Anda di halaman 1dari 12

Kebudayaan di Jerman

Tradisi

Pujangga, komponis dan filsuf Jerman seperti Goethe, Schiller, Bach, Beethoven, Kant dan
Hegel telah membentuk citra dari era budaya masing-masing. Kedudukan tinggi mereka diakui
di seluruh dunia

Federalisme di bidang budaya

Berkat struktur Jerman sebagai negara federal dan adanya kewenangan negara bagian di bidang
kebudayaan terdapat aneka ragam institusi seni-budaya serta kehidupan budaya yang kaya di
seluruh negeri. Khususnya ibu kota Berlin memiliki jumlah atraksi yang besar dengan tiga
gedung opera, 120 museum, lebih dari 50 teater, dan lingkungan pencipta seni rupa yang penuh
gairah dan yang menarik juga bagi perupa muda dari luar negeri

Institusi budaya

6.200 museum (di antaranya 630 museum seni rupa), 820 gedung pertunjukan teater (termasuk
teater musik dan gedung opera), 130 orkes profesional, 8.800 perpustakaan

Festival

Festival Richard Wagner di Bayreuth, Bachfest di Leipzig, Jumpa Teater dan Festival Film
Internasional (Berlinale) di Berlin, Rock am Ring

Buku

94.300 buku terbitan baru atau edisi ulang per tahun

Warisan Dunia UNESCO

Di Jerman terdapat 33 cagar budaya dan cagar alam yang di- nyatakan oleh UNESCO sebagai
Warisan Budaya Dunia
Orang Jerman itu ..
Gallery
Posted on June 24, 2013

Belakang ini saya malas sekali nulis, dua judul per minggu itu sudah maksimal.
Tema-tema berkebun banyak bersliweran di pikiran, cuma kalau ngomongin soal
kebun terus nanti penggemar blog saya ini malah bosan ga ya? . Maunya sih
diselingi sekali cerita berkebun, berikutnya cerita keseharian di Jerman. Itu maunya
saya prakteknya sering ga jalan tuh hehe. Saya suka sekali blogwalking (BW), tiap
hari pasti BW deh, keasyikan BW blog sendiri ditelantarkan.

Oke sekarang kembali ke judul. Sahabat blogger, kita ngomongin orang Jerman yuk.
Saya kan sudah 2 tahun menetap di Jerman, lama-lama sedikit tahu lah typisch
deutsch, bagaimana sifat orang Jerman, ya paling gampangnya sifat suami sendiri.
Tidak tahu sebaiknya urutannya bagaimana, jadi random saja ya, tulis berdasarkan
yang terlintas di pikiran saya saat ini .

Orang Jerman itu:


1. Sangat amat tepat waktu. Kalau kamu punya janji misal rapat atau ke dokter atau
bertamu harus tepat waktu. “Man muss pünktlich sein!”. Tidak boleh datang
terlambat, tidak boleh juga datang terlalu awal. Misal kamu diundang ke acara orang
Jerman, katakanlah ulang tahun atau pernikahan, sebaiknya datang tepat waktu.
Jangan juga datang terlalu awal (pamali) karena mungkin si tuan rumah belum selesai
dengan persiapan acaranya. Kalau misalkan kamu akan datang telat, sebaiknya
informasikan atau telp ybs (yang bersangkutan). Jadwal alat transportasi juga tepat
waktu! Pesawat, kereta, bus dll, yang biasa lelet harus bisa menyesuaikan diri kalau
mau tinggal di Jerman.

Tahukah kamu kalau di salah satu buku traveling mengenai Indonesia ditulis salah
satu sifat orang Indonesia itu „jam karet“ itu buku bahasa Jerman. Waktu pertama kali
baca agak sebel, apalagi dulu si Frank sering ngatain saya „jam karet“. Lama-lama sih
kebal. Sekarang saya jadi „orang  yang tepat waktu“ ya harus menyesuaikan dengan
pola hidup disini toh. Ternyata nungguin orang yang „jam karet“ bikin kesel juga yaa
.

2. Orang Jerman cenderung tinggi, lebih dari 6-kaki (180 an cm bahkan lebih), banyak
memiliki mata biru, rambut pirang bisa sampai agak coklat, kulitnya putih. Tinggi
badan saya hanya sebahunya Frank, itu kalau pakai High Heels , maklum saya
semeter kotor (*istilahnya orang Batak).
Nah karena kulitnya yang putih mereka senang mandi matahari, panas sedikit aja
langsung berjemur. Jangan cari klinik untuk pemutihan kulit di Jerman, setahu saya
tidak ada dan bakalan tidak laku deh. Klinik untuk menggelapkan kulit sangat laku
disini, namanya solarium atau Sonnenstudio. Info lain mengenai menggelapkan kulit
baca di wiki.

Mereka bangga sekali loh kalau kulitnya jadi gelap, sedangkan saya ogah banget ya
kulit jadi gelap. Siapa yang setuju dengan slogan „white is beautiful?“ angkat tangan
tinggi bersama saya . Slogan tersebut tidak berlaku disini, buat mereka „black is
beautiful“. Itu kenapa Frank memilih saya, karena kulit saya gelap, dan itu kenapa
saya memilih Frank karena dia putih cocok kan? .

Di Indonesia saya selalu berpayung ketika panas, disini maluu, maunya sih putusin
urat malu deh . Jadi kalau panas sekali dan mau keluar rumah, ya pakai lengan
panjang, celana panjang dan bertopi. Orang Jermannya yang wanita asik ber hot pants
ria, mereka pasti mengira saya orang aneh .

   

3. Kopi, bir dan rokok. Ya ketiganya tidak bisa dipisahkan dari orang Jerman. Dalam
sehari bisa loh minum lebih dari 5 cangkir kopi dan berbotol-botol bir. Setiap rumah
tangga pasti ada mesin pembuat kopi dirumah mereka, saya saja punya dua *pamer.
Berhubung Frank tidak merokok saya tidak tahu dalam sehari berapa banyak rokok
diisap orang-orang disini. Jangan heran, kalau di jalan-jalan melihat remaja hingga
orang-orang tua merokok. Pria dan wanita sama saja banyak yang aktif merokok sejak
masa mudanya. Bagusnya di sini adalah ditempat umum tidak ada orang yang
merokok!. Nyaman sekali kalau naik bus & kereta tidak ada asap rokok .
 Rokok hanya boleh dibeli bagi mereka yang berusia min. 18 tahun. Kalau mau
beli rokok kasir akan minta ktp untuk tahu usia Anda. Mau beli rokok di mesin
otomatis penjual rokok  di jalan-jalan, harus masukkin ktp jadi ketahuan umur
pembeli. Banyak juga yang nyolong-nyolong beli alias minta teman yang cukup
umur untuk beli rokoknya.
 Minuman beralkohol, sama seperti rokok. Boleh beli kalau kamu min. 18
tahun. Teman wanita saya dong, mungkin karena dianggap masih imut-imut,
dimintain ktp, padahal usia dia sudah 30 tahun .  Di wilayah Baden-
Württemberg  termasuk tempat tinggal saya ada aturan untuk minuman
beralkohol, hanya boleh dijual paling lambat hingga jam 10 malam. Pernah loh
Frank mau beli bir, eh disamperin petugas supermarket, tidak boleh beli sudah
lewat jam 10 malam!. Salah satu alasannya supaya para remaja-remaja yang
rajin dugem tidak bikin onar karena mengkonsumsi alkohol.

Keluarganya Frank kalau merokok akan jauh dari saya, lucky me . Saya kalau
minum beralkohol ya sesekali saja, kalau ada acara-acara keluarga, atau ketika musim
dingin untuk menghalau hawa dingin yang rasanya menusuk sampai ke tulang.

Salah satu merek Bir Jerman

4. Jangan datang kalau tidak bikin janji. Ya kita tidak bisa seenaknya langsung
bertamu ke rumah teman dan keluarga tanpa buat janji sebelumnya. Begitu pula kalau
ke kantor-kantor misal untuk mengurus surat-surat. Sampai mau buka rekening bank
saja harus buat janji dulu.

5. Semua harus sesuai prosedur tertulis. Istilahnya textbook banget. Misal mau
mengurus surat-surat itu jumlah kertasnya yang harus disertakan banyak banget. Saya
mau mengurus ijasah saya supaya diakui di Jerman. Nah saya bawa dari Indonesia
hanya ijasah kuliah, dengan pikiran hanya ijasah yang terakhir diperlukan, ternyata
saudara-saudara mereka minta ijasah dari SD hingga ijasah terakhir kuliah, minta
mamaku segara kirim deh .

6. Menyapa. Halo dan tschuß, ya itu dua sapaan yang khas disini. Misal berpapasan di
lift saling menyapa. Untuk sapaan antar keluarga, teman atau yang sudah kita kenal
bilang Halo. Bertemu orang asing misalnya bilang selamat siang (Guten Tag atau
Grüß Gott). Jangan bilang „halo“ ke orang asing nanti dikira siapa elo! , tapi kalau
ke kantor pos sih petugasnya selalu bilang halo, ya mungkin supaya akrab atau karena
kita kan sering ke kantor pos jadi sudah saling kenal petugasnya.

Saya kadang bingung kalau ke supermarket kasirnya bilang halo ke bule, giliran ke
saya bilang Guten Tag, mau naik bus juga begitu. Ah ini nanti saya bahas di bagian
diskriminasi saja ya .

Nah buat saya kadang masih aneh saja, ketemu orang di jalan, saling menyapa, ga
saling kenal loh! Frank paling rajin nih bilang Guten Tag, apakah di balas dengan
yang ditegur?, kalau tidak dibalas ketahuan tuh mereka bukan orang Jerman hehe.
Frank bilang kalau bertemu dijalan dan saling kontak mata kudu menyapa atau paling
tidak tersenyum.

7. Bersihkan hidung tidak pakai permisi. Biar kata lagi makan bersama, ya mereka
santai saja bersihkan hidung (*maaf ingus) slorrrtt. Jadi ingat salah satu bapak di
Indonesia, ketika ibadah gereja berlangsung, suasana hening, tiba-tiba terdengar
slorrtt, itu bukan cuma sekali, dan saya tidak habis pikir mengapa istrinya tidak
menegor. *bapak tersebut orang Indonesia.

8. Taat aturan lalulintas. Di jalan raya (kota) jam 10 malam lampu lalu lintas akan
otomatis mati, yang nyetir lurus boleh langsung, yang mau belok kanan atau kiri harus
berhenti beberapa detik nengok kanan kiri untuk kasih jalan duluan yang lurus. Aturan
ini juga berlaku di jalan yang tidak ada lampu lalu lintas.

Harus taat aturan lalu lintas, termasuk mematuhi batas kecepatan kendaraan. Kamera-
kamera tersembunyi ada di jalan-jalan, kalau melanggar dan terpotret, maka surat
tilang akan dikirim kerumah dan bayar melalui bank transfer.
9. Bilang „Terima kasih (Vielen dank atau Danke)“. Ini juga khas Jerman *menurut
saya. Setelah mendapatkan sesuatu, baik barang atau jasa selalu bilang „terima kasih“.
Di supermarket, kantor-kantor, restoran, toko-toko, dijalan juga misal dikasih lewat
duluan, antar anggota keluarga juga bilang terima kasih. Frank juga rajin bilang terima
kasih setiap kali saya masak. Apakah kamu juga bilang terima kasih ke pasangamu
setelah bersantap? Atau itu ya kewajiban istri toh buat masak .

Sebenarnya masih banyak yang mau di kasih tahu, bersambung saja ya supaya tidak
bosan .

Apakah kamu mengenal orang Jerman?. Bagaimana khas orang Jerman menurutmu?.
Share yuk supaya bisa saya tambahkan untuk postingan berikutnya bagian 2

Ii
Sahabat pencinta blog pursuingmydreams.com selamat hari sabtu ya. Mau berakhir
pekan kemana nih? . Saya mau melanjutkan membahas mengenai orang Jerman.
Temanya sedikit diubah, bukan mengenai orang Jermannya langsung, namun
bagaimana kehidupan di Jerman:

1.  Asuransi kesehatan wajib HARUS punya, karena biaya rumah sakit mahal sekali.
2. Pensiun untuk pria 67 tahun dan wanita 65 tahun.
3. Kalau bertemu orang salam tangan saja, tidak perlu cium pipi.
4.  Anak-anak tidak boleh muncul di panggung (TV) setelah jam 10 malam. Kalau
remaja dibawah 18 tahun ikut kontes musik, lewat jam 10 malam tidak boleh naik
panggung lagi, jadi hanya duduk dibangku penonton.
5.  Sejak bayi lahir hingga si anak kuliah akan dapat uang anak dari negara
(kindergeld) nilainya 180 EUR/bulan (sekitar Rp.2.300.000). *revisi, info dari mbak
Kayka. Untuk anak ke 2 dan ke 3 dapat uangnya lebih banyak. (Biar dapat duit buat
anak, tetap aja orang Jerman banyak yang ga mau punya anak tuh.)

6. Tidak boleh memukul anak. Si anak bisa melaporkan orangtuanya ke polisi dengan
alasan kekerasan terhadap anak.
7. Tidak boleh memaksa anak supaya cepat bisa membaca. Menurut gurunya jika
waktunya tepat si anak akan bisa sendiri.
8. Anak-anak tidak boleh main sendirian di taman, orang tua atau pengasuh harus
selalu ada di dekatnya.
9. Kalau punya mobil wajib punya juga asuransi mobil. Polisi bisa menilang  kamu
jika mobil tidak punya asuransi.
10. Bersepeda juga diajarkan disekolah. Guru atau polisi setempat yang mengajar
anak-anak di lapangan atau jalan raya (jalanan akan ditutup selama pelajaran).
Ceritanya disini.

Belajar Bersepeda di jalanan

11. Di Jerman, perusahaan berkewajiban memperkerjakan orang cacat, paling sedikit


5%, jika mengelak maka siap-siap kena denda. Sepenggal kisahnya disini.
12. Air keran di rumah-rumah bisa langsung diminum
13. Wine sebagai hadiah atau tentengan bertamu. Ya ini khas Jerman banget. Ada
yang ultah, bertamu, hari raya dll buat tuan rumah kita kasih wine. Dirumah saya nih
jadi ada berbotol-botol wine. Kalau bertamu lagi ya bawa yang dirumah saja. Asal
ingat saja kita dapat winenya dari siapa, jangan sampai wine yang sama kembali ke
pemberinya kan malu-maluin tuh hehe .
Wine sebagai Tentengan bertamu Khas Jerman banget, typisch deutsch

14. Ke sesama langsung pagi nama, tidak peduli tua muda, kecuali kalau resmi ke
kantor-kantor baru panggil Frau (wanita)  atau Herr (pria).
15. Memberi dan menerima sesuatu sah-sah saja dengan tangan kiri.

16. Waktu tenang (Ruhezeit) jam 1 hingga jam 3 sore. Jam 10 malam hingga jam 6
pagi.  Hari Minggu dan tanggal merah juga adalah waktu tenang, jadi tidak boleh
bikin gaduh.
17. Kalau latihan alat musik di rumah, misal main drum, saxophone dll maksimal
hanya boleh 1 jam. Kalau mau puas bermain bikin kamar kedap suara. Kalau bikin
bising tetangga merasa terganggu si tetangga bisa lapor polisi.
18. Hari kerja kantor-kantor Senin hingga Jumat. Sabtu toko-toko kecil buka setengah
hari  (hingga jam 12 atau jam 1 siang). Hari Minggu semua toko-toko, supermarket,
termasuk pusat perbelanjaan tutup. Alasannya supaya pekerjanya juga bisa berkumpul
dengan keluarga mereka. Jika ada yang bekerja di hari libur atau sabtu minggu (misal
di layanan kesehatan, seperti rumah sakit)  maka gajinya lebih besar dari hari biasa.
19. Bikin SIM di Jerman biayannya sekitar 2.000 Euro (sekitar Rp.25.800.000 *kurs
Rp.12.900). Tidak ada calo SIM disini hehe . Kalau test nyetirnya gagal terus ya
tambah mahal biaya kursusnya.
20. Punya radio atau hp saja harus bayar pajak 5,75 EUR/bulan. Punya ketiganya
radio, hp & televisi pajaknya 17,98 EUR/bulan. Kalau kamu tinggal sendirian ya
bayar sendirian tapi untuk keluarga satu rumah bayar cukup sekali hitungan satu orang
saja. Bayar melalui Bank transfer.

Dokter
Tulisan ini sudah lama saya simpan dan harus mengumpulkan data-data yang valid dulu ketika
harus mempublikasikannya di blog. Beberapa pernyataan di tulisan ini didapat dari banyak
sumber di internet, diskusi dengan teman dan hasil membaca karena penasaran. Jerman memang
sebuah negara sangat unik dan kadang lebih berpihak kepada student. Bukan saja dalam soal
Tuition Fee atau uang semester yang dipukul rata bagi semua orang. Tak peduli apakah orang
Jerman, masyarakat EU atau Non-EU pemegang paspor garuda seperti saya. Oleh karena itulah
saya berada disini. Kuliah di Jerman memang masih tergolong sangat murah untuk ukuran
negara eropa barat.

Sebelum mulai membaca tulisan saya lebih lanjut saya sarankan membaca ini dulu
http://www.study-in.de/en/community/chat/–15755#2 . Jika anda tidak mengerti secara
keseluruhan dan memahami FAQ singkat ini, jelas anda harus belajar ekstra super keras untuk
masuk dan kuliah kedokteran di Jerman.

Dalam hal finansial, kuliah di Jerman sedikit lebih masuk akal bagi orang Indonesia. Atas alasan
inilah banyak student dari Indonesia tak terkecuali saya yang ingin kuliah mulai dari tahap
bachelor, master sampai PhD di Jerman. Memang biaya hidup secara kseluruhan di Jerman
sedikit lebih murah dibanding negara Eropa barat lainnya.

Saya pernah menerima email dari beberapa anak SMA yang ingin melanjutkan studi mereka di
Jerman. Rata-rata mereka masih awam soal informasi tentang kuliah di Jerman. Bahkan
cenderung mendapat informasi yang hanya dari mulut ke mulut dan tidak jelas. Salah satu
informasi yang sangat sulit didapatkan bagi mereka adalah soal kuliah Kedokteran di Jerman.
Oleh karena itu tulisan ini lebih ditujukan kepada anak-anak Indonesia yang ingin melanjutkan
studi mereka di bidang kedokteran di Jerman.

Kedokteran di Jerman memang tidak mengenal sistem Bachelor atau Master. Jerman memiliki
sistem Staatexamens yang diselesaikan dalam jangka waktu minimal 6 tahun (12 semester) dan
ini setera dengan madter degree secara Internasional. Khusus untuk Human Medicine, dalam
realitanya bisa mencapai 7-8 tahun untuk menyelesaikannya, kalau tidak putus asa ditengah
jalan. Memulai kuliah di Jerman itu gampang, menyelesaikannya yang terkadang butuh
semangat ekstra. Disamping jumlah kursi yang disedikan terbatas di Univ dan juga kita harus
bersaing dengan student Jerman, student EU dan terakhir non-EU atau negara bukan anggota Uni
Eropa. Masing-masing kampus mempunyai jatah tersendiri untuk wilayah tiap-tiap negara. Cara
terbaik adalah mendaftar dikampus mana yang belum ada orang Indonesianya atau asia tenggara
yang juga mau mengambil Human Medicine . Perkuliahan yang sangat padat tidak
memungkinkan kita mencari kerja sebagai student ketika kuliah di medicine di Jerman. Dan
sayangnya modal semangat yang membara saja tidak cukup. Harus realistis antara keuangan,
kemampuan bahasa dan motivasi serta semangat belajar. Saya ulangi bahwa kerja sampingan
ketika kuliah di medicine di Jerman sangat-sangat sulit. Anda harus mendapat support penuh
dalam masalah finansial, apakah dari keluarga atau beasiswa.  Jerman tidak menawarkan
beasiswa untuk tingkat Bachelor atau Staatexament. Jalan satu-satunya yaitu biaya sendiri atau
beasiswa dari Indonesia.

Beberapa teman main bola saya anak-anak Palestina umumnya kuliah di Human Medicine di
Univ Duisburg Essen. Dan mereka bilang kuliah medicine di Jerman susah sekali. Faktor bahasa
bagi mereka tidak ada masalah, karena merek besar dan lahir disini. Oleh karena itu saya ingin
mengatakan bahwa untuk masuk kedokteran di Jerman harus lulus DSH atau TesDAF dengan
hasil yang sangat baik, alias kalau bicara dalam bahasa Jerman, tidak perlu roaming lagi
beberapa detik. Masalah Numerus Clausus juga sangat penting, Kalau tidak salah untuk masuk
Human medicine di Jerman nilai akhir Studienkollegnya harus 1,xxxx (satu koma sekian sekian).
Dan nilai Ujian akhir SMA  di Indonesia juga harus rata-rata diatas 8.00.

Untuk masuk kedokteran di Jerman. Setiap anak Indonesia harus mengikuti Studienkolleg dulu,
karena untuk sampai ke perguruan tinggi di Jerman butuh 13 tahun sedangkan di Indonesia
hanya sampai 12 tahun. Untuk lulus studienkolleg butuh 1 tahun dan harus mengambil
Studienkolleg Kurs-M. Studienkolleg ada dua versi, bisa Studienkolleg di Indonesia atau
Studienkolleg di Jerman. Keduannya juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Daftar Studienkolleg yang menyediakan M-Kurs adalah (STK FU Berlin, STK Uni Frankfurt,
STK Uni Greifswald, STK Uni Halle, STK Uni Hamburg, STK Uni Hannover, STK Uni
Heidelberg, STK Uni Kassel, STK Uni Leipzig, STK Uni Mainz, STK Mittelhessen, STK Uni
München, STK Nordhausen, STK Uni Saarbrücken). M-Kurs merupakan jenjang untuk
mengambil jurusan Medizine, Farmasi dan Biologi di Univ atau FH di Jerman.

Disamping M-Kurs, Kurs seperti T, W, G dan S yang juga ditawarkan bisa dilihat di website
Studienkolleg dan listing Kurs. Beberapa pertanyaan juga pernah mampir tentang syarat detail
untuk kuliah kedokteran di Jerman. Untuk masuk kedokteran di Jerman tidak ada tes khusus
yang harus diikuti seperti masuk perguruan tinggi di Indonesia. Hanya butuh ijazah SMA dan
mengikuti Studienkolleg dan memiliki nilai sangat bagus ketika lulus Studienkolleg (point
1,xxxx).  Setelah satu tahun di Studienkolleg dan langsung lulus baru bisa apply human medicine
di Universitas. Kadang juga harus menunggu beberapa bulan sebelum terdaftar di Universitas,
hal ini terjadi karena tidak tepatnya waktu lulus studienkolleg dan deadline applikasi pendaftaran
di Univ. Akibatnya ada masa tunggu lebih kurang satu semester untuk bisa masuk di semester
berikutnya. Jika tidak lulus mendaftar di Human Medizine pertama kali, itu wajar. Orang Jerman
sendiri memahami itu. Beberapa orang yang benar-benar mau kuliah di Human Medizine
mensiasati untuk kuliah di jurusan yang lain seperti Biologi, Biotechnologi atau Farmasi sebelum
mereka apply lagi untuk masuk di Human Medicine. Seperti yang sudah saya bilang tadi bahwa
memiliki nilai yang sangat bagus semakin memperbesar peluang  untuk diterima. Jangan
menanyakan Univ apa yang bagus untuk kedokteran di Jerman. Semua Univ yang memiliki
jurusan Human Medicine memiliki standar tinggi. Yang penting masuk dan lulus studienkolleg
dulu dengan nilai sangat bagus.

Beberapa Univ di Jerman mengharuskan calon student mendaftar lewat Uni Assist. Semacam
service dan bantuan untuk Internasional Student dan pihak Univ menyerahkan sepenuhnya
urusan proses applikasi. Univ yang menawarkan jurusan medicine dapat dilihat di
Hochschulstart.de ini. Dan juga dapat didownload dalam bentuk file Pdf tentang Human
medicine in Germany beserta info-info yang lebih lengkap.

Applikasi yang masuk ke Univ akan direview oleh Professors. Dan tentunya mereka akan
memilih calon student yang memiliki kemauan kuat untuk belajar, memiliki sikap seperti
educated person, benar-benar tertarik di bidang medicine dan sangat memahami budaya orang-
orang disini. Hal ini menjadi sangat penting karena tidak mudah untuk open minded dan
memahami kultur yang berbeda. Ingat, nanti kita akan berurusan dengan nyawa manusia. Main-
main dengan nyawa manusia adalah dosa tanggunggannya. Language is really the key to
conquered a person. Begitulah kata-kata orang bijak. Bahasa menjadi sesuatu yang sangat
penting dalam suksesnya perkuliahan dan kehidupan di Jerman. Walaupun Jerman adalah bangsa
multikultur tetapi kehidupan sehari-hari mereka tetap berdasarkan nilai rohani Kristen dan disini
tidak menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan.

xxxxx

Mendaftar di jurusan Medicine…

Setelah lulus studienkolleg, student harus apply sendiri dengan mengirimkan applikasi langsung
ke Univ atau melalui Uni Assist,yang bertugas membantu Univ dalam proses applikasi. Jauh-
jauh hari sebelumnya harus sudah menentukan mau kuliah di kota mana dan Univ apa. Untuk
biaya hidup di Jerman mungkin semua sudah tahu karena sudah 1 tahun tinggal di Jerman.
Tinggal menyesuaikan apakah masih harus membayar uang kuliah di Univ tersebut. Jangan
segan-segan mengirim email ke International Office Univ untuk menanyakan tentang syarat-
syarat dan  proses yang benar sebuah applikasi. Hal ini menjadi krusial karena sebagian orang
Indonesia lebih suka bertanya dari pada membaca papan penunjuk arah yang sudah jelas arah
dan jaraknya. Bertanya ke International Office akan mendapatkan jawaban yang tepat dari pada
bertanya kepada orang yang belum memahami hal-hal tersebut dan prosesnya. Perhatikan apakah
mereka meminta DSH atau Test DAF sebagai syarat bahasa Jermannya.

Anak-anak Indonesia yang masih berada di luar Jerman umumnya bermimpi ingin masuk Univ
yang paling bonafid, paling wah, atau kalau bisa seperti TUM (TU Muenchen) sekalian. Univ di
Jerman tidak sama dengan Univ di Amerika yang beda kualitasnya bisa selangit. Jangan
terpengaruh oleh nama besar Univ. Nanti ketika di Jerman akan tahu sendiri kemampuan kita
dimana posisinya. Univ di Jerman memiliki kualitas yang setara satu sama lain. Tidak ada yang
terlalu superior atau Univ kelas toko yang kualitasnya bisa saja lebih redah dari Univ di
Indonesia. Ingat di Jerman ada 32 kampus yang menawarkan jurusan Human Medicine.
Semuanya high standar dan memiliki Uni Klinikum atau Rumah Sakit sendiri. Sebagai contoh
Medizine di Univ Duisburg Essen, di kota Essen. Daftar Univ yang menwarkan jurusan Human
Medizine daoat dilihat diwebsite Medizinischer Fakultaetentag dan di Uni Klinika. Jika ingin
mengambil menjadi psikiater di Jerman, kita harus menyelesaikan dulu kuliah human medizine
selama 12 semester termasuk  2 semester praktek dan training di sebuah rumah sakit atau klinik.
Psikiatri kemudian dapat diambil lagi melalui jenjang post graduate dengan menambah masa
studi empat tahun lagi termasuk satu tahun di bidang neurologi. Kelihatannya begitu menarik
menjadi psikiater walaupun butuh 10 tahun untuk menyelesaikan semua proses diatas kertas.
Pada kenyataanya lebih dari itu .

Ketika telah kuliah di kedokteran Jerman, maka tahun pertama dan kedua akan mendapat mata
kuliah dasar medicine seperti biologi, anatomi, histopatologi, kimia, fisika dan lain-lain.
Memasuki tahun ketiga dan seterusnya akan mendalami tentang medical dan training seperti
internal medicine, bedah dan ENT.
Jadwal kuliah Medicine Uni Duisburg Essen semester 1

Sayangnya jika lulusan kedokteran umum di Jerman, berarti harus siap berkarir di Jerman, bukan
di Indonesia. Karena topik dasar pembelajaran pada tahap dokter umum sangat berbeda antara
Indonesia dan Jerman. Di Indonesia mempelajari penyakit yang ada di daerah Indonesia dan
begitu juga di Jerman. Saran saya adalah, selesaikan dulu kuliah kedoteran dan Koas di
Indonesia, setelah selesai kuliah dokter di Indonesia terserah apakah mau ambil Master atau PhD
di Jerman. Di Indonesia lebih menghemat waktu (di UI bisa menjadi dokter dalam 5 tahun) . Itu
merupakan salah satu pilihan paling tepat dan tak perlu membuang-buang umur di Jerman. Saya
ingatkan ini karena anak-anak baru tamat SMA belum sempurna cara berpikir mereka. Jangan
sampai suatu saat nanti menyesal. Harus dipikirkan untuk jangka 10 atau 15 tahun mendatang.

Tulisan ini tidaklah dikatakan lengkap. Kalau ada informasi yang lebih valid dari seorang atau
beberapa student Indonesia yang lagi mengenyam pendidikan kedokteran Jerman tentu saya akan
sangat senang sekali mendengar masukan dan informasi yang saya belum ketahui.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan link yang lebih luas. Saya SANGAT
menyarankan untuk membaca tulisan ini di PC atau Laptop. Semoga sukses dengan cita-citanya.

Anda mungkin juga menyukai