Anda di halaman 1dari 20

Business Model Canvas (BMC)

ENTR6003 – Entrepreneurship 1
Binus Entrepreneurship Centre

Disusun Oleh :
Muhammad Afan – 2201843872

SEMESTER GENAP
FAKULTAS HUMANIORA
HUKUM BISNIS
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JAKARTA
2020
TABLE OF CONTENT

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
TABLE OF CONTENTS.............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
Abstraksi............................................................................................................................................4
1.2 Literatur review...........................................................................................................................5
BAB 2.....................................................................................................................................................6
POKOK BAHASAN...................................................................................................................................6
Pengertian business model canvas...................................................................................................6
4) Penyelesaian Pekerjaan (Getting the Job Done)......................................................................12
5) Desain (Design)........................................................................................................................13
7) Harga (Price)............................................................................................................................14
8) Pengurangan Biaya (Cost Reduction).......................................................................................15
9) Pengurangan Risiko (Risk Reduction).......................................................................................16
2.5 Berikut adalah cara untuk menambahman value proposition pada suatu
produk.............................................................................................................................................19
BAB 3...................................................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................................................20
Kesimpulan......................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................21
KONSEP PROGRAM
Perguruan Tinggi pelaksana program melakukan sosialisasi
kepada para mahasiswa, Civita academica dan UKM mitra sebagai
calon pendamping dan lokasi magang, melakukan indentifikasi dan
seleksi mahasiswa, pembekalan kewirausahaan, penyusunan rencana
bisnis dan penempatan magang ke UKM bagi yang lolos seleksi. Salah
satu kriteria seleksi untuk mendapatkan dukungan permodalan adalah
kelayakan usaha bisnis yang diajukan.
Dalam implementasi program, perguruan tinggi bekerjasama
dengan para pengusaha (UKM). Pengusaha dilibatkan secara aktif
untuk memberikan praktis wirausaha, mulai dari pendidikan dan
pelatihan, magang maupun penyusuna rencana bisnis (Business Plan)
dan pendampingan terpadu. Untuk menghin dari kompetisi UKM
sebagai pendamping dengan calon Mahasiswa Wirausaha, jenis usaha
yang dikembangkan oleh Mahasiswa harus bersifat komplementer
dengan usaha yang sudah ada di UKM (misalnya membuka usaha
dibidang pemasokan bahan baku, keagenan, pemasaran,
frenchise,...). Skema program terangkum dalam gambar dibawah ini.
Mhs
PERGURUAN TINGGI

Setelah DIKLAT PENDIRIAN USAHA Young


BARU Max @ Rp 8 jt Enterpreneur
per kelompok
- C Business
o-op Plan

I Magang O
- P PENDAMPINGAN
KM N USAHA TERPADU U
Lembaga
P T Pengelola
Wirausaha
Mahasiswa
UKM

Basis IPTEKS
peserta program menjalankan kegiatan magang di UKM, , peserta
mendirikan dan menjalankan unit bisnis baru sesuai dengan rencana
bisnisnya dan mendapatkan bimbingan usaha. Pelaksanaan
pendampingan pasca magang dilakukan baik oleh UKM pendamping
minimal maupun Perguruan Tinggi pelaksana selama kurang lebih 7
bulan. Setelah masa pendamping telah dihasilkan wirausaha baru dan
unit/usaha baru.

Syarat yang mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha :


1. Mahasiswa S1 dan D3 Universitas Brawijaya.
2. Telah menyelesaikan kuliah 4 semester atau minimal telah
menempuh 80 sks pada bulan Januari 2015 untuk S1 dan D3
setelah 60 sks.
3. Bersedia untuk :
a. Mengikuti seleksi
b. Menyusun rencana bisnis
c. Mengikuti pelatihan
d. Melaksanakan magang di UKM/Laboratorium yang
ditentukan oleh panitia dengan pertimbangan usulan
mahasiswa atau pembimbing usaha (mentor)
e. Mendirikan dan atau menjalankan usaha
f. Bermitra dengan UKM
g. Membuat laporan reguler mengenai perkembangan
usaha
h. Mengikuti seluruh kegiatan yang ditetapkan oleh panitia
PMW
4. Usulan usaha secara individu atau kelompok maksimal 5 orang
dan besarnya maksimal Rp 8.000.000,- (Delapan Juta Rupiah)
5. Setiap mahasiswa berhak mengikuti 1 program usaha, bila
diketahui mengikuti lebih dari satu program atau telah
mengikuti PMW 2009, PMW 2010, dan PMW 2011 dan
seterusnya maka akan dibatalkan seluruhnya.
6. Dalam satu kelompok dapat terdiri dari mahasiswa satu fakultas
maupun beberapa fakultas, sedangkan pengajuannya melalui
Fakultas ketua kelompok.
7. Proposal yang diajukan dikirim ke Sekretariat Program
Mahasiswa Wirausaha Gedung Rektorat lantai 3 di Bagian
Kemahasiswaan, masing-masing rangkap 3, dijilid rapi, warna
sampul disesuaikan dengan warna bendera fakultas masing-
masing, disertakan softcopy dalam bentuk CD.

Prioritas seleksi :
Berdasarkan pengalaman pelaksanaan kegiatan Program Mahasiswa
Wirausaha Maka Kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha adalah
proses pendidikan kewirausahaan sehingga dilakukan 3 tahap
yaitu Seleksi pertama berdasarkan minat mahasiswa di bidang ke
wirausahaan berdasar pada pengalaman yang terdapat di proposal
yang diajukan, sedangkan seleksi kedua diprioritaskan berdasar pada
:
1. Proposal usaha yang diajukan.
2. Pengalaman mahasiswa didalam berwirausaha
3. Usaha merupakan bisnis kreatif
4. Hasil penelitian dan inovasi teknologi (PKM, penelitian aplikasi,
inovasi teknologi).
5. Bebas dari penggunaan narkoba (Lampirkan bila ada surat
keterangan yang berwenang).
6. Usaha kelompok dan perorangan terdapat pembimbing usaha
7. Lokasi usaha di Malang Raya
Sedangkan seleksi ketiga berdasarkan bisnis plan.

Batas Waktu Pengumpulan Proposal :


Pengumpulan proposal PMW dimulai tanggal 6 April 2015 sampai
dengan tanggal 25 April 2015, apabila melebihi dari tanggal
tersebut maka tidak dilakukan proses seleksi selanjutnya.
CONTOH BISNIS MODEL
CANVAS PMW
BISNIS MODEL CANVAS "KEDAI TOAST BOX"

A. Value Proposition
a. Merubah Kebiasaan Konsumen
Awalnya konsumen yang membeli roti semacam roti bandung adalah di
rombong-rombong pinggir jalan yang banyak dijajahkan di daerah dekat
kampus. Namun, timbul terobosan dengan semakin menjamurnya cafe di
Malang, maka timbullah ide untuk membuat kedai Toast Box yang
menawarkan roti panggang dengan varians roti panggang, dan produk
utamanya Toast Box dengan produk yang dapat dikatakan premium.
Dengan produk Toast Boxnya, Toast Box mencoba untuk merubah pola
makan roti, seperti mengkonsumsi makanan berat seperti biasanya
dengan menggunakan garpu dan pisau.
b. Inovasi produk
Inovasi produk dari Kedai Toast Box adalah produk olahan berbahan
dasar roti, salah satunya adalah toast box. Toastbox ini adalah produk
utama dari Kedai Toast Box, yakni roti yang setebal 15cm, dimana
bagian putihnya dipotong mengikuti bentuk kotakya hingga disisihkan
kulit rotinya. Selanjutnya, bagian putih roti tersebut dipotong menyerupai
bentuk dadu, lalu dibakar. Setelah dibakar, dimasukkan kembali ke kulit
roti dan ditambahi anek topping yang telah disediakan. Tidak hanya
produk roti, beberapa produk lain seperti makanan berat juga dibuat
dengan sedemikian rupa dengan bahan baku beraneka ragam.
c. Kedai yang nyaman
Kedai Toast Box memang memiliki target pasar wanita usia 15-35 tahun,
sehingga cafe dibuat dengan mengedepankan kenyamanan bagi wanita
muda. Hal tersebut, dimana Toast Story mengusung tema vintage dengan
ornamen-ornamen yang berbau wanita. Selain itu, kenyamanan lain yang
ditawarkan toast story adalah fasilitas wifi, sewa tongsis gratis, serta ada
beberapa spot foto yang digunakan untuk mengunggah experience
konsumen saat berada di kedai.

B. Customer Segmentation
a. Pasar Ceruk
Kedai Toast Box memiliki target melayani pasar ceruk yang menyasar
segmen pelanggan yang spesifik dan terspesialisasi. Segmen konsumen
dari toast story adalah wanita yang berumur 1335 tahun dengan
pendapatan per bulannya > 1.000.000,-. Target pasarnya adalah siswi
SMA, mahasiswi dan keluarga muda yang ada di Kota Malang.

C. Channel
a. Advertising
Hal yang dilakukan Kedai Toast Box dalam penyampaian value kepada
konsumen adalah dengan membuat pamflet yang disebarkan di SMA-
SMA yang ada di Kota Malang. Selain itu, pembuatan banner yang
dipasang di tempat-tempat terdekat dari outlet dan target pasar, serta
pembuatan neon box yang sebagai penanda tempat outlet.
b. Website
MyToaststory.com merupakan website dari Cafe Toast Story,
didalamnya memuat menu, peta lokasi, info buka dan tutup, nomer
hotline, review beberapa menu toast story, dan berbagai foto gallery
sebagai sarana dalam mengenalkan toast story melalui online.
d. Social Media
Kedai Toast Box akan aktif di social media untuk berinteraksi dengan
konsumen dan memberikan informasi terhadap produk yang ditawarkan
toast story. Kedai Toast Box memanfaatkan beberapa social media yang
sedang trend di masyarakat, seperti facebook (yang menjadi media
beriklan toast story dengan tools facebook ads), twitter, dan instagram.
e. Promotion Progam
Terdapat berbagai macam promosi yang dilakukan oleh kedai Toast Box
untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk toast story,
seperti : ladies gathering, happy hour, voucher, dsb.

D. Customer Relationship
a. Member Card
Kedai Toast Box memiliki member card, dimana member card dapat
dibuat di kedai dengan tidak dipungut biaya pembuatan. Member
berfungsi sebagai database kedai toast box, dan juga dapat memberikan
keuntungan bagi pemiliknya, dimana mereka yang memiliki member
card akan mendapatkan potongan harga, dsb.
c. Call Center for delivery order
Call Center, digunakan sebagai sarana bagi konsumen untuk memberikan
kritik dan saran, serta dapat pula digunakan sebagai sarana untuk
pemesanan produk toast box.
d. Sponshorship
Melakukan kegiatan sponshorship terhadap target market, dengan
memberikan supportnya terhadap event-event kampus berupa fresh
money maupun berbentuk voucher.
E. Revenue Stream
a. Pembayaran Tunai
Pembayaran terhadap pembelian dari konsumen dilakukan secara tunai.
Tiap harinya berkisar 3-4 juta perharinya dari 2 outlet yang ada.
b. Pembayaran Kartu Kredit
Hanya konsumen pemilik kartu kredit BCA yang dapat melakukan
pembayaran secara kredit di toast story.
c. Voucher
Voucher yang biasanya dibagikan di event-event yang disponsori toast
story dapat dijadikan media pembayaran bagi konsumen.

F. Key Resources
a. Physical
1. Kedai
Tempat Berjualan dan membeli konsumen dalam aktivitas bisnis.
Kedai dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan bahan baku,
tempat produksi, dekorasi dan perkakas.
2. Peralatan Produksi
Peralatan produksi yang digunakan untuk memproduksi toast yang
tentunya juga tempat penyajian yang tentunya dalam kondisi steril
dan bersih, kemudian peralatan pendingin bahan baku makanan
yang kondisinya harus di maintence secara rutin dan berkala.

b. Human
1. Pegawai
Pegawai yang bekerja di Kedai Toast Box terbagi dari beberapa jenis
pekerjaan, seperti : juru masak, waiters, kasir, delivery, admin
sosmed yang bekerja sesuai dengan jobdesk masing-masing.

c. Keuangan
Keuangan suatu perusahaan ialah cermin dari kinerja ataupun perputaran
yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Dalam membangun bisnis
ini, awalnya akan menggunakan modal pribadi yang menjadi faktor
utama. Besar kecilnya modal juga akan berdampak pada bentuk
bisnisnya. Tanpa dukungan modal, bisnis tidak akan berjalan. Namun
jika bisnis sudah berjalan, kauangan yang terjadi didalam harus terlihat
transparan dan jelas untuk mengurangi resiko kecurangan.

G. Key Activities
a. Produksi
Tahap ini dimulai dengan pembelian bahan baku yang memerlukan ketelitian
dalam pembelian karena akan mempengaruhi standar dari produk yang
diinginkan. Selanjutnya adalah penyimpanan bahan baku yang akan
dipisahkan antara bahan baku basah dan kering dan ditempatkan pada
tempat penyimpanan. Selanjutnya adalah proses pengolahan bahan baku
menjadi barang jadi yang nantinya akan dilanjutkan dengan proses
penyajian ataupun proses pengantaran.
b. Pemasaran
Proses pemasaran berlangsung dengan memulai untuk melakukan
kegiatan promosi terhadap target pasar yang mana kedai Toast Box ini
mentargetkan konsumen wanita yang berasal dari kalangan mahasiswi dan
siswi-siswi SMA di Kota Malang. Progam-progam promosi seperti
voucher, beli 1 gratis 1, dll diharapkan dapat menarik konsumen untuk
berkunjung ke kedai Toast Box.
c. Monitoring
Monitoring dilakukan dengan melakukan evaluasi dari kinerja masing-
masing karyawan dalam menunjukkan permorfance kerja di kedai Toast
Box.

H. Key Partnership
a. Supplier
Membangung hubungan baik dengan supplier, dengan menggunakan
agreement yang bermaksud untuk men-supply bahan baku jangka panjang,
dengan jumlah yang sama tiap pemesanan.

H. Cost Structure
a. Biaya Tetap
Biaya-biaya yang tetap sama meskipun volumen barang atau jasa yang
dihasilkan berbeda-beda. Dalam hal ini, kedai toast box tiap bulannya
akan mengeluarkan biaya untuk gaji, uang sewa, listrik dan fasilitas kedai
lainnya.
Cara lain untuk memberikan value tambah adalah membuat produk atau jasa
yang dapat dijangkau oleh pelanggan dimana pelanggan sebelumnya tidak
dapat menjangkau produk atau jasa tersebut. Hal ini merupakan hasil dari
inovasi model bisnis, teknologi baru, maupun gabungan dari keduanya.
Pentingnya Teori Lokasi Dalam Berbisnis
Teori lokasi merupakan ilmu yang menyelidiki tentang tata ruang (spasial
order) kegiatan ekonomi. Teori lokasi dapat diartikan pula sebagai ilmu
tentang alokasi secara geografis dari sumber daya yang langka, serta
hubungannya terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan lain.
Menurut von thunen (1826) perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian
atas dasar perbedaan sewa lahan (pertimbangan ekonomi). Menurutnya tingkat
sewa lahan adalah paling mahal di pusat pasar dan semakin rendah apabila
semakin jauh dari pasar. Ia menentukan hubungan sewa lahan dengan jarak ke
pasar dengan 1menggunakan kurva permintaan. Berdasarkan perbandingan
(selisih) antara harga jual dengan biaya produksi, masing-masing jenis
1
https://slideplayer.info/slide/11901326/
produksi memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa lahan.
Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa lahan, makin besar
kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke pusat pasar. Hasilnya adalah
suatu pola penggunaan lahan berupa diagram cincin. Perkembangan dari teori
Von Thunen adalah selain harga lahan tinggi di pusat kota dan akan makin
menurun apabila makin jauh dari pusat kota. Saat ini tidak sedikit dari
berbagai usaha kecil bermunculan untuk turut bersaing dalam euforia bisnis.
Perusahaan baru tersebut biasanya muncul dengan berbagai inovasi baru.
Seringkali pula lokasi usaha yang berbeda bahkan sejenispun berdekatan. Hal
tersebut bukan merupakan suatu kebetulan namun faktor ketersengajaan.
Faktor yang dianggap akan membawa keuntungan. Pemilihan lokasi bagi
perusahaan baru sangat penting. Hal tersebut berdampak pada berkembangnya
masa depan perusahaan tersebut.
Tidak sedikit pula usaha-usaha bisnis yang gagal dalam mengembangkan
bisnisnya karena salah dalam penentuan lokasi. Terkadang para perusahaan
lupa untuk mengutamakan lokasi, padahal lokasi sangatlah penting dan
berpengaruh terhadap perkembangan usaha bisnis terutama di era sekarang ini
yang sangat ketat persaingannya. Dalam menentukan lokasi usaha, tentu harus
mempertimbangkan banyak faktor.

Beberapa cara penggunaan BMC:


1.      Visual Thinking
Cara terbaik menggunakan BMC adalah dengan membuat poster berukuran besar dan
menempelkannya di dinding. Setelah itu founder dapat
menggunakan sricky note seperti post-it untuk mengisi 9 elemen. Sticky
note memungkinkan group thinking karena setiap orang dalam tim dapat
berpartisipasi aktif.

2.      Iterasi dengan cepat


Iterasi adalah proses dimana founder ”keluar dari kantor / ruangannya” dan mencoba
memvalidasi idenya, kemudian kembali ke kantor untuk memperbaiki
model bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari
market. Dengan sifat ringkas dan menyeluruh dari BMC, founder dapat
dengan cepat melakukan iterasi ini.
3.      Dengan cepat melihat kaitan 9 komponen
Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar atau proposisi
nilai unik. Sehingga diharapkan tim dapat mendokumentasikan ide-ide
baru sebagai hipotesis baru untuk menguji BMC sebagai iterasi baru.
4.      Memaksa tim dengan ringkas menyampaikan pikirannya
Tim dipaksa menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang akan mereka uji atau
yang akan mereka tindak lanjuti pada iterasi berikutnya, karena informasi-
informasi dicatat dengan pendek pada post-it.
5.      Memudahkan startup untuk membaginya dengan partner / rekan kerja
Karena BMC disajikan dalam bentuk poster besar dan ditempel pada dinding, maka
mudah untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding
untuk diperlihatkan pada pihak lain yang berkepentingan.
Keuntungan BMC:
1.      Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, seperti :travelling, restoran, hotel,
perkebunan, mining, dan sebagainya.
2.      Cepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekurangan bisnis.
3.      Proses analisa kebutuhan  dan profit dapat dilakukan dengan cepat.
4.      Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan sejak dini dan memahami
kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar.
5.      Pemetaan BMC menggambarkan secara sistematis bisnis yang kemudian dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen
strategis bisnis.

Penyebab mengapa sebuah model bisnis dapat gagal bersaing.


1.      Solving and Irrelevant Customer Jobs atau Value Proposition yang dianggap
tidak penting oleh sebuah Customer Segments, yaitu sebuah Value
Proposition yang tidak menyelesaikan sebuah masalah pelanggan
(customer problems) meskipun Value Proposition yang telah dibuat
merupakan sebuah inovasi baru atau solusi dari sebuah permasalahan
pelanggan, namun solusi yang ditawarkan merupakan (produk atau jasa)
dianggap kurang/ bahkan tidak penting sebelumnya oleh sebuah customer
segements. Contoh:
Ø  Segway sebuah produk yang inovatif namun dianggap sebagai produk yang tidak
menyelesaikan sebuah customer problem.
Ø  Newton sebuah produk personal assistant yang dianggap kurang penting pada
waktu pertama kali diluncurkannya.
Ø  Flo TV sebuah handheld tv yang kurang dapat diterima di pasar juga merupakan
contoh dari sebuah Value Proposition yang tidak dianggap penting oleh
sebuah Customer Segments
2.      Flawed Business Model, yaitu sebuah business model yang lemah. Lemah disini
dapat diartikan jika model bisnis yang telah dibuat ternyata membutuhkan
biaya akuisisi pelanggan lebih besar dibandingkan dengan perolehan atau
omset dari pelanggan. Meskipun Value Proposition yang ditawarkan
mampu menyelesaikan sebuah customer problem namun hasil yang
diperoleh tidak dapat menutupi biaya akusisi pelanggan yang dianggap
terlampau tinggi.
Contoh:
·         Customer Acquisition Cost > Customer Lifetime Value
·         Kodak dengan Kamera Digital
3.      External Threats, yaitu ancaman dari lingkungan eksternal. Adanya ancaman
dari kompetitor yang mampu menawarkan Value Proposition dengan
model bisnis yang sama dengan biaya yang lebih murah, adanya
keunggulan teknologi yang tidak mampu diikuti oleh sebuah organisasi
disaat kompetitor menerapkan teknologi baru tersebut atau mungkin
karena pertimbangan konsumen yang menganggap model binis kurang
ramah terhadap lingkungan dsb.
4.      Poor Execution atau eksekusi yang lemah, yaitu meskipun sebuah model bisnis
yang telah dibuat merupakan model bisnis yang benar namun karena
kelemahan eksekusi dari model bisnis tersebut maka sebuah model bisnis
dapat saja gagal. Lemahnya tim manajemen juga mampu menghambat dan
menggagalkan sebuah model bisnis.
B.        Kerangka Business Model Canvas
Sebelum membuat model bisnis kanvas, kita harus mempelajari 9 elemen penting
yang mendukung kemajuan suatu bisnis. Elemen-elemen tersebut yaitu:
1.      Customer Segments
Elemen pertama ini membuat kita harus menentukan segmen pelanggan mana yang
akan menjadi target bisnis kita. Misalnya, suatu maskapai penerbangan
mengeluarkan 2 produk untuk memenuhi kebutuhan 2 segmen pelanggan
yang berbeda atau ada 2 stasiun televisi yang menyajikan 2 acara berbeda
untuk memenuhi segmen pelanggan yang berbeda.
2.      Value Propositions
Value propositions akan membahas mengenai manfaat atau benefit apa yang akan
didapatkan para pelanggan jika memilih bisnis kita. Hal ini menjadi
kesempatan bagi kita untuk menjabarkan kekuatan dan keunggulan yang
membedakan bisnis kita dengan bisnis yang lain.
3.      Channels
Melalui penggunaan channels yang tepat, kita baru bisa menyampaikan value
propositions kepada customer segments. Jadi, memikirkan channels juga
menjadi salah satu elemen terpenting bagi keberhasilan bisnis.

4.      Revenue Streams
Aliran pendapatan tentu menjadi salah satu tujuan utama dari sebuah bisnis. Sehingga
elemen yang satu ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk
meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan sampai ada bahan baku, produk
atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara maksimal dan mengakibatkan
kerugian pada bisnis.
5.      Customer Relationship
Elemen yang kelima membahas bagaimana jalinan hubungan kita dengan pelanggan.
Perlu pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan bisnis kita tidak
mudah berpaling ke bisnis yang lain hanya karena jalinan hubungan yang
kurang baik.
6.      Key Activities
Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk menciptakan value prepositions yang
efektif? Hal ini tentu menjadi pembahasan yang tak kalah penting dalam
elemen key activities.
7.      Key Resources
Agar bisa mewujukan tujuan bisnis, kita tentu harus mengelola sumber daya bisnis
tersebut semaksimal mungkin. Semua jenis sumber daya mulai dari
pengelolaan bahan baku, penataan SDM dan penataan proses operasional
menjadi perhatian dalam membuat model bisnis
8.      Key Partnership
Bisnis yang baik tidak hanya mampu menjalin hubungan dengan para pelanggan saja.
Karena hubungan dengan pihak supplier atau tim pemasaran juga harus
diperhatikan. Tak ada salahnya menjalin hubungan baik untuk
menciptakan siklus bisnis sesuai dengan ekspektasi.

9.      Cost Structure
Elemen terakhir yang tak kalah pentingnya dengan kedelapan elemen lainnya adalah
struktur pembiayaan bisnis. Mengelola biaya secara efisien akan membuat
bisnis yang kita jalankan menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan
risiko kerugian.

Daftar isi
C.      Merumuskan Business Model Canvas
Business Model Canvas dapat dirumuskan ke dalam suatu ide bisnis dengan cara
memanfaatkan Bisnis Model Canvas, diantaranya:
1.      Membangun Relasi Konsumen
Bisnis Model Canvas (BMC) penting untuk membangun relasi dengan konsumen.
Relasi dengan konsumen penting agar konsumen kita tidak lari ke pesaing.
2.      Meningkatkan Penjualan
Ketika strategi marketing kita satukan melalui BMC ini, diharapkan target penjualan
tercapai. Customer Segment, Chanel, Custome Relationship  (3 blok di
BMC) memiliki tujuan untuk meningkatkan penjualan.
3.      Menghadapi Pesaing
Hal yang tidak kalah penting ketika BMC sudah dijalankan adalah kita akan
membangun bisnis yang kokoh untuk mengahadapi pesaing.
4.      Memastikan bisnis berjalan
Seringkali kita bingung memulai dan menjalankan bisnis, di BMC ini kita
memasukan siapa-siapa saja yang nantinya akan mendukung bisnis kita
berjalan. BMC ini penting untuk memetakan apa saja yang dibutuhkan
agar bisnis kita tetap berjalan.
5.      Mempunyai Sistem Bisnis
BMC ini adalah cara yang efektif untuk membuat sistem bisnis, tujuannya membuat
bisnis makin efektif dan bisa menghasilkan maksimal meskipun kita tidak
berada di bisnis kita.
Berikut dilampirkan sembilan blok elemen dalam ide bisnis dengan BMC:
BUSINESS MODEL CANVASS
ONLINE SHOP PAKAIAN WANITA

Gambar 2 Rumusan Ide Bisnis dengan Business Model Canvas


BISNIS MODEL CANVAS
ONLINE SHOP PAKAIAN WANITA
A.      Customer Segmentation
Online shop memiliki target para pekerja diantaranya karyawan, pegawai
kantor khususnya kalangan wanita yang tidak memiliki banyak waktu
untuk berbelanja, untuk pergi ke Mall dan malas untuk pergi berbelanja
jadi kami menyediakan berbagai jenis baju, hijab dan mukena dengan
model – model terbaru, kualitas bagus, serta harga yang dapat dijangkau
oleh berbagai kalangan.
B.      Value Proposition
a.      Kemudahan Berbelanja yang Menghemat Waktu
            Awalnya banyak orang meghabiskan waktu untuk pergi berbelanja, sekarang
waktu belanja bisa diatasi dengan adanya online shop. Kita tidak perlu
menghabiskan banyak waktu untuk berbelanja. Cukup dengan hanya
melihat handphone dan membuka social media kita sudah bisa “shoping”
dan juga bisa dilakukan kapan saja tanpa harus meninggalkan suatu
kewajiban yang harus dikerjakan. Apalagi bagi para wanita karier yang
tentunya tidak mempunyai banyak waktu untuk berbelanja karena sibuk
bekerja.
b.       Model baju, hijab dan mukena masa kini.
            Jangan khawatir akan barang yang mungkin akan tak sesuai dengan harga dan
tak sesuai dengan yang diharapkan. Model yang  terbaru tak akan
membuat pelanggan ketinggalan model – model terkini.
C.  Channel
            Social Media
            Online shop akan aktif di social media untuk berinteraksi dengan konsumen
dan memberikan informasi terhadap produk yang ditawarkan kami. Kami
memanfaatkan berbagai beberapa social media yang sedang trend di
masyarakat seperti facebook, instagram dan BBM.
D.      Customer Relationship
      Memiliki hubungan yang baik dengan konsumen adalah cara untuk menarik
perhatian pembeli agar lebih banyak lagi. Kami memanfaatkan social
media untuk berkomunikasi dengan konsumen diantaranya Facebook,
Instagram dan BBM yaitu dengan cara memberikan pelayanan yang
terbaik, dimana dapat memenuhi apa yang menjadi keinginan konsumen.
Bukan hanya itu saja, tapi bagaimana menjadikan konsumen kembali
berbelanja serta mereferensikan ke orang sekitarnya.
E.   Revenue Streams
Penghasilan yang kita dapatkan adalah berupa pembayaran via transfer dari
konsumen.
F.   Key Resources
Kunci utama berjalannya kegiatan ini adalah dengan
adanya  “gadget”. Tanpa “gadget” proses jual beli tidak akan pernah
terjadi. Karena kita memanfaatkan Hp dan Laptop sebagai sarana untuk
melakukan kegiatan Online Shop ini.
G.   Key Activities
Kegiatan yang dilakukan pertama kali adalah proses marketing menarik  pelanggan
dengan cara mengupload gambar – gambar model baju yang kita jual di
social media seperti facebook, instagram dan BBM.
H.   Key Partner
      Supplier
Membangun hubungan yang baik dengan supplier, agar kerja sama tetap terjaga.
I.    Cost Structure
Biaya yang dikeluarkan akan berbeda berdasarkan jumlah dan harga pembelian
barang ke supplier. Serta biaya – biaya lain yang akan dikeluarkan seperti
biaya internet, biaya jasa pengiriman barang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bisnis Model Canvas ( BMC ) memiliki Sembilan elemen, yaitu Customer Segment,
Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream,
Key Resources, Keya Activities, Key Partnership dan Cost Sructure.
            BMC kita dapat melihat lebih akurat bagaimana usaha yang akan atau sedang
dijalankan. Serta dengan BMC dapat memetakan suatu bisnis lebih
sederhana dan strategis.
B. Saran
Dengan Bisnis  Model Canvas diharapkan dapat memudahkan para pebisnis baik
pemula maupun yang sudah menjalankan dalam mengetahui aspek –
aspek terpenting dalam suatu bisnis.

Anda mungkin juga menyukai