Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN

“MODEL EMPIRIS PENGARUH DOSIS PUPUK PADA


PERTUMBUHAN TUNAS DAN BOBOT KERING TANAMAN
KACANG TANAH”

Disusun Oleh:
Nama : Achmad Fakhrul Arif
NIM : 175040207111040
Kelas :E

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
MALANG
2020
A. Analisis Data
Berdasarkan data dalam jurnal yang telah didapatkan, terdapat
pengamatan berupa panjang tunas tanaman kacang tanah dengan 7
perlakuan dosis pupuk, yaitu :
PM0 : ½ R (Urea, SP36 dan KCL)
PM1 : R (Urea, SP36 dan KCL)
PM2 : 50 kg/ha pupuk NPK + ½ R (Urea, SP36 dan KCL)
PM3 : 100 kg/ha pupuk NPK + ½ R (Urea, SP36 dan KCL)
PM4 : 150 kg/ha pupuk NPK + ½ R (Urea, SP36 dan KCL)
PM5 : 200 kg/ha pupuk NPK + ½ R (Urea, SP36 dan KCL)
PM6 : 250 kg/ha pupuk NPK + ½ R (Urea, SP36 dan KCL)
Didapatkan hasil sebagai berikut :

Hubungan Dosis Pupuk terhadap Panjang Tunas


Kacang Tanah
Dosis Pupuk (g) Panjang Tunas Kacang Tanah (cm)
PM0 73,5
PM1 78,3
PM2 79,8
PM3 87,3
PM4 86,3
PM5 97,5
PM6 11,9
Berdasarkan data yang didapatkan, model yang mampu dibentuk
untuk menggambarkan hasil tersebut adalah model Linear, Exponential,
Linear Forecraft dan Moving Average.

B. Ringkasan
Jurnal tersebut menjelaskan tentang pengaruh dosis pupuk majemuk NPK
terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Dalam pengamatan
panjang tunas tanaman kacang tanah, didapatkan hasil yang berbeda-beda
pada 90 HST karena 7 perlakuan yang diaplikasikan. Berdasarkan hasil
yang didapatkan, panjang tunas kacang tanah yang paling tinggi adalah
dengan perlakuan PM6 yaitu penambahan 250 kg/ha pupuk NPK + ½ R
(Urea, SP36 dan KCL). Hal tersebut dikarenakan tanaman kacang tanah
sangat membutuhkan unsur NPK dan Ca yang cukup untuk kebutuhan
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Selain panjang tunas yang
selalu linear ke atas, jumlah polong pun juga sama, yaitu linear ke atas,
Karena proses pembentukan polong hingga pengisianya sanga
membutuhkan unsur NPK dan Ca.

Hubungan Dosis Pupuk terhadap Panjang Tunas


Kacang Tanah
Dosis Pupuk (g) Panjang Tunas Kacang Tanah (cm)
PM0 73,5
PM1 78,3
PM2 79,8
PM3 85,1
PM4 87,3
PM5 86,3
PM6 97,5
Berdasarkan data di atas, jika dibentuk dengan model dengan bantuan
aplikasi Microsoft Excel maka akan menjadi :
a. Model Exponential

Panjang Tunas Kacang Tanah (cm)


Model Exponential
120

100 97.5
85.1 87.3 86.3 Panjang Tunas Kacang Tanah
80 78.3 79.8 (cm)
73.5 Exponential (Panjang Tunas
60 Kacang Tanah (cm))

40

20

0
PM0 PM1 PM2 PM3 PM4 PM5 PM6
b. Model Linear

Panjang Tunas Kacang Tanah (cm)


Model Linear
120

100 97.5
85.1 87.3 86.3 Panjang Tunas Kacang Tanah
80 78.3 79.8 (cm)
73.5 Linear (Panjang Tunas
60 Kacang Tanah (cm))

40

20

0
PM0 PM1 PM2 PM3 PM4 PM5 PM6

c. Model Linear Forecraft

Panjang Tunas Kacang Tanah (cm)


Model Linear Forecraft
120

100 97.5
85.1 87.3 86.3 Panjang Tunas Kacang Tanah
80 78.3 79.8 (cm)
73.5 Linear (Panjang Tunas
60 Kacang Tanah (cm))

40

20

0
PM0 PM1 PM2 PM3 PM4 PM5 PM6
d. Model Moving Average

Panjang Tunas Kacang Tanah (cm)


Model Moving Average
120

100 97.5
85.1 87.3 86.3 Panjang Tunas Kacang Tanah
80 78.3 79.8 (cm)
73.5 Moving average (Panjang
60 Tunas Kacang Tanah (cm))

40

20

0
PM0 PM1 PM2 PM3 PM4 PM5 PM6

Berdasarkan grafik model yang ada, terdapat hasil yang tidak


selisih jauh antara perlakuan PM0 hingga PM6. Setiap perlakuan
menunjukan adanya peningkatan panjang tunas, dimana pada
perlakuan PM0 menunjukan panjang tunas sebesar 73,5 cm, perlakuan
PM1 menunjukan panjang tunas sebesar 78,3 cm, perlakuan PM2
menunjukan panjang tunas sebesar 79,8 cm, perlakuan PM3
menunjukan panjang tunas sebesar 85,1 cm, perlakuan PM4
menunjukan panjang tunas sebesar 87,3 cm, perlakuan PM5
menunjukan panjang tunas sebesar 86,3 cm, dan perlakuan PM6
menunjukan panjang tunas sebesar 97,5 cm. Jika dilihat model di atas,
lebih sesuai dengan model linear karena adanya peningkatan yang
secara berangsur-angsur dan tidak mengalami penurunan sesuai
dengan perlakuan yang diaplikasikan.

Anda mungkin juga menyukai