)
Osbeck) Isolation of hesperidine from rind of citrus fruits
(Citrus sinensis (L.) Osbeck)
ABSTRAK
Jeruk selama ini diambil buahnya untuk dikonsumsi dan daunnya digunakan sebagai bumbu dapur. Kulit buah
jeruk mengandung senyawa hesperidin. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi
hesperidin yang terdapat pada ekstrak metanolik kulit buah jeruk manis (Citrus sinensis), yang diharapkan dapat
memberikan sumbangan informasi mengenai hesperidin sebagai suatu senyawa pemandu dalam merancang
obat baru. Identifikasi dilakukan dengan cara KLT menggunakan selulosa dan silika sebagai fase diam dan
fase gerak TBA 3:1:1, hasil positif terhadap uap amonia berupa bercak berwarna kuning terang dibawah sinar
UV 366 nm dan UV 254 nm. Penentuan titik leleh digunakan untuk mengetahui kemurnian isolat. Identifikasi
dilanjutkan dengan metode spektrofotometri UV dan spektrofotometri infra merah. Hasil yang diperoleh
dari KLT, nilai Rf dari kulit buah jeruk manis jeruk 0,83 sedangkan nilai Rf pembanding hesperidin 0,83.
Hasil spektrum UV dan IR menunjukkan bahwa isolat identik dengan hesperidin baku.
ABSTRACT
Citrus fruit (Citrus sinensis) has been taken for consumption and the leaves are used as herbs. Rind of citrus
fruits contain compounds named hesperidin. This study aimed to isolate and identify hesperidin contained in
sweet citrus fruit rind methanolic extract, which is expected to provide information of the compounds
hesperidin as a guide in designing new drugs. Identification is done by TLC using cellulose and silica as the
stationary phase and mobile phase TBA 3:1:1, tested positive for ammonia vapor in the form of patches of
bright yellow light under UV 366 nm and UV 254 nm. Determination of the melting point is used to determine
the purity of the isolates. Identification followed by UV spectophotometry method and infrared
spectrophotometry. The results obtained from TLC, Rf value of sweet orange citrus was 0.83 while the Rf value
of hesperidin was 0.83. UV and IR spectra showed that the isolates are identical with standard hesperidin.
konstan dan dilihat hasil kadar air dalam satuan GF254. Isolat dan pembanding, masing-masing
persen b/b (%). dilarutkan dalam metanol kemudian ditotolkan
Identifikasi kulit buah jeruk dimaksudkan pada fase diam dan dikembangkan dengan
untuk menetapkan kebenaran sampel kulit buah fase gerak sampai batas eluasi, selanjutnya
jeruk. Penyiapan sampel terlebih dahulu dengan dikeringkan dan dilakukan identifikasi noda
menambahkan 100 ml air panas pada serbuk di bawah sinar UV 366 nm. Digunakan uap
setinggi 1 cm pada tabung reaksi kemudian amonia sebagai penampak noda kemudian
dididihkan selama 15 menit dan filtrat disaring dihitung nilai Rf. Nilai Rf yang diperoleh dari
setelah dingin, selanjutnya disebut filtrat serbuk. isolat dibandingkan dengan nilai Rf pembanding
Pembuatan ekstrak metanolik kulit buah jeruk hesperidin.
Serbuk dari masing-masing kulit Penentuan jarak leleh
buah jeruk ditimbang 50 g, dibungkus dan Penentuan jarak leleh isolat kulit buah
dimasukkan ke dalam alat soxhlet. Soxhletasi jeruk manis dengan alat elektro thermal melting
dilakukan menggunakan pelarut petroleum point apparatus. Glikosida flavonoid (hesperidin)
eter sampai mendidih. Selanjutnya ampas yang memisah keluar sebagai serabut-serabut yang
bebas lipid disoxhletasi mengguanakan metanol tidak berwarna, dengan jarak leleh 2520C-2540C.
sampai hasilnya tidak berwarna. Hasil soxhletasi Identifikasi isolat dengan spektrofotometer UV
diuapkeringkan, kemudian ekstrak dikristalkan Spektrum serapan kandungan kimia
dengan penambahan asam asetat glasial yang tumbuhan dapat diukur dalam larutan yang encer
selanjutnya disebut isolat kulit buah jeruk dengan blanko pelarut metanol menggunakan
(Krishnawasmy, 1996). spektrofotometer UV, senyawa yang tidak
Identifikasi kandungan flavonoid isolat kulit buah berwarna nampak pada rentang 200-400 nm,
jeruk senyawa berwarna nampak pada rentang 200-
Identifikasi adanya flavonoid isolat 700 nm.
kulit buah jeruk dilakukan menggunakan Identifikasi isolat dengan IR
reaksi kimia warna yaitu dengan uji Shinoda. Cuplikan yang berupa cairan ditempatkan
Isolat ditambahkan dengan serbuk magnesium dalam film tipis di antara dua lapis KBr yang
ditambah etanol 70% ditambah asam klorida transparan terhadap infra merah. Karena
pekat setetes demi setetes, bila terjadi digunakan KBr dan harus dijaga tetap kering
warna ungu, maka positif untuk flavonoid dan selalu dipegang pada ujung-ujungnya
(Krishnawasmy, 1996). (Sastrohamidjojo, 2001).
Identifikasi isolat dengan KLT
Isolat diidentifikasi secara kromatografi HASIL DAN PEMBAHASAN
lapis tipis menggunakan fase gerak TBA Determinasi tanaman buah jeruk manis
(t-butanol:asam asetat: air dengan perbandingan (Citrus sinensis (L.) Osbeck)
3:1:1 dan fase diam selulosa dan silika gel Rujukan determinasi menggunakan buku
Backer (1968) diperoleh hasil determinasi buah Saponin Terbentuk Busa setinggi
busa setinggi 1-10 cm. Busa
jeruk manis sebagai berikut:
±1 cm, busa tidak hilang
tidak hilang. (Anonim,1995)
1b-2b-3b-4b-12b-13b-14b-17b-18b-19b-20b- Minyak Terbentuk Warna merah
21b-22b-23b-24b-25b-26b-27a-28b-29b-30b- Atsiri warna merah
31a-32a-33b-35a-36d-37b-38b-39b-41b-42b-
44b-45b-46e-50b-51b-53b-54b-56b-57b-58b- Hasil positif identifikasi kandungan kimia,
59d-72b-73b-74a-75b-76a-77a-78b-103c- menunjukan bahwa serbuk kulit buah jeruk
104b-106b-107a-108b-109a-110a-111b-112b- manis mengandung senyawa flavonoid, saponin,
114b_________________________________133. Rutaceae. minyak atsiri yang sesuai dengan pustaka.
1b- 2a-3a_________________________________23. Citrus. Hasil ekstraksi serbuk kulit buah jeruk manis
1a-2b-3b______________Citrus sinensis ( L. ) Osbeck. Serbuk kulit buah jeruk manis sebanyak 50
g disoxhletasi dengan pelarut petroleum eter.
Hasil pembuatan serbuk Soxhletasi dilanjutkan dengan menggunakan
Kulit buah jeruk manis diserbuk dengan pelarut metanol. Hasil ekstrak soxhletasi dapat
blender diperoleh serbuk dengan bobot 400 g dilihat pada Tabel 2.
sinar UV 366 nm, sedangkan pemeriksaan KLT Hasil Penentuan jarak leleh
menggunakan fase diam silika gel GF 254 dan fase Penentuan jarak leleh isolat kulit buah
gerak TBA (3:1:1) didapatkan hasil berupa noda jeruk manis dengan alat elektro thermal melting
yang berwarna coklat muda setelah diuapi point aparatus didapatkan hasil 2580C-2620C
dengan uap ammonia berwarna kuning terang sedangkan hesperdin pembanding jarak
di bawah sinar UV 366 nm. lelehnya adalah 2580C-2620C.
Hasil identifikasi isolat dengan
spektrofotometer UV
Spektrum serapan UV dari isolat kulit buah
jeruk manis memiliki 2 puncak yaitu 280 nm dan
229 nm dengan harga absorbansi 2,0918 dan
4,0840, sedangkan Hesperdin pembanding
spektrum serapan UV memiliki 2 puncak yaitu
(i) (ii) 282 nm dan 228 nm dengan harga absorbansi
Gambar 1. Kromatogram isolat kulit buah jeruk manis 2,3087 dan 4,0610. Hasil spektrum serapan UV
dan pembanding hesperidin dengan fase isolat dan pembanding selengkapnya dapat dilihat
diam (i) selulosa, (ii) Silika Gel GF254 dan pada Gambar 2 dan 3.
fase gerak TBA (3:1:1) diamati di bawah
sinar UV 366 nm
Tabel 3. Data kromatogram isolat kulit buah jeruk bali, kulit buah jeruk manis, dan pembanding hesperidin
Silika Gel Kulit buah jeruk manis kuning muda kuning terang 0,83
GF254
Hesperidin pembanding kuning muda kuning terang 0,83