Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN

KOMPLEMENTER PADA IBU


BERSALIN

Dosen Pengampu : Etika Putri Rahayu, M.Tr.Keb


Contens
Langkah identifikasi
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi
Terapi
Pengertian

Salah satu metode alternative persalinan pervaginam, dimana ibu hamil


aterm tanpa komplikasi bersalin dengan jalan berendam di air hangat
(yang dilakukan pada bathub atau kolam) dengan tujuan mengurangi
rasa nyeri kontraksi dan memberi rasa nyaman.
Metode
Keuntungan
Kerugian
Patofisiologi
Indikasi
Kontraindikasi

1. Infeksi yang dapat ditularkan melalui kulit dan darah


2. Infeksi dan demam pada ibu
3. Herpes genitalis
4. HIV, Hepatitis
5. Denyut jantung abnormal
6. Perdarahan pervaginam berlebihan
Prosedur Persalinan

Metode water birth :


1.Termometer air
2.Termometer ibu
3.Doppler anti air
4.Sarung tangan
5.Apron
6.Jaring untuk mengangkat kotoran
7.Alas lutut kaki, bantal, instrumen partus set
8.Shower air hangat, portable/permanen
9.Handuk, selimut
10.Warmer dan peralatan resusitasi bayi
Langkah2
Manajemen Kala I

1. Ibu masuk berendam kedalam air direkomendasikan saat pembukaan 4-5


cm dengan kontraksi uterus baik, ibu dapat mengambil posisi persalinan
yang disukai
2. Volume air didalam kolam berada dibawah pusar ibu, di isi air dengan
suhu tubuh sekitar 37⁰C (sesuai dg suhu air ketuban dalam rahim)
3. Observasi dan monitoring DJJ setiap 30 menit pada kala I, setiap 15 menit
pada kala II
4. Pemeriksaan pervaginam dilakukan didalam air atau pasien diminta
sementara keluar dari air untuk diperiksa
5. Jika cairan ketuban mekonium pasien harus meninggalkan kolam
6. TTV setiap 3 jam, suhu setiap 2 jam. Ajarkan ibu mengatur nafas selama
kontraksi
7. Jika dehifrasi berikan ibu minum, jika tidak berhasil pasang infus RL
Langkah2
Manajemen kala II

1.Mengedan seharusnya secara fisiologis. Ibu diperkenankan mengedan


spontan, risiko ketidakseimbangan oksigen dan karbondioksida dalam
sirkulasi maternal fetal berkurang, dan juga akan dapat melelahkan ibu
dan bayi
2.Persalinan, bila mungkin metode “hand off”. Ini akan meminimalkan
stimulasi
3.Tidak diperlukan palpasi tali pusat ketika kepala bayi lahir, karena tali
pusat dapat lepas dan melonggar ketika bayi lahir. Untuk meminimalkan
risiko tali pusat terputus dengan tidak semestinya hindari tarikan ketika
kepala bayi ke permukaan air. Tali pusat jangan diklem dan dipotong
ketika bayi masih ada didalam air
4.Bayi seharusnya lahir lengkap dalam air. Kemudian segera mungkin
dibawa kepermukaan. Pada saat bayi telah lahir kepala bayi berada diatas
permukaan air dan badannya masih di dalam air untuk menghindari
hipotermia. Sewaktu kepala bayi telah berada diatas air, jangan
merendamny kembali
Langkah2

Manajemen Kala III

1.Manajemen aktif dan psikologi tetap diberikan sampai ibu keluar kolam
2.Saat manajemen aktif kala III, syntometrine dapat diberikan
3.Estimasikan perdarahan
4.Penjahitan perineum dapat di tunda sekurang-kurangnya 1 jam untuk
menghilangkan retensi air dalam jaringan (jika perdarahan berlebih)
Asuhan Kebidanan Komplementer pada Ibu
Bersalin

Langkah identifikasi:
a. Identitas
b. Keluhan
• Persiapan
Alat dan Bahan
• Pelaksanaan
a. Periksa kondisi ibu dan janin
b. Prosedur penatalaksanaan terapi yang diberikan
• Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai