Anda di halaman 1dari 18

Apple VS Samsung

(Reuters) - Seorang hakim di AS mengatakan bahwa tablet Samsung Galaxy Tab melanggar hak
paten iPad milik Apple Inc, namun juga Apple memiliki masalah terhadap validitas paten.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Hakim Distrik AS Lucy Koh pada Kamis di sidang
pengadilan atas permintaan Apple terhadap beberapa produk Galaxy yang dijual di AS. Apple dan
Samsung terlibat dalam konflik hukum yang berat mencakup lebih dari 20 kasus di 10 negara sebagai
persaingan untuk posisi dua teratas di pasar smartphone dan komputer tablet. Sebelumnya, Kamis,
pengadilan Australia melakukan larangan penjualan sementara komputer tablet terbaru Samsung di
negara itu.
Seperti dilansir Reuters, Apple menggugat Samsung di Amerika Serikat pada bulan April,
mengatakan produk ponsel dan tablet Galaxy milik perusahaan Korea Selatan itu meniru iPhone dan
iPad, termasuk smartphone 4G Galaxy S dan Galaxy Tab 10.1 tablet. Sementara itu, penyedia layanan
ponsel, Verizon Wireless dan T-Mobile USA telah menentang permintaan Apple, dan menyatakan bahwa
Apple harus menunjukkan bahwa Samsung melanggar hak paten dan menunjukkan paten miliknya yang
sah menurut hukum.
Pengacara Apple, Harold McElhinny mengatakan jika desain produk Apple jauh lebih unggul dari
produk sebelumnya, sehingga paten produk Apple yang saat ini tidak membatalkan desain yang datang
sebelumnya.

                "Itu hanya perbedaan dari desain," kata McElhinny.


Juru bicara Apple Huguet Kristen mengatakan, bahwa bukan suatu kebetulan jika produk
Samsung terbaru mirip sekali dengan iPhone dan iPad, hal semacam ini adalah meniru secara terang-
terangan, dan Apple perlu untuk melindungi kekayaan intelektualnya, agar perusahaan lain tidak
mencuri ide-idenya.

ANALISA :
                Dalam kasus diatas, menurut saya telah melanggar beberapa kode etik profesi, yaitu :
 Kode etik pertama Kompetansi dan Kehati – hatian Profesional
Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap anggota / karyawan mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional yang berkompeten berdasarkan
perkembangan, legalisasi, dan teknik yang paling mutakhir. Pihak apple haruslah lebih memperhatikan
semua originalitas teknologi yang mereka punya, bukannya hanya untuk mempatenkannya saja, tapi
juga menjaga semua teknologi dengan baik dan memberikan inovasi – inovasi terbaru dalam teknologi,
dan juga menjaga kerahasiaan teknologi yang mereka punya.
 Kode etik ke dua ialah prinsip kerahasiaan
Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap anggota / karyawan harus, menghormati kerahasaiaan informasi
yang diperoleh selama melakukan pekerjaannya, demi menjaga kerahasiaan sukses sebuah perusahaan.
Dalam hal ini, pihak programmer lah yang berperan penting dalam menjaga kerahasiaan teknologi yang
apple pakai, dengan tidak memberikan pembelajaran sembarangan pada orang lain yang mungkin
mereka adalah pihak dari para pesaing di pasar.
 Selanjutnya ialah Prinsip Perilaku Professional
Setiap anggota dan karyawan suatu perusahaan harus berprilaku yang konsisten dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat menjatuhkan perusahaan. Dalam hal ini pihak Apple dan
Samsung  haruslah bersikap professional dalam menghadapi persaingan yang ada, dengan melakukan
inovasi – inovasi terbaru yang saling berbeda satu sama lainnya, dan berikan keunikan dari masing –
masing produk yang mau dipasarkan.

sumber : http://www.pelitaonline.com/read/hukum-dan-kriminalitas/internasional/42/8816/tablet-
samsung-langgar-paten-apple/

Ini Pemicu Perang Samsung vs Apple

Gadget Apple & Samsung (gettyimages)


Jakarta - Pertarungan hukum antara Apple dan Samsung seakan tiada habisnya. Sebenarnya,
bagaimana duel antara dua raksasa teknologi ini bermula dan gadget Samsung apa yang memicu Apple
mengajukan tuntutan hukum? Begini ceritanya.

Menurut buku Haunted Empire: Apple After Steve Jobs yang ditulis Yukari Iwatani Kane dan belum lama
ini diterbitkan, semua bermula pada tahun 2010. Waktu itu, Apple adalah salah satu pelanggan
komponen terbesar Samsung dengan nilai USD 6 miliar per tahun. Apple mengandalkan pasokan
microchip, memory chip serta layar dari Samsung.

Pada tahun yang sama, Samsung memperkenalkan smartphone Galaxy S versi pertama yang dinilai
Apple bentuknya mirip dengan iPhone 3GS. Apple pun sudah mulai berancang-ancang menggugat
Samsung, tapi belum melakukannya karena kemitraan bisnis mereka yang kuat.

Eksekutif dan pengacara Apple kemudian menemui para petinggi Samsung untuk memberi peringatan.
Pada pertengahan tahun 2010, Steve Jobs dan tim Cook bertemu dengan Lee Jae Yong, putra bos
Samsung, dan memperingatkan dia untuk berhenti menjiplak produk Apple.
Beberapa bulan pun berlalu dan kedua belah pihak masih memilih jalan damai. Apple menunjukkan
laporan setebal 67 halaman yang mengklaim bagaimana ponsel Galaxy S meniru iPhone dan meminta
Samsung segera berhenti melakukan pelanggaran.

Namun seperti dikutip detikINET dari BGR, Rabu (2/4/2014), kala itu Samsung membantah semua
tudingan Apple. Terlebih, Samsung juga meyakini Apple melakukan beberapa pelanggaran paten
teknologi kepunyaan Samsung.

Pada September 2010, Samsung memperkenalkan tablet PC pertamanya, Galaxy Tab yang berukuran 7
inch. Steve Jobs dan Apple semakin murka karena produk ini pun dianggap meniru gadget Apple

Bisnis.com, SAN JOSE — Sengketa hak paten teknologi yang melibatkan dua produsen smartphone
ternama di dunia, Apple Inc. dan Samsung Electronics Co. akhirnya memasuki babak baru. Apple
memenangkan salah satu gugatannya di Pengadilan Federal San Jose, Sabtu (3/5/2014) yang
mewajibkan Samsung membayar pinalti senilai US$120 juta.

Jumlah itu jauh di bawah ekspektasi Apple yang semula menggugat Samsung senilai US$2 miliar. Hakim
juga menemukan beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh Apple terhadap hak paten Samsung yang
memaksanya membayar US$158.000.

Putusan tersebut merupakan babak baru bagi masing-masing perusahaan untuk meminta hakim agar
melarang penjualan perangkat teknologi yang melanggar hak paten di Amerika.

“Sulit untuk mengatakan  keputusan pengadilan merupakan kemenangan sepenuhnya bagi Apple karena
jumlah yang dimenangkan bahkan tidak sampai 10% dari nilai yang diminta,” kata Brian Love, seorang
asisten profesor Santa Clara University School of Law kepada Bloomberg.

Sementara itu, delapan hakim federal memutuskan Samsung melanggar dua dari empat paten Apple,
setelah mempertimbangkan sejumlah bukti yang dikumpulkan dalam 4 pekan masa persidangan. Salah
satunya yakni fitur teknologi Apple yang dibenamkan pada sistem operasi Android.

Seperti dilansir Bloomberg pada Sabtu (3/5/2014), Samsung terbukti melanggar lima hak paten Apple
dalam kasus ini, yang salah satunya merupakan fungsi untuk koreksi ejaan otomatis, dikeluarkan oleh
Hakim Distrik AS Lucy Koh sebelum sidang. Samsung yang ditemukan melanggar paten kemampuan
bagi pengguna untuk membuat panggilan dengan mengklik nomor telepon dalam halaman Web atau e-
mail, tidak harus memanggil secara terpisah. Selain itu juga paten yang memungkinkan pengguna untuk
membuka perangkat melalui gerakan.

Hakim menolak klaim Apple pada paten pembaharuan aplikasi ketika fitur lain sedang digunakan pada
telepon. Apple juga kehilangan klaimnya atas paten yang memungkinkan pengguna untuk melakukan
pencarian informasi universal dengan satu klik.

Samsung berpendapat  lima perangkat Apple, termasuk iPhone 5 dan versi dari iPod, melanggar dua
patennya. Samsung menuntut ganti rugi senilai US$6,2 juta. Hakim sepakat dengan klaim Samsung
bahwa Apple telah melanggar hak paten untuk fungsi yang berhubungan dengan pengambilan,
pengelompokkan dan pengaturan gambar digital. Sementara klaim untuk layanan video-chatting ditolak
oleh hakim.
Seperti diketahui, gugatan yang ditempuh Apple ke pengadilan federal AS hanya satu dari langkah
hukum yang juga dilakukan di sejumlah negara lainnya. Dengan keputusan itu, Samsung dilarang
mendistribusikan produk bermasalahnya di pasar AS.

Hingga kini, beberapa gugatan di empat benua juga masih terus bergulir. Apple dan Samsung ditaksir
telah menghabiskan ratusan juta dolar AS dalam perseteruan paten tersebut. Langkah itu dilakukan
demi mendominasi  pasar telepon pintar, di mana tahun lalu nilainya mencapai US$338,2 miliar

Perangkat Lama

Meskipun Apple menang dalam pengadilan, sebagian besar dari 10 perangkat yang dilarang untuk dijual
menurut gugatan memang tidak dijual lagi oleh Samsung di Amerika Serikat. Justru produk terbaru dari
Samsung yakni Galaxy S5 dan S5 tidak termasuk produk yang disengketakan di dalam persidangan.
Samsung mengandalkan penjualan Galaxy S5, yang mulai dijual pada 27 Maret di Korea Selatan, untuk
mempertahankan keunggulan globalnya dalam bersaing dengan Apple untuk pembeli kalangan
menengah ke atas dan dengan produsen China termasuk Xiaomi Corp yang menargetkan pembeli
anggaran.

Apple mengklaim 10 perangkat Samsung, termasuk Galaxy S3 melanggar lima dari hak patennya. Hak
tersebut meliputi desain user-interface yang ada pada perangkat iOS, sistem operasi iPhones dan iPads. 

PELANGGARAN HAK PATEN APPLE TERHADAP SAMSUNG DI AMERIKA


SERIKAT TAHUN 2012

A.    Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini, teknologi mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam kehidupan
sehari-hari. Pengaruh perkembangan teknologi dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, sangat
pessssssat. Perkembangan ini tidak hanya  di bidang teknologi tinggi, seperti komputer, elektro,
telekomunikasi dan bioteknologi tetapi juga dibidang mekanik, kimia atau lainnya. Bahkan sejalan
dengan itu semua, semakin tinggi kesadaran masyarakat dalam meningkatkan pendayagunaan teknologi
yang sederhana, seperti contohnya penggunaan handphone yang banyak dimiliki oleh semua kalangan.
Negara yang menguasai dunia saat ini adalah negara yang menguasai teknologi. Seperti halnya Amerika
Serikat, Jerman, Perancis, Rusia dan China merupakan contoh nyata negara yang sangat maju dalam
bidang teknologi yang mampu memberikan pengaruh bagi negara-negara lain. Negara-negara tersebut
melindungi teknologinya secara ketat. Salah satunya dengan pengaturan hak paten, dimana hal ini
merupakan sebuah sistem perlindungan terhadap karya-karya para intelektual di bidang teknologi
canggih.

Hak paten dapat diberikan terhadap karya atau ide penemuan ( invention) di bidang teknologi
setelah dapat menghasilkan suatu produk ataupun hanya merupakan suatu proses saja, yang kemudian
bila didayagunakan akan mendapatkan manfaat ekonomi. Inilah yang akan mendapatkan perlindungan
hukum. Paten dalam pengertian hukum adalah hak khusus yang diberikan berdasarkan undang-undang
oleh pemerintah kepada orang atau badan hukum yang mendapatkan suatu penemuan ( invention) di
bidang teknologi. Berdasarkan hak tersebut, maka si penemu untuk dalam jangka waktu tertentu dapat
melaksanakan sendiri penemunya tersebut ataupun melarang orang lain menggunakan suatu cara
mengerjakan atau membuat barang tersebut ( methode proses). Paten tersebut diberikan atas dasar
permintaan. Dengan demikian, unsur yang terpenting dari paten ini adalah orang yang berhak
memperoleh paten, yakni penemu atau yang menerima lebih lanjut hak penemu tersebut.[1]

Isu hak paten yang sedang hangat dibicarakan di Amerika Serikat akhir-akhir ini adalah terkait
penjiplakan Samsung terhadap Apple yang cukup menyedot perhatian masyarakat internasional. Ketika
produk kedua perusahaan terkemuka ini sedang diminati oleh masyarakat di seluruh dunia, muncul
sebuah perseteruan terkait penjiplakan hak paten desain produk yang berakhir di pengadilan Amerika
Serikat. Pertarungan hukum ini, tidak hanya pembuktian terhadap eksistensi dan kekuatan perusahaan
mereka di dunia telekomunikasi tetapi juga masa depan produk masing-masing perusahaan. Pada
tanggal 25 Agustus 2012 dalam persidangan di Pengadilan Federal San Jose, California AS, memutuskan
bahwa Samsung telah melanggar hak paten milik Apple. Ketika itu Samsung harus membayar uang
kepada Apple sebesar US$1,05 miliar atau sekitar Rp 9,5 triliun lebih. Semula perusahaan asal AS itu
mengajukan tuntutan sebesar US$2,5 juta atau sekitar Rp23,7 triliun lebih kepada Samsung namun juri
hanya mengabulkan hampir setengahnya.[2] Dalam pelanggaran ini, Samsung  terbukti bersalah untuk
sebagian besar hak paten yang dimiliki oleh  Apple.  

Namun jika di pengadilan Amerika Serikat, pertikaian hak paten antara Samsung dan Apple
berujung pada kekalahan Samsung, berbeda halnya situasi yang terjadi di Jepang pada tahun 2010an.
Pengadilan Tokyo Jepang yang dipimpin oleh Hakim Tamotsu Shoji mengukuhkan bahwa handphones
Samsung Galaxy dan Tablet Galaxy Tab tidak melanggar hak paten Apple.[3] Begitu pula kemenangan
yang terjadi di Australia, Inggris, Jerman, Belanda, termasuk di kandangnya sendiri yaitu Korea Selatan.
Di Australia, Samsung dan Apple saling menggugat paten teknologi yang diklaim dilanggar masing-
masing pihak. Namun kemudian, Samsung berhasil meyakinkan pihak pengadilan, bahwasannya
Samsung tidak dibenarkan melakukan plagiat terhadap Apple. Pada akhirnya sebuah pertanyaan
kemudian muncul, yaitu Bagaimana pelanggaran Samsung terhadap Apple dilihat dari sudut pandang
hak paten di negara-negara lain? dan Mengapa Samsung mengalami kekalahan di pengadialan Amerika
Serikat sementara di negara-negara lain sebaliknya? Maka dari itu, paper ini berupaya mengkaji lebih
mendalam terkait dengan alasan yang menyebabkan terjadinya kekalahan yang dilakukan Samsung
terhadap teknologi yang dimiliki oleh Apple di persidangan Amerika Serikat. Sehingga judul paper ini,
“Pelanggaran Hak Paten Samsung Terhadap Apple di Amerika Serikat (AS) Tahun 2012”. Disamping itu
juga melalui paper ini ada beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan, diantaranya:

Sejarah Munculnya Teknologi  Samsung dan Apple

Pengalaman Samsung dan Apple dalam menyelesaikan pertikaian di Jerman, Australia,


Korea Selatan, Belanda, Jepang, dan Inggris

Pelanggaran Hak Paten Samsung Terhadap Apple di Amerika serikat (AS)

B.     Kerangka Teoritis

1.      Pengertian  Paten Menurut Undang-Undang

Menurut undang-undang dan bahasa Paten adalah hak bagi seseorang yang telah mendapat
penemuan baru atau cara kerja baru dan perbaikannya yang ke semua istilah itu tercakup dalam satu
kata yakni invensi dalam bidang teknologi yang diberikan oleh pemerintah, dan kepada pemegang
haknya diberikan oleh pemerintah, dan kepada pemegang hak-nya diperkenankan untuk
menggunakannya sendiri. Oleh karena itu hak paten terbagi atas:

a) Paten Produk

Membuat, menjual, menyimpan, menyewakan, menyerahkan, memakai, menyediakan untuk dijual atau
disewakan atau diserahkan hasil produksi yang diberi paten
b) Paten Proses

Menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat barang dan tindakan lain sebagaimana
dimaksud dalam isi hak bagi paten produk. Paten ini hanya dapat diberikan terhadap karya di bidang
teknologi setelah dapat menghasilkan suatu produk ataupun hanya merupakan suatu proses saja, yang
kemudian bila didayagunakan akan mendatangkan manfaat ekonomi. Inilah yang mendapatkan
perlindungan hukum. Paten dalam pengertian hukum adalah hak khsusus yang diberikan berdasarkan
undang-undang oleh pemerintah kepada orang atau badan hukum yang mendapatkan suatu penemuan
(invention) di bidang teknologi. Berdasarkan hak tersebut maka si penemu untuk dalam jangka waktu
tertentu dapat melaksanakan sendiri penemuannya tersebut ataupun melarang orang lain menggunakan
suatu cara mengerjakan atau membuat barang tersebut ( method prosess). Paten tersebut diberikan atas
dasar permintaan. Dapat diberikan kesimpulan bahwa unsur yang terpenting dari paten adalah orang
yang berhak memperoleh paten, yakni penemu atau yang menerima lebih lanjut hak penemu itu. Paten
menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Jo. Pasal 570 KUH Perdata) yakni merupakan benda
dalam arti kebendaan. Karena itu merupakan sebagian kekayaan dari orang yang memilikinya. Sebagai
perbandingan perhatian juga definisi paten yang diberikan World Intellectual Property Organization
(WIPO) sebagai badan internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang pengelola Hak Kekayaan
Intelektual sebagai berikut :

“A patent is a legally enforceable right granted by virtue of a law to a person  to exclude, for a limited
tie, others from certain acts in relation to describe new invention, the privilege is granted by a
government authority as a matter of right to the person who is entitled to apply for it and who fulfils the
prescribed condition.

2.      Aspek Yang Termasuk Dalam HAKI (Hak Ekonomi, Hak Moral, dan Fungsi Sosial)

a)      Hak Ekonomi

Salah satu aspek khusus pada Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah Hak Ekonomi ( economic
right). Hak ekonomi adalah hak untuk memperoleh keuntungan ekonomi atas kekayaan intelektual.
Dikatakan Hak ekonomi karena HKI adalah benda yang dapat dinilai dengan uang. Hak ekonomi
tersebut berupa keuntungan sejumlah uang yang diperoleh karena penggunaan sendiri HKI, atau karena
penggunaan oleh pihak lain berdasarkan lisensi. Hak ekonomi itu diperhitungkan karena HKI dapat
digunakan oleh pihak lain dalam perindustrian atau perdagangan yang mendatangkan keuntungan.
Dengan kata lain, HKI adalah objek perdagangan.

Jenis Hak Ekonomi pada setiap klasifikasi HKI dapat berbeda-beda. Pada Hak Cipta, jenis Hak
ekonomi labih banyak jika dibandingkan dengan Paten dan Merek.

Jenis Hak Ekonomi pada Hak Cipta adalah sebagai berikut:

1. Hak Perbanyakan (penggandaan), yaitu penambahan jumlah ciptaan dengan pembuatan yang sama,
hampir sama, atau menyerupai ciptaan tersebut dengan menggunakan bahan-bahan yang sama
maupun tidak sama, termasuk mengalih wujudkan ciptaan.
2. Hak Pengumuman (penyiaran), yaitu pembacaan, penyuaraan, penyiaran atau penyebaran ciptaan
dengan menggunakan alat apapun dan dengan cara sedemikian rupa sehingga ciptaan dapat dibaca,
didengar, dilihat, dijual atau disewa oleh orang lain
3. Hak Pertunjukan (penampilan), yaitu mempertontonkan, mempertunjukan, mempergelarkan,
memamerkan ciptaan di bidang seni oleh musisi, dramawan, senman, peragawati.
4. Hak Moral, adalah hak yang melindungi kepentingan pribadi atau reputasi pencipta atau penemu. Hak
moral melekat pada pribadi pencipta. Apabila Hak Cipta atau Paten dialihkan kepada pihak lain, maka
Hak moral tidak dapat dipisahkan dari pencipta atau penemu karena bersifat pribadi dan kekal. Sifat
pribadi menunjukan cirri khas yang berkenaan dengan nama baik, kemampuan, integritas yang hanya
dimiliki oleh pendipta. Kekal artinya melekat pada pencipta sela hidup bahkan sampai meninggal dunia.
Termasuk dalam Hak Moral adalah sebagai berikut:

a.       Hak untuk menuntuk kepada pemegang Hak Cipta atau Paten supaya nama pencipta tetap
dicantumkan pada Ciptaan atau penemuannya

b.      Hak untuk tidak melakukan perubahan pada ciptaan aau penemuan tanpa persetujuan pencipta,
penemu, atau ahli warisnya

c.       Hak pencipta untuk mengadakan perubahan pada ciptaan atau penemuan sesuai dengan tuntutan
perkembangan dan kepatutan dalam masyarakat.

“Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumukan atau
memperbanyak ciptaannya maupun member izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut perundang-undangan yang berlaku.”

3.      Persaingan

a.      Teori Persaingan

Menurut Porter persaingan adalah pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan di dalam
suatu industry, arena fundamental tempat persaingan terjadi. Persaingan merupakan inti dari
keberhasilan atau kegagalan perusahaan, karena itu strategi bersaing digunakan untuk mencari posisi
yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan yang menentukan
persaingan industri.

b.      Tujuan Persaingan

Tujuan utama persaingan adalah untuk merebut pasar, meebut konsumen, merebut kesetiaan
konsumen agar menjadi pelanggan tetap. Dengan cara ini, perusahaan lain akan tersingkir dan dengan
demikian keuntungan akan dapat lebih besar. Tetapi ketersingkirkan mereka bukan karena permainan
yang curang, melainkan karena keunggulan profesionalisme, keunggulan mutu, keunggulan keahlian
dan keterampilan bisnis manajemen yang objektif. Hal ini menunjukan bahwa upaya untuk merebut
pasar atau kesetiaan konsumen demi memperoleh keuntungan bukan dilakukan dengan cara-cara yang
curang.

c.       Konsep Dasar Persaingan

Menurut Sadono Sukirno, harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic. Suatu perusahaan bisa saja menjual barangnya
dengan harga yang relatif tinggi, tetapi masih menarik banyak langganan. Hal ini terjadi karena adanya
sifat dari suatu barang yang dihasilkan, misalnya dalam hal corak. Selain itu ,persaingan dalam
memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus dan memberikan
syarat penjualan yang menarik merupakan usaha dari para pengusaha dalam melakukan persaingan
bukan harga (non price competition).

C.    Pembahasan

1.      Sejarah Munculnya Teknologi  Samsung dan Apple

a.      Samsung

Samsung adalah perusahaan pembuat perangkat elektronika terbesar di dunia, dan berkantor
pusat di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan . Perusahaan ini adalah perusahaan Korea
Selatan yang terbesar dan merupakan ikon dari Samsung Group, yang merupakan konglomerasi
terbesar di Korea Selatan.
Samsung  memulai sejarahnya pada tahun 1938 awalnya sebagai perusahan trading,
mengirimkan ikan kering dan buah-buahan ke Manchuria yang dikuasai Jepang. Pendirinya, Lee Byung-
Chul. Lee Byung-Chul adalah anak dari keluarga tuan tanah kaya yang menggunakan warisan untuk
membuka pabrik beras untuk usaha pertamanya. Usaha yang tidak terutama sukses jadi ia mendirikan
bisnis angkutan truk di Daegu pada tanggal 1 Maret 1938, yang bernama Cheil, pendahulu untuk
Samsung. Lee Byung-Chul berkunjung secara rutin ke Tokyo untuk mempelajari taktik manajemen
Jepang, dan dia menghabiskan 80% waktunya untuk merekrut orang dan mengembangkan orang-orang
yang berpotensi.

Setelah PD II dan Perang Korea, Samsung mendapatkan keuntungan dari program


pembangunan kembali Korea dari pemerintah, dan di bawah kepemimpinan Lee, Samsung segera
melebarkan usaha ke bidang pembuatan kapal, petrokimia dan pesawat terbang. Samsung memiliki
lusinan bisnis berbeda seperti, semikonduktor (disini Samsung melakukan investasi besar-besaran
khususnya chip-chip memory, yang penting untuk kebanyakan alat elektronik), layanan keuangan, jam,
bahkan sebuah tim bisbol. Samsung Elektronik merupakan divisi yang paling besar. Tahun 1987 Lee
Byung-Chul meninggal, dan perusahaan Samsung jatuh ke tangan putranya Lee Kun-Hee. Lee Kun-Hee
saat ini merupakan orang terkaya di Korea, dengan aset sekitar 3,4 milliar US$ Di tangan Lee Kun-Hee.
Samsung menjadi salah satu penyumbang ekspor terbesar Korea yang menyumbang 20 persen ekspor
Korea. Lee Kun-Hee berencana mewariskan perusahaan Samsung pada Putranya Lee Jae Yong.

Kemudian ketika dekade 90'an, Samsung Group Mengeluarkan Mobile Phone, yang berawal
mengikuti perkembangan jaman, Samsung Group mengeluarkan Produk Mobile Phone (handphone)
yang ternyata lumayan menarik Pasar Dunia. Hingga pada Tahun 1993 Samsung mengembangkan
Ponsel Ringan SCH-800 GSM, serta tersedia Jaringan CDMA. Ditahun berikutnya, Samsung Group
mengembangkan kembali Ponsel Pintar dan Gabungan Mp3 Player yaitu menjelang abad ke- 20.Untuk
saat ini, Samsung di dedikasikan untuk Industri 3G, membuat Video, kamera, serta desain minimalis
sesuai permintaan Pasar. Meskipun mengalami pertumbuhan yang lumayan meyakinkan,tapi Mobile
Phone Samsung masih kalah dari Pesaing Nomor Satu Merk Nokia.

b.      Apple

Apple Computer (sekarang dikenal sebagai Apple, Inc) adalah kekuatan utama dalam revolusi
Personal Computer (PC) yang berlangsung di tahun 1970-an dan’80an. Bahkan revolusi itu terus
menerus berlangsung hingga kini berkat inovasi yang terus-menerus dilakukan oleh pihak pengembang
Apple. Namun Apple pernah mengalami kebangkrutan, atau hal lain sepanjang karir gemilang Apple inc.

Sebelum Steve Wozniak bersama Steve Jobs mendirikan Apple, Steve Wozniak adalah seorang
hacker. Kepandaian Steve Wozniak ini memang terlihat sejak dia masih kecil yang sangat gemar
mengutak atik aljabar dan algoritma matematika. Kemampuan Steve Wozniak ini tentunya sangat berarti
dalam mendongkrak hidupnya karena baik Steve Wozniak maupun Steve Jobs semasa SMA-nya
tergolong orang dengan ekonomi menengah ke bawah. Pada tahun 1975, Steve Wozniak bekerja di
Hewlett-Packard dan membantu temannya Steve Jobs mendesain video game untuk Atari. Keuntungan
yang diperoleh, mereka pergunakan untuk membeli sebuah komputer yang sangat sederhana, salah
satu produk dari Call Computer pimpinan Alex Kamradt untuk dipelajari mekanismenya. Setelah melihat
wacana mengenai membangun terminal komputer sendiri pada suatu majalah berjudul Popular
Electronics terbitan tahun 1975, double steve tersebut merakit sendiri komputer dengan spare part yang
ada. Computer Conversor yang dirakit tersebut terdiri dari 24 baris dan 40 kolom, hanya menggunakan
huruf kapital, menggunakan monitor berupa video teletype dan dapat terhubung dengan Call Computer.
Alex Kamradt menanggapi positif hal ini dan bekerja sama dengan Steve Wozniak untuk menjual produk
jadinya melalui firma dagang yang dimiliki Kamradt.

Pada akhirnya pada tanggal 3 Januari 1977, kedua steve tersebut meresmikan  Perusahaan
Apple Inc, dengan membuat perusahaan komputer yang lebih besar dan akan memproduksi Apple II.
Kedua steve tersebut  juga memprakarsai penggunaan bahan plastik sebagai bahan utama cangkang
komputer (casing) dan langsung digunakan pada peluncuran pertama komputer Apple II, karena mereka
mempercayai bahwa penampilan adalah hal utama dalam menghasilkan produk. Kemudian pada tahun
1978 Apple memperkenalkan komputer Apple II+, yang merupakan komputer pertama yang mempunyai
dan menggunakan Floppy Disk. Selanjutnya disaat puncak kejayaan Apple Inc, dikabarkan manajemen
perusahaan mengalami masalah yang dikarenakan egoisme dan antagonisme Steve Jobs yang saat itu ia
merasa bahwa ia telah merajai dunia. Pihak perusahaan akhirnya memutuskan untuk menyewa kepala
perusahaan baru untuk mengahandel manajemen, dan dipilihlah John Sculley, seorang mantan eksekutif
perusahaan Pepsi. Namun setelah menghadapi berbagai terpaan badai selama bertahun-tahun, kini
saatnya Apple. Inc menikmati hasilnya dengan berbagai penemuan-penemuan yang jenius.

Namun selang beberapa tahun, Apple Inc. kehilangan sosok seorang jenius yang telah
mengubah dunia telekomunikasi lewat produk-produk andalan seperti iMac, iPad, iPhone, dan pemutar
musik iPod. Steve Jobs meninggal dunia pada 5 Oktober 2012, yang pada akhirnya pemimpin Apple Inc.
tersebut digantikan oleh Tim Cook yang memilih gayanya sendiri dalam memimpin. Mengutip laporan
CNN 5 Oktober 2012,pada situs berita tempo.co menyebutkan terdapat berbagai perubahan selama 1
tahun Cook mengomandoi Apple Inc. terlepas dari hebatnya desain produknya, kini para investor
menganggap Apple Inc lebih terbuka. Pada bulan Mei 2012, Cook bertemu dengan para pemimpin
Kongres di Washington untuk membuka jalur komunikasi. Hal tersebut akan menjadi pertanda bahwa
Apple sudah memberi perhatian pada masalah kebijakan di masa depan. Kemudian tindakan besar dari
Apple selama kepemimpinan Tim Cook juga adalah, akhirnya dividen dibayarkan secara tunai kepada
investor. Hal tersebut merupakan langkah pertama kali selama 17 tahun. Saat ini dapat dikatakan
bahwa suasana kerja Apple lebih transparan, dan berbeda seperti saat dipimpin oleh Steve Jobs.

Saat ini di bawah kepemimpinan Cook, Apple terus berjuang agar tetap bisa mempertahankan
kesuksesan. Hal ini terbukti,dimana Apple masih mendapatkan keuntungan besar dan mempertahankan
posisi perusahaan yang memiliki nilai tinggi. Namun meskipun begitu, bukan berarti Apple melaju tanpa
menghadapi rintangan. Berikut ini kesalahan yang dilakukan Apple sejak ditinggalkan oleh Steve Jobs:

1.      Apple Maps: Rilis terbaru dari aplikasi pemetaan Apple di iOS 6 merupakan langkah yang berani,
agresif dan beresiko. Namun Apple harus menanggung resiko karena aplikasi peta besutannya tersebut
harus menghadapi masalah dan datanya tidak lengkap. Hal tersebut menandakan kinerja aplikasi buruk,
sehingga memaksa Cook untuk menyampaikan permintaan maaf secara tertulis dan menyarankan
pengguna mencoba peta pihak ketiga sebagai gantinya untuk sementara waktu.

2.      Persidangan dengan Samsung: iPhone 5 merupakan perangkat yang indah dan dibuat dengan baik,
namun tidak memiliki pembaharuan yang melebihi pesaingnya yaitu Samsung Galaxy S III. Dalam
kualitas layar, konektivitas data, kamera dan prosesor, Galaxy S III tidak bisa dianggap biasa oleh
iPhone 5. Apple dinilai lebih bersaing dalam hal hardware, dan bukan sebaliknya.

3.      Tidak ada modifikasi besar iOS: meskipun tersangkut masalah Maps, iOS 6 tetap menjadi system
operasi yang solid. Tapi masalahnya, Apple terlihat belum terlalu agresif dengan pengembangan iOS.

Sehingga muncul berbagai dugaan, seperti Apple menyimpan fitur baru untuk merilis versi
terbaru iOS mendatang atau kehabisan ide. Meskipun begitu, Apple masih menyisakan kesalahan, tapi
perusahaan tersebut tetap terus menghasilkan keuntungan, diantaranya harga saham yang hampir
meningkat dua kali lipat sepanjang tahun 2012 dimana mampu menjual iPhone 5 sebanyak 5 juta unit
anya dalam 48 jam, dan memiliki penjualan iPad yang sukses.
2.      a Pengadilan Kasus Apple dan Samsung di Belanda

Awal pertikaian kedua perusahaan ini dimulai pada tanggal 20 Juni 2010 ketika Samsung
menggugat Apple yang telah melanggar hak paten terkait teknologi 3G yang dipakai seri iPhone dan
iPad. Apple memang tidak banyak pilihan lain, karena Apple tidak bisa menghindar dari penggunaan
teknologi tersebut. Jika tidak memakai sistem tersebut, maka akan membuat iPhone tidak ubahnya
seperti pemutar musik iPod dan iPad. Pengacara Apple di Belanda menegaskan bahwa penggunaan
teknologi tersebut dilakukan secara terbuka. Namun Samsung merasa tidak terima dikarenakan Apple
sendiri tidak pernah meminta ijin terlebih dulu atas pemakaian 4 hak paten kepada Samsung.[19]

Sementara pengacara Apple meminta Samsung agar tidak menolak jika Apple berkeinginan
untuk membeli lisensi. Namun Samsung menginginkan harga yang tinggi yaitu nenuntut total nilai 9,6%
dari harga chip 13 Dollar AS. Pengacara Apple menyatakan bahwa jika tuntutan Samsung tersebut
dikabulkan, maka hak-hak paten kecil lainnya akan turut digugat juga. Sehingga hal tersebut berdampak
pada semakin mahalnya harga iPhone dan iPad yang sesungguhnya juga sudah sangat mahal.

 Samsung sendiri menegaskan bahwa 4 hak paten milik Samsung terdapat pada chip yang
digunakan iPhone dan iPad. Pengacara Apple membantah ungkapan dari Samsung bahwa hak paten
sendiri sebetulnya ada di tangan Intel. Tidak mau kalah, Samsung pun menyatakan chip tersebut
sebenarnya milik Infineon, dimana baru dibeli Intel pada tahun 2011. Bahkan  teknologi tersebut juga
bukan milik chip tetapi Samsung.

Hakim Belanda sendiri akan memberikan pertimbangan terkait kasus tersebut pada tanggal 14
Oktober 2011. Pengadilan Den Haag akan menentukan apakah memang ada dugaan pelanggaran hak
paten. Jika terbukti ada tanda-tanda pelanggaran, maka hakim akan memeriksa secara detail hak paten
gugatan Samsung tersebut. Hakim Belanda juga akan menentukan permohonan pelarangan masuk dan
peredaran iPhone dan iPad jika hal tersebut memang beralasan. Jika tidak terbukti beralasan, maka
gugatan tersebut tidak akan diproses di pengadilan, dan juga hakim akan memerintahkan kedua
perusahaan yang bertikai tersebut ke meja perundingan untuk mencapai kesepakatan terkait
pembayaran lisensi.

Melihat intensitas perang antara kedua perusahaan tersebut nampaknya pencapaian harga win-
win masih relatif jauh. Sikap Apple yang sangat memaksa agar Samsung terima bayaran lisensi saja,
menunjukan posisi Apple tersebut sangat lemah dalam kasus ini. Sementara hakim Den Haag telah
menolak hampir semua gugatan Apple tersebut, terkecuali terkait cara melihat foto pada galeri.
Tuduhan-tuduhan bahwa Samsung, khususnya sistem operasi Android, melanggar hak paten Apple tidak
terbukti. Sehingga pada akhirnya pengadilan Den Haag menyatakan bahwa beberapa bagian dari
iPhones Apple dan komputer tablet dinilai melanggar hak cipta komunikasi mobile generasi 3-3G dari
pihak perusahaan Samsung,ditengah proses mengakses dalam Internet. Pengadilan tersebut
menyatakan, pelanggaran itu diterapkan dalam iPhone 3G, 3GS, iPhone 4, iPad 1 dan iPad 2.

Jumlah dana kompensasi yang dibayarkan oleh pihak Apple akan dihitungkan berdasarkan
jumlah penjualan sejak tgl 4 Agustus tahun 2010 ketika perusahaan Apple dapat dianggap melanggar
hak cipta perusahaan Samsung tersebut. Dengan demikian, kemenangan dalam pengadilan Belanda kali
ini, dapat menjadi sorotan utama, karena nilai keuntungan perusahaan Apple akan mungkin mengalami
perubahan. Akan tetapi, beberapa kalangan bisnis menilai terkait keputusan pengadilan Belanda itu
dianggap sebagai kemenangan terbatas. Mungkin masih ada keputusan dari pengadilan-pengadilan lain,
namun dianggap sulit memperoleh kemenangan penuh antara pihak perusahaan Samsung dan Apple.
b.        Pengadilan Kasus Apple dan Samsung di Jerman

Di pengadilan Jerman, Samsung sempat menghentikan penjualan tablet Samsung Galaxy Tab
10.1 inci pada September 2011, karena Apple mengklaim produk tersebut melanggar hak paten desain,
tampilan, dan nuansa iPad. Pada saat itu Samsung mengalami tamparan keras ketika pengadilan Jerman
melarang penjualan dari Galaxi Tab 10.1 di seluruh Eropa terkecuali di Belanda. Untuk menghindari
putusan itu, Samsung kemudian melakukan beberapa modifikasi tampilan tablet dan produk modifikasi
tersebut diberi nama Galaxy Tab 10.1N (ditambahkan huruf ‘N’ di belakangnya). Namun perusahaan
yang didirikan oleh Steve Jobs tersebut tetap mengajukan mosi untuk memblokir Galaxy Tab 10.1N yang
dirilis oleh Samsung.

Sehingga pada akhirnya bulan Desember 2011, hakim mengeluarkan putusan awal bahwa Galaxy
Tab 10.1N ini tidak melanggar desain hak paten Apple di Eropa.[22] Samsung menurut pengadilan
regional Mannheim tidak melanggar paten Apple terkait fitur teknologi layar sentuh. Hal tersebut
disampaikan salah seorang wakil Samsung yang juga dikonfirmasi oleh wakil pengadilan di Jerman.
Paten yang diperkarakan membahas tentang model cara sentuhan untuk menerjemahkan masukan
pengguna. Paten ini lebih luas daripada paten pinch-to-zoom yang digunakan Apple memenangkan
gugatan di Amerika Serikat. Pengadilan Jerman menolak penerapan paten tersebut dalam kasus ini
seperti yang diklaim Apple karena kalkulasi masukan sentuhan antara iOS dan Android yang berbeda.
Dengan demikian Samsung diputuskan tidak melanggar paten yang dimaksud.

Disamping itu juga hakim pengadilan menyatakan bahwa Samsung tidak meniru paten multi-
touch milik Apple. Multi-touch adalah teknologi yang dapat mencegah dua buah tombol smartphone
ditekan secara bersamaan. Smartphone Samsung menurut informasi PCMag pada tanggal 21 September
2012, keduanya memang memiliki fitur multi-touch yang sama. Namun hakim Jerman menilai, cara kerja
teknologi tersebut sedikit berbeda antara Apple dan Android yang digunakan Samsung .Karena
perbedaan cara kerja itulah hakim Jerman tidak mengabulkan tuntutan Apple tersebut. Kemenangan ini
tentu membawa kabar baik bagi Samsung.

c.       Pengadilan Kasus Apple dan Samsung di Australia 

Di Australia, Samsung dan Apple saling menggugat paten teknologi yang diklaim dilanggar
masing-masing pihak. Hal ini berawal dari gugatan Apple di Pengadilan Federal di Oakland, California
pada tanggal 15 April 2011 dengan mengklaim ponsel dan tablet Samsung melangggar hak paten dan
tampilan merek dagang dari iPhone dan iPad. Apple ingin Samsung mengurangi fungsi dalam Tab 10.1
untuk menghindari pelanggaran klaim paten.  Pada saat itu, Samsung kemudian melakukan modifikasi
paten yang diklaim oleh Apple tersebut terkait dengan Galaxy Tab 10.1 agar tidak menyalahi aturan
pengadilan Australia.

Namun atas kejadian tersebut nyatanya Samsung pun tidak berdiam diri. Samsung berjuang
keras untuk  menggugat balik tuduhan Apple disertai beberapa pembuktian  hak paten yang dilanggar
oleh Apple. Berdasarkan pengakuan juru bicara Samsung Nam Ki-yung, Smartphone iPhone dan tablet
iPad 2 diklaim telah melanggar hak paten teknologi nirkabel yang dimiliki perusahaan asal Korea Selatan
ini. Disamping itu juga, terdapat sebagian komponen produk Apple yang banyak menggunakan
perangkat dari Samsung. Beberapa perangkat tersebut adalah LCD atau layar pada new iPad, perangkat
WiFi yang terdapat pada iPad 2 WiFi, RAM DDR2 pada iPhone (iPhone 4S dan 3G), prosessor ARM
besutan Apple iPhone 3G, iPhone Touch 3rd Generation, dan Macbook. 

Hakim pada pengadilan di Australia mengatakan sengketa paten antara Samsung Electronics Co
dan Apple Inc atas teknologi transmisi nirkabel sebagai hal pertikaian yang memerlukan upaya mediasi.
Hal ini sempat dilakukan penyelesaian kedua belah pihak yang berjalan selama 3 bulan di Pengadilan
Federal Australia, namun nampaknya gagal. Hal ini dikarenakan, pada awal persidangan tersebut
pengacara Samsung, Neil Young mengatakan bahwa Apple menolak untuk membayar biaya lisensi atas
teknologi yang memungkinkan ponsel untuk melakukan banyak tugas termasuk mengambil panggilan
saat meng-upload foto ke internet.

Apple telah menghabiskan 4 bulan dalam upaya untuk menjaga Galaxy 10.1 agar tidak masuk
Australia, namun pengadilan tertinggi Australia menolak permintaan untuk melarang penjualan tablet
tersebut. Kenyataannya pengadilan Federal Australia membatalkan perintah larangan beredar bagi
Galaxy Tab 10,1 milik Samsung, bahkan Apple Inc diperintahkan untuk membayar biaya banding. Begitu
juga dengan pernyataan seorang hakim Inggris yang mengatakan bahwa tablet Galaxy milik Samsung
tidak cukup untuk membedakan iPad milik Apple. Dengan akhir keputusan tersebut, pada akhirnya
Samsung bebas untuk menjual Samsung Galaxy Tab 10,1 di Australia pada musim Natal 2011.
Kemenangan Samsung ini memperlihatkan bahwa klaim Apple Inc pada desain Samsung Galaxy Tab
10,1 meniru iPad relatif lemah, sedangkan Samsung bisa melawan gugatan balik Apple Inc dengan
paten pada teknologi 3G.

d.      Persidangan Kasus Apple dan Samsung di Korea Selatan

Berbeda halnya dengan persidangan yang dilakukan di negara-negara lain seperti Jerman,
Jepang, Inggris, Belanda, dan Australia yang memenangkan perusahaan Samsung, keputusan
persidangan di Korea Selatan justru memberikan keputusan yang cukup adil, dimana tidak ada yang
menang atau kalah dalam pertikaian tersebut. Pengadilan Korea Selatan mengukuhkan bahwa kedua
perusahaan besar tersebut dinyatakan bersalah dan diwajibkan untuk membayar kerugian. Pada tanggal
24 Agustus 2012 pengadilan di Seoul Korea Selatan mengatakan bahwa Apple melanggar dua hak paten
Samsung wireless, sementara Samsung melanggar satu hak paten rancangan Apple. Perusahaan seluler
terbesar di Korea Selatan ini memenangkan putusan pengadilan di negaranya sendiri.

Pengadilan negeri Seoul menyatakan Samsung tidak menjiplak desain dan fitur perusahaan
iPhone milik Amerika itu, malah Apple yang dianggap melanggar hak paten teknologi nirkabel (wireless)
milik Samsung. Samsung berulangkali membantah mencontek produk Apple dan malah menyatakan di
pengadilan bahwa Apple justru memanfaatkan teknologi yang sudah dipatenkan Samsung untuk koneksi
wireless ini. Pengadilan Negeri Seoul menyatakan Apple telah melanggar dua teknologi Samsung yang
telah dipatenkan.Pengadilan membantah klaim Apple yang menyatakan Samsung secara ilegal menyalin
desain layar persegi panjang dengan sudut membulat. Desain ini dianggap telah diproduksi sebelum
munculnya iPhone dan iPad. Putusan pengadilan Korea Selatan menegaskan bahwa dua desain ini
serupa hanya didasarkan pada kesamaan fitur  saja.  Namun dalam putusan terpisah soal hak paten ini,
juri tidak membela Samsung besar-besaran, karena bagaimanapun juga Samsung telah dianggap
melanggar teknologi Apple atas beberapa hal, salah satunya terkait fitur bounce-back ketika user
melakukan scrooling di layar sentuh. [26]

Pada akhirnya pengadilan mewajibkan kedua belah pihak untuk membayar sejumlah kerugian
kecil masing-masing. Samsung harus membayar Apple sebesar 25 juta won ($ 22.000) sementara Apple
harus membayar saingannya 40 juta won. Keputusan itu memerintahkan Apple untuk "membersihkan"
produk 3GS iPhone, iPhone 4, iPad 1 dan iPad 2  dari rak-rak di toko-toko Korea Selatan. Produk ini
dianggap melanggar dua dari lima paten Samsung yang disengketakan termasuk dalam hal teknologi
telekomunikasi. Sedangkan untuk Samsung, pengadilan melarang penjualan produk yang menggunakan
teknologi yang melanggar paten Apple, termasuk Galaxy S2. Tapi putusan itu tidak mempengaruhi
generasi terbaru Apple yaitu iPhone 4S atau Samsung Galaxy S3.[27]

Pada intinya di Pengadilan Korea Selatan, kedua perusahaan dinyatakan bersalah. Meski saling
berseteru soal paten, hal ini tidak merusak hubungan bisnis di antara keduanya. Apple masih menjadi
pelanggan terbesar Samsung. Begitupun Samsung, yang masih melayani pembuatan komponen penting
untuk perangkat mobile Apple. Perusahaan asal Korea Selatan ini dipercaya
membuat chip prosesor, chip  DRAM, memori NAND, dan layar datar untuk iPhone dan iPad. Kontrak
bisnis di antara keduanya bernilai miliaran dollar AS.

e.       Pengadilan Kasus Apple dan Samsung di Jepang

Setelah mengajukan Galaxy Series di pengadilan sejumlah negara, pada akhirnya bulan April
2011 Apple kembali melakukan tuntutan serupa di Jepang. Menurut laporan Reuters, Apple berusaha
meyakinkan pengadilan Jepang untuk memblokir sejumlah Samsung Galaxy Series di Jepang. Yang
menjadi pokok masalah tetap sama yakni kemiripan smartphone dan tablet Galaxy Series yang
menjalankan OS Android dengan iPhone dan iPad milik Apple. Apple telah mendaftarkan gugatannya di
pengadilan Tokyo. Isi dari gugatan itu memasukkan pemberhentian penjualan Galaxy S dan Galaxy S II,
juga Galaxy Tab 7 di Jepang. Apple terus berusaha menahan laju penjualan Galaxy Series. Menjadi
pesaing terkuat bagi iPhone dan iPad, Galaxy Series tampaknya menjadi kekhawatiran tersendiri bagi
Apple sehingga Apple tidak cukup mengajukan gugatan hukum atas pelanggaran hak paten di satu
negara saja.

Sebuah pengadilan di Tokyo telah memutuskan bahwa Samsung Electronics tidak melanggar hak
paten yang dimiliki oleh Apple. Kemenangan tersebut menunjukan bahwa hakim tidak akan otomatis
mengindahkan putusan juri AS di California. Seorang hakim Tokyo telah memutuskan pada 31 Agustus
2012, yaitu selang satu minggu dari keputusan AS, bahwa smartphone dan komputer tablet Samsung
tidak melanggar penemuan Apple terkait sinkronisasi data musik video dengan server. Ketua majelis
pengadilan juga mengatakan bahwa produk Samsung tidak terlihat seperti menggunakan teknologi yang
sama dengan yang dipakai produk Apple. Sehingga pada akhirnya Samsung diberikan legalitas untuk
menjual produk-produknya di wilayah negeri Sakura. Putusan pengadilan Tokyo ini disambut baik oleh
pihak Samsung. Produsen serial smartphone dan tablet Galaxy itu berjanji akan terus memberikan
produk berinovasi tinggi kepada konsumen.

f.       Kemenangan Samsung Terhadap Hak Paten Apple di Inggris

 Kemenangan Samsung di Inggris telah mempermalukan Apple. Hakim pengadilan di Inggris,


memerintahkan Apple mengakui secara terbuka bahwa Samsung tidak menjiplak desain iPad seperti
yang dituduhkan selama ini. Pengadilan menyatakan Samsung Galaxy Tab 7,7, Galaxy Tab 10.1 dan
Galaxy Tab 8,9 memiliki banyak perbedaan dengan iPad dari Apple. Kemudian pengadilan juga melihat
kembali pada 50 karya sebelumnya serta produk yang diperkenalkan Samsung sebelum 2004. Bahkan
pengadilan mengatakan desain Apple sendiri tidak original. Pengadilan memutuskan bahwa perbedaan
antara Samsung dan tablet Apple bisa dilihat dengan mata telanjang, dengan mengutip perbedaan panel
depan ditambah bagian sampingnya. Perbedaan terbesar berasal dari panel pada bagian belakang.

Sementara Pihak Apple sendiri belum bisa mengomentari keputusan tentang hal itu. Sehingga
pada akhirnya kesimpulan dari  pengadilan Inggris menyatakan bahwa produk milik Samsung itu bisa
tetap dijual di Inggris. Sementara kekalahan Apple ini harus dipublikasikan di website Apple Inggris
selama enam bulan dan diiklankan di sejumlah surat kabar dan majalah terkemuka Inggris. Hakim Colin
Birss juga memerintahkan agar pernyataan itu menyertakan detail putusan 9 Juli yang dikeluarkan
pengadilan, dimana Samsung dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan Apple. Menurut Birss, desain
tablet Galaxy Samsung sama sekali tidak mirip produk Apple.

3.      Pelanggaran Hak Paten Samsung Terhadap Apple di Amerika Serikat (AS)

Awal perseteruan ini pertama kali dimulai ketika awal tahun 2007 Apple meluncurkan iPhone
pertamanya. Sebuah telefon genggam revolusioner yang mengubah secara mendasar dunia ponsel.
Begitu juga dengan tablet komputer iPad yang menyusul pada tahun 2012. Keberhasilan kedua produk
itu sangat luar biasa. Hingga taun 2012, Apple telah menjual sekitar 220 juta iPhone dan hampir 70 juta
iPad. Dengan nilai di bursa lebih dari 500 milyar dollar, Apple merupakan salah satu perusahaan yang
paling berharga di dunia. Sebenarnya ponsel yang mengakses internet dan tablet komputer sudah ada
sebelumnya. Namun yang menentukan pada produk Apple ini adalah sistem operasinya (iOS). iOS
sendiri salah satu perangkat yang dapat memudahkan pemakaian penggunanya dan merupakan faktor
penting bagi pasar.

Kemudian dua tahun setelah peluncuran iPhone pertama, perusahaan internet raksasa Samsung
melansir Android, dimana sebuah sistem operasi yang mirip iOS dari Apple. Android digunakan pada
berbagai merek ponsel dan laris dalam waktu yang sangat singkat. Perusahaan riset pemasaran AS,
Gartner memperhitungkan, pangsa pasar internasional Android milik Samsung tersebut pada kwartal
pertama tahun 2012 telah mencapai 56 persen, sementara Apple hanya 23 persen. Dominasi industri
teknologi perangkat bergerak bernilai 312 miliar dolar dipertaruhkan. Pada periode April hingga Juni
tahun 2012 , konsumen membeli lebih dari 400 juta unit perangkat bergerak. Sementara Samsung
menjual lebih dari 50 juta produk populer mereka, hampir dua kali lipat yang dijual Apple. Apple
mengklaim Samsung meniru desain perangkat iPhone dan iPad-nya yang populer dan menggunakannya
untuk membuat perangkat Galaxy.  Apple menuntut ganti rugi 2,5 miliar dollar atas apa yang disebutnya
pelanggaran hak paten. Namun Samsung memiliki bukti bahwa pada tahun 2006, beberapa bulan
sebelum Apple memperkenalkan iPhone-nya yang pertama pada awal 2007, perusahaan itu
mengembangkan generasi terbaru smartphone dengan bentuk persegi panjang dengan sudut-sudut
bulat yang digunakan kedua perusahaan.

Pada akhirnya dua produsen smartphone  (ponsel pintar) terbesar dunia, perusahaan Amerika
Apple dan perusahaan Korea Selatan Samsung Electronics, bersiap bertarung di sebuah pengadilan
Amerika, berkenaan dengan klaim hak paten bagi produk-produk populer masing-masing. Miliaran dolar
dipertaruhkan dalam sengketa yang akan diputuskan juri di California, AS. Proses pengadilan, tahun
2012 ini dimulai dengan pemilihan anggota tim juri. Sembilan juri yang telah ditetapkan mulai  terlibat
dalam persidangan ini ,dimana masing-masing juri harus mempelajari sekitar 700 pertanyaan terkait
klaim pelanggaran kekayaan intelektual yang diajukan oleh dua perusahaan tersebut. Masing-masing juri
tersebut mendapatkan upah lebih dari 50 dollar AS per orang untuk setiap hari yang menghabiskan
diluar jangka waktu 10 hari persidangan. Namun bayaran yang diterima bertolak belakang dengan
faktanya, dimana para  pengacara ,konsultan, dan sejumlah ahli yang dipekerjakan oleh Apple dan
Samsung untuk mendukung pihak masing-masing dalam sidang. Beberapa ahli mengaku telah menerima
bayaran dari Apple sebesar 500 dollar AS untuk setiap jam yang dihabiskan dalam kasus persidangan
tersebut. Para ahli dan pengacara menerima bayaran atas pengetahuan hukum yang mereka miliki.
Akan tetapi, para juri lah yang diharuskan memeriksa kesaksian dari para saksi yang lamanya berjam-
jam, meneliti rumitnya kaitan hukum dan hukum teknologi, serta menghasilkan keputusan akhir dalam
kasus.  Hal tersebut sebanding dengan tugas juri dalam kasus ini yang dibilang tidak sederhana.
Formulir keputusan yang harus mereka isi terdiri dari 20 lembar, dan pertanyaan didalamnya terdapat
22 pertanyaan yang cukup rumit, mulai dari soal pelanggaran paten sampai dengan nilai ganti rugi yang
layak.

Juri yang terdiri dari sembilan orang ini mengabulkan permohonan gugatan Apple terhadap 21
perangkat Samsung yang dilanggar. Sebetulnya tidak semua device itu dianggap melanggar, namun
hampir semua hak paten yang digugatkan Apple itu lolos di persidangan. Adapun 21 perangkat Samsung
yang digugat oleh Apple terdiri dari, Captivate, Continuum, Droid Charge, Epic 4G, Exhibit 4G, Fascinate,
Galaxy Ace, Galaxy Prevail, Galaxy S, Galaxy S 4G, AT&T's Galaxy S II, international Galaxy S II, Galaxy
Tab, Wi-Fi Galaxy Tab 10.1, Gem, Indulge, Infuse 4G, Mesmerize, Nexus S 4G, Replenish, dan Vibrant .

Kemudian dalam memperlihatkan desainnya ,Apple menunjukkan bukti lewat Aplikasi Photo yang
digunakan untuk melihat foto-foto di perangkat iPhone dilambangkan oleh ikon bergambar sebuah
Bunga Matahari berwarna kuning, dengan tangkai dan daun berwarna hijau dan latar belakang berupa
langit biru. Meskipun sederhana, gambar di ikon ini bisa jadi akan menjadi elemen kunci dalam sengketa
paten Apple versus Samsung. Sebetulnya terdapat  ikon yang dituduhkan Apple telah ditiru mentah-
mentah oleh Samsung, termasuk ikon aplikasi Photos, Messages, Notes, Contacts, Settings, dan iTunes.
Gambar beberapa ikon aplikasi dikatakan sebagai simbol universal, seperti misalnya gambar gir pada
ikon “settings”, dan buku telepon pada ikon “Contacts”. Namun tidak berlaku juga bagi tampilan ikon
“Photos” yang berbentuk bunga matahari. Bahkan demi memperkuat bukti di persidangan, perusahaan
Apple memanggil desainer ikon Susan Kare untuk bersaksi, dan dibayar sebesar 80.000 dollar AS atau
sekitar Rp 760 juta.

Sementara itu, ada 7 bukti lainnya yang dianggap kuat dapat memenangkan Apple dalam
persidangan di AS. Berikut ini beberapa bukti Apple

a.      Bounce Back

Paten Apple No 381 ini dianggap dilanggar oleh Samsung. Bounce Back ini berfungsi saat pengguna
salah satunya melihat foto dalam album, diamna saat memilih satu foto, pengguna dapat menggeser ke
kanan atau ke kiri. Sedangkan saat kembali ke halaman utama foto bisa ditarik ke atas atau ke bawah.
Dalam hal ini juri menyatakan setuju bahwa 21 perangkat Samsung telah melanggar paten No 381
tersebut.

b.      Single Scroll, Pinch to Zoom

Teknologi Single Scroll dan Pinch Zoom merupakan daftar paten Apple nomor 915 yang dilanggar oleh
Samsung. Biasanya teknologi ini dipakai untuk membesarkan suatu halaman dengan dua tangan atau
sekali cubit. Pengadilan memutuskan pelanggaran paten No 915 ini melangar hak paten Apple.

c.       Top to Zoom

Paten yang didaftarkan dengan No 163 ini biasa dipakai di perangkat iOS untuk membesarkan dan
mengecilkan suatu halaman dengan sekali atau dua kali ketukan. Teknologi paten ini yang dianggap
dilanggar di perangkat Samsung. Dari beberapa device yang digugat, juri menemukan pelanggaran ini di
8 smartphone yakni, Captivate, Continuum, Gem, Indulge, Intercept, Nexus S 4G, Transform, dan
Vibrant.

d.      iPhone Front

Ini salah satu paten dari sisi desain yang digugat oleh Apple. Menurut perusahaan tersebut, setidaknya
ada 13 smartphone Samsung yang mirip dengan tampilan depan iPhone yang sudah dipatenkan dengan
nomor D'677. Dari 13 smartphone yang diajukan, juri menemukan pelanggaran iPhone Front ini di
Fascinate, Galaxy S, Galaxy S 4G, AT&T Galaxy S II, international Galaxy S II, the T-Mobile Galaxy S II,
the Galaxy S II Epic 4G Touch, the Galaxy S II Skyrocket, the Galaxy S Showcase, Infuse 4G,
Mesmerize, dan Vibrant. Sedangkan Galaxy Ace tidak termasuk paten yang dilanggar.

e.       Paten D’087

Paten ini meliputi desain ornamental sebuah handphone. Sama seperti desain depan iPhone, bagian
belakang smartphone Apple ini juga dianggap dilanggar oleh Samsung. Desain paten bernomor D'087 ini
ditemukan oleh juri pada Galaxy S, the Galaxy S 4G, dan Vibrant.

f.       iPhone Home Screen

Hak paten ini menjelaskan mengenai user interface di mana sebuah ikon kotak dengan background
berwarna hitam. Tampilan antarmuka iPhone juga dipermasalahkan oleh Apple. Setidaknya Apple
menemukan 13 smartphone Samsung melanggar paten mereka nomor D305 tersebut. Dan juri setuju
semua ponsel cerdas itu melanggar paten iPhone Home Screen.

g.      iPad Design

Selain smartphone Apple juga mengincar tablet milik Samsung. Salah satunya adalah pelanggan desain
paten iPad nomor D'899. Kebanyakan pelanggaran ditemukan juri di tablet iPad berukuran 9,7 inch.
Pengacara Apple yaitu Harold McElhinny mengungkapkan di depan persidangan bahwa paten Apple
telah membawa Samsung pada keuntungan 2 miliar dolar AS. Namun nampaknya, Samsung tidak ingin
berdiam diri atas tuduhan yang diajukan Apple di persidangan tersebut. Samsung melalui pengacaranya
Charles Verhoeven mengatakan berkali-kali bahwa Samsung merupakan perusahaan inovator sekaligus
membantah tuduhan Apple itu. Bahkan Samsung menuduh Apple yang telah mendapatkan inspirasi dari
Sony. Samsung juga mengungkapkan dengan tegas bahwa Samsung pernah memasok sejumlah
komponen untuk Apple. Fakta ini diungkap pada persidangan, dengan menyebut sebagai pembuat
prosesor A5X dan display retina untuk iPad milik Apple.

Sama halnya dengan bukti-bukti yang telah dikeluarkan oleh Apple, Samsung juga mengajukan
bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Apple ingin meniru apa yang Samsung telah lakukan. Samsung
menampilkan bukti berupa gambar-gambar ponsel Samsung F700 di dalam sidang. Ponsel ini
merupakan elemen kunci argumen Samsung melawan Apple yang menuduh produsen asal Korea
tersebut menjiplak rancangan iPhone. Namun sebetulnya F700 yang memiliki interface touchscreen
tersebut  telah dikembangkan lebih lama dari iPhone sehingga tidak mungkin dibuat berdasarkan
smartphone Apple yang dirilis pada 2007 itu.[36]

Sidang Apple dan Samsung di Pengadilan Distrik Utara California ,bernomor 11-1846 yang
berlangsung telah mendengarkan bukti-bukti yang dihadirkan. Sepuluh anggota tim juri telah
mendapatkan fakta-fakta seputar kasus baik Apple maupun Samsung yang telah menghadirkan 20 saksi.
Setelah mendengarkan kesaksian dan melihat bukti-bukti yang dihadirkan,pada tanggal 25 Agustus 2012
para juri pun memutuskan bahwa Samsung bersalah dan diminta membayar denda sebesar 1.051 miliar
dollar AS (sekitar Rp 9 triliun). Sembilan juri mengatakan sejumlah produk telekomunikasi yang
diproduksi oleh Samsung telah melanggar paten dari desain dan perangkat lunak yang sebelumnya telah
dimiliki oleh Apple. Para juri menyimpulkan bahwa Samsung tengah mengalami krisis desain. Bahkan
Apple sempat menghadirkan beberapa  bukti gambar ponsel dibuat oleh Samsung sebelum dan sesudah
iPhone muncul.

Di persidangan juga Apple menunjukan bahwa Samsung telah menandatangani perjanjian lisensi
dengan Intel, yang membangun chip Apple. Berdasarkan kesepakatan itu Samsung pun tidak bisa
menuntut perusahaan yang membangun chip Intel salah satunya Apple atas produk iPhone dan iPad. 
Hal tersebutlah yang memberatkan Samsung. Namun juri juga mengatakan bahwa Samsung mengklaim
Apple telah melanggar dua hak paten Samsung yang berkaitan dengan teknologi nirkabel 3G, yang
dipakai iPhone dan iPad 3G. Sehingga juri sendiri tidak mendukung sepenuhnya terhadap Apple. Juri
mengungkapkan bahwa Samsung kurang meyakinkan para juri di persidangan dan bukti-bukti yang
ditampilkan cukup lemah dibandingkan Apple. Samsung menyebut keputusan ini akan berpotensi
mendorong harga barang produk alat komunikasi pintar (smartphone dan tablet) menjadi lebih mahal
karena variasi produk yang semakin sedikit. Dalam kasus ini pula Apple akan berusaha memblokir
produk Samsung di AS sebagai upayanya membendung produk Samsung di dalam negeri.

Apple selalu berupaya untuk memenangkan kasus ini melalui hukum bilateral dengan
mselibatkan pengadilan di dalam negeri. Kedua negara tidak menggunakan WTO ( World Trade
Organization) dikarenakan masing-masing ingin mencoba membuktikan siapa yang dapat memenuhi
kepuasan konsumen hingga 100%. Kedua perusahaan ini tengah berjuang memperebutkan nama
sebagai produsen serta penyedia tablet smartphone terbaik di seluruh dunia. Samsug Galaxy yang
didukung oleh sistm operasi Android yang merupakan pesaing terbesar iPad di pasar. Keduanya
menunjukan power untuk menguasi dunia sebagai satu-satunya negara unggulan dalam hal teknologi.
Apple merasa saat ini pesaing terbesarnya adalah Samsung, sehingga Apple tidak menginginkan kasus
tersebut dibawa ke pengadilan internasional, ataupun melibatkan organisasi internasional seperti WTO.
Namun  saat ini nampaknya perusahaan asal negeri ginseng tersebut bisa dipastikan akan kehilangan
banyak keuntungan jika terus mengambil langkah pasif dengan hanya mempertahankan Korea sebagai
pasar terbesarnya. Gadget Apple dan Samsung saat ini memang tengah gencar berlomba
memperebutkan tempat teratas di pasar smartphone. Bahkan Apple memandang Samsung sebagai
sesuatu ancaman bagi kesuksesan Apple sendiri. Hal itu terbukti ketika penjualan perusahaan Samsung
tersebut meningkjat drastis, Apple langsung mengambil langkah untuk menuntut pesaingnya melalui
pengadilan Amerika, dan juga negara-negara lainnya.

D.    Kesimpulan

Pertikaian Apple versus Samsung ini mencerminkan persaingan supremasi antara dua
perusahaan besar yang memperebutkan hak paten, yang ingin menguasai lebih dari separuh penjualan
smartphone di seluruh dunia. Dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tinggi San Jose,
California, Amerika Serikat menyatakan bahwa Samsung telah melanggar paten dari produk milik Apple.
Namun hasil berbeda dengan keputusan pengadilan di Korea Selatan, Jepang, Jerman, Belanda, Inggris,
dan Australia, justru Samsung memenangkan hak paten tersebut. Beberapa negara mengklaim bahwa
Samsung tidak terbukti bersalah dalam pelanggaran hak paten Apple dengan menunjukan bukti-bukti
yang diperlihatkan di persidangan.

Saya menarik kesimpulan dari kasus pertikaian Apple dan Samsung ini, dimana ada beberapa hal
yang menyebabkan Apple mendapatkan kemenangan di Amerika Serikat,sementara di negara-negara
lain Apple dapat dikatakan bersalah. Atas pengalaman persidangan di berbagai negara, saya menilai
bahwa hal-hal yang menyebabkan perbedaan pengadilan dalam memandang hak paten antara Samsung
dan Apple ini adalah sudut pandang masing-masing pengadilan negara yang berbeda khususnya dalam
melihat bukti-bukti yang dihadirkan di persidangan. Masing-masing pengadilan cukup berbeda dalam
memandang bukti-bukti yang dihadirkan oleh kedua perusahaan, seperti di Belanda, dimana menurut
hak paten Belanda menilai bahwa iPhones Apple dan komputer tablet dinilai melanggar hak cipta
komunikasi mobile generasi 3-3G dari pihak perusahaan Samsung,ditengah proses mengakses dalam
Internet. Hakim Den Haag menolak hampir semua gugatan Apple terhadap Samsung, terkecuali terkait
cara melihat foto pada galeri.

Persidangan yang terjadi di Belanda tersebut sama halnya dengan negara-negara lain seperti
Inggris, Australia, Jepang, Jerman, yang memiliki sudut pandang hak paten yang berbeda pula, dimana
masing-masing pengadilan lebih memperkuat bukti-bukti yang diajukan oleh Samsung dibandingkan
Apple. Namun ternyata hal tersebut nampaknya tidak terjadi di Korea Selatan, dimana persidangan di
Korea Selatan justru menyatakan bahwa kedua perusahaan raksaa tersebut dinyatakan bersalah dengan
diwajibkan mengganti kerugian dengan jumlah kompensasi yang berbeda tiap perusahaan.

Maka dengan demikian, saya menilai atas kasus pertikaian antara Apple dan Samsung ini
terdapat kesimpangsiuran dan bahkan lebih banyak menghasilkan keputusan yang kurang kredibel atau
lebih sarat akan pro dan kontra. Hal ini menunjukan bahwa tidak adanya hukum paten yang terlembaga
secara internasional dalam menentukan siapa dan apa yang dipermasalahkan dalam kasus paten ini.
Namun bukan berarti mekanisme dari hukum itu sendiri yang salah, tapi saya menilai bahwa pelaku
disinilah yang merupakan aktor sentral dalam membawa kasus ini secara internasional. Artinya kedua
belah pihak harus duduk bersama-sama untuk dapat menyelesaikan kasus pertikaian ini dibawa ke
forum internasional, agar keputusan mampu diterima secara adil dan bijak. Hal ini bermaksud agar
dunia internasional dapat menilai mana yang baik dan mana yang tidak atas fenomena yang terjadi di
dunia teknologi saat ini.   

Atas kasus yang terjadi antara Apple dan Samsung, ada pelajaran yang dapat dipetik dari kasus
ini yaitu masyarakat internasional harus dapat menghargai dan melindungi ketetapan Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) yang telah mengikat dalam aturan hukum. Jika individu atau masyarakat melakukan
plagiat, atau juga menjiplak hasil tiruan dari sebuah produk teknologi, maka sanksi hukum akan segera
menjerat subjek yang melakukan pelanggaran tersebut. Setiap individu ataupun masyarakat
menemukan atau menciptakan suatu invensi, membuat merek, sebaiknya didaftarkan agar diperoleh hak
eksklusif dari negara untuk dapat dimanfaatkan jika terjadi sengketa atau pelanggaran atas hak tersebut
di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai