Anda di halaman 1dari 10

NAMA : YONIMAN NIPU

NIM : 171800012
TUGAS : ELEKTRONIKA TERINTEGRASI

JENIS-JENIS SENSOR

1. Sensor Proximity

Sensor proximity adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya suatu objek, terutama objek yang berupa logam tanpa harus
menyentuhnya. Cara kerjanya dengan memancarkan medan elektromagnetik serta
mencari perubahan bentuk medan elektromagnetik saat benda terdeteksi.

Contoh medan elektromagnetik seperti infrared (infra merah). Sensor proximity memiliki


beberapa fungsi, diantaranya adalah untuk mendeteksi objek, jumlah objek, dimensi
suatu objek, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sensor proximity banyak digunakan di
bandara dan hotel untuk keperluan cek in dan cek out suatu barang.

2. Sensor Magnet

Sensor magnet adalah jenis sensor yang peka atau mudah terpengaruh dengan
medan magnet, sehingga memberikan perubahan kondisi pada output atau keluaran.
Sensor magnet bekerja ketika jenis konduktor mempengaruhi keberadaan medan
magnet, sehingga magnet dapat tertolak ataupun tertarik sesuai dengan pengaruh yang
telah diberikan.

Sensor magnet banyak digunakan pada pintu mobil, hotel, dan beberapa alat
lainnya. Prinsip kerjanya ketika ada penghantar yang sedang mendekat, maka sensor
akan memberikan respon apakah cocok atau tidak. Jika cocok maka pintu akan
terbuka, begitu juga sebaliknya.

3. Sensor Cahaya

Sensor cahaya adalah sensor yang keluarannya dipengaruhi oleh intensitas


cahaya. Sensor cahaya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni fotovoltaic yang berfungsi
mengubah sinar langsung menjadi energi listrik seperti solar cell, fotokonduktif yang
memberikan perubahan hambatan LDR dan foto dioda, serta fotolistrik yang bekerja
berdasarkan pantulan akibat perubahan posisi sumber cahaya.

a. LDR (Light Depending Resistor)

LDR adalah sensor cahaya yang memiliki 2 terminal output, dimana kedua
terminal output tersebut memiliki resistansi yang dapat berubah sesuai dengan
intensitas cahaya yang diterimanya. Dimana nilai resistansi kedua terminal output LDR
akan semakin rendah apabila intensitas cahya yang diterima oleh LDR semakin tinggi.
b. Photo Transistor

Photo transistor adalah suatu transistor yang memiliki resistansi antara kaki
kolektor dan emitor dapat berubah sesuai intensitas cahaya yang diterimanya. Photo
transistormemiliki 2 terminal output dengan nama emitor dan colektor, dimana nilai
resistansi emeitor dan kolektro tersebut akan semakin rendah apabila intensitas cahaya
yang diterim photo transistor semnakin tinggi.

c. Photo Dioda

Photo dioda adalah suatu dioda yang akan mengalami perubahan resistansi
pada terminal anoda dan katoda apabila terken cahaya. Nilai resistansi anoda dan
katoda pada photo dioda akan semakin rendah apabila intensitas cahaya yang diterima
photodioda semkin tinggi.

d.Sensor Cahaya Infra Merah

Sensor cahaya infra merah adalah sensor cahaya yang hanya akan merespon
perubahan cahaya inframerah. Sensor cahaya infra merah pada umumnya berupa
photo ttransistor atau photo dioda. Dimana apabila sensor cahaya infra merah ini
menerima pancaran cahaya infra merah maka pada terminal outputnya akan
memberikan perubahan resistansi. Akan tetapi ada juga sensor cahaya yang telah
dibuat dalam bentuk chip IC penerima sensor infra merah seperti yang digunakan pada
penerima remote televisi. Dimana chip IC sensor infra merah ini akan memberikan
perubahan tegangan output apabila IC sensor infra merah ini menerima pancaran
cahaya infra merah. Berikut adalah bentuk dari IC sensor infra merah tersebut.
e. Sensor Cahaya Ultraviolet

Sensor cahaya ultraviolet merupakan sensor cahaya yang hanya merespon


perubahan intensitas cahaya ultraviolet yang mengenainya. Seonsor cahaya ultraviolet
ini akan memberikan perubahan besaran listrik pada terminal outputnya pada saat
menerima perubahan intensitas pancaran cahaya ultraviolet. Sensor cahaya yang
populer salah satunya UVtron. Modul sensor cahaya UVtron akan memberikan
perubahan tegangan output pada saat sensor UVtron menerima perubahan intensitas
cahaya ultraviolet. Berikut adalah bentuk modul sensor cahaya UVtron.

4. Sensor Suhu

Sensor suhu adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengubah energi panas
menjadi besaran listrik. Ada banyak jenis komponen elektronika yang dapat difungsikan
sebagai sensor suhu seperti thermistor, thermostat, thermocouple dan resistive
temperature detector. Sensor jenis ini banyak digunakan di alat elektronik seperti rice
cooker,dispenser, sampai dengan kulkas.
5. Sensor Suara

Sensor suara atau sensor ultrasonik adalah jenis sensor yang bekerja
berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara. Prinsip kerja dari sensor ini adalah
menghasilkan gelombang suara, yang kemudian menangkapnya kembali dengan
perbedaan waktu tangkap sebagai dasarnya. Ada beberapa jenis objek pantul dari
sensor suara, yakni objek padat, cair, testil, sampai dengan butiran.

6. Sensor Tekanan

Sensor tekanan adalah jenis sensor yang memiliki fungsi mengubah tekanan
menjadi induktansi. Prinsip kerja sensor tekanan adalah mengubah tegangan mekanis
menjadi sinyal listrik. Sensor tekanan banyak digunakan di berbagai alat seperti motor
bensin, pesawat terbang, dan masih banyak lagi yang lainnya.

7. Sensor Kecepatan

Sensor kecepatan adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi


kecepatan gerak, yang kemudian diubah menjadi sinyal listrik. Sensor ini banyak
digunakan pada kendaraan seperti sepeda, sepeda motor, ataupun mobil untuk
mengetahui berapa kecepatan laju dari kendaraan tersebut.

8. Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara,


dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya
kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu
antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara
tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya.
Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun
tekstil. Banyak produk-produk yang pada pemrosesannya menggunakan sensor
Ultrasonik. Misalnya: pada Robot KRCI (kontes robot cerdas indonesia) tergolong
semua kontestan menggunakan sensor Ultrasonik. Sehingga robot dapat melalui
rintangan dengan tidak menyentuh objek-objek yang berada disekitarnya.

9. Sensor Penyandi

Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau


putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari
suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama,
Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk
masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang
diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk
masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian,
lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga
membentuk suatu pengkodean  dalam susunan tertentu.
Contoh pengimplementasiannya yaitu sensor ini dapat dibuat menjadi suatu sistem
yang dapat menghitung kekuatan gempa bumi dengan menggunakan sensor
incremental rotary encoder dan diolah oleh mikrokontroler.

10. Flame Sensor

             Flame sensor ini dapat mendeteksi nyala api dengan panjang gelombang 760
nm ~ 1100 nm. Dalam banyak pertandingan robot, pendeteksian nyala api menjadi
salah satu aturan umum perlombaan yang tidak pernah ketinggalan. Oleh sebab itu
sensor ini sangat berguna, yang dapat Anda jadikan 'mata' bagi robot untuk dapat
mendeteksi sumber nyala api, atau mencari bola. Cocok digunakan pada robot fire-
fighting dan soccer robot.

Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan 60 derajat, dan beroperasi
pada suhu 25 -85 derajat Celcius. Dan tentu saja untuk Anda perhatikan, bahwa jarak
pembacaan antara sensor dan objek yang dideteksi tidak boleh terlalu dekat, untuk
menghindari kerusakan sensor.

11. Flow Meter Sensor

Flow meter adalahalat ukur yang dipakai untuk mengukur laju aliran atau
Jumlah sebuah fluida yeng bergerak mengalir dalam sebuah pipa tertutup atau drainase
terbuka laksana channel atau sungai atau parit atau gorong-gorong. Difinisi flow meter
itu sebagai di finisi flow meter sangat sederhana dan cocok dengan peradaban
tekhnology faedah dari flow meter telah dikenal dan berkembang pesat cocok dengan
tujuan, guna dan faedah pemasangan flow meter. Jenis fluida yang melewati atau
diukur oleh flow meter dapat berupa sekian banyak  macam serta spesifikasi cairan,
gas maupun solid laksana air mium, air limbah, air lumpur, susu, madu, kecap, ciaran
kimia, air gula, adonan kue, concrete, powder, biji bijian dan lai lain..
Pada aplikasinya flow meter tidak sedikit digunakan guna mengukur karakter aliran baik
berupa kecepatan aliran, kapasitas aliran maupun volumenya atau dapat juga di hitung
mass flow nya yang berupa berat fluida. Pemilihan jenis serta model dari flow meter
tergantung pada aplikas yang di sesuaikan dengan tujuan, manfaat, tingkat kendala
instalasi serta akurasi yang di inginkan. Karena itu diperlukan rekayasa pemasangan
flow meter supaya didapatkan guna yang optimal, supaya sesuai dengan investasi yang
dikeluarkan

12. Light Sensor.
Sensor ini mendeteksi cahaya atau peka terhadap cahaya disekitarnya.
Dengan sensor ini robot dapat mengetahui gelap dan terang suatu objek, tempat, siang
atau malam.
Untuk menentukan gelap dan terang suatu tempat biasa menggunakan LDR Sensor,
sementara untuk keperluan Robot Pengikut Garis (Line Follower) menggunakan
InfraRed Sensor.

13. Color Sensor.
Sama seperti light sensor atau Infra Red sensor, color sensor juga bisa
mendeteksi gelap terang dengan menangkap warna hitam dan putih. Tapi selain itu,
Color Sensor juga dapat mendeteksi warna lainnya seperti merah, biru, kuning, dan
sebagainya.
Pada aplikasinya color sensor juga bisa digunakan untuk membuat robot Line Follower,
bahkan yang lebih canggih, yaitu: dapat mengikuti garis dengan warna yang lebih
spesifik.
14. Distance Sensor.
Adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi objek dengan cara
mengukur jarak objek tersebut. Sensor ini bisa mengukur jarak dengan sangat akurat.
Dalam robot, Distance Sensor berguna sebagai mata. Robot dapat melihat objek
didepannya dengan sensor ini.
Contoh Distance Sensor yang paling sering digunakan adalah Ultrasonic sensor. Cara
kerjanya sama persis seperti mulut dan telinga pada kelelawar.

15. Sound Sensor.
Mendeteksi suara disekitar robot, fungsinya tentu saja seperti telinga. Melalui
program sensor ini bisa membedakan suara yang nyaring, suara yang tidak nyaring,
dan hening. Intensitasnya bisa kita atur manual, atau melalui program, tergantung jenis
Sound Sensor yang dipakai.
Bahkan untuk jenis Voice Recognition, itu bisa diprogram untuk mendengar kata
(bahasa) yang digunakan manusia.

16. Balance Sensor.
Biasa digunakan untuk membuat robot tetap seimbang. Mengetahui
kemiringan, dan membantu bangun saat robot terjatuh.
Salah satu contohnya adalah Gyroscope, dipakai juga pada Smartphone.

17. Gas Sensor.
Berfungsi untuk mendeteksi berbagai jenis gas atau asap yang ada disekitar.
Seperti hidung pada manusia, dapat membedakan yang mana gas yang biasa mana
gas yang berbahaya.
Contoh penerapan gas Sensor adalah untuk robot penjinak Bom, atau robot GreenBird.

18. Temperatur Sensor.
Sama seperti kulit yang dapat merasakan panas dan dingin. Dengan
temperatur sensor robot dapat mengenali suhu yang ada disekitarnya.

19. Touch Sensor.
Adalah jenis sensor yang akan mendeteksi ketika disentuh, ibarat kulit. Touch
Sensor pada dasarnya adalah saklar yang memiliki berbagai jenis bentuk. Pada robot
digunakan untuk misalnya; mendeteksi objek yang ada pada tangan robot, mencegah
terjadinya tabrakan pada robot beroda, dan masih banyak lagi.

Contoh touch sensor yang paling sederhana adalah Push Button.

Anda mungkin juga menyukai