Anda di halaman 1dari 23

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
SUKOHARJO
Jalan Jenderal Sudirman Nomor 151 Bendosari, Sukoharjo Kode Pos 57521
Telepon 0271-593132 Faksimile 0271-591580 Surat Elektronik smkn1sukoharjo@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
Sekolah : SMK Negeri 1 Sukoharjo
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Materi Pokok : Metode Harga Pokok Pesanan
Tahun Ajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Pertemuan Ke :2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti :
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga,sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
denganmutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerakmahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
(KD) (IPK)
3.6. Menjelaskan pencatatan biaya bahan 3.6.4 Mengklasifikasikan jenis-jenis
baku dan bahan penolong, biaya transaksi dalam harga pokok
tenaga kerja dan biaya overhead pesanan dengan tepat
prabrik dalam metode harga pokok 3.6.5 Menjabarkan pencatatan
pesanan akuntansi untuk biaya bahan baku
dengan luas
3.6.6 Menjabarkan pencatatan
akuntansi untuk biaya bahan
penolong dengan luas
3.6.7 Menjabarkan pencatatan
akuntansi untuk biaya tenaga
kerja dengan luas
3.6.8 Menjabarkan pencatatan
akuntansi untuk biaya overhead
pabrik dengan luas
4.6 Mencatat biaya bahan baku dan bahan 4.6.4 Membedakan jenis-jenis transaksi
penolong, biaya tenaga kerja dan dalam harga pokok pesanan
biaya overhead pabrik dalam metode dengan benar
harga pokok pesanan 4.6.5 Mencatat jurnal biaya bahan baku
dengan teliti
4.6.6 Mencatat jurnal biaya bahan
penolong dengan teliti
4.6.7 Mencatat jurnal biaya tenaga
kerja dengan teliti
4.6.8 Mencatat jurnal biaya overhead
pabrik dengan teliti
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan penggalian informasi, peserta didik dapat:
1. Mengklasifikasikan jenis-jenis transaksi dalam harga pokok pesanan dengan tepat.
2. Menjabarkan pencatatan akuntansi untuk biaya bahan baku dengan luas
3. Menjabarkan pencatatan akuntansi untuk biaya bahan penolong dengan luas
4. Menjabarkan pencatatan akuntansi untuk biaya tenaga kerja dengan luas
5. Menjabarkan pencatatan akuntansi untuk biaya overhead pabrik dengan luas
6. Membedakan jenis-jenis transaksi dalam harga pokok pesanan dengan benar
7. Mencatat jurnal biaya bahan baku dengan teliti
8. Mencatat jurnal biaya bahan penolong dengan teliti
9. Mencatat jurnal biaya tenaga kerja dengan teliti
10. Mencatat jurnal biaya overhead pabrik dengan teliti

D. Materi Pembelajaran (Terlampir)


Jenis-jenis transaksi dalam metode harga pokok pesanan:
1. Perhitungan dan pencatatan biaya bahan baku dan biaya bahan penolong
a. Pembelian bahan baku dan bahan penolong
b. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong
2. Perhitungan dan pencatatan biaya tenaga kerja langsung
a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan
b. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja
1) Biaya tenaga kerja langsung
2) Biaya tenaga kerja tidak langsung
3) Biaya non-produksi
c. Pencatatan pembayaran gaji dan upah
3. Perhitungan dan pencatatan biaya overhead pabrik
4. Pencatatan pemindahbukuan dari akun barang dalam proses ke akun persediaan
barang dalam proses di akhir periode

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific Approach
2. Model pembelajaran : Problem Based Learning
3. Strategi Pembelajaran : Group Investigation
4. Metode pembelajaran : Stimulasi, diskusi dan penugasan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
Pembukaan
1. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan salam, doa, presensi, mengecek
kebersihan, kerapian, dan kesiapan kelengkapan belajar.
2. Peserta didik mengingat kembali (apersepsi) materi pembelajaran
sebelumnya yaitu “Pengertian, manfaat dan arus biaya pada metode
Harga Pokok Pesanan”.. 15
3. Guru memotivasi peserta didik agar terlibat aktif dalam pemecahan Menit
masalah selama kegiatan pembelajaran
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran materi
“Pencatatan Jurnal Biaya pada Metode Harga Pokok Pesanan”
5. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti
1. Orientasi pada masalah
a. Peserta didik mengamati dan memahami
tayangan media juga penjelasan guru mengenai Critical
pencatatan jurnal biaya thinking
b. Peserta didik dan guru saling menanya untuk
memperluas bahasan.
c. Guru mendiskusikan masalah yang akan dicari
dan dipecahkan dan rubrik penilaian yang akan
digunakan untuk menilai hasil kinerja peserta
didik
2. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran
a. Peserta didik dikelompokkan terdiri atas 3-4
peserta Creativity
55
b. Peserta didik diberi lembar kerja peserta didik (Literasi)
Menit
(LKPD) untuk mencatat masalah yang akan
dipecahkan
c. Peserta didik menerima arahan tentang kriteria
masalah yang akan dicari dan dipecahkan
3. Penyelidikan kelompok
a. Peserta didik secara berkelompok mencari
masalah yang akan dipecahkan dari internet Collaboration
b. Peserta didik mengumpulkan informasi dari
bahan ajar yang telah dibagikan melalui google
drive dan berbagai sumber lainnya untuk
memecahkan masalah
c. Peserta didik mencoba/mengasosiasi untuk
memecahkan masalah tersebut
d. Peserta didik mencatat masalah dan jawabannya
dalam LKPD.
Menumbuhkan karakter santun, komunikatif dan
bekerjasama
4. Pengembangan dan penyajian hasil Communication
Peserta didik menyusun laporan dalam kelompok
kemudian mengomunikasikannya dalam diskusi
kelas
Menumbuhkan karakter percaya diri dan
komunikatif
5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
a. Peserta didik dibimbing oleh guru menganalisis
ulang jawaban dan langkah-langkah yang
digunakan dalam memecahkan masalah tersebut.
b. Peserta didik dan guru bersama-sama
menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran.
Penutup
1. Peserta didik membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
dengan bimbingan guru.
2. Peserta didik kembali ke kursi masing-masing.
3. Peserta didik mengerjakan evaluasi menggunakan google form tentang
materi yang telah diberikan.
4. Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang 20
dilakukan (refleksi kegiatan). Menit
5. Guru menyampaikan hasil evaluasi, program pengayaan dan remedial.
6. Peserta didik diberi tugas untuk mempelajari materi pada pertemuan
selanjutnya mengenai “Kartu Harga Pokok Pesanan” dari berbagai
sumber.
7. Guru dan peserta didik menutup pembelajaran dengan salam dan doa.

G. Media, Bahan, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media pembelajaran
Tayangan power point materi Pencatatan Jurnal Metode Harga Pokok Pesanan
Schoology
2. Bahan pembelajaran
Modul Pencatatan Jurnal Metode Harga Pokok Pesanan (Terlampir)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) (Terlampir)
Handout
3. Alat pembelajaran
a. Google drive dan google form
b. Laptop, projector & LCD
c. Papan tulis & spidol
4. Sumber belajar
a. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
b. Titik Asmawati, Budi Sutrisno, dan Sudarto. 2017. Akuntansi Keuangan.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
c. Dwi Harti, 2016. Akuntansi Keuangan untuk Kelas XII B. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
d. Hendi Somantri, 2017. Akuntansi Perusahaan Manufaktur Untuk SMK MAK
Kelas XII. Bandung: Armico.
e. Sumber internet: Agung. (2016). Ringkasan Materi Akuntansi Keuangan. Diakses dari
https://www.google.co.id/search?q=akuntansi+keuangan&oq=akuntansi+keuangan&a
qs=chrome..69i57.3858j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8 tanggal 8 Desember 2018
pukul 08.35.

H. Penilaian (Instrumen Terlampir)


1. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Instrumen : Tes Tertulis
c. Kisi-kisi :
No. Indikator Soal Butir Instrumen
1. Mengidentifikasi jenis-jenis biaya tenaga kerja 1
2. Mengidentifikasi jenis biaya overhead pabrik 2
3. Menjabarkan pencatatan akuntansi untuk biaya
3
overhead pabrik
4 Menjabarkan pencatatan akuntansi untuk biaya
4
bahan penolong
5 Menjabarkan pencatatan akuntansi untuk biaya
5
overhead pabrik

2. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Instrumen : Tes Tertulis
c. Kisi-kisi :
Butir
No. Indikator soal
Instrumen
1. a. Menghitung beban bahan baku, beban bahan penolong, 1
beban tenaga kerja dan biaya overhead pabrik
b. Membuat jurnal beban bahan baku, beban bahan
penolong, beban tenaga kerja dan beban overhead pabrik

3. Sikap
a. Teknik Penilaian : Non-tes
b. Bentuk Instrumen : Observasi
c. Kisi-kisi :
Butir
No. Aspek Pengamatan
Instrumen
1. Tanggung jawab 1
2. Kerjasama 2
3. Komunikatif 3
4. Kritis 4

I. Program Remidi dan Pengayaan


1. Jika peserta didik yang tidak mencapai KKM 75 berjumlah 20%, diberikan program
remidi berupa bimbingan khusus;
2. Jika peserta didik yang tidak mencapai KKM 75 berjumlah 20-50%, diberikan
program remedial berupa penugasan untuk mengerjakan ulang soal evaluasi.
3. Jika peserta didik yang tidak mencapai KKM 75 berjumlah >50%, maka kegiatan
pembelajaran diulangi dengan strategi pembelajaran yang berbeda;
4. Peserta didik yang telah mencapai KKM 75 diberi pengayaan tentang pendalaman
materi.

Sukoharjo, 12 Nopember 2018


Mengesahkan, Mengetahui,
Guru Pamong Peserta PPL PPG

Suyamti, S.Pd Ai Imas Mursyidah Zein, S.E


NIP: 196901172007012034 No. Peserta: 18020685710039
LAMPIRAN I
BAHAN AJAR

Sekolah : SMK Negeri 1 Sukoharjo


Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Materi Pokok : Metode Harga Pokok Pesanan
Tahun Ajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Pertemuan ke :2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Pendahuluan
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
(KD) (IPK)
3.6. Menjelaskan pencatatan biaya 3.5.4 Mengklasifikasikan jenis-jenis
bahan baku dan bahan penolong, transaksi dalam harga pokok
biaya tenaga kerja dan biaya pesanan
overhead prabrik dalam metode 3.5.5 Menjabarkan pencatatan akuntansi
harga pokok pesanan untuk biaya bahan baku
3.5.6 Menjabarkan pencatatan akuntansi
untuk biaya bahan penolong
3.5.7 Menjabarkan pencatatan akuntansi
untuk biaya tenaga kerja
3.5.8 Menjabarkan pencatatan akuntansi
untuk biaya overhead pabrik
4.5.4 Membedakan jenis-jenis transaksi
4.6 Mencatat biaya bahan baku dan dalam harga pokok pesanan
bahan penolong, biaya tenaga kerja 4.5.5 Mencatat jurnal biaya bahan baku
dan biaya overhead pabrik dalam 4.5.6 Mencatat jurnal biaya bahan
metode harga pokok pesanan penolong
4.5.7 Mencatat jurnal biaya tenaga kerja
4.5.8 Mencatat jurnal biaya overhead
pabrik
B. Peta Konsep

Pembelian
bahan baku &
Pencatatan
Biaya Bahan bahan penolong
Baku & Bahan
Pemakaian
Penolong
bahan baku &
bahan penolong

Pencatatan biaya
tenaga kerja Biaya tenaga
yang terutang kerja langsung

Jenis-jenis Pencatatan Biaya tenaga


transaksi dalam Pencatatan
Biaya Tenaga distribusi biaya kerja tidak
metode harga tenaga kerja langsung
pokok pesanan Kerja

Pencatatan Biaya
pembayaran gaji non-produksi
& upah

BOP yang
dibebankan

Pencatatan BOP
Biaya Overhead sesungguhnya
Pabrik (BOP)

Selisih BOP yang dibebankan dan


BOP sesungguhnya
C. Uraian Materi
Jenis-jenis transaksi dalam metode harga pokok pesanan:
Perhatikan contoh mengenai penggunaan metode harga pokok pesanan berikut ini!
PT Aman bergerak di bidang usaha percetakan. Produk dibuat berdasarkan pesanan
dari pelanggan sesuai dengan spesifikasi yang mereka minta. Pada bulan Oktober
2017, PT Aman memperoleh dua buah pesanan dari pelanggannya:
Pertama, pesanan cetak kalender sebanyak 1.500 unit seharga @Rp10.000,00 dari PT
Mantap, selanjutnya disebut pesanan #111
Kedua, pesanan cetak brosur iklan sebanyak 24.000 unit seharga @Rp2.500,00 dari
PT Jaya, selanjutnya disebut pesanan #222
Berikut adalah kegiatan produksi dan kegiatan lain yang dilakukan untuk memenuhi
kedua pesanan tersebut:
1. Perhitungan dan pencatatan biaya bahan baku dan biaya bahan penolong
a. Pembelian bahan baku dan bahan penolong
Bahan Baku:
Kertas A 100 rim @Rp20.000 Rp2.000.000
Kertas B 20 roll @Rp750.000 Rp15.000.000
Tinta X 10kg @Rp150.000 Rp1.500.000
Tinta Y 45kg @Rp15.000 Rp3.600.000
Jumlah bahan baku yang dibeli Rp22.100.000
Bahan penolong:
Bahan penolong 1 15kg @Rp25.000 Rp375.000
Bahan penolong 2 80kg @rp15.000 Rp1.200.000
Jumlah bahan penolong yang dibeli Rp1.575.000
Pembelian bahan baku dan bahan penolong tersebut dicatat ke dalam jurnal
berikut:
Persediaan bahan baku Rp22.100.000
Persediaan bahan penolong Rp1.575.000
Utang Dagang Rp23.675.000
b. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong
Berikut adalah pemakaian bahan baku untuk masing-masing pesanan #111 dan
pesanan #222
Bahan baku pesanan #111:
Kertas A 100 rim @Rp20.000 Rp2.000.000
Tinta X 10kg @Rp150.000 Rp1.500.000
Jumlah bahan baku pesanan #111 Rp3.500.000
Bahan baku pesanan #222
Kertas B 20 roll @Rp750.000 Rp15.000.000
Tinta Y 45kg @Rp80.000 Rp3.600.000
Jumlah bahan baku pesanan #222 Rp18.600.000
Jumlah bahan baku yang dipakai Rp22.100.000
Atas dasar dokumen nukti permintaan dan pengeluaran barang gudang,
pemakaian bahan baku dicatat dengan mendebet rekening Barang Dalam
Proses (BDP) dan mengkredit rekening Persediaan bahan baku. Jurnal yang
harus dibuat untuk mencatat pemakaian bahanbaku adalah:
BDP – Biaya Bahan Baku Rp22.100.000
Persediaan bahan baku Rp22.100.000
Dalam memproses kedua pesanan tersebut, perusahaan menggunakan bahan
penolonh berikut ini:
Bahan penolong 1 15kg @Rp25.000 Rp375.000
Bahan penolong 2 80kg @Rp15.000 Rp1.200.000
Jumlah bahan penolong yang dipakai Rp1.575.000
Dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi tidak langsung
dipisahkan dari biaya produksi langsung. Oleh karena itu, bahan penolong
yang merupakan komponen biaya produksi tidak langsung dicatat
pemakaiannya dengan mendebet rekening Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Sesungguhnya dan mengkredit rekening Persediaan Bahan Penolong.
Rekening BDP hanya disebet untuk mencatat pembebanan BOP berdasarkan
tariff yang ditentukan di muka.
Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan penolong adalah sebagai berikut:
BOP Sesungguhnya Rp1.575.000
Persediaan Bahan penolong Rp1.575.000
2. Perhitungan dan pencatatan biaya tenaga kerja langsung
Data produksi menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja yang dikeluarkan
perusahaan adalah sebagai berikut:
Upah langsung untuk pesanan #111 250jam @Rp15.000 Rp3.750.000
Upah langsung untuk pesanan #222 900jam @Rp15.000 Rp13.500.000
Upah tidak langsung Rp4.500.000
Jumlah upah Rp21.750.000
Gaji karyawan administrasi dan umum Rp7.500.000
Gaji karyawan pemasaran Rp9.000.000
Jumlah gaji Rp16.500.000
Jumlah biaya tenaga kerja Rp38.250.000

Selanjutnya pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan sebagai berikut:


a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan
Dengan menggunakan daftar gaji dan upah yang dibuat, berikut adalah jurnal
untuk pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan:
Gaji dan Upah Rp38.250.000
Utang gaji dan upah Rp38.250.000
b. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja terdiri dari beberapa unsur biaya yang didistribusikan
sebagai berikut:
1) Biaya tenaga kerja langsung (BTKL)
Biaya ini dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan dengan mendebit
rekening BDP dan mencatatnya dalam Kartu Harga Pokok Pesanan yang
bersangkutan.
2) Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya ini merupakan unsur biaya produksi tidak langsung sehingga dicatat
sebagai BOP dan didebet dalam rekening BOP Sesungguhnya.
3) Biaya non-produksi
Biaya ini merupakan unsur biaya non-produksi dan dibebankan ke dalam
rekening Biaya Administrasi dan Umum serta Biaya Pemasaran
Berdasarkan penjelasan diatas, maka jurnal distribusi biaya tenaga kerja adalah
sebagai berikut:
BDP – BTKL Rp17.250.000
BOP Sesungguhnya Rp4.500.000
Biaya Administrasi dan Umum Rp7.500.000
Biaya Pemasaran Rp9.000.000
Gaji dan Upah Rp38.250.000
c. Pencatatan pembayaran gaji dan upah
Gaji dan upah yang sudah dibayarkan akan dicatat ke dalam jurnal sebagai
berikut:
Utang gaji dan upah Rp38.250.000
Kas Rp38.250.000

3. Perhitungan dan pencatatan biaya overhead pabrik


a. BOP yang dibebankan
Dalam metode harga pokok pesanan, BOP dicatat berdasarkan pembebanan
BOP dengan tarif yang ditentukan di muka, bukan BOP sesungguhnya.
Pembebanan BOP dilakukan dengan mendebit rekening BDP dan mengkredit
rekening BOP yang dibebankan.
Dalam kasus PT Aman, biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas
dasar tariff sebesar 125% dari BTKL. Maka perhitungan BOP dibebankan
adalah sebagai berikut:
Pesanan #111 125% x Rp3.750.000 Rp4.687.500
Pesanan #222 125% x Rp13.500.000 Rp16.875.000
Jumlah BOP yang dibebankan Rp21.562.500
Jurnal untuk mencatat BOP yang dibebankan adalah:
BDP – BOP Rp21.562.500
BOP yang dibebankan Rp21.562.500
b. BOP sesungguhnya
BOP sesungguhnya dicatat dengan mendebit rekening BOP Sesungguhnya
terhadap biaya-biaya. Di akhir periode, diketahui BOP yang sesungguhnya
terjadi (selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung)
sebagai berikut:
Biaya depresiasi mesin Rp2.500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp6.000.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp2.250.000
Biaya pemeliharaan gedung pabrik Rp3.750.000
Biaya asuransi gedung pabrik Rp2.350.000
Jumlah Rp22.925.000
Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya adalah:
BOP sesungguhnya Rp22.925.000
Biaya depresiasi mesin Rp2.500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp6.000.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp2.250.000
Biaya pemeliharaan gedung pabrik Rp3.750.000
Biaya asuransi gedung pabrik Rp2.350.000

c. Selisih BOP dibebankan dan BOP sesungguhnya


Pada akhir periode, BOP dibebankan akan dibandingkan dengan BOP
Sesungguhnya, hal ini dilakukan dengan menutup rekening BOP yang
dibebankan kepada rekening BOP Sesungguhnya.
Keterangan Debit Kredit
Biaya depresiasi mesin Rp2.500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp6.000.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp2.250.000
Biaya pemeliharaan gedung pabrik Rp3.750.000
Biaya asuransi gedung pabrik Rp2.350.000
BOP Sesungguhnya Rp22.925.000
BOP yang dibebankan Rp21.562.500
Selisih BOP Rp1.362.500
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa terjadi selisih pembebanan kurang
(under-applied) sehingga jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Selisih BOP Rp1.362.500
BOP Sesungguhnya Rp1.362.500

D. Daftar Pustaka
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
Titik Asmawati, Budi Sutrisno, dan Sudarto. 2017. Akuntansi Keuangan. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
Dwi Harti, 2016. Akuntansi Kelas XII B. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hendi Somantri, 2017. Akuntansi Perusahaan Manufaktur Untuk SMK MAK Kelas
XII. Bandung: Armico.
Diana Sinta, Dewi Syaraswati, dan Emmy Ratmawati. 2012. SPM Akuntansi untuk
SMK dan MAK. Jakarta: Penerbit Erlangga.

LAMPIRAN II
MEDIA AJAR
(file terpisah)
LAMPIRAN III
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Sekolah : SMK Negeri 1 Sukoharjo


Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Materi Pokok : Metode Harga Pokok Pesanan
Tahun Ajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Pertemuan ke :2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Nama Kelompok: ………


Anggota Kelompok: No. Urut Absen:
1. ……… ……
2. ……… ……
3. ……… ……
4. ……… ……
A. Petunjuk Penggunaan
1. Bacalah do’a sebelum memulai
2. Isilah identitas kelompok/diri
3. Bacalah soal dengan baik dan cermat
4. Jawablah soal secara berkelompok
5. Berdiskusilah dengan baik dan santun
6. Selamat bekerja!
B. Soal
PT. Adil Makmur menggunakan system biaya pesanan untuk mengolah produknya
melalui dua departemen produksi, yaitu epartemen A dan departemen B. di bulan
Januari 2018 PT. adil Makmur menerima pesanan #82 dari PT. Aman Sejahtera.
Berikkut ini informasi mengenai biaya produksi yang digunakan untuk mengolah
pesanan #82
Biaya yang dibebankan ke
Departemen A Departemen B
pesanan #82
Bahan baku 20 kg x Rp60.000 10 kg x Rp80.000
Tenaga kerja langsung 60 jam x Rp17.500 40 jam x Rp15.000
Overhead pabrik Rp15.000/jam mesin 150% BTKL
Jam mesin 45 jam 30 jam
Pada akhir bulan Januari, diketahui biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
adalah:
Biaya depresiasi mesin Rp430.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp645.000
Biaya asuransi gedung pabrik Rp385.000
Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal untuk mencatatat transaksi berikut:
1. Biaya bahan baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik
4. Selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan dan sesungguhnya

C. Jawaban
LAMPIRAN IV
INSTRUMEN EVALUASI

Sekolah : SMK Negeri 1 Sukoharjo


Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Materi Pokok : Metode Harga Pokok Pesanan
Tahun Ajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Pertemuan ke :2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


(KD) (IPK)
3.6. Menjelaskan pencatatan 3.5.4 Mengklasifikasikan jenis-jenis
biaya bahan baku dan bahan transaksi dalam harga pokok
penolong, biaya tenaga kerja pesanan
dan biaya overhead prabrik 3.5.5 Menjabarkan pencatatan akuntansi
dalam metode harga pokok untuk biaya bahan baku
pesanan 3.5.6 Menjabarkan pencatatan akuntansi
untuk biaya bahan penolong
3.5.7 Menjabarkan pencatatan akuntansi
untuk biaya tenaga kerja
3.5.8 Menjabarkan pencatatan akuntansi
untuk biaya overhead pabrik
4.6.4 Membedakan jenis-jenis transaksi
4.6 Mencatat biaya bahan baku
dalam harga pokok pesanan
dan bahan penolong, biaya
4.6.5 Mencatat jurnal biaya bahan baku
tenaga kerja dan biaya
4.6.6 Mencatat jurnal biaya bahan
overhead pabrik dalam
penolong
metode harga pokok 4.6.7 Mencatat jurnal biaya tenaga kerja
pesanan 4.6.8 Mencatat jurnal biaya overhead
pabrik

A. Penilaian Pengetahuan
1. Teknik penilaian : Tes
2. Bentuk penilaian : Tes tertulis
3. Kisi-kisi :

Kompetensi No. Bentuk


No IPK Indikator Soal Lvl
Dasar Soal Soal
1. 3.6. Menjelaskan Mengklasifikasikan Mengidentifikasi C1 1 Pilihan
pencatatan jenis-jenis transaksi jenis-jenis biaya Ganda
biaya bahan dalam harga pokok tenaga kerja
baku dan pesanan
2. bahan Mengklasifikasikan Mengidentifikasi C1 2 Pilihan
penolong, jenis-jenis transaksi jenis biaya overhead Ganda
biaya tenaga dalam harga pokok pabrik
kerja dan pesanan
3. biaya Menjabarkan Menjabarkan C2 3 Pilihan
overhead pencatatan pencatatan akuntansi Ganda
prabrik akuntansi untuk untuk biaya
dalam biaya overhead overhead pabrik
metode harga pabrik
4. pokok Menjabarkan Menjabarkan C2 4 Pilihan
pesanan pencatatan pencatatan akuntansi Ganda
akuntansi untuk untuk biaya bahan
biaya bahan penolong
penolong
5. Menjabarkan Menjabarkan C2 5 Pilhan
pencatatan pencatatan akuntansi Ganda
akuntansi untuk untuk biaya
biaya overhead overhead pabrik
pabrik

4. Soal Pengetahuan
Soal dapat diakses pada link http://bit.ly/manufaktur3-6-2
1) Gaji manajer keuangan termasuk pada biaya..
a. Biaya pemasaran
b. Biaya tenaga kerja langsung
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung
d. Biaya administrasi dan umum
e. Biaya overhead pabrik
2) Berikut adalah akun yang termasuk pada beban overhead pabrik
sesungguhnya, kecuali…
a. Beban depresiasi mesin
b. Beban asuransi gedung pabrik
c. Beban perlengkapan
d. Beban pemeliharaan mesin
e. Beban pemeliharaan gedung pabrik
3) Apabila pada perhitungan biaya overhead pabrik terjadi selisih pembebanan
lebih, maka jurnalnya adalah…
a. Selisih BOP di kredit pada BOP sesungguhnya
b. Selisih BOP di debet pada BOP sesungguhnya
c. BOP sesungguhnya di kredit pada BDP – BOP
d. Selisih BOP di kredit pada BOP dibebankan
e. Tidak ada selisih
4) Jurnal pemakaian bahan penolong adalah…
a. Persediaan bahan penolong pada utang dagang
b. BDP – bahan penolong pada persediaan bahan penolong
c. BOP sesungguhnya pada persediaan bahan penolong
d. Persediaan bahan penolong pada BOP yang dibebankan
e. Persediaan bahan penolong pada BOP sesungguhnya
5) Pembebanan biaya overhead pabrik dilakukan dengan…
a. Mendebet akun BOP dibebankan dan mengkredit akun BDP – BOP
b. Mendebet akun BOP sesungguhnya dan mengkredit akun BOP
dibebankan
c. Mendebet macam-macam biaya dan mengkredit akun BOP dibebankan
d. Mendebet akun BOP dibebankan dan mengkredit akun macam-macam
biaya
e. Mendebet akun BDP – BOP dan mengkredit akun BOP dibebankan
5. Analisis jawaban dan Rubrik penilaian
Butir Kunci
Analisis Jawaban Skor
Soal Jawaban
Gaji manajer keuangan bukan merupakan
1 D biaya produksi, tetapi termasuk pada biaya 20
non-produksi bagian biaya administrasi
Beban perlengkapan bukan merupakan
2 B komponen dari biaya overhead pabrik karena 20
beban perlengkapan bukan biaya produksi
Jika selisih BOP menunjukkan pembebanan
3 A lebih maka jurnalnya BOP sesungguhnya di 20
debet dan selisih BOP di kredit
Pada metode pesanan, bahan penolong
termasuk pada BOP, maka jurnalnya adalah
4 C 20
BOP sesungguhnya di debet dan persediaan
bahan penolong di kredit
Pembebanan BOP yakni BOP yang
dibebankan, yang telah dianggarkan di awal.
5 E 20
Maka jurnalnya adalah BDP-BOP di debet dan
BOP dibebankan di kredit
Jumlah Skor 100

B. Penilaian Keterampilan
1. Teknik Penilaian : Tes
2. Bentuk Penilaian : Unjuk Kerja
3. Kisi-kisi

Kompetensi Bentuk
No IPK Indikator Soal Lvl
Dasar Soal
1. Mencatat biaya 4.6.5 Mencatat a. Menghitung P2 Uraian
bahan baku dan jurnal biaya beban bahan baku,
bahan penolong, bahan baku beban bahan
biaya tenaga kerja penolong, beban
4.6.6 Mencatat
dan biaya tenaga kerja dan
overhead pabrik jurnal biaya biaya overhead
dalam metode bahan pabrik
harga pokok penolong b. Membuat jurnal
pesanan 4.6.7 Mencatat beban bahan baku,
jurnal biaya beban bahan
tenaga kerja penolong, beban
tenaga kerja dan
4.6.8 Mencatat
beban overhead
jurnal biaya pabrik
overhead
pabrik
4. Soal Keterampilan (Terlampir dalam LKPD)
5. Analisis Jawaban dan Rubrik Penilaian

No. Analisis Jawaban Skor


1. Dept A 15
BDP – Biaya Bahan Langsung Rp1.200.000
Persediaan Bahan Langsung Rp1.200.000
Dept B 15
BDP – Biaya Bahan Langsung Rp800.000
Persediaan Bahan Langsung Rp800.000
2. Dept A 15
BDP-Biaya Tenaga Kerja Rp1.050.000
Beban Gaji & Upah Rp1.050.000
Dept B 15
BDP-Biaya Tenaga Kerja Rp600.000
Beban Gaji & Upah Rp600.000
3. Dept A 15
BDP-BOP Rp675.000
BOP Dibebankan Rp675.000
Dept B 15
BDP-BOP Rp900.000
BOP Dibebankan Rp900.000
4. BOP Sesungguhnya Rp115.000 10
Selisih BOP Rp115.000
Jumlah Skor 100

C. Penilaian Sikap
1. Format Penilaian

Sikap
No Nama siswa Tanggung
Kerjasama Komunikatif Kritis
Jawab
1
2
3
4
5
6
7

2. Indikator dan Rubrik Penilaian Sikap


a. Tanggung jawab
1) Melaksanakan tugas dengan baik
2) Menerima risiko dari tindakan yang dilakukan
3) Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
4) Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Jika memenuhi 4 indikator
Baik (B) 3 Jika memenuhi 3 indikator
Cukup (C) 2 Jika memenuhi 2 indikator
Kurang (D) 1 Jika memenuhi 1 indikator
b. Kerjasama
1) Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
2) Bersedia membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan
3) Aktif dalam kerja kelompok
4) Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat antara diri sendiri dengan
orang lain
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Jika memenuhi 4 indikator
Baik (B) 3 Jika memenuhi 3 indikator
Cukup (C) 2 Jika memenuhi 2 indikator
Kurang (D) 1 Jika memenuhi 1 indikator
c. Komukatif
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien
2) Menyampaikan pesan dengan baik
3) Penggunaan bahasa yang secara sosial dapat diterima dan memadai
4) Berkomunikasi yang tidakmenyinggungperasaan orang lain
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Jika memenuhi 4 indikator
Baik (B) 3 Jika memenuhi 3 indikator
Cukup (C) 2 Jika memenuhi 2 indikator
Kurang (D) 1 Jika memenuhi 1 indikator
d. Kritis
1) Berani menanggapi pernyataan teman
2) Mencari cara-cara yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah-masalah
3) Berusaha mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari sumber lain
4) Berpikir terbuka, yaitu berbicara secara kongkret
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Jika memenuhi 4 indikator
Baik (B) 3 Jika memenuhi 3 indikator
Cukup (C) 2 Jika memenuhi 2 indikator
Kurang (D) 1 Jika memenuhi 1 indikator

Anda mungkin juga menyukai