Anda di halaman 1dari 42

LOGBOOK KEGIATAN

PRAKTIK KLINIK MK. PROMOSI KESEHATAN


PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

Disusun Oleh:

Cindy rizka julita

Pembimbing :
Ns. Efa Trisna,S.Kep.,M.Kes

POLITEKNIK KESEHATANTANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI D III KEPERAWATAN
TAHUN 2020
IDENTITAS MAHASISWA

NAMA MAHASISWA : CINDY RIZKA JULITA


NIM : 1814401144
PRODI : D.III KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PERGURUAN TINGGI : POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TINGKAT : 2 (DUA)
SEMESTER : 4(EMPAT)
KELAS : REGULER 3

PRODI D.III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIKKESEHATAN TANJUNGKARANG
Kampus : Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580
================================================================
FORMAT PENGKAJIAN KEBUTUHAN PROMOSI KESEHATAN
(Promkes Individu Pasien/Keluarga Pasien )

A. Identitas Mahasiswa
Nama : Cindy rizka julita
Tingkat/Semester/Kelas : Tingkat 2 / Semester 4 / Reguler 3
Tempat Pratik : Puskesmas Segalamider

B. Identitas Klien
Nama : Ny.B (inisial) Tanggal masuk RS : 1 April 2020
Umur : 35 tahun Pukul: 10.00WIB
Jenis Kelamin : Perempuan

C. Keluhan Utama
Ny.B mengatakan malas mematuhi diet yang diberikan oleh dokter saat ini ny.b mengeluh
sering haus dan lapar terus sehingga ny.b sering makan dan minum air teh yang banyak
gulanya.

D. Pengkajian Kebutuhan Promkes:


Klien tidak mengetahui tentang diet sehingga klien malas mematuhi diet yang diberikan oleh
dokter.

E. Diagnosis Kebutuhan Promkes

Data Diagnosis

DO:
-Glukosa darah tidak terkontrol Resiko ketidakseimbangan kadar glukosa
-Glukosa darah : 170 mg/dL darah berhubungan dengan diabetes
mellitus
DS:
-Klien mengatakan malas mematuhi diet
DM

DO:
-Punggung kaki klien kanan dan kirinya Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
bengkak gaya hidup kurang gerak

DS:
-Klien mengatakan jika berjalan kaki
terasa berat dan kesemutan
DO:
-Klien tampak minum terus menerus Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan asupan cairan berlebihan
DS:
-Klien mengatakan sering haus

F. Diagnosis Kebutuhan Promosi Kesehatan


1. Resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan diabetes mellitus
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gaya hidup kurang gerak
3. Kelebihan voleme cairan berhubungan dengan asupan cairan berlebihan

G. Rencana Promosi Kesehatan Yang diIntervensi


1. Berikan edukasi mengenai diet DM
2. Ajarkan latihan fisik/olahraga

H. Rencana Pelaksanaan Promosi Kesehatan


1. Memberikan edukasi mengenai diet DM
2. Mengajarkan latihan fisik/olahraga

I. Rencana Evaluasi Promosi Kesehatan


(Sesuai Pelaksanaan Promosi Kesehatan dan dilanjutkan dengan Penyusunan Satuan Acara
Penyuluhan)

PRODI D.III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIKKESEHATAN TANJUNGKARANG
Kampus : Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580
================================================================
LAPORAN PENDAHULUAN

Promosi Kesehatan Diabetes melitus tipe 2 Pada Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Resiko
ketidakseimbangan kadar glukosa darah (Diagnosa Keperawatan)

Kelompok : 6 Tingkat/Semester: Tingkat 2 / 4


Anggota kelompok : 7
No Nama dan NIM Mahasiswa NIM
1 Erwin 1814401143
2 Cindy rizka julita 1814401144
3 Meilany susanti 1814401145
4 Seflinda 1814401146
5 Ami umaka 1814401147
6 Dini salsahbila 1814401148
7 Inka sonya fitri 1814401149

A. Analisa Situasi :
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit
yang ada kecenderungan mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Faktor pemicu DM adalah adanya  peningkatan perubahan gaya hidup
yang serba cepat dan penuh tekanan (Alfiani, 2017, p. 391).  Secara
global, jumlah penderita diabetes  mengalami peningkatan signifikan
dari tahun ke tahun. Diabetes Atlas edisi ke-8 yang diterbitkan oleh
Federasi Diabetes Internasional 2017 menyatakan bahwa 425 juta dari
total populasi seluruh dunia, atau sekitar 8,8 persen orang dewasa
berumur 20-79 tahun merupakan penderita diabetes.
Data tersebut juga mengungkapkan bahwa menempati peringkat ke-6
sebagai jumlah penderita diabetes dewasa tertinggi di dunia dengan
total lebih dari 10,3 juta orang. Angka ini diprediksi akan terus
mengalami peningkatan dan mencapai 16, 7 juta pada tahun 2045.
B.`Rencana Promosi Kesehatan:
1. Diagnosis kebutuhan promkes :
1. Resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan diabetes mellitus
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gaya hidup kurang gerak
3. Kelebihan voleme cairan berhubungan dengan asupan cairan berlebihan

2.Tujuan :
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien dan keluarga klien dapat
memahami tentang Diabetes mellitus tipe 2 dan resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah .

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan tentang resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah,
diharapkan klien dan keluarga dapat :
a. Menjelaskan tentang pengertian Diabetes mellitus tipe 2
b. Menjelaskan tentang penyebab Diabetes mellitus tipe 2
c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Diabetes Melitus tipe 2
d. Menjelaskan tentang komplikasi Diabetes Melitus tipe 2
e. Menjelaskan tentang pengertian resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
f. Menjelaskan tentang penyebab resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
g. Menjelaskan tentang tanda dan gejala ketidakseimbangan kadar glukosa darah
h. Menjelaskan tentang patofisiologi resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
i. Menjelaskan tentang penatalaksanaan resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah

C. Rancangan Kegiatan :
1. Topik : Resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah pada Diabetes mellitus tipe 2
2. Metode : ceramah, diskusi, dan Tanya jawab
3. Tempat :RS Abdul moeloek
4. Waktu : 09.00-09.30
5. Pengorganisasian :
Pembimbing : Ns. Efa Trisna,S.Kep.,M.Kes
Ketua pelaksana : Erwin
Penyaji : Cindy rizka julita
Moderator : Meilany susanti
Demonstrator : Ami umaka
Sekretaris/Notulen : Seflinda
Perlengkapan dan Konsumsi: Inka sonya fitri

D. Kriteria Evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
a. Media edukasi berfungsi dengan baik.(lembar balik dan leaflet)
b. Ruangan tempat penyuluhan kondusif.
c. Keluarga pasien berada ditempat sesuai waktu yang ditentukan.

2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh menguasai kegiatan penyuluhan dan melaksanakannya dengan baik.
b. Keluarga pasien mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Keluarga antusias dan proaktif mengikuti penjelasan materi penyuluhan.
d. Tidak ada anggota keluarga yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai kegiatan
berakhir.
e. Sasaran proaktif mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Media sudah dipersiapkan 2 hari sebelum penyuluhan yang diberikan
b. Kontrak pertemuan sudah dilakukan pada saat kunjungan ke kamar pasien sebelumnya
c. SAP sudah disiapkan 2 hari sebelum promosi kesehatan dilakukan

E. Materi :
A. Pengertian Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit hiperglikemia akibat insensivitas sel terhadap
insulin. Kadar insulin mungkin akan sedikit menurun atau berada dalam rentang yang
normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel beta pada pankreas , maka Diabetes
mellitus tipe 2 dianggap sebagai non insulin dependent diabetes mellitus. Tipe ini muncul
pada orang yang berusia diatas 30 tahu. (Corwin,2001).

    Bukan DM Belum pasti DM DM

(mg/dl) (mg/dl) (mg/dl)

Kadar Plasma vena <100 100-199 ≥ 200 


glukosa
darah Darah kapiler <90 90-199 ≥ 200 
sewaktu
(mg/dl)

Kadar Plasma vena <100 100-125 ≥126 


glukosa Darah kapiler <90 90-99 ≥100 
darah
puasa
(mg/dl)

Kadar < 140 140-199 ≥ 200


glukosa
darah 2 jam

(mg/dl)

B. Penyebab Diabetes mellitus tipe 2


Diabetes tipe 2 penurunan sekresi itu disebabkan oleh kurangnya fungsi sel beta yang
progresif akibat glukotoksisitas , lipotoksisitas, tumpukan amilod dan faktor-faktor lain
yang disebabkan oleh resistensi insulin disamping faktor usia dan genetik.
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi (kebal) terhadap insulin. Menyebabkan kadar
gula darah menjadi tinggi, penyebabnya karena pola gaya hidup yang tidak sehat.

C. Tanda dan gejala Diabetes mellitus tipe 2

1. Sering kecing
2. Mudah lapar dan haus
3. Berat badan menurun
4. Cepat lelah dan mengantuk
5. Luka sulit sembuh
6. Penglihatan kabur dan sering berganti kacamata
7. Gatal –gatal sekitar kemaluan
8. Melahirkan bayi 4 kg
9. Impoten
10. Kesemutan

A. Komplikasi Diabetes mellitus tipe 2


Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik akan menimbulkan komplikasi akut dan
kronis. Menurut PERKENI komplikasi DM dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
(Restiyana, 2015)

1. Komplikasi akut
a. Hipoglikemia, adalah kadar glukosa darah seseorang di bawah nilai normal (< 50
mg/dl). Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita DM tipe 1 yang dapat
dialami 1-2 kali per minggu, kadar gula darah yang terlalu rendah menyebabkan
sel-sel otak tidak mendapat pasokan energi sehingga tidak berfungsi bahkan dapat
mengalami kerusakan.
b. Hiperglikemi, adalah apabila kadar gula darah meningkat secara tiba-tiba, dapat
berkembang menjadi keadaan metabolisme yang berbahaya, antara lain
ketoasidosis diabetik, Koma Hiperosmoler Non Ketotik (KHNK) dan kemolakto
asidosis.
2. Komplikasi Kronis
a. Komplikasi makrovaskuler, komplikasi makrovaskuler yang umum berkembang
pada penderita DM adalah trombosit otak (pembekuan darah pada sebagian otak),
mengalami penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung kongetif, dan stroke.
b. Komplikasi mikrovaskuler, seperti neuropati (kerusakan syaraf) dikaki yang
meningkatkan kejadian ulkus kaki, infeksi dan bahkan keharusan untuk dilakukan
amputasi kaki. Retinopati diabetikum yang merupakan salah satu penyebab utama
kebutaan, terjadi akibat kerusakan pembuluh darah kecil diretina. Nefropati yang
merupakan penyebab gagal utama pada ginjal.

A. Pengertian resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah


Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah adalah variasi dimana kadar glukosa
darah mengalami kenaikan atau penurunan dari rentang normal yaitu mengalami
hiperglikemia (PPNI, 2016). Hiperglikemi merupakan keadaan dimana kadar glukos
darah meningkat atau berlebih. Keadaan ini disebabkan karena stress, infeksi, dan
konsumsi obat-obtan tertentu. Hipoglikemia merupakan keadaan kadar glukosa darah
dibawah normal, terjadi karena ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan ,
aktivitas fisik dan obat-obtan yang digunakan (Nably,2009).

Hiperglikemia merupakan keadaan kadar glukosa dalam darah klien saat


pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl, pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl
2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram dan
pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl (Perkeni, 2015).
Hipoglikemia merupakan keadaan dimana terjadinya penurunan kadar glukosa darah di
bawah 60 hingga 50 mg/dl. (Wiyono, 2004).

B. Penyebab Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

Hiperglikemia adalah gejala khas DM Tipe II. Beberapa hal yang dapat
menyebabkan gangguan kadar glukosa darah adalah resistensi insulin pada jaringan
lemak, otot, dan hati, kenaikan produksi glukosa oleh hati, dan kekurangan sekresi
insulin oleh pankreas. Ketidakstabilan kadar glukosa darah (hipoglikemia) biasanya
muncul pada klien diabetes melitus yang bertahun-tahun. Keadaan ini terjadi karena
mengkonsumsi makanan sedikit atau aktivitas fisik yang berat (& B. Smeltzer, 2002).
Selain kerusakan pancreas dan resistensi insulin beberapa factor yang dapat memicu
terjadinya ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah adalah pola makan, aktivitas, dan
pengobatan klien DM tipe II (Soegondo, 2010).

C. Patofisiologi Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

Kegagalan sel beta pankreas dan resistensi insulin sebagai patofisiologi


kerusakan sentral pada DM Tipe II sehingga memicu ketidakstabilan kadar glukosa
darah hiperglikemi. Defisiensi insulin menyebabkan penggunaan glukosa oleh sel
menjadi menurun, sehingga kadar gula dalam plasma menjadi tinggi (Hiperglikemia).
Jika hiperglikemia ini parah dan melebihi dari ambang ginjal maka timbul glukosuria.
Glukosuria ini menyebabkan diuresis osmotik yang akan meningkatkan pengeluaran
kemih (poliuri) dan timbul rasa haus (polidipsi) sehingga terjadi dehidrasi (Price, 2000).

Pada gangguan sekresi insulin berlebihan, kadar glukosa akan dipertahankan


pada tingkat normal atau sedikit meningkat. Tapi, jika sel beta tidak mampu
mengimbangi peningkatan kebutuhan insulin maka kadar glukosa darah meningkat.
Tidak tepatnya pola makan juga dapat mempengaruhi ketidakstabilan kadar glukosa
darah pada penderita DM tipe II. Ketidakstabilan kadar glukosa darah hipoglikemia
terjadi akibat dari ketidakmampuan hati dalam memproduksi glukosa. Ketidakmampuan
ini terjadi karena penurunan bahan pembentuk glukosa, gangguan hati atau
ketidakseimbangan hormonal hati. Penurunan bahan pembentuk glukosa terjadi pada
waktu sesudah makan 5-6 jam. Keadaan ini menyebabkan penurunan sekresi insulin dan
peningkatan hormon kontra regulator yaitu glukagon, epinefrin. Hormon glukagon dan
efinefrin sangat berperan saat terjadi penurunan glukosa darah yang mendadak. Hormon
tersebut akan memacu glikonolisis dan glucaneogenesis dan proteolysis di otot dan liolisi
pada jaringan lemak sehingga tersedia bahan glukosa. Penurunan sekresi insulin dan
peningkatan hormon kontra regulator menyebabkan penurunan penggunaan glukosa di
jaringan insulin sensitive dan glukosa yang jumlahnya terbatas disediakan hanya untuk
jaringan otak (Soegondo, 2010).

D. Tanda dan Gejala Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah


Tanda dan gejala ketidakstabilan kadar glukosa di bagi menjadi 2 yaitu tanda dan (PPNI,
2016).
1. Tanda dan gejala mayor
Hiperglikemia
a. Subyektif : pasien mengatakan sering merasa lelah atau lesu.
b. Obyektif : kadar glukosa dalam darah/ urin pasien tinggi
Hipoglikemia
a. Subyektif : pasien mengatakan sering mengantuk dan merasa pusing.
b. Obyektif : terjadinya gangguan koordinasi, kadar glukosa darah/ urin pasien
rendah.

2. Tanda dan gejala minor


Hiperglikemia
a. Subyektif : pasien mengeluh mulutnya terasa kering, sering merasa haus.
b. Obyektif : jumlah urin pasien meningkat.
Hipoglikemia
a. Subyektif :pasien mengeluh sering merasa kesemutan pada ektremitasnya, sering
merasa lapar.
b. Obyektif : pasien tampak gemetar, kesadaran pasien menurun, berprilaku aneh,
pasien tampak sulit berbicara dan berkeringat.

E. Penatalaksanaan
Apabila kadar glukosa tinggi maka harus diturunkan menjadi dalam batas normal.
Begitu pula sebaliknya apabila kadar glukosa darah turun harus ditingkatkan agar
menjadi normal.
a. Penatalaksanaan hiperglikemia
Penatalaksanaan hiperglikemia dimulai dengan diet, latihan, jasmani, penyuluhan
dan terapi insulin atau obat oral. Diet dilakukan untuk mencegah terjadinya
peningkatan glukosa pada tubuh. Manfaat latihan jasmani adalah untuk mengurangi
resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin. Penyuluhan dilakukan agar
masyarakat atau klien DM Tipe II bisa lebih memahami mengenai penyakitnya
sehingga mampu mencegah komplikasi. Obat anti hiperglikemia oral dapat diberikan
sebagai terapi tunggal atau kombinasi. Pada keadaan emergency dengan
dekompensasi metabolik berat, misalnya : ketoasidosis, stres berat,berat badan yang
menurun dengan cepat, atau adanya keton uria, harus segera dirujuk ke pelayanan
kesehatan sekunder atau tersier (Perkeni, 2015).
b. Penatalaksanaan hipoglikemia
Pasien yang mengalami hipoglikemia harus cepat mendapat penanganan.
Lakukan pengecekan kadar glukosa terlebih dahulu untuk memastikan klien benar
mengalami hipoglikemia. Apabila kadar glukosa darah klien rendah dan jika klien
masih sadar dapat dilakukan sendiri oleh klien yaitu minum larutan gula 10-30 gram.
Untuk pasien tidak sadar dilakukan pemberian injeksi bolus dekstrosa 15-25 gram.
Bila hipoglikemia terjadi pada klien yang mendapat terapi insulin maka selain
menggunakan dekstrosa dapat juga menggunakaan injeksi glucagon 1 mg
intramuscular. Penggunaan glucagon diberikan apabila dekstrosa intravena sulit
dilakukan. Pada klien koma hipoglikemia yang terjadi pada klien yang mendapat
bolus dekstrosa harus diteruskan dengan infus dekstros 10% selama kurang lebih 3
hari. Jika tidak ada kemungkinan klien akan koma lagi. Lakukan monitor glukosa
darah 3-6 jam sekali dan pertahankan kadarnya 90-180% mg (Wiyono, 2004)

F. Sumber Pustaka : (jelas)


https://id.scribd.com/doc/108457262/Asuhan-Keperawatan-Diabetes-Mellitus-Tipe-II

https://id.scribd.com/doc/264876256/BAB-1-hipovolemia-doc

Bandar Lampung, ...................................


Pengesahan
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

( …………………………………….) ( ……………………………………)
NIP. …………………………………. NIP ……………………………….

POLTEKKES TANJUNGKARANG PRODI D.III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
Kampus : Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580
===========================================================
LAPORAN HASIL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

Promosi Kesehatan Diabetes melitus tipe 2 Pada Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Resiko
ketidakseimbangan kadar glukosa darah (Diagnosa Keperawatan)

Kelompok : 6 Tingkat/Semester: Tingkat 2 / 4


Anggota kelompok :
No Nama dan NIM Mahasiswa NIM
1 Erwin 1814401143
2 Cindy rizka julita 1814401144
3 Meilany susanti 1814401145
4 Seflinda 1814401146
5 Ami umaka 1814401147
6 Dini salsahbila 1814401148
7 Inka sonya fitri 1814401149

A. Persiapan
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
(Menguraikan tentang persiapan-persiapan, susunan acara kegiatan dan pengorganisasian
yang dipersiapkan melakukan promosi kesehatan berkelompok)
B. Hasil
1. Struktur :
................................................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
......................................................................................................................
2. Proses:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Hasil .......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

C. KENDALA
.......................................................................................................................................................
.............................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................
(Menguraikan tentang kendala-kendala yang dirasakan kelompok melakukan promosi kesehatan
berkelompok)
D. SARAN
( Menguraikan tentang saran-saran demi penyempurnaan kegiatan promosi kesehatan serupa/
rumusan kebutuhan promosi kesehatan lanjutan di waktu yang akan datang)

PRODI D.III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIKKESEHATAN TANJUNGKARANG
Kampus : Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580
======================================================================
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
(Individu Pasien/Keluarga Pasien)

Pokok Pembahasan : Diabetes Melitus tipe II


Sasaran : Pasien dan Keluarga dengan Diabetes Melitus tipe II
Hari/Tanggal : Jumat, 3 April 2020
Jam /Waktu : 09.00-09.30 (30 menit )
Tempat : Pusekesmas segalamider
Penyuluh : Cindy Rizka Julita

B. Analisa Situasi
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit yang ada
kecenderungan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Faktor pemicu
DM adalah adanya  peningkatan perubahan gaya hidup yang serba cepat
dan penuh tekanan (Alfiani, 2017, p. 391).  Secara global, jumlah
penderita diabetes  mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke
tahun. Diabetes Atlas edisi ke-8 yang diterbitkan oleh Federasi Diabetes
Internasional 2017 menyatakan bahwa 425 juta dari total populasi
seluruh dunia, atau sekitar 8,8 persen orang dewasa berumur 20-79
tahun merupakan penderita diabetes.
Data tersebut juga mengungkapkan bahwa menempati peringkat ke-6
sebagai jumlah penderita diabetes dewasa tertinggi di dunia dengan total
lebih dari 10,3 juta orang. Angka ini diprediksi akan terus mengalami
peningkatan dan mencapai 16, 7 juta pada tahun 2045.

C. Diagnosa Keperawatan
Resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan diabetes melitus

D. Masalah/ Diagnosis Promosi Kesehatan


Kurang pengetahuan tentang resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah

D. Tujuan
3. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien dan keluarga klien
dapat memahami tentang Diabetes mellitus tipe 2 dan resiko ketidakseimbangan kadar
glukosa darah .
4. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah,
diharapkan klien dan keluarga dapat :
j. Menjelaskan tentang pengertian Diabetes mellitus tipe 2
k. Menjelaskan tentang penyebab Diabetes mellitus tipe 2
l. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Diabetes Melitus tipe 2
m. Menjelaskan tentang komplikasi Diabetes Melitus tipe 2
n. Menjelaskan tentang pengertian resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
o. Menjelaskan tentang penyebab resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
p. Menjelaskan tentang tanda dan gejala ketidakseimbangan kadar glukosa darah
q. Menjelaskan tentang patofisiologi resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
r. Menjelaskan tentang penatalaksanaan resiko ketidakseimbangan kadar glukosa
darah

E. Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)


1. Pengertian Diabetes mellitus tipe 2
2. Penyebab Diabetes mellitus tipe 2
3. Tanda dan gejala Diabetes Melitus tipe 2
4. Komplikasi Diabetes Melitus tipe 2
5. Pengertian resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
6. Penyebab resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
7. Tanda dan gejala ketidakseimbangan kadar glukosa darah
8. Patofisiologi resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
9. Penatalaksanaan resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah

F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

G. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet

H. Kegiatan Pembelajaran

N Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran


o Dan Waktu
1 Pembukaan 1.Mengucapkan salam pembuka 1.Menjawab salam
(3 menit) 2.Memperkenalkan diri 2.Mendengarkan
3.Menjelaskan tujuan penyuluhan, 3.Memperhatikan
kontrak waktu dan tata tertib
2 Appersepsi 1.Menanyakan pengetahuan 1.Menjawab
(2 menit) keluarga tentang Diabetes pertanyaan
melitus
2.Menanyakan pengetahuan 2.Menjawab
keluarga tentang resiko pertanyaan
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
3.Memberi pujian/penguatan 3.Menerima pujian
3 Kegiatan 1.Menjelaskan tentang : 1.Memperhatikan,
Inti a. Pengertian Diabetes menyimak
(15 menit mellitus tipe 2 penjelasan
b. Penyebab Diabetes mellitus
tipe 2
c. Tanda dan gejala Diabetes
Melitus tipe 2
d. Komplikasi Diabetes
Melitus tipe 2

2.Memberi kesempatan pada 2.Mengajukan


keluarga untuk bertanya tentang pertanyaan
materi yang dijelaskan
3.Menjawab pertanyaan 3.Memperhatikan,
menyimak
4.Mempraktekkan cara latihan 4.Memperhatikan
fisik / olahraga

5.Meminta keluarga dan pasien Mempraktekkan


mempraktekkan kembali cara kembali
latihan fisik/ olahraga
6.Memberikan pujian/penguatan 6.Menerima pujian
7.Menjelaskan tentang : 7.Memperhatikan,
a. Pengertian resiko menyimak
ketidakseimbangan kadar penjelasan
glukosa darah
b. Penyebab resiko
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
c. Tanda dan gejala
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
d. Patofisiologi resiko
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
e. Penatalaksanaan resiko
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah

8.Memberi kesempatan pada 5.Mengajukan


keluarga untuk bertanya tentang pertanyaan
materi yang dijelaskan
9. Menjawab pertanyaan Memperhatikan,
menyimak
4 Penutup 1.Mengajukan pertanyaan kepada 1.Menjawab
(10 menit) keluarga tentang Diabetes pertanyaan
mellitus :
a. Pengertian Diabetes
mellitus tipe 2
b. Penyebab Diabetes mellitus
tipe 2
c. Tanda dan gejala Diabetes
Melitus tipe 2
d. Komplikasi Diabetes
Melitus tipe 2

2.Memberi pujian terhadap 2.Menerima pujian


jawaban keluarga pasien
3.Mengajukan pertanyaan kepada 3.Menjawab
keluarga tentang resiko pertanyaan
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah:
a. Pengertian resiko
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
b. Penyebab resiko
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
c. Tanda dan gejala
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
d. Patofisiologi resiko
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
e. Penatalaksanaan resiko
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah

4.Memberi pujian terhadap 4. Menerima pujian


jawaban keluarga pasien
5.Menyimpulankan materi tentang 5.Mendengarkan,
resiko ketidakseimbangan kadar menyimak
glukosa darah pada diabetes
mellitus
6.Mengucapkan salam penutup 6.Menjawab salam
I. Evaluasi
2. Evaluasi Struktur
d. Media edukasi berfungsi dengan baik.(lembar balik dan leaflet)
e. Ruangan tempat penyuluhan kondusif.
f. Keluarga pasien berada ditempat sesuai waktu yang ditentukan.

2. Evaluasi Proses
f. Penyuluh menguasai kegiatan penyuluhan dan melaksanakannya dengan baik.
g. Keluarga pasien mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir
h. Keluarga antusias dan proaktif mengikuti penjelasan materi penyuluhan.
i. Tidak ada anggota keluarga yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai
kegiatan berakhir.
j. Sasaran proaktif mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
d. Media sudah dipersiapkan 2 hari sebelum penyuluhan yang diberikan
e. Kontrak pertemuan sudah dilakukan pada saat kunjungan ke kamar pasien
sebelumnya
f. SAP sudah disiapkan 2 hari sebelum promosi kesehatan dilakukan

N Evaluasi lisan Respon Nilai


o audiens
1. Pengertian diabetes mellitus
tipe 2
2. Penyebab diabetes mellitus tipe
2
3. Tanda dan gejala diabetes
mellitus tipe 2
4. Komplikasi diabetes mellitus
tipe 2
5. Pengertian resiko
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah

6. Penyebab resiko
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
7. Tanda dan gejala resiko
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
8. Patofisiologi resiko
ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
9. Penatalaksanaan resiko kadar
glukosa darah
Lampiran 1: Materi Penyuluhan
RESIKO KETIDAKSEIMBANGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA DIABETES
MELITUS
C. Pengertian Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit hiperglikemia akibat insensivitas sel terhadap
insulin. Kadar insulin mungkin akan sedikit menurun atau berada dalam rentang yang
normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel beta pada pankreas , maka Diabetes
mellitus tipe 2 dianggap sebagai non insulin dependent diabetes mellitus. Tipe ini muncul
pada orang yang berusia diatas 30 tahu. (Corwin,2001).

    Bukan DM Belum pasti DM DM

(mg/dl) (mg/dl) (mg/dl)

Kadar Plasma vena <100 100-199 ≥ 200 


glukosa
darah
Darah kapiler <90 90-199 ≥ 200 
sewaktu
(mg/dl)

Kadar Plasma vena <100 100-125 ≥126 


glukosa Darah kapiler <90 90-99 ≥100 
darah
puasa
(mg/dl)

Kadar < 140 140-199 ≥ 200


glukosa
darah 2 jam

(mg/dl)

D. Penyebab Diabetes mellitus tipe 2


Diabetes tipe 2 penurunan sekresi itu disebabkan oleh kurangnya fungsi sel beta yang
progresif akibat glukotoksisitas , lipotoksisitas, tumpukan amilod dan faktor-faktor lain
yang disebabkan oleh resistensi insulin disamping faktor usia dan genetik.
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi (kebal) terhadap insulin. Menyebabkan kadar
gula darah menjadi tinggi, penyebabnya karena pola gaya hidup yang tidak sehat.

C. Tanda dan gejala Diabetes mellitus tipe 2

1. Sering kecing
2. Mudah lapar dan haus
3. Berat badan menurun
4. Cepat lelah dan mengantuk
5. Luka sulit sembuh
6. Penglihatan kabur dan sering berganti kacamata
7. Gatal –gatal sekitar kemaluan
8. Melahirkan bayi 4 kg
9. Impoten
10. Kesemutan

E. Komplikasi Diabetes mellitus tipe 2


Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik akan menimbulkan komplikasi akut dan
kronis. Menurut PERKENI komplikasi DM dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
(Restiyana, 2015)

3. Komplikasi akut
c. Hipoglikemia, adalah kadar glukosa darah seseorang di bawah nilai normal (< 50
mg/dl). Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita DM tipe 1 yang dapat
dialami 1-2 kali per minggu, kadar gula darah yang terlalu rendah menyebabkan
sel-sel otak tidak mendapat pasokan energi sehingga tidak berfungsi bahkan dapat
mengalami kerusakan.
d. Hiperglikemi, adalah apabila kadar gula darah meningkat secara tiba-tiba, dapat
berkembang menjadi keadaan metabolisme yang berbahaya, antara lain
ketoasidosis diabetik, Koma Hiperosmoler Non Ketotik (KHNK) dan kemolakto
asidosis.
4. Komplikasi Kronis
c. Komplikasi makrovaskuler, komplikasi makrovaskuler yang umum berkembang
pada penderita DM adalah trombosit otak (pembekuan darah pada sebagian otak),
mengalami penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung kongetif, dan stroke.
d. Komplikasi mikrovaskuler, seperti neuropati (kerusakan syaraf) dikaki yang
meningkatkan kejadian ulkus kaki, infeksi dan bahkan keharusan untuk dilakukan
amputasi kaki. Retinopati diabetikum yang merupakan salah satu penyebab utama
kebutaan, terjadi akibat kerusakan pembuluh darah kecil diretina. Nefropati yang
merupakan penyebab gagal utama pada ginjal.

F. Pengertian resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah


Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah adalah variasi dimana kadar glukosa
darah mengalami kenaikan atau penurunan dari rentang normal yaitu mengalami
hiperglikemia (PPNI, 2016). Hiperglikemi merupakan keadaan dimana kadar glukos
darah meningkat atau berlebih. Keadaan ini disebabkan karena stress, infeksi, dan
konsumsi obat-obtan tertentu. Hipoglikemia merupakan keadaan kadar glukosa darah
dibawah normal, terjadi karena ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan ,
aktivitas fisik dan obat-obtan yang digunakan (Nably,2009).

Hiperglikemia merupakan keadaan kadar glukosa dalam darah klien saat


pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl, pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl
2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram dan
pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl (Perkeni, 2015).
Hipoglikemia merupakan keadaan dimana terjadinya penurunan kadar glukosa darah di
bawah 60 hingga 50 mg/dl. (Wiyono, 2004).

G. Penyebab Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah


Hiperglikemia adalah gejala khas DM Tipe II. Beberapa hal yang dapat
menyebabkan gangguan kadar glukosa darah adalah resistensi insulin pada jaringan
lemak, otot, dan hati, kenaikan produksi glukosa oleh hati, dan kekurangan sekresi
insulin oleh pankreas. Ketidakstabilan kadar glukosa darah (hipoglikemia) biasanya
muncul pada klien diabetes melitus yang bertahun-tahun. Keadaan ini terjadi karena
mengkonsumsi makanan sedikit atau aktivitas fisik yang berat (& B. Smeltzer, 2002).
Selain kerusakan pancreas dan resistensi insulin beberapa factor yang dapat memicu
terjadinya ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah adalah pola makan, aktivitas, dan
pengobatan klien DM tipe II (Soegondo, 2010).

H. Patofisiologi Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

Kegagalan sel beta pankreas dan resistensi insulin sebagai patofisiologi


kerusakan sentral pada DM Tipe II sehingga memicu ketidakstabilan kadar glukosa
darah hiperglikemi. Defisiensi insulin menyebabkan penggunaan glukosa oleh sel
menjadi menurun, sehingga kadar gula dalam plasma menjadi tinggi (Hiperglikemia).
Jika hiperglikemia ini parah dan melebihi dari ambang ginjal maka timbul glukosuria.
Glukosuria ini menyebabkan diuresis osmotik yang akan meningkatkan pengeluaran
kemih (poliuri) dan timbul rasa haus (polidipsi) sehingga terjadi dehidrasi (Price, 2000).

Pada gangguan sekresi insulin berlebihan, kadar glukosa akan dipertahankan


pada tingkat normal atau sedikit meningkat. Tapi, jika sel beta tidak mampu
mengimbangi peningkatan kebutuhan insulin maka kadar glukosa darah meningkat.
Tidak tepatnya pola makan juga dapat mempengaruhi ketidakstabilan kadar glukosa
darah pada penderita DM tipe II. Ketidakstabilan kadar glukosa darah hipoglikemia
terjadi akibat dari ketidakmampuan hati dalam memproduksi glukosa. Ketidakmampuan
ini terjadi karena penurunan bahan pembentuk glukosa, gangguan hati atau
ketidakseimbangan hormonal hati. Penurunan bahan pembentuk glukosa terjadi pada
waktu sesudah makan 5-6 jam. Keadaan ini menyebabkan penurunan sekresi insulin dan
peningkatan hormon kontra regulator yaitu glukagon, epinefrin. Hormon glukagon dan
efinefrin sangat berperan saat terjadi penurunan glukosa darah yang mendadak. Hormon
tersebut akan memacu glikonolisis dan glucaneogenesis dan proteolysis di otot dan liolisi
pada jaringan lemak sehingga tersedia bahan glukosa. Penurunan sekresi insulin dan
peningkatan hormon kontra regulator menyebabkan penurunan penggunaan glukosa di
jaringan insulin sensitive dan glukosa yang jumlahnya terbatas disediakan hanya untuk
jaringan otak (Soegondo, 2010).

I. Tanda dan Gejala Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah


Tanda dan gejala ketidakstabilan kadar glukosa di bagi menjadi 2 yaitu tanda dan (PPNI,
2016).
3. Tanda dan gejala mayor
Hiperglikemia
c. Subyektif : pasien mengatakan sering merasa lelah atau lesu.
d. Obyektif : kadar glukosa dalam darah/ urin pasien tinggi
Hipoglikemia
c. Subyektif : pasien mengatakan sering mengantuk dan merasa pusing.
d. Obyektif : terjadinya gangguan koordinasi, kadar glukosa darah/ urin pasien
rendah.

4. Tanda dan gejala minor


Hiperglikemia
c. Subyektif : pasien mengeluh mulutnya terasa kering, sering merasa haus.
d. Obyektif : jumlah urin pasien meningkat.
Hipoglikemia
c. Subyektif :pasien mengeluh sering merasa kesemutan pada ektremitasnya, sering
merasa lapar.
d. Obyektif : pasien tampak gemetar, kesadaran pasien menurun, berprilaku aneh,
pasien tampak sulit berbicara dan berkeringat.

J. Penatalaksanaan
Apabila kadar glukosa tinggi maka harus diturunkan menjadi dalam batas normal.
Begitu pula sebaliknya apabila kadar glukosa darah turun harus ditingkatkan agar
menjadi normal.
c. Penatalaksanaan hiperglikemia
Penatalaksanaan hiperglikemia dimulai dengan diet, latihan, jasmani, penyuluhan
dan terapi insulin atau obat oral. Diet dilakukan untuk mencegah terjadinya
peningkatan glukosa pada tubuh. Manfaat latihan jasmani adalah untuk mengurangi
resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin. Penyuluhan dilakukan agar
masyarakat atau klien DM Tipe II bisa lebih memahami mengenai penyakitnya
sehingga mampu mencegah komplikasi. Obat anti hiperglikemia oral dapat diberikan
sebagai terapi tunggal atau kombinasi. Pada keadaan emergency dengan
dekompensasi metabolik berat, misalnya : ketoasidosis, stres berat,berat badan yang
menurun dengan cepat, atau adanya keton uria, harus segera dirujuk ke pelayanan
kesehatan sekunder atau tersier (Perkeni, 2015).
d. Penatalaksanaan hipoglikemia
Pasien yang mengalami hipoglikemia harus cepat mendapat penanganan.
Lakukan pengecekan kadar glukosa terlebih dahulu untuk memastikan klien benar
mengalami hipoglikemia. Apabila kadar glukosa darah klien rendah dan jika klien
masih sadar dapat dilakukan sendiri oleh klien yaitu minum larutan gula 10-30 gram.
Untuk pasien tidak sadar dilakukan pemberian injeksi bolus dekstrosa 15-25 gram.
Bila hipoglikemia terjadi pada klien yang mendapat terapi insulin maka selain
menggunakan dekstrosa dapat juga menggunakaan injeksi glucagon 1 mg
intramuscular. Penggunaan glucagon diberikan apabila dekstrosa intravena sulit
dilakukan. Pada klien koma hipoglikemia yang terjadi pada klien yang mendapat
bolus dekstrosa harus diteruskan dengan infus dekstros 10% selama kurang lebih 3
hari. Jika tidak ada kemungkinan klien akan koma lagi. Lakukan monitor glukosa
darah 3-6 jam sekali dan pertahankan kadarnya 90-180% mg (Wiyono, 2004).

Lampiran 2 : Pertanyaan dan kunci jawaban


Pertanyaan :

1. Pengertian Diabetes mellitus tipe 2 ?


2. Penyebab Diabetes mellitus tipe 2 ?
3. Tanda dan gejala Diabetes Melitus tipe 2 ?
4. Komplikasi Diabetes Melitus tipe 2 ?
5. Pengertian resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah?
6. Penyebab resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah?
7. Tanda dan gejala ketidakseimbangan kadar glukosa darah?
8. Patofisiologi resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah ?
9. Penatalaksanaan resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah?

Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/doc/108457262/Asuhan-Keperawatan-Diabetes-Mellitus-Tipe-II

https://id.scribd.com/doc/264876256/BAB-1-hipovolemia-doc

POLTEKKES TANJUNGKARANG PRODI D.III KEPERAWATAN


Kampus:Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580

DAFTAR PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN

Kelompok Mahasiswa :6 Tingkat/Kls:Tingkat 2/ Reguler 3


Anggota Kelompok :7
No Nama dan NIM Mahasiswa NIM
1 Erwin 1814401143
2 Cindy rizka julita 1814401144
3 Meilany susanti 1814401145
4 Seflinda 1814401146
5 Ami umaka 1814401147
6 Dini salsahbila 1814401148
7 Inka sonya fitri 1814401149

No Aspek yang Dinilai Nilai (N) Bobot NxB Ket


(1-10) (B)
1 Latar Belakang 2
2 Rencana Promkes 2
3 Rancangan kegiatan 2
4 Kriteria evaluasi 1
5 Materi 1
6 Sumber Pustaka 2

TOTAL NILAI

Bandar Lampung, .....................................................


Pembimbing,

(…………………………………………………)
Nip. …………………………………………

POLTEKKES TANJUNGKARANG PRODI D.III KEPERAWATAN


Kampus:Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580
DAFTAR PENILAIAN PENGKAJIAN KEBUTUHAN PROMOSI KESEHATAN
(Sasaran Individu/Keluarga dan Kelompok Klien)

Kelompok Mahasiswa :6 Tingkat/Kls:Tingkat 2/ Reguler 3


Anggota Kelompok :7
No Nama dan NIM Mahasiswa NIM
1 Erwin 1814401143
2 Cindy rizka julita 1814401144
3 Meilany susanti 1814401145
4 Seflinda 1814401146
5 Ami umaka 1814401147
6 Dini salsahbila 1814401148
7 Inka sonya fitri 1814401149

No Aspek yang Dinilai Nilai (N) Bobot NxB Ket


(1-10) (B)
1 Keluhan utama 2
2 Pengkajian kebutuhan promkes 3
(Pengetahuan, sikap, persepsi,
kepercayaan, keyakinan dan
informasi yang dibutuhkan sasaran)
3 Diagnosa kebutuhan promkes 3
(Pengetahuan, sikap, persepsi,
kepercayaan, keyakinan dan
informasi yang dibutuhkan sasaran)
4 Masalah kebutuhan promkes 2
(Ada rumusan masalah dan etiologi)
5 Prioritas masalah yang diintervensi 2
(menggunakan skala prioritas)

TOTAL NILAI

Bandar Lampung, .....................................................


Pembimbing,
POLTEKKES TANJUNGKARANGPRODI D.III KEPERAWATAN
Kampus:Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580
===========================================================
DAFTAR PENILAIAN PROMKES INDIVIDU/KELUARGA PASIEN
Nama Mahasiswa :Cindy rizka julita
NIM :1814401144
Tingkat/Semester/Kelas :2/4/regular 3
Tempat Praktik :RS Abdul Moeloek
Topik :Nyeri pada luka bakar
No

Aspek yang Dinilai

Bobot

Nilai

NxB

Persiapan

30

ST/12 x 30
1

SAP

Media (sesuai tujuan, sasaran, kejelasan tulisan,menarik dan sesuai format/contoh)

Setting tempat (ruangan dan sarana penunjang lengkap sesuai tujuan dan asatran)

II

Pelaksanaan

70
ST/40 x 70

Keterampilan membuka promosi (menarik perhatian, menumbuhkan motivasi, mengajukan pertanyaan, membuat
kaitan)

Keterampilan bertanya(mengungkapkan dengan jelas dansingkat, menyebarkan, memberi waktu berfikir, memberi
tuntunan)

Keterampilan mengadakan variasi (variasi gaya mempromosikan, media promosi, bahasa, pola interaksi)
4

Keterampilan menjelaskan (penjelasan lengkap dan dimengerti, menggunakan contoh ilustrasi,pemberian tekanan,
balikan)

Keterampilan mengelola sasaran (menunjukkan sikap tanggap, memusatkan perhatian,menegur, menetapkan


harapan-harapan)

Keterampilan memberi penguatan (penguatan verbal dengan kata-kata,non verbalgerak, mimik, sentuhan, respon
positip,jelas sasaran)
7

Keterampilan menutup promosi (mengadakan rangkuman, evaluasihasil, balikan, tindak lanjut)

Tulisan dalam media (jelas terbaca, huruf normal, rapih, menarik)

Penampilan (busana pantas/wajar, suara jelas, bersahabat, semangat)

10

Penggunaan bahasa Indonesia lisan (ucapan jelas, istilah mudah dimengerti/sederhana,tata bahasa benar,
komentatif)
TOTAL NILAI

Ket Nilai: 1 = kurang; 2 = cukup; 3 = baik; 4 = sangat baik

Bandar Lampung,................................

Pembimbing/Penilai

POLTEKKES TANJUNGKARANGPRODI D.III KEPERAWATAN

Kampus:Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580

============================================================
DAFTAR PENILAIAN PROMKES KELOMPOK
Kelompok :6
Tingkat/Kelas :2/ regular 3
Topik : nyeri pada luka bakar
No Aspek yang Dinilai Bobot Mahasiswa
I Evaluasi Persiapan 30% 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Persiapan sarana dan prasarana 15
pendukung (setting
tempat/ruangan, alat, bahan)
2 Persiapan materi (LP, SAP, 15
Media )
II Evaluasi Pelaksanaan 70%
1 Keterampilan melakukan tugas 10
sesuai peran
2 Keaktifan selama berlangsung 10
kegiatan
3 Menciptakan suasana kondusif 5
4 Kemampuan memfokuskan 10
perhatian dan partisipasi
sasaran/klien
5 Menunjukkan proses belajar 5
dalam kelompok
6 Keterampilan menerapkan strategi 10
dan teknik yang sesuai dengan
tujuan
7 Motivasi dan kerjasama dalam 10
kelompok
8 Mendukung pencapaian tujuan 10
TOTAL NILAI

No Nama Mahasiswa Bandar Lampung, .............................


1. Erwin
Pembimbing/Penilai,
2. Cindy rizka julita
3. Meilany susanti
4. Seflinda
5. Ami umaka
6. Dini salsahbila (...........................................................)
7. Inka sonya fitri NIP.
POLTEKKES TANJUNGKARANG PRODI D.III KEPERAWATAN
Kampus:Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580
=========================================================

DAFTAR PENILAIAN LAPORAN HASIL KEGIATAN PROMKES

Kelompok Mahasiswa :6 Tingkat/Kls:2/ regular 3


Anggota Kelompok : 7
No Nama dan NIM Mahasiswa NIM
1 Erwin 1814401143
2 Cindy rizka julita 1814401144
3 Meilany susanti 1814401145
4 Seflinda 1814401146
5 Ami umaka 1814401147
6 Dini salsahbila 1814401148
7 Inka sonya fitri 1814401149
No Aspek yang Dinilai Nilai (N) Bobot NxB Ket
(1-10) (B)
1 Persiapan (menguraikan persiapan 3
kegiatan, susunan acara kegiatan,
dan pengorganisasian)
2 Hasil (mencakup evaluai struktur, 2
proses dan output)
3 Kendala (menguraikan kendala- 1
kendalayang dihadapi kelompok
melakukan promkes)
4 Saran (saran penyempurnaan 2
termasuk mengatasi kendala untuk
promkes yang akan datang)
5 Ketepatanmengumpul laporan 2

TOTAL NILAI

Bandar Lampung, .....................................................


Pembimbing,
PRESENTASI/SEMINAR

Kelompok :6
Tingkat/Semester/Kelas : 2/4/regular 3
Tempat Praktik : RS Abdul Moeloek
No Aspek yang Dinilai Nilai (N) Bobot NxB Ket
( 1 – 10) (B)
1 Persiapan (N1=40%)
Makalah 4
Distribusi Makalah 2
Kesiapan alat, tempat, media 4
2 Pelaksanaan (N2=60%)
Kemampuan mempresentasikan 2
Distribusidan kemampuan menjawab 2
Kecepatan respon menjawab 2
Ketepatan waktu 2
Sikap dalam diskusi 2
TOTAL NILAI

No Nama Mahasiswa Bandar Lampung, ..............................


1. Erwin Pembimbing/Penilai,
2. Cindy rizka julita
3. Meilany susanti
4. Seflinda
5. Ami umaka
6. Dini salsahbila (..............................................................)
7. Inka sonya fitri

POLTEKKES TANJUNGKARANG PRODI D.III KEPERAWATAN


Kampus:Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580

===========================================================
DAFTAR PENILAIAN SIKAP
Kelompok :6
Nama Mahasiswa : Cindy rizka julita
Tingkat//Semester/Kelas : 2/4/regular 3
Tempat Praktik : RS Abdul Moeloek

No Aspek Yang Dinilai NIM Bobot Nilai


1 Disiplin 25
2 Kerjasama 15
3 Keaktifan 25
4 Penampilan 15
5 Sikap menghargai 20
Total Nilai

Bandar Lampung, .....................................................


Pembimbing,

(...................................................................)
NIP. ........................................................

POLTEKKES TANJUNGKARANGPRODI D.III KEPERAWATAN


Kampus:Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580

===================================================================
REKAPITULASI NILAI PRAKTIK KLINIK

Mata Kuliah : Praktik Klinik Promosi Kesehatan Ruangan : ..........................


Kode Mata Kuliah : WT.3.B.4.07 Tingkat/Kelas : ..........................
Bobot : 1 Sks
Rumusan LP Promkes Promkes Laporan
No Nama Mahasiswa NIM Kebutuhan Individu/ Kelompok Hasil Prentas
Promkes Keluarga Klien Promkes Semina
15% 10% 15% 20% 15% 15%
1. Erwin 181440114
3
2. Cindy rizka julita 181440114
4
3. Meilani susanti 181440114
5
4. Seflinda 181440114
6
5. Ami umaka 181440114
7
6. Dini salsahbila 181440114
8
7. Inka sonya fitri 181440114
9
Mengetahui Bandar Lampung, ........
Ka. Prodi D.III Keperawatan Tanjungkarang Pembim

Ns. Musiana, S.Kp.,M.Kes (..................................


NIP. ................................................ NIP..............................
POLTEKKES TANJUNGKARANGPRODI D.III KEPERAWATAN
Kampus:Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 703580

DAFTAR HADIR DOSEN

Kelompok :6
Tingkat//Semester/Kelas : 2/4/regular 3
Tempat Praktik : RS Abdul Moeloek

No Nama Mahasiswa NIP Tanggal

1 Erwin 1814401143
2 Cindy rizka julita 1814401144
3 Meilany susanti 1814401145
4 Seflinda 1814401146
5 Ami umaka 1814401147
6 Dini salsahbila 1814401148
7 Inka sonya fitri 1814401149
Paraf pembimbing

Bandar Lampung, .....................................................


Ka. Prodi D III Keperawatan Tanjungkarang,

(Ns. Musiana, S.Kp.,M.Kes)


NIP. ………………………..

Anda mungkin juga menyukai