HALAMAN PERSETUJUAN
Kepala Di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Yogyakarta” ini telah disetujui untuk
diseminarkan pada:
Hari :
Tanggal :
Jam :
Pembimbing I Pembimbing II
HALAMAN PENGESAHAN
Gawat Darurat Rumah Sakit JIH Yogyakarta” ini telah disahkan dan disetujui
Hari :
Tanggal :
Jam :
Penguji I
(………………………...)
Penguji II
(………………………...)
Penguji III
(………………………...)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Sarjana Keperawatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga peneliti dapat menyeleseikan karya tulis ilmiah
yang berjudul” Gambaran Karakteristik pada Pasien Cedera Kepala Di Unit
Gawat Darurat Rumah Sakit JIH Yogyakarta”, dalam rangka memenuhi
persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana ilmu keperawatan pada STIKES
Guna Bangsa Yogyakarta.
Dalam penyusunan proposal ini, peneliti telah mendapatkan banyak arahan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Teguh santoso, S. Kep., Ns., M. Kep. Selaku pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran, dan kritik selama penyusunan
proposal ini.
2. Erika Nurwidiyanti, S. Kep., Ns., M. Kep. Selaku pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran dan kritik selama penyusunan proposal
ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Atas
kekurangan dan kesalahan dalam proposal ini, penulis mohon maaf. Demi
kebaikan proposal ini, penulis mengharapkan semoga proposal ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................... i
Halaman pengesahan........................................................................................ ii
Daftar isi........................................................................................................... v
Daftar tabel....................................................................................................... vi
Daftar singkatan................................................................................................ Ix
Intisari............................................................................................................... x
Abstrak.............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian......................................................................... 7
A. Tinjauan Teori............................................................................... 12
B. Kerangka teori................................................................................ 36
D. Variabel dn definisioperasional..................................................... 29
E. Instrumen penelitian...................................................................... 29
J. Etika penelitian.............................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 35
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
era kepala merupakan salah satu penyebab kecacatan dan kematian yang paling se
ring ditemui pada orang dewasa. Cedera kepala terbagi menjadi cedera kepala ring
an, sedang, dan berat. Contoh dari cedera kepala ringan seperti benjolan (memar),
sedangkan cedera kepala sedang sampai berat biasanya disertai adanya gegar otak,
luka dalam atau terbuka, ada patah tulang di tengkorak, atau ada perdarahan dari
dalam dan terjadinya kerusakan otak. Cedera kepala bisa terjadi dimanapun sepert
i di jalan, di luar rumah ataupun di tempat bekerja. Cedera kepala yang sering dite
mui biasanya akibat dari kecelakaan lalu lintas yang mana hal tersebut menimbulk
an cedera. Salah satunya adalah cedera di bagian kepala yang disebut cedera kepal
a. Cedera kepala adalah cedera yang terjadi di daerah kulit kepala, tulang tengkora
k, otak dan jaringan yang ada dibawahnya serta pembuluh darah yang di kepala
rupakan suatu kejadian di jalan yang tidak di perkirakan dan tidak disengaja yang
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan
adanya korban baik manusia maupun kerugian harta benda. Global Status Report
Safety tahun 2018 menjelaskan lebih dari 90% kecelakaan lalu lintas dapat menga
kibatkan kematian dan kecacatan, Sehingga mortalitas akibat kecelakaan lalu linta
s setiap tahunnya mencapai 1,35 juta dan jumlah morbiditas sebanyak 50 juta.
2
ta kecelakaan lalu lintas yang terjadi di indonesia dalam empat tahun terakhir, jum
lah kecelakaan lalu lintas semakin meningkat. Jumlah kecelakaan lalu lintas tahun
2014 mencapai 88.897 peristiwa, di tahun 2015 mencapai 96.073 peristiwa, kemu
dian terjadi peningkatan di tahun 2016 sekitar 106.591 peristiwa, tetapi di tahun 2
017 jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan menjadi 104.327 peristiw
eristiwa. Jumlah mortalitas korban akibat kecelakaan lalu lintas sebanyaak 30.000
orang per tahun dan jumlah morbiditasnya sebanyak 20.000 orang per tahun. Daer
ah Istimewa Yogyakarta, Direktoral lalu lintas (Dirlantas) Polda DIY pada tahun 2
ilayah DIY dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada tahun 2016 jumlah mortal
itas mencapai 463 orang. Kemudian pada tahun 2017 mengalami penurunan menc
apai 442 orang. Sementara hingga bulan November 2018 jumlah mortalitas kecela
kaan lalu lintas sekitar 373 korban dan jumlah morbiditasnya sebanyak 23 korban.
Hampir setiap tahun sekitar 1,35 juta orang meninggal karena kecelakaan lalu
lintas. Diantaranya 20 sampai 50 juta lebih orang mengalami cedera tidak fatal, mi
salnya menderita kecacatan. Faktor resiko kecelakaan lalu lintas ini di karenakan
helm, sabuk pengaman, infrastruktur jalan yang tidak aman dan penegakan hukum
dera kepala akibat kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian teruta
3
ma pada anak-anak dan remaja usia 5-29 tahun dan laki-laki lebih sering terlibat d
alam kecelakaan lalu lintas hampir 73% dari pada perempuan. Kejadian ini di kare
nakan laki-laki lebih sering beraktivitas di luar rumah seperti bekerja. Setelah kor
ban kecelakaan lalu lintas tiba di rumah sakit di kategorikan menurut tingkat kepa
rahanya yaitu cidera kepala ringan dengan kriteria Glasglow Coma Scale (GCS) s
kala 3 sampai 15, cedera kepala sedang dengan kriteria GCS skala 9 sampai 12, da
n cedera kepala berat dengan kriteria GCS skala lebih dari 3 sampai 8 (National H
orbiditas akibat kecelakaan lalu lintas dengan program sepuluh strategi yaitu kend
araan motor dibatasi kecepatannya maksimum 30 km/jam pada jalan yang banyak
dilalui pejalan kaki, Blood Alchohol Control (BAC) pada pengemudi kendaraan
maksimal 0,05 gr/dl dan pada pengemudi berusia muda maksimum 0,02 gr/dl, me
ngeluarkan peraturan undang-undang sistem pemakaian helm dan jenis helm sesua
pakaian terang atau ketentuan headlamp atau reflector pada sepeda wajib dinyalak
wab untuk jangka waktu yang ditetapkan serta membatasi mengemudi pada mala
upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas ada juga Upaya pencegahan jatuh yang
4
komprehensif dan beragam seperti pencegahan jatuh pada lansia dan anak-anak.
Strategi penceghan pada lansia bias meliputi penyaringan dalam lingkungan hidup
untuk resiko jatuh, intervensi klinis untuk mengidentifikasi faktor resiko seperti
yang beresiko jatuh, program kelompok seperti latihan senam Tai chi atau
pelatihan keseimbangan dan kekuatan otot yang dinamis, alat bantu sesuai
kebutuhan untuk mengatasi gangguan fisik dan sensorik. Pencegahan pada anak-
anak seperti intervensi yang efektif merekayasa keamanan peralatan bermain, dan
pelatihan individu, masyarakat dalam perawatan pediatric agar tidak terjadi jatuh.
Dalam penanganan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas dan evak
uasi ke Rumah sakit tidak dikenakan biaya. Biaya yang ditimbulkan ditanggung ol
kit bagi pasien yang tidak mempunyai jaminan kesehatan ditanggung oleh pemeri
ntah kota Yogyakarta yang dibatasi selama 24 jam pertama. Cedera akibat kecelak
aan lalu lintas sangatlah membutuhkan biaya yang besar, sehingga menyebabkan
kerugian ekonomi yang cukup besar baik individu, keluarga dan negara. Terutama
pada kasus kecelakaan lalu lintas Kerugian ini untuk membiayai perawatan dan pr
lalu lintas lebih dari 90% terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan men
Penelitian yang dilakukan oleh Hendro, B., & Sefty, R. (2017) didapatkan has
alu lintas paling tinggi di kelompok produktif usia kurang dari 20 tahun sebanyak
3 orang (7,9%), dari tipe kecelakaan roda dua sebanyaak 24 orang (63,2%) dari tin
gkat keparahan cedera kepala ringan sebnayak 20 orang (52,6%), cedera kepala se
dang sebanyak 18 orang (47,4%), dari dissorientasi sedang sebanyak 11 orang (28,
n Uji Chi-Square.
November 2019, dengan pengambilan data dari rekam medis selama enam bulan
terakhir terhitung dari bulan Mei 2019 sampai Oktober 2019 di Unit Gawat Darur
at Rumah sakit JIH Yogyakarta. Peningkatan jumlah kasus cedera kepala yang
sudah ditangani sebanyak 113 kasus, diantaranya cedera kepala ringan sebanyak
102 kasus, cedera kepala sedang sebanyak 3 kasus dan cedera kepala berat sebany
dan jenis pekerjaannya. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk
B. Rumusan masalah
dari penelitian ini adalah “ Bagaimana gambaran karakteristik pada pasien cede
6
ra kepala yang menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat Rumah sakit JIH Y
ogyakarta?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
kelamin?
pekerjaan?
D. Manfaat penelitian
ristik pasien cedera kepala terutama akibat kecelakaan lalu lintas dan me
3. Bagi masyarakat
dera kepala terutama akibat kecelakaan lalu lintas. Dan dapat mengurangi
E. Keaslian penelitian
Penelitian dengan judul gambaran karakteristik pada pasien cedera kepala di Unit Gawat Darurat Rumah sakit JIH Yogyakarta. B
elum pernah dilakukan, namun ada beberapa penelitian yang terkait dengan gambaran karakteristik pada pasien cedera kepala di antar
No Nama & Tahun Judul penelitian Metode, populasi, Hasil penelitian Persamaan & Perbedaan
9
No Nama & Tahun Judul penelitian Metode, populasi, Hasil penelitian Persamaan dan perbedaan
penelitian dan sampel
10
No Nama & Tahun Judul penelitian Metode, populasi, Hasil penelitian Persamaan dan perbedaan
penelitian dan sampel
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Cedera kepala
Cedera kepala adalah suatu cedera yang terjadi pada kulit kepala,
tulang tengkorak, otak dan jaringan yang ada dibawahnya, serta pembuluh
2015). Cedera kepala adalah gangguan pada fungsi otak yang normal yang
rotasi, goncangan dari ledakan atau penentrasi cedera kepala (Brain Injury
1) Usia
Usia merupakan salah satu faktor utama risiko jatuh terutama pada usia
produktif usia 5-19 tahun dan usia. Hal ini dipengaruhi juga oleh alkohol,
bertanggung jawab. Risiko jatuh juga dapat terjadi pada orang tua, hal ini
2) Jenis kelamin
berisiko jatuh. Pada cedera kepala yang sering mengalami risiko jatuh
3) Pekerjaan
Pekerjaan adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan sehari hari oleh
4) Pendidikan
penduduk dari 100.000 populasi (WHO, 2018). Di negara India dari 22%
kematian dari 2068 kasus cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas yang
terdiri dari cedera kepala ringan, sedang hingga berat (Agrawal et. all,
2016).
pekerjaan sebagai sopir, lebih dari 30% diderita pada usia produktif yaitu
usia 15-24 tahun, serta lebih dari 32% pekerjaan masih berstatus pelajar
d. Anatomi kepala
2) Tengkorak (Skull)
2018.)
3) Meninges
K. S., (2017) meninges adalah suatu organ yang berbentuk lapisan yang
lapisan yaitu:
a) Durameter
tengkorak.
bagian di permukaan
b) Arakhnoid
c) Piameter
rachnoid, yang berbentuk tipis dan melekat pada otak dan sumsum
4) Otak
menangkap inforamasi dari luar dan mengatur esensi pikiran dan jiwa.
Otak besar adalah bagian otak yang paling besar yang meliputi
belahan otak kanan dan otak kiri. Otak besar berfungsi untuk
Otak kecil adalah otak yang terletak di bawah otak besar yang
5) Cairan cerebrospinal
lain seperti jatuh dari air terjun, serangan fisik, cidera olahraga atau
(2016) penyebab cedera kepala bisa dari berbagai sumber yaitu penyebab
Menurut penulis buku Price, S. A., & Wilson, L. M., tahun 2013
akibat adanya trauma atau benturan benda atau serpihan tulang yang
kekuatan atau energi yang diteruskan ke otak dan akhirnya oleh efek
kaku. Cidera kepala juga biasa menyebabkan kram, karena suatu adanya
Cedera kepala terbuka sering di sebut juga luka tembus yang terjadi
saat kulit kepala dan lapisan durameter ditembus benda asing atau
Cedera kepala tertutup adalah cidera dimana kulit kepala tetap dalam
keadaan tertutup dan utuh, tidak ada penetrasi pada durameter yang
19
a) Gegar otak
yang patah atau putus akibat dari kejadian trauma. Patah tulang
jahitan normal akan melebar dan sering terjadi pada bayi baru
daerah sekitar dan di dalam otak. Ada beberapa jenis ICH meliputi
sebagai berikut:
otak.
perdarahan intraparenchymal.
21
terendah yaitu skor 3 dan nilai tertinggi yaitu skor 15. Untuk menilai
4)
(3) Amnesia pasca trauma lebih dari 24 jam setelah cedera kepala.
1) Infeksi
lapisan sel tipis yang mengelilingi otak, sehingga kuman dengan mudah
3) Gangguan kesadaran
a) Koma
tidak sadar.
b) Keadaan vegetative
tidak sadar.
4) Kerusakan otak
24
Suatu keadaan cedera kepala yang parah dan merusak otak dengan
b) Afasia
c) Apraksia
d) Agnosis
e) Amnesia
f) Fistel karotis-kavernosus
25
dan bruit orbita, yang bias timbul cepat atau beberapa hari setelah
kejadian.
g) Diabetes insipidus
22 tahun (2009) kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa yang tidak di
duga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan atau tanpa pengguna
jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan atau keruigian harta
Tahun 1993 tentang prasarana jalan raya dan lalu lintas menjelaskan,
kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan raya yang tidak
kerugian harta benda. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecelakaan lalu lintas
benda lain yang tidak disangka-sangka baik sengaja ataupun tidak disengaja
yang terjadi di jalan raya yang dapat menyebabkan korban jiwa ataupun
1) Faktor manusia
e) Mengantuk.
2) Faktor kendaraan
pengemudi.
kendaraan.
oleh regulator.
kelebihan muatan.
3) Faktor jalan
28
adalah:
jalan, dan alat pemberi isyarat lalu lintas serta pengaman bagi
pengguna jalan.
4) Faktor cuaca
pandangan pengemudi.
lambat.
menurun.
yang meliputi:
5) Lainnya seperti perairan atau sungai atau laut, sawah, lading, hutan,
B. Kerangka teori
Keterangan:
= Diteliti
= Diteliti
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
pengukuran terhadap data variabel bebas atau variabel terikat yang dilakukan
serentak pada waktu yang sama. Deskripsi suatu kejadian atau peristiwa
dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data factual dan
fenomena yang sajikan apa adanya tanpa ada manipulasi data (Nursalam,
1. Populasi
Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien cedera kepala di Unit Gawat
darurat Rumah sakit JIH Yogyakarta dengan jumlah 113 populasi selama 6
bulan terhitung dari bulan Mei 2019 sampai dengan bulan Oktober 2019,
2. Sampel
kesalahan 1%, 5%, dan 10% dengan menggunakan rumus Isaac dan
λ². N. P. Q
S=
d² (N 1) + λ². P. Q
Keterangan:
S = Jumlah sampel
5%
dan 10%
34
N = Jumlah populasi
3. Besar sampel:
λ². N. P. Q
S=
d² (N 1) + λ². P. Q
a. Inklusi
Inklusi adalah suatu kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
kepala di Unit Gawat Darurat Rumah sakit JIH Yogyakarta pada bulan
Mei 2019 sampai bulan Oktober 2019 yang tercatat pada buku catatan
b. Ekslusi
yang rekam medisnya tidak lengkap untuk data usia, jenis kelamin,
1. Variabel penelitian
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
2. Definisi operasional
Untuk skaala data dalam penelitian ini adalah ordinal dan nominal.
berikut:
36
4. Kekerasan dalam
Rumah tangga
5. Syndrome bayi
Terguncang
Variabel Definisi Alat ukur Skala Kategori
Tingkat Suatu Catatan Ordinal 1. Cedera kepala
keparahan klasifikasi rekam ringan (13-15)
berdasar yang medis 2. Cedera kepala
nilai menunjukkan sedang (9-12)
Glasgow derajat 3. Cedera kepala berat
Coma keparahan (3-8)
Scale yang telah
(GCS) ditetapkan
melalui skala
pengukuran
tingkat
kesadaran
seseorang
seperti ringan,
sedang, berat
E. Instrumen penelitian
hasilnya lebih baik (cermat, lengkap, dan sistematis) sehingga lebih mudah
Tabel 3. Lembar observasi studi Rekam medis di Rumah sakit JIH Yogyakarta
Lembar Observasi Studi Rekam Medis
Di Rumah sakit JIH Yogyakarta
Berilah tanda centang (√) pada kotak yang telah disediakn sesuai dengan jawaban anda:
No. Responden:
A. Data Demografi
1. Jenis kelamin :
a) Laki-laki
b) Perempuan
2. Pendidikan :
a) Tidak sekolah
b) TK/ Paud
c) SD/sederajat
d) SMP/sederajat
e) SMA/sederajat
f) Pendidikan tinggi
3. Umur :
a) 0-10
b) 11-20
c) 21-30
d) 31-40
e) 41-50
f) 51-60
g) 61-70
h) >70
4. Pekerjaan :
a) Tidak bekerja
b) Pelajar/Mahasiswa
c) PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD
d) Swasta/Wiraswasta
e) Ibu Rumah tangga
f) Lain-lain (Petani, sopir, buruh, pedagang, dll)
5. Penyebab cedera :
a) kecelakaan lalu lintas
b) Jatuh dari ketinggian
c) kecelakaan ditempat kerja
39
antara lain:
1. Data primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari pihak lain tetapi
reliabel, serta dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan
pengumpulan serta analisis data yang dilakukan dengan cara yang benar.
uji validitas dan reabilitas. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data
hanya lembar kertas buku dan pulpen serta data dari rekam medis. Alat-
alat tersebut tidak mempengaruhi kualitas hasil dari penelitian yang akan
diteliti.
diisi melalui data rekam medis untuk melihat kelengkapan data yang
diambil peneliti.
kode pada setiap data yang tgermasuk adalam kategori sama. Kode
1) Usia
kode (5), 51-60 diberikan kode (6), 61-70 diberikan kode (7), >70
2) Jenis kelamin
3) Pendidikan
4) Pekerjaan
diberikan kode (2), PNS atau TNI atau POLRI atau BUMN atau
kode (4), Ibu Rumah tangga diberikan kode (5), lain-lain (petani,
5) Faktor penyebab
42
c. Tabulasi
2. Analisa data
1) Analisis Univariat
1) Tahap perencanaan
materi penelitian.
Bangsa Yogyakarta
Yogyakarta.
2) Tahap pelaksanaan
3) Tahap akhir
e) Mengadakan seminar
J. Etika penelitian
harus diperhatikan dan ditaati pada etika penelitian yang telah ditetapkan.
etik penelitian yaitu adanya persetujuan dari responden (potter & perry,
2005).
1. Kerahasiaan (Confidentiality)
46
2. Kejujuran
3. Non-Malafisien
dicapai oleh peneliti (Potter & Perry, 2005). Penbeliti ini tidak
adalah data primer dan sekunder yang sudah tercatat di rekam medis.
47
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal et. all. (2006). Outcame in 2068 patient of head injury: Experience at a
level 1 trauma centre in India. Asian J Neurosurg. 2016 Apr-jun;11(2):
143-145. Doi: 10.4103/1793-5482.145081
American Assosiation of Neurological Surgion. (2019). Neurosurgical Condition
and Treatment Trauma Brain Injury.
Audrey. D., Rachel. T., & Udo. K. (2009). Head Injury. Oxford England. ISBN:
978-0-19-921822-6,0199218116
Awolei, A. C., Mallo, N. T. S., & Tomuka. D. (2016). Gambaran Cedera kepala
yang menyebabkan kematian di Bagian Forensik dan Medikolegal RSUD
Prof. Dr. R. D. Kandaou periode Juni 2015-Juli 2016. Jurnal e-Clinic
(eCI):4(2):1-5
Brain Injury Assosiation of America. (2018). Brain injury.
http://www.biausa.org/brain-injury//about-brain-injury. Diakses pada
tanggal 23 Januari 2020
Colombia University Departemen of Neurology. (2015). Neurology.
http://www.colombianeurology.org/neurology/staywell/documenr.php?
id=33918. Diakses pada tanggal 23 Januari 2020
https://www.aans.org/Patient/Neurosurgical-Condition-and
Treatment/Traumatic-Brain-Injury. Diakses pada tanggal 23 Januari 2020
Humas Polres Bantul. (2013). Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas.
http://humaspolresbantul.blogspot.com/2013/05/faktor-penyebab-
kecelakaan-lalu-lintas.html. Diakses pada tanggal 02 Februari 2020
Ikhda, U., Bintari, R. K., Dewi, K. N., & Respati, S. D. (2017). Buku Ajar
Keperawatan Gawat Darurat pada Kasus Trauma. Jakarta: Salemba
Medika.
Kementrian Perhubungan Republik Indonesia. (2017). Strategi Kemenhub untuk
kurangi angka kecelakaan sepeda motor. http://news.detik.com/berita/d-
3052196/ini-10-strategi-kemenhub-untuk-kurangi-angka-kecelakaan-
sepeda-motor. Diakses pada tanggal 23 Jnauari 2020
Korp Lalu Lintas. (2018). POLDA DIY Catat 373 kasus kematian Akibat
kecelakaan. http://yogya.inews.id/berita/polda-diy-catat-373-kasus-
kematian-akibat-kecelakaan-sepanjang-2018. Diakses pada tanggal 23
januari 2020
48