Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

Adella Fransisca ( P27810119001) berperan sebagai keluarga pasien

Almaida Sracika Zachwa ( P27810119003 ) berperan sebagai perawat

Azzahra Maulia Pramadita (P27810119010 ) berperan sebagai keluarga pasien

Dhea Putri Magfihro (P27810119013 ) berperan sebagai keluarga pasien

Genvilla Dikytami Putri Alkarana ( P27810119018 ) berperan sebagai narator

Nadia Damara Putri ( P27810119027 ) berperan sebagai teman pasien

Nur Lailia Antasyia ( P27810119031 ) berperan sebagai teman pasien

Rachmad Yusuf Efendi ( P27810119033 ) berperan sebagai keluarga pasien

Salsabiil Luthfia Nur Hida ( P27810119040 ) berperan sebagai perawat

Sinta Nurwida ( P27810119043 ) berperan sebagai perawat

Wela Apresia Anggraeni ( P27810119046 ) berperan sebagai keluarga pasien

Yudanielia Nuraini B. ( P27810119049 ) berperan sebagai pasien

PERAN PERAWAT MENDAMPINGI PASIEN SAAT SAKARATUL MAUT

Pada suatu hari, terdapat keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan seorang anak yang bernama
Niela. Niela berada di sebuah keluarga yang mengalami perpecahan atau biasa disebut broken
home, setiap hari ia harus melihat orang tua nya bertengkar.

Ibu : “ habis darimana pak? Jam segini baru pulang?”

Bapak : (hanya menoleh dan pergi menuju kamar)

Ibu : “ Pak?!!! Bapak itu diajak ngomong kok malah pergi” (dengan nada membentak dan
menyusul ke kamar)

Di kamar orang tuanya terdengar suara gaduh dengan nada tinggi, Niela yang pada saat itu
lewaat depan kamar orang tuanya mendengar hal tersebut seketika ia diam lalu menuju kamar
dan merenung. Niela tidak kuasa menahan masalahnya sendiri dan akhirnya ia telepon temannya
dengan tujuan ingin menenangkan pikiran dan mencari hiburan.
Niela : “Halo nad, sibuk nggak? Aku pengen curhat”

Nadia : “ Halo Ni, nggak kok. Kenapa? Cerita aja”

Niela : “ Panjang ceritanya, Ketemu aja gimana? Sambil ajak yang lain?”

Nadia : “ Oke, aku coba hubungi Zahra dan Tasyia”

Niela : “ KIra-kira dmana nih ngumpulnya?”

Nadia : “ Di tempat biasa, jam 10 malem aku tunggu”

Niela : “ Oke nad”

Niela pun bergegas menuju tempat yang sudah di rencanakan yaitu di sebuah club malam.
Setibanya disana, Niela melihat teman-temannya sudah berkumpul dan langsung menghampiri
mereka

Nadia :” Hei niela, sini sini duduk cerita ada masalah apa sih sampai ngajak kita semua
kumpul?”

Zahra : “ Eiitt tunggu, mending kita pesen minum dulu”

Tasyia : “ Udah aku aja yang mesen, dijamin stress langsung hilang”

Nadia : “ Yaudah lanjut ni, cerita gih”

Niela : “ Jadi gini, aku suntuk di rumah hampir tiap hari denger mama papa berantem terus
padahal masalahnya sepele, tiap aku pulang nggak pernah disambutt dengan baik malah kadang
ngerasa aku nggak dianggep, mereka cuma mikirin masalah pribadinya sendiri, yang selingkuh
lah,bisnislah”

Zahra : “ Oh gitu, ya wajar sih namanya juga sibuk.”

Niela : “ Tapi kan yang jadi pelampiasan aku, aku jadi nggak focus sama yang aku kerjain dan
yang pasti makin nggak betah di rumah”

Nadia : “ Ya gimana lagi ni, namanya juga orang tua cari uang buat kamu juga”

Tasyia : “Udah udah stop, mending kita seneng-seneng. Nih minumnya” (menyuguhkan alcohol)

Karena banyak yang niela pikirkan, ia tidak peduli dengan hidupnya lagi, yang ia pikirkan saat
itu adalah tenang dan senang. Ia meminum gelas demi gelas alcohol tersebut, saat pulang ia
sudah dalam keadaan mabuk dan orang tuanya tetap tidak peduli.

Keesokan harinya niela terbangun dan langsung ke kamar mandi memuntahkan isi perutnya
sebagai efek dari perbuatannya semalam. Selepas dari kamar mandi ia terlihat lemas dan tiba tiba
pingsan. Ibu niela yang ingin menyuruh makan niela menghampiri ke kamarnya namun tidak ada
jawaban akhirnya ibu niela membuka kamar dan melihat niela terbaring di lantai.

Ibu : “Nielaaa bangun nakkk, paaaa niela paaa!!!”

Bapak menghampiri ke kamar niela.

Ibu : “Ayo pa telfon ambulance sekaranggg, cepet!!”

Akhrnya bapak niela menelfon ambulance dan niela segera di bawa ke rumah sakit.Setibanya di
rumah sakit niela langsung ditangani oleh dokter dan perawat di ruang IGD.

Perawat 1 : “Anaknya kenapa bu pak?”

Bapak : “Saya gak tahu tapi tiba tiba saya meihat dia pingsan di kamar mandi, tolong tangani
anak saya sus”

Perawat 2: “Dok dok ini ada pasien darurat”

Dokter langsung menangani niela, dan dokter mendiagnosa bahwa niela terkena serangan
jantung. Kemudian orangtua niela masuk ke ruangan dokter dan dokter menjelaskan kepada
orangtuanya. Tidak lama kemudian niela sadar dan berteriak karena merasakan sakit di dadanya.
Lalu dokter lain menghampiri niela. Perawat sudah menyadari bahwa niela sedang mengalami
sakaratul maut. Akhirnya prawat pun membantu dalam menghadapi kondisi pasien. Perawat
menghadapkan tempat tidur pasien ke arah kiblat.

Perawat 3 : “Sekarang mbak ikuti kalimat sayadengan sebisa mungkin (membaca kalimat
syahadat”

Perawat 2 : “Ibu bapak tolong doakan niela apabila ada yang mau disampaikan segera
disampaikan kepada anak ibu dan bapak”

Bapak : “Nak maafin papa sama mama kalau sering bertengar dan tidak peduli sama kamu
selama ini, papa gatau kalau kamu punya penyakit ini, papa nyesel nak”

Perawat 3 : “Sekarang doakan yang terbaik untuk anak bapak dan ibu”

Tidak lama kemudian, nielaa menhembuskan nafas terakhir dan perawat membantu untuk
melaakukan perawatan jenazah.

Anda mungkin juga menyukai