Anda di halaman 1dari 11

“PENDEKATAN MANAJEMEN”

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah

“PENGANTAR MANAJEMEN”

Dosen Pengampu:

IKA SUSILOWATI, S.E. , M.M

Oleh :

Muimunah Amalia (210213050)

Rohmad Nurhuda (210213040)

Kelas : SM.B

PROGRAM STUDI MU’AMALAH

JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

PONOROGO

2015
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di dalam menjalan suatu organisasi masalah pasti akan timbul masalah. Berbagai
masalah akan silih berganti menerpa sebuah organisasi. Masalah berupa
pengkoordinasian, keuangan serta masalah-masalah lain akan bergantian bahkan
bersamaan datang.
Masalah yang timbul dalam organisasi akan terselesaikan dengan baik apabila
manajemen dalam mengelola organisasi bisa diatur dengan baik. Manajemen akan
mebantu mempermudah mengkoordinasi bahkan mengatur keuangan serta masalah lain
dalam suatu organisasi. Dengan manajemen pula pekerjaan masing-masing anggota
dalam organisasi tersebut akan terstruktur dan tepat sasaran sehingga kemajuan
organisasi akan tercipta.
Penerapan manajemen dalam organisasi ini akan berhasil jika ilmu dalam
manajemen ini dimiliki oleh anggota yang berada dalam organisasi tersebut. Kemampuan
manajemen memang sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan atau kekacauan dalam
menjalakan organisasi. Lebih penting lago sebelumnya harus mengetahui berbagai
pendekatan yang ada dalam manajemen, karena dengan pendekatan akan diketahui
manajemen dari berbagai sudut pandang sehingga dapat diketahui bagaimana manajemen
akan diterapkan dalam suatu organisasi.
Dialatarbelakangi hal demikian maka makalah yang berjudul “PENDEKATAN
MANAJEMEN” ini dibuat. Berharap penegtahuan mengenai Pendekatan manajemen ini
dapt dipahami dan diserap dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana pengetian manajemen?
b. Bagaimana sejarah manajemen ?
c. Bagaimana pendekatan manajemen?
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen dapat didefinisikan dalam berbagai versi, dari yang singkat sampai
yang rinci, namun intinya tetaplah sama, yakni proses mengelola dan melaksanakan
aktifitas-aktifitas pekerjaan agar terselesaikan sesuai yang diharapkan. Definisi yang
singkat misalnya menurut Chung dan Megginson (1981) manajemen didefinisikan
sebagai ;”the process of getting the job done”(Chung & Megginson: 1981), yang dengan
demikian bisa berarti bahwa proses mengelola suatu pekerjaan agar terlaksana sesuai
yang diharapkan mungkin pula diterapkan secara individu. 1
Pengertian manajemen yang agak rinci menyatakan bahwa manajemen ialah “the
arts of getting things done through people (seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui
orang lain), yang artinya upaya penyelesaian pekerjaan baru bisa disebut sebagai
manajemen apabila menyertakan orang lain. Pengertian lain yang lebih rinci lagi adalah
“management as the process of coordinating work activities so that they are completed
efficiently and effectively with and through other people (Robbins et all: 2003).2
Selain dua pengertian diatas ada pengertian lain yang sangat rinci mengenai
manajemen yaitu “management as the attainment of organisational goals in an effective
and efficient manner through planning, organizing, leading and controlling
organizational resources” (Samson dan Daft 2004), mereka bahkan menegaskan bahwa
pengelolaan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan dan performa
terbaik ini bersifat universal, yang dengan demikian berarti bahwa fungsi-fungsi
manajemen adalah sama dimana saja dan kapan saja pada seluruh jenis organisasi.3
Dari ketiga definisi diatas jika ditanya mana yang lebih benar maka semuanya
tergantung bagaaimana memehaminya dan tergantung pilihan masing-masing, karena
sebarnya dari ketiga pengertian diatas memiliki inti pokok yang sama, yaitu:

1
Triana, Rochayati Wahyuni, Seri Buku Ajar 1 Azaz-Azaz Manajemen, ( Surabaya : FISIP UNAIR, 2007 ), hal. 2
2
Ibid,
3
Ibid,
a. Manajemen adalah suatu kecakapan yang membutuhkan nalar dan naluri
(karenanya dapat dipelajari sebagai suatu ilmu dan dipraktekkan sebagai seni)
dalam mengelola aktifitas-aktifitas pekerjaan untuk mencapai tujuan.
b. Pengelolaan aktifitas-aktifitas dimaksudkan untuk mengefisiensikan penggunaan
sumberdaya dalam pencapaian tujuan (efektif).
c. Agar aktifitas-aktifitas pekerjaan tersebut terlaksana secara efisien dan efektif
maka harus dikelola melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
4
dan pengendalian.
Jika melihat dari pengertian manajemen ada tiga alasan mengapa manajemen itu sangat
penting, yaitu:
1. Untuk mencapai tujuan, baik tujuan organisasi maupun pribadi.
2. Untuk mencapai keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
mengingat organisasi terdiri dari elemen-elemen yang terkadang memiliki interest
serta kebutuhan yang berbeda pula
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas (Handoko 1994)5
B. Sejarah Manajemen
Manajemen telah hadir dalam kehidupan manusia sejak tumbuhnya kebutuhan
untuk ’bekerjasama’ mencapai tujuan. Sejarah membuktikan bahwa manajer sudah hadir
sejak manusia memutuskan untuk memposisikan sebagian dari yang lain sebagai
‘bawahan’nya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Rekam jejak sejarah kuno
bangsa Roma dan Mesir misalnya, menunjukkan adanya pengorganisasian dalam
pembangunan kuil atau istana yang dilakukan oleh penguasa pada para budaknya.
peninggalan fisik tersebut menggambarkan adanya aktifitas yang teratur dan bertahap di
masa lalu yang saat ini dinamakan manajemen.6
Meskipun praktek manajemen sudah berjalan sejak lama, namun kajian ilmiah
mengenai manajemen baru dimulai pada abad ke 20 atau tepatnya sekitar tahun 1950-an.
Pada tahun 1776 Adam Smith menerbitkan suatu doktrik ekonomi klasik yang
memperkenalkan ide pembagian kerja agar menjadi lebih rinci dan berulang. Pada abad-
18 itu pula terjadi Revolusi Industri yang bermula dari Inggris sampai ke Amerika.

4
Ibid, hal. 3
5
Ibid,
6
Ibid, hal. 8
Revolusi Industri bertujuan agar dapat menekan ongkos produksi seefisien mungkin dan
dengan hasil produksi yang jauh lebih banyak (mass production) dengan menggantikan
tenaga manusia dengan tenaga mesin (advance of machine power), yang ditunjang pula
dengan sistem transportasi yang efisien (efficient transportation). Revolusi Industri serta
teori ekonomi klasik Adam Smith telah memberi dasar pada aplikasi manajemen, kendati
dari segi keilmuan belum berkembang. 7
Teori Manajemen baru tumbuh pada awal abad 19 yang dipelopori oleh Robert
Owen dan Charles Babbage, dan Henry P. Towne dengan munculnya teori manajemen
yang membahas beberapa hal yang kini dikenal sebagai bagian dari manajemen modern.
Dalam teorinya Robert Owen menekankan perlunya sumber daya manusia (SDM) dan
kesejahteraan pekerja dalam sebuah organisasi. Menurutnya dengan memperbaiki kondisi
pekerja, tidak hanya memperbaiki kualitas hidup mereka sebagai pekerja tapi dapat
meningkatkan 50-100% produktivitas organisasi (Bartol 1996). Sedangkan Charles
Babbage (1792-1871) menekankan pentingnya efisiensi dalam kegiatan Produksi,
khususnya dalam penggunaan fasilitas dan material produksi. Sementara itu Towne
menekankan pada pentingnya manajemen sebagai ilmu dan pentingnya mengembangkan
prinsip-prinsip manajemen.8
C. Pendekatan Manajemen
Pada masa-masa selanjutnya kajian atas manajemen sebagai ilmu mulai
berkembang dengan berbagai teori dan pendekatan. Berikut ini adalah pendekatan-
pendekatan yang berkembang dimasyarakat:
a) Pendekatan berdasarkan kebiasan ( empirical approach )
Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dari sudut ”sejarahnya, asal
usulnyaberdasarkan pengalaman yang nyata di masa lalu”. Beberapa kasus
yang pernah terjadi dianalisis untuk diterapakan pada masa kinimaupun pada
masa depan. Berdasarkan hasil analisis itu lalu ditarik kesimpulan dan
dijadikan pedoman berpikir dalam menerapkan manajemen.9
Sekiranya usaha untuk mendeteksi kesamaan faktor dalam menemukan
generalisasi, pendekatan empiris atau kasus dapat menjadi cara yang berguna

7
Ibid,
8
Ibid, hal. 9
9
S.P. Hasibuan, Malayu, MANAJEMEN: Dasar, Pengertian, dan Masalah, ( Jakarta : PT Bumi Aksara,2003 ), hal. 31
untuk mengembangkan prinsip-prinsip manajemen disamping itu, tidak
diragukan lagi bahwa kasus dapat menyediakan situasi laboratprium artifisial
untuk memahami, menjelaskan, dan menguji pengetahuan manajemen. Akan
tetapi, pendekatan ini mengandung berbagai batasan yang serius dalam upaya
menemukan dan mengembangkan teori dan teknik manajemen hanya karena
pengalaman mengandung batasan nyata dalam satu bidang studi yang serumit
dan seluas manajemen.10
b) Pendekatan Berdasarkan kelakuan Individu ( interpersonal behavior
approach )
Pada pendekatan ini manajemen dipelajari berdasarkan ”hubungan antar
manusia” yakni tingkah laku hubungan manajer dengan bawahan dan tingkah
laku hubungan bawahan dengan bawahan sebagai manusia. Jelasnya
pendekatan ini dipelajari dari sudut ”tingkah laku hubungan anatr karyawan
perusahaan”.11
Tidak ada yang menyangkal bahwa pengelolaan melibatkan perilaku
manusia atau memperdebatkan bahwa telaahtentang interaksi manusia, entah
dalam kontekspengelolaan atau sesuatu yang lain, merupakan hal yang
penting dan bermanfaat.12
c) Pendekatan Perilaku Kelompok ( group behavior approach )
Dalam pendekatan ini manajemen dipelajari dari ”psikologi soaial suatu
studi pola budaya mengenai susunan tingkah laku kelompok manusia”
( organizational behavior ) yang artinya sebagai sitem, pola hubungan antar
manusia di antara kelompok.
d) Pendekatan Sistem Kerjasama Sosial ( cooperative sosial system approach )
Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dari teori sistem atau
merupakan bagian dari teori sistem. Pendekatan sistem kerjasama soaial
sangat berperan dalam manajemen, karena semua manajer bekerja daam suatu
sistem sosial.

10
Hill, McGraw, MANAGEMENT, Eight Edition terj. Penerbit Erlangga, ( PT Gelora Aksara Pratama, 1994 ), hal.62
11
S.P. Hasibuan, Malayu, Op.cit, hal. 31
12
Hill, McGraw, Op.cit, hal. 63
e) Pendekatan Sistem Socio Teknik ( Socio Tachnological System Approach )
Pendekatan ini merupakan salah satu aspek dari teori sistem. Menurut
Koontz pendekatan ini merupakan aliran baru dalam manajemen yang
dikemukakan oleh E.L. Trist, sebagai hasil penelitiannya pada pertambangan
batu bara di Inggris.
f) Pendekatan Teori Keputusan ( Decision Theory Approach )
Pendekatan manajemen berdasarkan teori keputusan merupakan pemilihan
secara rasional yang dititkberatkan pada keputusan rasional, logis, dan ilmiah.
Rational decision adalah pemilihan di antara beberapa alternatif yang
merupakan suatu cara tindakan yang berdasarkan keputusan yang diambil
secara rasional. Keputusan yang diambil harus menetapkan ”apa yang harus
dilakukan, bagaimana, dan bilamana harus melakukannya.”
g) Pendekatan Pusat Komunikasi ( Communication Center Approach )
Pendekatan ini menekankan pentingnya peranan komunikasi bagi manajer.
Misalnya, pemberian perintah dan penerimaan laporan yang kedua-duannya
mempunyai peranan penting bagi manajer yang efektif. Henry Clay Lindgran
berpendapat bahwa effective leadership means effective communication atau
kepemimpinan yang efektif berarti komunikasi yang efektif.
h) Pendekatan Matematis ( Mathematical Approach = Management Science
Approach )
Pendekatan ini melihat manajemen sebagai suatu ”sistem proses dalam
model-model matematik”. Pendekatan matematis ini dikenal sebagai
operational research/ operational analyst yang mendasarkan pembahsan pada
pendekatan matematis dan telah menamakan dirinya sebagai management
scientist.
i) Pendekatan Situasional ( contingency Approach )
Menurut pendekatan ini, mempelajari manajemen didasarkan pada sifat
situasional ( sikon ) internal dan eksternal organisasi pada saat tersebut.
Masalah-masalah yang dihadapi diselesaikan dan diatasi berdasarkan
situasional ( sikon ), sehingga pemecahan masalah yang berbeda-beda
dilakukan dengan cara yang berbeda-beda pula.
j) Pendekatan Sumber Daya ( Human Resources )
Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dengan sumber daya
manusia sebagai dasar kajian atau tinjauan. Pendekatan sumberdaya manusia
dipelajari (diteliti ) mengenai masalah-masalah individu, kelompok kerja,
lingkunagan kerja, dan motivasi-motivasi apa yang dapat meningkatkan
produktifitas kerja dari sumberdaya manusia itu. Menurut pendapat Drs. H.
Malayu S.P. Hasibuan pendekatan sumberdaya manusia ini yang paling baik,
karena dalam proses manajemen manusialah yang ”menentukan tujuan
( perencanaan ), menikmati hasilnya, dan peningkatanproduktivitas”.
k) Pendekatan Kombinasi ( operation approach )
Koontz dan O’Donnel menyusun bukunya berdasarkan pendekatan
kombinasi ( operation approach ) dengan menyatukan beberapa pengetahuan
yang berhubungan dengan manajemen pada pekerjaan manajer. Pendekatan
ini berpendapat bahwa suatu pemusatan pengetahuan yang berhubungan
dengan memimpin hanya ada di dalam manajemen, meliputi pengetahuan-
pengetahuan teori, sistem, ilmu jiwa, sosiologi, teori-teori pengambilan
keputusan, teori komunikasi, dan mathematis. 13

13
S.P. Hasibuan, Malayu, Op.cit, hal. 31-36
PENUTUP

A. KESIMPULAN
a. Pengertian sangat rinci mengenai manajemen yaitu “management as the
attainment of organisational goals in an effective and efficient manner through
planning, organizing, leading and controlling organizational resources” (Samson
dan Daft 2004), mereka bahkan menegaskan bahwa pengelolaan penggunaan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan dan performa terbaik ini bersifat
universal, yang dengan demikian berarti bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah
sama dimana saja dan kapan saja pada seluruh jenis organisasi.
b. Ada tiga alasan mengapa manajemen itu sangat penting, yaitu:
i. Untuk mencapai tujuan, baik tujuan organisasi maupun pribadi.
ii. Untuk mencapai keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan mengingat organisasi terdiri dari elemen-elemen yang
terkadang memiliki interest serta kebutuhan yang berbeda pula.
iii. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas (Handoko 1994).
c. Praktek manajemen sudah berjalan sejak lama, namun kajian ilmiah mengenai
manajemen baru dimulai pada abad ke 20 atau tepatnya sekitar tahun 1950-an.
Pada tahun 1776 Adam Smith menerbitkan suatu doktrik ekonomi klasik yang
memperkenalkan ide pembagian kerja agar menjadi lebih rinci dan berulang. Pada
abad-18 itu pula terjadi Revolusi Industri yang bermula dari Inggris sampai ke
Amerika.
d. Pendekatan manajemen dibagi menjedi 11, yaitu
i. Pendekatan kebiasaan
ii. Pendekatan kelakuan antar individu
iii. Pendekatan kelakuan kelompok
iv. Pendekatan sitem kerjasam social
v. Pendekatan system sosio Teknik
vi. Pendekatan teori keputusan
vii. Pendekatan pusat komunikasi
viii. Pendekatan mathematic
ix. Pendekatan situasioal
x. Pendekatan sumber daya manusia
xi. Pendekatan kombinasi
Daftar Pustaka

Hill, McGraw. MANAGEMENT, Eight Edition terj. Penerbit Erlangga. PT Gelora Aksara
Pratama, 1994
S.P. Hasibuan, Malayu. MANAJEMEN: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta : PT Bumi
Aksara,2003
Triana, Rochayati Wahyuni. Seri Buku Ajar 1 Azaz-Azaz Manajemen. Surabaya : FISIP
UNAIR, 2007

Anda mungkin juga menyukai