2010
Wahyu Widayat
Abstract
In big cities, quality river water and shallow groundwater are decreased,as result of
domestic and industrial waste water are discharged to river, had become a very serious
problem. Pollution problem caused by small Industrial activities had not been got attetion.
Some activities, which often cause water pollution problem, were wastewater from
electroplating small industry. This wastewater was one of the most potential pollutant
sources, because it contains high concentration of heavy metal pollutant such as Fe, Ni,
Zn, and Cr. To anticipate its negative effect to the environment and social life, it needs to
provide a technical standard plan to manage wastewater treatment plant, especially of
electroplating small industries. The purpose of these activities is to do the assessment
and application of wastewater treatment technology of electroplating small industry.
1. PENDAHULUAN
Di kelurahan Cilodong, Kodya Depok,
Jawa Barat merupakan salah satu kawasan
1.1. Latar Belakang
industri kecil yang bergerak dalam bidang industri
pelapisan logam. Berbagai jenis peralatan
Dalam teknologi pengerjaan logam, proses industri dan peralatan rumah tangga sampai
pelapisan logam secara listrik (electroplating) komponen otomotif. Berdasarkan pengamatan
dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir yang telah dilakukan, terdapat 4 (empat)
(metal finishing). Secara sederhana, pelapisan permasalahan pada industri tersebut, yaitu:
logam secara listrik dapat diartikan sebagai
• Massa pakai cairan elektrolit relatif singkat
proses pelapisan logam, dengan menggunakan
• Membutuhkan waktu yang lama dalam
bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu
proses pelapisannya
yang bertujuan untuk memindahkan partikel
logam pelapis ke material yang hendak dilapis. • Gas dalam proses pembersihan mencemari
Pelapisan logam dapat menggunakan seng lingkungan udara
(zink), galvanis, perak, emas, kuningan, • Limbah cairan elektrolisa mencemari tanah
tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan dan air
logam tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
dan kegunaan masing-masing material. Di kawasan tersebut terdapat sepuluh
Perbedaan utama dari pelapisan tersebut selain industri berskala rumah tangga yang bergerak
anoda yang digunakan, adalah larutan pada jasa pelapisan logam, yang rata-rata masih
elektrolisisnya. dikelola secara konvensional, sehingga kualitas
dan efisiensi produksi kurang optimal serta
Sejak tahun 1970 berbagai macam industri
lirnbah cairnya belum diolah dengan benar
di dalam negeri yang berbasis logam seperti
Permasalahan yang ditimbulkan oleh air lirnbah
industri perhiasan, perkakas, permesinan,
di atas dapat antisipasi dengan pembenahan
kendaraan bermotor, elektronika, sepeda, serta
proses produksi dan pengolahan air limbahnya
barang-barang logam lain telah tumbuh dan
sebelum dibuang ke lingkungan. Beberapa
berkembang pesat. Beberapa industri tersebut
industri tersebut telah berupaya mengolah air
telah memiliki unit proses pelapisan logam
limbannya dengan membangun instalasi
sendiri dan mampu menghasilkan sendiri barang-
pengolahan air limbah (IPAL) namun efisiensi
barang secara terintegrasi, namun bebarapa
proses pengolahan masih rendah, sehingga
industri perakitan tidak memiliki unit pelapisan
ritasih rnengeluarkan limbah berbahaya dan
logam sendiri sehingga muncul peluang
beracun atau disebut dengan B3 dalam jumlah
tumbuhnya industri jasa pelapisan log i111 i di
yang relrltif besar, diantaranya adalah tembaga
berbagai tempat di Indonesia yang tnltrlulnya
((;u), nikel (Ni) dan kromium (Cr) yang
merupakan industri kecil atau industri Ilnlrah
Ilper(Pinnkan sebagai bahan baku pelapisan
tangga.
9d
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010
logam. Konsentrasi rata-rata tembaga dalam air unit pengolahan air limbah dalam bentuk yang
limbah industri pelapisan logam (electroplating) kompak, mudah dalam penerapan dan murah
adalah 25 ppm, seng 15 ppm, kadmium 15 ppm, pengoperasiannya.
nikel 25 ppm, khrom 50 ppm, sulfat 75 ppm.
Limbah B3 wajib dikirim ke Prasadha Pemusnah d. Pengujian karakteristik alat
Limbah Industri (PPLI) di Cilensi, Bogor.
Konsekuensi perlakuan kusus dalam Efisiensi proses pengolahan air limbah
pengelolaan limbah B3 oleh PPLI ini Hal ini industri elektroplating dilihat dari kemampuan unit
dirasakan berat oleh sebagian industri karena pengolah air limbah dalam mereduksi beberapa
volume limbah B3 masih besar akibatnya parameter polutan.
memerlukan biaya yang besar. Salah satu cara
adalah mengurangi volume limbah B3 dengan 2. TINJAUAN PUSTAKA
memperbaiki kinerja intern, seperti
mengoptimalkan proses pelapisan logam, 2.1 Proses Pelapisan Logam
mengurangi resiko ceceran, tumpah dan gagal
produksi serta mengolah air limbahnya dengan Prinsip dasar pelapisan logam secara
teknologi yang tepat. listrik (electroplating) adalah pemindahan
elektron melalui eletroda positip berupa benda
Dampak langsung yang ditimbulkan oleh
pelapis .(anoda) menuju eletroda negatip berupa
air limbah industri pelapisan logam apabila tidak
benda kerja (katoda, dimana dengan adanya
dikelola dengan benar adalah menurunnya
ion-ion logam yang didapat dari eletrolit maka
kualitas badan air penerima, dan dampak jangka
menghasilkan logam yang melapis permukaan
panjang adalah memicu timbulnya penyakit
logam lain yang dilapis. Proses ini adalah proses
kanker, karena sebagian besar bahan baku
listrik sehingga apabila terdapat kotoran yang
industri logam bersifat karsinogenik.
menempel pada permukaan katoda, maka
elektron dan ion logam yang ada akan terhalang
1.2 Tujuan dan Sasaran
oleh kotoran tersebut sehingga pada area
Tujuan kegiatan ini bertujuan untuk tersebut tidak terjadi pelapisan. Secara eletro
mendapatkan teknologi yang tepat dalam kimia prosesnya dapat dilihat pada gambar
pengolahan air limbah industri pelapisan logam, sebagai berikut :
sedangkan sasarannya adalah mengurangi M",
dampak negatif akibat pencemaran air Ilmbah + n e'-- _- - M°
industri pelapisan logam.
1.3 Metodologi
a. Penentuan Lokasi
b. Pengumpulan data
95
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010
logam yang ada akan terhalang oleh kotoran a. Proses pembersihan lemak
tersebut sehingga tidak akan ada pelapisan pada (degreasing)
tempat yang kotor tersebut.
Proses pelapisan logam secara listrik Lemak sangat mengganggu pada proses
(Elektroplating) terdiri dari beberapa urutan pelapisan karena mengurangi daya hantar listrik
proses antara lain persiapan bahan yang akan sehingga mengurangi kontak antara lapisan
dilapis, pelapisan dan penyelesaian akhir. dengan logam dasarnya . Benda yang akan
diproses dicelup dalam suatu larutan organik
2.1.1 Proses Pelapisan Tembaga rnisalnya trikhloretilen , alkohol, bensin atau
deterjen , yang bertujuan menghilangan lemak.
Proses ini banyak digunakan antara lain Pekerjaan ini dilakukan dalam bak yang terbuat
untuk memperoleh lapisan pada perriiukaan dari bahan tahan karat . Pembersihan dengan
logam dengan tujuan sebagai lapisan pelindrmg, cam ini dapat dilakukan dalam suhu kamar dan
meningkatkan penampilan, sebagai lapis;ai d,isar pml keaadaan panas dengan pelarut organik
untuk pelapisan selanjutnya, memperolt,li I^ipisan y<ir tidrik mudah terbakar.
dengan hantar pangs dan arcs listrik yang balk
dan kadang proses ini digunakan jucta dnlarn h. Proses pembersihan dengan asam
proses elektro forming. Bagan alir dart proses (pickling)
pelapisan tembaga secara keseluruluii rat a
potensi sumber-sumber limbah dapal dilili;it Ida Lapisan oksida pada permukaan logam
Gambar 2. i imi.rrnnya terdiri dari beberapa ikatan, bagian
lerluar adalah Fe203. bagian tengah Fe304 dan
TAHAPAN Magian lebih dalam lagi dekat logamnya adalah
BAHAN PEINICEMAR `.;EErAB
PROSES FeO Pembersihan oksida secara kimiawi melalui
H2SO4
-- pencelupan dalam larutan asam disebut dengan
Pembersihan ---- ._.
HCI Iaci proses pickling. Reaksi pickling sebetulnya
,idalah proses elektro kimia dalam sel galvanis
air Il S 04 .intara logam murni (anoda) dan oksida (katoda).
- - I Pembilasan I-- I hi,uui.m
I ICI Gas H2 yang mereduksi ferri oksida menjadi ferro
oksida yang mudah larut. Dalam reaksi ini biasa
kapur
(CaO) Penetralan Debu diberikan inhibitor agar reaksi tidak terlalu cepat
dan menghasilkan pembersihan permukaan yang
merata. Asam yang digunakan untuk pickling ini
Pemolesan - Debu biasanya asam bisulfat, asam chlorida dan
campuran asam-asam lainnya. Bahan kimia
Ca (0 Hh tersebut bersifat korosif sehingga bak untuk
air Pembilasan HCI -- Buangan pickling biasanya terbuat dari bahan tahan karat
Sianidal
I
Pelapisan Sianidal Bocor
atau plat baja yang dilapis dengan PVC,
polipropelene, plastik, karet atau email. Reaksi
Posfat Postat - Tumpah pada saat pembersihan adalah sebagai berikut :
Percikan
larutan
air Pembilasan Fe203 + 21-12S04 + H2 4 2FeSO4 + 3H20
Sianida - Buangan
96
Wahyu Widayat: Pengolahan Air L.irnbnh Irnlrc,ln Krx:a/ I'n/ralaisan / ogarn JAI Vol 6. No. 1. 2010
• Cu tinggi
Cu (BF4 2) : 337,5 450 g/I
HBF4 : cukup : (pH : 0,6)
degreasing kemudian dibilas sebelum proses pembersihan dengan asam (pickling), proses-
pelapisan Nike] bilamana keadaan bendy proses pembilasan dan pemolesan sudah
tersebut memungkinkan untuk dilakukan diuraikan pada uraian mengenai proses
demikian. Bilamana lapisan dasarnya adalah pelapisan tembaga dihalaman depan.
lapisan tembaga maka prosesnya bila langsung
dilapisi nikel melalui pembilasan atau penetralan. a. Pelapisan Nikel
Benda yang sudah berkarat tentu dibersihkan
lebih dahulu melalui proses pembersihan dengan Proses pelapisan Nikel dapat
asam. Adapun langkah proses pelapisan dilaksanakan dalam berbagai jenis elektrolit.
mencakup tahapan-tahapan pembersihan, Jenis elektrolit yang biasa digunakan dalam
pembilasan air, pemolesan, pembersihan lemak pelapisan logam adalah sebagai berikut :
(organik) pembilasan air, pelapisan khrom,
pembilasan air dan pengeringan. Bagan alir 1. Watts, terdiri dari sebagai berikut :
proses secara pelapisan nikel dan khrom secara NiSO4 .6H2O 150 - 400 g/I
keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4. NH4CI 20 - 80 g/I atau NaCl
H3B03 : 10 - 40 g/I
TAHAPAN
BAHAN PENCEMAR SEBAB 2. Khlorida Tinggi, terdiri :
PROSES
NiSO4 6H20 :150 - 300 g/I
H2 S 04 H2S04 Bocor
HCI Pembersihan - Tumpah NH4CI : 0 - 200 g/I
HCI
Percikan H3B03 : 20 - 50 g/I
air HZSO4 _
Pembilasan Buangan 3. Sulfamat, terdiri dari
HCI
Ni(NH4SO3)2 263,5 - 450 g/I
kapur NiC12. 6H20 0 - 30 g/I
(CaO) Penetralan Debu H3B03 : 30 - 45 g/I
Gambar 4 Proses pelapisan nikel dan khrom Pelapis khrom dapat dilaksanakan dalam
serta sumber dan unsur pencemar . elektrolit yang mengandung asam khromat, asam
Sulfat dan potasium chlorida Selain ini ada
Setelah proses pelapisan Nikel kadang- beberapa jenis elektrolit lain untuk tujuan
kadang tidak memerlukan proses pemolesan dekoratif dan ada juga untuk tujuan pelapisan
sebelum memasuki proses pelapisan khrom. Dari tahan gores dan benturan (pelapisan khrom
tahapan proses tersebut beberapa diantaranya keras).
yaitu pembersihan lemak (degreasing),
98
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010
99
Wahyu Widayat : Pengolalrrur Air Lirobah Inrlu. fir Kocrl l 4Oralaisan I oyarn JAI Vol 6 . No. 1. 2010
c. Pengentalan
4. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
INDUSTRI PELAPISAN LOGAM Tujuan dari cara ini adalah untuk
rnengambil kembali Cr6+ dan Cr3 +. Pengolahan
4.1. Prinsip Dasar Pengolahan limbah khrom dengan pengentalan jarang
dilakukan karena kurang efektif dan memeriukan
Air limbah industri pelapisan logam, biaya yang mahal.
khususnya industri pelapisan tembaga, nikel, dan
Pengolahan khrom yang banyak dilakukan
khrom mengandung zat-zat kimia yang sangat adalah dengan proses reduksi. Langkah awal
berpotensi mencemari lingkungan misalnya yang ditempuh dalam proses reduksi Cr6+ ini
senyawa-senyawa khrom, nikel, tembaga, sulfat, adalah menurunkan pH larutan sampai
khlorida, sianida, serta zat-zat organik seperti
mendekati 3 dengan cara penambahan sulfat,
lemak dan minyak. Prinsip dasar pengolahan air Kemudian ditambahkan metabisulfat , hidrosulfat
limbah dengan parameter beberapa bahan kimia atau ferrosulfat, sebagai bahan untuk mereduksi
tersebut adalah mengubah bahan tersebut Cr6+ menjadi Cr3 +. Langkah selanjutnya adalah
menjadi bahan-bahan yang bersifat stabil dan pembubuhan larutan kapur untuk mengendapkan
tidak berbahaya sehingga aman terhadap Cr3+ dalam bentuk Cr ( OH)3. Reaksi pada proses
lingkungan. pengendapan dengan kapur adalah sebagai
berikut :
4.1.1 Pengolahan Senyawa Khrom (Cr6+)
Cr2 (SO)43+ 3 Ca(OH)2 4 2Cr (OH)3+ CaSO4
Pengolahan khrom valensi enam ini dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu : Fe (SO)4 3 + 3 Ca(OH)2 -> 2Fe(OH) 3 + CaSO4
Proses reduksi Cr6+ menjadi Cr3+ Pemisahan khrom valensi tiga (Cr3+) dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yaitu : dilakukan dengan pengendapan menggunakan
waktu reaksi, pH, konsentrasi Cr6+ dan jumlah kapur dan penukaran ion. Pengendapan dengan
serta jenisnya bahan pereduksi yang dipakai. kapur seperti telah diuraikan pada pengolahan
Semakin tinggi konsentrasi Cr6+ dalam larutan menggunakan metabisulfat, hidrosulfat atau
proses reduksi membutuhkan waktu lebih lama. ferrosulfat, sebagai bahan yang mereduksi Cr6,
Bahan pereduksi dapat menggunakan ferosulfat, atau dengan menggunakan soda kostik.
sulfit dan bisulfat dengan reaksi sebagai berikut: Pengolahan senyawa Cr3 dengan proses
penukar ion (ion exchange) biasanya diawali
• Reduksi dengan ferrosulfat dengan proses pengentalan terlebih dahulu.
pH paling efektif dalam pengolahan
Cr03+ H2O - H2CrO4 senyawa khrom valensi tiga dengan cara
pengendapan menggunakan kapur atau soda
2H2CrO4 + 6FeSO4 + 6H2SO4 --> Cr2 (SO)43 + 3Fe kostik adalah antara 3,5-9,5. Endapan (lumpur)
(SO)43 Cr (OH)3 dan Fe (OH)3' biasanya masih
mengandung 95% air. Endapan ini dapat
• Reduksi dengan SO3 dipisahkan dengan pengeringan menggunakan
filter beds atau penyaringan (filter aid).
2H2CrO4 + 2H2SO3 - Cr2 (SO)4 3 + 3 H2O
4.1.3 Pengolahan senyawa tembaga (Cu)
• Reduksi dengan bisulfat
Senyawa tembaga dapat diolah dengan
Na2S2O3 + H2O 4 2NaHSO3 ruaaa pengendapan, penukaran ion, penguapan
rf.ur elektrolisa. Cara yang banyak dipakai dalam
2H2CrO4 + 3NaHSO3 + H2SO4 - Cr2 (` )Oh I rrgolahan Cu adalah proses pengendapan
3NaHSO4 + 5H2O nicnggunakan kapur. Penambahan kapur dan
nrongatumn pH antara 9,3 - 10,3 akan
b. Pengikatan Cr6+ u u rgendapkan hidroksida tembaga beserta
l( (jam-logarn berat lainnya dengan sempurna.
Pengikatan Cr`'+ dilakukan dengan p€unukar Pada pH tersebut kelarutan tembaga
ion atau disebut dengan ion rwhruu/e hrdroksida adalah yang terendah yaitu 0,01 mg/I.
menggunakan bahan resin dan pengaturan pl-t I'rrngendapan dengan kapur ini akan terganggu
antara 4,5 - 5,0. hilo dalarn larutan mengandung sianida,
Inrosulfat atau senyawa kompleks lainnya,
100
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010
sehingga sianida harus dipisahkan terlebih lebih singkat (± 5 menit), tetapi apabila dalarn
dahulu. Khusus untuk larutan yang mengandung larutan terdapat kation Na+, reaksi akan berjalan
pirosulfat, pengendapan dilakukan pada pH tinggi sangat lambat, yaitu membutuhkan waktu reaksi
yaitu sekitar 12. 120 menit.
4.1.4 Pengolahan Senyawa Nikel (Ni) 4.1.6 Pengolahan Lemak dan Minyak
2CNO + 30C1 + H2O - C02 + 3CI + 2HO Disain atau rancangan pengolahan air
limbah pelapisan lgam untuk sekala industri
Reaksi pertama berjalan sangat cepat, kecil merupakan sistem terpadu dan terintegrasi.
sedang reaksi kedua lambat dengan kondisi pH Sumber-sumber air limbah diidentifikasi
sekitar 9,0 kecuali jika ada kelebihan khlor. selanjutnya dikumpulkan dalarn bak pengumpul
Apabila pH diatur sekitar 10, waktu oksidasi (equalisasi) selanjutnya diolah dengan integrasi
sianida sampai menjadi CNO dapat berlangsung proses fisika, kimia dan biologi. Berdasarkan
101
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah lndustii Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No 1. 2010
identifikasi air limbah industri kecil pelapisan Iuga logarn-logarn lain turut mengandap sehingga
logam di wilayah cilodong, Depok pada dosarnya air yang melirnpah keluar dari bak bebas dari
air-air buangan dapat digolongkan dalam tiga khrom, nikel, tembaga maupun sianida. Sekema
jenis, yaitu : proses pengolahan air limbah pelapisan logam
• Air Buangan yang mengandung rrsani lnpat dilihat pada Gambar 5.
antara lain H2SO4, HCI, H2CrO,,, I1,0,,0,,
NiSO4, CuP2O7, NiCI?, dengan kepek;rtan
berbeda-beda.
• Air buangan yang nrengandun ;, N,rc;N,
CuCN, Ca(OH)2, NaOH, dan lain-lom dmnyan
konsentrasi yang berbeda-beda.
• Air buangan yang mengandung lwnynwa F:;: FF'i.`.f JF ='I
1 . ,'
senyawa organik (lemak, sabun, rmnyak dan
lain-lain).
102
Wahyu Widayat: Pengolahan Air Limbah Inulustn Kec,l I'olnp,san Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010
f. Pompa filter
Gambar 6 Proses pengolahan limbah industri
kecil pelapisan logam Pompa yang digunakan sama dengan
pompa air baku. Pompa ini mampu menekan air
sampai tekanan 4 bar sehingga air baku mampu
melewati saringan multimedia, saringan karbon
aktif, dan saringan penukar ion.
g. Saringan Multimedia
103
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Pelapisan Logam JAI Vol 6. No. 1. 2010
104
Wahyu Widayat : Pengolahan Air Limbah Inclushr Kecil 1' lupisnn Logarir JAI Vol 6. No. 1. 2010
Tabel 2 Hasil Analisa air lirnbah seb:luin (laic Proses pengolahan air limbah industri
sesudah pengolahan pelapisan logam dengan kombinasi
pencampur statis (static mixer), koagulasi-
No Parameter Air Air I Iinnni ;1 floklrlasi-sedimentasi, saringan multimedia
lirnbah olahan 'nyi'uhnn (nnulturiedia filter), saringan karbon aktif
(activated carbon filter), dan saringan
1 PH 3,30 6, 32
2 Zat Besi (Fe) 44,64 _ 2.04
penukar ion (ion exhange filter) mampu
3 Nickel (Ni) 63_10 3,5 .... rnenyisihkan den_qan baik untuk parameter
4 Zinc_ 31,85 10 , 6 Zn, Fe, Ni dan Cr dan hasilnya memenuhi
5 Chrom 0,06 0,05 ambang batas yang diperbolehkan, tetapi
Hexavalent 0,0025 tidak efektif menurunkan konsentrasi
6 Oryanik - 12 4'I,li
senyawa organik.
.3 Memerlukan penambahan proses lanjutan
Efisiensi penyisihan Fe, Ni, Zn chin Cr"
secara biologi untuk mengolah senyawa
cukup tinggi, tetapi efisiensi penyisihan organik
organik.
masih rendah hal ini disebabkan pengolahan air 4 Memerlukan pembenahan proses produksi
limbah industri pelapisan logam secara kimia dan
pelapisan logam untuk mereduksi
fisika kurang efektif untuk mereduksi bahan
konsentrasi polutan dan jumlah air limbah.
organik. Salah satu upaya yang perlu 5. Dengan telah dibangunnya pilot plant IPAL
dipertimbangkan adalah melakukan pengolahan
industri kecil pelapisan logam skala industri
lanjutan secara biologi. Aplikasi pengolahan
kecil, maka diharapkan dapat menjadi
biologi memerlukan lahan yang lebih luas
percontohan dalam mengatasi per-
sehingga perlu diupayakan memilih pengolahan
masalahan pencemaran hasil buangan yang
yang memerlukan lahan yang relatif kecil, salah
ditimbulkan dari kegiatan industri pelapisan
satu cara adalah menerapkan sistem biakan
logam.
melekat dengan kombinasi proses anaerob-
aerobik.
Pengolahan air limbah merupakan langkah
DAFTAR PUSTAKA
akhir yang ditempuh untuk menyelamatkan
lingkungan dari pencemaran. Reduksi jumlah air
1 Alerts, G., dan S. S. Santika. 1987. Metode
limbah dan konsentrasi polutan menjadi salah
Penelitian Air. PT. Usaha Nasional,
satu cara yang perlu ditempuh, yaitu dengan
Surabaya.
pembenahan proses seperti pada proses 2. Kusnoputranto, H. 1995 , Pengantar
pencucian awal dengan asam perlatan yang
Toksikologi Lingkungan. Direktorat Jenderal
digunakan adalah 3 wadah dari drum berbahan
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
polyethylene dengan pencucian lar asam kuat
dan Kebudayaan. Jakarta.
(H2SO4 dan HCI) yang langsung diletakkan di 3. Mahida, U.N. 1990. Pencemaran Air dan
lantai bahkan di tanah, sebaiknya wadah
Pemanfaatan Limbah Industri. Rajawali
tersebut diletakkan pada tempat yang lebih tinggi
Press. Jakarta.
sekitar 40 Cm dan dibawahnya dibuatkan sistem 4. Manahan, S.E. 1994. Environmental
collecting untuk menampung ceceran , percikan Chemistry. 6`h edition. Lewis Publishers.
dan tumpahan larutan asam tersebut, selain Tokyo.
mencemari lingkungan juga pemborosan bahan 5. Montgomery, J. M. 1996. Water Treatment
kimia tersebut, selanjutnya dibuatkan mekanisme Principles and Design. John Wiley and Sons
drain pembuangan endapan sehingga endapan New York.
yang sudah terakumulasi teraduk dan cenderung 6. Reynolds, T.D. 1992. Unit Operation and
pekerja segera mengganti larutan asam karena Processes in Environmental Engineering.
dianggap sudah kotor, kemudian dilakukan B/C Engineering. United State of America.
penambahan satu drum untuk pembilasan 7. Tseng, K.F., and K.L.Wu. 2004. The organic
sehingga larutan bilasan (H2SO4 dan HCI) tidak removal cycle for a submerged biofilter used
bercampur in a recirculating eel culture system.
Aquacultural Engineering 31:17-30
6. KESIMPULAN Taufik, T., A. YANI. 1998 . Pusat Pelayanan
Informasi Teknologi Logam, BPPT.
Dari uraian diatas dapat diambil beberapa Weber , W. J. 1992. Physicochemical
kesimpulan sebagai berikut Processes for Water Quality Control Willy
Interscience New York
1. Kualitas air limbah yang dihasilkan oleh
industri pelapisan logam sangat dipeng<_lruhi
oleh jenis pelapisnya.
105