Anda di halaman 1dari 36

LAPORANSMALL GROUP DISCUSSION

LBM 1 ”JALAN YANG PANJANG ”


BLOK UROREPRO 1

Disusun oleh :
Kelompok 4
Anggota
1. Wahyu Septhian Adiguna NIM : 018.06.0026
2. Kinanti Puji Lestari NIM : 018.06.0028
3. Mayditya Biman Surya NIM : 018.06.0033
4. Aprilia Rahmawati NIM : 018.06.0034
5. I Gde Sadhu Dharmika Utarayana NIM : 018.06.0035
6. Gde Pande Rodriawan NIM : 018.06.0036
7. Nameira Fayruz Alfina Shammakh NIM : 018.06.0041
8. Dinda Lini Ayunda NIM : 018.06.0043
9. Sugiarti Rizki Utami NIM : 018.06.0046
10. Lalu Afrial Imam Anugrah NIM : 018.06.0050
Tutor: dr. Ronanarasafa, S.Ked.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
TAHUN 2018/2019

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 1


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat-Nya penulis dapat melaksanakan dan menyusun makalah yang
berjudul “Jalan Yang Panjang” tepat pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi prasyarat sebagai syarat nilai
SGD (Small Group Discussion). Dalam penyusunan makalah ini, penulis
mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
yang tulus kepada :
1. dr. Ronanarasafa, S.Ked., selaku tutor dan fasilitator SGD (Small Group
Discussion) kelompok penulis.
2. Bapak/Ibu Dosen Universitas Islam Al-Azhar yang telah memberikan
masukan terkait makalah yang penulis buat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai
pihak.

Mataram, 29 Maret 2019

Penulis

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 1
1.2 Tujuan.......................................................................................
1.3 Manfaat.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial.............................................................................
2.2 Sekrenario LBM........................................................................
2.3 Pembahasan LBM.....................................................................
I. Klarifikasi Istilah (Terminologi)......................................
II. Identifikasi Masalah.........................................................
III. Brain Storming................................................................
IV. Rangkuman Permasalahan...............................................
V. Learning Issue.................................................................
VI. Refrensi............................................................................
VII. Pembahasan Learning Issue............................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya tubuh manusia terus mengalami metabolism untuk
keberlangsungannya kehidupan. Keberlangsungan hidup membutuhkan suatu
kondisi stabil di dalam tubuh atau yang biasa disebut homeostatis. Ada
banyak sistem – sistem yang bekerja dalam menjaga keseimbangan tubuh,
salah satunya adalah sistem urogenital. Secara fisiologis sistem urogenital
dibagi menjadi dua komponen yaitu sistem urinarium dan sistem genitalia.
Sistem urinarium atau perkemihan adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat – zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh dan menyerap zat – zat yang masih diperlukan oleh
tubuh. Zat – zat yang tidak diperlukan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih). Sistem saluran kemih terdiri dari ginjal,
ureter, kandung kemih (vesikaurinaria), dan uretra.
Sistem genitalia atau reproduksi adalah suatu sistem organ seks yang
bekerjasama untuk tujuan reproduksi seksual. Dalam LBM 1 ini, lebih
dikhususkan kepada organ genital pria, yang terdiridari organ dalam dan
organ luar. Organ reproduksi dalam pria terdiri dari testis, epididymis, vas
deferens, saluran ejakulasi, uretra, vesikulaseminalis, kelenjar prostat, dan
kelenjar cowper. Sedangkan, organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan
skrotum.
Meskipun kedua sistem ini berbeda namun, keduanya memiliki
hubungan yang erat baik secara embriologi dan anatomi. Dalam memahami
sistem urogenital, kita perlu memahami kedua sistem tersebut secara anatomi,
embriologi, histologi, dan fisiologinya sehingga dapat memepermudah dalam
mengkolerasikan dengan sistem ataupun organ lain baik secara fisiologi
maupun patologi.

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 4


1.2 Tujuan Makalah
Agar mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguraikan serta
menjelaskan secara keseluruhan mengenai sistem urogenital, baik secara
anatomi, embriologi, histologi, dan fisiologinya sehingga dapat
memepermudah dalam mengkolerasikan dengan sistem ataupun organ lain
baik secara fisiologi maupun patologi.

1.3 Manfaat Makalah


1. Dapat mengetahui dan memahami embriologi sistem urogenital
2. Dapat mengetahui dan memahami anatomi tractus uropoetika
3. Dapat mengetahui dan memahami anatomi sistem reproduksi pria
4. Dapat mengetahui dan memahami histologi tractus uropoetika
5. Dapat mengetahui dan memahami histologi sistem reproduksi pria
6. Dapat mengetahui dan memahami fungsional danfisiologi tractus
uropoetika dan sistem reproduksi pria serta kolerasinya
7. Dapat mengetahui dan memahami pembuluh darah yang berperan dalam
sistem reproduksi pria

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 5


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Hari/Tanggal Sesi 1 : Senin, 25 Maret 2019
Hari/Tanggal Sesi 2 : Rabu, 27 Maret 2019
Tutor : dr. Ronanarasafa, S.Ked
Ketua : I Gde Sadhu Dharmika Utarayana
Sekretaris : Dinda Lini Ayunda

2.2 Skenario LBM

JALAN YANG PANJANG


Sony, seorang siswa SMU membaca sebuah cerita di majalah tentang
seorang ibu yang ingin mendonorkan ginjal pada anaknya yang mengalami
gagal ginjal. Tetapi ternyata setelah dilakukan pemeriksaan, ibu ini hanya
memiliki satu ginjal sehingga ibu tersebut tidak dapat menolong anaknya dan
terpaksa mencari donor yang lain. Sony bertanya pada kakaknnya seorang
mahasiswa kedokteran tentang ibu yang memiliki satu ginjal tersebut.
Kakak sony menjelaskan bahwa dalam keadaan normal ginjal itu ada dua
buah demikian juga dengan ureter, tapi kalau terjadi gangguan pembentukan
selama dalam kandungan maka berbagai kelainan dapat terjadi.
Sony menanyakan pada kakaknnya bagian apa dari system urinarius
yang menghasilkan urin. Kakaknnya menjelaskan bahwa yang membentuk
urin adalah ginjal, tepatnnya pada bagian yang di sebut nefron, yang terdiri
dari glomelurus, kapsula bowman dan berbagai tubulus, sambil menunjukan
gambaran anatomi dan histologinnya.
Kakak sony juga mengatakan bahwa urin itu dibentuk dari penyaringan
darah yang mengalir ke ginjal melalui arteri. Sony sangat senang dengan
penjelasan tersebut dan merasa tertarik untuk masuk FK seperti kakaknya.
Bagaimana anda menjelaskan hal yang di sampaikan oleh kakak sony?

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 6


2.3 Pembahasan LBM
2.3.1 Klarifikasi Istilah
NO. TERMINOLOGI PENJELASAN
Suatu tabung fibro muskular yang mampu
1. Ureter mendorong urin bergerak dari ginjal menuju
vesikaurinaria.(Ganong,W.F.2009)
Suatu organ yang berperan penting dalam
mempertahankan homeostasis dengan mengatur
konsentrasi berbagai konsitien plasma, khususnya
2. Ginjal
elektrolit dan air, dan dengan mengeliminasi semua
sampah metabolik (kecuali karbondioksida yang di
keluarkan paru). (Sherwood, L. 2014)
Suatu system tempat terjadinya proses penyaringan
darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
3. Sistem urinaria
masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan
dikeluarkan berupa urine. (Sherwood, L. 2014)
Suatu unit fungsional di ginjal yang terdiridari
glomerulus, kapsula Bowman, tubulus kontortus
4. Nefron
proksimal, lengkung (ansa) Henle, tubulus kontortus
distal, dan tubulus kolektivus. (Tortora, 2016)
Semacam kantong/kapsul yang membungkus
5. Kapsula Bowman glomerulus. Kapsula Bowman ditemukan oleh Sir
William Bowman. (Wibowo, D. S. 2011)
Tempat penyaringan darah yang akan menyaring air,
6. Glomerulus garam, asam amino, glukosa, dan urea.
Menghasilkan urin primer. (Guyton and Hall, 2012)
Suatu saluran berbentuk tabung dari nefron yang
berperan dalam proses pembentukan urine. Tubulus
7. Tubulus ginjal terbagi menjadi tubulus kontortus proksimal,
lengkung (ansa) Henle, tubulus kontortus distal, dan
tubulus kolektivus. (Tortora, 2016)

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 7


Suatu cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal
yang kemudian akan di keluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinasi. Ekskresi urin diperlukan
8. Urin
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring ginjal untuk menjaga homeostasis
cairan tubuh. (Guyton and Hall, 2012)
Suatu sindrom klinis yang ditandai dengan
penurunan laju filtrate glomerulus (LFG) secara
mendadak yang disertai dengan akumulasi nitrogen
dan sisa metabolism tubuh. Gagal ginjal pada tahap
9. Gagal ginjal
ini bersifat akut dan dapat disebabkan oleh perfusi
ginjal yang tidak adekuat (prarenal), penyakit ginjal
intrinsik (renal), dan obstruksi saluran kemih
(pascarenal) (Suhardjono, 2001).
Suatu metode terapi dengan cara “memanfaatkan”
sebuah ginjal sehat (yang diperoleh melalui proses
pendonoran) melalui prosedur pembedahan. Ginjal
10. Donor ginjal
sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup
(donor hidup) atau yang baru saja meninggal (donor
kadaver). (Baron, DN. 2007)
Pembuluh darah yang mengalirkan darah dari
11. Arteri jantung keseluruh bagian badan ,tempat penyaluran
transportasi atau komunikasi utama. (KBBI)

2.3.2 Identifikasi Masalah


1. Proses pembentukan urin?
2. Peran ginjal bagi tubuh?
3. Bagian sistem urinarius?

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 8


4. Apa fungsi uretra dan kantung kemih?

2.3.3 Brain Storming


1. Proses pembentukan urin?
Jawab :
Ginjal merupakan salah satu organ yang berperan dalam system
ekskresi. Ekskresi adalah pengeluaran zat-zat yang sudah tidak
dibutuhkan oleh tubuh. Ginjal merupakan tempat yang digunakan
untuk membuang zat sisa metabolism dalam bentuk urine.
Urine adalah cairan sisa hasil metabolisme yang dieksresikan oleh
ginjal. Sebagai sisa hasil metabolisme urine harus dikeluarkan dari
tubuh karena apabila tidak maka akan mengakibatkan keracunan.
Kandungan urine terdiri dari bahan terlarut yang merupakan sisa
metabolism seperti urea, garam terlarut, dan materi organik.
Pembentukan urine terdiri dari tiga proses yaitu Filtrasi,
Reabsorbsi, dan Augmentasi.

1. Filtrasi (Penyaringan)
Tahap filtrasi merupakan tahapan pertama pembentukan urine.
Proses filtasi terjadi ketika darah memasuki glomerulus sampai
ke kapsula bowman dengan menembus membran-membran

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 9


filtrasi. Membran filtrasi terdiri dari lapisan selendotelium
glomerulus, membrane basiler, dan epitel kapsula bowman.
Sel-sel kapiler glomerulus memiliki struktur yang berpori,
bertekanan dan permeabilitas yang tinggi sehingga akan
mempermudah proses filtrasi.
Darah dari arteriol akan memasuki glomerulus melewati
membrane filtrasi hingga akhirnya sampai kekapsula bowman.
Proses filtrasi tersebut menyebabkan keeping darah dan protein
plasma akan tertahan dan tidak dapat melewati membrane
filtrasi. Namun, komponen-komponen dengan ukuran lebih
kecil yang terlarut di dalam plasma darah seperti glukosa, asam
amiono, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat
melewati membrane filtrasi tersebut Hasil dari filtrasi di
glomerulus di sebut urine primer atau filtrate glomerulus. Urine
primer atau filtrat glomerulus mengandung asam amino,
glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.
2. Reabsorbsi (Penyerapankembali)
Setelah mengalami tahap filtrasi, selanjutnya filtrat glomerulus
atauurine primer akan memasuki tahap reabsorbsi.
Reabsorbsi merupakan suatu tahap dimana zat-zat yang masih
berguna untuk tubuh diserap kembali. Zat-zat yang masih
diperlukan di dalam filtrat glomerulus atau urin primer akan
diserap kembali di tubulus kontortus proksimal
sampai lengkung henle.
Diserapnya kembali zat-zat yang masih dibutuhkan pada
tubulus ini melalui dua cara; gula dan asam amino akan diserap
kembali melalui proses difusi, sedangkan air akan diserap
kembali melalui proses osmosis. Penyerapan air
terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Sehingga den
gan itu dapat diketahui, zat-zat yang masih berguna pada urine
primer dan akan diserap kembali pada tahap reabsorsi adalah

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 10


glukosa, asam amino, dan air. Glukosa dan asam amino akan
dikembalikan ke darah. Setelah dilakukan penyerapan kembali
zat-zat yang masih berguna, maka akan menghasilkan urine
skunder atau filtrate tubulus.
3. Augmentasi
Augmentasi merupakan tahapan akhir dalam pembentukan
urine dimana terjadinya proses penambahan zat sisa dan urea.
Urine skunder atau filtrate tubulus yang telah melewati
lengkung henle menuju tubulus kontortus distal dan mengalami
tahapan augmentasi.
Pada proses augmentasi akan terjadi penambahan zat-zat sisa
oleh darah yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh seperti ion
H+, K+, NH3, dan kreatinin. Pengeluaran ion H+ dilakukan
untuk menjaga pH darah.
Proses augmentasi menghasilkan urine sesungguhnya dan
mengandung sedikit air. Urine sesungguhnya mengandung
urea, asam urine, amonia, sisa pembongkaran protein, dan zat-
zat berlebihan dalam darah (vitamin, obat-obatan,hormon,
garam mineral).
Dari tubulus kontortus distal, urine akan menuju
tubulus kolektivus untuk dibawa menuju pelvis, selanjutnya
menuju  vesikaurinaria melalui ureter. Apabila vesikaurinaria
telah penuh terisi urin, dinding vesikaurinaria akan tertekan
sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urine akan keluar
melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra
adalah air,garam, urea dan sisasubstansilain, misalnya pigmen
empedu yang berfungsimemberiwarna dan bau pada urin.
2. Peran ginjal bagi tubuh?
Jawab:
Ginjal (renal) terletak di sepanjang dinding otot bagian belakang
(otot posterior) rongga perut. Bentuk organ ini mirip seperti

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 11


kacang yang ukurannya sebesar kepalan tangan, dengan panjang
sekitar 12 sentimeter dan lebar 6 sentimeter.
Sama seperti organ lainnya, ginjal berperan penting dalam tubuh
manusia. Fungsi ginjal yang paling utama adalah menyaring zat-
zat buangan (limbah) dalam tubuh, baik yang berasal dari
makanan, obat-obatan, maupun zat beracun.
Ginjal menyaring 200 liter darah setiap hari. Dari sekian banyak
darah yang disaring, terdapat 2 liter zat buangan yang harus
dikeluarkan lewat urine. Karena itulah, organ ini dilengkapi
dengan sepasang ureter, sebuah kandung kemih, dan uretra yang
akan membawa urine keluar dari tubuh.
Selain membuang zat-zat sisa dalam tubuh, organ vital ini juga
dapat menyerap kembali zat-zat yang dibutuhkan tubuh, seperti
asam amino, gula, natrium, kalium, dan nutrisi lainnya. Fungsi
ginjal tersebut ternyata dipengaruhi oleh kelenjar adrenal yang
terletak di bagian atas masing-masing ginjal.
Kelenjar adrenal menghasilkan hormon aldosteron. Hormon ini
berfungsi untuk menyerap kalium dari urine ke pembuluh darah
agar bisa dimanfaatkan kembali oleh tubuh.

3. Bagian sistem urinarius?


Jawab:
Sistem urinaria atau saluran kemih adalah sistem organ yang
berfungsi menyaring dan membuang zat limbah serta cairan
berlebih melalui urine. 
Sistem urinaria atau saluran kemih terdiri dari ginjal, kandung
kemih, ureter, dan juga uretra (salurankencing). Melalui saluran
ini, urine dibuang keluar tubuh. 

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 12


 Ginjal
Tubuhmanusiamemilikisepasang ginjal, yang terdapat di
dalampunggungkiri dan kanan, tepat di bawahtulangrusuk.
Masing-masingmemilikiukuransebesarkepalantangan.
Fungsiutamaginjalyakniuntukmengaturjumlah air dan garam
dalamdarah, menyaringzatlimbahatausisametabolismetubuh,
sertamembuathormon yang
membantumengendalikantekanandarah.
 Ureter
Ureteradalahbagiansistemurinaria yang berbentuksalurankecil
yang terdiridaribanyakotot. Bagianinilah yang membawa urine
darimasing-masingginjalkekandungkemih Anda.
 Kandungkemih
Organ ini berada di dalam rongga panggul. Kandung
kemih bertugas menyimpan urine. Jika kandung kemih sudah
penuh terisi oleh urine, maka akantimbuldoronganuntukbuang
air kecil.
 Uretra
Uretraataudalambahasasehari-

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 13


haridisebutsalurankencingadalahbagian di
sistemurinariaberupasaluran yang
menghubungkankandungkemihkebagianluartubuh. Uretra
pada priamemilikipanjangsekitar 20 sentimeter,
sedangkanuretra pada wanitasekitar 4 sentimetersaja. Pada
bagianantarakandungkemih dan
uretraterdapatcincinototatau sfingter, yang
bertugasuntukmenjaga urine agar tidakbocor.

4. Apa fungsi uretra dan kantung kemih?


Jawab:
Fungsi uretra : Uretra adalah tabung yang bertanggung jawab
untuk memungkinkan urin dapat meninggalkan tubuh dengan
mengosongkan dari kandung kemih. Pada pria, air mani juga
meninggalkan tubuh melalui uretra. Fungsi utama dari uretra pada
wanita adalah untuk membawa urin dari tubuh. Pada pria, fungsi
uretra adalah untuk mengangkut semen dan urin dari tubuh.
Ketika pe-nis ereksi, aliran urin diblokir dari uretra sehingga
membiarkan hanya semen yang akan ejakulasi saat orgasme.
Fungsi kandung kemih : Kandung kemih adalah bagian dari
sistem saluran kencing yang terdapat di dalam tubuh manusia.
Selain ginjal, organ lain yang termasuk juga ke dalam sistem ini
adalah saluran ureter yang mengalirkan urine dari ginjal ke
kandung kemih, serta saluran uretra yang mengeluarkan urine dari
kandung kemih keluar dari tubuh.

2.3.4 Rangkuman Permasalahan

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 14


LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 15
2.3.5 Learning Issue
1. Arteri yang berperan dalam ginjal?
2. Embriologi sistem urogenital?
3. Anatomi sistem reproduksi pria?
4. Histologi tractus uropoetika?
5. Histologi tractus uropoetika?
6. Histologi sistem reproduksi pria?
7. Korelasi fungsional dan fisiologi tractus uropoetika dan sistem
reproduksi pria?

2.3.6 Referensi
Sistem urogenital atau sistem genitourinari adalah sistem organ
dari sistem reproduksi dan sistem kemih. Keduanya dikelompokkan
bersama karena kedekatannya satu sama lain, memiliki asal
embriologis yang sama dan penggunaan jalur umum seperti uretra
pria. Juga, karena kedekatannya, sistem kadang-kadang dicitrakan
bersama. Organ kemih dan organ reproduksi berkembang dari
mesoderm perantara. Organ permanen orang dewasa didahului oleh
seperangkat struktur yang murni embrionik, dan dengan pengecualian

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 16


pada duktus, menghilang hampir seluruhnya sebelum akhir kehidupan
janin. Struktur embrio ini berada di kedua sisi: pronephros,
mesonephros, dan metanephros dari ginjal, dan saluran Wolffian dan
Mullerian alat kelamin. Pronephros menghilang sangat awal; unsur-
unsur struktural mesonephros sebagian besar mengalami kemunduran,
tetapi gonad dikembangkan di tempatnya, dengan mana duktus
Wolffian tetap sebagai duktus pada jantan, dan Müllerian seperti
jantan. Beberapa tubulus mesonephros membentuk bagian dari ginjal
permanen.Gangguan pada sistem urogenital termasuk serangkaian
gangguan mulai dari yang asimptomatik hingga yang
memanifestasikan serangkaian tanda dan gejala. Penyebab gangguan
ini termasuk kelainan bawaan, penyakit menular, trauma, atau kondisi
yang melibatkan struktur urin.
Untuk mendapatkan akses ke tubuh, patogendapat menembus
selaput lendir yang melapisi saluran urogenital.
Malformasi urogenital meliputi:
 Hipospadia
 Epispadias
 Fusi labial
 Varikokel
Sebagai spesialisasi medis, patologi urogenital adalah
subspesialisasi patologi bedah yang berkaitan dengan  diagnosis  dan
karakterisasi  neoplastik  dan non neoplastik penyakit dari saluran
kemih, saluran kelamin laki-laki, dan testis. Namun, kelainan medis
pada ginjal umumnya dalam keahlian patolog ginjal. Ahli
patologigenitourinari umumnya bekerja erat dengan ahli bedah
urologi.

2.3.7 Pembahasan Learning Issue


1. Arteri yang berperan dalam ginjal?
Jawab :

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 17


a. Arteri renalis : muncul dari aorta pada tingkat vertebrae L-2.
tiap arteri renalis akan terbagi menjadi 5 arteri segmentalis
yang memasuki hilum ginjal.
b. Arteri segmentalis: akan terdistribusikan ke dalam segmen-
segmen atau area yang berbeda pada ginjal. masing-masing
sementalis akan berubah menjadi arteri lobaris.
c. Arteri lobaris terletak saat arteri segmentalis bertemu piramida
ginjal.
d. Arteri interlobaris: terbentuk sebelum memasuki ginjal,berasal
dari arteri lobaris yang mengalami percabangan sebanyak 2
atau 3. arteri interlobaris berjalan ke arah korteks pada kedua
sisi piramida ginjal
e. Arteri arkuarta: terbentuk dari arteri interlobaris. arteri arkuarta
terbentuk pada persambungan antaran korteks dan medulla,
arteri ini membentuk sudut melewati basis piramida.
f. Arteri interlobular: terbentuk dari arteri arkuarta yang
membentuk beberapa arteri interlobular. arteri ini berjalan
secara ascendens di dalam korteks.
g. Arteriol glomerular afferen berasal dari cabang arteri
interlobular.

2. Embriologi sistem urogenital?


Jawab:
Dipandang dari sudut fisiologi, sistem urogenital dapat dibagi
dalam dua unsur yang berbeda sifatnya : sistem urinariusdan
sistem genitalia. Akan tetapi, dipandang dari sudut embriologi dan
anatomi, kedua sistem ini saling bertautan.Ada 2macam
perkembangan sistem urinarius yaitu organogenesis ginjaldan
maturasi ginjal. Organogenesis ginjal terdiri melalui 3 tahapan
secara berurutan yaitu : pronefros, mesonefros, dan
metanefrosseperti pada.

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 18


a. Organogenesis ginjal
Minggu ke-3 :
b. Sistem pertama yaitubentuk pronefrosdan duktusnya.
c. Pronefros perlahan akan berdegenerasi dan duktusnya akan
menjadi duktus Wolfiidan bagian kaudal dari mesonefros.
Minggu ke-4:
d. Sistem pronefros mengalami regresi, saluran ekskresi
mesonefrospertama mulai tampak.
e. Saluran-saluran ekskresi memanjang dengan cepat, membentuk
gelung huruf S (simpai Bowman)dan terdapat glomerulus pada
ujung medial, keduanya membentuk korpuskulus
mesonefrikus(renalais).
f. Pembentukan glomerulus berasal dari vesikel-vesikel yg
terbagi menjadi 3 segmen : bawah membentuk epitel viseral
dan parietal kapsula Bowman, tengah tubulus proksimal dan
ansa Henle, atas tubulus distalis.
minggu ke- 5:
g. Perkembangan dari sistem metanefros (ginjal tetap), berawal
dari tunas ureteryang berkembang dari tonjolan saluran
mesonefros di dekat muaranya ke kloaka.
h. Tunas ureter ini menembus jaringan metanefros, yang
menutup ujung distalnya sebagai topi melebar membentuk
pelvis renalis primitif terbagi kranial dan kaudal kaliks mayor.
i. Tiap-tiap kaliks membentuk 2 tunas baru yang akan
membelah terus hingga 12 generasi atau lebih.
j. Generasi ketiga dan keempat kaliks minor. Generasi seterusnya
piramida ginjal.
Minggu ke-7-8:
k. Dimulainya nefrogenesissampai 34-36 minggu. Kemudian
nefron berkembang terus dan ukurannya bertambah sesuai

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 19


dengan pertambahan ukuran ginjal dan perkembangan
fungsinya.
Minggu ke-12-14:
l. Pembentukan pelvis renalis serta kaliks mayor dan
minor selesai sebelum masa gestasi ini.

GAMBAR 1. Bagian transversalmelalui embrio pada berbagai tahap


perkembanganmenunjukkan pembentukan nephric tubules. A. 21 hari.B. 25 hari.

Maturasi ginjal, perkembangan dari nefron dimulai pada dasar


juksta medular sehingga daerah inilah yang kemudian menjadi
lebih dulu matang. Pada waktu lahir, nefron juksta medular lebih
matang daripada nefron superfisial. Padabayi prematur,
nefrogenesis akan terus berlangsung setelah lahir.
Perkembangan ginjal mulanya terjadi dalam rongga pelvis,
kemudian bermigrasi kearah kranial di fossa renalis dan
bersamaan dengan ini pelvis renalis dan ureter berotasi pada
posisi anteriorke medial.Pada pertengahan bulanke-2,
mesonefros berdegenerasi,sedangkan tubulus tetap ada menjadi
tubulus epididimis pada laki-laki dan pada wanita menjadi
menjadi epoophorondan paraoophoron. Sistem duktus ekskretorius
pada laki-laki akan menjadi duktus epididimis, vasa
deferens dan duktus ejakulatorius.

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 20


Pada usia 7 minggu septum urorektal membagi kloaka
menjadi sinus urogenital di anterior dan rektum di posterior.
Kandung kemih dibentuk dari sinus urogenital.Gonad mulai
berdiferensiasi menjadi testis atau ovarium selama masa gestasi
minggu ke-7. Testis akan menghasilkan “Mullerian inhibiting
factor”dan mencegah pembentukan bagian proksimal vagina,
uterus dan tuba Falopii dari jaringan paramesonefrik atau
duktus Mullerian. Genitalia eksterna juga berkembang
akibat pengaruh hormon pada masa gestasi 7-14 minggu.

3. Anatomi sistem reproduksi pria?


Jawab:
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis,
skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
a. Penis
Penis terdiri dari:
1. Akar (menempel pada didnding perut)
2. Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
3. Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih)
terdapat di umung glans penis.Dasar glans penis disebut
korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan
(preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans
penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan
erektil:
1. 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus
kavernosus, terletak bersebelahan.
2. Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum,
mengelilingi uretra.Jika rongga tersebut terisi darah, maka

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 21


penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami
ereksi).
b. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi
dan melindungi testis.Skrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk
secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada
dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga
testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi
lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi
lebih hangat).
c. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun
dan terletak di dalam skrotum.Biasanya testis kiri agak lebih
rendah dari testis kanan.Testis menghasilkan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)
juga hormon testosterone. Fungsi testis, terdiri dari :
a. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa,
dilakukan di Tubulus seminiferus.
b. Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel
interstial (sel leydig).
Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar
prostat dan vesikula seminalis. 

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 22


a. Vas Deferens
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari
epididimis.Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu
masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus
ejakulatorius.Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan
saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk
korda spermatika.
b. Uretra
Uretra memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai bagian dari sistem
kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih dan
bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
c. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam
pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya
ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan
pertambahan usia. Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang
bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan
membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar
prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50
kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
1. Lobus posterior

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 23


2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Lobus medial
Fungsi Prostat: Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis
yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat
asam yang terapat pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang
memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar
prostat.
d. Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma.Cairan ini merupakan
bagian terbesar dari semen.Cairan lainnya yang membentuk
semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di
dalam kepala penis.Fungsi Vesika seminalis adalah mensekresi
cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk
sebagian besar cairan semen.
e. Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak
sepanjang atas tepi dan belakang dari testis.Epididimis terdiri
dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan
ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan
ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa
melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala)
epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-
belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus
epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas
deferens

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 24


Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis,
mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi
semen.
f. Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis,
kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut
terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya
bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya
membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate.Panjang
duktus deferens 50-60 cm.
Bangunan Penyokong atau Penyambung
Funikulus Spermatikus: Bagian penyambung yang berisi duktus
seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf. 
Struktur Sperma
Sperma diproduksi di testis, organ reproduksi pria. Pria mulai
memproduksi sperma saat pubertas (kurang lebih usia 15 tahun),
dan sebagian besar pria mempunyai sperma dewasa sampai usia
tua. Sperma diproduksi sebanyak 300 juta per hari, dan mampu
bertahan hidup selama 48 jam setelah ditempatkan di dalam vagina
sang wanita. Rata-rata volume air mani untuk setiap ejakulasi
adalah 2.5 sampai 6 ml, dan rata-rata jumlah sperma yang
diejakulasikan adalah 40-100 juta per ml.
Spermatozoa masak terdiri dari :
a. Kepala (caput), terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya
sedikit sitoplasma, mengandung inti (nukleus) dengan
kromosom dan bahan genetiknya. Pada bagian membran
permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal
yang disebut akrosom.Akrosom mengandung enzim
hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus
lapisan pelindung ovum.
b. Leher (cervix), menghubungkan kepala dengan badan.

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 25


c. Badan (corpus), banyak mengandung mitokondria yang
berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.
d. Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak
ke dalam vas deferen dan ductus ejakulotoris.

4. Histologi sistem reproduksi pria?


Jawab:
Histofisiologi Ginjal
a. Ginjal mempunyai fungsi yang sangat komplek, yakni sebagai
filtrasi, absorpsi aktif maupun pasif, resorpsi dan sekresi. Total
darah ke dua ginjal dapat mencapai 1200 cc/menit atau sebesar
1700 liter darah / hari. Semua ini akan difiltrasi oleh glomeruli
dimana setiap menit dihasilkan 125 cc filtrat glomeruli atau
170 liter filtrat glomeruli setiap 24 jam pada ke dua ginjal. Dari
jumlah ini beberapa bagian di resorpsi lagi keluar dari tubulus.
Pada tubulus konvulatus proksimalis dan distalis terjadi proses
resorpsi dan ekskresi, dimana beberapa bahan seperti : glukosa
dan sekitar 50 % natrium klorida dan sejumlah air di resorpsi
oleh sel tubulus melalui absorbsi aktif yang memerlukan
energi, sedangkan air berdifusi secara pasif. Selanjutnya filtrat
glomeruli yang tidak mengalami resorpsi diteruskan ke distal
sampai tubulus kolektivus.Pada daerah ini terjadi pemekatan
urin atau pengenceran terakhir tergantung dari keadaan cukup
tidaknya anti-diuretik hormon (ADH).Hormon ini berpengaruh
terhadap permeabilitas tubulus kolektivus terhadap air.
Pelvis Renalis

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 26


Pada hilus renalis terdapat pelvis renalis yang menampung urin
dari papila renalis. Pada ginjal yang multi-piramid urin pertama
ditampung oleh kaliks renalis kemudian dari sini baru ke pelvis
renalis.
Bangun histologinya adalah sebagai berikut : Mukosa memiliki
epithel peralihan dengan sel payung, mulai dari kaliks renalis,
tebal epithel hanya 2 sampai 3 sel. Dengan mikroskop cahaya
tidak tampak adanya membran basal tetapi dengan EM tampak
membrana basalis yang sangat tipis. Propria mukosa terdiri atas
jaringan ikat longgar dan pada kuda terdapat kelenjar yang
agak mukus.
Bentuk kelenjar adalah tubulo-alveolar.Tunika muskularis
terdiri atas otot polos, jelas pada kuda, babi dan sapi.Lapis
dalam tersusun longitudinal dan lapis luar sirkuler. Pada hewan
lain otot relatif sedikit, pada kalises renalis otot relatif sedikit,
tetapi pada daerah permulaan ureter membentuk semacam
sphinter. Tunika adventitia terdiri dari jaringan ikat longgar
dengan banyak sel lemak, pembuluh darah, pembuluh limfe
serta saraf.
b. Ureter
Ureter adalah saluran tunggal yang menyalurkan urine dari
pelvis renalis menuju vesika urinaria (kantong air seni).Mukosa
membentuk lipatan memanjang dengan epithel peralihan,
lapisan sel lebih tebal dari pelvis renalis.Tunika propria terdiri
atas jaringan ikat dimana pada kuda terdapat kelenjar tubulo-
alveolar yang bersifat mukous, dengan lumen agak luas.Tunika
muskularis tampak lebih tebal dari pelvis renalis, terdiri dari
lapis dalam yang longitudinal dan lapis luar sirkuler, sebagian
lapis luar ada yang longitudinal khususnya bagian yang paling
luar.Dekat permukaan pada vesika urinaria hanya lapis
longitudinal yang nampak jelas.

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 27


Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat yang mengandung
pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf, ganglia sering
terdapat didekatnya.Selama urine melalui ureter komposisi
pokok tidak berubah, hanya ditambah lendir saja.
Dinding ureter terdiri atas beberapa lapis, yakni:
Tunika mukosa : lapisan dari dalam ke luar sebagai berikut :
Epithelium transisional : pada kaliks dua sampai empat lapis,
pada ureter empat sampai lima lapis, pada vesica urinaria 6-8
lapis.
Tunika submukosa tidak jelas
Lamina propria beberapa lapisan
Luar jaringan ikat padat tanpa papila, mengandung serabut
elastis dan sedikit noduli limfatiki kecil, dalam jaringan ikat
longgar
Kedua-dua lapisan ini menyebabkan tunika mukosa ureter dan
vesika urinaria dalam keadaan kosong membentuk lipatan
membujur.
Tunika muskularis : otot polos sangat longgar dan saling
dipisahkan oleh jaringan ikat longgar dan anyaman serabut
elastis. Otot membentuk tiga lapisan : stratum longitudinale
internum, stratum sirkulare dan stratum longitudinale
eksternum
Tunika adventisia : jaringan ikat longgar
c. Vesica Urinaria
Kantong air seni merupakan kantong penampung urine dari
kedua belah ginjal Urine ditampung kemudian dibuang secara
periodik.
Struktur histologi :
Mukosa, memiliki epithel peralihan (transisional) yang terdiri
atas lima sampai sepuluh lapis sel pada yang kendor, apabila

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 28


teregang (penuh urine) lapisan nya menjadi tiga atau empat
lapis sel.
Propria mukosa terdiri atas jaringan ikat, pembuluh darah, saraf
dan jarang terlihat limfonodulus atau kelenjar. Pada sapi
tampak otot polos tersusun longitudinal, mirip muskularis
mukosa.
Sub mukosa terdapat dibawahnya, terdiri atas jaringan ikat
yang lebih longgar.
Tunika muskularis cukup tebal, tersusun oleh lapisan otot
longitudinal dan sirkuler (luar), lapis paling luar sering tersusun
secara memanjang, lapisan otot tidak tampak adanya pemisah
yang jelas, sehingga sering tampak saling menjalin. Berkas otot
polos di daerah trigonum vesike membentuk bangunan
melingkar, mengelilingi muara ostium urethrae
intertinum.Lingkaran otot itu disebut m.sphinter internus.
Lapisan paling luar atau tunika serosa, berupa jaringat ikat
longgar (jaringan areoler), sedikit pembuluh darah dan saraf
d. Uretra
Berupa saluran yang menyalurkan urine dari kantong seni
keluar tubuh. Pada hewan jantan akan mengikuti penis,
sedangkan pada hewan betina mengikuti vestibulum.
Sistem Urinaria pada Unggas
Beberapa perbedaan dengan mamalia tampak jelas antara lain :
Bentuk ginjal yang agak komplek, terdiri atas tiga sampai
empat lobus
Tidak memiliki vesika urinaria dan urethra jadi urine dari
ureter langsung masuk kloaka (urodeum)
Urine yang dihasilkan agak kental, sedangkan pada mamalia
bersifat lebih cair.
Pada ayam terdapat sepasang ginjal multilober yang erat
hubungannya dengan kilumna vertebralis dan ilia, terletak pada

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 29


bagian kaudal dari paru-paru. Warnanya kecoklatan dan
konsistensinya lunak sehingga mudah rusak pada proses
pengeluaran dari tempatnya.

5. Histologi sistem reproduksi pria?


Jawab:
Histologi Sistem Reproduksi Pria
a. Tubulus Seminiferus

Epitel tubulus seminiferus berada tepat di bawah membran


basalis yang dikelililngi oleh jaringan ikat fibrosa yang disebut
jaringan peritubular yang mengandung serat-serat jaringan ikat,
sel-sel fibroblast dan sel otot polos yang disebut dengan sel
mioid.Diduga kontraksi sel mioid ini dapat mengubah diameter
tubulus seminiferus dan membantu pergerakan
spermatozoa.Setiap tubulus ini dilapisi oleh epitel berlapis
majemuk.Garis tengahnya lebih kurang 150-250 µm dan
panjangnya 30-70 cm. Panjang seluruh tubulus satu testis
mencapai 250 m.
Tubulus kontortus ini membentuk jalinanyang tempat masing-
masing tubulus berakhir buntu atau dapat bercabang.Pada
ujung setiaplobulus, lumennya menyempit dan berlanjut ke
dalam ruas pendek yang dikenal sebagai tubulus rektus, atau
tubulus lurus, yang menghubungkan tubulus seminiferus

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 30


dengan labirin saluran-saluran berlapis epitel yang
berkesinambungan yaitu rete testis. Rete ini, terdapat dalam
jaringan ikat mediastinum yang dihubungkan dengan bagian
kepala epididimis oleh 10-20 duktulus eferentes
Tubulus seminiferus terdiri sel spermatogenik dan sel Sertoli
yang mengatur dan menyokong nutrisi spermatozoa yang
berkembang, hal ini tidak dijumpai pada sel tubuh lain. Sel-sel
spermatogenik membentuk sebagian terbesar dari lapisan epitel
dan melalui proliferasi yang kompleks akan menghasilkan
spermatozoa. Diameter tubulus seminiferus adalah jarak antar
dua titik yang bersebrangan pada garis tenganya, titik tersebut
berada pada membrana basalis tubulus seminiferous.
b. Sel-sel Germinal
Spermatogonium adalah sel spermatif yang terletak di samping
lamina basalis.Sel spermatogonium relatif kecil, bergaris
tengah sekitar 12 µm dan intinya mengandung kromatin pucat.
Pada keadaan kematangan kelamin, sel ini mengalami
sederetan mitosis lalu terbentuklah sel induk atau
spermatogonium tipe A, dan mereka berdiferensiasi selama
siklus mitotik yang progresif menjadispermatogonium tipe B.
Spermatogonium tipe A adalah sel induk untuk garis keturunan
spermatogenik, sementara spermatogonium tipe B merupakan
sel progenitor yang berdiferensiasi menjadi spermatosit primer
(Junqueira, 2007). Spermatosit primer adalah sel terbesar
dalam garis turunan spermatogenik ini dan ditandai adanya
kromosom dalam tahap proses penggelungan yang berbeda di
dalam intinya. Spermatosit primer memiliki 46 (44+XY)
kromosom dan 4N DNA.
Spermatosit sekunder sulit diamati dalam sediaan testis karena
merupakan sel berumur pendek yang berada dalam fase
interfase yang sangat singkat dan dengan cepat memasuki

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 31


pembelahan kedua.Spermatosit sekunder memilki 23
kromosom (22+X atau 22+Y) dengan pengurangan DNA per
sel (dari 4N menjadi 2N).Pembelahan spermatosit sekunder
menghasilkan spermatid.Spermatid memiliki ukuran yang kecil
garis tengahnya 7-8 µm, inti dengan daerah-daerah kromatin
padat dan lokasi jukstaluminal di dalam tubulus
seminiferus.Spermatid mengandung 23 kromosom.Karena
tidak ada fase S (sintesis DNA) yang terjadi antara pembelahan
meiosis pertama dan kedua dari spermatosit, maka jumlah
DNA per sel dikurangi setengahnya selama pembelahan kedua
ini menghasilkan sel-sel haploid (1N).
c. Sel Sertoli
Sel Sertoli adalah sel pyramid memanjang yang sebagian
memeluk sel-sel dari garis keturunan spermatogenik. Dasar sel
Sertoli melekat pada lamina basalis, sedangkan ujung apeksnya
sering meluas ke dalam lumen tubulus seminiferus.Dengan
mikroskop cahaya, bentuk sel Sertoli tidak jelas terlihat karena
banyaknya juluran lateral yang mengelilingi sel
spermatogenik.Kajian dengan mikroskop elektron
mengungkapkan bahwa sel ini mengandung banyak retikulum
endoplasma licin, sedikit retikulum endoplasma kasar, sebuah
kompleks Golgi yang berkembang baik, dan banyak
mitokondria dan lisosom.Inti yang memanjang yang sering
berbentuk segitiga, memiliki banyak lipatan dan sebuah anak
inti yang mencolok, memiliki sedikit heterokromatin.Fungsi
utama sel Sertoli adalah untuk menunjang, melindungi dan
mengatur nutrisi spermatozoa.Selain itu, sel Sertoli juga
berfungsi untuk fagositosis kelebihan sitoplasma selama
spermatogenesis, sekresi sebuah protein pengikat androgen dan
inhibin, dan produksi hormon anti-Mullerian.
d. Sel Leydig

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 32


Sel insterstisial Leydig merupakan sel yang memberikan
gambaran mencolok untuk jaringan tersebut.Sel-sel Leydig
letaknya berkelompok memadat pada daerah segitiga yang
terbentuk oleh susunan -susunan tubulus seminiferus.Sel-sel
tersebut besar dengansitoplasma sering bervakuol pada sajian
mikroskop cahaya.Inti selnya mengandung butir-butir kromatin
kasar dan anak inti yang jelas.Umumnya pula dijumpai sel
yang memiliki dua inti.Sitoplasma sel kaya dengan benda-
benda inklusi seperti titik lipid, dan pada manusia juga
mengandung kristaloid berbentuk batang.Celah di antara
tubulus seminiferus dalam testis diisi kumpulan jaringan ikat,
saraf, pembuluh darah dan limfe.

6. Korelasi fungsional dan fisiologi tractus uropoetika dan sistem


reproduksi pria?
Jawab:
Beberapa kelenjar dan struktur lain yang berkaitan dengan sistem
reproduksi pria mengalirkan isinya ke dalam uretra, yang
merupakan bagian dari traktus poetika. Uretra pars prostatika
mengandung lubang duktus-duktus yang mengalirkan sekresi dari
prostat serta vesikula seminalis dan duktus (vas) deferens, yang
menyalurkan sperma ke dalam uretra dan menghasilkan sekresi
yang menetralkan keasaman saluran reproduksi wanita dan
beberapa dalam motilitas dan viabilitas sperma. Lubang saluran-
saluran kelenjar bulbouretralis (Cowper) bermuara di uretra pars
spongiosa. Saluran-saluran ini mengeluarkan bahan basa sebelum
ejakulasi untuk menetralkan keasaman uretra. Kelenjar juga
mengeluarkan mucus, yang melumasi ujung penis sewaktu gairah

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 33


seksual. Di sepanjang uretra, tetapi khususnya di uretra pars
spongiosa, terdapat lubang duktus-duktus kelenjar uretra (Littré)
yang mengeluarkan mucus sewaktu gairah seksual dan ejakulasi.
(Tortora, 2016)

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 34


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem urogenital adalah system organ yang terdiri dari system
reproduksi dan system kemih(system urinarius). Keduannya dikelompokkan
bersama karena memiliki hubungan satu sama lain yaitu memiliki asal
embriologis yag sama dan memiliki anatomi yang saling terkait satu sama
lain. Pada sitem urogenital juga memiliki fungsi fisiologi dan histology. Pada
System reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum, testis, epididimis, dan
lain-lain. Sedangkan Pada system kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung
kemih (vesikula urinaria) dan uretra. Organ-organ dalam system urinarius
bersama-sama menjalankan fungsi untuk menjaga homeostasis tubuh. Ginjal
memiliki unit fungsional terkecil yang dinamakan nefron. nefron terdiri dari
glomerulus, kapsula bowman, dan berbagai tubulus. Nefron ini berfungsi
dalam proses pembentukan urin. Pembentukan urin melibatkan pembuluh
darah dan Pembentukan urin memiliki tiga tahap proses pembentukannya
yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Urin yang mengandung zat sisa
yang tidak di perlukan oleh tubuh akan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 35


DAFTAR PUSTAKA

Tortora, 2017, Dasar Anatomi dan Fisiologi Edisi 13, EGC; Jakarta
V. P. Eroschenko, ATLAS HISTOLOGI diFIORE: DENGAN KORELASI
FUNGSIONAL, Ed. 11. ed., D. Dharmawan and N. Yesdelita, Eds.,
Jakarta: EGC, 2010
Sadler TW. Embriologi Kedokteran Langman. 12nd ed. Jakarta: EGC. 2014
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta:
EGC

LBM 1 “Jalan Yang Panjang”| 36

Anda mungkin juga menyukai