).
2). Unsur-unsur paduan produk (Philip Kotler).
115
-. Keanekaragaman: jenis produk, lini produk, plus kualitas, desain,
bentuk, merek, kemasan, ukuran , pelayanan, jaminan dan
pengembalian., contoh PT Unilever Indonesia dengan berbagai
produknya.
-. Kualitas: untuk memenangkan suatu persaingan dalam industri
tertentu yang merupakan proses yang terus-menerus, contoh
berbagai merek otomotif, PT Bata Indonesia.
-. Desain: adalah totalitas dari keistimewaan yang mempengaruhi cara
penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan
pelanggan.
=. Bentuk mengikuti fungsi.
=. Barang konsumsi mempunyai prubahan desain produk yang
paling cepat, barang industri memiliki waktu yang lebih lama.
-. Bentuk: erat kaitannya dengan desain (rancangan), secara
mendasarbentuk yang akan dimiliki merupakan hasil dari kegiatan
desain yang dilakukan.
Makin banyak bentuk, makin banyak pilihan bagi konsumen (vas
bunga, furniture dll).
-. Merek: suatu nama, istilah, simbol, desain, atau gabungan dari
keempatnyayang mengidentifikasikan produk para penjualdan
membedakannya dengan produk yang lain ( nama merek, tanda
merek, ekuitas merek, merek utama).
=. Syarat untuk memilih merek (brand).
*.Ciri yang paling efektif bagi merek: mudak diucapkan; mudah
dikenali; mudah diingat; kesan/konotasi positif; daya tarik/tepat
untuk promosi; pendek; ciri khas tersendiri/unik;
menggambarkan produk/penggunaan produk/manfaat produk;
memperkuat citra produk yang diinginkan; secara hukum
kepentingannya terlindungi baik di pasar domestik maupun di
luar negeri.
116
*. Philip Kotler , ada 6 makna/tingkat pengertian yang dapat
disampaikan kepada konsumen: atribut; manfaat; nilai; budaya;
kepribadian; pemakai
=. Pentingnya merek/cap: fungsi dan kegunaan.
*. Mempermudah konsumen mengidentifikasi produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
* Membantu dan membuat konsumen lebih yakin dan percaya
akan memperoleh kualitas produk yang sama jika membeli ulang.
* Bagi penjual merupakan suatu yang diiklankan dan akan dikenali
konsumen bila sedang dan akan diperagakan di etalase atau lokasi
yang dapat dilihat oleh umum.
* Secara tidak langsung membantu perusahaan mengendalikan
pasar, karena pada dasarnya pembeli tidak mau dibandingkan
oleh produk yang yang satu dengan produk yang lain.
* Mengurangi perbandingan harga dari dua macam barang dengan
merek berbeda.
* Bagi produsen dan penjual, dapat menambah prestise untuk
dibedakan dari komoditas yang lain.
117
*Menjual produk memakai merek pialang (distributor/pedagang
besar) yang akanmembeli/menjualnya.
Produsen dikendalikan pialang; dan kalau pialang mampu
memproduksi sendiri maka memutuskan hubungan kerjasamanya.
-. Kemasan dan label:
®Dengan 4 fungsi kemasan:
* Memuat dan melindungi produk: cair, butiran; menjaga perlidungan
fisik: keutuhan, ketahanan, kebocoran, kerusakan, penguapan,
pembusukan, cahaya, panas, dingin dan gangguan hama, dan kondisi
lainnya.
* Mempromosikan produk: mengidentifikasikan kekhasan,
membedakan dengan produk lain, menggunakan desain, warna,
bentuk dan bahan yang menarik, mengarahkan konsumen untk
membeli.
* Memudahkan penyimpanan, penggunaan, dan kenyamanan:
kemudahan bagi perantara pemasaran (pedagang besar, grosir,
pengecer).
* Memudahkan pendaurulangan dan pengurangan perusakan
lingkungan.
Alasan perlunya kemasan:
* Memenuhi sasaran keamanan (safety) dan kemanfaatan.
* Melaksanakan program pemasaran perusahaan: identifikasi produk
lebih efektif.
Pentingnya (peranan fungsi) kemasan dalam pemasaran:
* Meningkatkan standar kesehatan dan sanitasi yang dituntut
masyarakat.
* Mahalnya harga tempat peragaan oleh produsen dan sulitnya tempat
di toko eceran.
* Susahnya menghadapi pengecer yang hanya mau menjual produk
dengan kemasan.
Strategi kemasan:
118
* Mengubah kemasan: menangkal menurunnya omset; memperluas
pasar; memanfaatkan bahan kemasan baru; membantu program
promosi.
* Kemasan lini produk: misal pembungkus roko Gudang Garam dengan
ciri sama.
* Kemasan yang dipakai ulang:bekas botol minuman yang dapat
dikembalikan.
* Kemasan aneka ragam.
Kritik sosial ekonomi terhadap kemasan: sekali pakai terus dibuang
sebagai bumerang ramah lingkungan.
* Memboroskan sumber daya alam.
* Memakan biaya tinggi.
* Merugikam ksehatan (plastik, kaeng erosol).
* Cenderung memperdaya konsumen.
® Label:bagian dari sebuah produk atau kemas atau etikat lepas yang
ditempel pada produk, yang membawa informasi verbal tentang
produk/penjualannya.
Tipe label.
* Label merek (brand label):merek yang diletakkan pada
produk/kemasan.
* Label tingkatan kualitas (grade label): tanda yang
mengidentifikasikan kualitas produk dalam bentuk huruf atau tanda
lainnya.
* Label deskriptif (descriptive label):informasi objeltif tentang
penggunaan, konstruksi, pemeliharaan, penampilan, dan ciri lain dari
produk.
+. Ukuran: penting bagi sasaran konsumen (anak, dewasa, laki,
wanita), geografi (Indonesia, Eropa dll).
+. Pelayanan: agar melebihi harapan konsumen membuka pelanggan
baru dan kontinyu.
+. Jaminan: tempat perawatan, garansi tenaga handal, spare parts.
119
+. Pengembalian: pengembalian dalam waktu tertentu karena
gangguan/kerusakan, penggantian kembali karena cacat,
terutama untuk memperluas pasaran ke luar negeri.
d. Keputusan paduan produk, dengan 4 dimensi: memiliki lebar paduan
produk (berapa banyak lini produk yang dihasilkan perusahaan), panjang
paduan produk (jumlah keseluruhan unit produk dalam paduan produk
perusahaan), kedalaman paduan produk (jumlah variasi/varian produk
yang ditawarkan oleh setiap produk dalam lini produk), konsistensi
paduan produk (seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam
penggunaan akhir, persayaratan produk, saluran produksi dan tetap
konsisten dengan menghasilkan produk yang sama.
120
-.Pertumbuhan.
-.Kedewasaan.
-.Kemunduran.
-.Ketuaan.
-.Ditinggalkan konsumen.
2). 2 hal penting dalam inovasi produk:
-. Setiap produk yang dalam perusahaan pada akhirnya tidak akan terpakai
lagi karena bagian pasar dan volume penjualan dikurangi oleh produk
saingan.
-. Keuntungan yang berasal dari hasil penjualan produk tertentu pada
umumnya akan menurun karena usia produk semakin menua.
b.Produk akan menentukan laba (lihat kurva).
-. Manajemen harus menggunakan kurva laba, pada rintisan kurva laba negatif,
pada pertumbuhan kurva laba menaik, kemudian pada kurva kedewasaan
kurva laba menurun walau kurva penjualan masih meningkat. Perlu iklan,
sales promotion tertatur dan tepat guna serta pengurangan harga karena mulai
pesaing masuk.
-. Memperkenalkan produk baru pada saat yang tepat untuk mempertahankan
tingkat laba yang diinginkan.
c.Produk baru sangat penting bagi pertumbuhan.
-. Manajemen harus inovasi atau mati.
-. Peter Druker: tujuan perusahaan adalah menciptakan konsumen dan setiap
usahanya harus berdasarkan pada dua fungsi dasar: pemasaran dan inovasi.
-. Industri yang tumbuh dan berkembang adalah industri yang berorientasi pada
produk baru.
d.Konsumen yang semakin selektif.
-. Konsumen meningkat pendapatannya, sehgingga semakin selektif.
-. Perlu ,emgembangkan produk yang inovatif, dan bukan imitasi.
3. Perencanaan produk.
-. Langkah awal perencanaan produk: Pasar harus dipusatkan melalui seleksi
pasar yang ketat dengan menentukan kelompok pelanggan potensial dalam
121
segemen yang jelas, dengan diikuti penelitian pasar dan prakiraan penjualan
yang dapat dimanfaatkan, guna memenuhi kebutuhan dan keinginan segmen
pasar yang belum terpuaskan.
4. Pengembangan produk baru.
-. Meliputi kegiatan:
=. Riset produk yang dibutuhkan oleh konsumen pada masa yang akan datang.
=. Rekayasa yang berkaitan dengan pembuatan produk yang diperlukan.
=. Desain yang berkaitan dengan perencanaan terhadap suatu produk yang akan
dibuat.
-. Tujuan perusahaan:
=. Mempertahankan posisi bagian pasar (market share).
=. Mengembangkan lebih lanjut posisi perusahaan sebagai inovator.
-. Strategi produk:
=. Memperkenalkan produk baru atau memperbarui produk yang dudah ada.
=. Memperkenalkan produk yang benar-benar baru, tidak hanya modifikasi dari
produk yang sudah ada.
5. Mengapa produk baru gagal atau berhasil.
-.Pemunculan gagasan/pengembangan ide.
=. Sumber: para konsumen/calon, pesaing, perantara/penyalur, ahli pemasaran,
sales departmentmarketing department, manajemen puncak, para karyawan.
=. Metode: brainstorming, problem inventory, benefit structure dsb.
-.Penyaringan ide/gagasan.
Kriteria:
Gagasan pengembangan produk baru harus sesuai dengan strategi
perusahaan secara keseluruhan.
Gagasan pengembangan produk baru harus didasarkan pada sumber daya
dan keahlian yang dimiliki perusahaan a.l. keuangan, teknologi, dan
manajerial.
Gagasan pengembangan produk baru harus memiliki pasar potensial yang
memadai.
122
-.Pengembangan dan pengujian konsep.
=. Kelompok konsumen mana yang akan membeli produk baru dengan berbagai
elemen marketing mix lainnya.
=. Manfaat utama dari gagasan pengembangan produk baru yang dapat diterima
oleh konsumen.
-.Analisis bisnis.
=. Harus mampu memperkirakan secara jelas biaya, laba, ROI, dan arus kas
perusahaan.
=. Proyeksi penjualan potensial atas berbagai produk yang dikembangkan serta
dampak lanjut pada keuangan.
=. 3 langkah sebelum melakukan keputusan terhadap hasil analisis bisnis:
Mengidentifikasi ciri produk: membandingkan dengan produk epsaing
untuk menghindari tuntutan hukum, tuduhan pemalsuan merek/ciri
produk lain.
Memperkirakan permintaan pasar dan kemampuan produk menghasilkan
laba.
Mennyusun sebuah program untuk mengembangkan produk atau
menetapkan tanggung jawab untuk melakukan studi lebih lanjut.
-. Pengembangan produk.
=. Konsep produk baru telah konkrit: prototipe, maket, model, desain dsb.
=. Tom Peters (dalam Alexander Hian dan Charles DS 1994, 286), beragam hal
membantu keberhasilan tim:
Keterlibatan multi fungsi.
Keterlibatan purnawaktu yang simultan.
Ko-lokasi.
Komunikasi konsisten.
Sumber daya tersedia secara penuh.
Keterlibatan pihak luar.
-. Pengujian pasar.
=. Mengukur reaksi konsumen.
=. Kesuksesan yang lebih besar.
123
=. Kegagalan ang dialami.
=.Menyempurnakan kekurangan.
-. Tahap komersialisasi.
=.Seluruh komponen elemen product mix yang didukung oleh elemen
pemasaran lainnya telah siap untuk dikomersialkan, atau diproduksi dan
disistribusikan dengan skala penuh ke pasar sasaran.
=. Langkah proses pengembangan produk baru (Gambar 4.3, 223, William J.
Stanton):
Kategori produk baru, 3 kategori dasar:
+ Produk yang benar-benar inovatif/unik.
+ Produk pengganti yang benar-benar berbeda dari produk yang ada.
+ Produk imitatif merupakan produk yang baru bagi perusahaan tertentu,
tetapi di dalam pasar bukan produk baru lagi.
6. Mengapa produk baru gagal atau berhasil.
-. Riset pemasaran yang jburuk
-. Masalah teknis dalam desain produk/produknya.
-.Meluncurkan produk ke pasar pada waktu yang kurangvtepat.
-. Praktek manajemen yang buruk.
Produk baru yang berhasil:
-. Produk memuaskan kebutuhan pasar.
-. Secara teknologi hebat dan memiliki keuntungan dalam persaingan.
-. Sesuai dengan kekuatan fungsional di dalam perusahaan:penjualan, distribusi,
promosi dan produksi.
-. Manajemen puncak mempunyai keterikatan jangka panjang dengan
pengembangan produk baru.
-. Strategi produk baru dirancanga dengan jelas.
-. Gaya manajemennya baik dan organisasi efektif.
7. Sasaran pengembangan produk baru.
-. 4 sasaran pokok:
=. Program modifikasi lini produk.
124
Mnetapkan strategi pemasaran yang berusaha untuk mempertahankan
pelanggan (customer retention marketing strategy) guna memenuhi
kebutuhan pembeli yangsedang berubah.
Untuk mengimbangi penawaran baru dari epsaing atau sekadar untuk
meningkatkan kepuasan terhadap produk.
Kedua sasaran tersebut dapat dicapai dengan merancang ulang atau
merumuskan kembali produk untuk menambah manfaat baru atau
menyempurnakan mutu produk, atau dengan menggunakan banyak
macam kemasan untuk mengurangi peluang pesaing.
=. Program perluasan lini produk.: untuk menjangkau suatu segmen baru di
pasar:coca cola ®fanta ® sprite dsb.
=. Program produk komplementer (pelengkap), contoh blitz.
=. Program diversifikasi:penambahan produk baru.
8. Dilema pengembangan produk baru.
-.Kesulitan keberhasilan pengembangan produk yad:
=. Kurangnya gagasan pada jenis barang tertentu.
=. Pasar yang terpecah-pecah.
=. Kendala sosial dan pemerintah.
=. Mahalnya proses pengembangan produk baru.
=. Kurangnya modal.
-. 2 hal berhasil tidaknya pengembangan produk baru:
=. Perusahaan harus secara jelas meningkatkan efektifitas seluruh pengelolaan
organisasi dalam menangani proses pengembangan produk baru.
=. Perusahaan harus menangani setiap tahap dalam proses pengembangan
produk baru dengan teknik yang terbaik.
125
3). Kedewasaan.
4). Kemunduran.
5). Ditinggalkan.
b. N.J. Nijman dan E. van der Wolk.
1). Perintisan.
2). Perembesan/Penetrasi.
3). Pertumbuhan.
4). Kejenuhan.
5). Kemunduran.
b. Theodore Levitt.
1). Pengembangan pasar.
2). Pertumbuhan pasar.
3). Kedewasaan pasar.
4). Kedewasaan pasar.
5). Penurunan pasar.
c. Philip Kolter.
1).Pengembangan produk.
2). Perkenalan.
3). Pertumbuhan.
4). Kedewasaan (maturity).
5). Penurunan (declining).
e. Siswanto Sutojo.
1). Perkenalan (introduction).
2). Pertumbuhan (growth).
3). Kejenuhan.
4). Penurunan.
f. Kesimpulan:
1). Perkenalan (introduction): perkenalan produk baru dengan pertumbuhan
pelan-pelan.
2). Pertumbuhan (growth): pertumbuhan cepat.
3). Kedewasaan (maturity): pertumbuhan puncak.
126
4). Penurunan (declining): penurunan.
2. Sifat siklus kehidupan produk.
Malcolm Mc Donald:
a. Suatu produk mempunyai kehidupan terbatas.
b. Sejarah penjualannya mengikuti kurva S, hingga penjualan pada akhirnya
menurun.
c. Titik infleksi dalam sejarah penjualan menunjukkan tahap-tahap yang
dikenal sebagai perkenalan, pertumbuhan, kematangan (kedewasaan) dan
penurunan. Beberapa gambaran memperlihatkan satu tahap lain dari
pergolakan kompetisi, begitu laju pertumbuha berkurang.
d. Kehidupan produk dapat diperpanjang.
e. Laba rata-rata per unit naik, kemudian turun dalam siklus kehidupan.
3. Tahap dalam siklus kehidupan produk.
a. Tahap perkenalan (introductory stage).
1). Kelompok konsumen.
-. Mengambil sikap menunggu.
-. Menyukai produk baru.
-. Mencoba produk baru, yang juga disebut:
=. Perintis konsumen.
=. Pelopor dalam pembelian produk baru.
=. Pembentuk pendapat dan pencipta selera, terutama dalam kalangan
famili danrelasi mereka.
2). Ciri produk dalam tahap perkenalan:
-. Tingginya tingkat kegagalan.
-. Penjualan yang rendah, tetapi dapat berangsur membaik bila kegiatan
periklanan berhasil.
-. Tidak terdapatnya persaingan secara langsung.
-. Keterbatasan saluran distribusi.
-. Ketergantungan pada kelompok perintis konsumsi akan sangat
berpengaruh terhadap usaha untuk menarik konsumen baru.
127
-. Biaya kegiatan periklanan yang masih tinggi yang berfungsi untuk
mendidik para konsumen tentang nilai dan manfaat produk baru.
-. Pemberian margin yang tinggi untuk para perantara pemasaran guna
memperoleh distribusi yang memadai.
-. Pemberian insentif sangat diperlukan guna membawa konsumen untuk
mencoba produk baru.
-. Tingkat keuntungan cenderung negatif, karena harus menutupi biaya
litbang, peralatan pabrik, biaya pengenalan yang tinggi.
3). Strategi pemasaran dalam tahap perkenalan.
-.Peubah utma aadalah harga dan promosi:
=. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy): harga dan
promosi tinggi.
=. Strategi peluncuran lambat (low skimming strategy): harga tinggi,
promosi rendah.
=. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration stratgey): harga rendah,
promosi tinggi.
=. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy): harga rendah,
promosi rendah.
b. Tahap pertumbuhan (growth stage).
-. Penerimaan pasar cepat, laba besar, karena:
=. Golongan perintis konsumsi melakukan pembelian ulang disertai
pemberian informasi baru kepada para relasi, keluarga dan teman dekat.
=. Golongan konsumen konvensional dan golongan pembeli menengah
dan bawah mengikutinya untuk memulai pembelian.
=. Pesaing/pendatang baru mulai memasuki pasar setelah melihat
keberhasilan produk tersebut (VCD bajakan !!!).
-. Ciri produk memasuki tahap pertumbuhan.
=.Terdapat peningkatan penjualan yang cukup berarti.
=. Kelompok perintis/pelopor pembeli mulai melakukan pembelian ulang
dan kelompok pembeli tradisional mulai memasuki pasar.
=. Para pesaing baru mulai memasuki pasar.
128
=. Harga tetap bertahan atau sedikit menurun.
=. Berbagai perusahaan tetap mempertahankan pengeluaran promosi pada
tingkat yang sama atau lebih besar.
=. Laba meningkat selama tahap pertumbuhan oleh karena:
Biaya promosi dibagi pada volume yang lebih besar.
Biaya produksi per unit turun lebih cepat daripada penurunan
harga karena pengaruh kemahiran produsen.
-. Strategi pemasaran pada tahap pertumbuhan:
=. Meningkatkan kualitas produk serta menambah keistimewaan produk
baru dan gaya yang lebih baik.
=. Menambah model baru dan produk penyerta (ukuran, rasa dll).
=. Memasuki segmen pasar baru.
=. Beralih iklan dari iklan yang membuat orang menyadari produk
(product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih
produk (product preference advertising).
=. Menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga
di lapisan berikutnya.
-. 2 pilihan masadatang:
=. Apakah peningkatan market share sebagai pilihan utama, atau
=. Apakah lebih mengutamakan hasil laba yang besar sebagi pilihan.
c. Tahap kedewasaan (maturiry stage):
1). Ada 3 fase:
-. Fase kedewasaan pertumbuhan (growth maturity): laju dan tingkat
pertumbuhan
volume mulai menurun.
-. Fase kedewasaan mantap (stable maturity): volume penjualan mulai
datar per kapita oleh kejenuhan pasar.
-. Fase kedewasaan menurun/mengusang (decaying maturity): tingkat
penjualan absolut mulai menurun, sebagian kelompok konsumen mulai
beralih ke produk lain/pengganti (substitut).
2). Ciri memasuki tahap kedewasaan:
129
-. Kondisi yang dihadapi:
=. Penurunan laju pertumbuhan volume penjualan (kelebihan kapasitas
produksi).
=. Pesaing lebih sering melakukan penurunan harga atau pemotongan
harga secara tak wajar.
=. Para pesaing kecil akan menghilang dari pasar.
=. Anggaran promosi setiap perusahaan dinaikkan untuk penawaran
khusus (hadiah dll).
=. Anggaran litbang dinaikkan untuk pengembangan dan perbaikan
proiduk.
=. Muncullnya niche marketers (pemasar ceruk) yang menargetkan
pasar sempit dari segmen yang kurang terlayani selama ini.
=. Industri hanya terdiri dari pesaing dengan unggulan kompetitif.
3). Strategi pemasaran dalam tahap kedewasaan:
-. 3 strategi:
=. Strategi modifikasi pasar: memperluas pasar dengan merek yang
mapan dengan mengatur 3 cara:
· Mengubah orang yang bukan pemakai.
Memasuki segmen pasar baru.
Memenangkan pelanggan pesaing..
3 strategi untuk menaikkan volume: jumlah pemakai merek x
tingkat pemakaian per pemakai:
· Penggunaan lebih sering.
Lebih banyak memakai per peristiwa,
Penggunaan baru dan lebih bervariasi.
130
=. Strategi paduan pemasaran (marketing mix).
Harga: apakah dengan pemotongan harga akan mampu
menarik para pencoba dan pemakai baru?
Distribusi: dapatkah memperoleh dukungan produk yang
lebih banya dan pajangan yang lebih banyak di berbagai
toko pengecer yang telah ada?
Promosi, 3 elemen promosi:
+ Iklan.
+ Penjualan langsung/personal.
+Pelayanan
d. Tahap penurunan (declining stage).
1). Ciri tahap penurunan.
-. Volume penjualan mengalami penurunan yang cukup tajam.
-. Tingkat keuntungan semakin kecil bahkan merugi.
-. Terjadi kelebihan kapasitas produksi dan produk.
-. Para konsumen (perintis dan konvensional) sudah beralih ke produk
pengganti yang dianggap lebih baik, moderen dan menjanjikan.
-. Terjadinya perang harga besar-besaran di antara perusahaan yang
bertahan untuk memperebutkan sisa konsumen yang kesiangan.
-. Beberapa perusahaan lemah yang tadinya masih bertahan
mulai mengundurkan diri dari pasar.
2). Strategi pemasaran dalam tahap penurunan.
-. Mengidentifikasi produk lemah.
-. Menentukan strategi pemasaran.
Harrigan, 5 strategi pemasaran:
-. Meningkatkan investasi untuk mendominasi/memperkuat posisi
persaingan.
-. Mempertahankan tingkat investasi perusahaan sampai ketidakpastian
terselesaikan.
131
-. Mengurangi tingkat investasi secara selektif, dengan melepas kelompok
pelanggan yang tidak menguntungkan, sambil memperkuat investasi di
tempat yang menguntungkan (Sony di Vietnam !!!).
-. Menuai investasi untuk memperoleh kas secepatnya.
-. Melepaskan bisnis itu secepatnya dengan menjual asetnya seuntung
mungkin.
Y T Strategy
A E Implementation of
G strategy:
I
- P = plan
- D = do
- C = check
- A = action
132
(L)
(L)
(L)
Proses perubahan
Faktor masukan
(Conversion) (input)
Tujuan (output)
(3E)
- Manusia O = f (I)T
- Kapital
- Bahan (sumber daya yang lain)
- Informasi
- Teknologi
- Pasar
Manajemen =f(POACE)T
Strategi
Budaya
133
- Perilaku organisasi
- Perilaku manusia
- Lingkungan
Teknologi
Struktur
Manusia
134
(L) Organisasi (L)
Struktur Teknologi
(L)
(L)
(L)(
Politik/Hukum Ekonomi
ORGANI-
Budaya (L)
SASI (L)
Dll
Budaya
(L)
135
d.Hubungan antara Lingkungan dan Manusia
Nilai-nilai Pribadi
Kebutuhan
136
- Posisi: Kebersamaan dan berkesinambungan.
- Peranan: Rela berkorban.
- Tujuan akhir: Kebahagiaan umat manusia.
3) Tujuh prinsip perusahaan/pedoman kerja:
- Berbakti.
- Jujur adil.
- Kerjasama.
- Perbaikan.
- Ramah-tamah.
- Menyesuaikan diri/kemajuan zaman.
- Bersyukur.
b. IBM
IBM basic beliefs and principles:
- Respect for the individual ( two way communication).
- Best customer services (mutual trust).
- Pursuit for excellence (quality and at lowest cost).
- Managers must lead effectively (leadership skill and future).
- Obligations to stockholders (Reputation, attractive ROI).
- Fair deal for the supplier (Avoid undully dependent on IBM).
- Good corporate citizen (responsibilty in community, nation and world
affairs, equal opportunity no race-etc-discrimination).
c. PT Pembangunan Jaya
- Layanan masyarakat.
- Membuat laba.
- Pengembangan SDM.
- Pemantapan organisasi.
- Pengendalian mutu.
- Produktivitas dan efisiensi.
- Inovasi dan kreativitas.
b. Strategi
137
Strategy (The Lexicon Webster Dictionary) : a method, plan, strategem to
achieve some goal.
-Strategy
(How to
achieve?)
O
A
P
T
E “Kerja lapangan”
R
T. Implement-
M ation of
E
A Strategy:
N
138
A -P (plan)
G
M
Contoh strategi untuk pertumbuhan (Igor H. Ansoff):
Pasar
(1)
(2)
(3) (4)
Pasar baru Pengembangan Diversifikasi
pasar
Permasalahan:
Universitas menghadapi penurunan jumlah mahasiswa:
Strategi pemecahan:
139
a. Penetrasi pasar : perluasan market share/merebut pasar.
b. Diferensiasi produk: strata pendidikan baru.
c. Pengembangan pasar: extension.
d. Diversifikasi:sertifikat.
c. Hubungan budaya dan strategi
1. Budaya + strategi = management excellence.
Memberikan nilai guna yang seutuhnya bagi kepuasan dan selera pelanggan.
2. Gestahl psychology.
Team work
Participation
Total
Participation Team work
Participation
140
Participation Team
work
Syarat:
-Keserasian (convergency of objectives). -. Keyakinan & kebanggaan
-Kepercayaan (trust) (confidence & pride).
-Keterbukaan (tranparancy). -. Komunikasi (feed back).
-Keterikatan (commitment/interdependence).
ESWOT Analysis
Nilai manajerial -SW= potensi perush. Organizational
(Managerial -OT=ekstern – Phylosophy
values) poleksosbud hankam
iptek, hukum dll
Mission
Goals
Objectives
Implementation of
strategy:
Strategy
P = Plan
D = Do
C = Check
141
A = Action
f. Kasus:
142
- Koreksi Susun rencana kerja
penyimpangan
- Rencana baru Tindakan
Rencana
A P
-Periksa hasil C D Laksanakan
versus rencana sesuai rencana
Perik- Kerja-
Sa kan
Periksa
Kerjakan
3). Nilai-nilai budaya manusia Indonesia pasca revolusi (Kuntjaraningrat, 1974)
antara lain:
- Sifat tidak berdisiplin murni (a.l.kurang tepat waktu, kurang tertib lalu
lintas).
- Sifat kurang bertanggungjawab (a.l.kredit macet, korupsi).
- Mentalitas suka menerobos (a.l. short cut).
- Sifat kurang percaya diri (a.l. IMF).
- Mentalitas meremehkan mutu (a.l.nasi gaplek, jagung, bulgur, VUTW,
IR-36, beras Cianjur; motor impor).
7.5. Penutup
1.Hubungan budaya dan strategi untuk mencapai keunggulan manajemen.
143
2.Penerapan strategi organisasi dapat efektif apabila didukung budaya organisasi
secara andal.
3.Strategi perlu memenuhi perihal:
a. Kejelasannya.
b. Sesuai dengan filsafat organisasi.
c.Memanfaatkan kesempatan dan mengantisipasi ancaman.
d. Konsisten dengan kekuatan dan kelemahan organisasi.
e.Tingkat resiko dapat diterima secara ekonomis.
f.Sesuai dengan harapan masyarakat.
b. O = opportunities
Lingkungan ekstern organisasi
T = threats
144
c. Analisis stregnth (S) dan Weaknesses (W), antara lain:
1). Analisis sumber daya manusia (SDM, manpower).
a.Quality of managers. - Management of turnover.
b.Quality of salesman. - Communication.
c.Quality of skilled workers. – Styles of leadership.
d.Management of succession.
2). Analisis pemasaran (Marketing).
a.Share of market.
b.Product image.
c.Consumer compalints.
d.Prices.
e.Marker size and growth.
3). Production and technology.
a.Capacity.
b.Quality control.
c.Raw materials.
d.R & D capabilities.
4). Finance.
- Profit.
- Sales.
- Debt/Loans.
- Equity.
- Cash flows.
e. Analisis Opportunities (O) dan Threats (T).
1).Analisis ekonomi:
- Tingkat pendapatan.
- Tingkat bunga.
- Kesempatan kerja, dll.
2).Analisis sosial-budaya.
- Nilai-nilai masyarakat setempat.
- Gaya hidup.
145
3). Analisis demografis.
- Tingkat kesuburan.
- Tingkat mortalitas.
- Mobilitas penduduk.
- Distribusi penduduk menurut usia, jenis kelamin, regional, tingkat
pendidikan.
8.1.3.Matrik ESWOT.
Lingkungan
Lokal, Nasional, Regional, Internasinal
Ideologi Politik, Hukum Ekonomi, Sosial, Budaya Administrasi , Akuntansi
Teknologi
Operasi Pemasaran Produksi Personalia Keuangan Administrasi
Keuangan
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengkoordinasian
Pengawasan
Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman/Hambatan
Penilaian
146
2). Hasil riset di Jakarta: penyebab utama kematian untuk umur 45 tahun ke atas
adalah penyakit jantung.
3). Penyakit jantung penyebabnya antara lain karena penyempitan pembuluh
darah, karena kolestrol.
b. Analisis intern:
1). Strength (kekuatan): apabila seseorang mampu mengendalikan risiko-faktor
a.l. tidak merokok, mengurangi makanan yang banyak menhnadung kolestrol.
2). Weaknesses (kelemahan): apabila seseorang kurang disiplin dan mudah
dipengaruhi hal-hal yang menyebabkan risiko-faktor.
c. Analisis ekstern:
1). Opportunities (kesempatan): teratur olah raga, teratur check-up (askes), dll
2). Threat (ancaman): pengaruh lingkungan a.l. pergaulan, situasi dan kondisi.
8.1.5.Hubungan Analisis SWOT, Budaya dan Strategi Organisasi.
a.Rincian penentuan tujuan (goal) dan sasaran organisasi.
b.Tentukan tujuan akhir (end result) yang akan dicapai.
c.Tentukan apakah sasaran berhubungan dengan tujuan organisasi secara keseluruhan :
Sasaran atasan, Sasaran bawahan, Sinkronisasi dengan tujuan organisasi.
d.Atasan dan bawahan menetapkan sasaran bersama.
e.Membagi sasaran ke dalam tugas-tugas.
f.Memprogramkan atau menjadwalkan tugas-tufas tersebut.
g.Menentukan batasan-batasan pekerjaan dan jenis supervisi yang digunakan oleh
atasan : persiapan, pengumpulan data, pengolahan/analaisis data, evaluasi,
monitoring,..
147
- For example: systems of transport route structures
2. Networks
- A network or linear graph consists of a number of points or nodes, each of
which is connected to one or more of the other nodes by routes or edges.
- Figure 1 illustrates a network with 6 nodes and 9 routes.
- Two nodes are adjacent if there is an edge connecting them.
- Two edges are adjacent if there is a node common to both.
- A chain is a sequence of adjacent edges.
- A cycle is a finite chain which begins and ends at the same node.
- A loop is an edge connecting a node to itself.
- Example : Figure 8.1.
148
- Example 1:
The network in Figure 8.2 below is one derived by directing each edge and
numbering each node in Figure1. List the properties of this network.
(1) there is at least one path from node 1 to all other nodes;
(2) node 1 is the only source;
(3) node 6 is the only sink;
(4) the arc (1,2), (5,2), (5,6) are a chain but not a path;
(5) there two arcs, from node 4 to node 5, which form a cycle but not a circuit;
(6) there are three circuits, through nodes 2, 3 and 5 and nodes 2, 3, 4 and 5;
(7) there is one loop, at node 3.
3 4 5
1 2
149
=Logic: The nature of the operation is such that some activities are carried out
in parallel with others.
=Resources: Each activity requires some combination of resources of men,
machines, materials, or money.
Usually there is more than one possible combination of resources for any
activity.
- The network
= These operations can be represented by a network in which an arc represents
an activity and a node represents an event (the start or finish of one or more
activities).
= The structure of the network then represents the logical sequencing of the
different activities.
= Figure 8.3 shows a network representation of the operation of designing an
assembly, ordering and delivery of the three components, and assembling
them.
3
Ordering of Delivery of component (doc)
component 1 1
Design of doc 2 doc 2 Assembly of
1 assembly 2 4 6 components 7
doc 3 doc 3
5
3
1 1
3 5
1 2 4 6 7
3 150 6
2 5
5
Figure 8.4. Activity durations on the network
= It is common practice to number the nodes have higher numbers than their
predecessor, though they need not to consecutive as in Figure 4. This enable
certain checks to be made quite simply during analysis, but it restricts the
number of additional arcs and nodes that can be added to the network if this
should become necessary. When flexibility of this kind is of great importance,
a system of numbering nodes at random can be used at the expense of more
cumbersome checking procedures. In their type of system an arc is referred
to by the number of its initial and terminal node.
151
=The duration of the whole operation is that of the longest path. Any delay to
the activities on this path increases the duration of the whole operation,
whereas any (suitably small) delay to activities not on this path does not.
Such a longest path is called a critical path and the activities on it critical
activities. There may well be more than one critical path.
In Figure 4 the nodes 1, 2, 4, 6 and 7 define the critical activities, the critical
path length is 17 days and there are non-critical paths of length 15 days and
10 days. Thus, if the estimates of duration are correct, only component 2 is
affecting the duration of the whole operation.
=The difference in time between the earliest that a non-critical activity can be
completed and the time that it must be completed to avoid becoming critical
itself is the activity float or slack. An activity that can be delayed by its
activity float without interfering with other activities has free float. An
activity that can only be delayed by its activity float at the expense of some
adjacent activity’s float has interfering float. In Figure 4 there is no free
float, but activities (2,3) and (3,6) have interfering float of 7 days, and
activities (2,5) and (5,6) have interfering float of 2 days.
=It may be convenient to group all those activities with small positive float as
sub-critical activities, since only small changes in duration could make them
critical.
Ina network as small as in Figur 4 this is hardly appropriate, but for very
large networks a list of sub-critical activities is useful management
information.
- Objective
Critical path scheduling may be used to plan an operation, in order to achieve
any one of the following objectives :
= Minimize total time.
It may be technologically essential to carry out a complex operation in the
shortest possible time, regardless of cost. It may also be, for example, that the
cost of lost production, while a maintenance operation as carried out, is so
152
high that it is economically justifiable to spend on resources whatever is
necessary in order to minimize the time of the operation.
= Minimize total cost.
When the cost of delay in the completion of the operation can be measured, as
well as the cost of the resources required to carry out the operation at various
speeds, it is possible to take both types of cost into account and to minimize
the total cost of the whole operation.
= Minimize cost for a given total time.
When the operation is to take a given total time, it may be desirable to arrange
resources for the operation so that this time is achieved at minimum cost.
= Minimize time for a given cost.
When a fixed sum is available, it may be desirable to arrange resources for the
operation so that the total time is minimized without the sum allowed being
exceeded.
= Minimize idle resources.
It may be desirable to avoid having wide variations in the use of resources,
e.g. labor, during an operation. This would normally increase the duration of
the operation relative to a plan allowing more variable resource utilization.
- Versions of critical path scheduling.
There are many versions of critical path scheduling procedures with greater or
less degrees of sophistication and flexibility.
Those mentioned below are the two most well known:
= CPM (critical path method. The duration of every activity is assumed to be
constant and known (Figure 8.4). Therefore every activity ia either critical
or not.
= PERT (program evaluation and review technique). Uncertainty in the duration
of activities is allowed and is measured by three parameters:
Most optimistic duration (lower bound).
Most likely duration (greatest frequency or mode).
Most pessimistic duration (upper bound).
153
Since in most situations activities can be delayed much more than they can
be accelerated, the most pessimistic estimate is very much further from the
most likely duration than the most optimistic duration is.
Therefore the average duration o an activity is longer than its most likely
duration. Assuming a particular type of frequency distribution of the time of
an activity, the mean time of each activity is calculated.
Assuming that they are all independent, the mean time of each path is the
sum of the mean times of the relevant activities. Then the greatest of theses
is taken as the estimate of the average duration of the whole project.
With the uncertainty attached to the duration of each activity, it is not
possible to divide all activities into those which are critical and those which
are not.
Activities can only be sorted according to the degree of probability that they
will be critical. Uncertainty in the data, however, and doubts about the
validity of the further assumptions made, may prevent this refinement being
worthwhile.
- Analysis.
= A critical path schedule provides details of the timing of activities and their
resource requirements throughout the duration of the whole operation.
It directs attention to the critical activities, which are not necessarily the
larger jobs or the later jobs. Management by exception can easily be
implemented by listing only critical and near critical activities. During a
project, progress information is used to update the schedule and produce a
revised analysis. This provides a useful means of dealing with unexpected
developments, especially when these involve a main contractor and
subcontractors. Indeed it is becoming increasingly the practice that tenders
for a contract have to be submitted on the basis of critical path scheduling.
= There are standard computer programs for various forms of critical path
scheduling. Once the basic information has been compiled, it is easy to
produce analyses not only of critical activities, but also of all activities by
a given trade and the scheduled dates for these.
154
4. Further Network Problems
a. Network flow.
The transportation problem is to find the cheapest flow from sources to sinks,
with given costs per unit flow on each arc and with unlimited arc capacities.
In a different context a network may have each arc with a maximum flow
capacity, and the problem is to determine the maximum possible flow through
the network.
The network in Figure 8.5 has a single source and a single sink. Each arc has
the maximum capacity shown.
Arc Flow Capacities
3 5
1
Source Sink
7 4
Consider the problem in terms not of a maximal flow but of a minimal cut. A
cut is a set of arcs that it would be necessary to blow up in order to prevent
any flow reaching the sink. The value of such a cut is the sum of the arc
capacities concerned. The smallest of these values is the value of the minimal
cut. As Ford and Fulkerson prove in their book on “Flows in Networks”, the
maximal flow is equal to he minimal cut. If the maximal flow was greater than
the minimal cut, then blowing up the minimal cut would not stop all flow anh
hence the minimal cut would not be a cut. This is a contradiction, and
therefore the maximal flow cannot be greater than the minimal cut A flow can
be less than the minimal cut, but if it is, it is clearly not maximal. Therefore
the maximal flow equals the minimal cut.
= Example 3: Determine the maximal flow through the network in Figure 8.5.
= Solution: There are four cuts, of which the values are:
3 +7 = 10
155
5 +4 = 9
3 +1 +4 = 8
5 +1 +7 = 13
Arc Flows
3
4
1 Sink
Source 5
4
156
4 7 12 2
4 8 14 3
4 9 10 1
5 10 0 0
6 10 0 0
7 10 5 1
8 10 4 2
9 10 6 1
10 11 3 2
(1). Konsep dasar dalam program linier “primal” dan program linier “dual”, Program
linier primal dan dual mempunyai hubungan penting. Apabila tujuan dari primal
maksimisasi fungsi objektif, maka dual minimisasi fungsi objektif.
Secara teoritis hubungan ini dapat ditunjukkan sebagai berikut (Dorfman, et al.,
1958):
(i). Primal:
157
Fungsi objektif, maksimisasi Z = c'x
Dengan batasan, AX <
X > O.
(ii). Dual:
Fungsi objektif, minimisasi Y = b' l
Dengan batasan, A' l > c;
l > 0.
dalam hal ini notasi dari matrik adalah:
X = "activities";
A = koefisien;
b,c = batasan;
b',c' = transpos dari b dan c;
l = perubahan dual;
l' = transpos dari A;
Z,Y = fungsi objektif.
Dalam evaluasi ekonomi, program linier juga menentukan penilaian optimisasi yang tepat
terhadap alokasi sumber daya yang ada dalam ekonomi. Theorema dual menunjukkan
dualitas dari penentuan harga dan alokasi sumber daya.
R = Si Sj dij Pij
Dalam program linier kebutuhan dimisalkan elastis. Apabila kebutuhan tidak elastis,
maka diperlukan program kuadratis (Labys et al., 1980).
158
Program linier dalam pemecahan transportasi konversial untuk penentuan alokasi
komoditas secara optimal antara penyediaan (supply) dalam memenuhi kebutuhan
konsumen (demand) (Henderson, 1958). Dalam model ini tercakup perihal efisiensi
dalam penyediaan, dan efisiensi dalam transportasi (Gambar 8.7).
Fungsi objektif, minimisasi ongkos total (TC):
TC = Si Sj ui Xij + Si Sj cij Xij dengan batasan:
dengan batasan :
(i). Penyediaan : Si Sj bi Xij £ Si ( i = 1, 2, …………, n )
(ii). Kebutuhan : Si Sj bi dij Xij = Dj ( i = 1, 2, …….., n )
(iii). Nonnegativitas : Xij ³ 0
dalam hal ini,
ui = ongkos satuan produksi komoditas (termasuk konstruksi tambang);
cij = ongkos satuan transportasi;
Xij = jumlah komoditas (ton) yang diangkat dari i ke j;
bi = kadar komoditas;
dij = efisiensi transportasi;
Si = cadangan tertambang pada titik penyediaan i;
Dj = kebutuhan komoditas pada titik konsumen j.
Contoh model di atas dengan asumsi tidak ada batasan dalam kapasitas transportasi. Dan
diperoleh: ongkos terkirim di konsumen.
Pj = TC
(dij) (SiSj Xij)
Dari solusi tersebut dapat disusun suatu jaringan sistem referensi antara penyediaan dan
kebutuhan (contoh pada Gambar 8.8).
Gambar 8.7
Skema Grafis dan Model Program Linier
159
Gambar 9.7
Gambar 8.8. Contoh solusi optimum transportasi batubara
Gambar 8.8 Contoh Sistem Referensi Komoditas (Batubara Dalam Tahun
1985)
CS2 DE2
3 3 3 3 3
(Sumatera 15.650 278.5x10 t 208.6x10 t 208.6x10 t X22=208.8x10 t 209.6X10 t
Selatan)
x14=587.2x103t
CS3 211* DE3
160
(Kalimantan
Tengah) 826.1X103t
CS4 DE4
3
(Kalimantan 324.6* 569.6X10 t
Timur)
Efisiensi Efisiensi pabrik Efisiensi Transportasi
Penambangan = 100 % = 97 %
(Recovery -
tambang= 75%)
161
8. Kembali ke Menu Solve
9. 9 Hasilnya
10. x1 = 1,05 dan x2 = 2,37 dan Z = 12,37
B. Soal LP Briket
Subject to:
Supply : Si Sj ei bi Xij £ Si (I=1,2, ….,m)
Demand : S ij dj bi Xij = Dj (j=1,2,….,n)
Xij ³ 0 (non negativity)
Data:
Pal 20.000 5750 373 X41 100 X42 100 X43 200
Smg 300.000 5250 450 X51 100 X52 100 X53 100
162
Dj 5.198.409 1.167.026 1.785.379 .2.246.004
Petunjuk:
Hitung TC minimum dan Xij !!!.
Trubaindo mining concession with the current area of 23,650 hectares comprises some
parts of Kecamatan Muara Lawa, Muara Pahu, Damai, Bentian and Melak which are
located in Kabupaten Kutai Barat, Province of East Kalimantan. Trubaindo is one of the
projects owned by Banpuindo in Indonesia beside of the other three operating mines,
those are Jorong Mine in South Kalimantan, Indominco_Mine in Bontang and Kitadin
Mine in Embalut
The Trubaindo Area can be accessed by roads, from Balikpapan or Samarinda. It can
also be accessed by speed-boat, via Mahakam, and Kedang Pahu rivers. The distance
from Samarinda to the site is about 270 km. It can be reached by two wheel drive car in
dry season within 7 to 8 hours. In the wet season, four wheel drive car is a necessity.
Fig. 2-2 shows the roads and river access to Trubaindo Site
163
8.4.2.Mining Activities Plan
1.Overview
Mining areas in Trubaindo Project consists of two areas, namely North Area, and South
Area. Within these areas, three major mining blocks have been defined, known as
North-block, Dayak Besar and Biangan. The first block is located in the North Area, while
the other two blocks are located in the South Area. According to geographical position,
the project is located between coordinate of 115 o30’00” – 115o31’30”East Latitude and
0o27’44” - 0o51’41” South Longitude.
An extensive drilling and evaluation programs have been carried out in these areas, to
define its viability for and exploitation. The latest drilling and geological evaluation has
delineated a large quantity of opencut-able resources, to a status defined as measured
resources.
Mine Plan is developed to exploit the resources. This plan has been developed to
maximize the value and competitive positioning of the project. The main driver for the
maximization and competitive positioning has been gathered and re-assess. Previous
studies, current operating experiences in Banpu's operating mines, and market feedback
have been analyzed and accounted.
2.Mine Operation
164
Pit area preparation,
Pit protection from water run-off and setlement dams,
Haul road costruction and maintenance,
ROM Temporary Stockpiles construction and maintenance,
OB stockpile re-contouring
Coal mining and pit dewatering
Coal mining and hauling to temporary ROM stocks no further than 3 km,
Coal haul road costruction and maintenance
Pit dewatering/pumping
All the activities above will be contracted out. The management will involve in planning
and managing the contractors in carrying out the tasks safely and efficiently.
In an effort to gain reliable estimate of the cost in carrying the tasks above, . budget
proposals are solicited from some contractors. One of the major specifications of this
proposal is to supply the contractors a schedule of quantity for each of the above
activity.
The coal excavation will utilize excavators and dump trucks for soft material while for
hard material such as found in the overburden and interburden in pit 2000 and pit 3000
which consist of hard quartz sandstone and dry siltstone the blasting operation may be
properly used.
Top soil and overburden will be removed prior to mining operation, majority of waste or
overburden is expected to be dump in in-side dumping, therefore average haul distance
will be expected to be around 1 km, one-way. While top soil will be placed in the
separated dumping area in order to be easily hauled when the mine area would be
rehabilitated. Land rehabilitation will be done as soon as one pit has been mined with
respect to the company standard procedure regarding to the environmental
management system. Top soil preservations (stacking and spreading), water run-off
management, and spoil reclamation is also a part of the operation. These operations are
major components in environmental management and protection.
165
Coal will be hauled by 20 tonnes trucks from pits to a nearby temporary stockpile. From
the stockpiles, coal will be hauled to port by trucks with double trailers in through
hauling road with a distance about 10 km. The capacity of this double trailer's truck is in
the order of 120 tonnes net.
3.Production Schedule
Market indicators, as an outcome of discussions with some coal traders are encouraging,
in term of demand for Trubaindo's high quality product and the schedule of tonnage
build-up. At the same time, the latest results from geological evaluation of the resources
shows that more tonnage give prospect value to be excavated.
To capitalize on the opportunities above, the following targets are set for the schedule,
as shown below :
According to mine planning as described on the feasibility study, mine operation will be
started from North Block and will gradually be continued to South Block after detail
exploration programme has been finished. The mine life time in North Block based on
the production target between 500,000 to 2,700,000 tonnes or at the average
production of 1,600,000 tonnes per year will expected 14 years. The overburden should
be removed from the mine area averages 12,240,000 bcm per year, therefore the
average of stripping ratio will be 7,7 bcm/ton.
The mine operation will be implemented at the same time from some open pit areas,
this will be possible to make blending of coal products (ROM) to meet the coal quality as
required by market. From the observation there are some variability of coal parameters
especially on total sulphur and ash content. On the other hand the calorific values of
166
coal are almost the same in the range of 6,000 to 7,000 kcal/kg.
8.4.3.Coal Processing
The operation of crushing, screening and handling is greatly influenced by coal hauling
of coal from mine-site. The coal processing schedule can be described as follows :
Total coal to be crushed per year is 3,300,000 tonnes (ROM T), to produce 3
million tonnes of FIC, after allowing for some possible stock adjustment of 95%
Total Operating days per year is 280
Scheduled operating hours per year, based on 2 x 9 hrs shifts per day is 5,040
hrs
Effective operating hours per year, assuming system availability of 84% is
4,200 hrs
The required capacity of the system is 1,500 tph nominal and adopting 20%
surcharge, the designed capacity is 1,800 tph .
The coal processing will follow the processing sequence as described belows :
Coal from mine location (ROM) is dumped into hopper, where the big size is
broken using feeder breaker,
The broken coal is then transported using belt conveyor for classifying process in
a single deck vibrating screen,
The undersize of – 50 mm is directly transported by radial stacker belt conveyor
into port stockpile,
The oversize of + 50 mm is returned back to the double roll crusher for further
crushing.
167
Coal Haul Road from mine to port
Bridges in Kedang Pahu to the north of the concession area, Lawa River in North
Block, and Perak River in Biangan
Workshops at mine-site and port
Employee housings at mine-site and port
Mosque, churches, medical centres
Utilities at mine-site and port, such as
Power supply and distribution,
water supply, treatment and distribution
Employee housings at mine-site and port
Mosque, churches, medical centres
Sewage and waste water treatment
Fuel supply and distribution
All these facilities have been designed with the help of consultants. The constructions
will be done by contractors.
Coal haul road from Biangan to Port will be constructed to ensure that the transportation
of coal from temporary stockpiles areas, located along the site of this road to ROM
hopper at port can be conducted at minimum costs.
The road has been grouped into four, based on the time or phase of construction :
Phase-1 road, is a new route. The route is from Port to Kedang-Pahu Bridge.
Phase -2 road, is an upgrade of the existing timber road. This route is a
continuation of Phase-1, heading south to an initial mining area
Phase - 3 road, is also an upgrade of the existing timber road. This route is a
continuation of Phase-2 road, to Dayak Besar
Phase -4 road, is a combination of new track and existing timber road. This
route is a continuation of Phase-3 to Biangan
168
The coal hauling will be carried out by contractors, where trucks up to 120 tonnes of
side-dump double trailers type, will be utilized. Other smaller trucks may also be used by
different contractors. To meet this requirement, the road will be designed to carry the
double trailers with a capacity of 120 tonnes, as one of design criteria.
2. Bridges
The Kedang Pahu bridge has a span of 155 meters, while the Lawa and Perak bridges
have a span of 40 meters. Perak's river profile where the bridge will be located is similar
to Lawa's . It is assumed that Preak's bridge is the same to Lawa's. Some minor
modification may be needed.
3. Other Facilities
will be constructed new, in Port area, or up-grade the existing one at mine site in Adong
camp. In Adong camp, majority of the facilities are already in existence. Some
upgrading will be done, and additional housings will be added.
169
The reclaiming of coal from the stockpiles above, and loading the coal into barges is
carried out by the second sub-system. Each of the six stockpile, has a tunnel
reclaimer(BC3). Coal will flow into the reclaimer, either by gravity (life-load), or pushed
by dozer. The quantity of flow from each of the reclaimer into collecting conveyor (BC4),
can be controlled, to ensure a required blend of coal quality is fed into a barge. The BC4
conveyor discharges its load into BC5, via a transfer station, and BC5 conveyor dumps
the coal into awaiting barge via a luffing stacker. The luffing feature is required to
accommodate a difference in water level at the extreme of the weather. The difference
of this level between rainy and dry seasons is up to 8 meters.
1.Analisis means/ends.
2.Membuat desain proyek dengan kerangka logis.
3.Membuat indikator untuk suatu proyek
4.Merencanakan pengumpulan data.
5.Membuat network.
6.Membuat rencana evaluasi.
7.Mengevaluasi kemajuan proyek
8.Membuat perincian tugas suatu studi evaluasi khusus.
9.Menulis sebuah laporan evaluasi
170
8.5.2.Kriteria pemilihan
171
b. Metodologi evaluasi : alasan, metode, cara pengumpulan dan analisis data,
stakeholders.
c. Faktor ekstern.
d. Inputs.
e. Outputs.
f. Purpose.
g. Goal.
h. Yang mendapat manfaat.
i. Pengaruh yang tak direncanakan.
j. Pelajaran yang diperoleh.
9.Catatan/komentar khusus.
8.6.1.Ringkasan.
a.Latar belakang proyek dan pemrakarsa.
b.Aspek pasar dan pemasaran.
c.Aspek teknis dan teknologis
d.Aspek manajemen operasional.
e.Aspek ekonomi dan keuangan.
f.Kesimpulan dan saran.
8.6.2.Latar belakang proyek dan pemrakarsa
1.Latar belakang pemrakarsa.
a. Nama dan alamat pemrakarsa.
b. Peranan pemrakarsa dalam proyek.
c.Pengalaman mereka di bidang usaha dan yang berkaitan dengan proyek.
d.Kemampuan keuangan mereka secara umum dan dalam hubungannya dengan
proyek.
172
e. Lampiran evaluasi prestasi usaha (pemasaran, produksi, keuangan) masa lalu.
2.Uraian tentang proyek
a. Deskriptif tentang proyek: sifat investasi, jenis produk utama dan sampingan,
calon konsumen, daerah pemasaran (domestik, ekspor).
b. Bagaimana peranan proyek dalam kehidupan ekonomi regional dan nasional
serta kenaikan nilai tambah.
c. Pandangan pemerintah terhadap proyek (prioritas, biasa atau proyek yang telah
jenuh).
d. Untuk proyek perluasan, perlu dijelaskan hubungannya dengan proyek yang
telah ada.
3. Lampiran studi pendukung.
8.6.3.Uraian tentang aspek pasar dan pemasaran hasil produksi
1. Tren perkembangan permintaan produk hingga dewasa ini.
- Jumlah tahunan produksi domestik (P) , impor (I) dan ekspor (E).
Rumus penghitungan jumlah permintaan efektif produk tiap masa tertentu :
PE = P + (I-E) + ∆ C, C = konsumsi; menurut sektor industri, golongan
penduduk, regional.
- Hasil penelitian atas motivasi pembelian yang didominasi keputusan
konsumen utama.
2. Proyeksi permintaan produk.
3. Faktor persaingan.
4. Masalah ekspor.
5. Tren perkembangan harga.
6. Uraian tentang rencana pemasaran produk yang akan dihasilkan: produk yang
akan dipasarkan dan anggaran penjualan produk selama umur proyek
8.6.4.Uraian tentang aspek teknis dan teknologis proyek yang direncanakan.
1. Kapasitas produksi ekonomis.
2. Rencana produksi selama masa kehidupan proyek (tahunan).
3. Teknlogi yang dipilih.
4. Kebutuhan bahan baku, pembantu dan bahan pendukung lainnya.
5. Mesin, peralatan dan harga tetap lainnya.
173
6. Kebutuhan tenaga kerja langsung.
7.Lokasi proyek dan tempat pabrik
8. Program pembangunan proyek (seluruh waktu dan jadual pembangunan).
8.6.5.Uraian tentang aspek manajemen operasional dan tenaga kerja inti
1. Kebutuhan tenaga manajemen dan inti.
2. Sumber tenaga kerja dan anggaran balas jasa
8.6.6.Uraian tentang aspek ekonomi dan keuangan
1. Jumlah dana permodalan
a. Taksasi jumlah kebutuhan rincimodal tetap keseluruhan.
b.Taksasi jumlah kebutuhan dana modal kerja awal (neto).
c. Jumlah dana keseluruhan yang dibutuhkan.
2. Struktur permodalan proyek: sumber (modal sendiri, kredit).
3. Evaluasi kemampuan proyek memenuhi kewajiban finansial dan mendatangkan
keuntungan
4. Perhitungan tingkat break even.
5. Pengkajian faktor kepekaan
6. Manfaat soaial/ekonomi yang lain
8.6.7.Kesimpulan dan saran
1. Kesimpulan
a. Kemampuan pemrakarsa dalam pembiayaan proyek dan kegiatan proyek
(kekuatan, kelemahan dan bantuan luar).
b. Prospek kehidupan proyek :pemasaran, teknis, teknologis, manajemen
operasional, ekonomi dan keuangan.
c.Prospek ke depan dari semua segi.
d.Manfaat keuangan dan nonkeuangan.
e.Kelemahan pokok dan cara mengatasinya.
2. Saran
a. Proyek cukup sehat dan investasi diteruskan.
b. Proyek tidak cukup sehat, investasi dihentikan.
c.Proyek cukup sehat, dengan kelemahan tertentu dan ditunda.
8.6.8.Lampiran
174
IX. Penutup
Demikianlah uraian mata kuliah tentang ”Manajemen Tambang” atau Manajemen
Industri Pertambangan dengan makna tentang dasar-dasar ilmu manajemen secara umum
disertai metode/teknik-teknik yang akan banyak digunakan untuk pengelolaan dunia
pertambangan, yang berorientasi pada faktor-faktor efisiensi, efektivitas dan ekonomi.
Walaupun demikian materinya perlu dikembangkan secara terus-menerus untuk
memenuhi tuntutan di lapangan.
Pustaka
1. Abdulrachman, H A, Leadership : Theori, Pengembangan dan Filosofi
Kepemimpinan Kerja, Jakarta, 1970.
2. Atmosudirdjo, P. Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan
(Decision Making), Cetakan Keempat, Jakarta, 1976.
3. Barker, Michael P, Public Administration, London, McDonald, 1974
4. Barnard,Chester I, The function of the Executive, Harvard University Press,
Cambridge, Massachusetts, 1940.
5. Bogardus, Emory S, Leaders and Leadership, Englewood Cliffs, New Jersey,
Prentice-Hall, 1959.
6. Boumer, Herbert, Group Dynamics: Principles and Applications, New York, Ronald
Press, 1959.
7. Churchman, C W, The System Approach, New York, Dell Publishing, 1968.
8. Churden, Herbert J, and Arthur W, W. Shermann, Jr., Personnel Management,
Southwestern Publishing House, Cincinati, Ohio, 1959.
9. Dale, Ernest, Organization, Bombay, Paraporevala, 1975.
10. Davis, Ralph, C, The Fundamentals of Top Management, Harper and Brothers, New
York, 1951.
11. De Phillips, Frank A., et al., Management of Training Programs, Richard D. Irwin,
Inc., Homewood, Illinois, 1960.
12. Dimock, Marshall E,A, Philosophy of Administration, Harper and Brothers, New
York, 1958.
13. Drucker, Peter F, The Practice of Management, Harper and Brotehrs, 1954.
14. Etzioni, Amitai, Modern Organizations, Englewood, New Jersey, Prenctice-Hall,
1964.
175
15. French, Wendell L, Organization Development, Theory, Practice and Research,
Dallas, texas, Business Publ., 1978.
16. Gallagher, C A, Watson, H J, Quantitatvive Methods for Business Decisions,
International Student Edition, McGraw-Hill International Book Company, 1985.
17. Handoko, T H, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE
Yogyakarta, Edisi Ke 2, 1991.`
18. Hickman, R., & Silva, M.A., Creating Excellence, Managing Corporate Culture,
Strategy and Change in the New Age, Newerican Library, 1984.
19. Humble, J W, Management by Objectives, London, Winsley, 1972.
20. Indrawiwijaya, Adam I., Perilaku organisasi, Penerbit Sinar Baru Bandung,1989.
21. Indrawiwijaya, Adam I., Perubahan dan pengembangan organisasi,Penerbit Sinar
Baru Bandung, 1983.
22. Jauch, L.R., & Gluck, W.F., Business Policy and Strategic Management, Mc Graw
Hill, 1988.
23. Jelen, F C, Cost and Optimization Engineering, McGraw-Hill Book Company, New
York,1970.
24. Kast, Fremont, E, Organization and Management ; A Systems and Contigency
Approach, New York, McGraw-Hill, 1979. Indrawiwijaya, Adam I., Perilaku
organisasi, Penerbit Sinar Baru Bandung,1989.
25. Levy, H, Sarnat, M, Principles of Financial Management, Prentice Hall Englewood
Cliffs, NJ 07632, 1988.
26. Kimball-Cook, R B, The Organization Gap; Designing Practical Organization
Structure and Management Information Systems, London, Allen and Unwin, 1972.
27. Kotler, P., 1992, Manajemen Pemasaran, PT Gelora Aksara Pratama, Penerbit
Erlangga.
28. Mazze, EM, 1970, Introduction to marketing, Chandler Publishing Company, USA.
29. Maier, Norman, F, Principles of Human Relations, John Wiley and Sons, New York,
1959.
30. Makower, MS, Williamson, E., 1970,Operational Research,Teach Yourself Books,
London, E.C. 4
31. Naisbitt J,Aburdene, P, Megatreds 2000, Sepuluh Arah Baru untuk Tahun 1990-an,
Binarupa Aksara, Jakarta, 1990.
32. Newman, W.H., Warren, E.Kirby, Mc Gill, A.R., The Process of Management:
Strategy, Action and Results, Prentice Hall International Editions, 1987.
33. Sastrodiningrat, S, 1990, Management excellence :Managing organizational culture
and strategy, Yureka, Lembaga Pendidikan dan Ketrampilan, Jakarta.
34. Schein, E, Organization Psychology, Prentice Hall Inc, Englewood Cliff, New Jersey,
1970.
35. Schoorl, J W, Modernisasi: Pengertian Pembangunan Negara-Negara Sedang
Berkembang, diindonesiakan oleh R G Soekadijo, PT Gramedia Jakarta, 1984.
34.Siagian,SP, Filsafat Administrasi, CV Haji Masagung, Jakarta,1989.
35. Simon, Herbert, A, Administrative Behavior, New York, The Free Press, 1976.
36. Siregar, AB, Samadhi, A, TMA, 1987, “Manajemen”, Institut Teknologi
Bandung.
37. Smith, G, A, and Christensen E. Roland, Policy and Formulation and
Administration, Richard D Irwin, Inc, Homewood, Illinois, 1959.
176
38. Soedjadi, F X , O & M (Organization and Management) : Penunjang Berhasilnya
Proses Manajemen, CV Haji Masagung, Jakarta MCMLXXXIX, 1989.
39. Soelistijo, Ukar W., dkk, 2003, Ekonomi regional dan model penerapannya:
Pengembangan sumber daya mineral dan energi dalam rangka ekonomi daerah di
Indonesia,” Puslibang teMIRA, Balitbang Energi dan Sumber Daya Minera,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
40. Sutojo, S., 1989, Studi Kelayakan Proyek, PPM, Seri Manajemen No. 66, PT
Gramedia, Jakarta.
41. Reksohadiprodjo, S., Manajemen Strategik (Business Policy), BPPE, Jogjakarta,
1987.
42. Reksohadiprodjo, S., Kebijaksanaan Perusahaan, BPPE, Jogjakarta, 1988.
43. Stoner,JAV, Wankel, R, Management, Prentice Hall International Coy, 1986.
44. Terry, George R, Principles of Management, Richard D Irwin, Inc., Homewood,
Illinois, 1954.
45. Tjokrohamidjojo, B, Mustopaadidjojo, A R, Kebijaksanaan dan Administrasi
Pembangunan: Perkembangan theori dan Penerapan, LP3ES, Jakarta, 1988.
46. …,Undang-Undang Otonomi Daerah 1999, Sinar Grafika, Jakarta, 1999.
47. Urwick,L F, Papers on the Science of Administration, Journal of Academy of
Management, No. 13, 1970.
48. USAID, 1979, Uraian singkat tentang seminar dan latihan tentang perencanaan
dan evaluasi proyek (Proyect design and evaluation), Jakarta.
49. Zainun, H B, Pembinaan dan Pengendalian Sumber Daya Manusia Dalam
Memantapkan Disiplin Pembangunan, Sespanas, LAN, Jakarta, 1989.
177
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
178
Tim Seleksi Hibah Pengajaran
Ketua,
179
TIM PENYUSUN
Menyetujui,
Ketua, Ketua,
Jurusan Teknik Pertambangan Perpustakaan Pusat - UNISBA
180