Anda di halaman 1dari 31

MODUL

KEWIRAUSAHANAN
(Water Birth,Gym Ball, Senam Hamil, dan Pijat Ibu
Hamil )
DOSEN PENGAMPAU : OKTA ZENITA SF,S.Si.T,M.Kes

Di Susun Oleh :
Nur Pertiwi (1050181011 )

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
UNIVERSITAS MH. THAMRI
I. WATER BIRTH

I.1 Sejarah Water Birth


Selama tahun 1960, peneliti Soviet Igor Charkovsky melakukan penelitian
yang cukup besar ke keselamatan dan manfaat yang mungkin lahir air di Uni
Soviet Pada akhir 1960-an, Perancis dokter kandungan Frederick Leboyer
mengembangkan praktek membenamkan baru lahir bayi dalam air hangat untuk
membantu memudahkan transisi dari rahim ke dunia luar, dan untuk mengurangi
dampak dari setiap kelahiran yang mungkin trauma . Dokter kandungan lain
Perancis, Michel Odent , mengatakan bahwa dengan menggunakan air hangat
untuk kelahiran kolam penghilang rasa sakit untuk ibu, dan sebagai cara untuk
menormalkan proses kelahiran. Ketika beberapa wanita menolak untuk keluar dari
air untuk menyelesaikan melahirkan, Odent mulai meneliti kemungkinan
keuntungan bagi bayi yang lahir di bawah air, serta masalah potensial dalam
kelahiran tersebut. Pada akhir 1990-an, ribuan wanita telah melahirkan di Odent's
klinik bersalin di Pithiviers , dan konsep melahirkan di air telah menyebar ke
banyak lainnya Barat negara.
I.2 Pengertian Water Birth
Persalinan di air (Inggris: waterbirth) adalah proses persalinan atau
proses melahirkan yang dilakukan di dalam air hangat. Melahirkan dalam air
(water birth), adalah suatu metode melahirkan secara normal melalui vagina di
dalam air. Konsep mengenai metode ini ternyata telah timbul sejak lama, sejak
tahun 1960-an dari pemikiran seorang peneliti Rusia, Igor Charkovsky. Metode
ini terus dikembangkan dan akhirnya mulai dibuat protokol medisnya sejak tahun
1991 di Rumah Sakit Monadnock Community, New Hampshire, Amerika Serikat.
Kini, rumah sakit di Amerika dan Inggris telah banyak menggunakan dan
menerapkan metode ini di Rumah Sakit.

        Secara prinsip, persalinan dengan metode water birth tidaklah jauh berbeda
dengan metode persalinan normal di atas tempat tidur, hanya saja pada metode
water birth persalinan dilakukan di dalam air sedangkan pada persalinan biasa
dilakukan di atas tempat tidur. Perbedaan lainnya adalah pada persalinan di atas
tempat tidur, calon ibu akan merasakan jauh lebih sakit jika dibandingkan dengan
persalinan menggunakan metode water birth. Ada yang mengatakan persalinan
dengan water birth dapat mengurangi rasa sakit hingga mencapai 40-70%

I.3 Metode Water Birth


1. Ada dua metode persalinan di air, yaitu :
Water birth murni, yaitu metode persalinan water birth dimana ibu
masuk ke kolam persalinan setelah mengalami pembukaan 6 sampai
proses melahirkan terjadi.
2. Water birth emulsion, yaitu metode persalinan water birth dimana
ibu hanya berada di dalam kolam hingga masa kontraksi akhir.
Proses melahirkan tetap dilakukan di tempat tidur.
I.4 Alat-alat yang Digunakan Untuk Persalinan Water Birth

1. Termometer air

2. Termometer ibu

3.   Doppler anti air

4. Sarung tangan

5. Pakaian kerja (apron)

6. Jaring untuk mengangkat kotoran

7. Alas lutut kaki bantal, instrumen partus set

8. Shower air hangat

9. Portable/permanent pool

10. Handuk, selimut

11. Warmer dan peralatan resusitasi bayi

I.5 Hal-hal Yang Diperhatikan Untuk Persalinan Water Birth

1. Ibu mengambil sikap yang dirasakan aman dan nyaman untuknya.

Keleluasaan gerakan yang mengijinkan ibu mengambil posisi yang

tepat untuk bersalin. Ibu masuk berendam ke dalam air

direkomendasikan saat pembukaan serviks 4-5 cm dengan kontraksi

uterus baik.

2. Observasi dan monitoring antara lain :

a. Fetal Heart Rate (FHR) dengan doppler atau fetoskop setiap 30

menit selama persalinan kala I aktif, kemudian setiap 15 menit


selama persalinan kala II. Auskultasi dilakukan sebelum,

selama, dan setelah kontraksi.

b. Penipisan dan Pembukaan serviks dan posisi janin. Pemeriksaan

vagina (VT) dapat dilakukan di dalam air atau pasien di minta

sementara keluar dari air untuk diperiksa.

c. Status Ketuban, jika terjadi ruptur ketuban, periksa FHR, dan

periksa adanya prolaps tali pusat. Jika cairan ketuban

mekonium, pasien harus meninggalkan kolam.

d. Tanda vital ibu diperiksa setiap jam, dengan suhu setiap 2 jam

(atau jika diperlukan). Jika ibu mengalami pusing, periksa vital

sign, ajarkan ibu mengatur napas selama kontraksi.

e. Hidrasi Ibu. Dehidrasi dibuktikan dengan adanya takikardi ibu

dan janin dan peningkatan suhu badan ibu. Jika tanda dan gejala

dehidrasi terjadi, ibu diberi cairan, jika tidak berhasil pasang

infus ringer laktat (RL).

I.6 Tahap Persalinan Water Birth

1. Mengedan seharusnya secara fisiologis. Ibu diperkenankan

mengedan spontan, risiko ketidak seimbangan oksigen dan

karbondioksida dalam sirkulasi maternal-fetal berkurang, dan juga

akan dapat melelahkan ibu dan bayi.

2. Persalinan, bila mungkin metode ”hand off”. Ini akan meminimalkan

stimulasi.
3. Lahirnya kepala bayi difasilitasi oleh adanya dorongan lembut

kontraksi uterus. Sarung tangan digunakan penolong untuk

melahirkan bayi. Sokong perineum, massage, dan tekan dengan

lembut jika diperlukan. Ibu dapat mengontrol dorongan kepala

dengan tangannya.

4. Manipulasi kepala biasanya tidak diperlukan untuk melahirkan bayi

karena air memiliki kemampuan untuk mengapungkan. Walaupun

demikian, pasien perlu berdiri membantu mengurangi atau

memotong dan mengklem lilitan tali pusat. Meminimalkan

rangsangan mengurangi risiko gangguan pernapasan.

5. Bayi seharusnya lahir lengkap di dalam air. Kemudian sesegera

mungkin dibawa kepermukaan secara “gentle”. Pada saat bayi telah

lahir kepala bayi berada diatas permukaan air dan badannya masih di

dalam air untuk menghindari hipotermia, mencegah transfusi ibu ke

bayi. Sewaktu kepala bayi telah berada di atas air, jangan

merendamnya kembali.

6. Sewaktu bayi lahir, kepala bayi dikendalikan dengan gerakan yang

lembut, muka ke bawah, dan muncul dari dalam air tidak lebih dari

20 detik. Janin dapat diistirahatkan di dada ibu sambil membersihkan

hidung dan mulutnya, jika diperlukan. Penanganan ini sebaiknya

melihat juga panjang tali pusat agar tidak sampai putus. Kemudian

bayi diberi selimut, dan di monitor.


7. Idealnya, ibu dan bayi dibantu keluar dari air untuk melahirkan

plasenta. Tali pusat di klem dan dipotong, dan bayi dikeringkan

dengan handuk dan diselimuti dan kemudian diberikan kepada

penolong lain, keluarga, atau perawat. Ibu dibantu keluar dari kolam.

Plasenta dapat dilahirkan di dalam air atau di luar tergantung

penolong. Ibu dianjurkan menyusui sesegera mungkin setelah bayi

lahir untuk membantu kontraksi uterus dan pengeluaran plasenta.

Risiko secara teori yang dihubungkan dengan efek relaksasi air

hangat terhadap otot-otot uterus termasuk solusio plasenta, emboli

air dan peningkatan perdarahan.

I.7 Manfaat Persalinan Secara Water Birth


1. Untuk ibu :
a. Ibu akan merasa lebih relaks karena semua otot yang berkaitan
dengan proses persalinan menjadi elastis.
b. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan. Sehingga
rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan.
c. Di dalam air proses pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih
cepat
2. Untuk bayi :
a. Menurunkan risiko cedera kepala bayi.
b. Meskipun belum dilakukan penelitian mendalam, namun pakar
kesehatan meyakini bahwa lahir dengan metode ini
memungkinkan IQ bayi menjadi lebih tinggi dibandingkan bayi
yang lahir dengan metode lain.
c. Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan
cepat memerah setelah dilahirkan.
 Hal-hal yang harus dihindari dalam proses persalinan:
1. Adanya kontra indikasi seperti pada kehamilan normal, yaitu
seperti bayi lahir sungsang.
2. Adanya penyakit menular seksual seperti herpes karena virus
herpes tidak dapat mati dalam air hangat.
3. Adanya perkiraan perdarahan berlebih, preeklampsia, atau infeksi
kehamilan.
4. Kehamilan kembar.
5. Adanya perkiraan bayi lahir premature
6. Adanya mekonium (feses bayi) yang berlebih.

I.8 Kelemahan Persalinan Secara Water Birth


Adapun risiko-risiko yang dapat timbul antara lain:
1. Risiko Maternal
a. Infeksi.
b. Perdarahan Postpartum
c. Trauma Perineum
2. Risiko Neonatal.
Terdapat risiko penting secara klinik pada bayi, termasuk masalah pernapasan
rupture tali pusat disertai perdarahan, dan penularan infeksi melalui air antara
lain:
a. Terputusnya Tali Pusat.
b. Takikardi.
c. Infeksi.
d. Hipoksia.
e. Aspirasi Air dan Tenggelam
I.9 Persyaratan Melahirkan Secara Water Birth
1. Lebih baik selalu didampingi suami, karena peran suami sangat penting
dalam memberikan dukungan bagi ibu dan janin.
2. Latihan dilakukan rutin dari awal kehamilan.
3. Memiliki kemauan yang kuat dan rajin berlatih dirumah.
4. Keberhasilan metode ini sangat tergantung pada keseriusan ibu dalam
mempersiapkan kelahiran.
5. Tidak dapat dilakukan oleh ibu yang memiliki panggul kecil, sehingga
harus melahirkan dengan caesar.
6. Bila bayi beresiko sungsang lebih baik hindari melakukan waterbirth,
karena harus dioperasi saecar.
7. Bila sang ibu memiliki penyakit herpes, bisa beresiko menularkan
penyakit tersebut melalui mata, selaput lendir dan tenggorokan bayi,
karena kuman herpes dapat bertahan di air.
8. Tidak dapat dilakukan jika air ketuban pecah terlebih dahulu. Karena
dikhawatirkan air akan terminum oleh bayi dan tersangkut diparu
parunya.
II. BIRTHING BALL / GYM BALL untuk Perlancar Persalinan

Dalam Mengatasi rasa sakit dan nyeri selama kehamilan terutama di


trimester akhir- Beberapa olahraga dan gerakan pralahir yang dapat dilakukan
pada bola memiliki manfaat tambahan mengurangi nyeri dan nyeri umum untuk
kehamilan. Menjaga ligamen dan otottetap santai dan kencang sehingga akan
membantu tubuh ibu untuk beradaptasi dengan perubahan dramatis terjadi dalam
diri ibu saat persalinan nanti
Selain itu, menggunakan birthing ball dapat membantu menyelaraskan
bayi selama kehamilan dan persalinan, menyeimbangkan tubuh pada bola
membantu memperkuat punggung ibu, juga membantu untuk menyelaraskan bayi
ibu dalam persiapan untuk kelahiran.
Membuka panggul dalam persalinan tidak hanya menjaga panggul ibu
terbuka selama persalinan baik untuk posisi bayi, tetapi juga membuat lebih
mudah bagi bayi untuk turun melalui panggul yang tertantu saja adalah sangat
penting untuk melahirkan normal. Ada beberapa posisi yang dapat ibu gunakan
selama persalinan untuk mendapatkan efek yang sama, tetapi menggunakan bola
membuat lebih mudah bagi ibu untuk beristirahat dan tetap dalam posisi tegak.
Menghibur dan mengalihkan perhatian selama persalinan. Posisi yang baik
untuk persalinan dan kelahiran adalah posisi yang paling nyaman. Kecuali ibu
menggunakan epidural, maka ibu mau tak mau harus terlentang dan ini akan
sangat menyakitkan karena rahim ibu benar-benar harus bekerja lebih keras untuk
menurunkan bayi ke bawah dan keluar. Beberapa ibu menyatakan bahwa bahwa
menggunakan birthing ball selama persalinan membantu mereka untuk merasa
lebih nyaman dan lebih mampu memegang kendali.
Birthing Ball dapat memfasilitasi perubahan posisi dan digunakan sebagai
alat kenyamanan bagi seorang ibu yang masuk dalam proses persalinan. ibu dapat
duduk di atasnya lalu agak memantul dengan lembut dan ini dapat menurunkan
tekanan perineum. ibu juga bisa bersandar di atas bola, yang memungkinkan bayi
untuk menggantung ke bawah, untuk mengurangi rasa sakit punggung selama
proses persalinan.

 Berikut ini, Berbagai gerakan yang dapat Anda lakukan di atas Birthing ball :
1. Duduk di Birthing ball :

 Dengan lembut bergoyanglah maju mundur pada birthing ball atau


“goyang inul” ini akan membantu meringankan rasa sakit kontraksi
 Dengan duduk lurus di atas bola maka gaya gravitasi bumi akan
membantu janin atau bagian terendah janin untuk segera turun ke
panggul.
 Dengan duduk pada birthing ball dan bersandar di kursi di depan Anda
maka memungkinkan Anda untuk bersantai dan memungkinkan
pasangan Anda untuk menggosok punggung atau memijat sepanjang
tulang belakang Anda bahkan melakukan endorphin massage di
punggung Anda disela kontraksi selama proses persalinan
 Duduk di birthing ball memberikan dukungan perineum dan otot
panggul tanpa tambahan banyak tekanan dengan demikian dapat
merangsang dilatasi dan memperlebar outlet panggul.

2. D u d u k d i B o l a P e r s a l i n a n B e r s a n d a r k e D e p a n

 Duduk nyaman di atas bola dan membungkuk ke tempat tidur atau


kursi adalah cara yang nyaman untuk beristirahat di antara kontraksi
 Posisi ini membantu mengurangi tekanan dari sendi sacroiliac

 Hal ini memungkinkan ibu untuk bersantai di kelompok otot tertentu.

3. Berdiri bersandar di atas bola kelahiran


 Ketika bola ditempatkan di tempat tidur atau kursi ibu bisa bersandar
ke atas bola.
 Ini dapat membantu Anda untuk melakukan goyangan panggul dan
mobilitas
 Posisi ini juga dapat mengurangi tekanan pada punggung, pinggang
dan tulang ekor sehingga Anda tidak merasakan terlalu sakit.
 Dengan berdiri kokoh dan posisi kaki terbuka maka ini akan
meningkatkan gaya gravitasi sehingga kepala janin terbantu untuk
semakin turun ke panggul.

4. B e r l u t u t B e r s a n d a r d i A t a s B o l a K e l a h i r a n

 Ibu bisa berlutut di atas bola di lantai, mendorong gerakan panggul


yang mungkin membantu janin posterior berubah menjadi posisi yang
benar untuk dilahirkan.
 Jika bayi Anda ditempatkan dalam posisi oksiput posterior (bagian
depan) ibu bisa membantu memutar bayi dengan memposisikan dirinya
berlutut di lantai dan bersandar di atas bola.
 Melakukan goyang inul atau goyangan panggul dalam posisi ini dengan
menyelipkan panggul Anda, akan membantu meringankan sakit
punggung selama kehamilan dan persalinan.
5. J o n g k o k B e r s a n d a r d i B i r t h i n g B a l l

 Bola persalinan akan mendukung posisi ibu ketika jongkok untuk


memperluas outlet panggul.
 Latihan jongkok berdiri dengan bola diantara punggung dan dinding
dengan kaki sedikit lebih dari lebar pinggul, dapat membantu
memperluas outlet panggul dan mempercepat turunnya bagian terendah
janin serta membantu menguatkan.

 Sedangkan bagi ibu hamil dengan kondisi berikut ini diharapkan untuk
berkonsultasi terlebih dahulu ke bidan atau dokter yang merawat:
1. Hipertensi
2. Diabetes gestational
3. Riwayat penyakit jantung atau kondisi pernapasan (asma)
4. Riwayat persalinan premature
5. Plasenta previa
6. Preeklamsia
III. SENAM HAMIL

A. Pengertian
Senam hamil adalah olahraga yang dilakukan oleh ibu hamil untuk
mempersiapkan ibu hamil dalam menghadapi persalinan dengan cara melatih
teknik pernafasan dan sikap tubuh serta melatih otot-otot yang akan berguna
dalam proses persalinan sehingga diharapkan ibu hamil seap menghadapi
persalinan secara fisik atau mental .
Senam hamil adalah adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu
hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Senam
hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam
hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang
disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan
(hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai
anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 sampai 28 minggu
(Manuaba, 2016).
Senam hamil merupakan bagian dari perawatan antenatal pada beberapa
pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik,
ataupun pusat pelayanan kesehatan yang lainnya (Muhimah dan Safi’i, 2010).
Pergerakan dan latihan senam kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu,
tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang di kandungan. Pada
saat bayi mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen akan mengalir kepadanya
melalui plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya ke dalam aliran darah bayi yang di
kandung. Senam kehamilan akan menambah jumlah oksigen dalam darah di
seluruh tubuh sang ibu dank arena itu aliran oksigen kepada bayi melalui plasenta
juga akan menjadi lebih lancar (Sani, 2015)

B. Tujuan Senam Hamil


Senam hamil adalah latihan-latihan olahraga bagi Ibu hamil yang bertujuan untuk:
 Penguatan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat
tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan.
 Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara
segmental yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.
 Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka dia
akan mendesak isi perut ke arah dada. hal ini akan membuat rongga dada
lebih sempit dan nafas ibu tidak bisa optimal. dengan senam hamil maka
ibu akan dajak berlatih agar nafasnya lebih panjang dan tetap relax.
 Latihan pernafasan khusus yang disebut panting quick breathing terutama
dilakukan setiap saat perut terasa kencang.
 Latihan mengejan, latihan ini khusus utuk menghadapi persalinan, agar
mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak
tertahan di jalan lahir.
 Yang terpenting, konsultasikan kepada Dokter Kandungan anda sebelum
melakukan senam hamil.
C. Syarat Mengikuti Senam Hamil
 Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau
bidan.
 Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu.
 Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin.
 Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah
pimpinan instruktur senam hamil.

D. Penatalaksanaan Senam Hamil


a. Syarat Pelaksanaan Senam Ibu Hamil
Senam hamil biasanya dilakukan di rumah sakit, rumah bersalin, atau
tempat-tempat tertentu dengan bimbingan seorang guru senam hamil yang
berijazah.
Meskipun begitu, senam hamil juga bisa dilakukan sendiri di rumah.
Senam sebaiknya dilakukan secara teratur dan dalam suasana tenang dengan
menggunakan pakaian yang cukup longgar.

b. Bagian dan Tahapan Senam Hamil


Senam hamil ini terdiri dari 4 bagian yaitu:
 Latihan umum. Yang boleh dilakukan oleh ibu hamil yang usia
kehamilannya lebih dari 22 minggu dan diijinkan oleh Dokter Kandungan
untuk senam hamil.
 Latihan khusus untuk usia kehamilan 22-30 minggu.
 Latihan khusus untuk usia kehamilan 30-36 minggu.
 Latihan khusus untuk usia kehamilan 36-40 minggu.
c. Pelaksanaan Senam Hamil
Adapun tata cara pelaksanaan senam hamil sebagai berikut :
 LATIHAN UMUM
1. Latihan Pernafasan Dada
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan terjalin di atas dada.
Tiupkan nafas dari mulut sepanjang mungkin sambil kedua tangan
menekan dada pada hitungan 5-6-7-8. Kemudian tarik nafas dalam
dengan mengembungkan dada pada hitungan 1-2-3-4. Ulangi sampai 8
X 8 hitungan.
2. Latihan Pernafasan Diafragma
Posisi seperti di atas dan tangan di atas perut, lakukan hal yang sama
dan dimulai pada hitungan yang sama. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
3. Latihan Penguatan Dan Perlemasan Otot Dasar Panggul
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan di samping badan.
Kerutkan otot-otot yang ada dikedua paha hingga dengan sendirinya
pantat terlepas dari alat tidur. Jangan melakukan gerakan mengangkat
paha dengan sengaja agar latihan ini efektif. Kemudian lepaskan
kerutan pelan-pelan sehingga pantat kembali menyentuh alas tidur (1-
2). Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
4. Latihan Penguatan Dan Perlemasan Otot Tungkai
Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dengan tungkai kanan lurus,
tangan di samping badan. Angkat lurus tungkai kanan kemudian
gerakkan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang kemudian
luruskan kembali dalam hitungan 1-2-3-4. Ulangi sampai 8 X 8
hitungan. Lakukan hal yang sama pada tungkai kiri dengan lutut kanan
ditekuk.
5.   Latihan Penguluran Dan perlemasan Otot Pinggang,Perut Paha
 Gerakan 1 : Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dan tungkai
kanan lurus, tangana di samping badan. Gerakkan tungkai secara
rata dengan alas tidur, ke arah pantat (sehingga tungkai seperti
pendek) dan ke arah mata kaki (sehingga tungkai seperti panjang)
dalam hitungan 8 X 8 hitungan.
Lakukan hal yang sama pada tungkai kiri dengan menekuk lutut
kanan.
 Gerakan 2 : Ibu telentang lutut kanan ditekuk dan tungkai kiri
lururs serta tangan di samping badan. Dengan menjinjitkan
telapak kaki kanan, gerakan lutut ke arah kaki (sehingga paha
seperti memanjang) kemudian tapakkan lagi kaki kanan dan lutut
tetap lurus. Dalam hitungan 1-2 .
Ulangi sampi 8 X 8 hitungan.
 Gerakan 3 : Ibu telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kedua
lengan membuka di samping badan (seperti sayap pesawat
terbang) kemudian gulingkan kedua lutut ke kanan dengan
menjaga badan tetap pada posisinya, kemudian gulingkan ke kiri
dalam hitungan 1-2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
 Gerakan 4 : Ibu duduk dengan tangan bertelekan di belakang
badan, kedua tungkai lurus terbuka selebar bahu. Gerakan
pergelangan kaki ke depan dan ke belakang bergantian, dalam
hitungan 1-2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.

 Gerakan 5 : Posisi ibu seperti di atas hanya gerakan pergelangan


kaki ke samping luar dan ke dalam. Dalam hitungan 1-2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
6. Latihan Sendi Bahu Dan Payudara
Ibu duduk bersila, kedua tangan memgang bahu sisi yang sama.
Gerakan bahu memutar ke arah dalam dengan mempertemukan kedua
siku ke depan dada dan dengan menekankan lengan atas ke payudara
dan bahu diputar dengan putaran penuh (sampai ketiak terbuka) : satu
kali putaran penuh dalam satu hitungan. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Kemudian lakukan hal yang sama dengan memutar bahiu ke arah luar.
7. Latihan Koreksi Sikap
Latihan ini bertujuan untuk mengurangi beban yang harus disangga
pinggang selama ibu mengandung.
Ibu berdiri dengan kedua kaki lurus namun rileks. Agar posisi ibu tidak
terlalu tegak maka aturlah agar dada dan perut agak terdorong ke
belakang dan pantat agak terdorong ke depan. Pertahankanlah posisi
ini samampu mungkin setiap saat.
8. Latihan Rileksasi Umum
Gerakan-gerakan ini dilakukan saat ibu beristirahat agar tercapai
rileksasi bagi otot-otot perut dan tungkai yang merupakan otot-otot
yang sangat berperan selama ibu mengandung. Gerakan-gerakan di
bawah ini bisa menjadi pilihan ibu di saat beristirahat.
 Gerakan 1
Tidur telentang kepala disangga bantal, dan kedua tungkai
disangga guling hampir ke arah pantat.
 Gerakan 2
Tidur miring kepala disangga bantal, tungkai yang sisi atas
disangga bantal (baik tertumpang di atas tungkai sebelah bawah
maupun bertumpu pada alas tidur). Bila perut sudah cukup besar
pada sisi antara perut dan alas tidur diganjal bantal tipis atau
selimut yang terlipat.

 Gerakan 3
Posisi duduk pada kursi yang ada sandaran punggungnya namun
muka menghadap ke arah sandaran kursi. Kedua tungkai ada di
samping-samping kursi, kedua lengan terlipat di atas puncak
sandaran kursi untuk tempat menyandarkan kepala.
 Latihan Khusus:
Usia Kehamilan 22 – 30 Minggu
1. Latihan Umum Diulang
2. Latihan-Latihan Untuk Penguatan – Perlemasan Otot Tungkai Pinggang Dan
Perut.
 Gerakan 1
Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak lurus dengan lantai.
Cembungkan punggung bawah sambil menundukkan kepala, kemudian
cekungkan punggung bawah sambil menengadahkan kepala dengan
hitungan 1–2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
 Gerakan 2
Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak lurus dengan lantai.
Angkat lengan kiri, kemudian belokkan tubuh ke kanan dan kembali lagi
ke posisi semula. Hitungan 1 – 2.
Angkat lengan kanan, kemudian belokkan tubuh ke kiri dan kembali lagi
ke posisi semula. Hitungan 3 – 4. ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
 Gerakan 3
Posisi ibu berdiri atau duduk (di kursi atau di tempat tidur), keduan tangan
di pinggang, angkat lengan kiri ke atas, belokkan badan ke kanan, kembali
lagi ke posisi semula. Hitungan 1 – 2.
Angkat lengan kanan ke atas dan belokkan badan ke kiri. Hitungan 3 – 4.
ulangi sampai 8 X 8 hitungan.

3. Latihan Otot Pinggang (Pelvic Tilting Laterally)


Posisi ibu berdiri lengan lurus di samping badan dan tangan membuka ke
samping.
Gerakan panggul kanan ke atas dengan tungkai tetap lurus sehingga telapak
kaki kanan lebih tinggi dari telapak kaki kiri, kemudian kembali ke posisi
semula.
Hitungan 1 – 2.
Lakukan gerakan yang sama untuk panggul kiri, dengan hitungan 3 – 4.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
4. Latihan otot perut – otot dasar panggul – otot punggung dan penguluran Otot
paha bagian dalam serta peningkatan gerakan sendi pangkal paha (pelvic
rocking forward and backward).
Ibu berdiri tungkai dibuka selebar bahu dan lutut sedikit ditekuk. Letakkan
tangan memegang tulang panggul (SIAS) dengan jari-jari di sisi depan dan ibu
jari di sisi belakang. Gerakkan panggul ke depan dan ke belakang dengan
hitungan 1–2. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
5. Latihan Rotasi Tubuh
Ibu berdiri dan tungkai dibuka selebar bahu, tangan di pinggang. Putar badan
ke kanan dan pandangan tetap lurus ke depan serta tungkai tetap lurus,
kembali ke posisi semula dengan hitungan 1 – 2. Lakukan gerakan yang sama
ke arah kiri dengan hitungan 3 – 4. Ulangi sampai 8 X 8 hitugan.
6. Latihan Pernafasan
 Gerakan 1
Latihan pernafasan pada saat latihan umum diulang.
 Gerakan 2 (panting quick breathing)
Tiupkan nafas dengan cepat dan keras lewat mulut kemudian tariknafas
dalam lewat hidung dengan mulut terkatup, hitungan 1 – 2. ulangi sampai
8 X 8 hitungan.
 Latihan Khusus :
Usia Kehamilan 30 – 36 Minggu
1. Latihan umum diulang.
2. Gerakan pada usia 22 – 30 minggu diulang sampai 4 x 8 hitungan.
3. Mengatasi keluhan :
 Nyeri punggung bawah
a. Infra merah
b. Meratakan kurva tulang belakang 4 x 5.
 Bengkak kedua tungkai
a. Penguluran otot betis
b. Meninggikan kedua tungkai pada saat istirahat.

 Latihan Khusus :
Usia kehamilan 36 – 40 minggu
1. Duduk bersila kedua tumit bertemu sedekat mungkin dengan selangkangan.
Dengan bantuan berat badan tekan kedua lutut dengan telapak tangan 4 x 8
hitungan.
2. Berpegangan pada sesuatu yang berat (meja, dll) kemudian berjongkok samapi
ke tumit tanpa mengangkat tumit kemudian kembali ke posisi berdiri, lakukan
4 x 8 hitungan.
3. Latihan nafas saat mulai terjadi pembukaan jalan lahir (mulas-mulas) diulangi
lagi (panting quick breathing) 4 x 8 hitungan.
4. Latihan meneran/ mengejan (valsava).
Ibu tidur telentang dengan bantal agar tinggi. Sebelum melakukan gerakan
mengejan tarik nafas dulu, ditahan di daerah dada, diikuti lutut ditekuk dibuka
ke samping dan kedua tangan memegang pergelangan kaki, angkat kepala
dengan mendorong kepala ke arah jalan lahir. Gerakan ini dipertahankan
samapi tidak kuat lagi. Kemudian nafas dikeluarkan lewat mulut secara tiba-
tiba.
5. MengMassage payudara 1 x sehari.
6. Kurangi nyeri punggung bawah dengan kompres hangat.

IV. PIJAT IBU HAMIL

A. Pengertian Pijat Refleks


Pijat refleksi merupakan ilmu yang mempelajari ilmu tetntang pijit
di titik titik tubuh tertentu.Pada umumnya pengobatan ini sering dilakukan
adalah untuk penyakit-penyakit yang sering dijumpai di kehidupan sehari-
hari seperti penyakit jantung,sakit lambung(maag),penyakit kulit,patah
tulang,batu ginjal,batu empedu,kencing batu,diabetes melitus,hipertensi
dan sakit pinggang.
Teori dasar pijat refleksi adalah bahwa ada titik-titik refleks
tertentu pada tangan dan kaki yang "terkait" atau terkoneksi dengan organ-
organ tertentu pada tubuh manusia. Dengan menekan pada titik-titik
refleksi tersebut, maka akan merangsang dan meningkatkan aliran darah
ke organ yang terkoneksi sehingga akan memberi efek positif terhadap
kesehatan organ yang berhubungan.
Adapun sejarah pijit refleksi,pijit refleksi adalah suatu bagian dari
cara pengobatan china yang mulai dikenal dipraktekan sejak kurang lebih
5000 tahun yang lalu,pengetahuan ini bukanlah hasil ciptaan seseorang
pada zaman melainkan merupakan pengalaman dari generasi ke generasi
serta dari zaman ke zaman.
Refleksiologi berasal dari refleks yang artinya suatu gerak cepat
yang tidak disengaja tanpa diperintah secara sadar oleh otak akan tetapi
dalam refleksiologi,reflek adalah suatu reaksi automatis salah satu organ
tubuh terhadap perangsangan.Sebagai contoh apabila reflek otot dari sendi
siku kita pijat,maka secara automatis sendi siku tersebut akan bergerak
melipat tanpa diperintah oleh otak.

B. Manfaat Pijit Refleksi Pada Ibu Hamil

Manfaat pijit refleksi adalah memiliki banyak efek positif yang salah
satunya adalah menyembuhkan berbagai penyakit karena dapat
melancarkan peredaran darah dan juga membantu memielihara organ
dalam sehingga menjadikan tubuh dapat lebih dan terpelihara.

Adapun manfaat pijit refleksi pada ibu hamil :

1. Meringankan mual dan muntah


Pada trimester I mual kehamilan seringkali ibu hamil rasakan kondisi
tersebut dapat dikurangi dengan melakukan terapi pijit
refleksiologi,dengan pijat terapi khusus ibu hamil maka dapat menjaga
keseimbangan dan mencegah morning sickness.
2. Mengoptimalkan kesehatan ibu hamil
Pada trimester II kehamilan seringkali ibu hamil mengalami keluhan
kehamilan. Dengan melakukan terapi refleksiologi maka dapat
membantu ibu hamil dalam mengatur fungsi kelenjar tiroid,
melancarkan sirkulasi darah, mengatur metabolisme tubuh,
memperkuat imunitas ,memelihara keseimbangan fungsi tubuh,
memperkuat kelenjar pangkreas dan memelihara keseimbangan kerja
dan fungsi pancreas
3. Mempersiapkan proses persalinan
Semakin membesar usia kehamilan,maka akan menimbulkan
keluhan.Bahkan oijat refleksiologi dapat dikhususkan untuk janin
posisi sungsang (harus dilakukan atas izin dokter).pijat refleksiologi
dapat membantu dalam aliran nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin. 
4. Dapat membetulkan posisi bayi ke bentuk yang seharusnya (sekali
lagi, ini harus dilakukan oleh terapis yang benar2 terlatih)
5. Melancarklan peredaran darah sehingga memberikan relaksasi pad
aurat dan saraf
6. Melancarkan metabolisme tubuh  Pijat telapak kaki (refleksi) juga
perlu diperhatikan karena ada saraf-saraf yang berhubungan dengan
rahim.

C. Kerugian Pijit Refleksi Pada Ibu Hamil


Pada terapi pijit refleksi,didaerah pada umumnya diberi perhatian adalah
kaki.Jika sasarannya dalah kelenjar putuitari maka pemijatan akan
dilakukan pada jempol kaki.Pijit refleksi kemudian akan menghasilkan
sinyal atau impuls melalui sistem saraf tepi dan dikirim ke otak.Sinyal ini
kemudian akan diteruskan ke berbagai organ sehingga aliran darah
menjadi lebih lancar.Aliran darah sangat penting peranannya untuk
memasukkan oksigen dan nutrisi ke sel-sel organ,serta untuk membuang
zat-zat sisa metabolisme.Selama tiga bulan pertama kehamilan hormon
yang disebut Human Chorionic Gonadothtropin (HCG),diproduksi oleh
janin dan dapat membuat seorang ibu hamil merasa tidak
nyaman.Sebagian besar terapi tidak akan mempraktekkannya pada 13
minggu pertama kehamilan karena selama masa itu ada resiko terjadi
keguguran.Pijit refleksi sangat tidak di anjurkan pada ibu hamil pada saat
trimester I.

D. Efek Samping Pijit Refleksi Pada Ibu Hamil


Menurut pandangan medis pemijatan dapat dilakukan selama kehamilan
pada bagian tubuh tertentu misalnya pada tangan dan kaki yang seringkali
terjadi kram pada ibu hamil. Sedangkan yang dilarang pada ibu hamil
yaitu melakukan pemijatan di daerah rahim yang akan membahayakan
janin. Selain itu ketika ibu hamil memasuki kontraksi pemijatan di area
rahim beresiko terjadi cacat pada bayi. Pijat refleksi pada ibu hamil dapat
dilakukan oleh ahli , khusus untuk ibu hamil. Pijat refleksi akan aman
selama tidak memijat pada organ rahim, pinggang, pinggul atau perut.
1. Memicu terjadinya kontraksi
2. Membahayakan nyawa janin
3. Keguguran

E. Panduan Pijit Refleksi Untuk Ibu Hamil


1. Jangan pijit didaerah perut,pinggang,pinggul karena tiga bagian ini
rentan berkontak langsung dengan janin dan bisa memicu kontraksi.
2. Jikat pijitan dirasa menimbulkan kontraksi apapun metode dan cara
memijatnya segera dihentikan.
3. Pijit sebaiknya dilakukan diusia 5 bulan keatas karena kondisi janin
sudah jauh lebih baik/kuat.
4. Pijit dilakukan dalam posisi ibu terlentang atau duduk dan pastikan
kandungannya tidak bermasalah.
5. Jika dipijit pada bagian telapak kaki,pijitan diarahkan dari daerah
tengah telapak kaki sampai kedepan.
6. Tidak dianjurkan pijat refleksi, karena dapat mengundang kontraksi.
7. Pastikan ibu mendapatkan jasa pijat oleh terapis/orang yang mengerti,
terlatih, dan berpengalaman dalam memijat ibu hamil.
8. Trimester Dua Akhir
Dalam tabloid Mom & Kidie, dr. Fakriantini Jaya Putri, SpOG dari
Rumah Sakit Zahira menjelaskan, bumil boleh-boleh saja melakukan
perawatan tubuh, salah satunya adalah terapi pijat (massage therapy).
Namun, kegiatan refleksi atau pijat ini tidak bisa dilakukan pada
trimester awal karena saat itu masih sangat rentan untuk terjadi
keguguran. Nah, terapi pijat lebih aman untuk dilakukan di atas
trimester pertama, yaitu pada usia kehamilan menginjak trimester dua
akhir dan tiga.

 Tak Boleh Dipijat, Jika...


Perlu diketahui, tak semua bumil boleh dipijat. Ada
beberapa kondisi kesehatan yang membuat bumil tidak
diperbolehkan untuk melakukan pemijatan, yakni:
1. Keluarnya cairan dari vagina
2. Bumil diabetes
3. Bumil yang memiliki penyakit menular
4. Demam
5. Pre-eklampsia
6. Tekanan darah tinggi
7. Morning sickness
8. Nyeri di daerah perut
9. Timbul ruam kulit

 60 – 90 Menit
Namun, jika bumil dalam kondisi baik, merasa nyaman, tak
ada keluhan gangguan kesehatan apa pun, baik bagi dirinya
maupun janin dalam kandungan, silakan saja untuk melakukan
terapi pijat di trimester yang disarankan di atas. Umumnya, terapi
pijat berlangsung selama 60 sampai 90 menit. Tidak ada batasan
dan anjuran berapa kali BuMil boleh dipijat dalam sebulan. Bagi
BuMil yang tidak memiliki waktu cukup luang, pijat bisa
dilakukan seminggu sekali.

 Dilakukan oleh Terapis Berpengalaman


Pemijatan pada bumil ini tidak musti dilakukan di tempat
khusus, hanya saja, pijatan harus dilakukan oleh yang ahli/terapis
yang telah berpengalaman dalam memijat bumil.  “Selain bisa
dilakukan di klinik-klinik kecantikan, pijat ini juga bisa dilakukan
di rumah, asal dilakukan oleh ahlinya, yang memang
berpengalaman serta tahu aturan yang benar,”

 Area yang Boleh Dipijat


Dari segi medis, pijat bumil boleh dilakukan pada anggota
badan yang bergerak, seperti kepala, bahu, punggung belakang,
panggul, pantat, tangan dan kaki (betis – paha). Pemijatan pada
area payudara BuMil disarankan baru boleh dilakukan pada
trimester tiga, untuk merangsang ASI keluar.
Teknik pemijatan pada semua area tubuh harus dilakukan
dengan teknik yang lembut. Kombinasi gerakan pijat antara
memutar, menekan, mengusap dan menggosok, harus dilakukan
perlahan-lahan dan terkendali.

 Perut dan Telapak Kaki, Dilarang Dipijat


Walau begitu, pemijatan tidak boleh dilakukan di
sembarang area tubuh, seperti pada daerah bagian perut. Sebab,
bagian ini berhubungan langsung dengan kandungan dan organ
reproduksi, yang jika dipijat akan memicu kontraksi dan
ditakutkan bayi bisa lahir secara prematur. Bagian lain yang tidak
dianjurkan untuk dipijat adalah telapak kaki bagian bawah, karena
di situ banyak terdapat pembuluh saraf dan pembuluh darah.

  Posisi Saat Dipijat


Kondisi badan bumil jelas berbeda dengan perempuan yang
tidak hamil. Oleh sebab itu, sebelum melakukan pemijatan pada
bumil, pastikan tempat pijat diatur sedemikian rupa.
Tambahkanlah bantal penyangga agar bumil nyaman dan rileks.
          Untuk memijat area punggung, panggul dan pantat, biasanya
terapis menyarankan bumil berada dalam posisi miring (kanan dan
kiri). Sementara untuk area kepala, bahu, kaki (betis – paha) serta
tangan, terapis akan menyarankan bumil untuk tidur telentang atau
dalam posisi duduk.
 Catatan Penting Sebelum Melakukan Pijat
 Sebaiknya bumil konsultaskan terlebih dulu dengan dokter
kandungan bumil. Jangan lupa minta petunjuk area mana yang
boleh dan tidak boleh dipijat, karena kondisi badan tiap bumil
tidaklah sama.
 Komunikasikan dengan terapis mengenai kadar
tekanan/kekuatan dalam pijatan tersebut. Ungkapkan agar
dipijat dengan tekanan yang tidak terlalu keras.
 Jika bumil memiliki alergi terhadap minyak tertentu, atau
bahan-bahan yang mungkin digunakan dalam sesi massage
therapy, sebaiknya sampaikan hal tersebut kepada terapis.

KESIMPULAN

I. WATER BIRTH
Bagi kebanyakan melahirkan di air atau water birth merupakan masih belum
populer. Metode water birth merupakan metode alternative bagi ibu hamil yang akan
melahirkan dan merupakan suatu metode melahirkan dengan keuntungan lebih rileks
dan dapat mengurangi rasa sakit secara signifikan sampai sekitar 80%.
Air hangat pada kolam juga akan memberikan rasa nyaman, tenang dan rileks,
pada keadaan rileks ini tubuh akan melepaskan endorphin ( semacam morfin yang
dibentuk oleh tubuh sendiri ) untuk mngurangi rasa sakit. Air hangat juga mampu
untuk menghambat impuls-impuls saraf yang menghantarkan rasa sakit, sehingga
membuat persalinan tidak begitu terasa berat.

II. BIRTHING BALL / GYM BALL untuk Perlancar Persalinan


Membuka panggul dalam persalinan tidak hanya menjaga panggul ibu terbuka selama
persalinan baik untuk posisi bayi, tetapi juga membuat lebih mudah bagi bayi untuk
turun melalui panggul yang tertantu saja adalah sangat penting untuk melahirkan
normal. Ada beberapa posisi yang dapat ibu gunakan selama persalinan untuk
mendapatkan efek yang sama, tetapi menggunakan bola membuat lebih mudah bagi
ibu untuk beristirahat dan tetap dalam posisi tegak.
Kebanyakan ahli menyarankan agar Anda mematuhi panduan yang disarankan yaitu:
 Frekuensi : 3 sampai 5 kali per minggu
 Intensitas : Intensitas Sedang
 Waktu : Maksimum 40 menit per ses

III. SENAM HAMIL


 Senam hamil bagi ibu hamil adalah salah satu bagian penting yang harus anda
perhatikan sebagai persiapan untuk proses persalinan nantinya.  Selama kehamilan,
ibu mengalami perubahan fisik dan kejiwaan/emosi ibu hamil. Pada masa kehamilan,
emosi mudah turun dan naik, yang terjadi akibat perubahan hormon. Adapun
kecemasan menjelang pesalinan ibu hamil akan muncul pernyataan dan bayangan
apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat
melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin muncul dalam benak ibu,
kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan lebih lanjut sehingga
membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan intensitas emosional
secara keseluruhan. Untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam
hamil sebagai salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif terapi yang
dapat diberikan pada ibu hamil.

IV. PIJAT IBU HAMIL


Manfaat pijit refleksi adalah memiliki banyak efek positif yang salah satunya adalah
menyembuhkan berbagai penyakit karena dapat melancarkan peredaran darah dan
juga membantu memielihara organ dalam sehingga menjadikan tubuh dapat lebih dan
terpelihara.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://waterbirthamysepta.blogspot.com/2013/12/makalah-kebidanan-water-birth.html
2. https://www.academia.edu/7871126/Birthing_Ball_untuk_Perlancar_Persalinan
3. http://isatriola.blogspot.com/2014/06/makalah-senam-hamil.html
4. http://tutiwahyuni98.blogspot.com/2016/04/makalah-pijat-refleks.html

Anda mungkin juga menyukai