Anda di halaman 1dari 3

Ordo Orthoptera yaitu ordo serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Dalam daur
hidupnya Ordo orthoptera mengalami tahapan perkembangan yaitu telur, nimfa yaitu serangga muda
yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami
pergantian kulit, imago (dewasa) ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh
dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya (Hansamunahito, 2006).

Ciri-ciri serangga ordo orthoptera yaitu memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit
disebut tegmina.Sayap belakang tipis berupa selaput.Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu
terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.Hewan jantan
mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina
atau mengusir saingannya.Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk
meletakkan telur, tipe mulutnya menggigit(Hansamunahito, 2006).

2. Ordo Hemiptera

Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunanihemi (setengah) dan pteron (sayap) sehingga jika
diartikan secara keseluruhan, Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". Nama itu diberikan karena
serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian
belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada sebagian anggota Hemiptera bisa dilipat di
atas tubuhnya dan menutupi sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan transparan, sementara pada
anggota Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang tidakterbang. Hemiptera tidak
mengalami metamorfosis sempurna.(Nonadita,2008).

Morfologi Hemipterayaitu Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti
selaput, Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli.Tipe mulut
menusuk dan mengisap, Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah Walang sangit
(Leptorixa acuta Thumb.), Kepik hijau (Nezara viridula L) (Nonadita, 2008).

3. Ordo Homoptera

Ordo Orthoptera yaitu ordo serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur
hidupnya Ordo orthoptera mengalami tahapan perkembangan yaitu telur-nimfa-imago. Nimfa yaitu
serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya, dalam fase ini serangga
muda mengalami pergantian kulit, imago (dewasa) ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua
organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya (Hansamunahito, 2006).

Ciri-ciri serangga ordo homoptera yaitu Tipe mulut mengisap,mempunyai dua pasang sayap, sayap
depan dan belakang sama, bentuk transparan yang digunakan untuk terbang,(Hansamunahito, 2006).

4. Ordo Coleoptera

Ordo Coleoptera termasuk dalam kelompok Holometabola yaitu serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah
telur menjadi larva menjadi pupa dan pupa menjadiimago.Larva adalah hewan muda yang bentuk dan
sifatnya berbeda dengan dewasa.Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak
melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ.Imago adalah
fase dewasa atau fase perkembangbiakan(Hansamunahito, 2006).

Ciri-ciri ordo coleopteran yaitu mempunyai dua pasang sayap, sayap depan keras, tebal dan
mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput. Tipe mulut pengunyah
dan termasuk herbivore. Habitatnya adalah di permukaan tanah, dengan membuat lubang, selain itu
juga membuat lubang pada kulit pohon, dan ada beberapa yang membuat sarang pada dedaunan,
Beberapa contoh anggotanya adalah Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L),Kumbang janur kelapa
(Brontispa longissimaGestr)(Hansamunahito, 2006).

5. Ordo Lepidoptera

Ordo lepidoptera termasuk dalam kelompok Holometabola yaitu serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna. Berawal dari telur puru buah berukuran 0,1-0,2 mm, warna transparan, kuning
diletakkan induknya malam hari pada kuncup bunga dan pada kulit buah muda. Kemudian menetas
menjadi larva/ulat yang berwarna hijau muda dengan kepala coklat panjang 5 mm. Larva masuk ke
dalam kulit buah dan tetap tinggal sampai pupa stadium ulat berlangsung selama 3 minggu. Pupa
berwarna coklat berukuran 5-5,5 mm, berada dalam bunga, kulit bunga atau bagian-bagian tanaman
yang tersembunyi. Stadium dewasa berupa kupu, keluar dari pupa dengan meninggalkan bekas lubang
pada puru-puru di bagian tanaman tempat pupa tinggal.

Hama ini diketahui banyak menyerang di Sumatera dan Jawa. Kupu-kupu puru buah berwarna abu-
abukemerahan, panjang 5 mm dan meletakkan telur secara berserakan di bagian kulit buah muda pada
malam hari. Telur menetas 4 hari kemudian dan ulat yang terbentuk menggerek kulit buah jeruk serta
hidup di dalamnya.

Kepompong berwarna merah abu-abu, panjang 4,5-5 mm. Siklus hidup dari telur hingga menjadi kupu-
kupu dewasa berlangsung selama 29 hari(Harianto, 2009).Ciri-ciri ordo lepidoptera yaitu ketika fase
larva memiliki tipe mulut pengunyah, sedangkan ketika imago memiliki tipe mulut
penghisap,mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik,adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan,
Beberapa jenisnya antara lain, Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk), Kupu gajah
(Attacus atlasL), Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura) (Harianto, 2009).

6. Ordo Diptera

Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur menjadi larva
kemudian menjadi kepompong setelah itu menjadi dewasa. Larva tidak berkaki apodabiasanya hidup di
sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan
predator (Retno, 2009).

Ordo diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid.Pada
kepala serangga ini dijumpai adanya antena dan mata facet.Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub
ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap.
Metamorfosisnya sempurna (holometabola). Larva tidak berkaki, biasanya hidup di sampah atau sebagai
pemakan daging,bebrapa contoh serangga diptera yaitu lalat buah (Dacus sp) lalat predator pada Aphis
(Asarcina aegrota F) lalat rumah (Musca domestica Linn.)(Retno, 2009).

Gejala adalah keadaan patologi dan fisiologi dari tumbuhan terhadap aktivitas dari pathogen atau faktor
lain. (sastrohidayat,2011)

Anda mungkin juga menyukai