Konsep Kebutuhan Dicintai Dan Mencintai
Konsep Kebutuhan Dicintai Dan Mencintai
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Ns. Heri Isyanto, S.Kep
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.....................................................................................16
3.2 Saran..............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
BAB I
ii
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta
yang merupakan hal yang paling penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.walaupun
setiap orang punya sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai
kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi
menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit..
Hiraiki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat
digunakan perawat untuk memahami hubungan antar kebutuhan dasar manusia pada saat
memberikan perawatan. Menurut teori ini kebutuhan manusia tertentu lebih dasar daripada
kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebetuhan
yang lain. Misalnya, orang yang lapar lebih akan lebih mencari makanan daripada
melakukan aktivitas untuk meningkatkan harga diri.
Hiraki kebutuhan dasar manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkat prioritas
Tingkatan yang paling dasar atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti udara,
air, dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan,
yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup
kebutuhan cinta dan rasa memilki, termasuk persahabatan, hubungan social, dan cinta
seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang
melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan, dan kepuasan diri. Tingkatan yang
akhir adalah kebutuhan aktualisasi diri, pernyataan dari penerimaan yang penuh potensi
dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengatasinya dengan cara
realistis dan berhubungan dengan situasi hidup.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan cinta?
2. Bagaimana ciri-ciri cinta ?
3. Apa sajakah komponen cinta?
4. Bagaimana konsep kebutuhan dicintai dan mencintai dalam keperawatan?
C. TUJUAN PENULISAN 1
1. Untuk dapat mengerti dan memahami mengenai materi kebutuhan mencintai dan
dicintai
2. Konsep Dasar Kebutuhan Mencintai dan Dicintai
3. Konsep Kebutuhan Mencintai dan Dicintai Dalam Keperawatan
4. Manfaat Cinta Bagi Kesehatan
5. Gangguan Kebutuhan Mencintai dan Dicintai
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kebutuhan rasa cinta yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain
memberi dan menerima kasih saying, kehangatan, persahabatan, mendapat tempat
dalam keluarga, kelompok sosial dan sebagainya.
Cinta adalah suatu dorongan dimana seseorang berkeinginan untuk menjalin
hubungan emosional dengan orang lain.
4) Elaine dan William Waster, memandang cinta sebagai suatu keterlibatan yang
sangat dalam yang diasosiasikan dengan timbulnya rangsangan fisiologis yang kuat
dan diiringi dengan perasaan untuk mendambakan pasangan dan keinginan untuk
memuaskan tersebut melalui pasangannya itu. Sedangkan Sigmun Freud
menyatakan bahwa cinta itu ,merupakan dorongan seksual yang terpendam.
5) Erich Fromm juga mendefenisikan cinta sebagai sesuatu yang aktif yang dapat
memecahkan tembok yang memisahkan manusia dari teman-temannya, yang dapat
menyatukannya dengan yang lain. Menurutnya konsep cinta itu terdiri dari empat
unsure yaitu:
4
yang seimbang. Tanggung jawab disini bukanlah untuk mendikte objek yang
dicintai sekehendak kita, tapi bagaimana keterlibatannya dalam kehidupan objek
yang dicintai.
6) Menurut Sternberg, cinta adalah sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang,
dimana kisah tersersebut merefleksikan kepribadian, minat, dan perasaan
seseorang terhadap suatu hubungan. Teorinya yang sangat terkenal adalah tentang
segitiga cinta, yang mengandung;
b) Gairah; merupakan elemen motivasi yang didasari oleh dorongan dari dalam diri
yang bersifat seksual.
5
2.4 Komponen Cinta
Berikut ini akan dijelaskan mengenai komponen cinta menurut Sternberg (dalam
Sternberg dan Barnes, 1988):
1) Keakraban atau keintiman (intimacy)
Keakraban atau keintiman (intimacy) Adalah perasaan dalam suatu hubungan
yang meningkatkan kedekatan, keterikatan, dan keterkaitan. Dengan kata lain bahwa
intimacy mengandung pengertian sebagai elemen afeksi yang mendorong individu
untuk selalu melakukan kedekatan emosional dengan orang yang dicintainya.
Hasil penelitian Sternberg dan Grajeg (dalam Sternberg dan Barnes, 1988)
menunjukkan keakraban mencakup sekurang-kurangnya sepuluh elemen, yaitu:
a) Keinginan meningkatkan kesejahteraan dari yang dicintai
b) Mengalami kebahagiaan bersama yang dicintai
c) Menghargai orang yang dicintainya setinggi-tingginya
d) Dapat mengandalkan orang yang dicintai dalam waktu yang dibutuhkan
e) Memiliki saling pengertian dengan orang yang dicintai
f) Membagi dirinya dan miliknya dengan orang yang dicintai
g) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai
h) Memberi dukungan emosional kepada orang yang dicintai
i) Berkomunikasi secara akrab dengan orang yang dicintai
j) Menganggap penting orang yang dicintai dalam hidupnya
2) Gairah (Passion)
Gairah (passion) meliputi rasa kerinduan yang dalam untuk bersatu dengan
orang yang dicintai yang merupakan ekspresi hasrat dan kebutuhan seksual. Atau
dengan kata lain bahwa passion merupakan elemen fisiologis yang menyebabkan
seseorang merasa ingin dekat secara fisik, menikmati atau merasakan sentuhan fisik,
ataupun melakukan hubungan seksual dengan pasangan hidupnya. Komponen
passion juga mengacu pada dorongan yang mengarah pada romance, ketertarikan
fisik, konsumsi seksual dan perasaan suka dalam suatu hubungan percintaan.
Dalam suatu hubungan (relationship), intimacy bisa jadi merupakan suatu
fungsi dari seberapa besarnya hubungan itu memenuhi kebutuhan seseorang
terhadap passion. Sebaliknya, passion juga dapat ditimbulkan karena intimacy.
6
Dalam beberapa hubungan dekat antara orang-orang yang berlainan jenis, passion
berkembang cepat sedangkan intimacy lambat.
Passion bisa mendorong seseorang membina hubungan dengan orang lain,
sedangkan initmacylah yang mempertahankan kedekatan dengan orang tersebut.
Dalam jenis hubungan akrab yang lain, passion yang bersifat ketertarikan fisik
(physical attraction) berkembang setelah ada intimacy. Dua orang sahabat karib lain
jenis bisa tertarik satu sama lain secara fisik kalau sudah sampai tingkat keintiman
tertentu.
Terkadang intimacy dan passion berkembang berlawanan, misalnya dalam
hubungan dengan wanita tuna susila, passion meningkat dan intimacy rendah.
Namun bisa juga sejalan, misalnya kalau untuk mencapai kedekatan emosional,
intimacy dan passion bercampur dan passion menjadi keintiman secara emosional.
Pada intinya, walaupun interaksi intimacy dan passion berbeda, namun kedua
komponen ini selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya di dalam suatu hubungan
yang akrab.
7
diterka. Dalam hubungan romantis jangka pendek, nafsu cenderung lebih berperan.
Sebaliknya, dalam hubungan romantis jangka panjang, keintiman dan komitmen
harus memainkan peranan yang lebih besar (Sternberg, dalam Strernberg & Barnes,
1988).
8
dari perawat, tetapi juga dukungan dari keluarga. Bentuk dukungan keluargalah yang
mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan klien. Untuk memenuhi kebutuhan
klien terhadap dukungan keluarga ini, maka perawat dapat menjalankan perannya
sebagai fasilitator yang memfasilitasi klien dengan keluarganya.
b. Cinta adalah ketulusan
Ketulusan merupakan hal yang keluar dari lubuk hati yang terdalam, yang
memberikan pengertian mengenai arti sebuah cinta, memberikan warna yang indah
didalam setiap tingkah laku dan tutur kata serta memberikan makna yang terdalam di
dalam menyingkap suatu kebenaran yang nyata.
Ketulusan adalah hati yang mau memberikan dan menerima segala sesuatu tanpa
ingin memiliki untuk kepuasan atau kepentingan pribadi. Ketulusan membuat seseorang
mengerti lebih dalam mengenai arti dari kasih sayang, dan ketulusan membuat
seseorang tegas menghadapi apapun meskipun keadaan mungkin sedang tidak
berpihak. Ketulusan juga akan membuat seseorang tetap mampu tersenyum meskipun
hati terasa pedih atau terluka.
Dalam praktik keperawatan, ketulusan ini diwujudkan dengan sikap perawat yang
tidak membeda-bedakan dalam melayani klien. Konsep ini memberikan landasan bagi
perawat bahwa perawat harus tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan. Ketulusan ini diwujudkan dengan sikap perawat
yang tidak membeda-bedakan dalam melayani klien. Semua klien dilayani oleh perawat
dengan baik. Bagi seorang perawat ketulusan adalah penting karena perawat adalah
seorang yang memberikan pelayanan atau perawatan baik terhadap orang sakit
maupun terhadap orang sehat. Perawatan bukan saja merupakan keahlian untuk
sekedar mencari nafkah, akan tetapi mengingat tujuannya juga merupakan pekerjaan
yang suci. Amal jasmani dan rohani yang diberikan dengan penuh ketulusan oleh
perawat kepada penderita, merupakan faktor penting untuk kesembuhan penderita
tersebut.
c. Cinta adalah perhatian
Bentuk perhatian dan kepedulian perawat terhadap klien diantaranya adalah
kehadiran perawat sebagai helper. Konsep ini selaras dengan hakikat keperawatan yaitu
care. Artinya, keperawatan merupakan profesi yang memiliki perhatian dan kepedulian
yang tinggi terhadap manusia. Klien yang dirawat akan diberikan asuhan keperawatan
dengan penuh perhatian. Bentuk perhatian dan kepedulian perawat terhadap klien di
antaranya adalah kehadiran perawat sebagai helper (penolong).
Caring adalah fenomena universal yang mempengaruhi cara manusia berpikir,
merasa, dan mempunyai hubungan dengan sesama. Caring sebagai bentuk dasar dari
praktik keperawatan di mana perawat membantu klien pulih dari sakitnya, memberikan
penjelasan tentang penyakit klien, dan mengelola atau membangun kembali hubungan.
Caring membantu perawat mengenali intervensi yang baik, dan kemudian menjadi
9
perhatian dan petunjuk untuk memberikan caring nantinya.
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi
bagi orang, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi. Secara teoritis, pengertian caring adalah tindakan
yang menunjukan pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan,
memberikan lingkungan yang bersih, ventilasi yang baik dan tenang kepada klien
(Florence Nightingale, 1860). Caring atau care tidak mempunyai pengertian yang tegas,
tetapi ada tiga makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan yaitu memberi perhatian,
bertanggung jawab dan ikhlas (Delores Gaut, 1984). Dalam keperawatan, caring
merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik keperawatan. Rubenfeld
(1999), mendefinisikan “Caring” : memberikan asuhan , dukungan emosional pada klien,
keluarga dan kerabatnya secara verbal maupun non verbal. Jean Watson (1985),
“Caring” merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan dan
meningkatkan martabat manusia.
Caring merupakan “heart” profesi, artinya sebagai komponen yang fundamental dari
fokus sentral serta unik dari keperawatan (Barnum, 1994). Meskipun perkataan caring
telah digunakan secara umum, tetapi tidak terdapat definisi dan konseptualisasi yang
universal mengenai caring itu sendiri (Swanson, 1991, dalam Leddy, 1998).
Marriner dan Tomey (1994) menyatakan bahwa caring merupakan pengetahuan
kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. Caring
bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi
tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan
asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan
keselamatan klien (Carruth et all, 1999) Sikap caring diberikan melalui kejujuran,
kepercayaan, dan niat baik. Caring menolong klien meningkatkan perubahan positif
dalam aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial. Bersikap caring untuk klien dan
bekerja bersama dengan klien dari berbagai lingkungan merupakan esensi
keperawatan. Dalam memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian, kata-kata
yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada disamping klien, dan
bersikap caring sebagai media pemberi asuhan (Curruth, Steele, Moffet, Rehmeyer,
Cooper, & Burroughs, 1999). Karakteristik “Caring” menurut Wolf dan Barnum (1998) :
d. Penyebab
1) Kekecewaan 14
Karena adanya tekanan dan kelebihan fisik menyebabkan seseorang menjadi
jengkel tak dapat berfikir sehat atau kejam pada saat khusus jika cinta untuk diri
sendiri lebih besar dan pada cinta pada orang lain yang menghimpun kita, kita
akan terluka, tidak senang dan cepat kecewa, hal ini langkah per tama depresi
jika luka itu direnungkan terus-menerus akan menyebabkan kekesalan dan
keputusasaan.
2) Kurang Rasa Harga Diri
Ciri-ciri universal yang lain dari orang yang depresi adalah kurangnya rasa harga
diri sayangnya kekurangan ini cenderung untuk dilebih-lebihkan menjadi ekstrim,
karena harapan-harapan yang realistis membuat dia tak mampu merestor
dirinya sendiri hal ini memang benar khususnya pada individu yang ingin
segalanya sempur na yang tak pernah puas dengan prestasi yang dicapainya
3) Perbandingan yang tidak adil
Setiap kali kita membandingkan diri dengan seseorang yang mempunyai nilai
lebih baik dari kita dimana kita merasa kurang dan tidak bisa sebaik dia maka
depresi mungkin terjadi
4) Penyakit
Beberapa faktor yang dapat mencetuskan depresi adalah organik contoh individu
yang mempunyai penyakit kronis seperti ca. mamae dapat menyebabkan
depresi.
5) Aktivitas Mental yang Berlebihan
Orang yang produktif dan aktif sering menyebabkan depresi.
6) Penolakan
Setiap manusia butuh akan rasa cinta, jika kebutuhan akan rasa cinta itu tak
terpenuhi maka terjadilah depresi.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Cinta berhubungan dengan emosi, bukan dengan intelektual seseorang. Perasaan lebih
berperan dalam cinta daripada proses intelektual. Walaupun demikian cinta dapat diartikan
sebagai keadaan untuk saling mengerti secara dalam dan menerima sepenuh hati. Cinta
dan kasih sayang merupakan suatu yang hakiki dan sangat berarti bagi manusia, karena ia
merupakan prasyarat bagi terwujudnya perasaan yang sehat. Menurut Sternberg keakraban
atau keintiman (intimacy), Gairah (Passion), Keputusan atau Komitmen
(decision/commitment).
Menurut Maslow cinta tidak bersinonim dengan seks, dan cinta adalah hubungan yang
sehat antara orang yang satu dengan yang lainnya yang melibatkan perasaan saling
menghormati, saling menghargai dan attachment dari kedua belah pihak.
Manfaat cinta bagi kesehatan yaitu Mengurangi depresi dan stress, Menurunkan
tekanan darah, Menghindari rasa cemas, Mengatasi rasa sakit dan menyembuhkan luka,
Meningkatkan sistem imun, Menurunkan berat badan, Mencegah penuaan dini.
3.2 SARAN
Saran dari para pembaca sangat diharapkan oleh penyusun makalah sehingga dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi dan dapatlebih bermanfaat bagi
penyusun dan pembaca
16
DAFTAR PUSTAKA
A.Aziz Alimuh H .2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika