Lap. PKL Industri KF
Lap. PKL Industri KF
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
segala nikmat dan rahmat- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan industri
kami serta dapat menyelesaikan laporan hasil kunjungan industri kami di PT Kimia
Tak lupa pula, kami hanturkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing
kami yaitu Harningsih, S.Si., M.Sc dan Taufiq, S.Si.,M.Kes., Apt yang telah bersedia
meluangkan waktunya dalam membimbing kami di lahan serta semua pihak yang
Kami sadar bahwa dalam laporan yang kami susun ini masih terdapat banyak
kesalahan. Besar harapan kami atas segala saran dan kritik yang bersifat membangun
demi menyempurnakan laporan ini. Mohon maaf jika dalam penyusunan laporan ini
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2. Personalia ..........................................................................................9
4. Produksi..............................................................................................13
1. Sejarah Singkat.................................................................................16
Bandung.............................................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN
1. Kesimpulan ......................................................................................24
2. Saran.................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
terkecuali dalam dunia kesehatan. Perkembangan ini memaksa para ahli terus
berkualitas.
instansi akan sangat berguna bagi mahasiswa untuk dapat menimba ilmu
handal.
Diploma Tiga akademi farmasi yamasi mewajibkan mahasiswanya
2. Tujuan PKL
ditetapkan.
kunjungan industri.
TINJAUAN PUSTAKA
bangsa. Hal ini terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya
bangsa tersebut. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas maka akan
semakin meningkatkan daya saing bangsa dalam era persaingan global saat
ini.
serta terjangkaunya harga obat oleh masyarakat. Oleh karena itu, pengadaan
dan produksi obat yang dalam hal ini dilakukan oleh industri farmasi akan
untuk dapat bersaing dengan industri farmasi baik dalam maupun luar negeri
kemudian lebih dikenal dengan CPOB Terkini atau cGMP (Current GMP).
akan bersaing dengan industri farmasi dari negara lain maka penerapan
CPOB saja belum cukup maka dari itu dituntut untuk memenuhi
penerapannya sebagai bukti obyektif dari jaminan mutu diatur dalam seri
mutu obat. Setiap industri harus memiliki struktur organisasi agar tugas dan
pedoman CPKB.
11
- Hendaknya tersedia personil yang terlatih dalam jumlah yang
b. Pelatihan
Bangunan dan fasilitas industri harus dipilih pada lokasi yang sesuai,
12
c. Garis pembatas, tirai plastik penyekat yang fleksibel berupa tali
baur.
terjadinya kontaminasi.
13
h. Lubang untuk pemasukan dan pengeluaran udara dan pipa-pipa
bangunan.
produksi.
14
2. Apabila diperlukan hendaknya disediakan gudang khusus
terjamin keamanannya.
4. Produksi
d. Pengembalian
e. Pengolahan
f. Kegiatan pengemasan
i. Pengawasan mutu
15
j. Inspeksi diri dan audit mutu
limbah industri jika tidak dilakukan penanganan yang tepat maka akan
beracun. Menurut PP 18/99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau
BAB III
16
URAIAN KHUSUS
produksi bahan baku obat, produksi obat jadi, sampai pada pemasaran
Pada tahun 1942 dalam perang dunia II, pabrik kina Bandung
dikuasai oleh angkatan darat Jepang yang diberi nama Rikuyun Kinine
Seizoshyo. Selama Jepang berkuasa pembuatan pil dan tablet kina masih
dilakukan, tetapi hasil kina tersebut diangkut ke Jepang dan sebagian lagi
hanya menyediakan hasil pabrik yang disebut tota kina, yaitu kina yang
17
belum dipisahkan dari alkaloid-alkaloid lainnya. Setelah Jepang dikalahkan
Sekutu pada tahun 1945, pabrik kina diambil alih oleh pemiliknya, yaitu
tahun 1955, pabrik kina ini diserahkan pada Combinatie Voor Chemische
1954.
(BANAS). Pada tahun 1960, pabrik kina diberi nama Perusahaan Negara
Timur.
18
perusahaan tersebut masing-masing menjadi satu unit dengan susunan
yaitu PNF Radja Farma (Jakarta) menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma
Kina Farma (Bandung) menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma Unit III
Farma terhitung mulai bulan Agustus 1971 melalui Akte Notaris Sulaeman
Husada (PT Kimia Farma Unit Produksi Yogyakarta) memisahkan diri dari
Tahun 1990, Unit Produksi Bandung menjadi tiga unit yaitu Unit
19
Bandung, serta Unit Produksi Manufaktur Semarang bergabung menjadi
Plant Bandung. Begitu pula dengan Unit Produksi Jakarta dan Unit
global.
Misi :
masyarakat.
farmasi nasional.
III.3. Pemaparan tentang PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung
20
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung merupakan salah
terstruktur dengan baik. Ada pembagian tugas yang jelas antara tiap
bagian dan seksi. Juga telah sesuai dengan peraturan CPOB bahwa
yang berlainan yang tidak saling bertanggung jawab satu terhadap yang
lain.
terstruktur dengan baik. Ada pembagian tugas yang jelas antara tiap
bagian dan seksi. Juga telah sesuai dengan peraturan CPOB bahwa
yang berlainan yang tidak saling bertanggung jawab satu terhadap yang
lain.
21
22
BAB IV
PEMBAHASAN
Selama kami mengikuti PKL Industri di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.
satu produk.
yang baik ).
23
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung dalam kegiatan produksi
penggunaannya.
dihasilkan.
V.2 Saran
b. Semoga para mahasiswa (i) Akademi Farmasi Yamasi Makassar yang akan
24
DAFTAR PUSTAKA
Beby Amelia Rangkuti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di PT.
Kimia Farma (Persero) Tbk.Plant Bandung, 2009
Peraturan Kepala badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.03.42.06.10.4556 tentang Petunjuk Operasional Pedoman
Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik. Jakarta : Menteri
Kesehatan RI
LAMPIRAN
25