Anda di halaman 1dari 3

Gaya kepemimpinan lassiez-faire ( kendali bebas)

lassiez-faire bersal dari bahasa prancis yang berarti “tinggalkan itu sendiri”. Gaya
kepemimpinan ini lebih banyak menekan kan keputusan kelompok dan memperbolehkan
kelompok yang memimpin dalam menentukan tujuan dan metode mereka yang akan di capai.
Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan
memberikan bawahan nya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan
menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut bawahan nya paling sesuai. Ciri-ciri gaya
kepemimpinan lassiez-faire adalah sebagi berikut :
1. Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendri
2. Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum
3. Bawahan dapat mengambil keputusan yang relavan untuk mencapai tujuan dalam segala
hal yang mereka anggap cocok
Seorang pemimpin suatu pemerintahan desa khususnya kepala Pekon kubuliku jaya harus
memiliki gaya kepemimpinan yang baik, sehingga di harapkan seorang pemimpin tersebut akan
dapat melaksanakan fungsi kepemimpina nya dalam oraganisasi yang di pimpinnya. Gaya
kepemimpinan kepala pekokon kubu liku jaya merupakan gaya kepemimpinan demokratis
dimana dalam kepemimpinan nya di kembangkan oleh kepala pekon kubu liku jaya dengan cara
menggerakan para bawahan atau orang-orang yang di pimpin nya untuk melaksanakan pekerjaan
dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan organisasi melalui kerjasama antara
pimpinan dan bawahan.
Pola kepemimpinan menurut hersey dan Blanchard dalam nursalam (2007), memiliki ciri-ciri
yang meliputi :
1. Intruksi di tandai dengan :
a. Tinggi tugas dan rendah hubungan
b. Komunikasi searah
c. Pengambilan keputusan berada pada pemimpin dan para bawahan sangat minimal
d. Pemimpin banyak memberikan pengarahan atau intruksi yang spesifik serta
mengawasi dengan ketat.
2. Konsultasi di tandai dengan :
a. Tinggi tugas dan tinggi hubungan
b. Komunikasi dua arah
c. Para pemimpin dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan cukup besar,
bawahan di beri kesempatan untuk memberi masukan, dan menampung keluhan.
3. Partisifasi dengan ciri :
a. Tinggi hubungan tapi rendah tugas
b. Pemimpin dan bawahan bersama-sama memberi gagaan dalam pengambilan
keputusan
4. Delegasi di tandai dengan :
a. Rendah hubungan dan rendah tugas
b. Komunikasi dua arah, terjadi diskusi antara pemimpin dan bawahan dalam
pemecahan masalah serta bawahan di beri delegasi untuk mengambil keputusan
Menurut lippits dan white dalam nursalam (2007) terdapat tiga gaya kepemimpinan yaitu :
1. Otoriter
2. Demokratis adalah kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan, berbagai kegiatan yang akan di
lakukan di tentukan bersama antara pimpinan dan bawahan
3. Liberal dan lassiez-faire adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia
bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan cara berbagai kegiatan dan pelaksanaanya di
lakukan lebih banyak di serahkan kepada bawahan.
Dasar model gaya kepemimpinan situasional adalah :
a. Kadar bimbingan dan pengarahan yang di berikan oleh pemimpin (prilaku tugas)
b. Kadar dukungan sosio emosional yang di sediakn oleh pemimpin (prilaku hubungan)
c. Tingkat kesiapan atau kematangan yang di perlihatkan oleh anggota dalam melaksanakan
tugas dan fungsi mereka dalam mencapai tujuan tertentu ( nursalam, 2007
Soal kasus

tn.A telah menjadi pemimpin selama 5 th, tn A membiarkan karyawan berbuat semuanya
sendiri semua pekerjaan dan tanggung jawab di lakukan oleh bawahan sedangkan tn.A hanya
merupakan symbol sebagai pemimpin, adalah pengertian dari tipe?

a. Tipe laissez-faire
b. Tipe administrative
c. Tipe populistis
d. Tipe militeristise
e. Tipe demokratis

Anda mungkin juga menyukai