Anda di halaman 1dari 11

Essai

‘’Refleksi Latar Belakang Lahirnya NDP, dalam

Menghadapi Persaingan Ekonomi Global di Indonesia

Menuju Keadilan Sosial’’

Diajukan

‘’Sebagai salah satu syarat mengikuti Latihan Kader III


(Advance Training) Tingkat Nasional
Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatra Barat ’’

Oleh:

Eldo Yura

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

KOMISARIAT ISIP UNAND

CABANG PADANG
1439 H/2018 M

A. Pendahuluan
‫سفِ ُك ال ِّد َما َء‬ ِ ‫ض َخلِ ْيفَةً قَالُ ْوا أَت َْج َع ُل فِ ْي َها َمن يُ ْف‬
ْ َ‫س ُد فِ ْي َها َوي‬ ِ ‫َو إِ ْذ قَا َل َر ُّب َك لِ ْل َمالَئِ َك ِة إِنِّ ْي َجا ِع ٌل ِفي اأْل َ ْر‬
َ‫ِّس لَ َك قَا َل إِنِّ ْي أَ ْعلَ ُم َما الَ تَ ْعلَ ُم ْون‬
ُ ‫سبِّ ُح بِ َح ْم ِدكَ َو نُقَد‬ َ ُ‫َونَ ْحنُ ن‬

‘’ Dan ingatlah ketika Tuhan-Mu berkata kepada para malaikat, “


Sungguh, Aku ingin menjadikan khalifah diatas bumi.’’ Mereka berkata, ‘’apakah
engkau akan menjadikan diatas bumi tersebut orang yang akan berbuat
kerusakan dan menumpahkan darah, sedangkan kami bertasbih memuji dan
mensucikan engkau ?’’Dia berkata, ‘’Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.’’(Q.S Al Baqarah, 30).
Pada ayat diatas, kita sama mengetahui perdebatan yang terjadi antara Allah
Subhanahu Wata’ala dengan Malaikat-malaikat-Nya. Perdebatan yang terjadi
tersebut ialah tentang kehendak Allah untuk menciptakan manusia, dan
menjadikannya sebagai khalifah di bumi yang telah diciptakan Allah. Akan tetapi,
terjadi keraguan dari Malaikat terhadap kehendak Allah tersebut.

Allah telah menyampaikan kepada para malaikat bahwasanya Dia


mengetahui apa yang tidak diketahui oleh malaikat yakni, tentang potensi yang
dimiliki oleh manusia dengan status yang dimilikinya sebagai khalifah. Dilain
ayat Allah menjelaskan bahwa manusia telah diciptakan dengan sebaik-baiknya
proses penciptaann (Q.S At Tin, 4). Manusia diharuskan menjalankan peran
kekhalifahan dimuka bumi, karena bumi adalah ladang untuk kehidupan akhirat.
Dalam konteks HMI, peran kekhalifahan yang diemban manusia dilaksanakan
untuk beribadah kepada Allah dengan cara berusaha mewujudkan apa yang dicita-
citakan oleh HMI yang tertuang dalam pasal 4 Anggaran Dasar yakni:‘’
Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam, dan
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh
Allah Subhanahu Wata’ala.’’

Konsep diatas dikenal sebagai tujuan HMI. Tujuan HMI diatas disebut juga
dengan Kualitas Insan Cita (KIC) dan masyarakat cita HMI. Kualitas Insan Cita
HMI ialah: insan akademis, pencipta, dan pengabdi. Sedangkan masyarakat Cita
HMI ialah: masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah Subhanahu
Wata’ala.

Mahasiswa sebagai suatu entitas yakni sebagai kekuatan moral (moral


forces), agent of social change, iron stock dituntut maju dan memandu perubahan
sebagai akibat dari permasalahan yang terjadi ditengah masyarakat dengan
berbekal pada ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya. Berkaca pada keadaan
zaman dari masa ke masa, Indonesia selalu memiliki tantangan yang mesti
dihadapi sesulit apapun itu. Seperti halnya dimasa sekarang ini, salah satu
tantangan yang ada didepan mata bangsa Indonesia adalah Masyarakat Ekonomi
Asean. Sehingga ketika para anggota HMI telah memiliki kemampuan bagi diri
sendiri, ia mampu untuk melibatkan masyarakat dalam menghadapi tantangan
tersebut menjadi peluang dan kesempatan..

Untuk itulah, mahasiswa yang dianggap sebagai kelompok elit dalam


masyarakat karena memperoleh kesempatan menimba ilmu dibangku perkuliahan.
Adapun prediket yang disandang oleh mahasiswa yang duduk dibangku
perkuliahan ini seperti agent of social change, iron stock, dan lain sebagainya
menandakan bahwa mahasiswa diharapkan untuk mampu menciptakan perubahan
dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara seperti konsep masyarakat
adil dan makmur dalam tujuan HMI sendiri.

Terlebih lagi, Indonesia pada saat sekarang ini akan menghadapi persaingan
global yakni: Masyarakat Ekonomi Asean yang akan terjadi pada awal tahun
2015.1

Lantas, pertanyaan yang timbul adalah sudah siapkah bangsa Indonesia


(rakyat dan pemerintah) menghadapi tantangan tersebut? Dan kepada para
anggotaHMI sendiri, mampukah memposisikan diri sebagai garda terdepan untuk
menyambut tantangan tersebut dan merubahnya menjadi peluang? Mampukah

1
Apa itu Mayarakat Ekonomi Asean (MEA)?, diakses
dari:http://www.marketing.co.id/apa-itu-masyarakat-ekonomi-asean-mea/pada
tanggal 16 juni 2018 pukul 15.33 wib
para anggota HMI melaksanakan kepribadian HMI,2 menghadapi tantangan
tersebut disamping mewujudkan Tujuan HMI dan cita-cita bangsa Indonesia
untuk menciptakan keadilan sosial? Kepribadian HMI ini dituntut untuk
dilaksanakan dalam menghadapi berbagai tantangan agar para anggota melalui
proses dalam membangun dirinya, dan mampu mengaplikasikan nanti apa yang
telah diperolehnya dari proses tersebut dalam kehidupan lebih luas dimasyarakat
nantinya.

B. ISI

Perjalanan sejarah bangsa Indonesia sebenarnya juga perjalanan HMI.


Begitupun setiap tantangan yang akan dihadapinya, merupakan tanggung jawab
HMI sebagai anak umat dan anak bangsa untuk dihadapi, dan dicarikan jalan
keluarnya. Sebagai organisasi, tujuan HMI adalah untuk mencetak kader-kader
bangsa, paripurna hamba-hamba Allah.3 dengan empat komponen penyusunnya
yakni anggota HMI sebagai: pemuda, mahasiswa, muslim dan warga negara.
Maka, otomatis keislaman, kemahasiswaan, dan kepemudaan anggota HMI juga
sebagai bagian/warga negara Indonesia. Dan juga akan memikul tanggung jawab
sebagai orang-orang yang akan mewujudkan cita-cita Indonesia ini.

Dengan kemerdekaannya, rakyat Indonesia telah bersepakat untuk dapat


hidup didalam suatu bingkai kenegaraan yang dapat mewujudkan cita-cita
bersama seperti yang disebutkan di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4,
yang berbunyi:

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara


Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.’’

Solichin, HMI Candradimuka Mahasiswa, Sinergi Perdatama


2

Foundation, Jakarta, 2010, hal. 23


3
Moerdiono, et al., HMI Menjawab Tantangan Zaman, PT Gunung
Kulabu, Jakarta, 1990, hal. 22-23
Selain dari pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 diatas, cita-cita rakyat dan
bangsa Indonesia yang terkandung di dalam Pancasila adalah untuk mewujudkan
‘’keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.’’

Bila dicermati, cita-cita rakyat dan bangsa Indonesia yang dirumuskan baik
di dalam Pembukaan UUD 1945 maupun, Pancasila yang mendasari kehidupan
berbangsa dan Indonesia tidak akan berjalan mulus-mulus saja. Karena negara
merupakan kumpulan dari individu-individu yang ada didalamnya dan secara
otomatis serta sadar memiliki kepentingan maupun kebutuhan masing-masing.
Permasalahan yang akan dihadapi sebuah negara itu adalah kompleks jika tidak
dikatakan banyak sekali.

Untuk saat sekarang ini yang menjadi tantangan kepada bangsa dan rakyat
Indonesia adalah, Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA pada 2015 mendatang.
Pemerintah Indonesia bila dilihat dari segi positif bermaksud untuk dapat
mensejahterakan rakyatnya melalui tantangan ini. Agenda yang direncanakan oleh
anggota-anggota ASEAN ini adalah dalam rangka menjaga stabilitas politik dan
keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saingkawasan secara
keseluruhan, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan serta
meningkatkan standar hidup penduduk negara anggota ASEAN.4

Untuk pembentukan Asean Economic Community pada 2015 tersebut,


ASEAN menyepakati perwujudannya pada integrasi ekonomi kawasan yang
implementasinya mengacu pada ASEAN Economic Community blueprint.5AEC
blueprint merupakan pedoman bagi negara-negara ASEAN dalam mewujudkan
AEC 2015, yang memuat 4 pilar yakni:

4
Apa itu Mayarakat Ekonomi Asean (MEA)?, diakses dari:
http://www.marketing.co.id/apa-itu-masyarakat-ekonomi-asean-mea/ diakses
pada tanggal 16 Juni 2018 pukul 15.33 wib

5
Ibid, hal. v
1. ASEAN sebagai pasar tunggal dan bebas produksi tunggal yang yang
didukung dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerjaan
terdidik dan aliran modal yang lebih bebas.
2. ASEAN sebagai kawasan dengan daya saingekonomi tinggi, dengan elemen
peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual,
pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerse .
3. ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata
dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah dan prakarsa
integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos,
dan Vietnam)
4. ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secarapenuh dengan
perekonomian globaldengan elemen pendekatan yang koheren dalam
hubungan ekonomi diluarkawasan, dan meningkatkan peran serta dalam
jejaring produksi global.

Terkait dengan Masyarakat Ekonomi Asean tersebut, merupakan


kesempatan besar untuk dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.
Dapatkah anggota HMI itu menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia dalam
memecahkan permasalahan ekonomi seperti: kekurangan lapangan kerja,
kemiskinan, kesenjangan pendapatan, dan lain sebagainya. Formula apakah yang
dapat diberikan HMI sebagai solusi atas permasalahan-permasalahan seperti yang
diungkapkan diatas?Selain itu tentu diperlukan semangat yang melandasi untuk
melakukan perjuangan merubah keadaan yang ada sekarang ini.

Agar tetap adanya semangat dalam diri para anggota HMI untuk berbuat
sesuatu yang berarti, tidak hanya bagi diri sendiri namun bagi orang lain. Untuk
itulah NDP ada dan dibutuhkan sebagai landasan berusaha anggota HMI, dan
mentransformasikan nilai-nilai yang dikandungnya untuk menciptakan suatu
perubahan yang berarti dalam masyarakat Indonesia dan Umat Islam sebagai
komitmen Kebangsaan dan Keislaman yang dikenal dengan wawasan
integralistik.
Untuk dapat melaksanakan perjuangan bagi seluruh anggota HmI, maka
diperlukan ideologi sebagai doktrin untuk melaksanakannya. Ideologi menurut A.
Dahlan Ranuwihardjo6 ialah: ‘’seperangkat ajaran-ajaran atau gagasan-gagasan
berdasarkan suatu pandangan hidup untuk mengatur kehidupan
negara/masyarakat di dalam swegi-seginya serta yang disusun di dalam sebuah
sistem berikut aturan-aturan operasionalnya.’’

Berdasarkan keterangan diatas, Islam bukanlah sebuah ideologi, seperti


halnya Pancasila, Komunis, Sosialis, Kapitalis, dan lain-lain. Akan tetapi, Islam
dapat menjadi ideologi atas pemahaman kita terhadap apa yang terkandung di
dalamnya, dan diimplementasikan dalam kehidupan guna mengatur manusia
berkehidupan sesuai dengan fitrahnya yang cenderung kepada kebenaran.Untuk
itulah NDP ada guna sebagai doktrin perjuangan bagi seluruh anggota HMI.
Sedangkan NDP sendiri tidak akan dapat diketahui, dihayati, dipahami, dan
diamalkan secara benar jika tidak mengetahui latar belakang dari perumusan NDP
sendiri.

Adapun latar belakang perumusan NDP7 adalah:

Pertama, karena pemahaman keislaman di Indonesia masih perlu ditingkatkan,


sehingga masih ada persoalan bagaimana menghayati nilai-nilai Islam itu.Untuk
itu perlu dimiliki pedoman dan pegangan agar dapat menghayati nilai-nilai Islam,
dengan belajar ke sumber Islam yang asli di kawasan Timur Tengah 8 serta
sebagai pemecahan masalah.

Kedua, sampai bulan April 1969, HMI belum memiliki sebuah buku tentang Islam
(karena menyangkut organisasi yang membawa nama Islam) yang dijadikan
pegangan perjuangan bagi kader-kadernya sebagaimana layaknya organisasi
perjuangan.

6
Ibid, hlm. 272
7
Ibid, hlm. 274
8
Ibid, hlm. 177-184
Ketiga, untuk memberi panduan bagi kader HMI agar bisa memahami Islam
dengan baik dan bisa menerjemahkannya dalam dimensi ruang dan waktu dalam
bingkai keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan.

Keempat, agar HMI memiliki suatu ideologi yang dapat bertahan lama.

Karena Indonesia yang akan menghadapi tantangan pemberlakuan


Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015 mendatang, maka diharuskan
seluruh anggota HMI agar dapat memahami NDP sebagai semangat dan arah
juang untuk menciptakan pembangunan dibidang sosial, ekonomi, dan politik.
Dengan memahami NDP, kita dapat menjadikan nilai-nilai Universal yang ada
didalamnya sebagai pijakan mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur yang
diridhoi oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Selain itu, untuk menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean 2015 nanti, dibutuhkan orang-orang yang mampu
menjadi pionir yang merubah tantangan ini menjadi peluang bagi penciptaan
lapangan kerja dimasyarakat. Salah satu alternatifnya ialah: dengan
menumbuhkan jiwa wirausaha.

Bila seluruh anggota HMI telah menyadari akan kekhalifahan dirinya, maka
diharapkan untuk dapat berjuang mewujudkan tujuan atau cita-cita HMI. Peran
kehalifahan yang diemban oleh seluruh anggota HMI tersebut dapat dijalankan
dalam berbagai cara. Karena selama ini, HMI dikenal hebat didalam konsep
(ideologi) tetapi minim dalam tindakan/aksi nyata (profesional).

Maka berdasarkan masalah-masalah itulah ditawarkan konsep jiwa


wirausaha dalam mengatasi sifat ketergantungan anggota HMI. Jiwa wirausaha
disini, harus berdasarkan dengan khittah (garis) juang HmI selama ini yakni:
berlandaskan nilai-nilai keislaman.

Dalam menghadapi tantangan masa depan seperti Masyarakat Ekonomi


Asean ini, ada baiknya seluruh anggota HMI mampu memanfaatkan peluang yang
ada untuk menjadi seorang wirausahawan. Selain dengan berwirausaha dapat
memenuhi kebutuhan hidup sendiri, juga dapat menghasilkan keuntungan bagi
sendiri, dan oranglain.

Sehingga menjadi peran pernting bagi kader HMI untuk memupuk jiwa
usaha yang diarasakan pada saat ini, menjadi momentum yang untuk mencapai
masyarakat adil dan makmur, sehingga kader HMI menjadi menjawab solusi dari
semberautnya bangsa, untuk mencari sebuah solusi yang kongkrit untuk
menjawab yang dicita-citakan bangsa.

Selain itu, dapat membantu pemerintah mengatasi pengangguran, mengatasi


sifat ketergantungan, ikut melakukan pembangunan bangsa dan negara dengan
mendatangkan pemasukan berupa pajak dan retribusi dari usaha yang dilakukan.
Tentunya kesemua hal tersebut harus berlandaskan pada nilai-nilai keislaman,
karena menyangkut nama himpunan kita serta tujuannya yakni: dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur di Indonesia ini. Hendaknya
penjelasan sejak dari awal, dapat dilaksanakan agar terwujudnya pembangunan
masyarakat baik dibidang sosial, ekonomi, dan politik menuju masyarakat
Indonesia yang berkehidupan adil dan makmur secara materiil dan juga spiritual

C. Kesimpulan

Dasar motivasi yang dalam dan kuat bagi kelahiran HMI adalah ajaran
Islam. Karena Islam adalah ajaran fitrah, maka pada dasarnya tujuan dan missi
Islam juga merupakan tujuan daripada kehidupan manusia yang fitri, yaitu tunduk
kepada fitrah kemanusiaannya. Tujuan kehidupan manusia yang fitri adalah
kehidupan yang menjamin adanya kesejahteraan jasmani dan rohani secara
seimbang atau dengan kata lain kesejahteraan materiil dan kesejahteraan spirituil.
Kesejahteraan yang akan terwujud dengan adanya amal saleh (kerja
kemanusiaan) yang dilandasi dan dibarengi dengan keimanan yang benar. Dalam
amal kemanusiaan inilah manusia akan dapat kebahagian dan kehidupan yang
sebaik-baiknya. Bentuk kehidupan yang ideal secara sederhana kita rumuskan
dengan “kehidupan yang adil dan makmur.’’
Untuk menciptakaan kehidupan yang demikian. Anggaran dasar
menegaskan kesadaran mahasiswa Islam Indonesia untuk merealisasikan nilai-
nilai Ketuhanan Yang Maha Easa, Kemanusian Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat dalam Kebijaksanaan dan
Perwakilan serta mewujudkan Keadilan Bagi Seluruh Indonesia dalam rangka
mengabdikan diri kepada Allah SWT. Perwujudan daripada pelaksanaan nilai-
nilai tersebut adalah berupa amal saleh atau kerja kemanusiaan.
Dan kerja kemanusiaan ini akan terlaksana secara benar dan sempurna
apabila dibekali dan didasari oleh iman dan ilmu pengetahuan. Karena inilah
hakikat tujuan HMI tidak lain adalah pembentukan manusia yang beriman dan
berilmu serta mampu menunaikan tugas kerja kemanusiaan (amal saleh).
Pengabdian dan bentuk amal saleh inilah pada hakikatnya tujuan hidup manusia,
sebab dengan melalui kerja kemanusiaan, manusia akan mendapatkan
kebahagiaan.
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Muhammad. 1996. Filsafat Politik: Perbandingan Antara Islam dan


Barat. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Moerdiono. dkk. 1990. HMI Menjawab tantangan Zaman. Jakarta: PT Gunung
Kulabu.
Solichin. 2010. HMI Candradimuka Mahasiswa. Jakarta: Sinergi Persadatama
Foundation
Suparta, Mundzier dan Djedjen Zainuddin. 2008. Fikih. Semarang: PT Karya
Thoha.
INTERNET
Apa itu Mayarakat Ekonomi Asean (MEA)?, diakses
dari:http://www.marketing.co.id/apa-itu-masyarakat-ekonomi-asean-
mea/ diakses pada tanggal 16 Juni 2018 pukul 15.33 wib

Anda mungkin juga menyukai