Ebusmiess 1
Ebusmiess 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu bentuk modernisasi yang sedang berkembang adalah pemanfaatkan
teknologi internet dalam bidang perdagangan (transaksi jual beli), pada awalnya
perdagangan hanya dilakukan dengan model konvensional dimana masih terkendala
dengan batas ruang dan waktu, seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna dan
kemudahan dalam mengakses internet, perdagangan dengan model konvensional mulai
dikembangkan menjadi perdagangan secara elektronik, dimana penjual dan pembeli dapat
melakukan transaksi tanpa dibatasi oleh teritori ruang (geografis) maupun waktu (Saeful,
Fahmi 2015). Salah satu teknologi informasi yang berkenaan dengan perdagangan secara
elektronik adalah E-Marketplace.
E-Marketplace merupakan media online berbasis internet (web based) tempat melakukan
kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Pembeli dapat mencari supplier
sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan, sehingga memperoleh sesuai harga pasar.
Sedangkan bagi supplier/penjual dapat mengetahui perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan produk/jasa mereka. Aktifitas bisnis menjadi lebih efisien dan luas dalam
memperkenalkan bisnis/usaha anda ke banyak client secara global tanpa ada batasan jarak
dan regional. E-marketplace di harapkan menjadi solusi dalam mengefisienkan kegiatan
antara penjual dan pembeli.
Menurut Bakos (1998), pasar memegang peranan utama dalam perekonomian,
memfasilitasi pertukaran informasi, barang, jasa, dan pembayaran. Dalam prosesnya, mereka
menciptakan nilai ekonomi untuk pembeli, perantara, dan masyarakat luas. Pada tahun-tahun
belakangan ini, pasar terlihat sebagai peningkatan yang dramatis pada penggunaan IT &
EC(Turban,2006). EC mempengaruhi IT dengan peningkatan efektivitas dan biaya transaksi
dan distribusi yang lebih rendah, yang meningkatkan pasar yang efisiensi yang lama-lama
mengalami pergeseran ke bebas.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan marketplace?
2. Apa saja komponen E-Marketplace?
3. Apa saja tipe-tipe E-Marketplace?
4. Jelaskan intermediasi dan sindikasi dalam E-bisnis!
5. Jelaskan Pertukaran barang dan negosiasi online!
6. Jelaskan M-Commerce!
7. Jelaskan kompetisi dalam digital economy!
8. Apa saja dampak E-market dalam proses bisnis dan organisasi?
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengetian E-Marketplace.
2. Untuk mengetahui komponen E-Marketplace.
3. Untuk mengetahui tipe-tipe E-Marketplace.
4. Untuk memahami intermediasi dan sindikasi dalam E-bisnis.
5. Untuk memahami Pertukaran barang dan negosiasi online.
6. Untuk memahami M-Commerce.
7. Untuk memahami kompetisi dalam digital economy.
8. Untuk mengetahui dampak E-market dalam proses bisnis dan organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi E-Marketplace
E-Marketplace merupakan media online berbasis internet (web based) tempat
melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Pembeli dapat
mencari supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan, sehingga
memperoleh sesuai harga pasar. Sedangkan bagi supplier/penjual dapat mengetahui
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan produk/jasa mereka (R.E.Indrajit, 2007). E-
MarketPlace merupakan model E-Business yang berhubungan dengan penjual dan pembeli
(seller & buyer. Pada umumnya E-MarketPlace yang efisien dapat meningkatkan iklim
investasi di perusahaan dan memudahkan arus input output barang.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan E-marketplace merupakan kegiatan jual beli
secara online dengan menjual produk/jasa yang dimiliki produsen yang disesauikan dengan
harga pasar.
2.2 Komponen-Komponen E-Marketplace
Komponen dari sebuah marketplace hampir sama dengan komponen pada pasar
tradisional pada umumnya, yang paling penting agar terjadinya sebuah transaksi adalah
dengan adanya calon penjual dan pembeli. Disini akan diuraikan beberapa komponen yang
menunjang sebuah marketplace itu sendiri, yaitu:
a. Customer
Pelanggan berasal dari seluruh dunia, yang membuka internet merupakan pembeli
potensial atas barang dan jasa yang ditawarkan atau diiklankan di internet. Pembeli mencari
perbandingan harga, barang sesuai pesanan, barang kolektor, entertainment, dan lain-lain.
Mereka adalah pengemudi. Mereka bisa mencari informasi yang detail, membandingkan,
menawar, dan terkadang bernegosiasi. Organisasi tersebut adalah customer terbesar, lebih
dari 85% dari aktivitas EC.
b. Penjual
Berjuta orang terdaftar di website mempromosikan dan menawarkan berbagai variasi
barang. Setiap hari terdapat penawaran baru produk dan jasa. Penjuat bisa menjuat langsung
dari website mereka atau dari e-marketplace.
c. Produk dan jasa
Satu perbedaan utama dari marketplace dan marketspace yaitu kemungkinan banyaknya
produk dan jasa di marketspace. Meskipun kedua tipe pasar bisa menjual produk fisik,
marketspace juga bisa menjual produk digital, dimana barang bisa ditransformasi ke format
digital dan diberikan melalui internet. Penyampaian bisa dalam bentuk software, music dan
terdapat kemungkinan untuk mengirim produk dan jasa lainnya, yang terdapat pada online
exhibit 2.1. produk digital memiliki perbedaan biaya daripada produk biasa. Pada hal ini,
biasanya biaya adalah tetap dan biaya variabel sangatlah rendah. Meskipun demikian,
keuntungan bisa meningkat begitu cepat.
d. Infrastruktur
Infrastruktur marketspace meliputi jaringan elektronik, hardware, software, dan lain-lain.
e. Front end
Customer berinteraksi dengan marketspace melalui front end. Komponen dari front end
bisa meliputi pintu gerbang penjual, katalog elektronik, shopping cart, search engine, dan
pintu pembayaran.
f. Back end
Semua aktivitas berhubungan dengan agregasi pesanan dan pemenuhan, manajemen
persediaan, pembelian dari supplier, accounting, keuangan,proses pembayaran, packaging,
pendistribusian yang dinamakan back end dari sebuah bisnis.
g. Perantara
Dalam marketing, perantara merupakan orang ketiga yang mengoperasikan hubungan
antara penjual dan pembeli. Perantara menawarkan jasa mereka dalam web. Peranan dari
perantara disini berbeda dengan peranan perantara pada umumnya. Perantara online
menciptakan dan mengatur pasar online. Mereka membantu mencocokkan pembeli dan
penjual, menyediakan jasa infrastruktur, dan membantu customer dan atau penjual dalam
menyelesaikan transaksi. Mereka juga membantu sangat banyak transaksi yang ada pada jasa
penyediaan, seperti didemonstrasikan pada WebMD. Perantara online biasanya beroperasi
dengan sistem komputer.
h. Partner bisnis lainnya
Selain perantara, terdapat beberapa tipe partner bisnis, seperti pengiriman yang
berkolaborasi melalui internet, dan partner lain yang biasanya berkaitan dengan supply chain.
i. Jasa pendukung
Banyak jasa pendukung yang tersedia, mulai dari pengesahan sertifikat, jaminan orang
ketiga, sampai penyedia layanan.
2.3 Tipe – Tipe Marketplace
Ada tiga tipe e-marketplace, antara lain :
a. Private e-marketplace, berupa pasar online tertutup dimana salah satu pihak
(penjual/pembeli) menentukan siapa pihak yang bertransaksi dengannya, sistemnya one to
many.
b. Sell side e-marketplace, perusahaan bertindak sebagai penjual menentukan siapa saja
pembelinya, kemudian pembeli dengan penawaran harga terbaik yang akan bertransaksi
dengan perusahaan tersebut. Jadi ini semacam lelang tertutup.
c. Buy side e-marketplace, perusahaan bertindak sebagai pembeli, menentukan siapa saja
penjual yang qualified, kemudian penjual dengan penawaran produk dan harga terbaik lah
yang akan bertransaksi dengan perusahaan tersebut. Jadi ini semacam open tender.
2.4 Intermediasi dan sindikasi dalam E-bisnis
Bank sebagai lembaga intermediasi, memiliki fungsi sebagai perantara keuangan. Dalam
peranannya tersebut, terdapat hubungan antara bank dan nasabah didasarkan pada dua unsur
yang saling terkait, yaitu hukum dan kepercayaan. Suatu bank hanya dapat melakukan
kegiatan dan mengembangkan banknya, apabila masyarakat “percaya” untuk menempatkan
uangnya dalam produk-produk perbankan yang ada pada bank tersebut. Berdasarkan
kepercayaan masyarakat tersebut, bank dapat memobilisasi dana dari masyarakat untuk
ditempatkan di banknya dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit serta memberikan
jasa-jasa perbankan. Transaksi perbankan merupakan hubungan hokum antara bank dan
nasabah di bidang bisnis, yang di dalamnya kedua belah pihak saling membutuhkan.
Transaksi perbankan terdiri atas transaksi di bidang pendanaan dan transaksi di bidang
perkreditan.
2.5 Pertukaran Barang dan Negosiasi Online
Dewasa ini seseorang dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan melakukan
pertukaran. Pertukaran merupakan cara untuk mendapatkan produk/jasa yang diinginkan
dengan menawarkan sesuatu imbalan.
2.5.1 Syarat-syarat pertukaran barang
Pertukaran dapat terjadi bila syarat-syarat di bawah ini dipenuhi yaitu :
a. Harus ada sekurang-kurangnya dua pihak.
b. Masing-masing pihak mempunyai barang atau sesuatu yang bernilai bagi pihak lain.
c. Komunikasi yang baik bisa dilakukan oleh masing-masing pihak dan mereka mampu untuk
menyerahterimakan barang.
d. Ada kebebasan masing-masing pihak untuk menerima atau menolak tawaran.
e. Masing-masing pihak merasakan bahwa transaksi yang dilakukan merupakan tindakan yang
diinginkan dan dan tepat.
Pertukaran akan terjadi bila kedua belah pihak setuju dengan syarat-syarat yang telah
ditetapkan sehingga kedua belah pihak akan mendapatkan manfaat dari pertukaran tersebut
sehingga kondisi masing-masing pihak menjadi lebih baik. Bila kesepakatan dan pertukaran
ini terjadi maka orang menyebut bahwa transaksi telah dilakukan.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati banyak sekali transaksi yang
dilakukan.Transaksi ini sebagai dasar yang dikenal dengan pemasaran.
2.5.2 Konsep Negosiasi
Negosiasi bisa terjadi ketika anda melihat orang lain memiliki sesuatu yang anda
inginkan. Namun untuk mendapatkan barang tersebut hanya menginginkan saja tidak
mungkin, anda perlu melakukan negosiasi dengan pemiliknya. Negosiasi bisa berjalan ketika
seseorang bisa merelakan apa yang dia miliki untuk barang tersebut. Anda juga bisa
melakukan barter atau pertukaran barang atau jasa untuk mendapatkan sesuatu yang anda
inginkan tersebut.
2.5.3 Karakteristik negosiasi
Adapun karekteristik negosiasi yaitu:
a. Melibatkan orang lain
Dalam negosiasi selalu melibatkan orang lain baik secara individu, bagian dari
organisasi tertentu atau perwakilannya, perseorangan maupun kelompok. Jika tidak anda
bagian-bagian tersebut tentu tidak akan mungkin terjadi negosiasi bahkan tidak akan
menemukan titik terang. Kadang negosiasi hanya dilakukan oleh dua orang saja dan ini
dilakukan antar pimpinan atau pihak yang penting dalam suatu perusahaan, namun banyaik
juga negosiasi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki kesamaan misi dan visi.
b. Adanya konflik
Tiap negosiasi yang terjadi tidaklah mulus dan menghasilkan kesepakatan bersama,
Dalam negosiasi tersebut selalu ada beberapa konflik yang timbul saat negosiasi dilakukan
kedua belah pihak.Kadang konflik tersebut menimbulkan ancaman terjadinya konflik bisa
terjadi dari awal hingga akhir negosiasi sampai dengan kesepakatan didapatkan kedua belah
pihak.
Konflik bisa timbul ketika beberapa pendapat dari masing-masing pihak tidak bisa
disatukan dengan baik.Pihak satu mungkin bersikeras dengan pendapatnya dan pihak dua
tetap kukuh pada pendiriannya. Jika hal ini tetap dibiarkan maka konflik dalam negosiasi
tersebut akan semakin besar dan tidak ada kesepakatan yang bisa dihasilkan dalam
kesempatan tersebut.
Menggunakan barang atau jasa
Dalam suatu negosiasi selalu menggunakan barang atau jasa untuk pertukarannya atau
untuk sistem barternya. Barang atau jasa tersebut akan menjadi taruhan kedua belah pihak
dan kadang konflik timbul karena ketidak sesuaian penawaran yang dilakukan terhadap
barang tersebut.
c. Mengunakan bahasa yang lisan, ekspresi wajah dan gerak tubuh
Kedua belah pihak akan melakukan negosiasi dengan bahasa yang lisan dan mudah
dimengerti. Selain itu anggota negosiasi juga akan menggunakan ekspresi wajah dan tubuh
yang jelas untuk memenangkan proses negosiasi.
d. Berkaitan dengan masa depan
Dalam negosiasi biasanya kesepakatan yang didapatkan menyangkut beberapa hal
dimasa depan. Hal yang belum terjadi namun diharapkan terjadi dimasa mendatang.
Pembahasan dalam negosiasi biasanya adalah perjanjian mengenai suatu hal yang akan
terjadi di masa mendatang namun harus dipertimbangkan saat ini. Biasanya negosiasi
tersebut adalah mengenai rencana kerja atau pembagian kerja dalam perusahaan.
e. Adanya kesepakatan kedua pihak
Setiap negosiasi selalu terjadi kesepakatan kedua belah pihak sekalipun banyak konflik
yang terjadi saat berlangsungnya negosiasi tersebut. Negosiasi yang baik tentu akan
menimbulkan kesepakatan oleh kedua belah pihak. Secara langsung kadang salah satu
pihak harus mengalah terhadap hasil negosiasi tersebut. Negosiasi yang baik akan
menghasilkan kesepakatan yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Siapapun bisa melakukan negosiasi bahkan seorang ibu rumah tangga juga bisa
melakukan negosiasi.Negosiasi tersebut bisa terjadi ketika ada beberapa hal didalamnya.
2.5.4 Unsur Negosiasi
Faktor penentu keberhasilan negosiasi yaitu:
a. Waktu
Mempersiapkan waktu yang baik untuk melakukan negosiasi agar efektif dan lebih
efisien.Kadang para negosiator tidak memperhitungkan waktu yang tepat untuk melakukan
negosiasi padahal waktu juga menjadi hal yang sangat vital terhadap hasil negosiasi
tersebut.Ada baiknya masing-masing negosiator mencari waktu yang tepat untuk
bernegosiasi yang tidak mengganggu jadwal kerja atau jadwal apapun.
b. Menentukan sasaran yang tepat
Jika suatu negosiasi tidak ada sasaran yang akan dirundingkan tentu saja akan sulit
bagi kedua belah pihak untuk memutuskan hasil negosiasi. Karena itu sebaiknya kedua
belah pihak harus menentukan sasaran negosiasi terlebih dulu sebelum negosiasi tersebut
dilaksanakan.
c. Mendapatkan informasi yang tepat dan akurat tentang lawan negosiasi
Bila anda akan bernegosiasi dengan salah satu perusahaan ternama, maka jangan lupa
untuk mencari tahu tentang perusahaan bersangkutan. Anda bisa mencari tahu sejah mana
perusahaan tersebut berjalan dan apa saja keunggulan perusaaan. Hal ini bisa menjadi
masukan bagi anda ketika nanti anda menghadapi perusahaan tersebut dalam negosiasi
yang akan dilaksanakan.
d. Menyusun strategi yang tepat untuk melakukan negosiasi
Dalam bernegosiasi harus ditentukan strategi yang benar-benar tepat masing-masing
negosiator. Bila salah satu negosiator tidak memiliki strategi yang tepat mereka akan
dikalahkan oleh lawan negosiasi
e. Memilih taktik untuk menentukan waktu yang efektif dalam bernegosiasi
Taktik disini bisa membuat salah satu negosiator kalah, bila salah satu negosiator
memiliki taktik yang bagus untuk mengalahkan lawannya maka kemenangan akan berada di
pihaknya.
f. Keterbukaan kedua negosiator
Jika masing-massing negosiator tidak terbuka dan tidak mau menyampaikan informasi
atau pendapat yang terbuka, maka sangat sulit bagi mereka untuk mendapatkan
kesepakatan bersama.Dalam negosiasi sangat diperlukan keterbukaan dari masing-masing
pihak. Keterbukaan ini akan memudahkan pemecahan masalah yang dihadapi dan
membuat kesepakatan bersama.
g. Kemauan kedua belah pihak untuk berkompromi
Kompromi adalah bagian penting dari negosiasi, bila masing-masing pihak mau
melakukan kompromi maka negosiasi akan berjalan dengan mudah.
h. Tercapai kesepakatan kedua negosiator
Setelah melakukan kompromi kedua belah pihak bisa mendapatkan kesepakatan
bersama.Kesepakatan tersebut kadang memberatkan salah satu negosiator bahkan
merugikannya.Karena itu sebaiknya pengambilan kesepakatan harus menguntungkan
kedua belah pihak.
i. Hasil negosiasi yang jelas
Negosiasi yang baik akan memutuskan hasil negosiasi yang jelas dan bisa
dilaksanakan dengan mudah oleh kedua negosiator. Jika hasil kesepakatan bersama tidak
jelas maka sangat sulit bagi negosiator untuk menjalankan keputusan tersebut.
j. Pelaksanaan hasil negosiasi yang jelas
Masing-masing negosiator harus melaksanakan hasil negosiasi yang jelas.Pelaksanaan
hasil tersebut juga harus dilakukan dengan jelas dan bisa dipertanggung jawabkan nantinya.
http://ichwaniharun.blogspot.com/2016/11/materi-e-marketplace.html
CONTOH E-MARKETPLACE
1. Private Stores on Seller’s Sites
ciri-ciri dari jenis ini adalah yaitu memiliki penjual tunggal, banyak
pembeli, sedikit produk, dan harga yang tetap.
contoh : http://www.bukukita.com
/
2. Customer Portals
Ciri-ciri dari Customer portals yaitu memiliki beberapa penjual, banyak
pembeli, catalog based, dan harga tetap.
contoh : http://202.43.163.90/atau
carrefour
3. Independent Industry Marketplaces
Ciri-ciri Independent industries marketplace yaitu memiliki banyak
penjual, banyak pembeli, terdapat tawar-menawar, dan harganya tidak
pasti.
contoh : www.dinomarket.com
4. Consortia-sponsored Marketplaces
Ciri-ciri Consortia-sponsored marketplaces yaitu memiliki sedikit pembeli,
banyak penjual, pembeli memiliki kontrol, dan harga tetap.
contoh : www.argomaret.com
https://roisnf.wordpress.com/2016/05/10/e-marketplace/
BAB III
PENUTUP
III.I KESIMPULAN
E-market place adalah suatu lokasi diInternet, di mana suatu perusahaan dapat
memperoleh atau memberikan informasi,mulai transaksi pekerjaan, atau bekerja
sama dalam pekerjaan apapun.
Kelebihan marketplaces
– pembeli dan penjual bisa bertransaksi secara langsung.
– transaksi lebih jelas dan kecurangan dalam bisnis kemungkinannya kecil.
Kelemahan marketplaces:
– tidak efisien waktu dan tempat.
– pembeli dan penjual tidak bisa melakukannnya dalam jarak jauh, mereka harus
bertemu langsung.
Jenis-jenis E-Marketplace:
DAFTAR PUSTAKA
ApaItu E-marketplace – Annisarah.htm
http://jackytjhin.blogspot.co.id/2014/06/e-marketplace.html