c. Tuliskan pertidaksamaan yang dapat mendeskripsikan daerah yang aman dari orang
yang batuk !
d. Bentuk apakah yang mendeskripsikan daerah tidak aman?
Solusi :
A. Konsep dan Persamaan Gerakan Parabola
b. Fungsi gerak sebagai fungsi waktu pada sumbu y
Pada sumbu y, gerak parabola bersifat GLBB, maka dengan menggunakan persamaan
GLBB pada gerak parabola droplet pada sumbu y :
1 2
y = y0 + v0t + gt
2
1
y = h + v0 sin θ − gt 2
2
1
y(t) = h + v0 sin θ t − gt 2
2
c. Fungsi gerak sebagai fungsi waktu pada sumbu x
Pada sumbu x, gerak parabola bersifat GLB, maka dengan menggunakan persamaan GLB
pada sumbu x gerak ini :
x = vt
x = v0 cos θ t
x(t) = v0 cos θ t
d. Fungsi gerak y(x)
Dengan menggunakan persamaan x(t) dari bagian b :
x(t) = v0 cos θ t
x
t=
v0 cos θ
kemudian persamaan ini disubstitusikan ke y(t) dari bagian a:
1
y(t) = h + v0 sin θ t − gt 2
2
x 1 x 2
y(x) = h + v0 sin θ( ) − g( )
v0 cos θ 2 v0 cos θ
gx 2
y(x) = h + x tan θ − 2
2v0 cos2 θ
gx 2
y(x) = h + x tan θ − 2 (1 + tan2 θ )
2v0
Maka dapat disimpulkan bahwa
Bila tidak ada nilai tan θ yang memenuhi untuk x dan y tertentu maka dikatakan titik itu
tidak dapat dijangkau. Maka pernyataan syaratnya adalah :
“Bila suatu titik berada pada titik (x,y) sedemikian rupa sehingga fungsi posisi
droplet tidak dapat terpenuhi dengan penggantian sudut tembak bagaimanapun,
maka titik itu berada di luar jangkauan droplet”.
d. Bentuk daerah
Bentuk daerah yang yang tidak aman adalah sebuah kubah parabola
Jonathan Willianto
Korea Advanced Institute of Technology (KAIST)
Selanjutnya, anggap nilai mode osilasi ini bisa diukur dari pergerakan balok kopong
(gunakan simbol ω1, ω2, sampai ωN untuk frekuensi anguler setiap mode osilasi, dimana N
adalah jumlah mode osilasi, dan ω1 > ω2 > … > ωN). Nilai massa dari setiap benda dan
konstanta pegas k dapat diukur lewat pengukuran lainnya yang independen.
c. Tentukan nilai k1 + k 2 dinyatakan dalam variabel lain yang dapat diukur!
Solusi:
a. Untuk selanjutnya, xm dan xM berturut-turut adalah perpindahan massa m dan massa
M dari posisi awal, dan arah positif didefinisikan ke arah bawah. Secara umum,
persamaan gaya yang bekerja pada balok kopong dan balok kejal adalah
Mg − k xM + (k1 + k 2)(xm − xM) = M x¨M …(1)
mg + (k1 + k 2)(xM − xm) = m x¨m …(2)
Dalam kondisi setimbang, x¨M = x¨m = 0. Sehingga persamaan (1) dan (2) menjadi
Mg − k x0M + (k1 + k 2)(x0m − x0M) = 0 …(3)
mg + (k1 + k 2)(x0M − x0m) = 0 …(4)
Jumlahkan kedua persamaan diatas, maka didapat
(M + m)g − k x0M = 0
(M + m)g
x0M =
k
Substitusikan nilai x0M ini ke persamaan (4), maka didapat
(M + m)g mg
x0m = +
k k1 + k 2
Sehingga, pertambahan panjang setiap pegas adalah
(M + m)g
∆ xk = x0M =
k mg
∆ xk1,k 2 = (x0m − x0M) = ±
±
k1 + k 2
b. Persamaan (1) dan (2) di pembahasan sub-soal b) akan menghasilkan solusi sinusoidal
untuk xM dan xm. Pertama, ubah bentuk xM dan xm menjadi
xM = x0M + ∆ xM
xm = x0m + ∆ xm
Untuk menghilangkan suku konstanta di persamaan (1) dan (2). Dengan hanya meninjau
mode normal sistem, dimana
∆¨xM = − ω 2 ∆ xM
∆¨xm = − ω 2 ∆ xm
Maka persamaan (1) dan (2) menjadi
∆ xM(−Mω 2 + k + k1 + k 2) = ∆ xm(k1 + k 2)
∆ xM(k1 + k 2) = ∆ xm(−m ω 2 + k1 + k 2)
Dari kedua persamaan diatas, maka didapat
−Mω 2 + k + k1 + k 2 k1 + k 2
=
k1 + k 2 −m ω 2 + k1 + k 2
ω 4(Mm) − ω 2((M + m)(k1 + k 2) + m k) + k(k1 + k 2) = 0
Persamaan diatas memiliki 2 solusi untuk ω 2, ini berarti terdapat 2 mode osilasi pada sistem
ini. Nilai kedua mode osilasi tersebut adalah
c. Berdasarkan syarat tersebut, maka gaya F akan dimatikan setelah jarak Bumi dari
Matahari menjadi r1. Tentukan nilai r1!
d. Tentukan kecepatan Bumi arah radial dan tangensial tepat setelah gaya F dimatikan!
Setelah Bumi benar-benar lepas dari Matahari, Bumi akan bergerak menuju bintang
terdekat, Proxima Centauri (yang memiliki massa M′ yang seordo dengan massa Matahari),
dengan kecepatan v0. Sebelum Bumi benar-benar masuk ke dalam pengaruh gravitasi
Proxima Centauri, posisi Bumi sudah diatur agar orbit yang dibentuk nantinya memiliki
parameter impak b.
e. Tentukan kecepatan (v2) dan jarak (r2) Bumi dari Proxima Centauri ketika jaraknya ke
Proxima Centauri adalah minimum.
f. Tuliskan persamaan untuk mencari kecepatan (v3) dan jarak (r3) Bumi dari Proxima
Centauri ketika kecepatan radial Bumi terhadap Proxima Centauri menjadi nol lagi.
Anda tidak perlu menyelesaikan persamaan tersebut secara eksplisit.
Solusi:
a. Persamaan gaya pada Bumi dalam arah radial adalah
v0 2 GMm
m =
r0 r0 2
Sehingga,
GM
v0 =
r0
b. Energi total Bumi adalah
1 GMm GMm
E= mv0 2 − =−
2 r0 2r0
c. Karena F selalu mengarah radial menjauhi Matahari, maka kita dapat menganggap F
melakukan usaha dari jarak r0 sampai r1 untuk meningkatkan energi Bumi sebanyak
GMm 1
, agar energi Bumi menjadi mv0 2. Sehingga,
r0 2
GMm
F(r1 − r0) =
r0
GMm
r1 = r0 +
Fr0
d. Persamaan momentum anguler dan energi Bumi tepa setelah gaya F dimatikan
adalah
mv0r0 = mvt r1 …(1)
1 1 GMm
mv0 2 = m(vr 2 + vt 2) − …(2)
2 2 r1
Dari persamaan (1) dan (2), maka didapat
GM ( GMm )
GMr0 Fr0 r0 Fr0 2
vt = ≈ 1−
(r0 + Fr 0 )
GMm
2 m
r0 ( GMm )
GM 2GM GMr0 GM Fr0 2
vr = + − ≈ 1+
(r0 + Fr0 )
r0 GMm
r0 + Fr GMm
2
0
e. Persamaan energi dan momentum anguler bumi ketika dibawah pengaruh gravitasi
Proxima Centauri adalah
1 1 GM′m
mv0 2 = mv2 2 − …(3)
2 2 r2
mv0 b = mv2r2 …(4)
Dari persamaan (3) dan (4), maka didapat
1 1 GM′m
mv0 2 = mv2 2 − v
2 2 v0 b 2
2GM′
v2 2 − v2 − v0 2 = 0
v0 b
GM′ M 2b 2
v2 = 1± 1+
v0 b M′2r0 2
−1
v0 2 b 2 2 2
M b
r2 = 1± 1+
GM′ M′2r0 2
Hanya solusi positif yang memiliki makna fisis untuk r2, sehingga
GM′2r0 M 2b 2
v2 = 1+ 1+
Mb 2 M′2r0 2
M′ M 2b 2
r2 = r0 −1 + 1+
M M′2r0 2
f. Dalam proses ini, kita dapat menganggap gaya F melakukan usaha dalan arah radial
untuk menurunkan energi Bumi hingga mencapai kondisi yang diminta. Sehingga,
persamaan momentum anguler dan energi Bumi adalah
1 1 GM′m
mv0 2 − F(r3 − r2) = mv32 − …(5)
2 2 r3
mv0 b = mv3r3 …(6)
Dari persamaan (5) dan (6), maka persamaan untuk mencari r3 adalah
1 1 v 2 b 2 GM′m
mv0 2 − F(r3 − r2) = m 0 −
2 2 r32 r3
GMb 2 GMm M′r0 M 2b 2
Fr33 − GM′mr32 + r3 − +F −1 + 1+ =0
r0 2r0 M M′2r0 2
Persamaan untuk mencari nilai v3 adalah
( v3 ) 2
1 vb 1 GM′m
mv0 2 − F 0 − r2 = mv32 − v
2 v0 b 3
2Fb 2 ( M′2r0 2 )
M 2b 2 M 2b 2 G m M′ M 2 b 2
+1− 1+ = +1
M′2r0 2 M′2r0 2
Fb 2 ( 4Fb 2 )( M′2r0 2 )
G m M′ G m M′ M 2b 2
− 1 1 + ≈1
G m M 2 M′ 2 G m M′2
FM′r0 2 ( 4F 2r0 2 F)
M 2b 4
− − b − ≈0
4F 2
Dari persamaan tersebut, dan dengan mengambil solusi positif untuk b 2, maka didapat
G m M′
b≈
2F
Yuwanza Ramadhan
Universitas Indonesia
pada ketinggian H dari permukaan sebuah meja. Ujung batang tepat menumbuk meja.
Tumbukan terjadi secara instan dan elastik sempurna. Setelah tumbukan, tentukan waktu
yang diperlukan batang untuk berotasi satu putaran penuh dan tentukan pula di mana posisi
pusat massa batang dari permukaan meja. Gunakan L = 40 cm , H = 80 cm , dan
g = 10 m /s2.
Solusi :
Tepat ketika batang akan menumbuk pinggiran meja, kecepatannya adalah
v= 2gH
Pinggiran meja memberikan impuls pada batang sehingga batang berotasi dengan kecepatan
sudut ω dan kecepatan pusat massa berkurang menjadi u . Misalkan besar impuls tersebut
adalah Δp.
Besar impuls Δp sama dengan perubahan momentum linear batang pada arah horizontal
−Δp = m(u − v)
Δp = m(v − u)…(1)
Impuls bernilai negatif karena arahnya ke atas (berlawanan dengan arah gerak batang yaitu ke
bawah)
Impuls Δp ini juga memberikan impuls sudut pada batang sehingga batang berotasi
L
Δp = I(ω − 0)
2
Dengan I adalah momen inersia batang terhadap pusat massanya
L 1
Δp = m L 2ω
2 12
1
Δp = m L ω…(2)
6
Subtitusi persamaan (1) ke (2)
1
m(v − u) = mLω
6
1
v−u = L ω…(3)
6
Karena tumbukan elastis sempurna, energi kinetik batang sebelum dan sesudah tumbukan
EKi = EKf
2 ( 12 )
1 1 1 1
mv 2 = mu 2 + m L2 ω2
2 2
1 2 2
v2 − u2 = L ω
12
1 2 2
(v − u)(v + u) = L ω …(4)
12
Subtitusi persaamn (3) ke (4)
1 1 2 2
L ω(v + u) = L ω
6 12
1
v +u = L ω…(5)
2
Jumlahkan persamaan (4) dan (3)
1
v + u = 2 Lω
1
v − u = 6 Lω
2
+
2v = 3 L ω
3v
ω= …(6)
L
Subtitusi persamaan (6) ke (3)
1 3v
v−u = L
6 L
1 1 1
v−u = v⟹u= v = 2gH
2 2 2
Sudut yang ditempuh setelah satu putaran adalah 2π , maka waktu dari setelah tumbukan
sampai batang berotasi satu putaran adalah (kecepatan sudut batang konstan setelah
tumbukan)
2π 2πL 2πL
t= = ⟹t =
ω 3v 3 2gH
Pusat massa batang bergerak dipercepat ke bawah dengan kecepatan awal sesaat setelah
tumbukan adalah u. Maka jarak pusat massa batang dari permukaan meja adalah
1 2
s = ut + gt
2
3 2gH 2 ( 3 2gH )
1 2πL1 2πL
s= 2gH + g
2
( H)
πL π 2 L 2 πL
s= + ⟹ s = πL 1 +
3 3H
( )
(3,14…)(0,4)
s = (3,14…)(0,4) 1 + = 0,64 m
(0,8)
∫m ∫0
dm = − γdt
0
m = m0 − γ t
Maka massa total sebagai fungsi waktu adalah :
M = M0 + m 0 − γ t
c. Impuls
Impuls adalah besar perubahan momentum, sehingga
I(t) = Δp
I(t) = (M + d M )(v + d v) − d M(v − ve) − Mv
I(t) = Mv + d Mv + d Md v + Md v − d Mv + d Mve − Mv
Nilai d Md v = 0
I(t) = Md v + d Mve
d. Persamaan
Menurunkan persamaan yang ada pada c, kita dapati
dv dM
F=M + ve
dt dt
B. Roket dengan gaya gesek
Dengan menggunakan persamaan dari bagian d, maka kita dapati :
dv dM
F=M + ve
dt dt
dv dM
−μ Mg = M + ve
dt dt
dM
Dari bagian b , = − γ dan M = M0 + m 0 − γ t
dt
dv
−μ Mg = M − γ ve
dt
dv
γ ve − μ Mg = M
dt
γ ve − μ Mg
dt = d v
M
Membagi dan memasukkan fungsi M
mo
v
γ ve
∫0
γ
∫0
− μg + dt = d v
M0 + m 0 − γ t
m0
[−μgt − ve ln(M0 + m 0 − γ t]0γ = v
m M0
−μg 0 − ve ln =v
γ M0 + m 0
m M + m0
−μg 0 + ve ln 0 =v
γ M0
Ini adalah kecepatan akhir setelah bahan bakar habis, setelah itu dibutuhkan waktu selama
v
t= sampai benda kembali berhenti sehingga waktu total yang dibutuhkan adalah :
μg
v
t= + tsampaibahanbakarhabis
μg
m0 v M + m0 m0
t =− + e ln 0 +
γ μg M0 γ
ve M0 + m 0
t= ln
μg M0
Jonathan Willianto
Korea Advanced Institute of Technology (KAIST)