Anda di halaman 1dari 15

SOAL dan SOLUSI

Kontes Terbuka Olimpiade Fisika


April 2020
KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM

1. Jangkauan Droplet Coronavirus


Sekarang ini, kata coronavirus atau COVID-19 telah menjadi momok di dunia
manusia. COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus strain coronavirus yang
menyerang sistem pernapasan manusia. Menurut WHO (World Health Organization),
penyebaran virus ini disebabkan karena adanya kontak antara droplet (cairan) dari orang
yang terinfeksi dengan sistem pernapasan orang yang sehat.
Cara droplet ini sampai ke sistem pernapasan pun sangat bervariasi, mulai dari
kontak langsung, yaitu saat seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi
kemudian menyentuh wajahnya dengan tangan yang terkontaminasi ataupun secara tidak
disengaja seperti saat orang batuk, kemudian droplet tersembur mengenai orang yang
sehat, sehingga orang yang sehat menjadi terinfeksi virus.
Pencegahan terhadap virus ini pun sangat bervariasi, WHO (World Health
Organization) menganjurkan social distancing, yaitu menjaga jarak antar orang-orang
minimal 1.8 meter, memakai masker bila sedang keluar rumah, menjaga kebersihan tangan
dan menghindari penyentuhan muka sebelum mencuci tangan.
Dalam Soal ini, kita akan meninjau mengapa anjuran jarak antar orang-orang
minimal 1 meter dengan konsep parabola of safety yaitu penentuan daerah yang tidak
mungkin dapat dijangkau oleh droplet.
A. Konsep dan Persamaan Gerak Parabola
Gerak droplet di udara dapat dimisalkan sebagai gerak parabola sebuah benda titik
dengan kecepatan awal v0 dan sudut tembak tertentu θ terhadap sumbu x, bila
dianggap droplet ditembakkan dari mulut atau hidung seseorang pada ketinggian h
dan percepatan gravitasi pada tempat itu adalah g, tentukan :
a. Fungsi ketinggian droplet dari tanah sebagai fungsi waktu y(t) dalam v0 , θ, t, g, dan
h!
b. Fungsi jarak horizontal droplet dari orang yang batuk/bersin x(t) sebagai fungsi
waktu dalam v0 , θ, g, t dan h!
c. Dengan menggunakan hasil yang didapat dari pertanyaan bagian a dan b, fungsi
ketinggian droplet dari tanah sebagai fungsi x , y(x) dapat ditulis dalam bentuk
berikut :
y = a x 2 + bx + c
Tentukan a, b dan c(boleh dalam v0 , θ, g dan h)
B. Parabola of Safety dalam 2 dimensi
Dengan hasil-hasil dan persamaan dari bagian A, kita telah menuliskan persamaan-
persamaan dasar dalam gerak parabola yang akan diperlukan. dalam penemuan
parabola of safety. Anggap bahwa kuat batuk seseorang yang menyemburkan droplet
tetap konstan, dan yang diganti-ganti hanya gaya batuknya saja sehingga orang dapat
dimodelkan sebagai suatu meriam yang menembakkan pelurunya pada ketinggian h
dan kecepatan awal v0 tetapi besar sudut tembak dapat diatur bagaimanapun agar
mengenai sasaran.
a. Determinan suatu persamaan kuadrat menentukan apakah suatu persamaan kuadrat
mempunyai solusi real atau tidak. Solusi suatu persamaan kuadrat dalam bentuk :
0 = a x 2 + bx + c
adalah :
−b ± b 2 − 4ac
x12 = dan determinan D = b 2 − 4ac
2a
Bila suatu persamaan parabola tidak punya solusi real, tentukan syarat dari nilai D di
atas!
b. Tuliskan sebuah pernyataan tentang kondisi yang harus dipenuhi sebuah titik agar
berada di luar jangkauan sebuah droplet yang ditembakkan dari batuk atau pilek
orang yang batuk atau pilek!

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 1 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM

c. Tuliskan pertidaksamaan yang dapat mendeskripsikan daerah yang aman dari orang
yang batuk !
d. Bentuk apakah yang mendeskripsikan daerah tidak aman?

C. Parabola of Safety dalam 3 dimensi


a. Sebuah benda bila bergerak parabola dalam dua dimensi, maka akan bergerak
membentuk sebuah kubah bila bergerak dalam segala arah pada 3 dimensi. Gerak
benda yang membentuk seperempat lingkaran bila digeneralisir untuk segala arah
pada 3 dimensi, maka akan membentuk sebuah setengah lingkaran. Dengan ini
tentukan persamaan parabola of safety dalam bidang 3 dimensi, ambil sumbu z
tegak lurus tanah, sumbu x dan y sejajar permukaan tanah!
b. Gunakan data berikut untuk menghitung jarak pisah aman agar tidak terkena droplet
virus korona.
h = 1.6 m
v0 = 4 m/s
g = 9.8 m/s2
Selalu ingat untuk memakai masker ketika berada di luar rumah dan selalu
melakukan social distancing dengan menjaga jarak antar orang minimal 1.8m.
Bersama, kita dapat putus rantai pandemi COVID-19.
#INDONESIABISA

Solusi :
A. Konsep dan Persamaan Gerakan Parabola
b. Fungsi gerak sebagai fungsi waktu pada sumbu y
Pada sumbu y, gerak parabola bersifat GLBB, maka dengan menggunakan persamaan
GLBB pada gerak parabola droplet pada sumbu y :
1 2
y = y0 + v0t + gt
2
1
y = h + v0 sin θ − gt 2
2
1
y(t) = h + v0 sin θ t − gt 2
2
c. Fungsi gerak sebagai fungsi waktu pada sumbu x
Pada sumbu x, gerak parabola bersifat GLB, maka dengan menggunakan persamaan GLB
pada sumbu x gerak ini :
x = vt
x = v0 cos θ t
x(t) = v0 cos θ t
d. Fungsi gerak y(x)
Dengan menggunakan persamaan x(t) dari bagian b :
x(t) = v0 cos θ t
x
t=
v0 cos θ
kemudian persamaan ini disubstitusikan ke y(t) dari bagian a:
1
y(t) = h + v0 sin θ t − gt 2
2
x 1 x 2
y(x) = h + v0 sin θ( ) − g( )
v0 cos θ 2 v0 cos θ
gx 2
y(x) = h + x tan θ − 2
2v0 cos2 θ
gx 2
y(x) = h + x tan θ − 2 (1 + tan2 θ )
2v0
Maka dapat disimpulkan bahwa

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 2 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM
g
a=− (1 + tan2 θ )
2v02
b = tan θ
c =h
B. Parabola of Safety dalam 2 Dimensi
a. Syarat jawaban menjadi tidak real
Agar nilai x menjadi tidak real, maka bagian jawaban yang berada di dalam akar harus
bernilai negatif, sehingga syarat yang harus dipenuhi adalah :
b 2 − 4ac < 0
D<0
b. Pernyataan yang harus dipenuhi
Syarat sebuah titik berada di luar jangkauan droplet adalah apabila tidak ada nilai sudut θ
yang dapat menyebabkan droplet mencapai titik tersebut. Persamaan yang
menghubungkan posisi dengan θ ( sudut awal lemparan) telah dicari di sub-soal
sebelumnya, yaitu :
gx 2
y(x) = h + x tan θ − (1 + tan2 θ )
2v0
2

Bila tidak ada nilai tan θ yang memenuhi untuk x dan y tertentu maka dikatakan titik itu
tidak dapat dijangkau. Maka pernyataan syaratnya adalah :
“Bila suatu titik berada pada titik (x,y) sedemikian rupa sehingga fungsi posisi
droplet tidak dapat terpenuhi dengan penggantian sudut tembak bagaimanapun,
maka titik itu berada di luar jangkauan droplet”.

c. Syarat yang harus dipenuhi


Dari soal b, maka syarat yang harus dipenuhi adalah syarat yang menyebabkan tidak
adanya sudut θ yang memenuhi persamaan
gx 2
y(x) = h + x tan θ − 2 (1 + tan2 θ )
2v0
Menyusun ulang persamaan di atas menjadi persamaan kuadrat dengan bentuk seperti
pada soal:
gx 2
0 = h − y + x tan θ − (1 + tan2 θ )
2v02
2
gx 2 gx 2
0 = 2 tan θ − x tan θ + y − h + 2
2v0 2v0
Dengan syarat determinan dari soal bagian a :
D<0
2
b − 4ac < 0
gx 2 gx 2
b =−x a= 2 c = y−h+
2v0 2v02
2 2
gx gx
x 2 − 4( 2 )(y − h + 2 ) < 0
2v0 2v0
Dengan menyelederhanakan persamaan diatas, kita dapati :
g2 x2 g
− 4 + (1 − 4( 2 (y − h))) < 0
v0 2v0
4
v v2
x 2 − 02 + 2 0 (y − h) < 0
g g
2 2
v v
x 2 − 0 ( 0 − 2(y − h)) < 0
g g
dan
y > 0 (Karena droplet tidak akan masuk ke dalam tanah)

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 3 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM

d. Bentuk daerah
Bentuk daerah yang yang tidak aman adalah sebuah kubah parabola

C. Parabola of Safety dalam 3 Dimensi


Dalam konteks tiga dimensi, besaran y dalam dua dimensi berubah menjadi z karena
ketinggian sesuai soal kini dinyatakan dalam z. Kemudian besaran x atau jarak tempuh
menjadi jarak dari orang, sehingga dengan pythagoras, kita dapati x 2 + y 2 , memasukkan
nilai baru yang kita temukan :
v02 v02
x2 + y2 + ( − 2(z − h)) < 0
g g
dan
z >0
Bentuk persamaan di atas adalah sebuah paraboloida
Dengan data soal maka jarak maksimum yang dapat ditempuh adalah 1.8 m (Perpotongan
dengan sumbu x)

Jonathan Willianto
Korea Advanced Institute of Technology (KAIST)

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 4 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM

2. (20 Poin) Balok pejal dalam balok kopong


Tinjau sebuah sistem yang terdiri dari balok kopong panjang (hanya ada permukaan
luarnya saja) bermassa M dan balok pejal bermassa m yang berada di dalam balok kopong
tersebut. Ukuran balok pejal ini telah dibuat agar balok ini hanya dapat bergerak sepanjang
satu arah dalam balok kopong. Balok pejal ini tersambung ke balok kopong lewat dua buah
pegas dengan konstanta pegas k1 dan k 2. Salah satu ujung kedua pegas ini tersambung ke
sisi luar balok pejal yang bersebrangan, dan ujung lainnya tersambung ke sisi dalam balok
kopong yang bersebrangan. Sistem ini dipasang ke sebuah pegas (konstanta pegas k) yang
ditahan salah satu ujungnya di langit-langit dengan orientasi vertikal. Terdapat medan
gravitasi uniform sebesar g dengan arah vertikal kebawah.
a. Dalam keadaan setimbang, tentukan pertambahan panjang setiap pegas yang ada!
b. Kemudian, sistem ini diosilasikan terhadap posisi kesetimbangannya ke arah vertikal.
Tentukan ada berapa mode osilasi sistem, lalu tentukan frekuensi anguler osilasi untuk
setiap mode!

Selanjutnya, anggap nilai mode osilasi ini bisa diukur dari pergerakan balok kopong
(gunakan simbol ω1, ω2, sampai ωN untuk frekuensi anguler setiap mode osilasi, dimana N
adalah jumlah mode osilasi, dan ω1 > ω2 > … > ωN). Nilai massa dari setiap benda dan
konstanta pegas k dapat diukur lewat pengukuran lainnya yang independen.
c. Tentukan nilai k1 + k 2 dinyatakan dalam variabel lain yang dapat diukur!

Solusi:
a. Untuk selanjutnya, xm dan xM berturut-turut adalah perpindahan massa m dan massa
M dari posisi awal, dan arah positif didefinisikan ke arah bawah. Secara umum,
persamaan gaya yang bekerja pada balok kopong dan balok kejal adalah
Mg − k xM + (k1 + k 2)(xm − xM) = M x¨M  …(1)
mg + (k1 + k 2)(xM − xm) = m x¨m  …(2)
Dalam kondisi setimbang, x¨M = x¨m = 0. Sehingga persamaan (1) dan (2) menjadi
Mg − k x0M + (k1 + k 2)(x0m − x0M) = 0  …(3)
mg + (k1 + k 2)(x0M − x0m) = 0  …(4)
Jumlahkan kedua persamaan diatas, maka didapat
(M + m)g − k x0M = 0
(M + m)g
x0M =
k
Substitusikan nilai x0M ini ke persamaan (4), maka didapat
(M + m)g mg
x0m = +
k k1 + k 2
Sehingga, pertambahan panjang setiap pegas adalah
(M + m)g
∆ xk = x0M =
k mg
∆ xk1,k 2 = (x0m − x0M) = ±
±
k1 + k 2
b. Persamaan (1) dan (2) di pembahasan sub-soal b) akan menghasilkan solusi sinusoidal
untuk xM dan xm. Pertama, ubah bentuk xM dan xm menjadi
xM = x0M + ∆ xM
xm = x0m + ∆ xm
Untuk menghilangkan suku konstanta di persamaan (1) dan (2). Dengan hanya meninjau
mode normal sistem, dimana
∆¨xM = − ω 2 ∆ xM

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 5 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM

∆¨xm = − ω 2 ∆ xm
Maka persamaan (1) dan (2) menjadi
∆ xM(−Mω 2 + k + k1 + k 2) = ∆ xm(k1 + k 2)
∆ xM(k1 + k 2) = ∆ xm(−m ω 2 + k1 + k 2)
Dari kedua persamaan diatas, maka didapat
−Mω 2 + k + k1 + k 2 k1 + k 2
=
k1 + k 2 −m ω 2 + k1 + k 2
ω 4(Mm) − ω 2((M + m)(k1 + k 2) + m k) + k(k1 + k 2) = 0
Persamaan diatas memiliki 2 solusi untuk ω 2, ini berarti terdapat 2 mode osilasi pada sistem
ini. Nilai kedua mode osilasi tersebut adalah

((M + m)(k1 + k 2) + m k) − 4Mm k(k1 + k 2)


2
(M + m)(k1 + k 2) + m k +
ω+2 =
2Mm

((M + m)(k1 + k 2) + m k) − 4Mm k(k1 + k 2)


2
(M + m)(k1 + k 2) + m k −
ω−2 =
2Mm
c. Untuk selanjutnya, kita akan melabeli ulang variabel ω+ dan ω− berturut-turut menjadi
ω1 dan ω2. Jumlahkan ω12 dan ω2 2, maka didapat
(M + m)(k1 + k 2) + m k
ω12 + ω2 2 =
Mm
Sehingga,
Mm(ω12 + ω2 2) − m k
k1 + k 2 =
M+m
Yuwanza Ramadhan
Universitas Indonesia (UI)

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 6 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM

3. (20 Poin) Dari Matahari ke Proxima Centauri


Jika suatu waktu di masa depan, Tata Surya tidak bisa dihuni manusia lagi, maka
peradaban manusia harus mencari cara untuk pergi dari Tata Surya ke sistem bintang lain.
Jika manusia belum bisa mengembangkan teknologi untuk membawa mereka semua pergi,
maka cara paling terakhir agar peradaban manusia dapat selamat adalah dengan membawa
Bumi bersama seisinya keluar dari Tata Surya. Dalam soal ini, kita akan menganalisis cara
membawa Bumi keluar Tata Surya.
Anggap awalnya, Bumi beserta seisinya memiliki massa m dan mengelilingi Matahari
bermassa M dengan orbit lingkaran berjari-jari r0.

a. Tentukan kecepatan Bumi mengelilingi Matahari dalam orbit ini (v0).


b. Tentukan energi total Bumi dalam orbit ini.

Sekarang, Bumi akan dipasangkan banyak mesin di seluruh permukaannya yang


dapat memberikan gaya konstan F (dengan magnitudo yang jauh lebih kecil daripada gaya
interaksi Bumi-Matahari) yang arahnya selalu menjauhi Matahari. Gaya ini akan diberikan
sampai energi yang dimiliki Bumi sudah cukup untuk membuatnya benar-benar lepas dari
Matahari dan masih memiliki kecepatan v0. Asumsikan tidak ada objek lainnya yang
mengganggu Bumi selama proses ini.

c. Berdasarkan syarat tersebut, maka gaya F akan dimatikan setelah jarak Bumi dari
Matahari menjadi r1. Tentukan nilai r1!
d. Tentukan kecepatan Bumi arah radial dan tangensial tepat setelah gaya F dimatikan!

Setelah Bumi benar-benar lepas dari Matahari, Bumi akan bergerak menuju bintang
terdekat, Proxima Centauri (yang memiliki massa M′ yang seordo dengan massa Matahari),
dengan kecepatan v0. Sebelum Bumi benar-benar masuk ke dalam pengaruh gravitasi
Proxima Centauri, posisi Bumi sudah diatur agar orbit yang dibentuk nantinya memiliki
parameter impak b.

e. Tentukan kecepatan (v2) dan jarak (r2) Bumi dari Proxima Centauri ketika jaraknya ke
Proxima Centauri adalah minimum.

Tepat setelah jarak Bumi ke Proxima Centauri menjadi minimum, mesin di


permukaan Bumi dinyalakan lagi, sehingga Bumi mendapat gaya konstan F yang selalu
mengarah ke Proxima Centauri.

f. Tuliskan persamaan untuk mencari kecepatan (v3) dan jarak (r3) Bumi dari Proxima
Centauri ketika kecepatan radial Bumi terhadap Proxima Centauri menjadi nol lagi.
Anda tidak perlu menyelesaikan persamaan tersebut secara eksplisit.

Setelah itu, gaya F langsung dimatikan.


g. Tentukan nilai b agar tepat seletah gaya F dimatikan, Bumi langsung menempuh
lintasan lingkaran mengelilingi Proxima Centauri.

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 7 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM

Solusi:
a. Persamaan gaya pada Bumi dalam arah radial adalah
v0 2 GMm
m =
r0 r0 2
Sehingga,
GM
v0 =
r0
b. Energi total Bumi adalah
1 GMm GMm
E= mv0 2 − =−
2 r0 2r0
c. Karena F selalu mengarah radial menjauhi Matahari, maka kita dapat menganggap F
melakukan usaha dari jarak r0 sampai r1 untuk meningkatkan energi Bumi sebanyak
GMm 1
, agar energi Bumi menjadi mv0 2. Sehingga,
r0 2
GMm
F(r1 − r0) =
r0
GMm
r1 = r0 +
Fr0
d. Persamaan momentum anguler dan energi Bumi tepa setelah gaya F dimatikan
adalah
mv0r0 = mvt r1  …(1)
1 1 GMm
mv0 2 = m(vr 2 + vt 2) −   …(2)
2 2 r1
Dari persamaan (1) dan (2), maka didapat

GM ( GMm )
GMr0 Fr0 r0 Fr0 2
vt = ≈ 1−
(r0 + Fr 0 )
GMm
2 m

r0 ( GMm )
GM 2GM GMr0 GM Fr0 2
vr = + − ≈ 1+
(r0 + Fr0 )
r0 GMm
r0 + Fr GMm
2
0

e. Persamaan energi dan momentum anguler bumi ketika dibawah pengaruh gravitasi
Proxima Centauri adalah
1 1 GM′m
mv0 2 = mv2 2 −   …(3)
2 2 r2
mv0 b = mv2r2  …(4)
Dari persamaan (3) dan (4), maka didapat
1 1 GM′m
mv0 2 = mv2 2 − v
2 2 v0 b 2
2GM′
v2 2 − v2 − v0 2 = 0
v0 b
GM′ M 2b 2
v2 = 1± 1+
v0 b M′2r0 2
−1
v0 2 b 2 2 2
M b
r2 = 1± 1+
GM′ M′2r0 2
Hanya solusi positif yang memiliki makna fisis untuk r2, sehingga
GM′2r0 M 2b 2
v2 = 1+ 1+
Mb 2 M′2r0 2

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 8 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM

M′ M 2b 2
r2 = r0 −1 + 1+
M M′2r0 2
f. Dalam proses ini, kita dapat menganggap gaya F melakukan usaha dalan arah radial
untuk menurunkan energi Bumi hingga mencapai kondisi yang diminta. Sehingga,
persamaan momentum anguler dan energi Bumi adalah
1 1 GM′m
mv0 2 − F(r3 − r2) = mv32 −   …(5)
2 2 r3
mv0 b = mv3r3  …(6)
Dari persamaan (5) dan (6), maka persamaan untuk mencari r3 adalah
1 1 v 2 b 2 GM′m
mv0 2 − F(r3 − r2) = m 0 −
2 2 r32 r3
GMb 2 GMm M′r0 M 2b 2
Fr33 − GM′mr32 + r3 − +F −1 + 1+ =0
r0 2r0 M M′2r0 2
Persamaan untuk mencari nilai v3 adalah

( v3 ) 2
1 vb 1 GM′m
mv0 2 − F 0 − r2 = mv32 − v
2 v0 b 3

1 GM′m GMm M′r0 M 2b 2


mv33 − v32 − +F −1 + 1+ v3 + F v0 b = 0
2 v0 b 2r0 M M′2r0 2
g. Dengan menggunakan hasil dari sub-soal a), maka hubungan antara v3 dan r3 agar
nilai kedua variabel ini membuat lintasan lingkaran adalah
GM′
v32 =
r3
Dengan menggunakan persamaan (6), maka didapat
GM′2r0
v3 =
Mb 2
Mb 2
r3 =
M′r0
Sehingga, persamaan (5) menjadi

GMm Mb 2 M′ M 2b 2 GM′2r0 m GM′2 mr0


−F − r0 −1 + 1+ = −
2r0 M′r0 M M′2r0 2 2Mb 2 Mb 2

2Fb 2 ( M′2r0 2 )
M 2b 2 M 2b 2 G m M′ M 2 b 2
+1− 1+ = +1
M′2r0 2 M′2r0 2

Fb 2 ( 4Fb 2 )( M′2r0 2 )
G m M′ G m M′ M 2b 2
− 1 1 + ≈1

G m M 2 M′ 2 G m M′2
FM′r0 2 ( 4F 2r0 2 F)
M 2b 4
− − b − ≈0
4F 2
Dari persamaan tersebut, dan dengan mengambil solusi positif untuk b 2, maka didapat
G m M′
b≈
2F
Yuwanza Ramadhan
Universitas Indonesia

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 9 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM

4. Tumbukan Batang dengan Dinding


Sebuah batang tegar tipis yang memiliki panjang L jatuh bebas dari keadaan horizontal

pada ketinggian H dari permukaan sebuah meja. Ujung batang tepat menumbuk meja.

Tumbukan terjadi secara instan dan elastik sempurna. Setelah tumbukan, tentukan waktu

yang diperlukan batang untuk berotasi satu putaran penuh dan tentukan pula di mana posisi

pusat massa batang dari permukaan meja. Gunakan L = 40 cm , H = 80 cm , dan

g = 10 m /s2.

Solusi :
Tepat ketika batang akan menumbuk pinggiran meja, kecepatannya adalah

v= 2gH
Pinggiran meja memberikan impuls pada batang sehingga batang berotasi dengan kecepatan

sudut ω dan kecepatan pusat massa berkurang menjadi u . Misalkan besar impuls tersebut

adalah Δp.

Besar impuls Δp sama dengan perubahan momentum linear batang pada arah horizontal

−Δp = m(u − v)

Δp = m(v − u)…(1)
Impuls bernilai negatif karena arahnya ke atas (berlawanan dengan arah gerak batang yaitu ke

bawah)

Impuls Δp ini juga memberikan impuls sudut pada batang sehingga batang berotasi
L
Δp = I(ω − 0)
2
Dengan I adalah momen inersia batang terhadap pusat massanya
L 1
Δp = m L 2ω
2 12
1
Δp = m L ω…(2)
6
Subtitusi persamaan (1) ke (2)

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 10 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM

1
m(v − u) = mLω
6
1
v−u = L ω…(3)
6
Karena tumbukan elastis sempurna, energi kinetik batang sebelum dan sesudah tumbukan

kekal (i = initial /awal dan f = final /akhir)

EKi = EKf

2 ( 12 )
1 1 1 1
mv 2 = mu 2 + m L2 ω2
2 2
1 2 2
v2 − u2 = L ω
12
1 2 2
(v − u)(v + u) = L ω …(4)
12
Subtitusi persaamn (3) ke (4)
1 1 2 2
L ω(v + u) = L ω
6 12
1
v +u = L ω…(5)
2
Jumlahkan persamaan (4) dan (3)
1
v + u = 2 Lω
1
v − u = 6 Lω
2
+
2v = 3 L ω

3v
ω= …(6)
L
Subtitusi persamaan (6) ke (3)
1 3v
v−u = L
6 L
1 1 1
v−u = v⟹u= v = 2gH
2 2 2
Sudut yang ditempuh setelah satu putaran adalah 2π , maka waktu dari setelah tumbukan

sampai batang berotasi satu putaran adalah (kecepatan sudut batang konstan setelah

tumbukan)
2π 2πL 2πL
t= = ⟹t =
ω 3v 3 2gH

Pusat massa batang bergerak dipercepat ke bawah dengan kecepatan awal sesaat setelah

tumbukan adalah u. Maka jarak pusat massa batang dari permukaan meja adalah
1 2
s = ut + gt
2

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 11 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM
2

3 2gH 2 ( 3 2gH )
1 2πL1 2πL
s= 2gH + g
2

( H)
πL π 2 L 2 πL
s= + ⟹ s = πL 1 +
3 3H

Dengan memasukkan nilai numeriknya, nilai t dan s akan menjadi


2(3,14…)(0,4)
t= = 0,21 s
3 2(10)(0,8)

( )
(3,14…)(0,4)
s = (3,14…)(0,4) 1 + = 0,64 m
(0,8)

Ahmad Basyir Najwan

Universitas Indonesia (UI)

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 12 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM

5. Roket Equation dan Penerapannya


Sebuah Roket adalah contoh sistem yang massanya berubah-ubah karena massanya
disemburkan keluar dengan kecepatan awal tertentu. Misalkan ada sebuah roket yang
mempunyai massa M0 membawa bahan bakar dengan massa m 0 . Roket jenis ini dapat
dm
menyemburkan bahan bakar dengan rate = − γ dan kecepatan ve terhadap roket pada
dt
arah yang berlawanan dengan kecepatan gerak roket.
A. Rocket Equation
a. Roket pada soal kemudian dibiarkan bergerak pada daerah kosong tanpa gesekan
dan gravitasi. Misalkan massa total roket pada setiap waktu dapat ditulis sebagai M
dan kecepatan roket pada setiap waktu dapat ditulis sebagai v . Saat roket mulai
menyemburkan bahan bakarnya, maka dalam selang waktu sangat kecil roket akan
mendapat tambahan massa sangat kecil sebesar d M (Besarnya Negatif) dan
tambahan kecepatan sebesar d v (besarnya positif). Tuliskan persamaan momentum
roket sebelum dan sesudah menyemburkan bahan bakarnya!
b. Tuliskan persamaan massa total roket sebagai fungsi waktu!
c. Misalkan ada impuls I(t) yang bekerja pada roket selama geraknya maka impuls
roket ini adalah besar perubahan momentum roket. Dengan menggunakan hasil
yang anda dapat dari bagian a. Tentukan besar impuls!
Hint : Anda dapat mengabaikan orde kedua karena nilai kecil nilai-nilai seperti
dMdV dan dvdM boleh diabaikan
d. Dengan menurunkan terhadap waktu persamaan pada c, tuliskan persamaan yang
d I(t)
anda. = F. Persamaan ini disebut persamaan roket.
dt
Bila anda tidak dapat mendapatkan jawaban pertanyaan disini, gunakan persamaan
ini untuk soal selanjutnya
dv dm
F=m + ve
dt dt
B. Roket dengan gaya gesek
Sebuah roket digerakkan dari diam dengan parameter seperti pada soal a, namun pada
permukaan yang mempunyai gaya gesek μ . Tentukan kapan, dihitung dari awal roket
mulai bergerak, roket akan berhenti bergerak!
Solusi :
A. Rocket Equation
a. Momentum
Sesuai definisi momentum, sebelum semburan bahan bakar momentum roket dapat
dinyatakan sebagai :
p = Mv
Waktu sangat singkat setelah semburan mulai dilakukan maka massa roket berubah
menjadi M + d M , selalu ingat bahwa d M bernilai negatif. Kecepatan roket berubah
menjadi v + d v . Sedangkan Bahan bakar yang disemburkan mempunyai momentum
−d M(v − ve). Maka momentum pada waktu sangat singkat setelah semburan dimulai
adalah :
p = (M + d M )(v + d v) − d M(v − ve)
b. Massa fungsi Waktu
Massa awal roket adalah M0 dengan massa bahan bakar yang berkurang secara linear
dengan rate sebesar −γ.
Sebagai fungsi waktu massa bahan bakar adalah :
dm
=−γ
dt
d m = − γdt

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 13 dari 14


KONTES TERBUKA OLIMPIADE FISIKA
JUMAT, 17 APRIL 2020
LAMA WAKTU PENGERJAAN : 72 JAM
m t

∫m ∫0
dm = − γdt
0
m = m0 − γ t
Maka massa total sebagai fungsi waktu adalah :
M = M0 + m 0 − γ t
c. Impuls
Impuls adalah besar perubahan momentum, sehingga
I(t) = Δp
I(t) = (M + d M )(v + d v) − d M(v − ve) − Mv
I(t) = Mv + d Mv + d Md v + Md v − d Mv + d Mve − Mv
Nilai d Md v = 0
I(t) = Md v + d Mve
d. Persamaan
Menurunkan persamaan yang ada pada c, kita dapati
dv dM
F=M + ve
dt dt
B. Roket dengan gaya gesek
Dengan menggunakan persamaan dari bagian d, maka kita dapati :
dv dM
F=M + ve
dt dt
dv dM
−μ Mg = M + ve
dt dt
dM
Dari bagian b , = − γ dan M = M0 + m 0 − γ t
dt
dv
−μ Mg = M − γ ve
dt
dv
γ ve − μ Mg = M
dt
γ ve − μ Mg
dt = d v
M
Membagi dan memasukkan fungsi M
mo
v
γ ve
∫0
γ

∫0
− μg + dt = d v
M0 + m 0 − γ t
m0
[−μgt − ve ln(M0 + m 0 − γ t]0γ = v
m M0
−μg 0 − ve ln =v
γ M0 + m 0
m M + m0
−μg 0 + ve ln 0 =v
γ M0
Ini adalah kecepatan akhir setelah bahan bakar habis, setelah itu dibutuhkan waktu selama
v
t= sampai benda kembali berhenti sehingga waktu total yang dibutuhkan adalah :
μg
v
t= + tsampaibahanbakarhabis
μg

m0 v M + m0 m0
t =− + e ln 0 +
γ μg M0 γ
ve M0 + m 0
t= ln
μg M0

Jonathan Willianto
Korea Advanced Institute of Technology (KAIST)

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia Halaman 14 dari 14

Anda mungkin juga menyukai