TIM PENYUSUN:
Dra. Aisyah Fatmawaty, M.Si
Dr. apt. Abd. Halim Umar, S.Farm., M.Si
apt. Michrun Nisa, S. Farm., M.Sc
Dr. apt. Zulham, S.Farm., M.Si
apt. Reny Syahruni, S.Farm., M.Sc
apt. Syamsu Nur, S.Farm., M.Sc
apt. Asril Burhan, S.Farm., M.Si
Ikbal, S.Farm., M.Si
apt. Ismail, S.Farm., M.Sc
Makassar, 2024
Tim Penyusun
ii
VISI DAN MISI PRODI STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI
iii
DAFTAR ISI
Halaman
VISI DAN MISI PRODI STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI ..................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Tujuan PKL ............................................................................................. 1
1.3. Manfaat PKL ........................................................................................... 1
BAB II MEKANISME PELAKSANAAN PKL ................................................. 3
2.1. Mekanisme Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral Makassar ..... 3
2.2. Prosedur Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral
Makassar .................................................................................................. 3
2.3. Kriteria Instansi Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral
Makassar .................................................................................................. 3
2.4. Pembimbing Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral Makassar ... 4
2.5. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral
Makassar .................................................................................................. 4
2.6. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral Makassar
................................................................................................................... 4
2.7. Materi Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral Makassar ............. 4
2.8. Prosedur Bimbingan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral
Makassar ................................................................................................ 10
2.9. Ujian Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral Makassar ............. 10
2.10. Sanksi Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral Makassar ........... 10
2.11. Nilai Akhir Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral Makassar ... 10
BAB III ATURAN PENULISAN DAN LAPORAN ........................................ 11
3.1. Tata Bahasa ........................................................................................... 11
3.2. Aturan Kertas........................................................................................ 11
3.3. Pengetikan ............................................................................................. 11
3.4. Daftar Pustaka ...................................................................................... 14
3.5. Pencetakan Laporan ............................................................................. 18
BAB IV PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN ....................................... 20
3.1. Bagian Awal........................................................................................... 20
3.2. Bagian Inti ............................................................................................. 20
3.3. Bagian Akhir ......................................................................................... 20
BAB V TUGAS KHUSUS .................................................................................. 21
iv
LAMPIRAN ......................................................................................................... 24
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus
diwujudkan, melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) harus dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Usaha dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat yang optimal perlu peran tenaga kesehatan yang
berkompeten. Kompotensi tersebut dapat dibentuk melalui pendidikan dan
pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah, instansi, atau masyarakat. Seiring
dengan pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan,
khusus di bidang kefarmasian, semakin banyak pula ditemukan obat-obat baru
yang membuat perindustrian farmasi di Indonesia berkembang pesat, sehingga
diperlukan tenaga kefarmasian yang terdidik dan professional.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu kegiatan penting yang
tercantum dalam kurikulum Program Studi D-III Farmasi, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Almarisah Madani (Univeral). Program Studi D-III
Farmasi mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan PKL sebagai gambaran
awal bagi mahasiswa mengenai dunia kerja kefarmasian, serta memberikan
kesempatan mengaplikasikan teori dan praktik di lapangan. Di sisi yang lain,
Univeral Makassar berkesempatan untuk ikut andil di dalam menyumbangkan
ilmu di bidang farmasi serta menyerap perkembangan baik ilmu ataupun
teknologi farmasi yang berkembang di dunia kerja. Oleh karena itu, lulusan
Program Studi D-III Farmasi Univeral Makassar diharapkan dapat memiliki sikap,
pengetahuan, keterampilan umum serta keterampilan khusus yang komprehensif
(holistis) di bidang kefarmasian, yang menguasai baik di bidang sains, teknologi
farmasi, serta klinik dan komunitas.
2
BAB II MEKANISME PELAKSANAAN PKL
4
1. Apotek
Minggu Ke-
No. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pengenalan lokasi dan profil
apotek; sejarah dan
perkembangan; visi dan misi;
serta struktur
organisasi; aspek legalitas
2. Kegiatan Pengelolan Sediaan
Farmasi: Pengelolaan
perencanaan, pengadaan,
penerimaan barang,
penyimpanan, gudang
farmasi, pendistribusian,
pemusnahan dan pencatatan
Kegiatan Farmasi Klinik:
Pengelolaan pelayanan resep,
pelayanan resep,
penyimpanan resep,
pencatatan dan pelaporan
resep, swamedikasi, KIE
3. Pengelolaan sistem informasi
(jika ada)
4. Pengerjaan Tugas Khusus
5
2. Instansi Pelayanan Kefarmasian (Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik)
Minggu Ke-
No. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pengenalan lokasi dan profil (rumah
sakit/ puskesmas/ klinik); sejarah dan
perkembangan, visi dan misi;
falsafah pelayanan kesehatan, tujuan
pelayanan kesehatan; struktur
organisasi,
akreditasi; formularium; aspek
legalitas
2. Peninjauan instalasi/ unit farmasi,
struktur organisasi dan tupoksi
3. Kegiatan Pengelolan Sediaan
Farmasi: Pengelolaan, perencanaan,
pengadaan, pene-
rimaan barang, penyimpanan,
gudang farmasi, pendistribusian,
pemusnahan dan pencatatan
Kegiatan Farmasi Klinik:
Pengelolaan pelayanan resep,
pelayanan resep rawat inap dan rawat
jalan, pendistribusian resep,
penyimpanan resep, pelayanan non
resep (jika ada), pencatatan dan
pelaporan resep, KIE
3. Pengelolaan sistem informasi
4. Pengerjaan Tugas Khusus
6
3. Instansi Produksi Sediaan Farmasi
Minggu Ke-
No. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pengenalan lokasi dan profil
industry; sejarah dan perkembangan;
visi dan misi; struktur organisasi;
akreditasi; aspek legalitas
2. Good Manufacturing Practice
(CPOB/CPO- TB/ CPKB):
Struktur organisasi; personalia
lokasi, bangunan dan fasilitas
pengolahan air untuk industri;
peralatan sanitasi dan hygiene;
pengelolaan perbekalan farmasi
(perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, produksi,
pengemasan, pe- ngawasan mutu);
penelitian dan pengem-
bangan; dokumentasi; pengolahan
limbah
3. Pengerjaan Tugas Khusus
7
4. Instansi Distribusi Sediaan Farmasi
Minggu Ke-
No. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pengenalan lokasi dan profil
pedagang besar farmasi (PBF);
sejarah dan perkembangan; visi dan
misi; struktur organisasi; aspek
legalitas
2. Cara Distribusi Obat yang Baik
(CDOB): Manajemen mutu;
manajemen organisasi dan
personalia; bangunan dan peralatan
operasional; kualifikasi pemasok;
kualifikasi pelanggan; penerimaan,
penyimpanan, pemisahan obat dan/
atau bahan obat; pemusnahan obat
dan/ atau bahan obat; pengambilan,
pengemasan; pengiriman; inspeksi
diri; keluhan; obat dan/atau
bahan obat kembalian serta yang
diduga palsu, penarikan kembali;
transportasi; sarana distribusi;
dokumentasi
3. Pengerjaan Tugas Khusus
8
5. Instansi Pemerintah (Dinkes Provinsi/Kota/Kabupaten;BBPOM)
Minggu Ke-
No. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pengenalan lokasi dan profil instansi
pemerintahan; visi dan misi; struktur
organisasi, tugas, fungsi, dan
wewenang; aspek legalitas
2.a Kegiatan Pengelolan Sediaan
Farmasi (Dinkes): Pengelolaan,
perencanaan, pengadaan, pene-
rimaan barang, penyimpanan,
gudang farmasi, pendistribusian,
pemusnahan dan pencatatan,
pengendalian, administrasi
2.b Penerimaan dan pengujian sampel,
administrasi (BBPOM)
3. Pengerjaan Tugas Khusus
b. Materi Khusus
Materi khusus adalah materi ataupun tugas yang diberikan oleh instansi
tempat PKL. Materi atau tugas ini disesuaikan dengan kebutuhan instansi
tempat PKL mahasiswa.
c. Agenda Harian
Agenda harian PKL wajib diisi oleh mahasiswa setiap harinya dan
ditandatangani oleh pembimbing PKL. Materi yang ditulis dalam agenda
harian terdiri dari:
1. Kegiatan PKL yang dilakukan pada unit kerja yang telah ditentukan pada
hari tersebut.
2. Materi Umum yang berkaitan dengan tempat PKL.
9
2.8. Prosedur Bimbingan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Univeral
Makassar
a. Mahasiswa dan dosen pembimbing yang telah ditunjuk menentukan
kesepakatan waktu pembimbingan.
b. Setiap melakukan bimbingan dengan pembimbing dari instansi tempat
PKL, mahasiswa wajib membawa buku pedoman PKL dan mengisi form
dokumentasi yang ada dalam buku pedoman PKL. Formulir wajib
ditandatangani oleh mahasiswa dan pembimbing setelah diskusi.
c. Selama PKL dan proses penyusunan laporan PKL, mahasiswa wajib
melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing akademik PKL minimal
12 kali bimbingan, dengan mengisi kartu bimbingan.
10
BAB III ATURAN PENULISAN DAN LAPORAN
4 cm
4 cm 3 cm
3 cm
3.3. Pengetikan
a. Jenis Huruf
1. Seluruh naskah diketik dengan menggunakan jenis huruf Times New
Roman dengan ukuran font 12.
2. Huruf tebal digunakan untuk judul Bab, Sub bab, gambar dan
lampiran.
b. Bilangan dan Satuan
1. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat
diketik dengan huruf, contoh :
Ibu membeli ikan sebanyak 16 ekor.
Delapan tahun yang lalu saya masih di London.
2. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya
beratnya 45,5 gram.
3. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di
belakangnya, misalnya g, kg, cm.
c. Spasi dan Perataan
1. Jarak antar baris dibuat 1,5 spasi, kecuali judul, daftar (tabel), gambar,
daftar pustaka dibuat 1 spasi. Pemberian jarak/jeda ini harap
11
diperhatikan karena berpengaruh pada tampilan, kerapihan, dan alur
baca naskah.
2. Perataan seluruh naskah adalah rata kanan-kiri (justify).
3. Judul BAB dibuat rata tengah
4. Judul gambar/grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar
5. Judul tabel diketik di bagian atas tengah dari tabel
d. Alinea Baru
Setiap alinea dimulai dengan baris yang menjorok ke kanan ke
dalam teks. Satu alinea minimal terdiri dari 2 kalimat. Pemenggalan kata
disesuaikan dengan Pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
e. Penomoran
1. Halaman
Bagian awal karya tulis ilmiah mulai dari halaman judul sampai
dengan daftar lampiran diberi nomor halaman dengan angka Romawi
kecil seperti i, ii, iii, iv, dst. Nomor halaman diletakkan di posisi
bawah tengah. Halaman sampul, persetujuan, dan pengesahan tidak
perlu diberikan nomor halaman.
Bagian inti karya tulis ilmiah mulai pendahuluan sampai dengan
lampiran diberi nomor halaman dengan angka Arab seperti 1, 2, 3, 4,
dst. pada posisi kanan bawah. Khusus pada tiap halaman bab baru atau
bagian baru, penomoran halaman diletakkan pada posisi tengah
bawah.
2. BAB
Semua bab harus ditulis dengan huruf besar (HURUF KAPITAL) dan
diberi nomor dengan menggunakan angka Romawi besar, dicetak
tebal (contoh, BAB I, BAB II, BAB III) diletakkan di tengah-tengah
margin atas. Kemudian disusul dengan judul bab di bawahnya dengan
jarak 1,5 spasi ditulis dengan huruf kapital dan diatur supaya simetris
horizontal, tanpa diakhiri dengan titik.
3. Subbab
Sub judul diketik mulai dari batas paling kiri kertas (align left),
dicetak tebal (bold), dan diberikan nomor dengan angka Arab seperti
1.1; 1.2; 2.1; 2.2 dst. Semua kata diawali huruf kapital, kecuali kata
penghubung dan kata depan. Sub judul tidak diakhiri tanda baca
apapun.
4. Anak subbab
Anak sub judul diketik mulai dari batas paling kiri kertas (align left),
dicetak tebal (bold), dan diberikan nomor dengan angka Arab seperti
1.1.1; 1.1.2; 2.1.1; 3.2.1; dst. Anak sub judul tidak diakhiri tanda baca.
Hanya kata pertama yang diawali dengan huruf kapital, sehingga
penulisan anak sub judul mengikuti cara penulisan kalimat yang tidak
diakhiri tanda titik.
5. Sub anak sub judul
Sub anak sub judul diketik mulai dari batas paling kiri kertas (align
left). Penomoran sub anak sub judul menggunakan nomor dengan
angka Arab seperti 1.1.1.1; 1.1.1.2; 2.1.1.1; 3.2.1.1 dst. Sub anak sub
judul juga mengikuti cara penulisan anak sub judul yang hanya
menggunakan huruf kapital pada kata pertama dan dicetak tebal
(bold).
6. Perincian lebih lanjut
Setelah sub anak sub judul jika terdapat perincian yang disusun ke
bawah, pakailah nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan
12
derajat perincian. Penggunaan garis penghubung (-) atau tanda bullet
lainnya tidak dibenarkan.
Contoh secara umum:
BAB III
TINJAUAN UMUM INDUSTRI TEMPAT PKL
3.1 Sejarah Perusahaan (sub judul)
3.2 Visi dan Misi Perusahaan (sub judul)
3.2.1 Visi perusahaan (anak sub bab)
3.2.2 Misi perusahaan (anak sub bab)
3.2.2.1 Misi umum perusahaan (sub anak sub bab)
3.2.2.2 Misi khusus perusahaan (sub anak sub bab)
Contohnya:
BAB III
TINJAUAN UMUM INDUSTRI TEMPAT PKL
(jeda 1x) tekan “Enter”
(jeda 2x)
3.1 Sejarah Perusahaan
(Kalimat baru dalam suatu paragraf dimulai 12 ketukan dari tepi paling
kiri)
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
15
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa
Timur. 2012. Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sub-Bagian Akreditasi
dan Publikasi Kopertis VII. Surabaya.
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa
Timur. 2012. Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Sub- Bagian Akreditasi
dan Publikasi Kopertis VII. Surabaya.
16
Dewi, A. R. 2003. Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap
Earnings Response Coeficient. Prosiding Simposium Nasional
Akuntansi VI Surabaya. Universitas Airlangga: 119159.
Fidiana, I. Triyuwono, dan A. Riduwan. 2012. Zakah Perspectives as a
Symbol of Individual and Social Piety: Developing Review of the
Meadian Symbolic Interactionism. Global Conference on Business
and Finance Proceedings 7(1). January 3-6. The Institute of
Business and Finance Research: 721-742.
17
Verdanasari, E. F. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate Governance
terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel
Intervening. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA). Surabaya.
19
BAB IV PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN
20
BAB V TUGAS KHUSUS
Sarana PKL Tugas Khusus
Apotek 1. Mahasiswa membuat rangkuman terkait
standar pelayanan kefarmasian di apotek
2. Mahasiswa membuat daftar obat yang
ada di apotek berdasarkan farmakologi
(minimal 100 item obat, termasuk Look
a Like, Sound a Like (LASA) dan obat
dengan penyimpanan khusus)
23
LAMPIRAN
Contoh Cover Depan
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
Oleh :
Nama : …………………….
NIM : …………………….
24
Contoh Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
Oleh :
Nama : …………………….
NIM : …………………….
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Diploma Tiga Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Almarisah Madani
25
UNIVERSITAS Jalan Perintis Kemerdekaan KM. 13,7
Makassar, Sulawesi Selatan
ALMARISAH MADANI www.univeral.ac.id I rektorat@univeral.ac.id
Yang bertanda tangan di bawah ini selaku Pembimbing Praktik Kerja Lapang
(PKL) PBF/Apotek/Puskesmas/Rumah Sakit* menerangkan bahwa mahasiswa:
Nama Mahasiswa : ………………
NIM : ………………
Benar telah mengikuti seluruh rangkaian proses pembimbingan Praktik Kerja
Lapang (PKL) PBF/Apotek/Puskesmas/Rumah Sakit* di (Tuliskan nama wahana PKL
Saudara) pada semester awal 2023/2024 dan telah menyelesaikan Laporan PKL
PBF/Apotek/Puskesmas/Rumah Sakit* dengan nilai:
1. Nilai Praktik**
Disahkan Oleh
Pembimbing Praktik PKL PBF/Apotek/Puskesmas/Rumah Sakit
(Tuliskan nama wahana PKL Saudara)
Yang bertanda tangan di bawah ini selaku Pembimbing Akademik Praktik Kerja
Lapang (PKL) PBF/Apotek/Puskesmas/Rumah Sakit* menerangkan bahwa mahasiswa:
Nama Mahasiswa : ………………
NIM : ………………
Benar telah mengikuti seluruh rangkaian proses pembimbingan Praktik Kerja
Lapang (PKL) PBF/Apotek/Puskesmas/Rumah Sakit* di (Tuliskan nama wahana PKL
Saudara) pada semester awal 2023/2024 dan telah menyelesaikan Laporan PKL
PBF/Apotek/Puskesmas/Rumah Sakit* dengan nilai:
1. Laporan dan diskusi**
Disahkan Oleh
Pembimbing Akademik PKL PBF/Apotek/Puskesmas/Rumah Sakit
(Tuliskan nama wahana PKL Saudara)
Ttd
27
PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)
PBF/APOTEK/PUSKESMAS/RUMAH SAKIT . . . . . .
PORTOFOLIO INDIVIDU
Logo Wahana
PKL
Disusun oleh:
Nama : Ketik nama lengkap
NIM : Ketik NIM
28
UNIVERSITAS Jalan Perintis Kemerdekaan KM. 13,7
Makassar, Sulawesi Selatan
ALMARISAH MADANI www.univeral.ac.id I rektorat@univeral.ac.id
PORTOFOLIO
PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) PBF/APOTEK/PUSKESMAS/RUMAH SAKIT ……
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMARISAH MADANI
Proses belajar:
Hasil belajar:
29
UNIVERSITAS Jalan Perintis Kemerdekaan KM. 13,7
Makassar, Sulawesi Selatan
ALMARISAH MADANI www.univeral.ac.id I rektorat@univeral.ac.id
Kehadiran
No Nama Mahasiswa/NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Mahasiswa 1
2 Mahasiswa 2
3 Mahasiswa 3
4 Mahasiswa 4
5 Mahasiswa dst
Paraf Preseptor
Makassar,…………2023
Preseptor PBF/Apotek/Puskesmas/Rumah Sakit ……
ttd
30
CAPAIAN PEMBELAJARAN DIPLOMA TIGA FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALAMARISAH MADANI (UNIVERAL)
MAKASSAR
Tabel 1. Kompetensi D-III Farmasi bidang Pelayanan Kefarmasian (Apotek, Rumah, Sakit,
Puskesmas) serta skor nilai
No. Nilai
Kegiatan
Kode 4 3 2 1 0
I. Penerimaan resep/salinan resep
I.1 Pemeriksaan kelengkapan resep secara administratif
Mampu mengkaji data yang kurang pada resep terkait kelengkapan
I.1.a
administratif (usia, bobot badan)
I.2 Pemeriksaan kelengkapan resep secara farmasetika
Mampu mendeteksi penulisan nama perbekalan farmasi yang kurang
I.2.a.
sesuai
Mampu mendeteksi penulisan kekuatan perbekalan farmasi yang kurang
I.2.b.
sesuai
Mampu mendeteksi penulisan bentuk perbekalan farmasi yang kurang
I.2.c.
sesuai
Mampu mendeteksi penulisan jumlah perbekalan farmasi yang kurang
I.2.d.
sesuai
Mampu mendeteksi penulisan aturan pakai perbekalan farmasi yang
I.2.e.
kurang sesuai
I.2.f. Mampu mendeteksi adanya duplikasi obat pada resep
Mampu membaca keterangan khusus pada resep/salinan resep (cito, PIM,
I.2.g.
Urgent, iter, nedet, dst)
II. Perhitungan resep
II.1 Perhitungan kebutuhan perbekalan farmasi sesuai dengan resep
II.1.1 Perhitungan kebutuhan perbekalan farmasi untuk resep non-racikan
Mampu menghitung kebutuhan perbekalan farmasi untuk resep/salinan
II.1.1.a
resep non racikan
Mampu menghitung kebutuhan perbekalan farmasi untuk resep/salinan
II.1.1.b
resep non racikan dengan tanda khusus (iter, det, nedet, dst)
Mampu menghitung kebutuhan perbekalan farmasi untuk resep/salinan
resep non racikan jika perbekalan farmasi yang tersedia berbeda
II.1.1.c
kekuatan/bentuk sediaan/bentuk garamnya dengan yang tertera pada
resep/salinan resep
Mampu menghitung kebutuhan perbekalan farmasi untuk resep/salinan
resep non racikan dengan tanda khusus (iter, det, nedet, dst) jika
II.1.1.d
perbekalan farmasi yang tersedia berbeda kekuatan/bentuk sediaan/bentuk
garamnya dengan yang tertera pada resep/salinan resep
II.1.2 Perhitungan kebutuhan perbekalan farmasi untuk resep racikan
Mampu menghitung kebutuhan perbekalan farmasi untuk resep/salinan
II.1.2.a resep racikan (pulvis, pulveris, kapsul, eliksir, suspense, salep, emulsi,
krim, gel, supositoria)
Mampu menghitung kebutuhan perbekalan farmasi untuk resep/salinan
II.1.2.b resep racikan (pulvis, pulveris, kapsul, eliksir, suspense, salep, emulsi,
krim, gel, suppositoria) dengan tanda khusus (iter, det, nedet dst)
Mampu menghitung kebutuhan perbekalan farmasi untuk resep/salinan
resep racikan (pulvis, pulveris, kapsul, eliksir, suspense, salep, emulsi,
II.1.2.c krim, gel, supositoria) jika perbekalan farmasi yang tersedia berbeda
kekuatan/bentuk sediaan/bentuk garamnya dengan yang tertera pada
resep/salinan resep
31
No. Nilai
Kegiatan
Kode 4 3 2 1 0
Mampu menghitung kebutuhan perbekalan farmasi untuk resep/salinan
resep non racikan dengan tanda khusus (iter, det, nedet, dst) jika
II.1.2.d
perbekalan farmasi yang tersedia berbeda kekuatan/bentuk sediaan/bentuk
garamnya dengan yang tertera pada resep/salinan resep
II.2 Perhitungan biaya yang harus dibayarkan oleh pasien
Mampu menghitung biaya yang harus dibayarkan oleh pasien untuk
II.2.a
resep/salinan resep non racikan
Mampu menghitung biaya yang harus dibayarkan oleh pasien untuk
II.2.b. resep/salinan resep non racikan dengan penandaan khusus (iter, nedet, det,
dst)
Mampu menghitung biaya yang harus dibayarkan oleh pasien untuk
II.2.c
resep/salinan resep racikan
Mampu menghitung biaya yang harus dibayarkan oleh pasien untuk
II.2.d
resep/salinan resep racikan dengan penandaan khusus (det, nedet, iter, dst)
Mampu menghitung biaya yang harus dibayarkan oleh pasien untuk
II.2.e resep/salinan resep racikan/non racikan jika pasien tidak bisa membeli
seluruhnya
III Penimbangan
III.a Mampu menentukan cara penimbangan obat/bahan serbuk padat lilin
Mampu menentukan cara penimbangan obat/bahan semi padat (vaselin,
III.b
adeps)
III.c Mampu menentukan cara penimbangan obat/bahan cair
Mampu menentukan cara penimbangan obat/bahan cair kental (ekstrak
III.d
belladon)
III.e Mampu menentukan cara penimbangan obat/bahan oksidator
IV Pengerjaan Resep/Salinan resep
IV.a Mampu mengerjakan resep/salinan resep non racikan
IV.b Mampu mengerjakan resep/salinan resep racikan (pulvis)
IV.c Mampu mengerjakan resep/salinan resep racikan (pulveris)
Mampu membedakan obat/bahan obat yang boleh dan tidak boleh dibuat
IV.d
sediaan pulvis/pulveris
IV.e Mampu mengerjakan resep/salinan resep racikan (kapsul)
IV.f Mampu mengerjakan resep/salinan resep racikan (larutan)
IV.g Mampu mengerjakan resep/salinan resep racikan (suspensi)
IV.h Mampu mengerjakan resep/salinan resep racikan (emulsi)
IV.i Mampu mengerjakan resep/salinan resep racikan (salep/krim)
IV.j Mampu mengerjakan resep/salinan resep racikan (gel)
IV.k Mampu mengerjakan resep/salinan resep racikan (elixir)
V Pemberian informasi
V.1 Informasi pada etiket obat
V.1.a Mampu membedakan penggunaan etiket putih dan etiket biru
Mampu menuliskan aturan pakai dan keterangan lain sesuai dengan
V.1.b
perintah pada resep
V.2 Informasi pada pasien
Mampu memberikan informasi pada pasien terkait dengan indikasi dari
V.2.a
perbekalan farmasi
Mampu memberikan informasi kepada pasien terkait dengan efek
V.2.b
samping dari perbekalan farmasi
Mampu memberikan informasi kepada pasien terkait dengan cara pakai
V.2.c
dari perbekalan farmasi
Mampu memberikan informasi kepada pasien terkait dengan perhatian
V.2.d
dari perbekalan farmasi
Mampu memberikan informasi kepada pasien terkait dengan
V.2.e
kontraindikasi dari perbekalan farmasi
32
No. Nilai
Kegiatan
Kode 4 3 2 1 0
Mampu memberikan informasi kepada pasien terkait dengan cara simpan
V.2.f
dari perbekalan farmasi
VI. Pencatatan/Pelaporan
VI.a Mampu menandai narkotika/psikotropika pada resep
Mampu menyimpan resep narkotika/psikotropika/biasa sesuai dengan
VI.b
persyaratan
Mampu membantu apoteker dalam membuat laporan
VI.c
narkotika/psikotropika
VI.d Mampu membantu apoteker dalam membuat laporan obat generik
VI.e Mampu membantu apoteker dalam membuat laporan prekursor
VII Pelayanan swamedikasi
Mampu memberikan informasi pada pasien terkait dengan indikasi dari
VII.a
perbekalan farmasi yang diperbolehkan diberikan secara swamedikasi
Mampu memberikan informasi kepada pasien terkait dengan efek
VII.b samping dari perbekalan farmasi yang diperbolehkan diberikan secara
swamedikasi
Mampu memberikan informasi kepada pasien terkait dengan cara pakai
VII.c dari perbekalan farmasi yang diperbolehkan diberikan secara
swamedikasi
Mampu memberikan informasi kepada pasien terkait dengan perhatian
VII.d dari perbekalan farmasi yang diperbolehkan diberikan secara
swamedikasi
Mampu memberikan informasi kepada pasien terkait dengan
VII.e kontraindikasi dari perbekalan farmasi yang diperbolehkan diberikan
secara swamedikasi
Mampu memberikan informasi kepada pasien terkait dengan cara simpan
VII.f dari perbekalan farmasi yang diperbolehkan diberikan secara
swamedikasi
Tabel 2. Kompetensi DIII Farmasi bidang Manajemen Farmasi yang harus dicapai pada
PKL (Apotek, Rumah Sakit, Puskesmas) dan skor nilai
No. Nilai
Kegiatan
Kode 4 3 2 1 0
Mampu membantu apoteker membuat perencanaan kebutuhan
I.
Perbekalan farmasi
I.1 Mampu membantu apoteker dalam pemilihan perbekalan farmasi
Mampu menjelaskan kriteria obat yang masuk dalam Daftar obat esensial
I.1.a
nasional (DOEN)
Mampu menjelaskan kriteria obat yang masuk dalam formularium rumah
I.1.b
sakit (Rumah Sakit)
Mampu membedakan obat generik, obat generik dengan merek dagang,
I.1.c
dan obat paten
Mampu membedakan obat dengan kandungan zat aktif tunggal dan
I.1.d
kombinasi/campuran/KDT
Mampu membedakan obat golongan narkotika, psikotropika, prekursor,
I.1.e
obat bebas dan bebas terbatas
Mampu membedakan golongan obat tradisional jamu, obat herbal
I.1.f
terstandar, dan fitofarmaka
I.1.g Mampu membedakan alat kesehatan dan PKRT berdasarkan fungsinya
I.1.h Mampu mengelompokkan obat yang dibutuhkan untuk kejadian bencana
Mampu membedakan indikasi obat dalam rangka pemilihan obat dan
I.1.i
menghindari duplikasi obat
33
No. Nilai
Kegiatan
Kode 4 3 2 1 0
Mampu membedakan golongan/kelas terapi obat dalam rangka pemilihan
I.1.j
obat dan menghindari duplikasi obat
mampu membedakan buku/pedoman dalam perencanaan obat
I.1.k (formularium rumah sakit, DOEN, DPHO dan DO (PT. ASKES), DSO
(PT. JAMSOSTEK), FORNAS BPJS) [Rumah Sakit; Puskesmas]
I.2 Pemilihan metode perencanaan
Mampu membedakan metode perencanaan perbekalan farmasi dengan
I.2.a.
metode konsumsi, morbiditas, dan kombinasi
mampu membantu apoteker dalam mengumpulkan data-data untuk
I.2.b.
perencanaan obat dengan metode konsumsi
mampu membantu apoteker dalam mengumpulkan data-data untuk
I.2.c.
perencanaan obat dengan metode morbiditas
Mampu membantu apoteker dalam menghitung kebutuhan
I.3
perbekalan farmasi
mampu menghitung rata-rata pemakaian perbekalan farmasi dalam
I.3.a
periode tertentu
mampu menghitung total pemakaian perbekalan farmasi dalam periode
I.3.b
tertentu
mampu menghitung persediaan perbekalan farmasi dalam periode
I.3.c
tertentu
I.3.d mampu menghitung stok kerja perbekalan farmasi dalam periode tertentu
I.3.e mampu menghitung stok lead time perbekalan farmasi
mampu menghitung stok optimum perbekalan farmasi dalam periode
I.3.f
tertentu
I.3.g mampu menghitung sisa stok perbekalan farmasi pada periode tertentu
mampu menghitung jumlah perbekalan farmasi yang akan dibutuhkan
I.3.h
pada periode tertentu
mampu menghitung jumlah perbekalan farmasi yang akan
I.3.i
dipesan/diadakan pada periode tertentu
I.3.j mampu menghitung safety stok perbekalan farmasi
I.3.k mampu menghitung kebutuhan obat donasi
Mampu membantu apoteker dalam proses pengadaan perbekalan
II.
farmasi
mampu memproduksi perbekalan farmasi untuk memeluhi
II.1
kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit
II.1.a mampu membuat sediaan/perbekalan farmasi dengan formulasi khusus
II.1.b mampu membuat sediaan/perbekalan farmasi dengan harga murah
mampu membuat sediaan/perbekalan farmasi dengan kemasan yang
II.1.c
lebih kecil
mampu membuat sediaan/perbekalan farmasi yang tidak tersedia
II.1.d
dipasaran
II.1.e mampu membuat sediaan/perbekalan farmasi untuk penelitian
II.1.f mampu membuat sediaan/perbekalan farmasi nutrisi parenteral
II.1.g mampu merekonstitusi obat kanker
Pengadaan perbekalan farmasi melalui Sumbangan/hibah/donasi
II.2
khususnya pada saat bencana
Mampu memahami prosedur pengadaan perbekalan farmasi melalui
II.2.a
sumbangan/hibah/donasi pada saat bencana
Pengadaan perbekalan farmasi melalui lelang/tender di rumah
II.3
sakit/gudang farmasi kota/kabupaten
Mampu membedakan jenis-jenis pengadaan perbekalan farmasi melalui
II.3.a lelang/tender di rumah sakit/gudang farmasi kota/kabupaten (Rumah
Sakit; Puskesmas)
II.4 Pengadaan perbekalan farmasi melalui dropping khususnya pada PBF
34
No. Nilai
Kegiatan
Kode 4 3 2 1 0
cabang/puskesmas/puskesmas pembantu (Puskesmas)
Mampu memahami prosedur pengadaan perbekalan farmasi melalui
II.4.a droping khususnya pada PBF cabang/puskesmas/puskesmas pembantu
(Puskesmas)
Pengadaan perbekalan farmasi melalui pembelian langsung kepada PBF di
II.5
apotek atau rumah sakit (Apotek; Rumah Sakit)
Mampu memahami prosedur pengadaan perbekalan farmasi melalui
II.5.a pembelian langsung pada PBF
(Apotek; Rumah Sakit)
Mampu membedakan surat pesanan untuk obat/bahan obat narkotika,
II.5.b
psikotropika, prekursor, obat bebas dan obat bebas terbatas
III Membantu apoteker pada proses penerimaan perbekalan farmasi
Mampu menelaah kesesuaian jenis dan jumlah perbekalan farmasi yang
III.a
datang dengan surat pesanan
Mampu menelaah kesesuaian jenis dan jumlah perbekalan farmasi yang
III.b
datang dengan faktur
Mampu menelaah keaslian produk/barang/perbekalan farmasi yang
III.c
diterima
III.d Mampu menilai kondisi perbekalan farmasi yang diterima (baik/rusak)
III.e Mampu menelaah kadaluarsa perbekalan farmasi yang diterima
III.f Mampu memberi tanda status barang (karantina, diterima, atau reject)
Mampu mengategorikan Perbekalan farmasi yang harus segera
III.g
dipindahkan ke tempat penyimpanan yang sesuai
IV Mampu menyimpan perbekalan farmasi yang dikelola
IV.1 Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi yang akan disimpan
Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan bentuk
IV.1.a
sediaan
IV.1.b Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan Stabilitas
Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan perundang-
IV.1.c
undangan
IV.1.d Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan mobilitas
IV.1.e Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan kelas terapi
IV.1.f Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan Alfabetis
Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan kategori
IV.1.g kewaspadaan tinggi/high Allert (LASA; Elektrolit Konsentrasi
Tinggi; Sitostatika)
Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan kategori
IV.1.h Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip (NORUM)/ Look Alike Sound
alike (LASA)
IV.1.i Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan FEFO
IV.1.j Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan FIFO
IV.1.k Mampu mengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan LIFO
IV.2 Mampu menyimpan perbekalan farmasi yang diterima
IV.2.a Mampu menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan bentuk sediaan
IV.2.b Mampu menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan Stabilitas
Mampu menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan perundang-
IV.2.c
undangan
IV.2.d Mampu menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan mobilitas
IV.2.e Mampu menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan kelas terapi
IV.2.f Mampu menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan Alfabetis
Mampu menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan kategori
IV.2.g
kewaspadaan tinggi/high Alert
Mampu menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan kategori
IV.2.h
NORUM/LASA
35
No. Nilai
Kegiatan
Kode 4 3 2 1 0
IV.2.i Mampu menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan FEFO
IV.2.j Mampu menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan FIFO
Mampu menyimpan perbekalan farmasi berdasarkan
IV.2.k
(last in first out (LIFO)
MAMPU menyimpan bahan obat, kemasan, obat antara, obat ruahan, obat
IV.2.l
jadi
IV.3 Pengetahuan, sikap dan prilaku
Memahami karakteristik bahan yang dikelola (korosif, mudah meledak,
IV.3.a
mudah menyala, mudah terbakar), beracun, menginfeksi
Mampu membedakan tempat penyimpanan obat termolabil, alat
IV.3.b kesehatan dengan suhu rendah, obat mudah terbakar, obat/bahan
berbahaya, barang karantina
Mampu memahami sarana dan prasarana penyimpanan (palet, rak,
IV.3.c
termometer, higrometer, freezer)
Mampu menggunakan peralatan kerja yang sesuai dengan bahan yang
IV.3.d
dikelola
Memiliki sikap hygiene di tempat kerja (tidak menyimpan makanan,
IV.3.e
minuman dll. ditempat penyimpanan)
IV.3.f Memahami apa yang harus dilakukan bila terjadi kecelakaan kerja
IV.3.g Memiliki sikap jujur, bertanggung jawab, disiplin
Memahami prosedur kerja pengelolaan sediaan untuk menjamin
IV.3.h
keamanan pada produk dan diri sendiri
Memahami tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan kerja
IV.3.i
(APD, alarm kebakaran, alat pemadam kebakaran, dll)
V Mampu mengevaluasi kegiatan penyimpanan Perbekalan farmasi
Mampu mendeteksi tanda-tanda kerusakan pada sediaan/bahan padat
V.a
(tablet, tablet salut, kapsul, serbuk, granul, supositoria)
Mampu mendeteksi tanda-tanda kerusakan pada sediaan/bahan semisolid
V.b
(krim, gel, salep, basis)
Mampu mendeteksi tanda-tanda kerusakan pada sediaan/bahan cair
V.c
(suspensi, emulsi, minyak, cairan dsb)
Mampu mendeteksi tanda-tanda kerusakan pada sediaan steril (infus,
V.d
injeksi parenteral, tetes mata)
V.e Mampu mendeteksi tanda-tanda kerusakan pada vaksin
V.f Mampu mendeteksi tanda-tanda kerusakan pada kemasan primer
V.g Mampu mendeteksi perbekalan farmasi yang kadaluarsa
Mampu mendeteksi perbekalan yang disimpan persediaannya
V.h
berlebih/kurang/kosong
Mampu menghitung tingkat ketersediaan obat untuk mengantisipasi
V.i
kekosongan obat
VI. Mampu membuat pencatatan dan pelaporan
Mampu mencatat dan melaporkan perubahan suhu dan kelembaban di
VI.a
tempat penyimpanan
VI.b Mampu mencatat penerimaan, pengeluaran dan sisa akhir pada kartu stok
Mampu menghitung harga jual apotek dengan factor pengali/laba yang
VI.c
sudah ditetapkan (Apotek)
mampu membuat laporan terkait dengan kesalahan, barang rusak/rusak,
VI.d
kehilangan barang pada apoteker
Mampu membuat laporan kegiatan pengelolaan barang (stok opname,
VI.e
laporan tahunan, laporan distribusi, laporan pembelian, dsb)
Mampu mengarsipkan semua dokumen terkait dengan pengelolaan
VI.f
perbekalan farmasi
VII Mampu Mendistribusikan perbekalan farmasi
VII.a Mampu mengambil obat atau perbekalan farmasi berdasarkan surat
36
No. Nilai
Kegiatan
Kode 4 3 2 1 0
pesanan (kadaluarsa, FEFO)
Mampu memahami pemilihan bahan pengemas pada sediaan
VII.b
farmasi/perbekalan farmasi
VII.c Mampu membedakan bahan pengemas dan kegunaannya
VII.d Memahami dokumen pengiriman barang
Mampu memilihkan metode/alat yang digunakan untuk mengirimkan
VII.e
obat/alat kesehatan khusus
mampu menjaga obat/bahan obat tidak mencemari atau tercemar oleh
VII.f
produk lain
Mampu melakukan tindakan pencegahan terhadap pencurian, tumpahan
VII.g
atau kerusakan
Mampu menjaga obat/bahan obat tidak rusak oleh cahaya, kelembaban,
VII.h
suhu, dan kondisi lain
VII.i Mampu menjaga rantai dingin untuk produk vaksin (Puskesmas)
Mampu membedakan sistem distribusi di rumah sakit (sentralisasi,
VII.j desentralisasi, floor stock, resep individu, dispensing dosis unit atau
kombinasi) (Rumah Sakit)
Mampu menghitung obat yang akan didistribusikan berdasarkan berbagai
VII.k metode ((sentralisasi, desentralisasi, floor stock, resep individu, dispensing
dosis unit atau kombinasi) (Rumah Sakit)
Mampu memahami alur sistem distribusi obat di rumah sakit ((sentralisasi,
VII.l desentralisasi, floor stock, resep individu, dispensing dosis unit atau
kombinasi) (Rumah Sakit)
Mampu memastikan bahwa obat/bahan obat yang disalurkan kepada
VII.m
pihak yang berhak atau berwenang
VIII Pemusnahan Perbekalan Farmasi
Mampu mengelompokkan obat yang akan dimusnahkan berdasarkan
VIII.a
bentuk sediaan
Mampu mengelompokkan obat yang akan dimusnahkan berdasarkan
VIII.b
perudang-undangan
Mampu mengelompokkan obat yang akan dimusnahkan berdasarkan kelas
VIII.c
terapi
VIII.d Memahami beberapa metode pemusnahan
VIII.e Memahami proses pemusnahan obat dan perbekalan farmasi
37