Anda di halaman 1dari 5

Kulit dan Hydrating Substances

Dehydrated Skin Dry Skin


kondisi yang dapat dialami oleh apapun jenis tipe kulit manusia menyebabkan kulit
kulit menyebabkan kulit kekurangan minyak kekurangan air, dan butuh dihidrasi kembali
dan butuh dilembabkan dengan moisturizing dengan hydrating substances
agents
 Ciri-ciri dehydrated skin adalah kulit terasa kencang & kaku (seperti tertarik), kusam,
terkelupas (pecah-pecah), dan sensitif
 Penyebab Kulit Kering adalah paparan lingkungan kering dan angin. Faktor eksternal
lain yang mempengaruhi tingkat kelembaban kulit adalah pencucian berulang , terpapar
zat tertentu, berbagai pekerjaan ditandai oleh paparan zat yang menghilangkan lapisan
minyak alami dari permukaan kulit, seperti pekerjaan yang sering berhubungan dengan
deterjen atau pelarut. Demikian pula, perawatan medis tertentu menyebabkan kekeringan
pada kulit.
 Solusi: pastikan agar skin barrier menjadi sehat dan kuat kembali. Salah satu caranya
adalah dengan menambahkan zat-zat yang dapat mengembalikan fungsi skin barrier, yaitu
Hydrating Substances.
 Benefit penggunaan moisturizers adalah mencegah kerusakan yang disebabkan oleh
kekeringan, memberikan perlindungan, dan meningkatkan penampilan kulit
Moisturizing Substance Hydrating Subtances
pengertian meningkatkan kelembaban kulit dengan Menambah air ke dalam kulit
cara mengurangi penghilangan air pada dan membantu penjerapan air
kulit dalam kulit

contoh Dimethicone & Cyclomethicone (Silicones), -


Glycerine, Hyaluronic Acid, Collagen,
Petrolatum, Mineral Oils, Minyak Nabati,
Lanolin, Urea, Glycolic Acid

KUKU
 Bagian kuku terdiri dari matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru,
dasar kuku merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku, lempeng kuku merupakan bagian
tengah kuku yang dikelilingidinding kuku, lunula merupakan bagian lempeng kuku yang
berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit, Warna
putih lunula disebabkan epitel yang lebih tebal dari epitel dasar kuku, eponikium
merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinyamenutupi bagian permukaan
lempeng kuku
 Compounds in Nail Polishes = resin yang meningkatkan daya rekat produk ke kuku,
plasticizer memberikan fleksibilitas dan kelembutan pada kuku, dapat meningkatkan daya
rekat dan gloss, dan coloring agents yaitu guanine, berasal dari ikan hering Atlantik,
menghasilkan warna pearlescent dan bismut oxychloride dan mika dilapisi dengan
titanium dioksida memberikan penampilan warna-warni pada kuku.
RAMBUT
 Manfaat dan kegunaan hair kondisioner adalah membuat rambut terasa lebih lembut dan
lebih lembab, mencegah rambut terlalu ringan atau mudah terbang karena listrik statis,
memperbaiki kerusakan rambut, membuat rambut lebih mudah disisir, memperkuat
rambut dan memperbaiki rambut bercabang
 Penyusun rambut pada dasarnya adalah protein yang kaya akan sulfur, lipid, air, melanin,
dan sejumlah elemen antara lain Cu, Cd, Cr, Hg, dan Pb.
 Semua komponen batang rambut adalah berupa sel-sel mati yang kandungan utmanya
adalah protein keratin.
 Rambut manusia merupakan gabungan serat-serat rambut (hair fiber) dengan berbagai
lapisan struktur seluler. Batang rambut atau serat rambut terdiri atas 3 komponen utama
yaitu kutikula, korteks, dan medula
 Sifat Kondisioner dan Hidrofobisitas
• Pemanjangan rantai alkil dari quat monoalkil menyebabkan kondisioner amonium
kuaterner lebih hidrofobik sehingga meningkatkan deposisi (pengendapan) pada
rambut.
• Penambahan jumlah rantai alkil juga meningkatkan deposisi. Tricetylmonium klorida
menunjukkan deposisi yang lebih besar daripada dicetyldimonium klorida, yang lebih
substantif daripada quat monocetyl.
 Silikon digunakan sebagai conditioning agent pada conditiner, sampo, hair sprays,
mousses dan gel.
 Jenis silikon yang sering digunakan yaitu dimetikon atau polydimethylsiloxane (pdms),
dimethiconol, yaitu dimethylsiloxane yang berikatan dengan gugus hidroksil,
amodimethicone, yaitu silikon yang disubstitusi gugus amino, dimethicone copolyol,
bersifat larut air, sehingga biasa digunakan pada produk tanpa bilas seperti hair sprays,
styling mousses, dan gels.
 2-in-1 sampoos
 Conditioning pada sampo 2in1 terjadi saat proses pembilasan, di mana emulsi dari
sampo rusak dan melepaskan silikon ke rambut. Pemisahan tahap pembersihan dan
conditioning ini memungkinkan sampo melakukan kedua fungsi secara efisien.
Conditioning agent yang sering digunakan dalam sampo jenis ini adalah dimetikon
 Conditioning level sampo 2in1 lebih rendah dibanding kondisioner biasa. Terutama
pada rambut non virgin, karena semakin besar muatan negatif pada permukaan rambut
semakin kecil substantifitas material hidrofobik seperti dimetikon.
 Auxiliary Ingredients
 Bahan lain selain active conditioning biasanya ditambahkan dalam produk
conditioner komersial untuk tujuan fungsional, aestetik dan pemasaran
 Bahan-bahan yang dimaksud adalah wewangian, pewarna, pengawet, pengental, agen
pengemulsi, pearlizers, ekstrak herbal, humectants, dan vitamin.
 Preservatives/Pengawet
 Pengawet dibutuhkan untuk mencegah pertumbuhan mikrobiologi. Jika produk
mengandung etil alkohol konsentrasi tinggi (umumnya 20% atau lebih), bahan
pengawet tambahan tidak diperlukan dan produk tersebut dideskripsikan sebagai
pengawet diri.
 Thickeners/Pengental
 Bagian pada kondisioner lipofilik menggambarkan pengentalan sebagai hasil dari
pembentukan kristal cair pada produk-produk yang mengandung senyawa amonium
kuaterner umum dan alkohol lemak. Polimer pengkondisi kationik dapat bertindak
sebagai pengental.
 Hydroxyethylcellulose, selulosa eter nonionik yang kompatibel dengan surfaktan
kationik dan stabil pada rentang pH yang luas, adalah agen pengental yang paling
umum ditambahkan ke produk conditioner. Selain memberikan peningkatan
viskositas, bahan ini juga menstabilkan viskositas dari waktu ke waktu.
 Humectants
 Humektan berfungsi untuk meningkatkan kelembapan. Contohnya adalah propilen
glikol, gliserin, madu, kitosan, dan asam hialuronat.
 Bahan-bahan ini tidaksangat efektif untuk produk bilas
 Emulsifiers
 Sebagian besar pengemulsi yang digunakan dalam pengkondisi adalah nonionik,
termasuk alkohol lemak teretoksilasi, ester lemak teretoksilasi, dan ester lemak
sorbitan teretoksilasi.
SURFAKTAN
 Surfaktan adalah zat yang memiliki gugus hidrofilik dan gugus hidrofobik.
 Jenis surfaktan:
a. Surfaktan Anionik
Surfaktan anionic memiliki gugus hidrofilik anionik. Contoh surfaktan anionic biasa
disebut “sabun” (sabun asam lemak), garam asam alkilsulfonat (komponen utama
deterjen sintetis, seperti alkil benzene sulfonat (LAS) )lemak alcohol sulfat
(komponen utama shampoo atau deterjen netral) dan lain-lain. Contoh:  alkana
sulfonat, garam olefin sulfonat, alkil sulfosuksinat
b. Surfaktan Kationik
Surfaktan yang bagian alkilnya terikat suatu kation. Contohnya garam alkil
trimetilamonium, garam dialkil dimetil amonium, garam  alkil dimetil benzil
amonium.
c. Surfaktan Nonionik
Surfaktan yang bagian alkilnya terikat suatu kation. Contohnya garam alkil trimetil
amonium, garam dialkil dimetil amonium , garam alkil dimetil benzil amonium.
d. Surfaktan amfoter
Surfaktan yang bagian alkilnya mempunyai muatan positif dan negatif. Contohnya
surfaktan yang mengandung asam amino, betain, fosfobetain. Surfaktan pada
umumnya disintesis dari turunan minyak bumi, seperti linier alkilbensen sulfonat
(LAS), alkil sulfonat (AS), alkil etoksilat (AE) dan alkil etoksilat sulfat (AES).
 Micelle Formation and Surfactant Solubility adalah kelarutan surfaktan yang tinggi dalam
air sangat penting dalam pembuatan cosmetic produk. Surfaktan menunjukkan kelarutan
yang khas karena adanya hidrofobik kelompok, yang memeras rantai hidrokarbon
surfaktan untuk menghasilkan formasi misel
 Pengelompokan surfaktan
Surfaktan Ionik Surfaktan Ionik – Surfaktan Surfaktan Surfaktan
– Anionik Kationik Amfoter Nonionik Nonhidrokarbon
a.Karboksilat a. Alkylamine Etilendiamin Alkoksilasi Alkoksilasi
Garam b. Alkylimidazolines dan turunannya alkohol Polixiloxan
Karboksilat dan c. Quarternary
Ester Ammonium
Karboksilat Compounds
b. Sulfat 1.Tetra-Alkyl(-aryl)
Alkil Sulfat dan Ammonium Salts
Amida Eter 2.Heterocyclic
Sulfat Ammonium Salts
c.Sulfonat
Alkil Sulfonat,
Alkil Aril
Sulfonat, dan
Sulfosuksinat
d. Ester
Fosfat
Asam
Asilamino
dan Garam
Acyl Glutamate
dan Acyl
Peptides

ANTIOKSIDAN
 Pengertian :
 Kimia = senyawa pemberi elektron (electron donors)
 Biologis = senyawa yang mampu mengatasi dampak negatif oksidan dalam tubuh
seperti kerusakan elemen vital sel tubuh
 Kosmetik = Antioksidan adalah zat yang bisa memberi perlindungan endogen dan
tekanan oksidatif eksogen dengan menangkap radikal bebas
 Macam Antioksidan berdasarkan sumber
 Antioksidan Endogen diproduksi dalam tubuh manusia engan bentuk enzim dan
paling kuat dalam menangkal radikal bebas. Tubuh menghasilkan 5 jenis antioksidan
endogen yaitu Superoxide Dismatuse (SOD), Alpha Lipoic Acid (ALA), Coenzyme
Q10, Catalase, dan Glutathione Peroxidase
 Antioksidan Eksogen berasal dari luar tubuh. Contoh : Butil Hidroksi Anisol (BHA),
Butil Hidroksi Toluen (BHT), propil galat dan Tert-Butil Hidroksi Quinon (TBHQ).
 Antioksidan alami diperoleh dari bagian-bagian tanaman seperti kayu, kulit kayu,
akar, daun, buah, bunga, biji dan serbuk sari seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E
dan senyawa fenolik (flavonoid).
 Tubuh manusia telah mempersiapkan penangkal berupa sistem antioksidan yang terdiri
dari 3 golongan yaitu :
1. Antioksidan Primer yaitu antioksidan yang berfungsi mencegah pembentukan radikal
bebas selanjutnya (propagasi), antioksidan tersebut adalah transferin, feritin, albumin
2. Antioksidan Sekunder yaitu antioksidan yang berfungsi menangkap radikal bebas dan
menghentikan pembentukan radikal bebas, antioksidan tersebut adalah Superoxide
Dismutase (SOD), Glutathion Peroxidase (GPx) dan katalase.
3. Antioksidan Tersier atau repair enzyme yaitu antioksidan yang berfungsi
memperbaiki jaringan tubuh yang rusak oleh radikal bebas, antioksidan tersebut
adalah Metionin sulfosida reduktase, Metionin sulfosida reduktase, DNA repair
enzymes, protease, transferase dan lipase.
 Manfaat Antioksidan yaitu mencegah reaksi oksidasi dan mencegah efek radikal bebas
dan berfungsi untuk meningkatkan skin complexion
 Kerja Antioksidan
 Molekul Vit.C bisa mendaur ulang Vit.E atau mereduksi radikal aqueous
 GH (thiol) dapat meregenerasi Vit.C dan mereduksi radikal aqueous
 GH (thiol) diregenerasi melaui metabolisme sel
 Antioksidan alami berwarna, tidak stabil, mudah terhidrolisis, mudah terfotodegradasi
oleh oksigen sehingga sulit difromulasikan dalam kosmetik untuk menjaga fungsi dari
antioksidan
 Dalam formulasi kosmetik, antioksidan harus memiliki konsentrasi yang stabil untuk
mencapai aktivitas yang diinginkan dan memiliki warna stabil selama proses produksi
maupun penyimpanan sehingga aktivitas sebagai antioksidan tetap konstan dan produk
memiliki tampilan estetik

Anda mungkin juga menyukai