Anda di halaman 1dari 13

Teori Konsep Motivasi menurut X dan Y Mc.

Gregor
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Teori Motivasi
Dosen Pengampu : Khilman Rofi’ Azmi, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Novita Arianti (1840110037)


2. Lutfia Salsabila (1840110038)
3. Aprilia Muthfaizah (1840110049)
4. Erika Ulfiyana (1840110050)
5. Siti Magfiroh (1840110051)

BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi merupakan suatu dorongan terhadap diri kita untuk melakukan
sesuatu hal. Dorongan tersebut dapat berasal dari internal dari diri kita sendiri
maupun dari luar diri eksternal. Dorongan yang kita sebut sebagai motivasi itu
juga menjadi suatu sumber tenaga dalam mengerjakan sesuatu hal. Dalam hal ini
memotivasi yang kita lakukan nantinya dapat berbentuk negative maupun posisitf.
Motivasi memiliki peranan yang strategis dalam aktifitas belajar
kehidupan seseorang. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi, tidak
ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar di kehidupan sehari-hri. Agar
peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak
hanya diketahui tetapi juga harus diterangkan dalam aktifitas kehidupan. Dengan
demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa
harapan) dihilangkan. Maka alisan energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali.
Dan pada makalah ini, akan mencoba membahas teori konsep motivasi. Maka dari
itu pemakalah dalam hal ini, akan membahas tentang teori konsep motivasi x dan
y Mc Groger.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah teori x dan y Mc Groger ?
2. Apa teori motivasi x dan y Mc Groger itu ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurang dari teori Mc Groger ?
4. Bagaimana asumsi tentang teori motivasi x dan y Mc Groger ?
5. Apa saja tipe motivasi menurut teori x dan y Mc Groger ?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah teori x dan y Mc Groger
2. Mengetahui pengertian teori x dan y Mc Groger
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari teori x dan y Mc Groger
4. Mengetahui asumsi teori x dan y Mc Groger
5. Mengetahui tentang tipe motivasi menurut teori x dan y Mc Groger
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah teori X dan Y Mc Gregor


Douglas McGregor lahir di Detroit pada tahun1906, anak pendeta Presbyterian,
McGregor adalah lulusan Uniiversitas Wayne dan bekerja sebagai psikolog sosial di
Universitas Harvard. Pada tahun 1950, McGregor seorang psikolog yang mengajar di
MIT dan menjabat sebagai presiden Antioch College tahun 1948-1954, mengkritik teori
klasik dan hubungan manusia tidak memadai untuk sekolah sebagai kenyataan ditempat
kerja. Dia percaya bahwa asumsi yang mendasari kedua sekolah mewakili pandangan
negative tentang sifat manusia dan pendekatan lain yang berdasarkan manajemen yang
sama sekali berbeda serangkaian asumsi yang diperlukan. McGregor meletakkan ide-
idenya dalam buku klasiknya(1957)berupa artikel yang berjudul “ The Human Side of
Enterprise” dan buku tahun 1960 dengan nama yang sama, dimana ia memperkenalkan
apa yang kemudian disebut humanisme baru.
Dua tahun sebelum meninggal McGregor menerbitkan bukunya tersebut dan ia
menjelaskan bahwa asumsi para manager tentang perilaku manusia dan sifat manusia
mempunyai dampak besar pada cara mereka mengelola. Selain cara bahasanya yang
mudah dipahami, penjelasan yang ditunjukkan McGregor berasal dari kenyataan bahwa
ia memisahkan asumsi ini dalam dua kelompok usulan atau tesis tentang sifat manusia
yang dinamakan “Teori X dan Teori Y”.1
Douglas McGregor mengemukakan dua persepsi nyata mengenai manusia:
persepsi pertama pada dasarnya negatif, disebut Teori X (Theory X), dan yang kedua
pada dasarnya positif, disebut Teori Y (Theory Y). Setelah mengkaji cara para supervisor
berhubungan dengan para karyawan, McGregor menyimpulkan bahwa persepsi
supervisor mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu
dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan
berdasarkan asumsi-asumsi tersebut2

1
Ebook, Kepemimpinan Yang Memotivasi ; McGregor D, edisi 6, John Addair(1990).
2
A. Eko Nugroho, Basri Hasanuddin dan Nurdin Brasit, jurnal Pengaruh Coaching Terhadap
Motivasi Kerja dan Kinerja Individual, vol 4, No. 1 , 2016.
Dari Teori X dan Teori Y McGregor Douglas (1960) menjelaskan ada dua
kemungkinan dilihat dari motivasi karyawan dalam manajemen. Teori X adalah teori
tradisional yang menjelaskan dari arah kontrol. Ia menyatakan bahwa karyawan pada
dasarnya tidak suka bekerja dan berusaha untuk menghindarinya. Fungsi manajemen,
karena itu, adalah untuk memaksa para karyawan untuk bekerja, melalui kekerasan dan
ancaman dari hukuman. Karyawan di lebih banyak kasus lebih banyak harus diarahkan
dan kecenderungan ingin menghindari tanggung jawab. Faktor utama motivator bagi
karyawan, adalah uang. Teori Y adalah teori dengan pendekatan humanistik/self-
actualization dalam pendekatan motivasi manusia. Kadang-kadang disebut model sumber
daya manusia. Ia menyatakan bahwa bekerja adalah alam dan dapat menjadi sumber
kepuasan, dan bahwa saat ini, karyawan dapat sangat berkomitmen dan termotivasi. Teori
Y adalah teori yang kemungkinan besar untuk digunakan saat manajemen memanfaatkan
partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan organisasi.3

B. Pengertian teori X dan Y

a. Teori X
Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada
suatu perusahaan secara alami tidak termotivasi dan tidak suka bekerja. Dengan asumsi
dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderung menggunakan gaya otoriter
dalam mengoperasikan perusahaannya. Menurut Teori X ini, manajemen harus secara
tegas melakukan intervensi untuk menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan. Gaya
Manajemen ini menyimpulkan bahwa pekerja pada dasarnya :
1. Tidak suka bekerja.
2. Perlu diawasi, dipaksa, diperingatkan untuk mengerjakan pekerjaannya.
3. Membutuhkan pengarahan dalam melaksanakan tugasnya.
4. Tidak menginginkan adanya tanggung jawab.
5. Tugas yang diberikan harus diawasi setiap langkah pengerjaannya.
Menurut pengamatan Douglas McGregor, karyawan yang bertipe X ini
sebenarnya hanya minoritas, namun untuk mengendalikan sebuah perusahaan yang

3
Arni Surwanti, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Dan Kinerja, Vol.II, No.1, Februari 2011.
memiliki jumlah karyawan yang banyak atau perusahaan manufaktur yang berskala
besar, manajemen teori X ini mungkin diperlukan.
b. Teori Y
Teori Y ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada
suatu perusahaan menyenangi pekerjaannya, termotivasi, kreatif, bangga terhadap hasil
kerjanya yang baik, bekerja penuh dengan tanggung jawab dan senang untuk menerima
tantangan. Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderang
menggunakan gaya manajemen partisipatif. Teori Y ini beranggapan bahwa
karyawannya :
1. Bertanggung jawab penuh atas semua pekerjaannya dan memiliki motivasi
yang kuat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan kepadanya.
2. Hanya memerlukan sedikit bimbingan atau bahkan tidak memerlukan
bimbingan dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Beranggapan bahwa pekerjaan adalah bagian dari hidupnya.
4. Dapat menyelesaikan tugas dan masalah dengan kreatif dan imajinatif.
Dalam organisasi atau perusahaan yang mengadopsi gaya manajemen berdasarkan
Teori Y ini, semua karyawan terlibat dalam pengambilan keputusan dan memiliki lebih
banyak tanggung jawab.4

C. Kekurangan dan Kelebihan Teori X dan Y Mc Gregor


- Kekurangan
1. Tipe kepemimpinannya otoriter dan pada karyawan cenderung malas, berperasaan
irasional dan tidak mampu mengendalikan diri.
2. Apresiasi diri pada karyawan akan terhambat perkembangan karena mereka tidak
selalu menuntut pada perusahaan.
- Kelebihan

4
https://ilmumanajemenindustri.com/teori-x-dan-teori-y-menurut-douglas-mcgregor/
1. Pada karyawan hanya bekerja hanya untuk memaksimalkan kebutuhan pribadi akan
sedikit termotivasi untuk banyak bekerja dan gaya kepemimpinannya berorientasi pada
prestasi kerja.
2. Cenderung memiliki sifat lebih bertanggung jawab dan mempunyai inisiatif yang
tinggi dalam bekerja . Pekerja juga gemar menunjukkan kemampuan mengatur diri dan
akan lebih termotivasi.
Jadi, orang-orang yang lebih condong kepada teori X memiliki basic sebagai
orang pemalas dan hanya akan mengusahakan sesuatu jika mereka sudah merasa
terdesak.
Contohnya: pada masyarakat pribumi disekitar pertambangan batu bara
kalimantan. Pada pandangan mereka tidak perlu bersusah payah dalam bekerja karna
daerag yang mereka tinggali sudah menyediakan uang bagi mereka. Mereka tinggal
menggali tanah di halaman rumah mereka yang kaya akan batu bara jika mereka
memerlukan uang lebih. Sehingga mereka hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Sedangkan orang-orang yang condong pada teori Y lebih mementingkan etos
kerja dari pada gaji, karna mereka berpikir bahwa gaji akan mengikuti prestasi kita.
Contohnya: para reporter di media cetak.5

D. ASUMSI TEORI MOTIVASI X DAN Y


Pada teori X Mc Gregor mengasumsikan rata-rata manusia secara inheren tidak
menyukai pekerjaan. (Mc Gregor, 1960: 33). Hal ini dibuktikan dengan penekanan pada
manajemen yang menekankan pada produktivitas kerja. Lebih lanjut, penekanan secara
kontemporer terhadap reward untuk kinerja individu mencerminkan bahwa terdapat
keyakinan dasar manajemen dalam menghadapi kecenderungan manusia untuk
menghindari kerja. Asumsi berikutnya, mengikuti asumsi yang pertama dan menyatakan
bahwa karena karakteristik manusia yang tidak menyukai pekerjaan membuat sebagian
besar orang harus dipaska, dikontrol, diarahkan dan diancam dengan tujuan-tujuan
organisasional. Sehingga meskipun telah diberikan banyak imbalan para pekerja tidak
akan merampungkan tugas-tugas yang dibebankan. Hanya ancaman hukuman yang

5
Sunyoto Ashar Winandar,Psikologi Industri dan Organisasi, UI Press:2014
memadai, dengan asumsi dasarnya yaitu orang-orang akan bekerja di bawah paksaan dan
kontrol eksternal. Asumsi ketiga yang diidentifikasi oleh Mc Gregor yaitu bahwa rata-
rata manusia memilih untuk diarahkan, berharap menghindari sebuah tanggungjawab,
memiliki ambisi yang relatif kecil, menginginkan keamanan.6
Teori Douglas Mc Gregor dalam Manullang (2000: 171) menjelaskan bahwa ada
dua pendekatan atau filsafat manajemen yang mungkin diterapkan dalam perusahaan.
Masing-masing pendekatan itu mendasarkan diri pada serangkaian asumsi mengenai sifat
manusia yang dinamainya teori X dan teori Y.
Asumsi teori X mengenai manusia adalah sebagai berikut:
- Pada umumnya manusia tidak senang bekerja.Pada umumnya manusia tidak senang
berambisi, tidak ingin tanggung jawab dan lebih suka diarahkan.
- Pada umumnya manusia harus diawasi dengan ketat dan sering harus dipaksa untuk
memperoleh tujuan organisasi.
- Motivasi hanya berlaku sampai tingkat Lower Order Needs.
Sedangkan asumsi teori Y mengenai manusia adalah :
- Bekerja adalah kodrat manusia, jika kondisi menyenangkan.
- Pengawasan diri sendiri tidak terpisahkan untuk mencapai tujuan organisasi.
- Manusia dapat mengawasi diri sendiri dan memberi prestasi pada pekerjaan yang
diberi motivasi dengan baik (pada pekerjaan yang dimotiver dengan baik).
- Motivasi tidak saja mengenai lower needs, tetapi pula sampai higher – order - needs.

Mc Gregor berasumsi bahwa manusia, pada dasarnya tidak senang bekerja dan tidak
bertanggung jawab dan harus dipaksa bekerja. Teori Y rancangan modern adalah
didasarkan kepada asumsi bahwa “manusia pada dasarnya suka bekerja sama, tekun
bekerja dan bertanggung jawab”. Teori X dan teori Y melukiskan dua filsafat dasar
mengenai sifat manusia.7
Teori motivasi milik Douglas McGregor mengemukakan dua pandangan yang
nyata mengenai manusia, yakni: pandangan pertama pada dasarnya negatif disebut Teori
X, dan yang lain pada dasarnya positif disebut Teori Y. McGregor menyimpulkan bahwa

6
Burhanudin Mukhamad Faturahman, Kepemimpinan Dalam Budaya Organisasi, Jurnal Politik dan Sosial
Kemasyarakatan, Vol.10 No,1, 2018, hlm.5.
7
Amim Wahyudi, Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Pegawai,
Jurnal Manajemen Sumber daya Manusia, Vol.1 No.1, 2006, hlm. 6.
pandangan seorang pemimpin mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa
kelompok asumsi tertentu, dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka
terhadap pegawai berdasarkan asumsiasumsi tersebut.Menurut Teori X, empat asumsi
negatif yang dimiliki yakni:
1. Pegawai pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan, dan sebisa mungkin untuk
menghindarinya.
2. Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau
diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan
3. Pegawai akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal bilamana
mungkin.
4. Sebagian pegawai menempatkan keamanan di atas semua faktor lain yang terkait
pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Kontras dengan pandangan negatif tersebut diatas, McGregor membuat empat
asumsi positif yang disebutnya Teori Y yaitu:
- Pegawai menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat
atau bermain.
- Pegawai akan berlatih mengendalikan diri, dan emosi untuk mencapai berbagai
tujuan.
- Pegawai akan bersedia belajar untuk menerima, bahkan belajar lebih bertanggung
jawab.
- Pegawai mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh
populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
Kesimpulan dari teori ini yaitu Teori X berasumsi bahwa kebutuhan-kebutuhan
tingkat yang lebih rendah mendominasi individu, sedang Teori Y berasumsi bahwa
kebutuhan-kebutuhan tingkat yang lebih tinggi mendominasi individu. McGregor sendiri
meyakini bahwa asumsi Teori Y lebih valid daripada Teori X.8
Ciri-ciri manusia berdasarkan teori X dan Y
a. Teori X
Manusia yang mempunyai kecenderungan pasif atau negatif oleh McGreor
diketegorikan sebagai manusia X. Ciri-ciri manusia X adalah sebagai berikut :

8
Gunawan Hutahuruk, Manajemen Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1992), hlm 62.
1. Pekerja mungkin tidak suka akan bekerja dan apabila mungkin mereka
akan menghindarinya,
2. Karena pekerja tidak suka bekerja, maka mereka harus dipaksa, dikontrol
atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuannya.
3. Pekerja akan menghindari tanggungjaeab dan mencari jalan aman
(mengikuti perintah atasan) apabila mungkin.
4. Kebanyakan pekerja menempatkan keamanan diatas semua faktor yang
berhubungan dengan semua pekerjaan dan akan menampilkan sedikit
keinginan
5. Manusia hanya membutuhkan motivasi fsiologis dan keamanan sementara
b. Manusia yang cenderung bersifat kreatif stau positif dikategorikan sebagai
manusia Y. Ciri-ciri manusia Y adalah sebagai berikut :
1. adanya kebutuhan dan tuntuta untuk hidup layak. Bagi manusia, bekerja
adlah kegiatan normal yang biasa dilakukan didalam hidupnya.
Karenanya, selama lingkungan memungkinkan, orang-orang akan merasa
senang dan puas, seperti istirahat atau bermain
2. didalam diri manusia ada keinginan untuk bergerak sendiri, mengatur diri
sendiri, bersiniatif sendiri
3. tugas pokok dan fungsinya menuntut untuk dia bekerja
4. dorongan untuk berpatisipasi
5. rasa ingin mencapai tujuan secara cepat
6. suasana atau iklim lingkungan kerja yang sehat
7. tujuan organisasi merupakan realisasi dan kebutuhan individu, seperti rasa
ingin tumbuh dan berkembang
8. manusia suka menerima tanggung jawab jika kondisi yang ada benar-
benar memungkinkan untuk itu
9. jika manusia tidak kreatif dalam organosasi dia mungkin tidak mampu
untuk berbuat itu

Didalam praktek, karakteristik perilaku manusia organisasional tidaklah


permanen, mrlainkan dapat berubah secara kondisional. Tidak ada manusia selalu
berada pada kondisi pasif atau negatif, dan tidak ada juga manusia yang selalu
berada pada kondisi kreatif atau positif.9
E. Tipe Motivasi Manusia menurut X dan Y Mc Georger
- Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas
yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai
tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Oleh 
karena itu, teori X memberikan petuah manajer harusmemberikan pengawasan yang ketat
, tugas-tugas yang jelas, dan menetapkan imbalan atau hukuman.
Proposisi utama teori X, yaitu:
1. Manajemen bertanggung jawab untuk mengatur unsur-unsur dari usaha produktif-
uang, bahan, peralatan, dan orang-dalam kepentingan ekonomi berakhir.
2. Menghormati orang lain, ini adalah proses mengarahkan usaha mereka,memotivas
i mereka, mengendalikan tindakan mereka, dan memodifikasi perilaku mereka ag
ar sesuai dengan kebutuhan organisasi
3. Tanpa intervensi aktif oleh manajemen, orang akan pasif-bahkan resisten-untuk k
ebutuhan organisasi. Oleh karena itu mereka harus dibujuk, dihargai,dihukum, da
n dikendalikan. Kegiatan mereka harus diarahkan.

- Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti
halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam
secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk  bekerja se
suai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi,kepandaian s
erta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan
kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam beke
rja.
Proposisi utama dari Teori Y adalah sebagai berikut:

9
Burhanudin Mukhamad Faturahman, Kepemimpinan Dalam Budaya Organisasi, Jurnal Politik dan Sosial
Kemasyarakatan, Vol.10 No,1, 2018, hlm.23-24.
1. Manajemen bertanggung jawab untuk mengatur unsur-unsur dari usaha produktif-
uang, bahan, peralatan, dan orang-orang dalam kepentingan ekonomi berakhir.
2. Orang tidak dengan sifat pasif atau resisten terhadap kebutuhan organisasi.
Mereka telah menjadi begitu sebagai hasil dari pengalaman dalam organisasi.
3. Motivasi, pengembangan potensi, kapasitas untuk mengasumsikan tanggung jawa
b, dan kesiapan untuk mengarahkan perilaku ke arah tujuan organisasi
semuanya hadir dalam orang-manajemen tidak menempatkan mereka di sana.
Ini adalah tanggung jawab manajemen untuk memungkinkan orang untuk mengen
ali dan mengembangkan karakteristik manusia ini untuk diri merekasendiri.
4. Tugas pokok manajemen adalah untuk mengatur kondisi organisasi danmetode op
erasi agar orang dapat mencapai tujuan-tujuan mereka sendiridengan mengarahka
n usaha mereka ke arah tujuan-tujuan organisasi.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang
bekerja pada suatu perusahaan secara alami tidak termotivasi dan
tidak suka bekerja. Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka
manajemen akan cenderung menggunakan gaya otoriter dalam
mengoperasikan perusahaannya. Menurut Teori X ini, manajemen
harus secara tegas melakukan intervensi untuk menyelesaikan suatu
masalah atau pekerjaan.
Teori Y ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang
bekerja pada suatu perusahaan menyenangi pekerjaannya,
termotivasi, kreatif, bangga terhadap hasil kerjanya yang baik, bekerja
penuh dengan tanggung jawab dan senang untuk menerima
tantangan. Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen
akan cenderang menggunakan gaya manajemen partisipatif.
DAFTAR PUSTAKA

Ebook, Kepemimpinan Yang Memotivasi ; McGregor D, edisi 6, John


Addair(1990).

Eko Nugroho, Basri Hasanuddin dan Nurdin Brasit, jurnal Pengaruh


Coaching Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Individual, vol 4, No. 1 ,
2016.

Arni Surwanti, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Dan Kinerja, Vol.II,


No.1, Februari 2011.

https://ilmumanajemenindustri.com/teori-x-dan-teori-y-menurut-douglas-mcgregor/ diakses
pada 2 Maret 2020 pukul 20:14 Pm

Sunyoto Ashar Winandar,Psikologi Industri dan Organisasi, UI Press:2014.

Burhanudin Mukhamad Faturahman, Kepemimpinan Dalam Budaya Organisasi, Jurnal


Politik dan Sosial Kemasyarakatan, Vol.10 No,1, 2018.

Wahyudi Amim, Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Pegawai, Jurnal Manajemen Sumber daya Manusia, Vol.1 No.1, 2006.

Hutahuruk Gunawan, Manajemen Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1992)

Anda mungkin juga menyukai