Anda di halaman 1dari 12

Wahyu Widayat : Pengolahan Al, Lirnbah Irnlu',tn Koull 1 't,prsnn I ogarrr JAI Vol 6. No. 1.

2010

PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI KECIL


PELAPISAN LOGAM

Wahyu Widayat

Pus;il Ir'kimhxli I nnll^uny^ur, 131'1' leknologi


Jln MI I I lianuni N^, 8 Jukarl; i I'usat

Abstract

In big cities, quality river water and shallow groundwater are decreased,as result of
domestic and industrial waste water are discharged to river, had become a very serious
problem. Pollution problem caused by small Industrial activities had not been got attetion.
Some activities, which often cause water pollution problem, were wastewater from
electroplating small industry. This wastewater was one of the most potential pollutant
sources, because it contains high concentration of heavy metal pollutant such as Fe, Ni,
Zn, and Cr. To anticipate its negative effect to the environment and social life, it needs to
provide a technical standard plan to manage wastewater treatment plant, especially of
electroplating small industries. The purpose of these activities is to do the assessment
and application of wastewater treatment technology of electroplating small industry.

Key words : pelapisan logam, air limbah, pengolahan air limbah

1. PENDAHULUAN
Di kelurahan Cilodong, Kodya Depok,
Jawa Barat merupakan salah satu kawasan
1.1. Latar Belakang
industri kecil yang bergerak dalam bidang industri
pelapisan logam. Berbagai jenis peralatan
Dalam teknologi pengerjaan logam, proses industri dan peralatan rumah tangga sampai
pelapisan logam secara listrik (electroplating) komponen otomotif. Berdasarkan pengamatan
dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir yang telah dilakukan, terdapat 4 (empat)
(metal finishing). Secara sederhana, pelapisan permasalahan pada industri tersebut, yaitu:
logam secara listrik dapat diartikan sebagai
• Massa pakai cairan elektrolit relatif singkat
proses pelapisan logam, dengan menggunakan
• Membutuhkan waktu yang lama dalam
bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu
proses pelapisannya
yang bertujuan untuk memindahkan partikel
logam pelapis ke material yang hendak dilapis. • Gas dalam proses pembersihan mencemari
Pelapisan logam dapat menggunakan seng lingkungan udara
(zink), galvanis, perak, emas, kuningan, • Limbah cairan elektrolisa mencemari tanah
tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan dan air
logam tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
dan kegunaan masing-masing material. Di kawasan tersebut terdapat sepuluh
Perbedaan utama dari pelapisan tersebut selain industri berskala rumah tangga yang bergerak
anoda yang digunakan, adalah larutan pada jasa pelapisan logam, yang rata-rata masih
elektrolisisnya. dikelola secara konvensional, sehingga kualitas
dan efisiensi produksi kurang optimal serta
Sejak tahun 1970 berbagai macam industri
lirnbah cairnya belum diolah dengan benar
di dalam negeri yang berbasis logam seperti
Permasalahan yang ditimbulkan oleh air lirnbah
industri perhiasan, perkakas, permesinan,
di atas dapat antisipasi dengan pembenahan
kendaraan bermotor, elektronika, sepeda, serta
proses produksi dan pengolahan air limbahnya
barang-barang logam lain telah tumbuh dan
sebelum dibuang ke lingkungan. Beberapa
berkembang pesat. Beberapa industri tersebut
industri tersebut telah berupaya mengolah air
telah memiliki unit proses pelapisan logam
limbannya dengan membangun instalasi
sendiri dan mampu menghasilkan sendiri barang-
pengolahan air limbah (IPAL) namun efisiensi
barang secara terintegrasi, namun bebarapa
proses pengolahan masih rendah, sehingga
industri perakitan tidak memiliki unit pelapisan
ritasih rnengeluarkan limbah berbahaya dan
logam sendiri sehingga muncul peluang
beracun atau disebut dengan B3 dalam jumlah
tumbuhnya industri jasa pelapisan log i111 i di
yang relrltif besar, diantaranya adalah tembaga
berbagai tempat di Indonesia yang tnltrlulnya
((;u), nikel (Ni) dan kromium (Cr) yang
merupakan industri kecil atau industri Ilnlrah
Ilper(Pinnkan sebagai bahan baku pelapisan
tangga.

9d
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010

logam. Konsentrasi rata-rata tembaga dalam air unit pengolahan air limbah dalam bentuk yang
limbah industri pelapisan logam (electroplating) kompak, mudah dalam penerapan dan murah
adalah 25 ppm, seng 15 ppm, kadmium 15 ppm, pengoperasiannya.
nikel 25 ppm, khrom 50 ppm, sulfat 75 ppm.
Limbah B3 wajib dikirim ke Prasadha Pemusnah d. Pengujian karakteristik alat
Limbah Industri (PPLI) di Cilensi, Bogor.
Konsekuensi perlakuan kusus dalam Efisiensi proses pengolahan air limbah
pengelolaan limbah B3 oleh PPLI ini Hal ini industri elektroplating dilihat dari kemampuan unit
dirasakan berat oleh sebagian industri karena pengolah air limbah dalam mereduksi beberapa
volume limbah B3 masih besar akibatnya parameter polutan.
memerlukan biaya yang besar. Salah satu cara
adalah mengurangi volume limbah B3 dengan 2. TINJAUAN PUSTAKA
memperbaiki kinerja intern, seperti
mengoptimalkan proses pelapisan logam, 2.1 Proses Pelapisan Logam
mengurangi resiko ceceran, tumpah dan gagal
produksi serta mengolah air limbahnya dengan Prinsip dasar pelapisan logam secara
teknologi yang tepat. listrik (electroplating) adalah pemindahan
elektron melalui eletroda positip berupa benda
Dampak langsung yang ditimbulkan oleh
pelapis .(anoda) menuju eletroda negatip berupa
air limbah industri pelapisan logam apabila tidak
benda kerja (katoda, dimana dengan adanya
dikelola dengan benar adalah menurunnya
ion-ion logam yang didapat dari eletrolit maka
kualitas badan air penerima, dan dampak jangka
menghasilkan logam yang melapis permukaan
panjang adalah memicu timbulnya penyakit
logam lain yang dilapis. Proses ini adalah proses
kanker, karena sebagian besar bahan baku
listrik sehingga apabila terdapat kotoran yang
industri logam bersifat karsinogenik.
menempel pada permukaan katoda, maka
elektron dan ion logam yang ada akan terhalang
1.2 Tujuan dan Sasaran
oleh kotoran tersebut sehingga pada area
Tujuan kegiatan ini bertujuan untuk tersebut tidak terjadi pelapisan. Secara eletro
mendapatkan teknologi yang tepat dalam kimia prosesnya dapat dilihat pada gambar
pengolahan air limbah industri pelapisan logam, sebagai berikut :
sedangkan sasarannya adalah mengurangi M",
dampak negatif akibat pencemaran air Ilmbah + n e'-- _- - M°
industri pelapisan logam.

1.3 Metodologi

Penelitian dilakukan dengan nukloda


eksperimen dengan tahapan sebagai bc?nktil

a. Penentuan Lokasi

Uji coba alat pengolah air limbah dil;(kukara K.atr pia


pada kawasan industri kecil pelapisan loq ni di
kelurahan Cilodong, Kodya Depok, Jaw; t I i, u; tl

b. Pengumpulan data

Data sekunder diperoleh dari stuc.h pw;luka Lai ur r Nlak ir_ h

dan laporan swapantau. Data primer diporoleh


dari kegiatan lapang yaitu pengukuran Iaragsung Garnbar 1 Skema pelapisan logam secara listrik
kualitas air tanah dan air limbah limbah industri
pelapisan logam dilokasi kegiatan, Dengan adanya arus yang mengalir dari
somber maka elektron dipindahkan melalui
c. Disain dan aplikasi eletroda positip (anode) menuju eletroda negatip
(katoda). Dan dengan adanya ion-ion logam
Rancangan proses pengolahan air limbah yang didapat dari eletrolit maka menghasilkan
dirancang berdasarkan jumlah dan kualitas air logam yang melapis permukaan logam lain yang
limbah yang akan diolah, sedangkan bentuk atau dilapis. Oleh karena proses ini adalah proses
konstruksinya dirancang serta sesuai dengan listrik maka bila terdapat kotoran yang menempel
luas dan kontur lahan, sehingga mendapatkan pada permukaan katoda maka elektron dan ion

95
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010

logam yang ada akan terhalang oleh kotoran a. Proses pembersihan lemak
tersebut sehingga tidak akan ada pelapisan pada (degreasing)
tempat yang kotor tersebut.
Proses pelapisan logam secara listrik Lemak sangat mengganggu pada proses
(Elektroplating) terdiri dari beberapa urutan pelapisan karena mengurangi daya hantar listrik
proses antara lain persiapan bahan yang akan sehingga mengurangi kontak antara lapisan
dilapis, pelapisan dan penyelesaian akhir. dengan logam dasarnya . Benda yang akan
diproses dicelup dalam suatu larutan organik
2.1.1 Proses Pelapisan Tembaga rnisalnya trikhloretilen , alkohol, bensin atau
deterjen , yang bertujuan menghilangan lemak.
Proses ini banyak digunakan antara lain Pekerjaan ini dilakukan dalam bak yang terbuat
untuk memperoleh lapisan pada perriiukaan dari bahan tahan karat . Pembersihan dengan
logam dengan tujuan sebagai lapisan pelindrmg, cam ini dapat dilakukan dalam suhu kamar dan
meningkatkan penampilan, sebagai lapis;ai d,isar pml keaadaan panas dengan pelarut organik
untuk pelapisan selanjutnya, memperolt,li I^ipisan y<ir tidrik mudah terbakar.
dengan hantar pangs dan arcs listrik yang balk
dan kadang proses ini digunakan jucta dnlarn h. Proses pembersihan dengan asam
proses elektro forming. Bagan alir dart proses (pickling)
pelapisan tembaga secara keseluruluii rat a
potensi sumber-sumber limbah dapal dilili;it Ida Lapisan oksida pada permukaan logam
Gambar 2. i imi.rrnnya terdiri dari beberapa ikatan, bagian
lerluar adalah Fe203. bagian tengah Fe304 dan
TAHAPAN Magian lebih dalam lagi dekat logamnya adalah
BAHAN PEINICEMAR `.;EErAB
PROSES FeO Pembersihan oksida secara kimiawi melalui
H2SO4
-- pencelupan dalam larutan asam disebut dengan
Pembersihan ---- ._.
HCI Iaci proses pickling. Reaksi pickling sebetulnya
,idalah proses elektro kimia dalam sel galvanis
air Il S 04 .intara logam murni (anoda) dan oksida (katoda).
- - I Pembilasan I-- I hi,uui.m
I ICI Gas H2 yang mereduksi ferri oksida menjadi ferro
oksida yang mudah larut. Dalam reaksi ini biasa
kapur
(CaO) Penetralan Debu diberikan inhibitor agar reaksi tidak terlalu cepat
dan menghasilkan pembersihan permukaan yang
merata. Asam yang digunakan untuk pickling ini
Pemolesan - Debu biasanya asam bisulfat, asam chlorida dan
campuran asam-asam lainnya. Bahan kimia
Ca (0 Hh tersebut bersifat korosif sehingga bak untuk
air Pembilasan HCI -- Buangan pickling biasanya terbuat dari bahan tahan karat

Sianidal
I
Pelapisan Sianidal Bocor
atau plat baja yang dilapis dengan PVC,
polipropelene, plastik, karet atau email. Reaksi
Posfat Postat - Tumpah pada saat pembersihan adalah sebagai berikut :
Percikan
larutan
air Pembilasan Fe203 + 21-12S04 + H2 4 2FeSO4 + 3H20
Sianida - Buangan

I Fe304 + 31-12S04 + H2 4 3FeSO4 + 4H20


Pengeringan
Gambar 2 Bagan alir proses pelapisan tembaga FeO + H2SO4 - FeSO4 + H2O
dan sumber serta unsur pencemar
Fe + H2SO4 - FeSO4 + H2
Proses seperti pada bagan alit tersebut
dapat berubah-ubah, terutama tergantung dari c. Proses pembilasan
keadaan dan tingkat kebersihan benda sebelum
diproses. Pembersihan dengan asam sering Pembilasan biasanya dilakukan dengan air
digunakan bilamana bends yang akan dilapisi di dalam satu atau beberapa bak yang terbuat
sudah mengalami korosi. Sedangkan untuk dari bahan tahan karat. Sistem pembilasan
benda yang akan dilapisi bersih dari karat proses dalam beberapa bak pada umumnya dilakukan
pembersihan ini dapat ditinggalkan dan langsung secara berlawanan arah antara benda kerja
dilanjutkan pada tahapan proses pembersihan dengan aliran air dari bak satu ke bak lainnya.
lemak (degreasing). Disain bak merupakan salah satu faktor yang
penting untuk memperoleh tingkat kebersihan
yang tinggi antara lain berkait dengan sistem

96
Wahyu Widayat: Pengolahan Air L.irnbnh Irnlrc,ln Krx:a/ I'n/ralaisan / ogarn JAI Vol 6. No. 1. 2010

sirkulasi air di dalam bak dan sisters


kesempurnaan air untuk melepaskan kcalunnn dari Jenis elektrolit yang dipakai di dalam
permukaan benda. txoses pelapisan tembaga adalah tipe alkali dan
tipe asarn.
d. Proses pemolesan
a. Tipe Alkali
Tujuan pembersihan secara mekanis atau
yang disebut dengan pemolesan adalah untuk 1. Alkali Sianida
menghaluskan permukaan atau menghilangkan
goresan-goresan atau cacat ringan pelapisan Larutan sianida tersusun dari
logam. Sebagian kecil permukaan logam CuCN : 22,5 - 26,5 g/I
terbuang dan kehalusan yang diperoleh dengan NaCN : 30 -50 g/I
cara ini kira-kira 16 mikron. Na2CO3 : 15,0 - 60 g/I
NaOH : sampai pH 12, 0-12,6
f. Proses Pelapisan
• Sianid Rochelle tersusun dari:
Pada prinsipnya proses pelapisan ini CuCN : 16 - 30 g/I
merupakan proses pengendapan logam secara NaCN : 34,5 - 5 g/I
elektro kimia dengan menggunakan sumber Na2CO3 : 15 - 60 g/I
listrik arus searah . Peralatan sumber arus searah NaOH : sampai pH 12, 0-12,6
terdiri dari pengubah tegangan tinggi ke Garam Rochelle : 30 - 60 g/I
tegangan rendah dengan kuat arus search terdiri
dari pengubah tegangan tinggi ke tegangan • Larutan pekat yang tersusun dari :
rendah dengan kuat arus besar , serta alat CuCN : 67,5 - 120 g/I
penyearah (rectifier) yang mengubah arus bolak- NaCN : 135 -150 g/I
balik menjadi arus searah . Benda yang akan Na2CO3 : 0 - 90 g/1
dilapisi harus ditempatkan dalam elektrolit NaOH : sampai pH 12, 0-12,6
sebagai katoda negatip (-), sehingga terjadi Garam Rochelle : 22,5 - 37,5 g/I
reaksi reduksi ion logarn menjadi logam :
2. Alkali piroposfat yang tersusun dari :
Cu2+ + 2 e -* Cu Cu : 22,5 - 30 g/I
Piroposfat : 172,5 - 210,0 g/I
2H+ + 2 e - H2 Amonia : 0,525 - 2,025

Reaksi pada anoda tergantung material b. Tipe Asam


yang dipakai sebagai anoda, yaitu dapat
menggunakan tembaga atau logam lain yang 1. Sulfat :
tidak larut. Bila anoda terbuat dari tembaga maka CuSO4, 5H2O : 195,0 - 247,5 g/I
reaksinya merupakan reaksi pelarutan atau H2SO4 : 30,0 - 75,0 g/I
kebalikan daripada reaksi diatas (oksidasi).
Proses pelapisan tembaga dapat dilihat seperti 2. Fluoborat:
pada Gambar 3. • Cu rendah
Cu (BF42) : 225 - 337,5 g/I
HBF4 : cukup (pH : 0,3 - 1,7)

• Cu tinggi
Cu (BF4 2) : 337,5 450 g/I
HBF4 : cukup : (pH : 0,6)

2.1.2 Proses Pelapisan Nikel dan Khrom

Pada umumnya lapisan nikel merupakan


AnL..... ;
I.rpisan dasar yang kemudian dilanjutkan dengan
I,rpis<rn khrorn. Seperti pada umumnya proses
IwInpisan listrik tahapan tersebut dapat berubah
h igantung dari keadaan dan tingkat kebersihan
rinri bendy yang akan diproses . Tahapan
dnl,ii i„1. did
Im rsebut dapat dimulai sejak dari proses
pomotongan atau proses - proses pembentukan
Imnriya, namun juga dapat langsung dengan
Gambar 3 Proses pelapisan tembaga
97
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010

degreasing kemudian dibilas sebelum proses pembersihan dengan asam (pickling), proses-
pelapisan Nike] bilamana keadaan bendy proses pembilasan dan pemolesan sudah
tersebut memungkinkan untuk dilakukan diuraikan pada uraian mengenai proses
demikian. Bilamana lapisan dasarnya adalah pelapisan tembaga dihalaman depan.
lapisan tembaga maka prosesnya bila langsung
dilapisi nikel melalui pembilasan atau penetralan. a. Pelapisan Nikel
Benda yang sudah berkarat tentu dibersihkan
lebih dahulu melalui proses pembersihan dengan Proses pelapisan Nikel dapat
asam. Adapun langkah proses pelapisan dilaksanakan dalam berbagai jenis elektrolit.
mencakup tahapan-tahapan pembersihan, Jenis elektrolit yang biasa digunakan dalam
pembilasan air, pemolesan, pembersihan lemak pelapisan logam adalah sebagai berikut :
(organik) pembilasan air, pelapisan khrom,
pembilasan air dan pengeringan. Bagan alir 1. Watts, terdiri dari sebagai berikut :
proses secara pelapisan nikel dan khrom secara NiSO4 .6H2O 150 - 400 g/I
keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4. NH4CI 20 - 80 g/I atau NaCl
H3B03 : 10 - 40 g/I
TAHAPAN
BAHAN PENCEMAR SEBAB 2. Khlorida Tinggi, terdiri :
PROSES
NiSO4 6H20 :150 - 300 g/I
H2 S 04 H2S04 Bocor
HCI Pembersihan - Tumpah NH4CI : 0 - 200 g/I
HCI
Percikan H3B03 : 20 - 50 g/I

air HZSO4 _
Pembilasan Buangan 3. Sulfamat, terdiri dari
HCI
Ni(NH4SO3)2 263,5 - 450 g/I
kapur NiC12. 6H20 0 - 30 g/I
(CaO) Penetralan Debu H3B03 : 30 - 45 g/I

4. Fluoborat, terdiri dari :


Pemolesan Debu Ni(BF4)2 : 225 - 300 g/I
NiC12. 6H20 : 0 - 15 g/I
Ca (OHh H ,B03 :15 - 30 g/I
air Pembilasan Ii^a i,i uwj it,

I ial l el, terdin dari


NiSO4 Ni S04 IL...u NISO4 6H2O : 160 - 250 g/I
NiO 2& Pelapisan Nii72& Inny^.^h
asamnya
NH4CI : 0 - 30 g/I
as amnya
NiCl2. 6H2O : 0 - 30 g/I
air L t.anrtan MgSO4. 7H2O : 0 - 120 g/I
Pembilasan -"-• NI S044 III uul.in
Na2SO4 : 0 - 50 g/I
--J
Ni 0 12
Pelarut I'aIarul Kondisi operasi masing-masing proses
organrk HPencucian urganik yang menggunakan elektrolit tersebut diatas
liorbeda-beda, sebagai contoh untuk pelapisan
air
nikel dengan elektrolit Watts dilakukan pada :
-• Pembilasan j- • Pelarul I ln,u11l,rn
urganik pH : 5,6
Suhu : 25,5°C
H2Cr07 -- II2Cr07 liui m
H2Cr2O4 -` I' _-Pelapisan J--" l I2Cr2O4 - uruli.^h
Rapat arus : ± 2 Amp/dm2
II2a J4 Waktu : 2 menit
Anoda : Nikel
tarutan
air Pembilasan H2Cr20 - Buangan Perbandingan luas permukaan Katoda: Anoda
H2S 04 :1 dibanding 2
I
Pengeringan b. Pelapis Khrom

Gambar 4 Proses pelapisan nikel dan khrom Pelapis khrom dapat dilaksanakan dalam
serta sumber dan unsur pencemar . elektrolit yang mengandung asam khromat, asam
Sulfat dan potasium chlorida Selain ini ada
Setelah proses pelapisan Nikel kadang- beberapa jenis elektrolit lain untuk tujuan
kadang tidak memerlukan proses pemolesan dekoratif dan ada juga untuk tujuan pelapisan
sebelum memasuki proses pelapisan khrom. Dari tahan gores dan benturan (pelapisan khrom
tahapan proses tersebut beberapa diantaranya keras).
yaitu pembersihan lemak (degreasing),

98
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010

misalnya trikhloretilen, bensin dan bahan


3. AIR LIMBAH INDUSTRI PELAPISAN pengecer (thinner). Bahan buangan yang serupa
LOGAM padatan yaitu debu-debu logam, material
abrasif, endapan-endapan garam yang timbul
3.1. Sumber Pencemar sebagai hasil reaksi kimia pada proses
pengolahan air buangan.
Proses pelapisan tembaga, nikel dan
khrom menggunakan beberapa bahan kimia 3.2. Sifat dan Bahayanya Bahan Pencemar
yang umumnya bersifat toksik yang berj otensi
mencemari lingkungan. Setiap tahapan proses Sifat dan bahayanya terhadap manusia
pelapisan berpotensi menghasilkan lmbsh yang raraupun kehidupan lain sekelilingnya akibat dari
berbeda-beda. bahan pencemar yang keluar dari industri
pEtlaplsan logam secara listrik dapat dilihat pada
a. Tahap pembersihan awal I abel 1
Pembersihan permukaan barang logant
dari kotoran-kotoran yang berupa karat, rlebu I abel 1 Jenis dan sifat bahan pencemar dari
dan lemak, Pada pembersihan awal ini mmimnya buangan industri pelapisan logam.
digunakan asam khlorida, asam sulfaat, atau
sabun pencuci serta air pernbilas yang cukup 13ahan Bentuk Sifat dan Bahayanya
banyak. Dari tahapan ini terlihat adanya Indian nncema[
buangan sisa asam dan zat organik lain ';r,unda Kristal Ketiga jenis ini sangat beracun can
Cairan mematikan . HCN masuk dalam tubuh
Gas manusia melalui lambung paru-paru,
b. Tahap pembersihan lanjutan kulit yan g basah oleh kerin at.
Pembersihan secara mekanis biasanya I ornbaga Kristal Iritasi terhadap kulit, korosif beberapa
dilakukan dengan cara ampelas, dan poles Cairan ppm dalam air membunuh tumut,
sampai berpuluh gram tertelan dapat
menggunakan alat atau bahan abrasif. Dart tahap
mematikan manusia.
pemberihan lanjutan ini akan dihasilkan debu- Nikel Kristal garam Tidak beracun dalam keadaan logam
debu logam, bahan abrasif dari alat gerinda dan Cairan tetapi dalam keadaan cairan sebagai
poles. Padatan penyebab kanker, korosif , iritan "nickel
Log am eczema".
Khromat Kristal Asam bikhromat mudah membakar
c. Tahap pencucian dan penetralan can Kuning can bahan organik dengan , iritan sekati
Pencucian dengan menggunakan air dan bikhromat merah dapat menyebabkan "chrome notes"
penetralan dengan air kapur ini akan Cairan pada kulit. Masuk tubuh lewat mulut
mengeluarkan bahan-bahan buangan yang can hidung, sangat beracun can
pen ebab kankerparu-paru
bersifat basa. Asam Kristal Bukan racun tetapi dalam keadaaan
borat Cairan cairan dengan konsentrasi sampai 5%
d. Tahap pelapisan listrik menyebabkan iritasi can dapat
Pelapisan listrik yang akan menggunakan merusak kulit
Asam Cairan Bersifat oksidator dan korosif. Asap
bahan-bahan kimia sebagai elektrolit antara lain Nitrat coklatnya sangat iritan terhadap mats,
senyawa-senyawa sulfat, khtorida, khromat, kulit dan ema asan.
sianida, fosfat dan lain-lain. Pencemaran Asan Cairan Korosif, iritan, kalau terkena pangs
sekeliling proses pelapisan adalah akibat dari Posfat dapat mengeluarkan asap yang
beracun
kebocoran percikan, tumpah, tetesan-tetesan Minyak Cairan Keberadaannya dalam air
pada waktu pengangkatan benda-benda, uap can temak Padatan mengakibatkan ikan mall lemas, clan
elektrolit, maupun gas-gas hasil reaksi men an u fotosintetis
elektrolisa. Jumlah bahan pengotor dari tahap Bensin Cairan Mudah sekali men g uap dan terbakar
proses ini sangat tergantung pada sistem kerja Hidrogen Gas Mudah sekati menguap can terbakar
Trikioretilen Gas Mudah menguap can apabila kontak
dan peralatan yang digunakan. dengan api menimbulkan gas
beracun . Pada manusia menyebabkan
3.2 Jenis jenis bahan pencemar dermatites, sakit kepala bahkan
merusak lever.
Bahan-bahan buangan dari industri Debu - Padatan Mengotori ruangan dan
debu yang hatus mengakibatkan Iritasi, kalau dihirup
pelapisan logam secara listrik berupa cairan, logam sekati dapat sesak napas can dapat
padat maupun gas. Bahan buangan yang berupa men akibatkan pneumoconiosis,
cairan pada umumnya mengandung sianida, ion Debu- Padatan Mengotori ruangan, mengakibatkan
tembaga , ion nikel , khromat dan bi khromat, debu yang hatus Iritasi, sesak napas sampai
abrasif sekali pneumoconiosis mungkin silicosis _
asam borat, nitrat, asam fosfat , zat-zat organik Zat Cairan Bau can mudah menguap dan
seperti minyak , lemak dan bensin . Bahan-bahan pengencer dengan terbakar . Menimbulkan efek
buangan yang berupa gas atau uap yaitu uap atau berbagai dermatitis , iritasi teggorokan sampai
sianida , khromat, gas-gas hasil proses elektrolisa thinner komposisi bronchitis,

antara lain gas hidrogen dan pelarut organik

99
Wahyu Widayat : Pengolalrrur Air Lirobah Inrlu. fir Kocrl l 4Oralaisan I oyarn JAI Vol 6 . No. 1. 2010

c. Pengentalan
4. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
INDUSTRI PELAPISAN LOGAM Tujuan dari cara ini adalah untuk
rnengambil kembali Cr6+ dan Cr3 +. Pengolahan
4.1. Prinsip Dasar Pengolahan limbah khrom dengan pengentalan jarang
dilakukan karena kurang efektif dan memeriukan
Air limbah industri pelapisan logam, biaya yang mahal.
khususnya industri pelapisan tembaga, nikel, dan
Pengolahan khrom yang banyak dilakukan
khrom mengandung zat-zat kimia yang sangat adalah dengan proses reduksi. Langkah awal
berpotensi mencemari lingkungan misalnya yang ditempuh dalam proses reduksi Cr6+ ini
senyawa-senyawa khrom, nikel, tembaga, sulfat, adalah menurunkan pH larutan sampai
khlorida, sianida, serta zat-zat organik seperti
mendekati 3 dengan cara penambahan sulfat,
lemak dan minyak. Prinsip dasar pengolahan air Kemudian ditambahkan metabisulfat , hidrosulfat
limbah dengan parameter beberapa bahan kimia atau ferrosulfat, sebagai bahan untuk mereduksi
tersebut adalah mengubah bahan tersebut Cr6+ menjadi Cr3 +. Langkah selanjutnya adalah
menjadi bahan-bahan yang bersifat stabil dan pembubuhan larutan kapur untuk mengendapkan
tidak berbahaya sehingga aman terhadap Cr3+ dalam bentuk Cr ( OH)3. Reaksi pada proses
lingkungan. pengendapan dengan kapur adalah sebagai
berikut :
4.1.1 Pengolahan Senyawa Khrom (Cr6+)
Cr2 (SO)43+ 3 Ca(OH)2 4 2Cr (OH)3+ CaSO4
Pengolahan khrom valensi enam ini dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu : Fe (SO)4 3 + 3 Ca(OH)2 -> 2Fe(OH) 3 + CaSO4

a. Reduksi dan pengendapan Cr6+ 4.1.2 Pengolahan Senyawa Khrom (Cr3+)

Proses reduksi Cr6+ menjadi Cr3+ Pemisahan khrom valensi tiga (Cr3+) dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yaitu : dilakukan dengan pengendapan menggunakan
waktu reaksi, pH, konsentrasi Cr6+ dan jumlah kapur dan penukaran ion. Pengendapan dengan
serta jenisnya bahan pereduksi yang dipakai. kapur seperti telah diuraikan pada pengolahan
Semakin tinggi konsentrasi Cr6+ dalam larutan menggunakan metabisulfat, hidrosulfat atau
proses reduksi membutuhkan waktu lebih lama. ferrosulfat, sebagai bahan yang mereduksi Cr6,
Bahan pereduksi dapat menggunakan ferosulfat, atau dengan menggunakan soda kostik.
sulfit dan bisulfat dengan reaksi sebagai berikut: Pengolahan senyawa Cr3 dengan proses
penukar ion (ion exchange) biasanya diawali
• Reduksi dengan ferrosulfat dengan proses pengentalan terlebih dahulu.
pH paling efektif dalam pengolahan
Cr03+ H2O - H2CrO4 senyawa khrom valensi tiga dengan cara
pengendapan menggunakan kapur atau soda
2H2CrO4 + 6FeSO4 + 6H2SO4 --> Cr2 (SO)43 + 3Fe kostik adalah antara 3,5-9,5. Endapan (lumpur)
(SO)43 Cr (OH)3 dan Fe (OH)3' biasanya masih
mengandung 95% air. Endapan ini dapat
• Reduksi dengan SO3 dipisahkan dengan pengeringan menggunakan
filter beds atau penyaringan (filter aid).
2H2CrO4 + 2H2SO3 - Cr2 (SO)4 3 + 3 H2O
4.1.3 Pengolahan senyawa tembaga (Cu)
• Reduksi dengan bisulfat
Senyawa tembaga dapat diolah dengan
Na2S2O3 + H2O 4 2NaHSO3 ruaaa pengendapan, penukaran ion, penguapan
rf.ur elektrolisa. Cara yang banyak dipakai dalam
2H2CrO4 + 3NaHSO3 + H2SO4 - Cr2 (` )Oh I rrgolahan Cu adalah proses pengendapan
3NaHSO4 + 5H2O nicnggunakan kapur. Penambahan kapur dan
nrongatumn pH antara 9,3 - 10,3 akan
b. Pengikatan Cr6+ u u rgendapkan hidroksida tembaga beserta
l( (jam-logarn berat lainnya dengan sempurna.
Pengikatan Cr`'+ dilakukan dengan p€unukar Pada pH tersebut kelarutan tembaga
ion atau disebut dengan ion rwhruu/e hrdroksida adalah yang terendah yaitu 0,01 mg/I.
menggunakan bahan resin dan pengaturan pl-t I'rrngendapan dengan kapur ini akan terganggu
antara 4,5 - 5,0. hilo dalarn larutan mengandung sianida,
Inrosulfat atau senyawa kompleks lainnya,

100
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010

sehingga sianida harus dipisahkan terlebih lebih singkat (± 5 menit), tetapi apabila dalarn
dahulu. Khusus untuk larutan yang mengandung larutan terdapat kation Na+, reaksi akan berjalan
pirosulfat, pengendapan dilakukan pada pH tinggi sangat lambat, yaitu membutuhkan waktu reaksi
yaitu sekitar 12. 120 menit.

4.1.4 Pengolahan Senyawa Nikel (Ni) 4.1.6 Pengolahan Lemak dan Minyak

Pengolahan senyawa nikel umumnya Pengolahan lemak, minyak atau bahan


dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : organik lain biasanya dilakukan dalam dua tahap
yakni tahap pertama adalah memisahkan minyak
• Cara pertama adalah mengendapkan dari air secara fisika atau pemisahan
dengan kapur yang dilakukan pada pH berdasarkan perbedaan berat jenis. Secara
sekitar 12. Selain itu pengendapan senyawa praktis air limbah ditampung dalarn bak yang
nikel dapat pula dilakukan dengan ferrosulfat, cukup besar dengan waktu tinggal 20 menit dan
dengan kondisi pH sekitar 10. sampai terjadi pemisahan air, minyak dan lemak
• Cara kedua adalah menggunakan proses sempurna. Minyak dan lemak akan mengapung
pemindahan kation. Cara ini efektif untuk dan dapat dipisahkan dengan cara skimming.
mengikat nikel dalarn air limbah, tetapi Pemisahan dengan cara gravitasi ini sangat
proses pertukaran ion akan timbul apabila di dipengaruhi oleh desain bak penampung, dan
dalarn larutan terdapat sianida, sebab oleh waktu pemisahan. Cara lain dalarn
sianida akan merusak resin yang digunakan. pemisahan minyak/ lemak adalah dengan
• Cara ketiga adalah dengan penguapan dan rnenghancurkan atau merusak emulsi minyak
osmosa balik (reverse osmosis). dengan proses kirnia, listrik atau fisis.
Apabila konsentrasi minyak atau lemak di
Pengolahan bahan buangan yang dalarn air limbah tinggi, biasanya dilakukan
mengandung nikel biasanya dilakukan bersama- dengan Cara fisika kemudian dilanjutkan dengan
sama dengan unsur-unsur polutan I;unnya Cora kimia. Pengolahan secara kimia ada 4 cara
Diantaranya ketiga cara yang telah diuiaikan ';elx.agai yang dapat dilakukan, yaitu
diatas paling banyak dilakukan ;Hrilah penambahan koagulan , penambahan asam,
pengendapan dengan kapur dan penuku inn penambahan garam dan pemanasan dan
penarnbalaan dan pemecah emulsi (demulgators)
4.1.5 Pengolahan Senyawa Sianida I ti dalarni prakteknya, koagulan yang banyak
dipakai adalah garam-garam aluminium atau besi
Prinsip pengolahan sianida dnlani air yang akan menghasilkan lumpur hidroksida,
limbah adalah merusak atau menguksider olu ninium atau besi yang mengandung banyak
sianida dengan khlor aktif. Sianida lernksida ,nr. Pengolahan minyak atau lemak dapat pula
menjadi sianida CNO dan akhirnya ba'inlanh dilakukan dengan penambahan asam, biasanya
rnenjadi COp dan N2 Proses-proses I; iinnya I ICI ,:tau 1-12S04 namun air hasil olahan akan
adalah perusakan sianida secara elektrolis,i, dan Ivrsifat asam sehingga memerlukan proses
dapat pula dilakukan pengolahan secara tietralisasi.
penguapan. Proses fisis secara flotasi juga dapat
Pengolahan air limbah yang mengandung dilakukan, pada prinsipnya proses flotasi ini
sianida dapat juga dilakukan dengan cara khlor adalah penempelan minyak pada permukaan
aktif. Langkah awal dilakukan dengan menaikkan gelembung-gelembung udara yang sengaja
pH larutan terlebih dahulu antara lain dengan diteimbulkan dengan pengadukan dan tiupan
penambahan NaOH, kemudian ditambahkan udara dalarn larutan. Pemisahan minyak atau
khlor aktif, kaporit atau natrium hipokhlorit. lemak dengan flotasi ini cukup effektif, tetapi
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : diperlukan peralatan khusus dan bahan kimia
khusus pula misalnya frotherdan aktivator.
CN- + HOCI - CNCI- + OH
4.2 Disain Proses Pengolahan Air limbah
CNCI + 2 OH 4 CNO- + Cl + H2O Pelapisan Logam Sekala Industri Kecil

2CNO + 30C1 + H2O - C02 + 3CI + 2HO Disain atau rancangan pengolahan air
limbah pelapisan lgam untuk sekala industri
Reaksi pertama berjalan sangat cepat, kecil merupakan sistem terpadu dan terintegrasi.
sedang reaksi kedua lambat dengan kondisi pH Sumber-sumber air limbah diidentifikasi
sekitar 9,0 kecuali jika ada kelebihan khlor. selanjutnya dikumpulkan dalarn bak pengumpul
Apabila pH diatur sekitar 10, waktu oksidasi (equalisasi) selanjutnya diolah dengan integrasi
sianida sampai menjadi CNO dapat berlangsung proses fisika, kimia dan biologi. Berdasarkan

101
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah lndustii Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No 1. 2010

identifikasi air limbah industri kecil pelapisan Iuga logarn-logarn lain turut mengandap sehingga
logam di wilayah cilodong, Depok pada dosarnya air yang melirnpah keluar dari bak bebas dari
air-air buangan dapat digolongkan dalam tiga khrom, nikel, tembaga maupun sianida. Sekema
jenis, yaitu : proses pengolahan air limbah pelapisan logam
• Air Buangan yang mengandung rrsani lnpat dilihat pada Gambar 5.
antara lain H2SO4, HCI, H2CrO,,, I1,0,,0,,
NiSO4, CuP2O7, NiCI?, dengan kepek;rtan
berbeda-beda.
• Air buangan yang nrengandun ;, N,rc;N,
CuCN, Ca(OH)2, NaOH, dan lain-lom dmnyan
konsentrasi yang berbeda-beda.
• Air buangan yang mengandung lwnynwa F:;: FF'i.`.f JF ='I
1 . ,'
senyawa organik (lemak, sabun, rmnyak dan
lain-lain).

Jenis-jenis air buangan Im t;ebut


dipisahkan sejak awal antara lain (lungan
menampung dalam bak equalisasi Iculebih L.ayLIFli
dahulu atau dapat pula langsung ke turnpat FhFVIAfUr:iN

pengolahan. Air limbah alkalis tidak langsung


dicampur dengan air buangan yang asam Air
limbah yang mengandung sianida ditarnpung
dahulu dalam satu bak tersendiri dan terpisah
dengan air limbah yang mengandung khrom. onra unT'
Rata-rata industri kecil pelapisan logam di
wilayah Cilodong, Depok mengeluarkan air rtuaq
limbah 20 m3/hari. Untuk suatu unit pengolahan
dengan kapasitas 20 m3/hari digunakan untuk Gambar 5 Sistem proses pengolahan air limbah
mengolah 6 m3/hari air limbah mengandung pelapisan logam
sianida 8 m3/hari air limbah mengandung khrom
dan 6 m3/hari air limbah lainnya. Ukuran bak 4.3 UJI COBA IPAL INDUSTRI KECIL
equalisasi dirancang mampu menampung air PELAPISAN LOGAM
buangan sekurang-kurangnya selama 12 jam,
dengan tujuan agar dapat diperoleh air buangan Unit instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
yang homogen untuk memudahkan pengolahan industri kecil pelapisan logam ini dirancang
selanjutnya. berdasarkan hasil identifikasi air limbah industri
Pengolahan air limbah yang mengandung pelapisan logam di Cilodong, Depok dan
sianida diawali dengan mengalirkan air limbah kapasitas pengolahan sesuai dengan kapasitas
tersebut ke dalam bak pengumpul selanjutnya air limbah rata-rata per hari. Unit ini terdiri dari
dialirkan ke bak oksidasi dimana kedalam bak perangkat utama dan perangkat penunjang.
oksidasi ini ditambahkan NaOCl dan kemudian Perangkat utama dalam sistem pengolahan
dilajutkan dengan penambahan air kapur. Dalam terdiri dari unit pencampur statis (static mixer),
bak oksidasi ini akan terjadi reaksi oksidasi bak antara, bak koagulasi-flokulasi, saringan
dimana sianida akan terurai menjadi CO2 dan N2 multimedia (multimedia filter), saringan karbon
aktif (activated carbon filter), dan saringan
pada pH sekitar 10. Dalam reaksi oksidasi ini
untuk tiap bagian sianida diperlukan 8 bagian penukar ion (ion exhange filter). Perangkat
khlor, reaksi berjalan cukup cepat dan penunjang dalam sistem pengolahan ini dipasang
berlangsung sekitar 30 menit, endapan yang untuk mendukung operasi treatment yang terdiri
terjadi dipisahkan dalam bak pengendap. dari pompa air baku untuk intake (raw water
Air buangan yang mengandung khrom pump), pompa dosing (dosing pump), tangki
dialirkan ke bak reduksi, bahan kimia (chemical tank), pompa filter untuk
selanjutnya
ditambahkan larutan sulfit dan asam sulfat untuk mempompa air dari bak koagulasi-flokulasi ke
mengatur 6pH antara 2-3. Proses reduksi akan filter, dan perpipaan serta kelengkapan lainnya.
terjadi Cr larutan Cr3+ dan setelah terjadi Proses pengolahan diawali dengan
proses reduksi air limbah dialirkan ke bak memompa air baku (air limbah) dari bak
penampungan (equalisasi) kemudian diinjeksi
pengendap. Dalam bak pengendapan senyawa
Cr3+ akan bereaksi dengan senyawa basa Ca dengan bahan kimia ferrosulfat dan PAC (Poly
Allumunium Chloride), kemudian dicampur
(OH)2 dan pengendap sebagai Cr (OH)3. Kondisi
melalui static mixer supaya terjadi pencampuran
proses diatur dengan pH sekitar 8-9, dan apabila
perlu ditambahkan air kapur. Disamping khrom, dengan baik. Selanjutnya air baku setelah
melewati static mixer dialirkan ke bak koagulasi-

102
Wahyu Widayat: Pengolahan Air Limbah Inulustn Kec,l I'olnp,san Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010

flokulasi dan pengendapan dengan waktu tinggal c. Tangki bahan kimia


total sekitar 2 jam. Setelah itu air dari bak
dipompa ke saringan multimedia, saringan Tangki bahan kimia terdiri dari 2 buah
karbon aktif dan saringan penukar ion. Hasil air yang terbuat dari polyethylene dengan volume
olahan di masukkan ke bak penampungan untuk masing-masing 100 liter. Bahan kimia adalah
digunakan kembali sebagai air pencucian. yang ditampung adalah ferrosulfat dan PAC.
Diagram proses IPAL industri pelapisan logam
dapat dilihat seperti pada Gambar 6 sedangkan d. Pencampur statik ( Static mixer)
unit yang dibangun berdasarkan disain proses
dapat dilihat pada Gambar 7. Dalam peralatan ini bahan-bahan kimia
dicampur sampai homogen dengan pengadukan
secara turbulen,

e. Bak koagulasi , flokulasi dan sedimentasi

Dalam unit ini terjadi pemisahan padatan


tersuspensi yang terkumpul dalam bentuk-bentuk
flok dan mengendap, sedangkan air mengalir
overflow menuju proses berikutnya.

f. Pompa filter
Gambar 6 Proses pengolahan limbah industri
kecil pelapisan logam Pompa yang digunakan sama dengan
pompa air baku. Pompa ini mampu menekan air
sampai tekanan 4 bar sehingga air baku mampu
melewati saringan multimedia, saringan karbon
aktif, dan saringan penukar ion.

g. Saringan Multimedia

Air dari bak koagulasi-flokulasi selanjutnya


bak pengendap dipompa masuk ke unit
penyaringan multimedia dengan tekanan
maksimum sekitar 4 Bar untuk memisahkan atau
menyaring partikel kasar logam - logam valensi 2
lainnya yang tidak terpisahkan pada proses
sebelumnya. Unit filter berbentuk tabung dan
terbuat dari bahan PVC . Filter ini dilengkapi
Gambar 7 IPAL industri pelapisan logam
dengan keran multi purpose ( multiport), sehingga
untuk proses pencucian balik dapat dilakukan
4.3.1 Cara kerja IPAL
dengan sistern derajad putar , yaitu dengan
niengubah derajad putar 45° untuk melakukan
a. Pompa air baku (Raw water pump)
sistem operasi, cuci batik dan pembuangan
dalam sate pintu . Tinggi filter ini mencapai 120
Pompa air baku yang digunakan ndnlah
nr dan berdiameter 30 cm . Media penyaring
jenis setrifugal dengan kapasitas m,rkr,ununi
yang digunakan berupa pasir silika dan mangan
yang dibutuhkan unutk unit pengololmii 25
noolrt
liter/menit dengan daya tarik minimal 9 meter Ulan
daya dorong 40 meter. Air baku yang dil,nipa
h. Saringan Karbon Aktif
berasal dari bak akhir dari proses pengend,rp,rn
pada hasil buangan limbah industri pelopu an
Unit ini khusus digunakan untuk
logam yang ditampung dalam bak pengunrlurl
lwnghilang bau , warna, logam berat dan
Iengotor- pengotor organik lainnya . Ukuran,
b. Pompa dosing (Dosing pump)
hentu dan cara pengoperasian unit ini sama
,Iengan unit penyaring lainnya . Media penyaring
Merupakan peralatan untuk nw glleksr
y, rnq drgunakan adalah karbon aktif granular atau
bahan kimia ( ferrosulfat dan PAC) rien(l,rn
hulnan dengan ukuran 1 - 2, 5 mm atau resin
konfigurasi pengaturan laju alir dan konsertiraisi
suitetis, serta menggunakan jugs media
20 % untuk mengatur dosis bahan kimia tersebut.
pendukung berupa pasir silika pada bagian
Tujuan dari pembubuhan bahan kimia ini adalah
dasar
untuk proses koagulasi dan flokulasi.

103
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010

I. Saringan Penukar Ion

Pada proses pertukaran ion, kalsium dan f. Pompa filter


magnesium ditukar dengan sodium. Pertukaran Tipe : sentrifugal
ini berlangsung dengan cara melewatkan air Bahan : Stainless Steel
sadah ke dalam unggun butiran yang terbuat dari Listrik : 500 watt, 220 volt
bahan yang mempunyai kemampuan Tekanan : 4 bar
menukarkan ion. Bahan penukar ion pada
awalnya menggunakan bahan yang berasal dari g. Filter multimedia
alam yaitu greensand yang biasa disebut zeolit, Kapasitas : 1,4 - 1,8 m3/jam
Agar lebih efektif Bahan greensand diproses Diameter 12 inchi x 120 cm
terlebih dahulu. Disamping itu digunakan zeolit Bahan PVC
sintetis yang terbuat dari suiphonated coals dan Sistem muliport
condentation polymer. Pada saat ini bahan- Tekanan 4 bar
bahan tersebut sudah diganti dengan bahan Media Kerikil , Pasir silika dan
yang lebih efektif yang disebut resin penukar ion. Mangan Zeolit
Resin penukar ion umumnya terbuat dari
partikel cross-linked polystyrene. Apabila resin h. Filter karbon a ktif
telah jenuh maka resin tersebut perlu Kapasitas 1,4 - 1,8 m3/jam
diregenerasi. Proses regenerasi dilakukan Diameter 10 inchi x 150 cm
dengan cara melewatkan larutan garam dapur Bahan Polyvinil Chloride (PVC)
pekat ke dalam unggun resin yang telah is-Muh Sistem muliport
Pada proses regenerasi terjadi rr',rksi I eknrian 3 bar
berlawanan yaitu kalsiurn dan mdyn !,curs Medu Kerikil, pasir silika dan
dilepaskan dari resin, digantikan dengan ^,rrrliurn Karbon aktif
dari larutan garam.
1. Filter penukar kation
4.3.2. Spesifikasi Teknis IPAL Kapasitas 1,4 - 1,8 m3/jam
Diameter 10 inchi x 150 cm
Spesifikasi teknis IPAL secara kerwlrrrrrlian Bahan Polyvinil Chloride (PVC)
dalalah sebagai berikut : Sisters muliport
Tekanan 3 bar
a. Pompa air baku Media Kerikil, Asir silika dan
Tipe sentrifugal Ion exchange
Bahan : Stainless Steel
Listrik : 500 watt, 220 volt 5. UJI COBA DAN PEMBAHASAN
Tekanan 4 bar
Instalasi pengolahan air limbah
b. Pompa dosing diopeasikan dengan kapasitas 20 m3/hari.
Tipe : Pulsa Feeder 150/100 Kontinuitas air limbah dikontrol dengan volume
Tekanan : 7 bar bak penampung ( equalisasi ) dan laju alir diatur
Kapasitas 15 liter melalui pengaturan laju alir balik (recycle).
Jumlah : 2 unit Berdasarkan hasil pengujian pengoperasia IPAL
selama 30 hari rata-rata kebutuhan ferrosulfat
c. Tangki bahan kimia yang ditambahkan 40 ppm, PAC 30 ppm, dan
Volume 100 liter kapur 40 ppm biaya pengolahan per m3 air
Bahan : Polyethylene limbah rata-rata Rp. 3.000,00.
Jumlah : 2 unit pH air hasil pengolahan setelah dilakukan
netralisasi 7 , 5. Efisiensi penyisihan zat besi (Fe)
d. Pengaduk Statis 95 %, nickel (Ni) 94%, zinc ( Zn) 67 %, crom
Ukuran : 0 10" tinggi 120 cm hexavalent ( Cr6) 96%, dan organik 50 %. Unjuk
Bahan : PVC kerja IPAL dalam penyisihan Ni, Fe, Zn, Cr dan
Jumlah : 1 unit organik dapat dilihat pada Tabel 2. Upaya
e. Tangki koagulasi, flokulasi , sedimentasi mempertahankan kualitas hasil olahan ada
Dimensi : 450cm x 150cm x 225cm beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
Bahan : Fibre Reinforced Plastic pembubuhan dosis bahan kimia sesuai dengan
Volume efektif : 10m 3 kebutuhan , selanjutnya efektifitas media filter
Inlet outlet :1" secara periodik dianalisis dan apabila sudah
Perlengkapan : Valve untuk pengurasan tidak efektif segera diganti media yang baru

104
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Inclushr Kecil 1' lupisnn Logarir JAI Vol 6. No. 1. 2010

Tabel 2 Hasil Analisa air lirnbah seb:luin (laic Proses pengolahan air limbah industri
sesudah pengolahan pelapisan logam dengan kombinasi
pencampur statis (static mixer), koagulasi-
No Parameter Air Air I Iinnni ;1 floklrlasi-sedimentasi, saringan multimedia
lirnbah olahan 'nyi'uhnn (nnulturiedia filter), saringan karbon aktif
(activated carbon filter), dan saringan
1 PH 3,30 6, 32
2 Zat Besi (Fe) 44,64 _ 2.04
penukar ion (ion exhange filter) mampu
3 Nickel (Ni) 63_10 3,5 .... rnenyisihkan den_qan baik untuk parameter
4 Zinc_ 31,85 10 , 6 Zn, Fe, Ni dan Cr dan hasilnya memenuhi
5 Chrom 0,06 0,05 ambang batas yang diperbolehkan, tetapi
Hexavalent 0,0025 tidak efektif menurunkan konsentrasi
6 Oryanik - 12 4'I,li
senyawa organik.
.3 Memerlukan penambahan proses lanjutan
Efisiensi penyisihan Fe, Ni, Zn chin Cr"
secara biologi untuk mengolah senyawa
cukup tinggi, tetapi efisiensi penyisihan organik
organik.
masih rendah hal ini disebabkan pengolahan air 4 Memerlukan pembenahan proses produksi
limbah industri pelapisan logam secara kimia dan
pelapisan logam untuk mereduksi
fisika kurang efektif untuk mereduksi bahan
konsentrasi polutan dan jumlah air limbah.
organik. Salah satu upaya yang perlu 5. Dengan telah dibangunnya pilot plant IPAL
dipertimbangkan adalah melakukan pengolahan
industri kecil pelapisan logam skala industri
lanjutan secara biologi. Aplikasi pengolahan
kecil, maka diharapkan dapat menjadi
biologi memerlukan lahan yang lebih luas
percontohan dalam mengatasi per-
sehingga perlu diupayakan memilih pengolahan
masalahan pencemaran hasil buangan yang
yang memerlukan lahan yang relatif kecil, salah
ditimbulkan dari kegiatan industri pelapisan
satu cara adalah menerapkan sistem biakan
logam.
melekat dengan kombinasi proses anaerob-
aerobik.
Pengolahan air limbah merupakan langkah
DAFTAR PUSTAKA
akhir yang ditempuh untuk menyelamatkan
lingkungan dari pencemaran. Reduksi jumlah air
1 Alerts, G., dan S. S. Santika. 1987. Metode
limbah dan konsentrasi polutan menjadi salah
Penelitian Air. PT. Usaha Nasional,
satu cara yang perlu ditempuh, yaitu dengan
Surabaya.
pembenahan proses seperti pada proses 2. Kusnoputranto, H. 1995 , Pengantar
pencucian awal dengan asam perlatan yang
Toksikologi Lingkungan. Direktorat Jenderal
digunakan adalah 3 wadah dari drum berbahan
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
polyethylene dengan pencucian lar asam kuat
dan Kebudayaan. Jakarta.
(H2SO4 dan HCI) yang langsung diletakkan di 3. Mahida, U.N. 1990. Pencemaran Air dan
lantai bahkan di tanah, sebaiknya wadah
Pemanfaatan Limbah Industri. Rajawali
tersebut diletakkan pada tempat yang lebih tinggi
Press. Jakarta.
sekitar 40 Cm dan dibawahnya dibuatkan sistem 4. Manahan, S.E. 1994. Environmental
collecting untuk menampung ceceran , percikan Chemistry. 6`h edition. Lewis Publishers.
dan tumpahan larutan asam tersebut, selain Tokyo.
mencemari lingkungan juga pemborosan bahan 5. Montgomery, J. M. 1996. Water Treatment
kimia tersebut, selanjutnya dibuatkan mekanisme Principles and Design. John Wiley and Sons
drain pembuangan endapan sehingga endapan New York.
yang sudah terakumulasi teraduk dan cenderung 6. Reynolds, T.D. 1992. Unit Operation and
pekerja segera mengganti larutan asam karena Processes in Environmental Engineering.
dianggap sudah kotor, kemudian dilakukan B/C Engineering. United State of America.
penambahan satu drum untuk pembilasan 7. Tseng, K.F., and K.L.Wu. 2004. The organic
sehingga larutan bilasan (H2SO4 dan HCI) tidak removal cycle for a submerged biofilter used
bercampur in a recirculating eel culture system.
Aquacultural Engineering 31:17-30
6. KESIMPULAN Taufik, T., A. YANI. 1998 . Pusat Pelayanan
Informasi Teknologi Logam, BPPT.
Dari uraian diatas dapat diambil beberapa Weber , W. J. 1992. Physicochemical
kesimpulan sebagai berikut Processes for Water Quality Control Willy
Interscience New York
1. Kualitas air limbah yang dihasilkan oleh
industri pelapisan logam sangat dipeng<_lruhi
oleh jenis pelapisnya.

105

Anda mungkin juga menyukai