Anda di halaman 1dari 2

No.

: ……/BSS/SMT&P/XI/2015 Jakarta, 24 November 2015


Lamp. : -----

Kepada Yth.
Kantor Hukum AFS PARTNERSHIP
Up. Rekan Andi Simangunsong
Rekan Bryan Bernadi

Perihal: Tanggapan Atas Somasi

Dengan hormat,

Kami yang bertandatangan dibawah ini: Bahari S. Sianturi, S.H., dan Yayan Asmara, S.H., para Advokat
dan Penasehat Hukum pada kantor SIMATUPANG & PARTNERS, beralamatkan di Gedung Utaka 87
Room 203, Lt. 2, Jln. Raya Utan Kayu No. 87, Matraman, Jakarta Timur, dalam hal ini berdasarkan Surat
Kuasa Khusus, tertanggal 28 Oktober 2015 dari dan karenanya sah bertindak untuk dan atas nama Ayu
Nur Wulan Handayani (“Klien Kami”). Dan untuk menanggapi surat Rekan No. 465/AFS-RCM/XI/2015,
tertanggal 20 November 2015, Perihal: Somasi (“Surat Rekan”) yang ditujukan langsung kepada Klien
Kami.

1. Terlebih dahulu penting kami sampaikan kepada Rekan agar segala komunikasi tertulis dan/atau lisan
terkait dengan permasalahan hukum dengan Klien Kami disampaikan kepada kami selaku Advokat
untuk menghindari pelanggaran ketentuan Pasal 7 huruf f Kode Etik Advokat Indonesia (“Kode Etik
Advokat”) yang menegaskan:

“Apabila advokat mengetahui, bahwa seseorang telah menunjuk Advokat mengenai suatu
perkara tertentu, maka hubungan dengan orang itu mengenai perkara tertentu tersebut hanya
boleh dilakukan melalui Advokat tersebut”.

2. Bahwa, selanjutnya Klien Kami keberatan terhadap Surat Rekan yang pada pokoknya meminta
kepada Klien Kami untuk menyerahkan dan/atau mengosongkan Objek Jual Beli atas “Tanah SHM
No. 5892” berdasarkan bunyi Pasal 2 Perjanjian Pengosongan No. 623a, tanggal 24 April 2015
(“Perjanjian Pengosongan”);

3. Bahwa, sebelumnya Klien Kami telah berulang kali meminta kepada Klien Rekan untuk menyerahkan
asli rangkap dokumen ataupun fotokopinya terkait dengan transaksi pinjam-meminjam dana oleh
dan antara Klien Kami dan Klien Rekan sebagaimana dalam surat kami No. 222/BSS-SMT/X/2015,
tertanggal 27 Oktober 2015 (“Surat Permohonan”), namun hingga saat ini Klien Rekan tidak bertikad
baik untuk menyerahkan kepada Klien Kami dokumen asli atau fotokopi antara lain: perjanjian
pinjam meminjam dana, akta jual beli dan Perjanjian Pengosongan serta dokumen lainnya dimana
dokumen-dokumen tersebut merupakan produk perjanjian yang dibuat rangkap dan masing-masing
pihak berhak untuk mendapatkan 1 (satu) rangkap dari perjanjian dimaksud. Maka melalui surat ini
pula, Kami kembali mensoomer Klien Rekan agar dapat memberikan dokumen-dokumen dimaksud
kepada Kami;

4. Bahwa, dalam Surat Rekan yang menjadi objek Perjanjian Pengosongan adalah Objek Jual Beli atas
“Tanah SHM No. 5892”. Bahwa sebelumnya Klien Kami telah diminta terlebih dahulu oleh Klien
Rekan untuk melakukan penandatanganan diatas akta jual beli yang bersifat “gantung” (tidak ada
kejelasan nilai objek dan pembeli, waktu dan tempat pelaksanaan transaksi) dimana hal ini
bertentangan dan melawan hukum atas azas jual beli yaitu Tunai dan Terang. Sehingga hal ini sangat
merugikan Klien Kami.

5. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”),
syarat sahnya perjanjian adalah: kesepakatan dan kecakapan para pihak (syarat subjektif), suatu hal
tertentu dan sebab yang halal (syarat objektif). Dan konsekuensi hukum apabila jika suatu perjanjian
tidak memenuhi syarat objektif maka perjanjian tersebut adalah batal demi hukum.

6. Bahwa objek pada Perjanjian Pengosongan yang dibuat dan diatur “sedemikian rupa” oleh Klien
Rekan yaitu terkait dengan Objek Jual Beli atas “Tanah SHM No. 5892” yang diperoleh secara
melawan hukum dan/atau bertentangan dengan azas hukum yang berlaku, maka Perjanjian
Pengosongan telah batal demi hukum dan tidak mengikat terhadap Klien Kami, sehingga Klien Rekan
tidak berhak untuk mewajibkan Klien Kami melakukan pengosongan.

7. Bahwa, sampai dengan saat ini Klien Kami tetap beritikat baik dan berupaya untuk mengembalikan
seluruh dana yang telah diberikan oleh Klien Rekan beserta bunga yang disepakati, sehingga dengan
demikian Klien Kami tetap akan menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada Klien Rekan. Dan
karenanya kami kembali menyampaikan kepada Klien Rekan agar memaklumi keterlambatan
pembayaran tersebut secara bijaksana.

8. Bahwa, kami percaya dan berharap kepada Klien Rekan untuk tidak melakukan upaya-upaya yang
bertentangan dan/atau melawan hukum terhadap Klien Kami agar penyelesaian secara damai dan
kekeluargaan terhadap pembayaran kewajiban kepada Klien Rekan dapat terealisasi dengan baik
dalam waktu dekat.

9. Namun demikian, apabila Klien Rekan bermaksud melakukan upaya-upaya pengosongan secara paksa
kepada Klien Kami, maka Klien Kami tidak akan segan-segan pula untuk memperjuangkan segala hak
dan kepentingan hukumnya untuk menempuh jalur hukum terhadap Klien Rekan, sehingga hal
tersebut tentunya akan saling mempersulit dan memperlambat upaya penyelesaian permasalahan
antara Klien Kami dan Klien Rekan.

Demikian surat tanggapan ini kami sampaikan. Atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Hormat kami,
Kuasa Hukum Ayu Nur Wulan Handayani
SIMATUPANG & Partners

Bahari S. Sianturi, S.H Yayan Asmara, S.H

Anda mungkin juga menyukai