ZAHROTUL KHAFIFAH - 1808086025 - PB-1A - UASTeknikLaboratorium
ZAHROTUL KHAFIFAH - 1808086025 - PB-1A - UASTeknikLaboratorium
Disusun :
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2019
A. Perspektif Peranan Laboratorium dalam Bidang Biologi
1
Marham Sitorus dan Ani Sutiani, Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta: Depdikbud Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah. h. 1
dapat menunjang pelajaran teori yang telah diterima secara langsung dalam
konteks itu keduanya akan saling melengkapi yaitu teori akan dapat menjadi
pijakan (dasar) praktik dan penelitian, sedangkan penelitian akan menguatkan
argumentasi teori.
2) Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan
siswa, mahasiswa, dosen atau pun peneliti yang lainnya. Hal ini disebabkan
laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap objek yang dikaji,
tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan sebuah eksperimentasi.
3) Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari
pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen, dan seluruh praktisi keilmuan
lainnya) untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari sutau objek keilmuan
dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
4) Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam menggunakan alat
media yang tersedia didalam laboratorium untuk mencari dan menentukan
kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset ataupun eksperimentasi
yang akan dilakukan.
5) Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam
keilmuaan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan dan
mencari kebenaran ilmiah dengan cara penelitian. Uji coba maupun
eksperimentasi. Hal ini akan dapat memupuk sikap ilmiah mereka sebagai
calon ilmuan dimasa depan. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa
percaya diri peneliti dalam keterampilan yang diperoleh terhadap penemuan
yang didapat dalam proses kegiatan kerja dilaboratorium, artinya orang yang
menemukan kebenaran ilmiah dalam penelitian dilaboratorium lebih percaya
diri dengan kebenaran tersebut karena telah melewati proses ilmiah yang
sangat ketat, teliti dan objektif sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
Berikut peran laboratorium dalam pembelajaran biologi :
a) Sebagai tempat penelitian dan percobaan
Sebagai tempat penelitian dan percobaan, penelitian dan percobaan
mendorong rasa ingin tahu untuk membuktikan suatu teori dalam sains,
Sebagai penunjang pembelajaran, laboratorium
b) Sebagai penunjang pembelajaran
Jadi laboratorium adalah suatu wadah dimana siswa dan guru
melakukan pembuktian akan sesuatu teori yang didapatkan dikelas,
laboratorium juga meiliki fungsi sebagai tempat siswa melakukan
penelitian dan tempat menggunakan alat bantu dan alat raga dalam proses
pembelajaran.
c) Sebagai tempat pameran atau display.
Di dalam laboratorium alat-alat peraga, eksperimen serta alat bantu
lainnya dalam proses pembelajaran praktikum.
d) Sebagai tempat berlatih menerapkan keterampilan.
Sebagai tempat berlatih menerapkan keterampilan, laboratorium
sebagai wadah untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang
dimiliki mahasiswa.2
Laboratorium Biologi Universitas Negeri Walisongo Semarang
mempunyai kapasitas mahasiswa sebanyak 30-35 siswa. Laboratorium sudah
dipisahkan antar per laboratorium seperti laboratorium kimia, laboratorium
biologi, laboratorium matematika dan laboratorium fisika.
Laboratorium sudah sesuai dengan Permendiknas No 24 Tahun 2007,
hal ini didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, baik dari segi alat
& bahan, alat pelengkap pengelolaan laboratorium yang baik dari struktur
organisasi dan administrasi dsb. meskipun masih banyak kekurangan baik dari
2
Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), h.17
segi sarana dan prasarana, tata letak yang kurang strategis, media pendidikan
yang minim serta tidak memiliki laboran khusus untuk laboratorium biologi,
laborannya masih satu dengan IPA lainnya dan gedung laboratorium belum
terpisah dengan laboratorium yang lainnya.
1. Desain Laboratorium
Bentuk ruang laboratorium siswa sebaiknya bujur sangkar. Bentuk bujur sangkar
memungkinkan jarak antara guru dan siswa dapat lebih dekat sehingga memudahkan
kontak guru dan siswa. Ketentuan ruang laboratorium Biologi menurut Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007 yaitu rasio minimum ruang
laboratorium Biologi 2,4 m2/peserta didik, untuk rombongan belajar kurang 15 dari
20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 mtermasuk luas ruang penyimpanan
dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang laboratorium Biologi 5 m.
Menurut Koesmadji, sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100m2
dapat digunakan oleh sekitar 40 siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan
tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratoriumApabila kita lihat desain
laboratorium menurut Koesmadji dan desain laboratorium menurut Permendiknas,
persamaan dari keduanya adalah rasio setiap siswa dalam menggunakan tempat di
laboratorium ± sekitar 2,5 m2.3
Berikut ini contoh desain ruang laboratorium:
3
Koesmaji, W, dkk. Teknik Laboratorium. (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI,2004), hlm
40
2. Fasilitas Laboratorium
(a) Fasilitas umum: Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan
oleh semua pemakai laboratorium, contohnya: penerangan, ventilasi, air, bak
cuci, aliran listrik, gas.
(b) Fasilitas khusus: Fasilitas khusus berupa peralatan mebelair, contohnya
mejasiswa, meja guru, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, dan ruang
timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dll.4
4
Koesmaji, W, dkk. Teknik Laboratorium. (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI,2004),
hlm 43.
5
Koesmadji, W, dkk, Teknik Laboratorium, hlm.42
untuk membantu penerangan pada mikroskop, apabila mikroskop tidak dilengkapi
lampu penerangan yang menyatu dengan mikroskop.Setidaknya ruang laboratorium
mempunyai jarak yang cukup jauh (minimal 3 m) dengan bangunan lain untuk
memperoleh ventilasi dan penerangan yang baik.6
Fasilitas Laboratorium, Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan
berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan
aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum (utilities) dan fasilitas
khusus. Fasilitas umum laboratorium merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh
semua pemakai laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks),
aliran listrik, gas. Fasilitas khusus laboratorium berupa peralatan dan mebelair,
contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat,
lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam
kebakaran dll.
6
Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, hlm. 24.
Penanganan bahan berbahaya haruslah sesuai prosedur standar, dan biasanya
sudah tertulis pada kemasan bahan kimia bersangkutan.
Ada dua cara memindahkan bahan kimia atau larutan: Pertama, gunakan troli
jika membawa banyak botol berisi bahan kimia atau larutan. Kedua, angkat dan
pindahkan botol bahan kimia tersebut satu persatu menggunakan tangan. Letakkan salah
satu tangan di pantat botol dan tangan satunya lagi mencekik leher botol. Jangan pernah
mengangkat botol pada tutupnya. Selalu letakkan bahan kimia atau botol larutan jauh dari
pingir meja kerja praktikum untuk menghindari botol jatuh ke lantai.7
7
Direktorat Pembinaan SMA, Panduan Teknis Perawatan Peralatan Biologi, 2011 (hal 32-33)
DAFTAR PUSTAKA