Nama Kelompok :
1. Adinda Mar’atus S. (0201022001)
2. Agnes Dian Marsauli. S (0201022002)
3. Amalia (0201022003)
4. Cici Arofah (0201022004)
5. Cici Safitri (0201022005)
6. Dea Adelia (0201022006)
7. Debby Sapitri (0201022007)
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur dengan berkat rahmat Allah SWT,
yang telah memudahkan kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
Rasulullah terakhir yang diutus dengan membawa syari'ah yang mudah, penuh
rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada
agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan Sesuai dengan fitrahnya,
manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan dan
kekhilafan, maka dalam makalah yang kami susun ini belum mencapai tahap
kesempurnaan.
i
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB 1.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................................................................4
C.Tujuan penulisan................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................11
KESIMPULAN.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Lotus Birth
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktek
meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan lahir secara utuh, daripada
ikut menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan Wharton's
jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit
pasca persalinan. Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari
umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir.
Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) menekankan pentingnya penyatuan
atau penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan
menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan
Normal:, Geneva, Swiss, 1997) "Penundaan Pengkleman (atau tidak sama
sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan
pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih
memerlukan pembuktian lebih lanjut." Lotus Birth jarang dilakukan di
rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan rumah bersalin,
sehingga proses bonding attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan,
hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir.
1
Beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus Birth:
2
Penerapan di Puskesmas tempat bekerja :
2. Water Birth
Water birth atau melahirkan di air adalah salah satu metode untuk
mengurangi rasa sakit saat persalinan. Pada metode ini, proses
pengurangan rasa sakit terjadi karena air hangat menstimulasi syaraf
tubuh. Tidak ada obat-obatan kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh
sehingga lebih alami. Menjalani waterbirth sama seperti menjalani proses
persalinan normal lainnya. Hanya tempat pelaksanaannya saja yang
berbeda. Bukan di ranjang, melainkan di dalam kolam atau bak berisi air
hangat. Untuk melakukannya, terdapat beberapa syarat mulai dari kondisi
sang ibu, kondisi bayi, air, dan waktu persalinan. Apa saja syarat
tersebut? Simak selengkapnya berikut ini:
→Kondisi Ibu
3
B. Rumusan masalah
Kelahiran sebelum usia kehamilan cukup (bayi prematur).
Ketuban pecah sebelum masuk ke dalam kolam air.
Ukuran panggul ibu kecil atau kelainan fisiologis lainnya.
Kondisi Bayi
Posisi bayi melintang atau sungsang. Posisi ini akan menyulitkan
Anda untuk melakukan persalinan normal.Bayi diduga mengalami
kelainan atau kehamilan kembar.
C.Tujuan penulisan
Air
- Air adalah unsur penting untuk kesuksesan pelaksanaan waterbirth. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk air ini:
-Air harus steril (bebas kuman).
Suhu air harus disesuaikan mendekati suhu normal tubuh, yaitu 36-37°C.
Suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan bayi mengalami gangguan
detak jantung. Dan, suhu yang terlalu dingin membuat otot mengerut.
Suhu hangat bermanfaat untuk menghambat implus-implus rasa sakit.
Berendam di air hangat membuat vagina menjadi lebih elastis dan lunak.
Kondisi tersebut membantu Anda saat proses mengejan tidak terlalu
keras.
4
b. Tradisi masyarakat yang belum bisa menerima dan masyarakat juga
belum begitu terpapar mengenai water birth
3. Hypno Brithing
Hypnobirthing merupakan perkembangan dari hypnosis, yang ditemukan
oleh Dr. Franz Anton Mesmer, seorang dokter berkebangsaan Austria, pada
tahun 1700-an. Hypnosis sendiri biasanya digunakan untuk mengobati
gangguan jiwa ringan, seperti rasa cemas berlebihan atau fobia pada hal-hal
tertentu. "Tubuh kita punya sistem yang luar biasa. Kalau kita tenang,
otomatis hormon endorfin keluar. Dengan endorfin-lah kita akan mengatasi
rasa nyeri dan sakit. Bila kita cemas dan takut, yang keluar justru hormon
kortisol sehingga hormon endorfin semakin terhalangi," jelas Lanny
Kuswandi, seorang fasilitator hypnobirthing. Program hypnobirthing ini
dilaksanakan pada saat kehamilan. Sebaiknya, ibu hamil perlu didampingi
fasilitator terlebih dahulu pada saat awal melakukannya. Hal ini juga lebih
baik dilakukan bersama pasangan. "Karena nanti pada saat melahirkan, yang
menemani adalah suami, maka terapi ini sebaiknya dilakukan berdua," ujar
Lanny (Bidan yang mengembangkan metode Hypnobithing di Indonesia). Di
Indonesia, hypnobirthing belum cukup diketahui banyak orang, karena
kurangnya sosialisasi
b. Penerapan di Puskesmas tempat bekerja :
c. Belum bisa diterapkan, karena :
d. a. Belum ada tenaga SDM terlatih dalam penatalaksanaan persalinan
tanpa rasa sakit melalui tekhnik hypnobirthing hal ini membutuhkan
biaya yang sangat mahal
e. b. Paradigma masyarakat ada sebagian besar masyarakat mengatakan
berupa penghilangan kesadaran, jadi menurut mereka hal tersebut adalh
hal yang menakutkan untuk
f. dilakukan, hal ini dikarenakan masyarakat belum mengerti dan
kurangnya sosialisasi
g. 4. Akupuntur Persalinan
5
i. yang menghambat rasa nyeri dan memberi rasa tenang. "Akupunktur
memberi efek pada titik yang ditusuk jarum berupa pelebaran pembuluh
darah sehingga mampu menyerap substansi kimia penyebab nyeri," kata
6
BAB II
PEMBAHASAN
Syarif yang juga bertugas di Rumah Sakit Ortopedi Prof Dr Soeharso usai
Sosialisasi Pemanfaatan Akupunktur dalam Persalinan Bebas Nyeri di
Fakultas Kedokteran UNS Solo, Kamis (17/2). Akupunktur mulai
dilakukan saat ibu masuk fase kala I persalinan, yakni saat mulut rahim
membuka sepanjang 4 sentimeter. Saat itu dilakukan akupunktur di
punggung. Tusuk jarum kembali dilakukan saat masuk kala II (dari
pembukaan lengkap sampai janin keluar) yang ditandai dengan adanya
kekuatan untuk his (kontraksi) dan mengejan untuk mendorong janin
lahir. Akupunktur dilakukan di atas tulang sakrum (bagian paling bawah
tulang belakang). Akupunktur mampu menghambat nyeri yang timbul
pada suatu struktur tubuh dengan cara mengirim sensor ke bagian tertentu
di saraf tulang belakang. Penusukan jarum pada atau dekat struktur yang
nyeri akan memberi efek menghambat rasa nyeri. "Akupunktur tidak
menghilangkan kontraksi yang dibutuhkan saat persalinan. Akupunktur
mengurangi nyeri sampai batas yang bisa ditoleransi ibu bersalin. Nyeri
persalinan yang merupakan nyeri alami tetap dibutuhkan sebagai tanda
dalam
proses persalinan kata syarif
Penerapan di Puskesmas tempat bekerja :
Belum bisa diterapkan, karena :
c. Belum ada tenaga SDM terlatih dalam penatalaksanaan persalinan
tanpa rasa sakit melalui tekhnik akupuntur dikarenakan biaya yang mahal
Asuhan sayang ibu pada persalinan kala II yang Sebelum EBM
Setelah EBM
Tindakan Dilakukan Asuhan sayang ibu
Ibu bersalin dilarang
Melakukan bebas untuk makan dan minum bahkan untuk mebersihkan
dirinya aktifitas apapun yang sukai mereka
7
Asuhan sayang ibu adalah asuhan prinsip saling menghargai budaya,
kepercayaan dan keinginan sang ibu. Sehingga sangat penting sekali
diperhatikan pada saat seorang ibu akan bersalin. Adapun asuhan sayang
8
ibu berdasarkan EBM yang dapat meningkatkan tingkat kenyamanan
seorang ibu bersalin antara lain:
Ibu tetap di perbolehkan makan dan minum karenan berdasarkan
EBM diperoleh kesimpulan bahwa :
✓ Pada saat bersalin ibu mebutuhkan energi yang besar, oleh karena itu
jika ibu tidak makan dan minum untuk beberapa waktu atau ibu yang
mengalami kekurangan gizi dalam proses persalinan akan cepat
mengalami kelelahan fisiologis, dehidrasi dan ketosis yang dapat
menyebabkan gawat janin.
✔Ibu bersalin kecil kemungkinan menjalani anastesi umum, jadi tidak
ada alasan untuk melarang makan dan minum.
✓ Efek mengurangi/mencegah makan dan minum mengakibatkan
pembentukkan glukosa intravena yang telah dibuktikan dapat
berakibat negative terhadap janin dan bayi baru lahir oleh karena itu ibu
bersalin tetap boleh makan dan minum. Ha ini berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Larence 1982, Tamow-mordi Starw dkk 1981, Ruter
Spence dkk 1980, Lucas 1980
9
dapat merasa sedikit rileks karena merasa ia tidak perlu menghadapi ini
semua seorang diri.
⚫ Pendamping persalinan juga dapat ikut terlibat langsung dalam
memberikan asuhan misalnya ikut membantu ibu dalam mengubah posisi
sesuai dengan tingkat kenyamanannya masing-masing, membantu
memberikan makan dan minum.
⚫ Pendamping persalinan juga dapat menjadi sumber pemberi
semangat dan dorongan kepada ibu selama proses persalinan sampai
dengan kelahiran bayi.
Dengan adanya pendamping persalinan ibu merasa lebih aman dan
nyaman karena merasa lebih diperhatikan oleh orang yang mereka
sayangi.
Ibu yang memperoleh dukungan emosional selama persalinan akan
mengalami waktu persalinan yang lebih singkat,
10
BAB III
KESIMPULAN
Kita harus bisa memberikan pelayan yang memuaskan pada klien yang sesuai dengan
kebutuhan klien. Seorang bidan juga akan menjadi pendidik yang memberikan
konseling- konseling kesehatan kepada kliennnya. Karena pada setiap kunjungan
kliennya saat memeriksakan kehamilannya ataupun kesehatannya. Karena itulah,
sebagai seorang bidan kita harus selalu mengikuti perkembangan- perkembangan
terkini asuhan kebidanan atau hasil- hasil penelitian dari para peneliti agar bisa
dijadiakan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan
11
DAFTAR PUSTAKA
12