Anda di halaman 1dari 3

5.

Klasifikasi luka bakar


Untuk membantu mempermudah penilaian dalam memberikan terapi dan perawatan, luka
bakar diklasifikasikan berdasarkan penyebab, kedalaman luka, dan keseriusan luka, yakni :
1. Berdasarkan penyebab
- Luka bakar karena api
- Luka bakar karena air panas
- Luka bakar karena bahan kimia
- Luka bakar karena listrik
- Luka bakar karena radiasi
- Luka bakar karena suhu rendah (frost bite).
2. Berdasarkan kedalaman luka bakar
a. Luka bakar derajat I
 Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis
 Tampak merah dan kering seperti luka bakar matahari
 Tidak dijumpai bulae
 Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi
 Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 5-10 hari
 Gejala Luka Bakar
 Kering tidak ada gelembung
 Oedem minimal ata tudak ada
 Pucat bila ditekan dengan ujung jari, berisi kembali bila tekanan dilepas
b. Luka bakar derajat II
 Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi
disertai proses eksudasi.
 Dijumpai bulae.
 Nyeri karena ujung-ujung saraf teriritasi.
 Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi diatas kulit
normal.
 Gejala Luka Bakar
 Blister besar dan lembab yang ukurannya bertambah besar
 Pucat bila ditekan dengan ujung jari
 Bila tekanan dilepas berisi kembali
Luka bakar derajat II ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
 Derajat II dangkal (superficial)
Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis.
Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih
utuh. Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 10-14 hari.
 Derajat II dalam (deep)
- Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis.
- Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea
sebagian besar masih utuh.
- Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung epitel yang tersisa. Biasanya
penyembuhan terjadi lebih dari sebulan.
c. Luka bakar derajat III
Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih dalam. Organ-organ
kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea mengalami kerusakan.
Tidak dijumpai bulae. Kulit yang terbakar berwarna putih hingga merah, coklat atau
hitam Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai eskar.
Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung-ujung saraf sensorik
mengalami kerusakan/kematian.
Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi proses epitelisasi spontan dari dasar luka.
 Gejala Luka Bakar
 Kering disertai kulit mengelupas
 Pembuluh darah seperti orang terlihat dibawah kulit yang mengelupas
 Gelembung jarang, dindingnya sangat tipis dan tidak membesar
 Tidak pucat bila ditekan
3. Berdasarkan tingkat keseriusan luka
American Burn Association menggolongkan luka bakar menjadi tiga kategori, yaitu:
a. Luka bakar mayor
o Luka bakar dengan luas lebih dari 25% pada orang dewasa dan lebih dari 20%
pada anak-anak.
o Luka bakar fullthickness lebih dari 20%.
o Terdapat luka bakar pada tangan, muka, mata, telinga, kaki, dan perineum.
o Terdapat trauma inhalasi dan multiple injuri tanpa memperhitungkan derajat dan
luasnya luka.
o Terdapat luka bakar listrik bertegangan tinggi.
b. Luka bakar moderat
o Luka bakar dengan luas 15-25% pada orang dewasa dan 10-20% pada anak-anak.
o Luka bakar fullthickness kurang dari 10%.
o Tidak terdapat luka bakar pada tangan, muka, mata, telinga, kaki, dan perineum.
c. Luka bakar minor
Luka bakar minor seperti yang didefinisikan oleh Trofino (1991) dan Griglak (1992)
adalah :
o Luka bakar dengan luas kurang dari 15% pada orang dewasa dan kurang dari 10
% pada anak-anak.
o Luka bakar fullthickness kurang dari 2%.
o Tidak terdapat luka bakar di daerah wajah, tangan, dan kaki.
o Luka tidak sirkumfer.
o Tidak terdapat trauma inhalasi, elektrik, fraktur.

Anda mungkin juga menyukai