Anda di halaman 1dari 3

C.

PEKERJAAN PLAT LANTAI


1. Pekerjaan Pasir Urug Bawah Plat Lantai t = 5 cm
Metode Pelaksanaan Urungan Pasir Bawah plat lantai :
Langkah kerja pekerjaan urugan pasir adalah:
 Pasir urug untuk mengurug harus bersih dari bahan organik, sisa-sisa tanaman,
sampah dan lain-lain.
 Urugan pasir kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat yang disetujui
oleh pihak direksi / konsultan pengawas.

2. Pekerjaan Lantai Kerja t=5 cm


Metode Pelaksanaan:
Langkah kerja pekerjaan rabat beton lantai adalah :
 Bahan yang digunakan untuk mencampur beton, harus memenuhi spesifikasi dan
ketentuan.
 Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
 Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau
K.100.
 Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah  terdapat urugan
pasir  dengan ketebalan yang sesuai  rencana dan telah diratakan.
 Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
 Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan
jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
 Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
 Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
 Permukaan rabat dibuat halus.

3. Pekerjaan Plat Lantai Beton t=10 cm


Pelat lantai yang digunakan dalam kontruksi bangunan ini adalah pelat dari beton.
Ukuran tebal pelat yang digunakan adalah 10 cm.
Metode konstruksi yang digunakan dalam pekerjaan pelat adalah:
Langkah pertama yang dilakukan dalam pekerjaan pelat ini adalah pengukuran untuk
menentukan posisi cetakan dan acuan untuk pelat lantai.
 Pemasangan bekesting
Setelah semua pengukuran selesai, maka dilakukan pemasangan perancah–
perancah bekesting pelat. Penyangga untuk beketing pelat menggunakan kayu
meranti ukuran dan papan kayu.
 Pemasangan tulangan
Pemasangan tulangan pelat dapat dilaksanakan setelah penulangan balok
selesai. Pembentukan tulangan pelat dilakukan diatas lokasi yang akan dicor
dengan pengawasan mandor besi. Setelah seluruh tulangan pelat dalam satu
lantai terangkai, baru dilakukan penyetelan tulangan. 
 Pengecoran
Pengecoran dilakukan setelah semua bekisting dan tulangan balok dan plat
terangkai. Beton yang digunakan adalah beton siap pakai atau ready mix
dengan mutu beton K.225. Penuangan beton harus dikerjakan dengan cepat
dan diusahakan tidak terjadi penghentian sebelum pengecoran selesai. Karena
pengecoran menggunakan beton ready mix, maka waktu suplai harus
diperhatikan karena berkaitan dengan umur beton tersebut. Dimana pada umur
4 jam beton sudah tidak dapat dipakai lagi untuk membuat struktur. Hal ini
disebabkan pada umur tersebut beton sudah mulai mengeras sehingga apabila
dituangkan ke dalam cetakan akan menghasilkan beton yang tidak standart.
Untuk itu perlu dilakukan uji slump agar diketahui kekentalan dari beton yang
akan digunakan. Dan untuk proses pemadatan dilakukan dengan alat vibrator.

4. Pekerjaan Rabat Beton t = 10 cm


Metode Pelaksanaan Rabat Beton:
Langkah kerja pekerjaan rabat beton lantai adalah :
 Bahan yang digunakan untuk mencampur beton, harus memenuhi spesifikasi dan
ketentuan.
 Untuk pekerjaan struktur beton yang digunakan beton campuran 1 : 2 : 3, dengan
tebal 15 cm
 Permukaan rabat dibuat halus.

5. Pekerjaan Bekisting
Begisting dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton yang diinginkan sesuai
gambar, bekisting ini menggunakan multiplek tebal 9 mm dan diberi tembiring usuk 4/6
& stut menggunakan kayu 4/6 cm dengan ketentuan sebegai berikut :

Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk,   ukuran dan posisi
seperti yang disyratkan pada gambar
Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan
oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang
tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan
Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan
pengecoran dan juga tidak merusak beton
Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga
tidak merusak beton
Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara
vertical maupun horizontal .

6. Pekerjaan Saluran Air Buis beton Ø30 cm


Bius Beton di cetak menggunakan cetakan yang dapat di bongkar pasang dengan
mudah tanpa merusak permukaan beton.
Untuk memperoleh hasil yang baik, tiap bius harus divetak sekaligus dan dipadatkan
secara bertahap, tingg tiap tahap maksimum 50 cm dan digetarkan dengan alat
penggetar (Concret vibrator)
Untuk memperoleh ketebalan yang sama cetakan harus diberi batang lintang
engontrol ketebalan.
Sebelum adukan dituang, cetakan harus di kontrol / ditel sehingga memberi hasil
tebal Buis beton yang sama untuk seluruh tampang bagiannya.
Untuk memperoleh bidang muka yang rata sebelum adukan di tunag seluru
permukaan ctakan ditabur dengan oli.
Cetakan dibuka setelah adukan beton mengeras dengan baik

Anda mungkin juga menyukai