Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Dewa Ayu Agung Pradnya Maheswari

Kelas : 6 B
Absen : 05

Percakapan Swetaketu dengan Ayahnya tentang Hakekat Tat Twam Asi

Di dalam diri setiap orang terdapat kebenaran abadi dan realitas yang disebut Atman, yang
sama dengan realitas tertinggi yang disebut Brahman. Kehidupan di dunia ini sebenarnya
hanya ilusi (maya) dan satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari roda penderitaan antara
hidup dan mati (reinkarnasi) adalah dengan menyadari hakekat diri ini melalui pengabdian
(Sevanam), penebusan dosa (Brata) dan meditasi (Tapa).
 
"Percayalah, anakku," kata ayah Svetaketu itu. "Atman adalah Sebuah esensi tak terlihat dan
halus yang merupakan Roh seluruh alam semesta ini "
"Jelaskan kepadaku, ayah," kata Svetaketu.
"Baiklah, anakku. Taruhlah garam ini ke dalam air dan kembali besok pagi."
Svetaketu melakukan seperti yang diperintahkan.
 
Di pagi hari ayahnya meminta Swetaketu untuk mengeluarkan kembali garam itu. Swetaketu
melihat ke dalam air, tapi tidak bisa menemukan garam itu. Garam itu telah larut.
Ayahnya kemudian berkata, "Rasakan air itu. Bagaimana?"
"Asin, ayah" jawab Svetaketu.
"Carilah garam itu lagi" ayahnya menyuruh Swetaketu untuk mencari Garam yang sudah
larut itu.
"Aku tidak bisa melihat garam, ayah. Aku hanya melihat air yang rasanya asin" komentar
Svetaketu. 
Ayah Svetaketu kemudian berkata, "Dengan cara yang sama, O anakku, Kamu tidak dapat
melihat Sang Jiwa. Tapi sebenarnya dia ada di dalam Tubuhmu. 

Di dalam setiap maluk hidup terdapat Jiwa (roh) yang menghidupkan kita. Jiwa itu sama
dengan Tuhan itu sendiri. "Brahman Atman Aikyam" Sesungguhnya Atman (jiwa di dalam
setiap maluk) adalah sama dengan Brahman (Tuhan) itu sendiri. Oleh karena itu sudah
sepatutnya engkau harus menghormati dan menyayangi setiap mahluk ciptaan Tuhan. 
Terjemahan dari cerita" Tat Twam Asi "

Anda mungkin juga menyukai