WATER BIRTH
Disusun oleh :
ROLAND BERNANDO
14401.19.045
KATA PENGANTAR
1
Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan karunia Nya kepada kita semua, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Water birth”.
Makalah ini berumuskan tentang latar belakang, tujuan, dan rumusan
masalah yang juga nantinya diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga mmakalah ini memberikan informasi
kepada kita semua, semoga Allah SWT selalu meridhoi segala urusan.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................1
KATA PENGANTAR .....................................................................................1
DAFTAR ISI ...................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................5
A. Definisi.................................................................................................6
B. Patofisiologi.........................................................................................11
C. Indikasi................................................................................................13
D. Kontraindikasi....................................................................................13
E. Kontroversi..........................................................................................14
BAB III. PENUTUP .......................................................................................25
Kesimpulan................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................25
3
BAB I
Pendahuluan
Persalinan adalah suatu proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada
usia kehamilan yang cukup bulan (aterm) tanpa disertai adanya penyulit.
dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Pada proses persalinan ini biasanya
disertai dengan rasa nyeri persalinan yang hebat dan perasaan cemas bagi si
ibu. Namun saat ini sudah berkembang suatu metode persalinan yang dapat
perasaan cemas bagi ibu. Metode ini adalah persalinan dengan menggunakan
media air hangat yang dikenal dengan nama water birth. Beberapa
keuntungan yang didapat diantaranya adalah ibu akan merasa lebih rileks,
menggunakan metode water birth ini masih cukup baru dan mulai banyak
4
di Bali pun semakin maju dan berkembang. Penelitian menyebutkan, bila
prosedur dan tahapan pelaksanaan dari metode ini dilaksanakan dengan baik,
disertai dengan tenaga penolong baik itu dokter maupun bidan yang
metode water birth ini, maka risiko dan komplikasi yang akan terjadi dapat
dikurangi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
hamil cukup bulan (aterm) tanpa disertai penyulit dengan jalan berendam
dalam air hangat. Metode persalinan ini terbagi menjadi 2, yaitu: Water birth
murni, yaitu metode persalinan water birth dimana ibu masuk ke kolam
terjadi. Water birth emulsion, yaitu metode persalinan water birth dimana ibu
hanya berada di dalam kolam tempat persalinan hingga masa kontraksi (Kala
1. Keuntungan
a. Bagi Ibu
6
analgesik, dimana pada persalinan secara konvensional, analgesik
persalinan.
Dalam hal ini ibu merasa lebih rileks, nyaman, tekanan darah
saat berada di air hangat, yang disebabkan karena air hangat dapat
atau trauma perineum, tetapi hal ini melindungi ibu dari tindakan
episiotomi.
7
b. Bagi Bayi
tentunya sangat berdampak baik pada bayi. Ada beberapa teori yang
transisi dari jalan lahir ke dunia luar dan bayi menjadi tidak shock.
trauma pada kepala bayi akibat jalan lahir. Hal ini disebabkan karena
saat ibu berendam dalam air hangat, otot-otot ibu di sekitar panggul
menjadi lebih rileks, perineum dan vulva menjadi lebih lentur saat
a. Bagi Maternal
1) Infeksi
risiko karena air yang digunakan tidak steril dan kotoran yang
yang ringan. Hal ini bisa dicegah dengan kontrol dan pengawasan
8
yang baik terhadap kebersihan kolam dan air yang digunakan saat
2) Pendarahan postpartum
sering terjadi pada ibu yang primigravida. Dokter dan bidan juga
b. Bagi Neonatal
1) Infeksi
swab telinga dan umbilikus bayi baru lahir dengan metode water
birth ini.
2) Aspirasi Air
9
dihindari dengan mengangkat bayi sesegera mungkin ke
4) Hiponatremia
air yang berada pada kolam air. Air akan cepat diabsorpsi melewati
10
B. Patofisiologi
1. Mengurangi Nyeri
Salah satu keuntungan dari water birth ini adalah mengurangi rasa nyeri
persalinan. Hal ini karena dengan berendam dalam air hangat dapat
memfasilitasi rilis dari endorfin, dan juga relaksasi dari pelvis, yang pada
Lingkungan air hangat juga dapat memberikan rasa rileks dan nyaman,
dengan baik. Berendam dalam air hangat juga dapat merangsang respon
Ada beberapa faktor yang dapat mencegah bayi dalam menghirup air saat
dan diafragma dengan pola teratur dan ritmik sejak usia kandungan 10
kemulut dan ditelan secara normal oleh janin. Air merupakan cairan
11
Sehingga, larutan hipertonik dalam hal ini cairan paru-paru mencegah
dalam kandungan. Selain itu pada 24-48 jam sebelum onset persalinan
apnea dan menelan. Jika janin mengalami hiposia yang lama dan berat,
lahir, mungkin air akan terhirup ke dalam paru-paru. Jika bayi mengalami
tercatat pada fetal heart rate. Hal ini dapat menyebabkan bradikardi,
12
menginterpretasikan substansi tersebut dan menyebabkan glottis otomatis
tertutup. Hal ini yang membuat larutan tertelan dan tidak terhirup. Refleks
otomatis ini ada pada semua bayi dan membantu saat bayi menyusui dan
akan tetap ada sampai bayi umur 6-8 bulan. Faktor-faktor tersebut dapat
mencegah bayi baru lahir untuk mengambil nafas, sampai bayi berada di
C. Indikasi
2. ibu hamil dengan tidak ada faktor risiko dari medis dan obstetrik
4. ibu hamil tidak mengalami infeksi vagina, saluran kencing, dan kulit
D. Kontraindikasi
1. Absolut.
a. persalinan pre-term
13
b. adanya pendarahan vagina yang banyak
E. Kontroversi.
1. Mekonium
Beberapa bukti menunjukkan bahwa virus HIV rentan terhadap air hangat
hepatitis masih belum ada sumber yang dapat dijadikan sebagai acuan.
3. Herpes
terlebih dahulu, terutama apabila lesinya sudah parah. Namun ada juga
14
persalinan dengan water birth. Pengalaman mereka adalah dengan
Saat ini banyak praktek rumah sakit yang dalam menangani proses
6. VBAC
air karena mereka tidak menyediakan alat untuk memanau janin secara
kontinu.
Saat ini, distosia dengan panggul yang sempit, lebih sering terjadi
15
8. Suhu air pada saat persalinan
air bila suhu air lebih rendah dibanding suhu tubuh, karena nantinya bayi
akan dapat menghirup air karena terjadi perbedaan suhu. Ada penelitian
yang menyebutkan bahwa air dengan suhu lebih rendah dibanding dengan
kehilangan darah. Saat ini, melahirkan plasenta dikatakan aman dan untuk
10. Alat-alat
pakaian kerja (apron) yang lengkap beserta sarung tangan, jaring untuk
partus set, bantal, handuk dan selimut, peralatan resusitasi bayi, Doppler
16
1. Prosedur Persalinan
A. Selama Persalinan
water birth :
2) Biasanya begitu ibu masuk ke dalam kolam air, maka ibu akan
17
b) Penipisan dan pembukaan servik. Pada saat ini juga
fetal heart rate, dan periksa juga apakah ada prolaps tali
pusat.
2. Managemen kala II
b. Pada proses persalinan, bila mungkin metode lepas tangan (hand off)
yang muncul.
c. Tidak diperlukan palpasi atau meraba tali pusat ketika kepala bayi
telah lahir, karena tali pusat lepas dan melonggar ketika bayi lahir.
air.
d. Bayi harus dilahirkan penuh dalam air. Setelah lahir, bayi dibawa ke
18
dibawa ke permukaan air, sedangkan badan bayi masih berada di
a. Ibu dapat mengambil sikap dan posisi yang diinginkan agar lebih
merasa nyaman dan rileks. Hal ini sangat membantu dalam proses
mengedan.
19
d. Kontraksi yang baik akan mempercepat pembukaan rahim dan
air hangat ini, dinding vagina akan menjadi lebih rileks, lebih
beberapa saat di dalam air (sekitar 5-10 detik). Setelah itu langsung
diperhatikan juga tali pusat dari bayi agar tidak sampai putus.
luar air. Namun hal ini tergantung dari keinginan ibu apakah
20
b. Saat Persalinan Kala II
6. Policy
a. Profesionalisme
b. Informed consent
c. Alat-alat
21
sebagai penanggulangan terhadap infeksi. Semua peralatan juga harus
Temperatur air yang digunakan harus nyaman bagi ibu. Temperatur air
tidak boleh naik melebihi 370 C sesuai dengan temperatur tubuh yang
dehidrasi pada ibu jika berendam terlalu lama. Untuk mencegah hal
ini, sebaiknya ibu minum untuk mencegah dehidrasi ini. Tujuan utama
dari kontrol temperatur air ini, agar bayi yang akan dilahirkan nanti
Selama proses persalinan dengan water birth, air dalam kolam dapat
terkontaminasi oleh cairan ketuban, darah, atau kotoran. Hal ini bisa
22
prosedur yang tepat dalam kebersihan kolam, maka risiko infeksi dapat
dihindarkan.
diangkat dengan terlalu cepat ke atas permukaan air. Jika tali pusatnya
tali pusat. Hal ini tentunya dapat berisiko terjadinya tali pusat yang
terputus.
atau ketika udara mulai memasuki saluran pernafasan atas. Selain itu
23
kuat dalam pernafasan. Hal ini menunjukkan, bahwa paparan dingin
bayi yang telah lahir, harus segera dibawa ke permukaan air, untuk
dada telah dilahirkan. Jika bayi terlalu lama berada dalam air, maka air
kelebihan cairan.
Air hangat memiliki efek relaksasi pada otot-otot rahim yang dapat
persalinan. Jumlah darah yang hilang selama persalinan, mungkin sulit untuk
air. Selain itu juga, jika plasenta dilahirkan dalam air, maka akan terjadi
meningkatkan risiko emboli air. Untuk itu, sangat dianjurkan bagi ibu, untuk
24
BAB III
KESIMPULAN
Bagi kebanyakan melahirkan di air atau water birth merupakan masih belum
populer. Berbeda dengan di beberapa negara asia lain, metode ini justru menjadi
pilihan utama ibu untuk melahirkan. Metode water brith merupakan metode
alternatif bagi ibu hamil yang akan melahirkan dan merupakan suatu metode
melahirkan dengan keuntungan lebih rileks dan dapat mengurangi rasa sakit
Air hangat pada kolam juga akan memberikan rasa nyaman, tenang dan rileks,
pada keadaan rileks ini tubuh akan melepaskan endorphin (semacam morfin
yang dibentuk oleh tubuh sendiri untuk mengurangi rasa sakit. Air hangat juga
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, et al. Persalinan. In: Profitasari,
Hartanto H,
2. Suyono YJ, et al (eds). Obstetri Williams. 21th: McGraw Hill; 2001. p. 273-
317
37-43
6. Maude RM, Foureur MJ. It’s Beyond Water: Stories of Women’s Experience
8. Mills MS, Stirrat GM. Water Immersion and Water Birth. Current Obstetrics
9. Gilbert RE, Tookey PA. Perinatal Mortality and Morbidity among babies
delivered in Water: Surveillance Study and Postal Survey. BMJ. 1999; 483-
487
26
10. Pinette MG, Wax J, Wilson E. The Risk of Underwater Birth. AJOG. 2004;
211-5
12. Dartford, Gravesham. Guidelines for Water Birth Within the Midwifery Led
13. Anonim. Water Birth – Immersion in Water During Labour and Birth
1, 2007
16. Barbara Harper. What Prevent Baby from Breathing Under Water?.
2001
18. Barbara Harper. Guideline for a Safe Water Birth. Waterbirth International.
2009
27