Anda di halaman 1dari 2

Penerapan Biolistrik pada bidang ilmu Psikiatri

Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup. Biolistrik merupakan energi yang
dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di
hasilkan oleh mitkondria melalui proses respirasi sel.

Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang
merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif
pada permukaan dalam bidang batas/membran.

Listrik statis dan listrik dinamis

 Listrik statis adalah muatan‐muatan listriknya berada dalam keadaan diam atau tidak
bergerak, listrik statis seperti muatan‐muatan electron dan proton, elekteron bermuatan (‐)
dan proton bermuatan (+)
 Listrik dinamis adalah muatan‐muatan listrik yang bergerak, seperti arus listrik melalui
penghantar dari pontensial tinggi ke potensial rendah.
Penerapan biolistrik sendiri pada bidang ilmu kedokteran jiwa atau psikiatri bisa dilihat dari salah satu
contoh pengobatan bagi pasien yang mengalami gangguan jiwa seperti skizofrenia paranoid dan bisa
juga pada penderita depresi berat, nama alat yang di gunakan yaitu "ELECTRO CONVULSION THERAPY"
atau bisa disingkat ECT.

Pada terapi ini, hal pertama yang dilakukan adalah memberikan anestesi umum dan obat yang berfungsi
untuk melemaskan otot-ototnya. Lalu, elektroda akan diletakkan pada kulit kepala, kemudian dokter
akan mengirimkan arus listrik yang dikontrol dengan baik melalui elektroda. Metode ini akan dilakukan
dalam waktu singkat. Hal tersebut pun dapat menyebabkan kejang yang singkat pada otak pasien.

Saat listrik disalurkan ke otak, sementara itu otot pasien dalam keadaan relaks. Kejang yang terjadi pun
hanya menimbulkan sedikit gerakan tangan dan kaki. Seseorang yang mendapatkan perawatan tersebut
akan tersadar selama beberapa menit, tetapi mungkin saja tidak mengingat tentang perawatan
tersebut. Pengidap mungkin akan kebingungan setelah terapi tersebut selesai dilakukan.

Seseorang yang melakukan pengobatan ECT akan dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali setiap
minggunya dan dilakukan selama 2-4 minggu. Selain itu, seseorang yang mengidap skizofrenia paranoid
mungkin akan mendapatkan psikoterapi dan obat yang direkomendasikan oleh psikiater.

Anda mungkin juga menyukai