Bab 2 PDF
Bab 2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru
efisien adalah:
masa lalu.
14
15
Gambar 2.1
Tingkatan Kumulatif dari Ketiga Bentuk Pasar Efisien
bias, dan kondisi pasar yang tidak efisien memungkinkan timbulnya harga
baik dan terbuka tanpa ada yang ditutupi, dengan kondisi begitu reaksi
investor dalam menanggapi good news and bad news sebagai berikut:
a. Harga akan terbentuk dengan kondisi yang sesuai pada saat investor
informasi.
Gambar 2.2
Reaksi investor pada pasar yang efisien untuk informasi good
news
Gambar 2.3
Reaksi investor pada pasar yang efisien untuk informasi bad news
17
investor pada saat diumumkannya suatu informasi yang dapat diamati dari
adanya pergerakan saham (Naimah dan Utama, 2006 dalam Susanto, 2012).
tercermin dalam tindakan pelaku pasar yang disebut dengan reaksi pasar.
Reaksi pasar dipicu oleh berbagai hal, salah satunya adalah pengumuman
panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam investasi atau kredit
datang. Investor membeli saham pada saat mereka yakin bahwa laba di masa
yang akan datang dapat meningkatkan harga saham (Robert et al.. Dalam
Novianti,2012).
periode tetap sama (Schipper dan Vincent, 2003 dalam Novianti, 2012).
akrual dan aliran kasnya (Penman, 2001 dalam Purwanti, 2010). Laba yang
2. Kualitas dari angka laba yang dilaporkan dilihat dari apakah informasi
supplier, organisasi buruh, bursa efek dan para analis keuangan sebagai
akurat.
di masa depan.
laba dalam memberikan respon kepada pasar, kuatnya reaksi pasar terhadap
mengukur seberapa besar return saham dalam merespon angka laba yang
adalah reaksi atas laba yang diumumkan (published) oleh perusahaan, dan
(Hidayat, 2016).
Dalam penelitian ini, proksi yang tepat dan dapat digunakan dalam
Peneliti mencoba melihat kualitas laba dari sudut pandang respon investor
21
normal yang berasal dari laba kejutan (Teoh dan Wong, 1993 dalam Dira
yang diperoleh dari regresi antara proksi harga saham dengan proksi laba
2013:609).
yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif
sampai dengan 121 hari untuk data harian dan 3 bulan sampai dengan 121
bulan untuk data bulanan. Data dalam penelitian ini menggunakan data
2013:612).
= − ( )
Keterangan :
dengan rumus :
24
( )
=
Keterangan:
(Hartono , 2013:610).
( )
=
Keterangan:
peristiwa ke-t.
ke-t.
=
25
Keterangan:
2013:625).
( )
=
Keterangan:
2012)
persamaan berikut:
= + −
Keterangan:
: Konstanta
dari kata dasar lever yang berarti pengungkit (Suad, 2008 dalam Delvira dan
Nelvirita, 2013).
diperoleh akan semakin tinggi pula. Tingkat leverage ini bisa saja
tinggi tingkat leverage akan semakin tinggi tingkat risiko yang dihadapi
1. Operating Leverage
terjadi pada saat perusahaan menaggung biaya tetap yang harus ditutup
2. Financial Leverage
sumber dana yang menimbulkan beban tetap (Agus, 2001 dalam Delvira
yang diberikan,
jangka pendek (Agnes, 2005 dalam Delvira dan Nelvirita, 2013). Berbagai
ekuitas (modal sendiri) dalam struktur modal perusahaan. Jika DER > 1
Keterangan:
Equity : Total ekuitas perusahaan pada akhir periode (Noor, 2009 dalam
waktu yang akan datang merupakan suatu prospek baik yang dapat
sebagai suatu nilai ekspektasian terhadap manfaat masa depan yang akan
yang tinggi akan memberikan manfaat yang tinggi di masa depan bagi
rendah juga di masa yang akan datang bagi pemegang saham (Palupi,
Keterangan:
penutupan saham)
persistensi, laba yang berkualitas adalah laba yang bersifat permanen dan
2013).
oleh komponen akrual dan aliran kas dari laba sekarang, yang mewakili
34
sifat transitory dan permanen laba (Nicky, 2009 dalam Delvira dan
Nelvirita, 2013).
persisten, apabila laba saat ini dapat digunakan sebagai pengukur laba
prediksi laba untuk memprediksi aliran kas perusahaan pada masa yang
depan (Festy, 2011 dalam Delvira dan Nelvirita, 2013). Persistensi menurut
suatu kegiatan usaha. Hal ini tidak direaksi investor karena tidak
kembali.
organisasi atau biaya promosi. Tidak ada alasan bagi pasar untuk
ekspektasi laba di masa yang akan datang akan lebih pasti dibanding bila
perusahaan yang memiliki persistensi rendah (Sri, 2008 dalam Delvira dan
= + +
Keterangan:
: Koefisien hasil regresi (persistensi laba) (Sri dan Nur, 2007 dalam
yang telah di produksi atau yang telah siap untuk dijual kepada pelanggan.
Penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang dan jasa, baik secara kredit
37
penjualan, adalah:
b. Harga produk
sebagainya.
jumlah serta sifat-sifat tenaga penjual. Tenaga penjual yang baik dapatlah
yang baik antara lain: sopan, pandai bergaul, pandai bicara, mempunyai
diperhatikan adalah:
a. Jenis pasarnya
c. Daya belinya
d. Frekuensi pembeliannya
3. Modal. Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila
barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau
adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat peragaan baik
diperlukan.
lain, hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit,
sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin
kesalahan estimasi yang lebih besar dan kualitas akrual yang rendah
(2010):
( )
Keterangan:
semakin besar hasil dari rumus volatilitas penjualan ini semakin baik, yang
berarti bahwa aset dapat lebih cepat berputar dan menunjukkan semakin
laba.
berarti semakin kecil hasil volatilitas penjualan, maka kualitas laba semakin
Tebel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
Nama Variabel & Hasil Penelitian
No Judul
Peneliti Indikator
1 Titik Analisis Indikator Volatilitas arus
Purwanti Pengaruh variabel X kas, besaran
(2010) Volatilitas Volatilitas arus akrual, ukuran
Arus Kas, kas diukur perusahaan,
Besaran dengan umur
Akrual, menggunakan perusahaan tidak
Volatilitas perputaran aset berpengaruh
Penjualan, melalui jumlah terhadap
Leverage, aliran kas kualitas laba,
Siklus Operasi, operasi, besaran sedangkan
Ukuran akrual diukur leverage dan
Perusahaan, dengan likuiditas
Umur menggunakan berpengaruh
Perusahaan, laba dikurangi negatif
dan Likuiditas aliran kas signifikan
Terhadap operasi, terhadap
Kualitas Laba volatilitas kualitas laba,
penjualan diukur serta volatilitas
dengan penjualan dan
menggunakan siklus operasi
perputaran aset berpengaruh
melalui volume positif
penjualan, signifikan
leverage diukur terhadap
dengan kualitas laba.
menggunakan
debt ratio, siklus
operasi diukur
dengan
menggunakan,
rata-rata
pembelian
persediaan
dengan
pendapatan kas,
ukuran
perusahaan
diukur dengan
menggunakan
42
logaritma
natural total
aktiva, umur
perusahaan
diukur dari awal
berdirinya
perusahaan
hingga akhir
tahun penelitian,
likuiditas diukur
dengan
menggunakan
current ratio
Indikator
variabel Y yang
digunakan
adalah
discretionary
accruals dengan
menggunakan
modified jones
model
2 Dhian Eka Pengaruh Indikator Pertumbuhan
Irawati Struktur variabel X laba dan
(2012) Modal, Likuiditas likuiditas
Pertumbuhan diukur dengan berpengaruh
Laba, Ukuran menggunakan negatif
Perusahaan, current ratio, signifikan
dan Likuiditas struktur modal terhadap
Terhadap diukur dengan kualitas laba,
Kualitas Laba menggunakan sedangkan
leverage, struktur modal
pertumbuhan dan ukuran
laba diukur perusahaan tidak
dengan berpengaruh
menggunakan signifikan
market to book terhadap
ratio, ukuran kualitas laba.
perusahaan
diukur dengan
menggunakan
total aset
Indikator
variabel Y yang
digunakan
adalah Earning
43
Response
Coefficient
(ERC)
menggunakan
perbedaan
temporer
pengakuan
pendapatan atau
beban yang
ditampung
dalam akun PPh
yang
ditangguhkan
dalam neraca
Indikator
variabel Y yang
digunakan
adalah Earning
Response
Coefficient
(ERC)
5 Novi Amelia Pengaruh Indikator Risiko
(2013) Risiko variabel X sistematis tidak
Sistematis dan Risiko berpengaruh
Kesempatan sistematis terhadap
Bertumbuh diukur dengan kualitas laba,
Terhadap menggunakan sedangkan
Kualitas Laba beta, kesempatan
kesempatan bertumbuh
bertumbuh berpengaruh
diukur dengan positif
menggunakan signifikan
market to book terhadap
ratio kualitas laba.
Indikator
variabel Y yang
digunakan
adalah Earning
Response
Coefficient
(ERC)
6 Yenny Pengaruh Indikator Investment
Wulansari Investment variabel X Opportunity Set
(2013) Opportunity Investment dan Leverage
Set, Likuiditas, Opportunity Set tidak
dan Leverage diukur dengan berpengaruh
Terhadap menggunakan signifikan
Kualitas Laba market to book terhadap
value of assets kualitas laba,
45
menguntungkan.
semakin besar tingkat leverage maka semakin rendah kualitas laba suatu
(1991).
akan datang merupakan suatu prospek baik yang dapat mendatangkan laba
terbentuk sebagai suatu nilai ekspektasi terhadap manfaat masa depan yang
kemungkinan bertumbuh yang tinggi. Hal ini terjadi karena perusahaan yang
Coefficient (ERC) sebagai proksi kualitas laba, hal ini diperkuat dengan
penelitian yang dilakukan Susanto (2012) dan Amelia (2013). Kondisi ini
waktu maka akan semakin menarik minat investor, respon investor ini
51
(Romasari, 2013). Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Jang dkk.
kemampuan laba dalam memprediksi aliran kas dimasa yang akan datang.
Namun jika tingkat volatilitas penjualan tinggi, maka kualitas dari laba
2002 dalam Purwanti, 2010). Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian
tertentu.
(ERC).
53
Tingkat Hutang
Kesempatan
Tumbuh
Kualitas Laba
Persistensi Laba
Volatilitas
Penjualan
Gambar 2.4
Paradigma Konseptual Penelitian
2.4 Hipotesis Penelitian
laba.
kualitas laba.
54
laba.
kualitas laba.