Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengertian Kas Kecil


1. Soemarso (2004:320)
Kas kecil (petty cash) yaitu sejumlah uang tunai tertentu yang
disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-
pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan
melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya
tidak besar.
2. Mardiasmo (2002:3)
Kas kecil merupakan kas di perusahaan yang disediakan untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak
ekonomis jika dibayar dengan cek. Contoh: pengeluaran untuk membeli
perangko dan materai, supplies kantor, untuk membayar listrik, biaya
telepon, langganan surat kabar atau majalah, biaya angkut penjualan dan
sebagainya. Dana kas kecil dipercayakan kepada pemegang dana kas kecil
(kasir kas kecil) yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dana kas
kecil. 
3. Kas kecil (Petty Cash) adalah sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk
pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya. Kas kecil
digunakan untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran pimpinan yang
jumlahnya relatif kecil seperti dana entertain klien atau rekan kerja
pimpinan, dana konsumsi untuk kepentingan rapat, dan lain sebagainya.

B. Fungsi Kas Kecil


Dalam penerapannya, ada beberapa fungsi utama dari Kas Kecil ini
yang bisa dibagi menjadi beberapa poin yaitu:
1. Mengurusi perbekalan dan perlengkapan kantor di suatu bagian kantor
dari sebuah perusahaan.
2. Membuat pembayaran menjadi lebih praktis untuk pengeluaran yang
mendadak dan jumlah yang kecil.
3. Fleksibilitas karyawan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada para
pelanggan dan tamu terutama pada relasi bisnis pimpinan perusahaan.
4. Atasan lebih mudah untuk merespon aktifitas mendadak dengan
adanya Kas Kecil yang disiapkan untuk berbagai keperluan harian.

C. Tujuan Kas Kecil


Ada beberapa tujuan dibentuknya kas kecil, berikut diantaranya.
1. Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh
suatu bagian di kantor.
2. Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis
atas pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.
3. Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan
secara maksimal kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis
pimpinan.
4. Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara
mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya.

D. Metode dalam Pengelolaan Kas Kecil


Metode ini mencakup tahapan-tahapan pengelolaan dalam
penggunaan dana yang ada, sehingga ketika laporan penggunaan kas kecil
diminta oleh pihak-pihak yang terkait dapat ditunjukkan dengan segera
dan lengkap tanpa ada kesalahan. Metode pencatatan kas kecil ada 2 (dua)
yaitu:
1. Metode Tetap (Imprest fund system)
Metode Tetap adalah metode pembukuan kas kecil di mana
rekening kas kecil jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas
terjadi, pemegang petty cash tidak serta merta langsung mencatatnya,
tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya.
a. Ciri-ciri Metode Tetap (Imprest fund system) :
1) Bukti-bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh
pengelola kas kecil.
2) Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang
sama jumlahnya dengan dana kas kecil yang telah digunakan
sehingga jumlah dana kas kecil kembali kepada jumlah yang
ditetapkan semula.
b. Langkah-langkah operasional metode tetap :
1) Pembentukan dana kas kecil di mana pemegang kas kecil
diberi sejumlah uang tunai yang nantinya untuk pembayaran
atas pengeluaran yang diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan
dalam waktu tertentu.
2) Dana kas kecil dipergunakan untuk pembayaran transaksi
pengeluaran.
3) Setelah dana kas kecil habis/hampir habis, kasir membentuk
kembali dana kas kecil, mengisinya sebesar jumlah nominal
pengeluaran yang terjadi.

2. Metode Tidak Tetap (Fluctuating fund system)


Metode berubah-ubah merupakan suatu metode pengisian dan
pengendalian kas kecil di mana jumlah kas kecil akan selalu berubah-
ubah (sesuai dengan kebutuhan).
Sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak
ditetapkan akan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika
pertama kali membuat kebijakan, perusahaan menetapkan jumlah
nominal kas kecil sebesar Rp5 Juta kemudian digunakan sesuai dengan
kebutuhan dan kemudian kas kecil diisi kembali.
Ketika waktu pengisian, jika perusahaan menggunakan sistem
dana tetap, maka jumlah kas kecil harus sama jumlahnya dengan saldo
awal kas kecil. Namun pada metode sistem dana tidak tetap(dana
mengambang), jumlah pengisian kembali kas kecil tidak harus sama
dengan jumlah nominal saldo awalnya, jadi bisa kurang maupun lebih.
a. Ciri-ciri Metode Tidak Tetap (Fluctuating fund system):
1) Pembentukkan dan pengisian kembali dana kas kecil di catat di
debit dalam akun kas kecil.
2) Bukti pengeluaran kas kecil dicatat dalam buku jurnal kas kecil
dengan mendebit akun-akun yang terkait dengan penggunaan
kredit akun kas kecil.
3) Besarnya jumlah dana kas kecil yang disediakan berfluktuasi
disesuaikan dengan perkembangan kegiatan bagian-bagian
pemakai dana.

E. PERALATAN PENGELOLAAN KAS KECIL


Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan dana kas kecil, yaitu :
1. Form permintaan pengisian dana kembali kas
kecil.
2. Form permintaan pengeluaran kas kecil.
3. Jurnal pengeluaran kas.
4. Buku jurnal kas kecil.
5. Buku laporan penggunaan kas kecil.
6. Buku pengeluaran kas kecil.
7. Alat tulis dan alat hitung.

F. PROSEDUR PENGELOLAAN KAS KECIL


1. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
Dana kas kecil di bentuk (disediakan) berdasarkan surat
keputusan kepala bagian keuangan. Dalam perusahaan yang memiliki
standar prosedur akuntansi semua jenis pengeluaran kas melibatkan
bagian hutang sehingga unit organisasi yang terlibat dalam prosedur
pembentukan dana kas kecil adalah bagian hutang, bagian kasa, dan
bagian pemegang dana kas kecil. Tugas masing-masing adalah sebagai
berikut :
a. Bagian Hutang
1) Menerima surat keputusan, pembentukan dana kas kecil dari
kepala bagian keuangan.
2) Membuat bukti pengeluaran kas dalam tiga rangkap. Lembar 1
dan 3 diserahkan kepada bagian kasa dilampiri surat
pembentukan dana kas kecil. Lembar 2 diserahkan kepada
bagian buku pembantu yang terkait misalnya, bagian kartu
biaya dan kartu persediaan untuk disisipkan.
3) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti kas keluar
yang belum dibayar (berfungsi sebagai buku pembantu hutang).
4) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap
lunas dari bagian kasa dilampiri surat keputusan pembentukan
dana kas kecil.
5) Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai data bukti
pengeluaran kas yang telah dicap lunas dalam daftar bukti kas
keluar pada kolom yang disediakan.
6) Menyerahkan bukti kas pengeluaran kas lembar 1 yang telah
dicap kepada bagian jurnal dan laporan.
b. Bagian Kasa
1) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 dilampiri surat
pembentukan dana kas kecil dari bagian hutang.
2) Menyediakan cek sebesar jumlah yang tercantum dalam bukti
pengeluaran kas untuk ditanda tangani oleh pejabat perusahaan
yang berwenang mengeluarkan kas.
3) Membubuhkan cap tanda lunas pada bukti pengeluaran kas
lembar 1 dan 3 serta surat pembentukan dana kas kecil.
4) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 ke bagian hutang
dilampiri surat bukti pembentukan dana kas kecil, dan lembar
ke 3 diserahkan kepada pemegang dana kas kecil.
c. Bagian Jurnal dan Laporan
1) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah di cap
lunas dilampiri surat pembentukan dana kas kecil dari bagian
hutang.
2) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku jurnal pengeluaran
kas (register cek)
3) Mengarsipkan bukti pengeluaran kas bersama surat keputusan
pembentukan dana kas kecil dalam map arsip bukti
pengeluaran kas (voucher) yang sudah dibayar.
d. Pemegang Dana Kas Kecil
1) Menerima cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 dari bagian
kasa
2) Menguangkan cek ke bank dan menyimpan dana kas kecil
3) Mengarsipkan bukti pengeluaran berdasarkan urutan tanggal.

2. Prosedur Pengeluaran Kas Kecil


Formulir yang digunakan dalam pengeluaran dana kas kecil
terdiri dari formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil dan
bukti pengeluaran kas kecil. Pihak yang terlibat dalam pengeluaran
atau penggunaan dana kas kecil adalah Pemegang Dana Kas Kecil dan
bagian yang menggunakan (pemakai) dana kas kecil. Kegiatan masing-
masing pihak adalah sebagai berikut :
a. Pemakai Dana Kas Kecil
1) Mengisi formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil
sebanyak 2 lembar untuk selanjutnya diserahkan kepada
pemegang dana kas kecil.
2) Menerima uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dari
pemegang dana kas kecil.
3) Mengumpulkan bukti-bukti penggunaan dana kas kecil untuk
dijadikan pendukung bukti pengeluaran kas kecil.
4) Mengisi formulir bukti pengeluaran kas kecil berdasarkan data
bukti pendukung.
5) Menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil, bukti pendukung
dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1
kepada pemegang dana kas kecil.
6) Menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar
ke 2 yang telah di cap lunas dari pemegang dana kas kecil
untuk di arsipkan.
b. Pemegang Dana Kas Kecil
1) Menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar
1 dan 2 dari bagian yang memerlukan dana (pemakai).
2) Menyerahkan uang tunai dan surat permintaan pengeluaran
dana kas kecil lembar 1 kepada pemakai dana kas kecil.
3) Menerima bukti pengeluaran kas kecil, bukti pendukung dan
surat permintaan pengeluaran kas kecil lembar 1 dari pemakai
dana kas kecil sebagai bukti pertanggung jawaban.
4) Membubuhkan cap lunas pada bukti pengeluaran kas kecil,
bukti-bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana
kas kecil lembar 1 dan 2.
5) Menyerahkan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil
lembar 2 yang telah di cap lunas kepada pemakai dana kas
kecil.
6) Menyimpan bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti
pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil
lembar 1. Dokumen-dokumen tersebut diserahkan kepada
bagian hutang pada saat pengajuan permintaan pengisian
kembali dana kas kecil.
3. Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
a. Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil.
1) Pemegang as kecil membuat permintaan pengisian kembali kas
kecil PP3K
2) Menyerahkan PP3K lembar 1 dan 2,BPKK, dan dokumen
pendukung kepada bagian utang
3) Menerima bukti kas keluar (BKK) lembar 3 dan cek bagian
utang
4) Mengunakan cek ke bank
5) Menyimpan uang tunai
6) Mengarsipkan BKK lembar 3
b. Fungsi Bagian Hutang
1) Menerima PP3K lembar 1 dan 2, BPKK, dan DP dari
pemegang kas kecil
2) Membuat bukti kas keluar (BKK) sebanyak 3 lembar
3) Berdasarkan BKK lembar 1 diisi register bukti kas keluar
4) BKK lembar 2 dan PP3K lembar 1 di serahkan ke bagian kartu
biaya (jika ada)
c. Fungsi Bagian Kasa atau Kasir
1) Menerima BKK lembar 1 dan 2, PP3K lembar 2, BPKK, dan
DP dari bagian utang.
2) Mengisi cek dan meminta tanda tangan terhadap cek kepada
direktur keuagan
3) Menyerahkan cek dan BKK lembar 3 kepada pemegang dana
kas kecil.
4) Menyerahkan BKK lembar 1, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP
kepada bagian uatang setelah membutuhkan cap lunas pada
BKK dan dokumen pendukungnya dan mencatat nomor cek
pada BKK.
5) BKK lembar 1 dan 3, PP3K lembar 2, BPKK, dan dokumen
pendukung di serahkan ke bagian kasa.
6) Menerima cek, BKK lembar 1, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP
dari kasa setelah membubuhkan cap lunas pada BKK dan
dokumen pendukungnya dan mencatat nomer cek pada BKK.
7) Mengisi register bukti kas keluar berdasarkan PP3K lembar
8) Menyerahkan PP3K lembar 1 dan 2, BPKK, dan dokumen
pendukung kepada bagian jurnal.
d. Bagian Jurnal
1) Menerima BKK lembar 1, PP3K, BPKK, dan DP dari bagian
utang.
2) Mengisi register cek dari BKK lembar 1.
3) Mengarsipkan BKK lembar 1, PP3K, BPKK, dan DP menurut
nomor urut.

4. Mutasi Kas Kecil


Mutasi/perubahan kas pada dasarnya adalah akibat adanya
penerimaan dan pengeluaran dana. Dana kas kecil diterima kas umum
dan dikeluarkan melalui bagian pemakai dana. Transaksi yang
mengakibatkan terjadinya mutasi adalah sebagai berikut:
a. Transaksi pembentukan dana kas kecil sebesar jumlah menurut
keputusan kepala bagian keuangan. Dokumen transaksi tersebut
ialah sebagai berikut:
1) Bukti pengeluaran kas yang dibuat oleh bagian hutang.
2) Surat keputusan kepala bagian keuangan sebagai dokumen
pendukung.
b. Transaksi pemakaian dana kas kecil melalui bagian-bagian
pemakai dana, dokumen transaksi tersebut ialah sebagai berikut:
1) Bukti pengeluaran kas kecil yang dibuat bagian-bagian
pemakai dana.
2) Bukti penggunaan dana seperti, nota kontan, kuitansi yang
dibuat pihak luar perusahaan sebagai dokumen pendukung.
3) Surat permintaan pengeluaran dana kas kecil yang dibuat
bagian-bagian pemakai sebagai dokumen pendukung.
c. Transaksi pengisian kembali dana kas kecil, dokumen transaksinya
adalah sebagai berikut:
1) Bukti pengeluaran kas yang dibuat bagian hutang.
2) Surat permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebagai
dokumen pendukung dibuat oleh pemegang dana kas kecil.
3) Bukti pengeluaran kas kecil sebagai dokumen pendukung
dibuat oleh bagian-bagian pemakai dana kas kecil.
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-tujuan-dan-metode-dalam-kas-
kecil
- https://www.beecloud.id/pengertian-fungsi-dan-metode-pencatatan-kas-kecil/
- https://dosenakuntansi.com/pengertian-kas-kecil-menurut-para-ahli
- https://nurholikasep.wordpress.com/2013/04/07/materi-kas-kecil-full/

Anda mungkin juga menyukai