Anda di halaman 1dari 82

SKRIPSI

EFEKTIFITAS ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DALAM


PEMBANGUNAN KAMPUNG PERSATUAN DISTRIK MANDOBO
KABUPATERN BOVEN DIGOEL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Penulisan Skripsi Pada Jurusan Ilmu

Adminstrasi Negara Fakultas Ilmu Sisial Dan ilmu Politik

Di susun

Oleh :

YOSEPH YALUWO
NPM: 2015-632-01-004

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2019
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI 

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yoseph Yaluwo

NPM : 201563201004

Jurusan : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya buat

ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, dan bukan merupakan

pengambil alih tulisan atau pikiran orang Lain yang saya akui sebagai hasil tulisan

atau pikiran saya, kecuali yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan

dalam daftar pustaka. Jika kemudian hari diketahui dan dapat dibuktikan sebagian

atau keseluhan skripsi ini adalah hasil karya atau pemikiran orang lain, saya bersedia

menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Merauke 24 Januari 2020


Yang Menyataka

YOSEPH YALUWO
NPM : 201563201004
HALAMAN PERSETUJUAN

EFEKTIVITAS ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DALAM

PEMBANGUNAN KAMPUNG PERSATUAN DISTRIK MANDOBO

KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Nama : Yoseph Yaluo

NPM : 201563201004

JURUSAN : Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui,

Pembibing 1

VINSENCO R SERANO, S. Sos., MPA

NIDN : 0010117610

Mengetahui dan Mengesahkan

Dekan, Ketua Jurusan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ilmu Administrasi Negara

Dr. Fitriani, S.Kom.,M.si Hesty Tambajong, S.Sos.,M.si


NIP : 197808312001122001 NDN : 0015048005
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Hidup satu kali, mati satu kali, kesempatan satu kali, jangan jadikan hidupmu bermnfaat

bagi orang lain dan hanya satu kali, takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan dan

carilah keselamatan sebab hidup ini hanya sementara dan segalah yang kita miliki hanyalah

Tuhan punya segalaNYA di awali dengan berdoa, bekerja dan mencari pengetahuan

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

1. Kepada orang tua tercinta, keluarga besar marga yaluwo yang selalu mengirim doa

kesuksesan, cinta dan kasih sayangnya.

2. Kepada teman teman yang telah memberi semangat dalam menempuh di bangku

kuliah dan memberikan motifasi

3. Almamaterku tercinta universitas musamus.


ABSTRAK
YOSEPH YALUWO, 2019 NPM : ( 201563201004 ), Evektifitas Alokasi Dana Kampung
(ADK) dalam Pembangunan Kampung Persatu Distrik Mandobo Kabupten Boven Digoel
Dibimbing Oleh Vinsenco R. Serano.
Tujan penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Efektivitas Pengelolaan Alokasi Dana
Kampung (ADK) dalam Pembangunan Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten
Boven Digoel. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Penelitian Kualitatif dengan
pendekatan analisis secara deskriptif. Teknik analisis menggunakan 4 komponen analisis
yaitu: pengumpulan Data, Redukasi Data, Penyajian Data, Dan penarikan kesimpulan. Untuk
mendapatkan data penelitian, peneliti mewawancarai 9 0rang sebagai informan penelitian.
Indikator yang ditetapkan adalah lima efektivitas alokasi dana kampung dalam pembangunan
yaitu: produksi, kualitas, efisiensi flesibelitas dan kepuasan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa Efektivitas Alokasi Dana Kampung (ADK) Dalam Pembangunan Kampung
Pertastuan Distrik mandobo Kabupaten Boven Digoel tidak berjalan baik karena sistem
pengelolaan Alokasi Dana Kampung Masih kurang dalam penggunaan Dana Kampung.
Untuk indikator Efektivitas Alokasi Dana kampung dalam Pembangunan sudah berjalan baik
namun masih banyak yang kekurangan dalam pelayanan penggunaan anggaran yang di kelola
oleh pemerintah kampung.

Kata Kunci: Efektivitas, Pengelolaan Alokasi Dana Kampung Dalam Pembanguan.


KATA PENGANTAR

Pada tempatnya yang pertama dan utama di hati ini, penulis panjatkan puji dan

rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan berkat dan rahmat dan

kasih karunian penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul: “

EFEKTIFITAS ALOKASI DANA KAMPUNG ( ADK ) DALAM PEMBANGUNAN

KAMPUNG PERSATUAN DISTRIK MANDOBO KABUPATEN BOVEN

DIGOEL”. Kelancaran proses penulisan skripsi ini berkat dan bimbingan, arahan, dan

petunjuk serta kerja sama dari berbagai pihak.

Ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya penulis

sampaikan pula kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Philipus Betaubun ST, MT Selaku Rektor Univesitas Musamus Merauke .

2. Dr. Ftriani S.Kom, M.si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

3. Dr. Alexander P. Tjilen., SE. M.si Selsaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik dan juga penguji 1

4. Vinsenco, R Serano S.sos., MPA Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan masukan, saran dan kesabaran dalam proses punyusunan prosposal dan

skripsi.

5. Hesty Tambajong, S.sos, M.si Selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrai Negara.

6. Hubertus Oja., S.sos, M.si Selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi Negara.

7. Dr. Alexander P. Tjilen., SE. M.si Selaku Penguji I

8. Hubertus Oja, S.sos., M.si Selaku Penguji II

9. Apolos Betaubun, S.sos Selaku Penguji III

10. Imelda C. Laode, S,sos., M.si Selaku Penguji IV

11. Para Dosen dan staff pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah

memberikan pengarahan dan bantuan selama ini.


12. Terima kasih kepada keluarga besar marga Yaluwo yang selalu memberikan dorongan

dan nasihat yang baik kepada saya

13. Terima kasih juga kepada teman-teman yang selalu memberikan semangat dalam

studi perkuliahan

14. Kepada segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam

kesempatan terbatas ini. Muda-mudahan segala amalan mereka di terima disisi Allah

sebagai manifestasi ibadah kepada-nya Amin.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangannya. Untuk itulalah, kritik yang sifatnya mendidik, dan dukungan yang

membangun, senantiasa penulis terima guna penyempurnaan skripsi ini dan semongga

skripsi ini dapat berguna bagi kita semua.

Syalom Tuhan Memberkati


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan desa pada hakekatnya merupakan suatu proses menuju pada suatu

perubahan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Upaya nyata pemerintah telah

berhasil membentuk salah satu kebijakan peraturan tentang desa dalam bentuk

evaluasi suatu program pemerintah untuk melanjutkan kesejahtraan masrakyat melalui

program dan pengembangan pembangunan di berbagai bidang baik dari infrastruktur

sampai dengan perekonomi rakyat untuk menciptakan lapangan kerja dan

meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa melalui Alokasi Dana Desa (ADD)

berdasarkan pada kebijakan dan implementasi pemerintah untuk mengalokasikan

Dana Desa tersebut yang di keluarkan pemerintah pusat sampai dengan pemerintah

daerah untuk meningkatkan suatu pembangunan yang baik,

Adapun menurut peraturan Undang-Undang Desa No 72 tahun 2005 dan di revisi

Undang-undang No 6 tahun 2014 yang telah mengatur pada Peraturan Pemerintah

tentang desa sangat jelas pemerintah desa yang menyatakan bahwa desa adalah

masyarakat hukum.

Berdasarkan asas pemberian otonomi khusus bagi Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat, dalam Undang-Undang RI No 21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus

bagi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dengan itu suatu kebijakan pemerintah

memberikan hak sepenuhnya untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri

melalui badan pengelolaan keuangan daerah, Kabupaten Boven Digoel merupakan

salah satu Kabupaten di kawasan indonesia timur yang secara otonomi memiliki

tangunggung jawab dengan pemberian cepat dan berbagai implementasi kebijakan

dalam penggelolaan keuangan kampung untuk mengatur dan mengurus rumah


tangganya diberbagai bidang baik dari segi pembagunan infrantrustruktur maupun

ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu melalui Alokasi Dana

Kampung (ADK) dengan demikin juga efektivitas suatu program pembangunan di

Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel memiliki gejolak

pembangunan yaitu melalui mekanisme pengelolaan keuangan yang diatur secara

rincian untuk pengelolaan Alokasi Dana Kampung (ADK) dalam pembangunan

tersebut.

Dengan pengamatan dan observasi penelitian maka penulis mengambil

permasalahannya yang timbul atau yang terjadi dalam pelaksanaan pengelolaan

Keuangan Alokasi Dana Kampung (ADK) dalam Pembangunan Kampung Persatuan

Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel Sepertinya ketidakmampuan dalam

pengelolaan keuangan kampung yaitu kurang optimal karena adanya kurang displin

kerja dan kurangnya pemanfaatan Alokasi Dana Kampung tidak sesuai pada tempat

sasaran pembangunan yang diinginkan oleh masyarakat kampung persatuan melalui

pengelolah Alokasi Dana Kampung (ADK) tersebut terutama dalam hal perencanaan

penyusunan program yang tidak melibatkan masyarakat dalam perencanaan

penyusunan program kebijakan pemerintah Kampung sehingga masyarakat tidak

dapat mengeluarkan suatu aspirasi tersebut melalui musyawara kampung dengan

pelayanan yang kurang optimal pada sasaran tujuan Pembanguna Kampung Persatuan

Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel.

Berdasarkan keputusan Bupati No 7 Tahun 2017 Tentang Sistem dan Prosedur

Pengelolaan Keuangan Kampung di Lingkungan Kabupaten Boven Digoel. Adapun

besaran Alokasi Dana Kampung (ADK) yang dikelola pada kampung berdasarkan SK

Bupati tersebut adalah minimal sebasar RP, (l satu meliard rupiah sampai 2 meliard

rupiah) per tiap-tiap kampung yang bersumber dari keuangan pusat kepada kampung
dengan meningkatkan suatu kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan Anggaran

desa sesuai keputusan pemerintah dengan itu suatu pembangunan, kampung persatuan

pun memiliki hak yang sama dałam wujud perubahan dalam kesejahteraan yang harus

di tingkatkan oleh pemerintah dałam pembangunan ekonomi.

Kampung Persatuan adalah salah satu kampung yang mendiami di wilayah Kabupatcn

Boven Digoel yang merupakan bagian dari Distrik Mandobo sama halnya dengan

Kampung lainnya secara rincian Anggaran Kampung Persatuan pun tiap tahun di

berikan sebesar 1-2 (satu sampai dua Meliyard rupiah lebih)

Tahun Sumber Dana


ADD ADK
2016 47,684 T 1,183 M 1,183 M
1,703 M 1,703 M
2017 81,184 T 2,197 M 2,197 M
103,791 T 2,368 M 2,368 M
2018 111,840 T

2019

Tabel diatas merupakan anggaran pengelolaan keuangan kampung Persatuan

memiliki jumlah anggaran yang cukup besar pada setiap tahun, Namun pengelolaan

anggaran tersebut tidak pada kenyataan pembangunan yang masyarakat rasakan

pembangunan tersebut maka itu persoalan Alokasi Dana Kampung (ADK) saja, meski

telah diwajibkan untuk dianggarkan di pos APBD, namun lebih banyak daerah yang

belum melakukannya. Untuk itu, seharusnya proses transformasi kearah

pemberdayaan kampung terus dilaksanakan dan didorong semua elemen untuk

menuju Otonomi Kampung. Apabila melihat sejumlah anggaran yang diberikan

Pemerintnh pusat kepada Pemerintah Daerah dan pemerintah provinsi papua

membagikan dana kepada pemerintah kabupaten kota dan pemerintah daerah

kabupaten Boven Digoel membagikan anggaran kepada setiap kampung melalui


Alokasi Dana Kampung mencapai satu milliard sampai dua meliard rupiah per tahun

di Kampung untuk Kabupaten Boven Digoel, sesuai dengan jumlah penduduk yang

dimiliki dan juga peningkatan pembangunan maka munculah penambahan jumlah

dana yang diberikan pemerintah apakah kampung beserta elemen yang ada sudah

mampu melaksanakan pengelolaan anggaran tersebut secara baik. Hal ini mengingat

bahwa kampung melaksanakan pembangunan hanya mendapat bantuan keuangan

yang terbatas dan pengelolaannya masih sangat sentralistis Oleh satuan instansi

pemerintahan, dan Kampung Persatuan mendapatkan Alokasi Anggaran yang cukup

besar namun pengelolaan yang dilakukan secara mandiri, sehingga keraguan terhadap

kemampuan Kampung secara internal untuk mengelola alokasi dana tersebut.

Anggaran atau keuangan Kampung ini disusun dalam RPJMK atau (APBK) Anggaran

Pendapatan Belanjan Kampung setiap tahun oleh pemerintah Kampung untuk

membiayai program Pemerintah Kampung dalam melaksanakan kegiatan pemerintah

dan pemberdayaan masyarakat, sehingga pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja

dan kesempatan berusaha bagi masyarakat kampung dapat ditingkatkan.

Berdasarkan pertimbangan dan kenyataan diatas, bahwa diharapkan

mengurangin kempentingan keseluruhan Pemerintah kampung dapat mengoptimalkan

Anggaran Alokasi Dana Kampung (ADK) yang dimiliki sehingga penggunaan

Alokasi Dana Kampung (ADK) ini dapat menggerakkan roda perekonomian

kampung, maka pembangunan kampung akan semakin meningkat. Penigkatan

pembangunan di harapkan akan mengurangi dispiritas pertumbuhan antar kampung.

Berdasarkan latar belakang diatas maka judul penelitian ini yaitu:("Efektivitas Alokasi

Dana Kampung (ADK) Dalam Pembangunan Kampung Persatuan

Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel.")

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uruian latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah

pokok dalam penelitian ini Bagaimanu Evektifitas Alokasi Dana Kampung (ADK)

dalam Pembangunan Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel

C. Tujuan Peneitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

evektifitas pengelolaan Alokasi Dana Kampung (ADK) dalam pembangunan Kampung

Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel.

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini adalah

a. Dapat memperkaya konsep teori yang memperkuat perkembangan ilmu

pengetahuan tentang bagaiman pengelolaan Alokasi Dana Kampung ADK

dalam Pembangunan Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten

Boven Digoel

b. Dapat memberikan masukkan yang berarti bagi Kampung Persatuan

Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Efektivitas

Efektifitas berasal dari kata (Efektif) yang mengandung pengertian di

capainya tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas selalu berkaitan dengan hubungan

antara hasil yang di harapkan suatu tujuan pembangunan yang di capai bersama,

Efektifivas dapat di lihat dari berbagai sudut pandang efiensi dan dapat di nilai

dengan berbagai cara dan mempunyai kaitan yang dengan.

Menurut Gie (2000), efektivitas adalah keadaan atau kemampuan suatu kerja

yang dilaksanakan Oleh manusia untuk memberikan hasil guna yang diharapkan.

Sedangkan Menurut Gibson (1984) mengemukakan bahwa efektivitas adalah konteks

perilaku organisasi yang merupakan hubungan antara produksi, kualitas, evisiensi,

fleksibilitas, kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan (Haris, 2015).Menurt

Mardiasmo (2004), Efektivitas adalah ukuran keberhasilan suatu organisasi yang

berhasil untuk mencapai tujuan maka orgaisasi tersebut telah bejalan dengan efektif.

Efektivitas adalah mengungur hubungan antara hasil pungutan pajak dengan target

penerimaan pajak itu sendiri.

Suatu hal dapat di katakan efektif apabila hal tersebut sesuai dengan yang di

efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya tujuan

yang telah ditetapkan. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang

sesunggunya di capai suatu efektivitas dapat di lihat dari berbagai sudut pandang

yang dapat dinilai dengan berbagai cara dan mempunyai kaitan yang erat dengan

efisiensi.

Suatu hal dapat dikatakan efektif apabila hal tersebut sesuai dengan yang

dikehendaki. Artinya pencapaian hal yang dimaksud merupakan pencapaian tujuan


penerimaan Alokasi Dana Kampung ADK di Kampung Persatuan Distrik Mandobo

Kabupaten Boven Digoel dilakukan sesuai tindakan untuk mencapai hal tesebut.

Sehingga efektif dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian tuiuan peneriman

Dana Kampung yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu usaha atau kegiatan dapat

dikatakan efektif apabila usaha atau kegiatan tersebut telah mencapai tujuan

Menurut Robbins (1994:58-84) Menyatakan adanya empat pendekatan

kriteria keefektifan organisasi, yaitu; pendekatan pencapaian tujuan, pendekatan

sistem, pendekatan konstitusi-strategis, dan pendekatan nilai-nilai bersaing.

1. Pendekatan pencapaian tujuan

Menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus di nilai

sehubungan dengan pencapaian tujuan (ends) ketimbangan caranya

(means). Pendekatan ini mengansumsikan bahwa organisasi adalah

kesatuan yang dibuat dengan sengaja- rasional, dan mencari tujuan yang

berhasil bisa menjadi ukuran yang tempat tentang keefektifan.

2. Pendekatan system

Menjelaskan bahwa keefektifan sebuah organisasi juga harus di nilai

berdasarkan kemampuannya untuk memperoleh masukan memproses

masukan tersebut, menyalurkan kekeluarannya, dan mempertahankan

stabilitas dan keseimbangan.

3. Pendekatan konstituensi-strategis

Menjelaskan bahwa organisasi dikatakn efektif apabila dapat memenuhi

tuntutan dari konstituensi yang terdapat di dalam lingkungan organisas

tersebut yaitu konstituensi yang menjadi pendukung kelanjutan eksistensi

organisasi tersebut.
Perkembangan paradigma baru dalam Administrmsi publik, yaitu

pembaruan sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental guna

menciptakan peningkatun dramatis dalam efektivitns, clisieruqi. dan

kemampun mereka untuk menjadikan inovasi. Pembarunn tidak hanya

memperbaiki efektivitas saat ini, tetapi pembaharuan menciptakan

organisasi-organisasi yang mampu memperbaiki efektivitasnya di masa

mendatang, pada saat lingkungan mereka berubah.

Pengukuran suatu efektivitas bukanlah hal yang sederhanan, karena sulit

sekali memerinci apa yang di maksud dengan konsep-konsep efektivitas itu sendiri,

sehingga pengertian efektivitas organisasi mempunyai arti yang berbeda bagi setiap

orang, bergantung pada kerangka acuan yang di pakainya.

B. Konsep Alokasi Dana Kampung (ADK)

Pemerintah Kampung adalah sebuah organisasi yang bergerak di tingkat

daerah terendah Namun semua perubahan ekonomi yang dikelolah Oleh lembaga

pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung bedasarkan

Peraturan Menteri dalam Negeri No 113 tahun 2017 tentang pendoman

pengengelolaaan keuangan Desa sesuai dengan Amanat Undang-Undang Dasar 1945,

Pemerintah daerah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan

menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi kepada daerah di

arahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan melalui peningkatan

pelayanan public, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat dalam pembagunan di

segalah bidamg.

Menurut keputusan Menteri No, 114 2014 pada pasal 4 (l), (2), juga di sebutkan

bahwa Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam

pembangunan adalah sebagian berikut Pasal:


1. Pengelolaan ADD merupakan bagian yang terpisahkan dari

pengelolaan Keuangan Desa yang di tunngkan dalarn peraturan Desa

tentang APBDesa.

2. Pengelolaan sebagamana di maksud pada ayat (l) harus di rencanakan

di laksanakan di awasi dan di evaluasi secara terbuka dengan

melibatkan seluruh unsur masyarakat desa dengan musyawara.

3. Pengelolaan keuangan sebagaimana dimaksud ayat (2) harus

mengunakan prinsip hemat, terarah, mempunyai dampak pada

masyarakat terukur dan terkendali.

4. Pengelolaan keuangan sebagaiman dimaksud ayat (3) harus dapat di

pertangungg jawabkan dan dilaksanakan sesuai dengan kententuan

peraturan perudang-undangan yang belaku.

5. Pelaksanaan Kegiatan yang mendukung peningkatan ekonomi

masyarakat beradarkan kebutuhan masayarakat desa.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kelancaran pengelolaan dan

pengunaan Alokasi Dana Kampung (ADK) di bentuk pelaksanaan kegiatan kampung

tim fasilitas tinggkat Distrik dan tim tingkat Kabupaten Pelaksanaan kegiatan

pengelolaan Alokasi Dana Kampung sebagai pelaksanaan kegiatan di tetapkan dengan

keputusan kepala kampung dengan susunan sebagai beikut:

a. Penangungg jawab Kepala Kampung adalah pelaksana tugas kepala kampung

dari perangkat kampung di setujui oleh Badan Pemusyawaratan Kampung

(BPK) atau selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan kampung.


b. Pelaksanaan Teknis adalah sekertaris pengelolaan Administrasi Kampung

adalah Sekertaris Kampung yang mempertanggung jawabkan.

c. Bendahara KampungAdalah penanggung jawab Administrasi Keuangan

kampung

d. PKK Penanggung Jawab memperdayakan ibu-ibu PKK dalam mengelola

suatu usah

e. Aparat Kampung adalah tugas pembantuan dalam kepala kampung untuk

mengurus pemerintahan sesuai kebutuhan pemerintah.

C. Pengertian Pembangunan Desa

Pembangunan desa adalah upaya peningkatan kualitas hídup kesejahteraan

masyarakat desa dalam pembangunan desa tídak terlepas dari konteks manajemen

pembangunan daerah baik di tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi karena

kedudukan desa dalam konteks yang lebih luas (sosial, ekonomi, akses pasar, dan

politik) harus melihat keterkaitan antar desa dengan desa atau kecamatan, antar

kecamatan dan kabupaten dan antar kabupaten. Pembangunan desa memiliki sebuah

peran yang cukup penting dalam projek pembangunan nasional. Karena pembangunan

desa sangat luas karena merupakan dasar dari sebuah pembangunan. Pembangunan

desa ditujukan untuk sebuah peningkatan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat

desa banyak hal yang harus dilaksanakan dalam hal pembangunan desa itu di dalam

pelaksanaan pembangunan desa seharusnya mengacu pada pencapaian tujuan dari

pembangunan yaitu mewujudkun kehidupan masyarakat pedesaan yang mandiri,

maju,sejahtera, dan berkeadilan adanya sebuah pembangunan desa ini memiliki

peranan yang penting dalam konteks pembangunan nasioanal.

Pembangunan desa ini tidak hanya melului membicarakan tentang pembangunan fisik

saja, namun pembangunan non fisik juga sangat perlu diperhatikan dalam konteks
pembangunan. Faktor sumber daya manusia adalah modal utama dalarn pelaksanaan

pembangunan khususnya pembangunan di desas pembangunan masyarakat desa harus

diperbaiki dan ditingkatkan untuk menunjang adanya pembangunan desa dalam

pembentukan karakter masyarakat desa dapat dilakukan dengan diadakannya

pengembangan kemampuan sumber daya manusianya sendiri. Dengan adanya

aktivitas-aktivitas yang positif akan dapat meningkatkan kreativitas serta kesadaran

lingkungan yang akan semakin tinggi. Pendampingan adalah salah Satu hal yang

sangat di harapkan Oleh pemerintah pusat khusunya Kementerian Desa yang

mencantumkan adanya sebuh pendampingan. Karena pendampingan ini bukan hanya

mendampingi pelaksanaan proyek yang masuk ke desa, bukan mendampingi dan

mengawasi masalah Dana Desa, tetapi yang dimaksudkan adalah pendampingan

secara utuh terhadap desa karena pembangunan desa ini merupakan salah satu agenda

besar untuk mengawal implemenlasi Undang-Undang (UU) No. 6 Tahun 2014

tentang Desa yang dilaksnaakan secara sistematis, konsisten. dan berkelanjutan

dengan jalan fasilitasi, supervisi, dan pendampingan. Desa adalah sebuah

transminyasi penduduk yang hidup pada kemajemukan disuatu temapat dan dimana

mereka bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sekelompok atau indivindu

dengan mengedepankan kearifan lokal di kawasan perdesaan yang mencakup struktur

demografi masyarakat dengan berbagai karasteristik sosial budaya, georafis, polah

kegiatan usaha pertanian, kasawasan pemukiman.

D. Pembangunan

Dunia globalisasi jaman perkembangan teknologi semakin berkembang pembangunan

adalah suatu wujud dinamika perubahan yang selalu menjadi utama dalam kehidupan

masyarakat oleh sebab itu pembangunan berperan penting dalam meningkatkan


kesejahteraan rakayat, dan dengan berkembangnya Ilmu Pengelahuan Teknologi dan

Kornunikasi (IPTK) dalam pembangunan suatu daerah, Pembangunan melalui suatu

kebijakan ekonomi dalam membuktikkan banyak hal keberhasilan pembangunan.

Namun pada hakikat pembangunan adalah membangun masyarkat atau bangsa secara

menyeluruh, demi mencapai kesejahteraan rakyat untuk bisa membangun lebih baik,

masyarakat harus berpendidikan dan bemoral lebih baik dalam pembangunan yang

lebih efektif secara merata.

Pembangunan merupakan suatu implementasi kebijakan pemerintah yang di lakukan

maka pemerintah selalu menjadi aktor kebijakan pembanguna yang berkeadilan

dalam suatu pelaksanaan, evaluasi maupun implementasi pernbangunan sesuai

kebutuban masyarakat, maka berdasarkan kebutuhan masyaraka sesuai kebutuhan

yang di ingginkan adalah pembangunan fisik dan pembangunan non fisik yaitu

pembangunan fisik adalah jembatan, jalan raya, pemukima pasar, pertanian. irigagasi

dan lain-lain sedangkan pernbangunan non fisik yaitu adalah kesehatan, pendidikan,

sumber daya manusia (SDM) , ekonomi, dan lain-lain itulah menjadi program

unggulan bagi semua elemen pemerintah maupun masayamkat.

Menurut Widjajono Partowidagdo, 2004 pembangunan itu harus adil yaitu adil bagi

manusia termasuk bagi generasi mendatang dan adil bagi alam. ynng kelestariannya

perlu di pelihara. Di samping itu, keadann manusia dan alamnya harus lebih baik,

karena anti pembangunan adalah menjadi lebih baik yang berkelanjutan. Apabila kita

menyatakan cinta kepada Tuhan. tetapi kita tidak mencintai ciptaannya dengan

memeliharan dan menjadikannya lebih baik, cinta kita adalah cinta yong egoistis.

Pembangunan adalah ibadah. Kalau pembangunan hanya pembungunan fisik dan

tidak akan berkelanjutan.

E. Tujuan Alokasi Dana Kampung


Tujuan Alokasi Dana Kampung adalah untuk meningkatknn suatu pembangunan

dalam memberantaskan kemiskinan di tanah papua lebih khususnya masyarakat

Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua untuk

meningkatkan suatu kesejahteraan bagi masyarakat melalui:

1. Mengurangi Anggka Pengangguran

2. Memberantasan Kemiskinan

3. Meningkatkan pembangunan di tingkat kampung

4. Meningkatkan ketertiban masyarakat

5. Meningkatkan pelayanan pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat

6. Partisipasi atau gotong royong

7. Menigkatkan usaha masyarakat

Melaui kebutuhan masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan yang di jalankan

melalui Anggara dan pendapatan belanja Kampung sesuai Alokasi Dana Kampung

yang dikelolah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitiun terdahulu adalah pengembangan konsep yang di ambil untuk memperkuat

penelitian ini, Berdasarkan pengamatan baik dari teori sampai dengan penelitian yang

di teliti maka itu penelitin terdahulu merupaknn landasan penelitian untunk di

perkayakan konsep ilmu gunukan dalam meneliti sebuah tugas akhir.

Tabel :2.02 Penelitian Terdahulu

N Nama Persamaan Perbedaan


Judul Penelitian Tahun
o Penelitian Penelitian pelitian
1 AnalisisImpelementasi kebijakan Andi Dzul Impelentasi Implementasi
Alokasi Dana Desa diDesa Fadii dalam kebijakan Kebijakan
Tawarote ibu kota Kecamtan Alokasi Dana 2014
Uepai Kabupaten Konawe
2 Membangun indonesia dari
pinggirian dengan memperkuat Membagun Desa Meningkatkan
Sri Mulyani
daerahdaerah dan Desa dalam dan menciptakan Kesejahteraan 2015
Indrawati
Kerangka kesatuan Republik lapangan Rakyat
Indonesia
3 Pemanfaatan Dana Risma Hafid Dana desa
Desa Dalam Dalam
Pebangunan Desa Pembangunan
2016
Mangilu Kecamatan Desa
Bungkoro Kabupaten
Pane
4 Evektifitas Nova Sulastri Evektifi Kurangnya
Pengelolaan Alokasi s partisipasi
Dana Desa (ADD) DanaKa dalam
Dalam Meningkatkan mpung bergontong
2016
Pembangunan Fisik Dalam royo
Desa Lakapodo pemaba
Kecamatan Watopute ngunan
Kabu ten Muna
5 Implementasi kebijakan Pemerintah
Alokasi Dana Desa(ADD) di Implementasi berhasil
Desa Jembul dan Desa Kebijakan Dana membentuk
Try Raharjo 2011
Sumengko Kecamatan Desa Dalam sebuah
Jatirejo Kabupaten Pembangunan kebijakan
Mo' okerto Dana
G. Kerangka Pikir

Pengelolaan Alokasi Dana Kampung Di Kampung Persatuan Distrik Mandobo

Kabupaten Boven Digoel Berdasarkan Peratuaran Bupati Nomor 7 Tahun 2017

tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Kampung di Lingkungkungan

Pemerintahan Kabupaten Boven Digoel. Melalui Alokasi Dana Kampung, dalam

proses pengawasan pengelolaan Alokasi Dana Kampung hanya pada penyelesaian

tahapan pengelolaan Alokasi Dana Kampung. Dimana tujuan UU Desa adalah


menciptakan masyarakat aktif dan mampu berpartisipasi dalam pekerjaan

pembangunan kampung

Kondisi inilah yang akan diteliti di Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten

Boven Digoel terkait dengan bagaima efektivitas pengelolaan alokasi dana kampung

dalam menikatkan pembangunan di kampung Persatun dan faktor-faktor apa saja yang

menjadi penghambat dalam proses pengelolaan alokasi dana kampung dalam

menikatkan pebangunan di Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven

Digoel Tahun 2017. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka kerangka pikir

penelitan dapat di gambarkan pada skema di bawah ini.

Tabel 3.03 Kerangaka pikir

Alokasi Dana Kampung

 Efektivitas
a. Produksi
b. Kualitas
c. Efisiensi
d. Fleksibelitas
e. Kepuasan
Prof. Dr. Suratman, M.si (2012)

a. Efektivitas

Efektivitas adalah sejauh mana organisasi melaksanakan seluruh tugas pokoknya

atau mencapai semua sasarannya. Penilaian umum dengan sebanyak mungkin

kriteria tunggal dan menghasilkan penilaian-penilaian yang umum mengenai

efektivitas organisasi.

b. Produksi
Produksi adalah sebuah kuantitas atau volumen dari produksi atau jasa pokok

yang di hasilkan organisasi dapat di ukur menurut tiga tingkatan tingkat

indivindual, kelompok dan keseluruhan organisasi.

c. Kualitas

Kualitas adalah dari jasa atau produk primer yang di hasilkan oleh organisasi. Ini

mungin mempunyai banyak bentuk operasional, terutama di tentukan oleh jenis

produk atau jasa yang di hasilkan oleh organisasi.

d. Evisiensi

Evisiensi adalah mencerminkan perbandingan beberapa aspek prestasi unit

terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi tersebut. Contoh : berapa rupiah yang

di keluarkan untuk tiap unit produksi, jumlah waktu turun mesin, tingkat

penyelesaian rencana, standar karya, atau Iain-lain patokan di penuh. Kadang —

kadang, cukup hanya menggunakan total jumlah biaya (uang, bahan-bahan dan

sebagainya) yang telah di keluarkanya oleh satu unit selama beberapa periode.

e. Fleksibelitas

Fleksibelitas adalah kemampuan beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam

situasi yang berbeda dengan berbagai kelompok atau indivindukarena kampung

persatuan memiliki kampug yang mendiamin beberapa suku, bahasa dan agama

yang berbeda.

f. Kepuasan

Kepuasan adalah tingkat kesenangan yang di rasakan seseorang atas peranan atau

pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas indivindu indivindu bahwa

mereka mendapat imbalan yang setimpal, dari beracammacam aspek situasi

pekerjaan dan oraganisasi tempat mereka berada.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis dan Tipe penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian

Deskriptif yaitu bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat efektivitas


pengelolaan dalam penggunaan Alokasi Dana Kampung (ADK) dalam pemnagunan

di Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel dan bagaimana

meningkatkan pembangunan fisik dan non fisik di Kampung Persatuan dalam

menjalankan program Alokasi Dana Kampung (ADK).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian ini, maka Lokasi penelitian ini akan di

laksanakan di Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel yang

melaksanakan program pengelaan dan penggunaan Alokasi Dana Kampung (ADK),

Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan sebagai keterwakilan

wilayah. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2 Bulan mulai dari tanggal 01

september sampai dengan 30 Oktober 2019

C. Informan

Penelitian mengenai Pemanfaatan dan pengelolaan pengunaan dana kampung

dalam pembangunan Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel

ini memerlukan informan yang mempunyai pemahaman yang berkaitan langsung

dengan masalah penelitian guna memperoleh data dan informasi yang lebih akurat.

Serta Informan yang diambil dengan pertimbangan bahwa informan yang dipilih

dianggap banyak mengetahui atau berkompeten terhadap masalah yang dihadapi,

informan diambil dengan maksud tidak mesti manjadi wakil dari seluruh populasi,

tetapi informan memiliki pengetahuan yang cukup, serta mampu menjelaskan keadaan

sebenarnya tentang objek penelitian, oleh sebab itu, informan yang di maksud adalah

sebagai benkut:

Tabel: 4.04 Nama Informan

No Nama informan Jabatan Keterangan


1 Petrus Kamitik Kepala Kampung 1 Orang
2 Yohanes B. Tingge Sekertaris Kampung 1 Orang
3 Renye Ayarop Bendahara Kampung 1 Orang
4 Petrus Kombutop Toko Masyarakat 1 Orang
5 Sadarak Saikambit Toko Masyarakat 1 Orang
6 Amandus Naku Toko Pemuda 1 Orang
7 Esau Selehatu Toko Pemuda 1 Orang
8 Makdalena Tande Toko perempuan 1 Orang
9 Ribka Menyak Toko perempuan 1 Orang

Total Jumlah 9 Orang

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang di gunakan adalah data kualitatif yang berbentuk uraian dinamika

sosial dan data yang gunakan dalam penelitian ini adalah.

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden yang

diinginkan oleh peneliti, baik melalui wawancara dengan narasumber, dan

pengumpulan data lapangan lainnya. Data primer yang dibutuhkan adalah


tanggapan pemerintah Kampung dan masyarakat tentang penyelenggaraan

Alokasi Dana Desa selama ini.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek

yang diteliti yang antaranya dilakukan melalui studi literatur, kepustakaan dan

arsip/laporan sepefli:

1. Data-data tentang rincian kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah

Kabupaten kepada kampung dan kewenangan Iainnya yang telah ada pada

Kampung;

2. Data-data tentang keadaan umum lokasi penelitian mencakup keadaan

geografis, demografis.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses pengadaan data primer untuk kebutuhan suatu

penelitian. Sumber data utama dalam penelitin kualitatif adalah kata-kata dan

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a. Observasi ( Pengamatan)

Dalam penelitian ini peneliti mengamati, merekam atau mencatat hasil-hasil dari

penggunaan Alokasi Dana Kampung tersebut dalam rangka pembangunan di

Kampung persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel.

b. Wawancara

Dałam penelitian ini, peneliti akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada

informan terkait sejauh mana dari penggunaan Alokasi Dana Kampung tersebut

dałam pembangunan.
c. Pengumpulan dokumen-dokumen,

Untuk mengumpulkan data dan informasi penunjang melalui berbagai dokumen

berupa peraturan-peraturan serta segala hal yang berkaitan dengan dana

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dilakukan secara terus-menerus dimulai dengan menelaah

seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang

sudah dilakukan dałam catatan lapangan, dokumen dan sebagainya sampai dengan

penarikan kesimpulan. Dałam melaksanakan analisis data, peneliti mengacu pada

beberapa tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman, antara lain:

a. Pengumpulan informasi

Melalui wawancara terhadap key informan atau responden yang yang bisa

memberikan informasi secara akurat mengenai data penelitian, kemudian

diobservasi langsung ke lapangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan

agar mendapatkan sumber data yang diharapkan.

b. Reduksi data (data reduction) yaitu

Proses pemelihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, transformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan dilapangan selama meneliti. Tujuan

diadakan transkrip data (transformasi data) untuk memilih informasi mana yang

dianggap sesuai dan tidak sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitian

di lapangan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kampung Persatuan

1. Kondisi Geografis Kampung Persatuan


Penelitian ini di lakukan di Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten

Boven Digoel adalah sebuah kampung yang terletak di dalam Kota Kabupaten ada

pun Batas wilayah kampung persatuan

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kampung Sukanggo

2. Sebelah selatan bebatasan degan Kampung Ampera

3. Sebelah timur berbatasa dengan Kantor Bupati Boven Digoel

4. Sebelah barat berbatasan dengan sungai Digoel

Berdasarkan pengamatan dan observasi penelitian maka Kampung persatuan

Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel tidak jauh dari ibu kota kabupaten

Namun luas wilayah kampung persatuan 1,96 hektar.

2. Kondisi Kependudukan Sosial dan Ekonomi

Jumlah kependudukan Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven

Digoel adalah Jiwa, degan KK. Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa jumlah

penduduk Kepala Keluarga.

Tabel: 5.05 Jumlah Penduduk

KK + Janda Laki-laki Perempuan Jumlah Jiwa

384 + 124 383 267 650 Jiwa

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa di ketahui mayoritas masyarakat

kampung Persatuan sebagai petani perkebunan yang memeliki potensi alam untuk

bercocok tanam ini di sebabkan tempat mereka di daratan dan ada juga nelayan

yang memliki sungai kali Digul untuk mata pencaharian nelayan tetapi semua

dapat memuaskan hasil yang di nikmati oleh masayarakat kampung.

Warga kampung Persatuan merupakan kelompok masyarakat yang

mengutamakan nilai-nilai persaudaraan dalam kebersamaan merekan untuk


menjalin hubungan interaksi antara sesama dalam umat beragama dan nilai-nilai

pancasila, hal ini dapat di lihat dari data-data yang tercatat dalam Administrasi

sekretaris kampung yang di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel: 6.06 Jumalah Religius

No Agama Jumlah
1 Islam 432 Jiwa

2 Kristen Protestan 289 Jiwa

3 Kristen Katholik 629 Jiwa

Jumlah 1, 350 Jiwa

Tingkat pendidikan masyarakat menurut data Administrasi kampung Persatuan,

dapat di lihat pada tabel di bawa ini.

Tabel: 7.07 Jumlah Tingkat Pendidikan


No Tingkat Pendidikan Jumlah
SD 486, Siswa

2 SMP 252 Siswa

3 SMA/SMK 168 Siswa

4 Akademi (Dl PT 100 Orang

5 Tidak Sekolah 892 Siswa Tidak Sekolah

6 Belum Sekolah 596 Siswa Belum Sekolah

Jumlah 2, 494 Jiwa

Kegiatan ekonomi di kampung persatuan adalah bertumpuh pada hasil kebun dan

peralatan yang di gunakan sudah modern namun masih banyak yang punya
alatalat modern namun dengan dengan semangat kerja masyarat akhirnya hasil

kebun di nikmati dengan baik.

3. Struktur organisasi

Untuk mendukung dan mengoptimalkan pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana

Kampung (ADK) dalam pembangunan Kampung Persatuan sesuai dengan tugas

dan fungsi tanggung jawab sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah dan pemerintah Kampung untuk mengelola Dana Kampung

tersebut berdasarkan struktural organisasi pemerintah kampung.

Tabel: 8.08 struktur organisasi kampung peratuan

Tabel diatas meunjukan bahwa tugas dan fungsi yang di miliki untuk mengelola

Alokasi Dana Kampung (ADK) dalam pembangunan kampung persatuan.


Berdasarkan organisasi pemerintahan kampung menunjukan bahwa pembagian

kerja dan pembagian fungsi kegiatan yang berbeda yang di koordinasikan

pelayanan kepada masyarakat kampung.

1. Kepala Kampung

Dalam menjalakan tugas pemerintahan sesuai dengan visi dan misi yang telah

di setujui dalam menjalankan pemerintah yang berfungsi (l) menetapkan

kebijkan teknis berdasarkan visi dan misi pembangunan (2) pelayanan,

bimbingan, dan pembinaan kepada masyarakat.

2. Sekertaris Kampung

Sesuai tugas pokok sekertaris mempertangungg jawabkan administrasi

kampong dalam pelayanan ad

3. Bendahara Kampun

4. Kaur Pemerintahan Kampung

5. Kaur Pembanguan

6. Kaur Kemasyarakatan

7. Kaur pelayanan Umum

B. Tipelogi Informan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan dan mengumpulkan data dari

informasi di lapangan, baik informan utama maupun informan penunjang. Untuk

mendapatakan data para informan, peneliti melakukan pemilihan informan dengan

menentukan kriterian tertentu pada informan dengan bertujuan bahwa penelitian akan

mendapat gambaran nyata dan apa adanya Efektivitas Alokasi Dana Kampung (ADK)

dalam Pembangunan Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel,

setiap informan yang telah di pilih adalah informan yang melihat bagaimana
Efektivitas Alokasi Dana Kampung Dalam Pembangunan Kampung Persatuan dalam

meningkatkan pembangunan.

1. Kepala Kampung Persatuan

Menjadikan Kepala Kampung Persatuan sebagai salah satu informan karena

secara hierarki Kepala Kampung ialah penanggungiawab segala bentuk

pemanfaatan dari Kampung. Pada proses penelitian, penulis secara khusus

mempertanyakan kepada Kepala Kampung sejauh mana pemanfaatan dan

penggunaan dana Kampung yang dilakukan pemerintah Kampung Persatuan

dalam hal pembangunan.

2. Sekertaris Kampung

Sekertaris berperan sebagai pelaksanaan penangung jawab Administrasi Kampung

dalam pelayan masyarakat.

3. Bendahara Kampung

Kampung yang ditunjuk melalui surat keputusan (SK) Kepala Kampung sebagai

penanggung jawab AdministrasiKeuangan

4. Masyarakat

Menjadikan masyarakat sebagai salah satu informan karena masyarakat

merupakan subjek dan objek dari pemanfaatan dan penggunaan dana kampung

tersebut.

5. Pemuda

Pemuda adalah salah satu informan yang di ambil untuk mengambil data-data

yang akurat dałam sistem pengelolaan atau pengunaan dana kampung.


C. Hasil Penelitian

Hasil wawancara dengan berbagai pihak yang ada pada kantor Kampung Persatuan

baik pemerintah kampung maupun masyarakat yang berperan penting dałam

pengelolaan keuangan tersebut namun di kalangan masyarakat menjadi penilaian dari

beberapa hasil data peneliti dan wawancara menjadi hasil pembahasan dałam

penulisan ini.

a. Indikator Efektivitas

Efektivitas pengelolaan dana kampung dałam pembangunan merupakan sebuah

peningkatan pembangunan namun secara nyata pembangunan itu tidak nyata

pada kenyantaan pembangunan oleh sebab itu pemerintah kampung lebih serius

dałam meningkatkan pembanguan yang di harapkan masyarakat. Adapun

indikator yang di jadikan pertanyaan tentang Efektivitas Alokasi Dana

Kampung (ADK) dałam Pembangunan Kampung Persatuan Distrik Mandobo

Kabupaten Boven Digoel. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan.

1. Indikator Produktivitas

Indikator Produktivitas adalah suatu usaha pemerintah kampung untuk

meningkatkan sebuah hasil kebutuhan masyarakat yang dikelolah oleh hasil

perkebunan atau hasil pertanian yang dikelolah dan diproduksi secara lokal.

PK Mengatakan:

"Hasil produksi barang dan jasa adalah hal utama dalam meningkalkan

produkitivitas pembangunan namun Oleh karena itu sesuai dengan


kebuluhan masyarakat yang selalu di produksi hasil perkebunan ilu harus

untuk mengadakan alat produksi yaitu mesin padi, mesin sagu, dan kami

sebebagi pemerintah harus di utamakan alat tersebut yang dibutuhkan

masyarakat. "

YBT Mengatakan:

"Pemerintah kampung lebih mengutamakan diri sendiri oleh sebab itu

pemerintah harus bekerja keras untuk mengutamakan ekonomi masyarakat

maka ilu kita sebagai wakil pemerintah daerah berperan dalam berbagi

kebijakn pemerintah untuk menigkatkan produktivitas suatu pengeloaan

barang dan jasa yang di kelolah oleh pemerintah setempat.

RA Mengatakan:

"Keuangan yang dikelola adalah modal yang harus kelola secara haik

namun secara klarifikasi keuangan hanya terbatas maka itu suatu

produksivitas harus lebih di utamakan dalam meningkatkan ekonomi sangat

berperanpenting.”

PK Mengatakan:

"Kami sebagai masyarakat menilai bahwa suatu hasil yang dikerjakan

pemerintah kampung tidak pada kebutuhan masyarakat namun hasil yang

disepakati bersama dalam meningkatkan produktivitas barang danjasa


yang diproduksikan ternyata pemerintah tidak bekerja sesuai dengan

aspirasi yang di masukan secara musawarah tidak dilemapali. "

SS Mengatakan;

"Semua pemerintah kampung mendapatkan dana yang begiiu besar namun

secara kenyaiaan pembangunan tidak nampak oleh sebab itu hasil yang

dikelolah melalui keuangan dana kampung sangat minim produksi suatu

petani dalam meningkatkan perekonomi baik dari petani nelayan dan juga

pekebunan yang di kelolah secara lokal ”

AN Mengatakan:

”Untuk meningkatan ekonomi secara psikal dari berbagai aspek positłfdan

negatifmasih banyakyang harus di benahi oleh pemerintah kampung untuk

mengutamakan perekonomian masyarakat melalui”

ES Mengatakan:

”Penjelasan sama seperti dikatakan oleh AN bahwa peningkatan ekonomi

secara psikal itu sangat menurun namu secara garis besar ekonomi

masyarakat belum maksimal oleh karena itu pemerintah harus memberikan

kecerahan dalam peningkatan pembangunan baik dari ekonomi sampai

dengan pembangunan belum di produksi secara baik.


MT Mengatakan:

'Perekonomian sangat penting dalam berabgai aktivitas bahwa suatu

barang dan jasa adalah barang yang harus diproduksi secara

pembangunan yang dijalankan itu harus pada tujuan masyarakat

agar kebutuhan masyarakat terpenuhi secara sekunder dan primer. ”

RT Mengatakan:

”Suatu produksi barang dan jasa merupakan pembangunan yang

dilakukan secara perusahaan namu secara local adalah hasil

produksi ilu yang dikelola dengan swadaya masyarakat dalam

berbagai usah baik dari petani nelayan dan perkebunan ”

Berdasarkan hasil wawancar mengenai produktivitas yang dapat

disimpulkan bahwa dikampung persatuan masih banyak yang harus

pemerintah kampung kerja keras lebih meningkatkan ekonomi masyarakat

namun secara penanaman modal dalam memproduktivitas hasil-hasil usaha

yang dikelola oleh masyarakat. Namun masyarakat tidak merasakan

pembangunan yang di kelolah Oleh pemerintah kampung.

2. Kualitas

Kualitas pembangunan merupakan hasil pembangunan yang dijalankan oleh

pemerintah kampung ununtuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat dalam


menciptakan kemandirian secara kulitas pembangunan yang sedang

dibangun oleh pemerintah namun kualitasnya masih sangat rendah.

PK Mengatakan:

"Menjelaskan bahwa kualitas sangat baik dalam peningkatan pengelolaan

dana kampung dan peningkatan pembanguan yang dikelola secara baik

akhirnya masyarakat mersaskan kualitas yang telah kita bangun pada

dasarnya.

YBT Mengatakan:

"Kualitas pengelolaan alokasi dana kampung dalam pembangunan sangat

di rasakan masyarakat oleh sebab itu pembangunan merupakan peran

utama dalam meningktkan kesejtraan masyarakat. "

RA Mengatakan:

"Dana kampung yang diberikan pemerintah pusat kepada kampung unluk

mengelola dan meningkakan pembangunan namun secara kualilas

pembangunan sangal merasakan apa itu pembangunan.

PK Mengatakan:
"Banyak dana yang guyurkan oleh pemerintah pusat namun pada

kenyataan pembangunan kami sebagai mawarakat tidak merasakan kualitas

terhadap pembangunan tersebut dan Juga dana kampung yng dikelolah

tidak pada tujuan masyarakat. Namun kami masyarakat tidak merasakan

apa-apa yang di bangun oleh karena iłu pemangunan yang lama ini yang di

bangun oleh manta bupati boven digeoel yaitu bapak Yusak Yaluwo namu

kamu sebagai masyarakat sangat mengecewakan masa pemerintahan bapak

Benny Tambonop tidak ada pembangunan kepala kampung pun sama dana

kampung besar turun di kampung tapi kenyataan pembangunan tidak ”

SS Mengatakan:

"Kami sebagai masyarakat tidak merasakan kualitas pemhangunan yang di

bangun oleh pemerintah kampung namun secara kenyataan belum

terealisasi namu jumlah dana yang kami denganr tapi peningkatan

pembangunan pun belum ada sesuai dengan kebutuhan masyarakat ”

AN Mengatakan:

"Kami sebagai pemuda menilai bahwa suatu kualitas pembanguan yang

dibangun oleh pemerintah kampung bahwa kenyataannya tidak pada

penggunaan dana yang di kelola iłu tidak terealisasi dengan baik Namun

keuangan yang dikelola tidak pada prosedur penggunaan dana akhirnya

terjadi penyelewengan dana tersebut. ”


ES Mengatakan:

"Kami sebagai pemuda menilai hal yang sama dałam melaksanakan słłaîU

kualitas ilu harus bekerja sama antar pemerinîah, masyarakat, toko

agama, toko pemuda, loko perempuan dalam meningkalkan tersebut

dalam pembangunan untuk menyuarahkan aspirasi meningkatkan

kualitas pembangunan.

MT Mengatakan:

"Mengaakan bahwa kualitas pembanunan merupakan salah suatu

keberhasilan namun secara buktinya pembangunan sama sema sekali

belum kami rasakan secara utuh oleh karena pemerintah kampung

sendiri memberikan pandangan tentang kualitas maka kami sebagai

perempuan-perempuan lidak merasakan apa yang di bangun Ole

pemerintah kampung itu sendiri. "

RM Mengatakan:

"Untuk kualitas pengelolaan keuangan kurang tepat pada penggunaan

Alokasi Dana Kampung maka pembangunan pun semakin buruk akhirnya

kualitas pembangunan pun menjadi menjadi penghabat kaulitas

pembangunan tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa kualitas pembangunan kampung

yang disimpulkan adalah pebangunan sangat rendah Oleh karena

masyarakat menilai tidak adanya pembangunan yang dijalankan Oleh

pemerintah kampung melalui anggaran keuangan kampung di kelola tidak

secara efektif.

3. Efisiensi

Efisiensi adalah suatu kegiatan pembangunan, organisasi maupun kegiatan

pribadi secara efiensi dalam suatu hal yang mencapai suatu tujuan dalam

meningkatkan pembangunan kampung yang dilakukan Oleh pemerintah.

Dalam segalah perubahan pembangunan baik dari pembangunan jangka

panjang dan jangka pendck merupakan sebuah perubahan pembangunan

yang efisien sebuah keberhasilan.

Untuk pengelolaan Alokas Dana Kampung dan peningkatan pembangunan

merupakan sebuah efeklivitas pembangunan yang dilkukan Oleh pemerinlah

untuk meningkatan kesejahtraan masyarakal.

PK Mengatakan:

"Untuk saal ini pembanguna belum efisien namun beberapa masalah yang

kami hadapi tetapi itu tangugg jawab kami pemerintah harus lebih bekerja

keras dalam menigkatkan pembangunan masyarakat Oleh karena itu

masyarakat pun letap konsisten dalam kebahasilan pembangunan.

YBT Mengatakan:
"Saat ini pembagunan kampung belum efisien secara baik namun

pemerintah kampung masih berupaya dalam meingkatkan pembangunan

oleh karena itu semua dana desa/kampung mejadi priorintas pembangunan

namun pembangunan tersebut belum efisien.

RA Mengatakan:

"Dari pengelolaan alokasi dana kampung untuk meningkatkan

pembangunan namun secara garis besar masih dibawa kekuasaan kepala

kampung namun secara pengunaan dana itu harus sesuai prosedur

pengelolaan yang e/isien dalam pembangunan

PK Mengatakan:

"Bahwa kualitas pembangunan yang di bungun oleh pemerintah kampung

masih belum dikualitaskan pengeloaan dan peningkatan pembangunan

masih jauh lebih dari kengginan masyarakat sebab iłu masyarakat sangat

mengharapkan pembangunan yang lebihberkualitas dan meningkalkan

kesejahtraan msyarakat.”

SS Mengatakan:

"Sama halanya yang dijelaskan oleh PK bahwa kualitas pembangunan

masih sangat rendah karena iłu kami sebagai masyarakat tidak merasakan
kualitas pengelolaan alokasi danakampung dan embangunan pun belum

ada yang di bangun hanya bebeapa bangunan saja yang yang kami lihat

sesuai dengan kenyataan pembanguan kampung tersebut.

AN Mengatakan:

"Kami sebagai pemuda dan masyarakat melihat bahwa kualitas

pemmbangunan dan pengelolaan Alokasi Dana Kampung ini masih banyak

kendalan pemerintah dałam meningkatkan pembangunan namun seracara

informasi kami mendengarjumlah dana yang guyurka pemerintah pusat

kepada pemerintah kampung sangat besar dałam setiap tahun karenan

pengelolaan masih tidak efektif ”

ES Megatakan:

"Untuk efektivitas dałam pegelolaan kualitas pembanguna dan penggunaan

dana sangat rendah namun secara berkelanjutan pun mengalami

kemacetan pembangunan karena pemerintah daerah tidak tegas dałam

meningkatkan pembangunan namun pemerintah kampung bekerja kesukaan

mereka akhirnya dana kampung yang diturkan oleh pemerintah pusat

kepada pemerintah daerah Kabupaten Boven Digoel tidak tengas dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang untuk mengawasi

pembangunan tersebut,
MT mengatakan:

"Kami sebagai perempuan menilai bahwa masih banyak pemerintah

kampung harus dikerjakan lagi untuk percepatan pembangunan desa dan

transmingrasi sesuai dengan perkataan presiden kami yaitu Joko Widodo

dengan tegasnya memberikan bantuan dana yang cukup banyak namun

secara kenyataanya pemerintah kampung tidak di fasilitaskan untuk

meningkatkan pembanguan.”

RM Mengatakan:

"Sama hal yang di katakan MT bahwa ini pemerintah kampung harus

diperhatikan secara detail dalam pengelolaan kuangan kampung dengan

baik bahwa ini menjadi perioritas pemerintah kampung yang pemerintah

pusat berikan pembangunan rakyat.

Berdasarkan hasil wawancara bahwa pembangunan dan pengeloaan

keuangan kampung belum dimaksimalkan oleh pemerintah kampung dengan

bergai kebutuhan masyarakat sebab itu adalah periorintas dan dan mengatasi

kemiskina di desa atau kampung yang jauh tertinggal dari setuhan

pemerintah dalam pembangunan.

4. Fleksibelitas

Fleksibelitas adalah suatu kescdehanaan dalam peningkatan pembangunan

baik dari jangka paujang dan jangka menengah karena itu pemerintah

kampung mengatauhui apa kesedcrhanaan masayarkat dalam meningkat


pembanguan kamupung dan meningkatkan kesejahtraan masyarakat melalui

pembanguan dan pengelolaan keuangan kampung yang fleksibel.

"Untu pembangunan harus mengenal cara kehidupan masyarakal dalam

meningkatkan pembangunan melalui kebutuhan masyarakat pada perubahan

ekonomi mayarakat.

PK Mengatakan:

"Kampung dalah masyarakat sedehana yang memiliki sumber daya alam

yang cukup singnifikan namun kehidupan masyarakat sangat sederhana

sebab itu kami selaku pemerintah memberikan pecerahan dan peningkatan

pembangunan kampung secara baik untuk meningkat pembangunan

kampung secarafleksibel. "

YBT Mengatakan:

"Untuk melihat kesedehanaan pemerintah kampung kami pun pemerintah

meberikan pendekatan dalam sosialisasi dalam pencerahan kehidupan

masyarakat untuk bekerja dalam kondisi masyarakat yang fleksibel "

RA Mengatakan:
"Dari pengelolaan keuangan kampang untuk membangun masyarakala

yang hidup sederhana untuk meningkatkan pembangunan perekonomian

melaui satu usaha yang dibutuhkan pemerntah. "

PK Mengatakan:

"Kami sebagai masyaraka menilai bahwaflebelitas peneloaan keuang

kampung dan pembanunan kampung pun masih saja tidak digunakan

secara baikoleh karena itu kami masyarakat kapung masih hidup piitif atau

sederhana karena itu apa yang pemeritah kampung meliki pemberdayaan

masarakata secara swadaya dengan kebutuhan masyarakat yang fleksibel.

SS Mengatakan:

"Masyarakat sangat berharap kepada pemerintah agar pembangunan dan

kebutuhan ekonomi masyarakat menjadi periorintas dalam mengelola

keuangan dana kampung, maka itu menjadi tanggungjawab pemerintah

untuk menigkatkan pembangunan masyarakat”

AN Mengatakan:

"Dari kehidupan masyarakat kami melihat bahwa apa yang masyarakat

lakukan sehari-hari adalah petani dan perkebunan itu yang kami harapkan

kepada pemerinlah kampung agar mempercepat cara kehidupan


masyarakat yangfleksibel ini harus menjadi kemajuan yang baik dalam

meningkatkan kesejahtraan masyarakat”

ES Mengatakan:

"Secara fleksibel pemerintah kampung belum di optimalkan suatu

keberhasilan oleh karena itu secara kenyataan di lapangan masih banyak

masyarakat hidup sederhana"

MT Mengatakan:

"Bahwa suatu perubahanjaman masih saja masyarakat hidup secara

kerbersamaan oleh karena iłu secara perubahan hidup dari kehidupan lama

menuju ke kehidupan baru ini masyarakat harus lebih efektif dałam

meningkatakan pembangunan secara merata dałam berbagai bidang baik

pembangunan ifrastruktur, ekonomi, maupun dunia usaha-usaha kecil

maupun usaha-usaha besar.

RM Mengatakan:

"Hal yang sama dikatakan oleh MT bahwa semua masyarakat dan

pemerintah saling membuthkan satu sama lain namun masyarakat kampung

masih hidup secara fleksibel yang masih bercocok tanam oleh sebab

pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus lebih menfokuskan

pembangunan kampung yang haik dan sejahtra.”


Dari hasil wawancara bahwa fleksibel atau kesedehanaan masyarakat masih

hidup di secara tradisional dałam perekonomian bercocok tanam dałam

berbagai kebutuhan yang masih tergantung pada alam dan ekonomi lokal.

5. Kepuasan

Kepuasan dalah suatu keberhasilan pembangunan yang di lakukan adalah

kesejahtraan yang masyarakat rasakan saat ini namu masih banyank

pemerintah meningkatkan pembangunan

"Semua masyarakat merasakan kepuasa atau tidak iłu pemerintah kampung

melaskan apa yang realita terjadi namun yang merasakan pembangunan

adalah masyarakat yang merasakannya ”

PK mengatakan:

"Kami sebagai pemerintah kampung merasakan kepuasan pengelolaan

Alokasi Dana Kampung yang bersumber dari pemerintah pusai kepada

pemerintah kampung untuk mengelola dana kampung yang baik dalam

meningkatkan pembangunan.

YBT Mengatakan:

"Bahwa pelayanan sangat memuaskan apa yang dikami bangun untuk

meningkatkan pembangunan oleh semua kebutauhan yang kami bangun

sesuai anggaran dana kampung namun beberapa kendalan yang kami

lakukan adalah sesuai harapan pemerintah kepada masyarakatyang

merasakan kepuasan pembangunan.


RA Mengatkan:

"Dana kampung yang kami kelola berdasarkan peraturan pemerintah jadi

saya sebagai bendahara harus bekerja sesuai peratuaran pemerintah yang

ditetepkan oleh pemerintah pusat oleh karena itu apa yang kami rasakan

kepuasa pembangunan yang telah kami rasakansaat ini. "

PK Mengatakan:

"Kami sebagai masayarakat apa di bangun oleh pemerintah kampung

belum optimal namu kepuasan kami tidak merasakan apa-apa yang

pemerintah kerjakan untuk masyarakat tetapi kami masyarakat sendiri

melihat dan mempelajari pemerintahan kampung persatuan sanagt buruk

dalam pengelolaan keuangan kampung maka itu pembangunan pun tidak

terealisasi di lapangan maka saya menyatakan ketidak puasa pembangunan

yang dibangun oleh pemerintah kampung.

SS mengatakan:

"Untuk saat ini kami masyarakat tidak merasakan kepuasan terhadap

pembangunan maka pemerintah kampung lidak terealisasi pengelolaan

keuangan tidakpada sasaran pembangunan kampung.


AN Mengatakan:

"Saya pemuda melihat pada kenyataan pembangunan bahwa pengelolaan

dana kampung dikelola tidak nampak pada masyarakat oleh karena itu

kami tidak merasakan kepuasan pembangunan yang dibangun oleh

pemerintah kampung.

ES Mengatakan:

"Kepuasan pembangunan pada saat ini kami masyarakat dan pemuda

melihat dilapangan tidak ada pun bangunan baru yang di bangun oleh

pemeritah kampung yang ada saat ini adalah bangunan-bangunan lama

pada masa pemerintahan kabupaten merauke itu yang kami menghuni

sampai saat ini kami masih tinggal.”

MT mengatakan:

"Untuk kepuasan kita masyarakat sangat mengecewahkan apa yang

pemerilah kampung kerjakan lidakpada kenyalaan pembngunan maka itu

menjadi perhalian serius oleh pemerintah derah agar mempercepat

pembangunan kareana masyarakat rasaka ini tidak pada kenyataan

pembangunan.
RM Mengatakan:

"Mulai dari pembangunan RESPEK sampai pembanguna PROSPEK masih

saja belum ada peningkatan pembangunan maka kami masyarakat

mengharapakan lebih mensejahtrakan namun kepuasan pembanguna atau

pemgelolaan Alokasi Dana Kampung masih belum efektif maka itu kami

belum merasakan kepuasa.

Dari hasil wawancara maka disimpulkan bahwa apa yang masyarakat

rasakan adanya ketidak puasan terhadap pembangunan maka hasil yang di

dapatkan memang kenyataan tidak efektif pada pengelolaan keuangan dalam

peningkatan pembangunan kampung.

D. Pembahasan

1. Efektivitas

Indikator efektivitas menurut Robbins (1994:58-84). merupakan suatu

keberhasilan organisasi maupun kegiatan kegaitan pembangunan baik dalam 4

kriteria yaitu: pertama pendekatan pencapaian tujuan, kedua pendekatan sistem,

ketiga pendeatan konstituensi strategis, keempat pendekatan nilai bersaing dari 4

kriterian ini menjadi acuan penigkatan pembangunan sampai dengan penghambat

pembangunan itu adalah pengukuran suatu keberhasilan pemabangunan kampung

untuk mencapai suatu tujuan dalam pembangunan masyarakat dan pemerintah

kampung untuk merasakan kepuasan terhadap efektivitas pembangunan. Dari

hasil wawancara terhadap informan-informan efektivits pengelolaan Alokasi

Dana Kampung dalam peningkatan pembangunan masih belum efektif namun

pemerintah kampung harus lebih mefokuskan pengelolaan alokasi dana kampung

untuk peningkatan pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat sesuai dengan fisi


dan misi kepala kampung untuk meningkatkan pemabangunan kampung namun

kenyataan pembangunan belum terealisasi dengan kebutuhan masyarakat

kampung.

Hasil tersebut sejalan dcngan jawaban wawancara bahwa upaya yang dilakukan

Oleh pemerintah masih belum sempurna atau belum optimal karena dana

kampung yang guyurkan Oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah

provinsi kepada pemerintah daerah kabupaten/kota akhirnya dikampung tidak

menggunakan dana kampung pada tujuan pembangunan dengan baik.

2. Produksi

Indikator produktivitas menurut Steers (1975:45), dan menurut Indrawijaya

(1988:229), prestasi produktivitas pembangunan kampung merupakan suatu

peningkatan kearifan atau pekerjaan yang dikelolah oleh masyarakat untuk

meningkatkan ekonomi masyarakat dalam mengelola hasil-hasil usaha yang dapat

memproduksi baik dari hasil pertanian maupun hasil perkebunan dan juga

nelayan.

Dari hasil wawancaran terhadap informan-informan bahwa Dana Kampung

merupakan pengerak utama dalam peningkatan pembangunan ekonomi

masyarakat dalam mengelola segalah kebutuhan masyarakat Oleh karena itu

dana kampung yang di kelolah belum maksimal dan sebab itu dana kampung

berperan dalam meningkatkan dan memproduksi hasil-hasi usaha ekonomi

menengah dan meningkatkan kesejahtraaan pembangunan masyarakat.

Hasil tersebut sejalan dengan jawaban tambahan wawancara bahwa

produktivitas lokal merupaka usah-usah kecil yang dilakukan untuk meningkat

perekonomian masyarakat dalam mengelola dan meningkat kesejahtraan


masyarakat Kampung,kampung Persatua sendiri belum mengelola hasil

produksi pabrik namun secara swadaya masyarakat lakukan dalam kehidupan

sehari-hari di perkebunan,petani, dan nelayan yang menjadi kebiasan mereka

dalam menghasilkan suatu usaha dalam meningkatkan ekonomi.

3. Kualitas

Indikator kualitas menurut Kartasasmita (2001: 66 mengatakan bahwa hakekat

pembangunan nasional adalah manusia itu sendiri yang merupakan titik pusat dari

segalah upaya pembangunan dan yang akan dibangun adalah manusia suatu

peningkatan pembangunan kampung yang di bangun oleh pemerintah pusat

kepada masyarakat kampung untuk meningkatkan kesejahtraan dan meningkatkan

pembangunan saranan dan prasanan pemabangunan melalui pengelolaan Aloksai

Dana Kampung (ADK) dalam pembangunan kampung tertinggal.

Dari hasil wawancara terhadap informan-informan di kampung bahwa kualitas

pembangunan tidak optimal kareana penyelewengan anggaran dana kampung

tidak pada sasaran pembangunan oleh karena itü masyarakat sangat

mengharapkan kepada pemerintah daerah agar kontrol dalam penggunaan Alokasi

Dana Kampung diberikan kepada masyarakat kampung untuk mengelola dan

meningkatkan pembangunan.

Hasil tersebut sejalah dengan jawaban tambahan wawancara bahwa kualitas

pembangunan merupakan tangungg jawab pemerintah untuk meningkatkan

kesejahtraan masyarakat dalam peningkatan pemabangunan dan juga peningkatan

ekonomi masyarakat kampung.

4. Efiensi

Indikator efisiensi menurut Redford (1975:5) adalah rasio di antara input dan

output, belanja dan pendapatan, biaya dan keuntungan pada suatau peningkatan
Pengelolaan Keuangan Dana Kampung yang efektif dan efisien untuk

meningkatkan pembangunan. Namun dengan observasi dan hasil wawancara

bahwa tingkat efisiensi pengelolaan keuangan kampung di lihat dari sisi

pengeluaran maka formula perhitungannya Alokasi Dana Kampung tidak rasion

dalam pengelolaan keuangan yang dikelolah maka semakin kecil rasionya maka

semakin tidak efısien pengelolaan keuangan kampung tersebut, Dari hasil

wawancara terhadap informan-informan mengenai efisien penggunaan dana

kampung yang di kelola tidak pada sasaran pembangunan yang efisien untuk itu

masyarakat hanya mendengar sejumlah angaran yang diberiakan pemerintah pusat

kepada pemerintah kampung untuk mengelola dan meningkatkan kesejahtraan

masyarakat kampung melalui dana kampung yang dikelola, maka dana kampung

tersebut tidak nampak pada pemabangunan masyarakat kampung. Dengan itu

mengetahui perbandingan hasil realisasi belanja rutin dan realisasi penerimaan

dana kampung maka tingkat efisiensi pengelolaan keuangan tidak pada sasaran

pembangunan kampung persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel di

berikan penilaian dengan menggunakan kriteria penilaian berdasarkan pedoman

penilaian dan kinerja keuangan yang disusun belum secara detail. Kriteria Kinerja

Keuangan tersebut di atas dapat di ketahui bahwa tingkat efisiensi pengelolaan

keuangan kampung persatuan belun efien.

Hasil tersebut sejalan dengan jawaban tambahan wawancara bahwa

pemerintah Kampung Persatuan Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel sesuai

dengan wawancara. Menunjukan tingkat efisiensi mengalami penurunan

pembangunan yang mengarah pada tingkatan yang makin tidak efisien., maka

kondisi pengelolaan keuangan kampung yang masih tidak efetif. Hal ini

mengidikasikan bahwa system pengelolaan keuangan daerah oleh pemerintah


Kabupaten Kabupaten Boven Digoel masih kurang efektif dan efisien dalam

pembangunan kampung.

5. Fleksibelitas

Indikator fleksiblitas menurut Burns dan Stalker dalam Shafritz dan Otto

(1987: 172) bahwa struktur yang paling efektif adalah yang menyesuaikan diri

pada kebutuhan lingkungan. Pengembangan dan pertumbuhan merupakan salah

satu moto penggerak yang krusial bagi pembangunan ekonomi di banyak negara

di dunia. Berdasarkan iłu Indonesia pun mengalamai hal yang sama dałam

meningkat ekonomi dan pemangunan yang semakin berubah secara fleksibel

bahwa dari sumber inovasi produksi dan teknologi, pertumbuhan jumlah

wirausahawan yang kreatif dan inovatif dan penciptaan tenaga kerja terampil dan

fleksibel dałam proses produksi untuk menghadapi perubahan permintaan pasar

yang cepat.

Dari hasil wawancara terhadap jawaban informan mayarakat tanggapan bahwa

suatu usaha kecil-kecilan yang di lakukan oleh masyarakat iłu adalah usah sendiri

melalui kesederhanaan atau fleksibel dari suatu usaha tesebut namun iłu yang di

kelola secara sederhana dałam usaha tersebut akhirnya pemerintah kampung juga

turut membantu masyarakat yang mebuat usaha sedehana iłu menjadi umum bagi

masyarakat untuk menjalankan suatu program usaha kecil-kecilan untuk

meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat.

6. Kepuasan

Indikator kepuasan menurut Kreitner dan Kinicki (2000: 171) adalah suatu respon

emosional terhadap berbagi aspek pekerjaan mendefinisi in berarti bahwa

kepuasan kerja bukanlah suatu konsep ntunggal. Sebaliknya seseorang


mendapatkan relatif puas dengan suatu aspek dari pekerjaan dan tidak puas

dengan salah satu atau lebih lainnya.

Dari hasil wawancara berbagai informan-informan bahwa penyebabnya,terjadinya

penggunaan Alokasi Dana Kampung (ADK) ketidak sesuaian pada kepuasan

pembangunan kampung maka masyarakat merasah bahwa pengeloaan dana

kampung dan peningkatan pembangunan pun belum optimal maka kami

masyarakat tidak merasakan pembangunan Yang dibangun Oleh pemerintah

kampung itu sendiri.

Hasil tersebut sejalan dengan jawaban Tambahan wawancara bahwa dari

efektivitas samapai dengan kepuasan ini kami sebagai perwakilan masyarakat

kampung melihat bahwa anggaran besar Yang diberikan pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah untuk mengelola dan meningkatkan kesejahtraan masyarakat

kampung.

a. Manfaat kepuasan

Beberapa manfaat kepuasan menurut (Irine, 2009, pp.61-62) adalah.

1. Kepuasan pelayanan

2. Kepuasan suatu hasil pembangunan

3. Kepuasan pengelolaan keuangan kampung


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan, dapat disimpulkan bahwa

Efektivitas Alokasi Dana Kampung (ADK) dalam Pembangunan Kampung Persatuan

berjalan sesuai dengan tujuan, namun belum maksimal dilapangan khususnya pada

pembangunan terkait anggaran pengelolaan keuangan Dana Kampung dalam

pembangunan, namun masyarakat belum merasakan sebuah kepuasan terhadap

evektivitas pengelolaan anggaran dan peningkatan pembangunan. Oleh kareana itu

pemerintah belum optimal kareana belum adanya kerjasama dalam penggunaan

Alokasi Dana Kampung untuk meningkatkan pembangunan Kampung Persatuan

Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel pada tahun 2019 dalam pelaksanaan

pembagunan namun harus lebih meningkatkan pembangunan dan kesejahtraan

masyaraat melalui Pengelolaan Alokasi Dana Kampung merupakan suatu tindakan

yang harus diutamakan untuk meningkatkan pembangunan.


B. Saran

Harus lebih meningkatkan pembangunan infrastruktur dalam meningkatkan

kesejahtraan masyarakat bertahap sesuai dengan pengelolaan keuangan dana

kampung yang di kelola dengan baik oleh karena itu penulis memberikan saran yang

diharapkan menjadi masukan untuk pembangunan Kampung Persatuan Distrik

Mandob Kabupaten Boven Digoel dalam peningkatan pembangunan dalam hal

pemanfaatan dalam pengelolaan keuangan kampung dalam peningkatan

pembangunan yang harus di perdayakan tugas pemerintah untuk mengurangi angka

kemiskinan di papua lebih khususnya kampung persatuan yaitu:

1. Harus sosialisasi bersama untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat

agar semua elemen masyarakat mengetahui dan pemahaman dalam peningkatan

pembanguna dan peningkatan ekonomi masyarakat kampung

2. Para pelaksana pengelolaan keuangan kampung di harapkan agar tidak

mengunaka dana kamupung sesuai kempentingan pribadi atau kelompok orang

3. Para pengelolan keuangan harus jujur netral dalam menyusun program

kegiatan yang bersifat publik agar masyarakat mengetahui pembangunan

tersebut telah berjalan sesuai sependapat bersama.

4. Dana kampung harus di kelolah dengan baik agar kebutuhan ekonomi

masyarakat lokal menjadi priorintas kesejahtraan.


DAFTAR PUSTAKA

Artikel Intemet Menurut Gie (2000), Efektivitas adalah keadaan atau kemampuan suatu
kerja yang di laksanakan oleh manusia dan memberikan hasil guna yang di
harapkan

Artikel wekepedia akses tanggal 16 mei 2019 : Pembangunan Perdesaan

Buku paduan pemerintah daerah Boven Digoel. 2017Tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan keuangan Kampung di Lingkungan Kabupaten Bovn Digoel: Boven
Digoel Papua

Fattah, Nanang.(2013). Landasan Manajemen Pendidikan.Bandung : Remaja Rosda Karya

Hernowo, Basah. 2010 Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Untuk Mengatasi

Kemiskinan.Dalam www. Bappenas.go.id.

Hargono, DS. 2010. Efektifitas Penyaluran Alokasi Dana Desa Pada Empat Desa di

Kabupaten Karangasem Propinsi Bali.

Hernowo, Basah. 2010 Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Untuk Mengatasi

Kemiskinan.Dalam www. Bappenas.go.id

INTERNET Nova sulastri,.2016 Evektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam

Meningkatkan Fisik Desa Lokapondo Kecamatan Watepute Kabupaten Muna


INTERNET Risma Hafid. 2017. pemanfaatan Dana Desa Dalam Pembangunan Desa

Mangilu Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep Makasar:

Mardiasmo (2002) Otonomi Dan Manajemen Daerah.Yogyakarta.

Mardiasmo, 2004.Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta, Andi

Mardiasmo, 2004.Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta, Andi

Muljana, B.S. Perencanaan Pembangunan Nasional, Proses Penyusunan Rencana

Pembangunan Nasional dengan Fokus Repelita V. Jakarta: UI-Press. 2001

Munandar, M. 2001. Budgeting.Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan

Kerja. Edisi 1.Cetakan 14. BPFE: Yogyakarta.

Muntah anah,Siti.Efektifitas Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa Di Kecamatan

Somagede Kabupaten Banyumas.jurnal ekonomi.

Ndraha, Talzidulu (1984). Dimensi Dimensi Pemerintah Desa Jakarta : PT Bina Aksara.

Peratuaran Bupati Kabupaten Muna No 12 Tahun 2012 tentang Pendoman

Pengelolaan Alokasi Dana Desa Kabupaten Muna peraturan Bupati Kabupaten

Muna

Prof. Dr. Suratman, M.si (Cetakan 1 2012) Konflik dan Efektivitas Organisasi

Raum Abu, Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Pembangunan Fisk Desa Krayan

Makmur. ejournal ilmu pemerintahan 2015 : 3 (4) 1623-1636,di akses pada 1 mei

2016.

Sukanto,Azwardi.2014.EfektifitasAlokasi Dana Desa (ADD) dan Kemiskinan di

Provinsi Sumatera Selatan.Journal Economic Development.

Saputra I Wayan .2014.Efektivitas Pengelolaan alokasi dana Desa Pada Desa Lambean

Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli.Jurnal Pendidikan Ekonomi


Undang-Undang

Undang Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 dan peraturan Pemerintah Tahun 2015 Tentang

desa. Jakarta.Bandung

Undang-Undang Republik Indonesia 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (c.1)

Jakarta, Direktorat Jendral Otonomi Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia No 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan

Di Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia No 22 Tahun1999 Tentang Pemerintahan Desa

PEDOMAN WAWANCARA

(Pemerintah Kampung)

Efektivitas Alokasi Dana Kampung (ADK) Dalam Pembangunan Kampung Persatuan

Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel

A. Indentitas Informan

Nama

Jenis kelamin

Pekerjaan/jabatan

Hari dan tanggal

Alamat

B. Wawancara

1. Bagaimana pelayanan Alokasi Dana Kampung dalam pembangunan Infranstruktur

dan SDM

2. Apakah Dana Kampung terealisasi di masyarakat atau tidak

3. Bagaiman cara mekanisme penyaluran Alokasi Dana Kampung di kamung

persatuan

4. Berapakah jumlah Alokasi Dana Kampung Persatuan


5. Apakah Dana kampung yang di gunakan benar-benar di bagun sesuai aspirasi

masayarakat

6. Bagimana tanggapan bapak faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam

pembangunan

7. Bagaimana 'tanggapan 'bapak baik dalam pembangunan dan penyalanggunaan

Anggaran.

8. Bagailnan tingkat efektivitas pengelolaan dana kampung dan tingkat

pembangunan kampung

9. Bagaiman suatu produktivitas pengelolaan keuangan dalam meningkatkan

pemabangunan yang efektif

10. Bagaimana kualitas pelayanan dan peningkatan pembangunan yang di bagun

sesuai kebutuhan masyarakat

11. Apakah efiensi program pembangunan di bangun sesuai dengan alokasi dana yang

di berikan pemerintah

12. Apakah fleksibelitas keuangan yang di kelola dengan kesederhanaan dalam

pembangunan kampung

13. Apakah masyarakat benar-benar merasakan kepuasan pembanguan dan

pengelolaan keuangan tersebut

14. Apakah pengelolaan keuangan dan pengkatan pembangunan benar-benar optimal

atau tidak
PEDOMAN WAWANCARA

(Toko Masyarakat)

Efektivitas Alokasi Dana Kampung (ADK) Dalam Pembangunan Kampung Persatuan

Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel

A. Indentitas Informan

Nama :

Jenis kelamin :

Pekerjaan/jabatan :

Hari dan tanggal :

Alamat :

B. Wawancara

1. Bagaimana pelayanan Alokasi Dana Kampung dalam pembangunan Infranstruktur

dan SDM

2. Apakah Dana Kampung terealisasi di masyarakat atau tidak

3. Bagaiman cara mekanisme penyaluran Alokasi Dana Kampung di kamung

persatuan

4. Berapakah jumlah Alokasi Dana Kampung Persatuan


5. Apakah Dana kampung yang di gunakan benar-benar di bagun sesuai aspirasi

masayarakat

6. Bagimana tanggapan bapak faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam

pembangunan

7. Bagaimana 'tanggapan 'bapak baik dalam pembangunan dan penyalanggunaan

Anggaran.

8. Bagailnan tingkat efektivitas pengelolaan dana kampung dan tingkat

pembangunan kampung

9. Bagaiman suatu produktivitas pengelolaan keuangan dalam meningkatkan

pemabangunan yang efektif

10. Bagaimana kualitas pelayanan dan peningkatan pembangunan yang di bagun

sesuai kebutuhan masyarakat

11. Apakah efiensi program pembangunan di bangun sesuai dengan alokasi dana yang

di berikan pemerintah

12. Apakah fleksibelitas keuangan yang di kelola dengan kesederhanaan dalam

pembangunan kampung

13. Apakah masyarakat benar-benar merasakan kepuasan pembanguan dan

pengelolaan keuangan tersebut

14. Apakah pengelolaan keuangan dan pengkatan pembangunan benar-benar optimal

atau tidak
PEDOMAN WAWANCARA

(Toko Masyarakat)

Efektivitas Alokasi Dana Kampung (ADK) Dalam Pembangunan Kampung Persatuan

Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel

A. Indentitas Informan

Nama :

Jenis kelamin :

Pekerjaan/jabatan :

Hari dan tanggal :

Alamat :

B. Wawancara

1. Bagaimana pelayanan Alokasi Dana Kampung dalam pembangunan Infranstruktur

dan SDM

2. Apakah Dana Kampung terealisasi di masyarakat atau tidak

3. Bagaiman cara mekanisme penyaluran Alokasi Dana Kampung di kamung

persatuan

4. Berapakah jumlah Alokasi Dana Kampung Persatuan


5. Apakah Dana kampung yang di gunakan benar-benar di bagun sesuai aspirasi

masayarakat

6. Bagimana tanggapan bapak faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam

pembangunan

7. Bagaimana 'tanggapan 'bapak baik dalam pembangunan dan penyalanggunaan

Anggaran.

8. Bagailnan tingkat efektivitas pengelolaan dana kampung dan tingkat

pembangunan kampung

9. Bagaiman suatu produktivitas pengelolaan keuangan dalam meningkatkan

pemabangunan yang efektif

10. Bagaimana kualitas pelayanan dan peningkatan pembangunan yang di bagun

sesuai kebutuhan masyarakat

11. Apakah efiensi program pembangunan di bangun sesuai dengan alokasi dana yang

di berikan pemerintah

12. Apakah fleksibelitas keuangan yang di kelola dengan kesederhanaan dalam

pembangunan kampung

13. Apakah masyarakat benar-benar merasakan kepuasan pembanguan dan

pengelolaan keuangan tersebut

14. Apakah pengelolaan keuangan dan pengkatan pembangunan benar-benar optimal

atau tidak
PEDOMAN WAWANCARA

(Toko Perempuan)

Efektivitas Alokasi Dana Kampung (ADK) Dalam Pembangunan Kampung Persatuan

Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel

A. Indentitas Informan

Nama :

Jenis kelamin :

Pekerjaan/jabatan :

Hari dan tanggal :

Alamat :

B. Wawancara

1. Bagaimana pelayanan Alokasi Dana Kampung dalam pembangunan Infranstruktur

dan SDM

2. Apakah Dana Kampung terealisasi di masyarakat atau tidak

3. Bagaiman cara mekanisme penyaluran Alokasi Dana Kampung di kamung

persatuan

4. Berapakah jumlah Alokasi Dana Kampung Persatuan


5. Apakah Dana kampung yang di gunakan benar-benar di bagun sesuai aspirasi

masayarakat

6. Bagimana tanggapan bapak faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam

pembangunan

7. Bagaimana 'tanggapan 'bapak baik dalam pembangunan dan penyalanggunaan

Anggaran.

8. Bagailnan tingkat efektivitas pengelolaan dana kampung dan tingkat

pembangunan kampung

9. Bagaiman suatu produktivitas pengelolaan keuangan dalam meningkatkan

pemabangunan yang efektif

10. Bagaimana kualitas pelayanan dan peningkatan pembangunan yang di bagun

sesuai kebutuhan masyarakat

11. Apakah efiensi program pembangunan di bangun sesuai dengan alokasi dana yang

di berikan pemerintah

12. Apakah fleksibelitas keuangan yang di kelola dengan kesederhanaan dalam

pembangunan kampung

13. Apakah masyarakat benar-benar merasakan kepuasan pembanguan dan

pengelolaan keuangan tersebut

14. Apakah pengelolaan keuangan dan pengkatan pembangunan benar-benar optimal

atau tidak
PEDOMAN WAWANCARA

(Toko Pemuda)

Efektivitas Alokasi Dana Kampung (ADK) Dalam Pembangunan Kampung Persatuan

Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel

A. Indentitas Informan

Nama :

Jenis kelamin :

Pekerjaan/jabatan :

Hari dan tanggal :

Alamat :

B. Wawancara

1. Bagaimana pelayanan Alokasi Dana Kampung dalam pembangunan Infranstruktur

dan SDM

2. Apakah Dana Kampung terealisasi di masyarakat atau tidak

3. Bagaiman cara mekanisme penyaluran Alokasi Dana Kampung di kamung

persatuan

4. Berapakah jumlah Alokasi Dana Kampung Persatuan


5. Apakah Dana kampung yang di gunakan benar-benar di bagun sesuai aspirasi

masayarakat

6. Bagimana tanggapan bapak faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam

pembangunan

7. Bagaimana 'tanggapan 'bapak baik dalam pembangunan dan penyalanggunaan

Anggaran.

8. Bagailnan tingkat efektivitas pengelolaan dana kampung dan tingkat

pembangunan kampung

9. Bagaiman suatu produktivitas pengelolaan keuangan dalam meningkatkan

pemabangunan yang efektif

10. Bagaimana kualitas pelayanan dan peningkatan pembangunan yang di bagun

sesuai kebutuhan masyarakat

11. Apakah efiensi program pembangunan di bangun sesuai dengan alokasi dana yang

di berikan pemerintah

12. Apakah fleksibelitas keuangan yang di kelola dengan kesederhanaan dalam

pembangunan kampung

13. Apakah masyarakat benar-benar merasakan kepuasan pembanguan dan

pengelolaan keuangan tersebut

14. Apakah pengelolaan keuangan dan pengkatan pembangunan benar-benar optimal

atau tidak
MATRIKS WAWANCARA

EFEKTIVITAS ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DALAM PEMBANGUNAN

KAMPUNG PERSATUAN DISTRIK MANDOBO KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Produksi
PK mengatakan bahwa:

Untuk Efektivitas pembangunan kampung melalui pengelolaan

Alokasi Dana Kampung yang di kelolah oleh kampung untuk

meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat melalui efektivitas

pembangunan dan menciplakan banyak program kerja untuk

memberantaskan kemiskinan berdasarkan kebutuhan masyarakat yang di

inginkan namun pemerinlah selalu meningkatkan pembangunan

YBT Mengatakan:

"Efektivitas pembangunan sangat penting untuk di tingkatkan

namun beberapa kendalan yang sering dilakukan oleh pemerintah


kampung bahwa suatu regulasi pembangunan tidak berjalan sesuai

anggaran yang di kelolah "

RA Mengatakan:

"Efeklivilas pembangunan merupakan suatu peningkat

kesejahlraan masyarakat yang harus diperiorintaskan oleh pemerinlah

untuk menigkatkan pembangunan dan meningkatkan ekonomi

masyarakat dalam berbagai usaha yang dilakukan oleh masyarakat

PK Mengatakan:

"Evektivilas pengelolaan dana kampun dan tingkat pembanguan

masih belum dilaksanankan oleh pemerintah kami sebagai masyarakat

tidak merasakan pembangunan dan pengelolaan keuangan tidak pada

sasaran pembangunan "

SS Mengatakan:

"Kami sebagai masyarakat tidak merasakan apa itu efektivitas

pemabanguan dan pengelolaan keuangan Iidak lancar karena banyak

masyarakat mengeluh pemerintah tidak kampung menerima dana

kampung dari pemerinlah pusat tetapi anggaran yang di gunakan itu

Iidak di realisasi "


AN Mengatakan:

"Saya sebagai seorang pemuda mengatakan bahwa efektivitas

pengelolaan dana kampung dalam peningkatan pembangunan kampung

masih sangat rendah karena efektivilas pengelolaan dana kampung dan

peningkatan pembanguan tidak pada sasaran tujuan pembangunan yang

harusa dikerjakan oleh pemerinlah kampung namun pemerintah kampung

menggunakan anggaran dana kampung tidak pada posisi yang di inginkan

oleh masyarakat kampong tersebut.

ES Mengatakan:

"Saya sebagai selaku pemuda mengatakan bahwa efekitvitas tidak

pada tujuan pembangunan nanmu pemerintah kampung sendiri tidak lebih

meningkatkan pembangunan sesuai dana kampung yang di berikan

pemerinlah pusat kepada pemerintah kampung tidak pada sasaran

pembanguan tersabut.

MT Mengatakan:

"Kami sebagai perempuan Iidak merasakan sebuah efektivitas pengelolaan

keuangan kampung dan peningkatan pembangunan yang dikelolah oleh

kmpung karena dana besar yang turun di kampung namun kami sebagai

perempuan mendengar bunyi uang yang dilurukan oleh peemerintah pusat


tetapi kenyataan pembangunan tidak pada sasaran dan tujuan

pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat kampung

RB Mengatakan:

"Untuk pengamalan kami dilapangan bahwa suatu efektivitas belum

dioptimalkan karena sualu kegitan yang dijalankan pemaerintah kampung

masih banyak masyarakat sangat mengeluh karena bergai suatu

kerberhasilan pembanguanan harus duduk bersama dan menyuarahkan

pendapat bersama lalu kesepakatan itu menjadi kepentingan masyarakat

sesuai kebutuhan."

Kualitas
PK Mengatakan:

" Untuk saal ini pembanguna belum efisien namun beberapa masalah

yang kami hadapi tetapi itu tangugg jawab kami pemerintah harus lebih

bekerja keras dalam menigkatkan pembangunan masyarakat Oleh karena

itu masyarakat pun letap konsisten dalam kebahasilan pembangunan.

YBT Mengatakan:

"Saat ini pembagunan kampung belum efisien secara baik namun

pemerintah kampung masih berupaya dalam meingkatkan pembangunan

oleh karena itu semua dana desa/kampung mejadi priorintas

pembangunan namun pembangunan tersebut belum


efisien.

RA Mengatakan:

"Dari pengelolaan alokasi dana kampung untuk meningkatkan

pembangunan namun secara garis besar masih dibawa kekuasaan kepala

kampung namun secara pengunaan dana itu harus sesuai prosedur

pengelolaan yang e/isien dalam pembangunan

PK Mengatakan:

"Bahwa kualitas pembangunan yang di bungun oleh pemerintah

kampung masih belum dikualitaskan pengeloaan dan peningkatan

pembangunan masih jauh lebih dari kengginan masyarakat sebab iłu

masyarakat sangat mengharapkan pembangunan yang lebihberkualitas

dan meningkalkan kesejahtraan msyarakat. ”

SS Mengatakan:

"Sama halanya yang dijelaskan oleh PK bahwa kualitas

pembangunan masih sangat rendah karena iłu kami sebagai masyarakat

tidak merasakan kualitas pengelolaan alokasi danakampung dan

embangunan pun belum ada yang di bangun hanya bebeapa bangunan saja

yang yang kami lihat sesuai dengan kenyataan pembanguan kampung

tersebut.
AN Mengatakan:

"Kami sebagai pemuda dan masyarakat melihat bahwa kualitas

pemmbangunan dan pengelolaan Alokasi Dana Kampung ini masih

banyak kendalan pemerintah dałam meningkatkan pembangunan namun

seracara informasi kami mendengarjumlah dana yang guyurka pemerintah

pusat kepada pemerintah kampung sangat besar dałam setiap tahun

karenan pengelolaan masih tidak efektif ”

ES Megatakan:

"Untuk efektivitas dałam pegelolaan kualitas pembanguna dan

penggunaan dana sangat rendah namun secara berkelanjutan pun

mengalami kemacetan pembangunan karena pemerintah daerah tidak

tegas dałam meningkatkan pembangunan namun pemerintah kampung

bekerja kesukaan mereka akhirnya dana kampung yang diturkan oleh

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah Kabupaten Boven Digoel

tidak tengas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang untuk

mengawasi pembangunan tersebut,

MT mengatakan:

"Kami sebagai perempuan menilai bahwa masih banyak pemerintah

kampung harus dikerjakan lagi untuk percepatan pembangunan desa dan

transmingrasi sesuai dengan perkataan presiden kami yaitu Joko Widodo


dengan tegasnya memberikan bantuan dana yang cukup banyak namun

secara kenyataanya pemerintah kampung tidak di fasilitaskan untuk

meningkatkan pembanguan.

RM Mengatakan:

"Sama hal yang di katakan MT bahwa ini pemerintah kampung

harus diperhatikan secara detail dalam pengelolaan kuangan kampung

dengan baik bahwa ini menjadi perioritas pemerintah kampung yang

pemerintah pusat berikan pembangunan rakya.

Fleksibelitas
PK Mengatakan:

"Kampung dalah masyarakat sedehana yang memiliki sumber daya alam

yang cukup singnifikan namun kehidupan masyarakat sangat sederhana

sebab itu kami selaku pemerintah memberikan pecerahan dan peningkatan

pembangunan kampung secara baik untuk meningkat pembangunan

kampung secarafleksibel. "

YBT Mengatakan:

"Untuk melihat kesedehanaan pemerintah kampung kami pun pemerintah

meberikan pendekatan dalam sosialisasi dalam pencerahan kehidupan

masyarakat untuk bekerja dalam kondisi masyarakat yang fleksibel "


RA Mengatakan:

"Dari pengelolaan keuangan kampang untuk membangun masyarakala

yang hidup sederhana untuk meningkatkan pembangunan perekonomian

melaui satu usaha yang dibutuhkan pemerntah. "

PK Mengatakan:

"Kami sebagai masyaraka menilai bahwaflebelitas peneloaan keuang

kampung dan pembanunan kampung pun masih saja tidak digunakan

secara baikoleh karena itu kami masyarakat kapung masih hidup piitif

atau sederhana karena itu apa yang pemeritah kampung meliki

pemberdayaan masarakata secara swadaya dengan kebutuhan

masyarakatyangfleksibel.

SS Mengatakan:

"Masyarakat sangat berharap kepada pemerintah agar pembangunan

dan kebutuhan ekonomi masyarakat menjadi periorintas dalam

mengelola keuangan dana kampung, maka itu menjadi tanggungjawab

pemerintah untuk menigkatkan pembangunan masyarakaL

AN Mengatakan:
"Dari kehidupan masyarakat kami melihat bahwa apa yang masyarakat

lakukan sehari-hari adalah petani dan perkebunan itu yang kami

harapkan kepada pemerinlah kampung agar mempercepat cara kehidupan

masyarakat yangfleksibel ini harus menjadi kemajuan yang baik dalam

meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

ES Mengatakan:

"Secara fleksibel pemerintah kampung belum di optimalkan suatu

keberhasilan oleh karena itu secara kenyataan di lapangan masih banyak

masyarakat hidup sederhana "

MT Mengatakan:

"Bahwa suatu perubahanjaman masih saja masyarakat hidup

secara kerbersamaan oleh karena iłu secara perubahan hidup dari

kehidupan lama menuju ke kehidupan baru ini masyarakat harus lebih

efektif dałam meningkatakan pembangunan secara merata dałam berbagai

bidang baik pembangunan ifrastruktur, ekonomi, maupun dunia usaha-

usaha kecil maupun usaha-usaha besar

RM Mengatakan:
"Hal yang sama dikatakan oleh MT bahwa semua masyarakat dan

pemerintah saling membuthkan satu sama lain namun masyarakat

kampung masih hidup secara fleksibel yang masih bercocok tanam oleh

sebab pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus lebih menfokuskan

pembangunan kampung yang haik dan sejahtra.”


Kepuasan PK mengatakan:

"Kami sebagai pemerintah kampung merasakan kepuasan pengelolaan

Alokasi Dana Kampung yang bersumber dari pemerintah pusai kepada

pemerintah kampung untuk mengelola dana kampung yang baik dalam

meningkatkan pembangunan.

YBT Mengatakan:

"Bahwa pelayanan sangat memuaskan apa yang dikami bangun untuk

meningkatkan pembangunan oleh semua kebutauhan yang kami bangun

sesuai anggaran dana kampung namun beberapa kendalan yang kami

lakukan adalah sesuai harapan pemerintah kepada masyarakatyang

merasakan kepuasan pembangunan.

RA Mengatkan:

"Dana kampung yang kami kelola berdasarkan peraturan pemerintah

jadi saya sebagai bendahara harus bekerja sesuai peratuaran pemerintah

yang ditetepkan oleh pemerintah pusat oleh karena itu apa yang kami

rasakan kepuasa pembangunan yang telah kami rasakan saat ini. "
PK Mengatakan:

"Kami sebagai masayarakat apa di bangun oleh pemerintah

kampung belum optimal namu kepuasan kami tidak merasakan apa-apa

yang pemerintah kerjakan untuk masyarakat tetapi kami masyarakat

sendiri melihat dan mempelajari pemerintahan kampung persatuan sanagt

buruk dalam pengelolaan keuangan kampung maka itu pembangunan pun

tidak terealisasi di lapangan maka saya menyatakan ketidak puasa

pembangunan yang dibangun oleh pemerintah kampung.

SS mengatakan:

" Untuk saat ini kami masyarakat tidak merasakan kepuasan

terhadap pembangunan maka pemerintah kampung lidak terealisasi

pengelolaan keuangan tidakpada sasaran pembangunan kampung.

AN Mengatakan:

"Saya pemuda melihat pada kenyataan pembangunan bahwa pengelolaan

dana kampung dikelola tidak nampak pada masyarakat oleh karena itu

kami tidak merasakan kepuasan pembangunan yang dibangun oleh

pemerintah kampung.

ES Mengatakan:
"Kepuasan pembangunan pada saat ini kami masyarakat dan pemuda

melihat dilapangan tidak ada pun bangunan baru yang di bangun oleh

pemeritah kampung yang ada saat ini adalah bangunan-bangunan lama

pada masa pemerintahan kabupaten merauke itu yang kami menghuni

sampai saat ini kami masih tinggal.

MT mengatakan:

"Untuk kepuasan kita masyarakat sangat mengecewahkan apa yang

pemerilah kampung kerjakan tidak pada kenyataan pembangunan maka

itu menjadi perhalian serius oleh pemerintah derah agar mempercepat

pembangunan kareana masyarakat rasaka ini tidak pada kenyataan

pembangunan.

RM Mengatakan:

"Mulai dari pembangunan RESPEK sampai pembanguna

PROSPEK masih saja belum ada peningkatan pembangunan maka

kami masyarakat mengharapakan lebih mensejahtrakan namun

kepuasan pembanguna atau pemgelolaan Alokasi Dana Kampung

masih belum efektif maka itu kami belum merasakan kepuasa.

Anda mungkin juga menyukai