Anda di halaman 1dari 26

PENDAHULUAN

Sistem Pemipaan di industri merupakan bagian dari ilmu pengetahuan


yang menjadi salah satu bagian yang sering dijumpai yang terdiri dari berbagai
macam jenis dan ukuran digunakan untuk cairan atau fluida dan gas. Sistem
pemipaan meliputi berbagai jenis material pipa, jenis-jenis pekerjaan pipa dan
peralatan yang digunakan saat melakukan pekerjaan sistem pemipaan. Sistem
pemipaan yang akan dibahas pada pelajaran kelas XI semester 1 ini mulai dari
jenis material pipa, jenis-jenis pekerjaan pipa, dan peralatan yang digunakan pada
saat pekerjaan sistem pemipaan.

Perpindahan barang dan penduduk antar wilayah sangat dibutuhkan pada


saat ini. Wilayah yang berjauhan letaknya membutuhkan sarana transportasi untuk
perpindahan barang yang menyangkut kebutuhan penduduk dalam wilayah
tersebut.

Sarana transportasi bisa melalui darat, udara dan laut untuk menunjang
kebutuhan manusia yang semakin banyak, dengan teknologi internet yang telah
meluas hampir menjangkau dibanyak wilayah membuat kebutuhan perpindahan
barang dan penduduk semakin lebih kompleks.

Kapal salah satu transportasi laut dapat mengangkut dalam jumlah yang
lebih besar daripada sarana transportasi darat dan udara. Kapal dirancang untuk
menjamin keamanan cargo yang diangkut, atau penumpang yang dibawa dengan
selamat.

Salah hal yang harus kita perhatikan dalam merancang kapal agar sesuai
dengan tujuan sebagai salah satu sarana transportasi laut adalah peralatan
perpipaan dalam kapal.

Anak buah kapal membutuhkan air untuk kebutuhan mandi, minum.


Penumpang dalam kapal pesiar membutuhkan hiburan berupa kolam renang. Hasil
tangkapan ikan dari kapal ikan membutuhkan pendingin untuk kesegaran ikan
menuju tempat pelelangan ikan. Daun kemudi membutuhkan minyak hidrolik dari
pompa hidrolik untuk menggerakkan daun kemudi.

Air, bahan pendingin, minyak pelumas merupakan bagian dari fluida,


dimana dapat mengalir dari tempat satu ke tempat yang lain. Mengambil bentuk
dimana fluida tersebut berada, merupakan salah ciri fluida. Dengan memanfaatkan
ciri fluida ini kita membutuhkan media untuk perpindahan fluida sesuai dengan
tujuan.

Media perpindahan fluida dapat berupa pipa, selang, gelas, gayung.


Perpindahan fluida untuk kebutuhan di kapal dibutuhkan jumlah yang banyak,
dapat digunakan sewaktu – waktu, tetap mengalir dengan tersedia.

Pengaturan perpindahan volume fluida di kapal membutuhkan sistem


untuk menempatkan posisi yang tepat dapat dijangkau, diawasi dan memudahkan
penggunaan fluida. System itu disebut system perpipaan yang dirancang dengan
melihat bentuk kapal. Memperhatikan kran (Valve), memperhatikan pompa, posisi
tangki tempat penyimpanan fluida diatur dalam system pemipaan.
Di industri akan sering kita jumpai berbagai macam benda atau bahan
yang digunakan untuk memindahkan berbagai macam benda dari lokasi satu ke
lokasi lainnya. Proses pemindahan benda tersebut menggunakan pipa yang
dirancang sedemikian rupa. Sistem pemipaan tersebut dibuat dengan
menggunakan berbagai jenis pipa yang terbuat dari berbagai jenis material pipa
seperti material pipa baja atau PVC dan aluminium. Jika diperlukan sistem
pemipaan dapat di kombinasikan susunannya antara jenis material satu dengan
lainnya sehingga mendapatkan sistem yang sesuai dengan keinginan. Masing-
masing material memiliki kegunaan yang dibutuhkan oleh industri sehingga perlu
halnya diketahui kelebihan dan kekurangan masing-masing material pipa. Dalam
sistem pemipaan juga didapatkan berbagai macam ukuran-ukuran pipa yang
berbeda dan dipakai sesuai dengan kubutuhan industri sehingga dalam merancang
sistem pemipaan selain memperhatikan jenis material juga harus memahami
ukuran pipa dan jenis-jenis pipa yang digunakan. Dalam Bab ini yang akan
dibahas ialah macam-macam material pipa, jenis-jenis pipa dan ukuran pipa.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah siswa/i mempelajari materi ini diharapkan siswa/i dapat
memahami dan menyajikan data hasil pengamatan tentang jenis material
pipa, macam-macam pipa, karakteristik material pipa dan uji material pipa.
Siswa dapat memahami macam – macam material pipa. Siswa dapat
menunjukkan macam – macam material pipa. Siswa dapat mempraktekkan
penggunaan pipa. Siswa dapat menunjukkan jenis – jenis pipa. Siswa
dapat menerapkan teknik penggunaan peralatan pipa. Siswa dapat
membentuk pipa dengan peralatan kerja pipa. Siswa dapat memahami
macam – macam material plat tipis. Siswa dapat menunjukkan macam –
macam material plat tipis. Siswa dapat menerapkan teknik penggunaan
peralatan plat tipis. Siswa dapat membuat benda dari plat tipis dengan
menggunakan peralatan kerja plat. Siswa dapat memahami dan
menunjukkan warna dan symbol pipa di kapal. Siswa dapat memahami
dan membuat gambar system instalasi pipa di kapal. Siswa dapat
memahami dan membuat gambar lay out kamar mesin di kapal
B. PETA KONSEP

PENDAHULUAN

PENGERTIAN

Jenis-jenis Macam-macam Karakteristik


Material Material Pipa Material Pipa

Uji Material
Pipa

C. KATA KUNCI

Material, Pipa, Sistem, Uji Material, Logam dan Non Logam.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian

Pengertian sistem pemipaan dijelaskan menurut pengertian bahasa, ilmu


pengetahuan, dan otomasi industri. Bahan pembuat pipa dapat berupa, plastic,
alumuniu, stainless stell, baja. Beberapa system di kapal membutuhkan
pemipaan untuk operasional kapal, seperti system bahan bakar motor
penggerak kapal, system pelumasan motot penggerak kapal dan motor bantuk
kapal. Bentuk pipa memiliki lubang tengah yang simetris dengan ukuran
diameter satu lingkaran penuh dengan memiliki panjang tertentu dari pabrik.

Jenis fluida yang mengalir dalam pipa akan mempengaruhi dasar


pemilihan bahan pipa yang kita gunakan. Jenis pipa yang mengalir untuk
system bahan bakar kapal untuk motor penggerak kapal bisa berbeda dengan
jenis bahan pipa dan ketebalan yang digunakan untuk bahan bakar gas untuk
kebutuhan konsumsi di dapur kapal. Pipa juga harus memiliki bahan yang
dapat menahan tekanan yang diuji kekuatannya terlebih dahulu. Serta
memiliki kelenturan untuk dapat dipakai digunakan di dalam kapal yang
memiliki ruang terbatas dengan mesin bantu kapal yang berdimensi tertentu.

Ketika kapal sedang beroperasi, motor penggerak kapal akan


membutuhkan suplai bahan bakar dan pendinginan dari system pendinginan
kapal, dalam hal ini terjadi perubahan temperature pada system perpipaan
yang di lalui, sehingga kita harus melihat bahan pipa yang digunakan mampu
dalam temperature yang berbeda – beda sewaktu waktu.

Sistem pemipaan merupakan suatu sistem yang digunakan untuk


transportasi fluida antara peralatan (Equipment) dari suatu tempat ke tempat
yang lain sehingga proses produksi dapar berlangsung. Dalam membuat suatu
sistem pemipaan salah satu hal yang menjadi suatu pertimbangan sebelum
memulai merancang yaitu pemilihan bahan material pipa yang akan
digunakan. Berbagai macam jenis material pipa tentu memiliki karakteristik
untuk jenis-jenis material yang digunakan dan dalam membuat suatu sistem
juga dibutuhkan ketahanan atau kekuatan khusus untuk suatu sistem dalam
operasionalnya sehari-hari dalam mengalirkan fluida hal ini tentunya
dibutuhkan suatu pengujian material pipa yang digunakan agar dapat
diketahui apakah material tersebut sudah memenuhi keriteria yang diiginkan.

2. Jenis-Jenis Material Pipa

Bahan pipa secara umum ialah struktur bahan baku pipa tersebut yang dapat
dibagi secara umum sebagai berikut:

a. Carbon steel
Gambar: 1.1 Baja Karbon
Sumber: https://logamceper.com/klasifikasi-baja-karbon-carbon-steel/
b. Carbon moly

Gambar: 1.2 Molybdenum


Sumber: https://www.lkabminerals.com/en/products/molybdenum/
c. Galvanees

Gambar 1.3 Galvanisee


Sumber : http://www.galvanizers.co.in/blog/difference-between-galvanized-vs-
hot-dip-galvanized-metal/
d. Ferro Nikel

Gambar 1.4 Ferro Nikel


Sumber: http://www.stelcometals.com/ferro-alloys.html
e. Stainless steel

Gambar : 1.5 Stainless Steel


Sumber: https://pearlitesteel.com/difference-between-stainless-steel-and-
mild-steel/
f. PVC (paralon)
g. Chrome moly
Pengelompokan jenis pipa berdasarkan material dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Pipa Logam
2. Pipa Non Logam

Gambar: 1.6 Pipa Hidrolik


Sumber: Timoteus, 2019 (Dokumen Pribadi )

Logam adalah sebuah unsur material yang biasanya keras tidak dapat
ditembua cahaya, berkilau, dan beberapa memiliki konduktivitas termal yang
baik. Logam umumnya dapat dibentuk melalui proses penempaan atau ditekan
secara permanen hingga berubah bentuk tanpa patah atau retak dan juga fusibel
bisa dilelehkan. Material logam untuk penggunaan pipa dibedakan menjadi dua
jenis yaitu material logam ferro da.n non ferro.
Gambar 1.7 Pipa Carbon Steel

Sumber: berkahfikripratama.web.indotrading.com

Material pipa logam ferro atau biasa disebut besi atau baja karbon, jenis
material pipa ini biasanya terdiri dari unsur besi (Fe) dan karbon (C), tetapi juga
mengandung unsur lain seperti, silisium, mangan, fosfor, belerang dan sebagainya
yang kadarnya relatif rendah. Unsur-unsur dalam campuran itulah yang
mempengaruhi sifat material pipa besi atau baja pada umumnya akan tetapi
pengaruh unsur zat karbon (C) yang memiliki pengaruh terbesar terhadap
kekerasan material pipa. Material pipa logam ferro yang umumnya digunakan
adalah Pipa Cast Steel Pipa Steel Pipa Cast Iron.

Material pipa logam non ferro (Non – Ferrous Metal) ialah jenis logam
yang secara kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu
jenis logam ini sering disebut sebagai logam bukan besi (non ferro). Berikut
adalah macam-macam jenis material pipa logam non ferro, yaitu:

1. Pipa Aluminium (Al)


2. Pipa Tembaga (Cu)
3. Wrought iron
4. Red brass
5. Nickel copper = monel (timah tembaga)
6. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)
7. Non Metal

Material pipa non metal adalah kelempok material yang bersifat


elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari
pada melepeaskannya. Yang termasuk dalam material pipa non logam adalah
halogen, gas mulia, dan 7 material berikut : hidrogen (H), karbon (C), nitrogen
(N), oksigen (O), fosfor (P), belerang (S), dan selenium (Se). Tidak seperti
material pipa logam yang merupakan konduktor listrik, non logam biasanya
bersifat insulator atau semi konduktor. Non logam dapa membentuk ikatan ion
dengan menarik elektron logam, atau ikatan kovalen dengan non loga lainnya.

3. Berikut macam-macam bahan pipa logam dan non logam ;


a. PVC (Polivinil Clorida)
PVC adalah salah satu material pipa yang terbuat dari polimer
termoplastik salah satu bahan yang menempati urutan ketiga jumlah
pemakaiannya terbanyak di dunia, setelah politilena dan polipropilena. Di
seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam
konstruksi. Sebagai salah satu bahan bangunan Pipa PVC relatif lebih
murah, tahan lama, dan mudah dirangkai.PVC bisa dibuat menjadi lebih
elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, PVC yang fleksibel
umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi
kabel listrik.

Gambar: 1.8 Pipa PVC


Sumber: https://pvc4pipes.com/pvc-pipes/why-pvc-pipes/
b. Composite

Gambar: 1.9 Pipa Composite


Sumber: https://airborneoilandgas.com/tcp-concept-and-materials
Jenis material komposite yang pada saat ini paling banyak
digunakan dalam sistem perpipaan adalah Glass Reinforcement Plastic
(GRP). Hal ini disebabkan karena dalam penggunaannya pipa komposit
GRP memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan pipa baja
antara lain :
(1) Tidak mengalami korosi
(2) Metode penyambungan (Jointing) yang lebih mudah
(3) Relatif lebih ringan
(4) Memiliki elastisitas yang cukup tinggi

c. Fiberglass
Jenis material yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada aplikasinya fiberglass lebih sering kita jumpai berbentuk seperti
lembaran kain tipis dan biasanya digunakan dengan resin atau semacam
lem perekat khusus bahan fiberglass. Akan tetapi penggunaan bahan
fiberglass mulai dikurangi karena menimbulkan bahaya kesehatan bagi
manusia karena berdasarkan penelitian bahan fiberglass berbahaya bagi
sistem pernafasan manusia.
Kelebihan dari pipa berbahan fiberglass yaitu:
(1) Tahan sampai dengan suhu 150’ F
(2) Mampu menahan tekanan sampai dengan 5 Ksi
(3) Ketahanan terhadap reaksi kimia

d. Pipa Cast Steel


Salah satu bahan yang sering digunakan dalam sistem pemipaan
ialah salah satunya besi tuang atau Cast Steel. Material besi tuang ini
memiliki keunggulan yang tidak lagi memerlukan proses tambahan dan
pekerjaan lainnya. Berbagai material yang dapat dijadikan besi tuang
secara umum yang sering digunakan adalah baja dan besi. Material Cast
Steel umumnya ialah karbon steel dan alloy steel yaitu besi tuang yang
memiliki kandungan karbon kurang dari 2%. Material Cast Steel memiliki
ketahanan terhadap korosi yang kurang baik, sehingga dalam
pengaplikasiannya harus ditambahkan zat atau cat anti korosi sehingga
dapat memperlambat proses korosi. Biaya produksi yang cukup mahal.
Kelebihan dari pipa cast steel ialah memiliki fleksibilitas dalam membuat
desain sesuai kebutuhan dan memiliki kekuatan yang baik.

e. Pipa Cast Iron


Salah satu bahan material pipa yang sering digunakan dalam sistem
pemipaan. Material besi cast iron memiliki keunggulan yang tidak lagi
memerlukan pekerjaan tambahan lainnya. Biasanya Cast Iron berbentuk
Gray Iron, deductile iron dan mallaeble iron dan biasanya mengandung
karbon lebih dari 2%. Memiliki kemampuan terhadap korosi yang baik
sehingga tidak mudah terjadi reaksi korosi. Akan tetapi tetap harus
diberikan tambahan perlindungan agar tetap tidak mudah terjadi korosi.
Memiliki biaya produksi yang lebih rendah dari pada Cast Steel dari segi
material, energi dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Dalam proses besi
tuang juga cast iron lebih mudah karena tidak membutuhkan banyak
campuran dan menjadikan cast iron menjadi material yang lebih ideal.
4. Karakteristik Material Pipa
a. Cast Steel
Baja cor atau Cast Steel adalah salah satu material pipa yang sering
digunakan dalam berbagai sistim pemipaan dan memiliki karakteristik
tersendiri sehingga dapat dibedakan dari material lainnya. Berikut
adalah karakteristik dari material cast steel :
(1) Memiliki kandungan karbon kurang dari 2%
(2) Dalam pengujian kimia baja cor diuji dari benda langsung
(3) Pada saat peleburan baja cor menggunakan bahan lining yang
sifatnya basa
(4) Bahan lining baja cor memiliki kandungan basisitas kurang dari
1%
(5) Baja cor pada saat uji pukul menghasilkan suara yang nyaring
(6) Memiliki percikapan api pada saat digerinda yang lebih sedikit
(7) Memiliki sifat tangguh, kekuatan, daya tarik dan daya tekan yang
besar
(8) Tahan korosi yang baik (baja paduan krom)
(9) Kurang mampu meredam getaran
(10) Memiliki harga yang lebih tinggi
(11) Baja cor pengaplikasiannya terbatas

b. Cast Iron
Besi cor atau Cast Iron adalah salah satu material pipa yang sering
digunakan dalam berbagai sistim pemipaan dan memiliki karakteristik
tersendiri sehingga dapat dibedakan dari material lainnya. Berikut
adalah karakteristik dari material cast iron :
(1) Memiliki kandungan karbon lebih dari 2%
(2) Pengujian komposisi kimia menggunakan chill test
(3) Besi cor menggunakan linning asam saat peleburan
(4) Bahan linning besi cor memiliki kandungan basisitasnya lebih dari
1%
(5) Pada saat uji pukul besi cor memiliki suara yang lebih kecil
(6) Pada saat menggerinda besi cor memiliki percikan api yang lebih
banyak dan panjang
(7) Memiliki kemampuan las rendah, kemampuan tempa yang baik,
korosif
(8) Ketahanaan aus rendah, mempunyai elongasi tinggi dan mampu
meredam getaran
(9) Besi cor memiliki harga yang lebih murah
(10) Dapat diaplikasikan lebih luas

c. Pipa PVC
Material pipa yang terbuat dari thermoplastik atau bisa juga disebut
Polivinil Klorida atau umum disebut PVC adalah material pipa yang
sering ditemukan di kehidupan sehari-hari kita. Pipa PVC memiliki
krakteristik tertentu sehingga sering digunakan untuk kehidupan
sehari-hari.
(1) Proses instalasi yang relatif mudah
(2) Harga relatif lebih murah
(3) Kuat dan kokoh
(4) Memiliki bobot yang ringan
(5) Aksesoris yang bermacam-macam
(6) Instalasi tidak memerlukan perlatan khusus

d. Pipa Aluminium
Material pipa aluminium adalah salah satu jenis logam yang umum
digunakan sehari-hari. Material aluminium juga memiliki karakteristik
yang membuat aluminium menjadi salah satu material yang digunakan
untuk sistim pemipaan.

(1) Memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi


(2) Memiliki kekuatan yang baik
(3) Material ringan
(4) Mudah diaplikasikan karena peraktis
(5) Memiliki throughput yang tinggi

5. Uji Material pipa


Dalam pemilihan material pipa dalam membuat sebuah sistim
pemipaan, dibutuhkan beberapa persyaratan khusus untuk material pada
sistim tersebut. Oleh karena itu dilakukan uji material pipa sebelum kita
memilih material pipa yang akan digunakan. Pada umumnya untuk
mengetahui kemampuan mekanik dari material pipa ada beberapa jenis
pengujian yang dapat dilakukan, yaitu:

a. Uji Tarik (Tensile Test)

Gambar: 1.10 Uji Tarik


Sumber: https://testingindonesia.com/universal-testing-machine-sebagai-
mesin-uji-tarik-62
Merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui sifat-sifat suatu
material. Dengan menarik suatu material kita akan dapat mengetahui
bagaimana material tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan
mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang. Dalam proses
uji tarik ini kita dapat mengetahui sifat-sifat mekanik dari material yang
diuji. Kita dapat mengetahui batas elsatis material yaitu batas dimana
apabila beban yang diberikan kepada material dihilangkan maka
material tersebut akan kembali ke bentuk semula sebelum ditarik. Batas
proporsional yaitu titik dimana hukum Hooke masih ditolerir batas
proporsional sama dengan batas elasti. Deformasi plastis adalah
perubahan bentuk material yang tidak kembali ke bentuk semula
sebelum ditarik, bisa disimpulkan bahwa material sudah ditarik
melewati dari batas elasti dari material tersebut. Tegangan luluh atas
yaitu batas peralihan antara daerah deformasi plastis dan elastis.
Tegangan luluh bawah yaitu batas rata-rata daerah sebelum material
benar-benar memasuk fase deformasi plastis daerah ini bisa juga
disebut tegangan mekanis. Regangan luluh adalah fase dimana material
akan memasuki deformasi plastis. Regangan elastis adalah perubahan
elastis dari suatu material, apabila material diberikan beban tarik dan
bila dilepas maka material akan kembali ke bentuk/posisi awal.
Regangan plastis adalah regangan yang berakibat perubahan plastis
material, apabila material diberikan pembebanan dan kemudian beban
tersebut dilepaskan maka benda tidak akan kembali ke bentuk/posisi
semula. Regangan total adalah merupakan gabungan antara regangan
elastis dan regangan plastis dan akan menghasilkan regangan plastis.
Tegangan tarik maksimum adalah tegangan maksimum yang
didapatakan dalam hasil uji tarik material. Kekuatan patah adalah besar
tegangan yang mampu dicapai material sampai material tersebut
putus/patah.

b. Uji Tekan (Compressed Test)


Gambar: 1.11 Uji Tekan
Sumber: http://www.testindo.com/article/280/uji-tekan-menggunakan-
universal-testing-machine
Material memiliki kekuatan yang tak bisa di terka atau di
perkirakan, terkadang ada material yang memiliki kekuataa yang kuat
dan juga ringan. Namun berhati hatilah terhadap material kuat atau
berat yang akan bisa melukai diri kita dan sampai membuat kita
meninggal. Namun setelah berkembangnya dunia pada saat sekarang ini
kekuatan benda tersebut dapat di ukur atau di ketahui dengan alat uji
tekan. Uji tekan adalah suatu alat uji mekanik yang berguna untuk
mengukur dan mengetahui kekuatan material terhadap gaya tekan. Uji
tekan ini memiliki kinerja yang bagus dan berkualitas untuk mengetahui
kekuatan material. Pada umumnya uji tekan ini digunakan pada logam
yang bersifat getas, karena alat uji tekan ini memiliki titik hancur yang
terlihat jelas di saat melakukan pengujian benda tersebut.
c. Uji Bengkok/Lengkung (Bending Test)

Gambar: 1.12 Uji Bengkok/Lengkung


Sumber: https://slideplayer.info/slide/13880818/
Uji bending adalah suatu proses pengujian material dengan cara di
tekan untuk mendapatkan hasil berupa data tentang kekuatan lengkung
(bending) suatu material yang di uji. Proses pengujian bending
memiliki 2 macam pengujian, yaitu 3 point bending dan 4 point
bending. Alat uji bending adalah alat yang digunakan untuk melakukan
pengujian kekuatan lengkung (bending) pada suatu bahan atau material.
Pada umumnya alat uji bending memiliki beberapa bagian utama,
seperti: rangka, alat tekan, point bending dan alat ukur. Rangka
berfungsi sebagai penahan gaya balik yang terjadi pada saat melakukan
uji bending. Rangka harus memiliki kekuatan lebih besar dari kekuatan
alat tekan, agar tidak terjadi kerusakan pada rangka pada saat
melakukan pengujian. Alat tekan berfungsi sebagai alat yang
memberikan gaya tekan pada benda uji pada saat melakukan pengujian.
Alat penekan harus memiliki kekuatan lebih besar dari benda yang di
uji (ditekan). Point bending berfungsi sebagai tumpuan benda uji dan
juga sebagai penerus gaya tekan yang dikeluarkan oleh alat tekan.
Panjang pendek tumpuan point bending berpengaruh terhadap hasil
pengujian. Alat ukur adalah suatu alat yang yang menunjukan besarnya
kekuatan tekan yang terjadi pada benda uji.

d. Uji Puntir (Torsion Test)

Gambar: 1.14 Uji Puntir


Sumber: https://www.indiamart.com/proddetail/digital-torsion-testing-
machines-14104567130.html
Uji puntir dilakukan untuk mengetahui sifat geseran pada material.
Uji puntir biasanya diperlukan untuk komponen yang beban utamanya
adalah beban puntir. Bentuk spesimen uji puntir ini tidak jauh berbeda
dengan bentuk spesimen uji tarik. Sifat-sifat mekanik yang biasa dapat
diperoleh oleh uji puntir adalah Modulus kekuatan geser, Rasio
Poisson, Kekuatan Geset Ultimum.
e. Uji Pukul (Impact Test)

Gambar: 1.15 Uji Pukul


Sumber: https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/570/charpy-
impact-testing-sebagai-alat-uji-bahan-570
Beberapa komponen pada otomotif dan transmisi serta bagian-
bagian pada kereta api dan lainnya, akan mengalami suatu beban
kejutan atau beban secara mendadak dalam pengoperasianya. Maka dari
itu ketahanan suatu material terhadap beban mendadak, serta faktor-
faktor yang mempengaruhi sifat material tersebut perlu diketahui dan
diperhatikan. Pengujian ini berguna untuk melihat dampak yang
ditimbulkan oleh adanya takikan, bentuk takikan, temperatur, dan
faktor-faktor lainnya. Impact test bisa diartikan sebagai suatu tes yang
mengukur kemampuan suatu bahan dalam menerima beban tumbuk
yang diukur dengan besarnya energi yang diperlukan untuk
mematahkan spesimen dengan ayunan. Bandul dengan ketinggian
tertentu berayun dan memukul spesimen. Berkurangnya energi
potensial dari bandul sebelum dan sesudah memukul benda uji
merupakan energi yang diserap oleh spesimen. Pada suatu konstruksi,
keberadaan takik atau nocth  memegang peranan yang amat
berpengaruh terhadap kekuatan impact. Adanya takikan pada kerja
yang salah seperti diskotinuitas pada pengelasan, atau korosi lokal bisa
bersifat sebagai pemusat tegangan (stress concentration). Adanya pusat
tegangan ini dapat menyebabkan material brittle (getas), sehingga patah
pada beban di bawah yield strength. Fracture atau kepatahan pada suatu
material dapat digolongkan sebagai brittle (getas) atau  ductile (ulet).
Suatu material yang mengalami kepatahan tanpa mengalami deformasi
plastis dikatakan patah secara brittle. Sedangkan apabila kepatahan
didahului dengan suatu deformasi plastis dikatakan mengalami ductile
Fracture. Material yang mengalami brittle Fracture hanya mampu
menahan energi yang kecil saja sebelum mengalami kepatahan.

LEMBAR PRATIKUM

Tujuan :

 Siswa Mampu mengetahui ukuran macam material pipa yang


digunakan di dalam kapal
 Siswa Mampu mengetahui macam – macam material pipa yang
digunakan di dalam kapal

Alat : :

 Jangka Sorong
 Kain Majun
 Pulpen
 Buku Catatan
Bahan :

 Pipa yang terdapat dalam sebuah kapal

Petunjuk :

 Bentuklah kelompok dengan terdiri dari 3 siswa dalam satu


kelompok !
 Buat surat permohonan ijin resmi untuk mengunjungi ke kapal yang
dimiliki sebuah perusahaan pelayaran yang terdekat!
 Setelah mendapatkan surat balasan dari perusahaan pelayaran, lakukan
survey secara kelompok!
 Di bawah ini ada beberapa gambar pipa, cari di dalam kapal tersebut
yang sesuai dengan fungsi pipa pada gambar tersebut !

Gambar 1.16 Pipa Kapal


Sumber; Timoteus, 2019 (Dokumen Pribadi)
Gambar 1.17 Pipa Kapal
Sumber; Timoteus, 2019 (Dokumen Pribadi)

 Lakukan pengukuran diameter luar pipa yang digunakan !


 Lakukan pengecekan fisik material pipa yang digunakan tersebut !
 Bisa komunikasikan dengan anak buah kapal yang melakukan dinas
jaga pada saat survey!
 Buatkan catatan hasil survey

Cakrawala

Hai guess, tahukah kamu siapa penemu pipa yang

berbahan fiberglass ?







Jawab : pertama kali di tahun 1893 oleh Edward
Drummond
 Libbey, itu merupakan pakaian di World
Collumbioan
 Exposition yang menggunakan bahan
glass fiber dengan tekstur fiber sutra.
Pada tahun 1938 Russel Games Slayter dari Owens
ILLINOIS Glass menemukan fiberglass.
E. Jelajah Internet
Untuk mengetahui lebih dalam tentang material yang digunakan pada
sistim pemipaan dan karakteristik serta kelebihan dan kekurangan dari
masing-masing material tersebut kalian dapat mencari tahu lebih dalam
mengenai hal tersebut melalui link dibawah ini atau bisa juga
menggunakan QR code yang tersedia dibawah ini.

Link: https://logamceper.com/8-perbedaan-baja-cor-dan-besi-cor/

F. Penilaian Harian
1. Siswa melakukan kunjungan ke beberapa took untuk melakukan survey
mengenai bahan – bahan apa saja yang digunakan untuk pipa yang dijual !
2. Lakukan pengambilan gambar pada pipa dengan menunjukkan bahan
pembuatnya !
3. Buatkan bagan kegunaan dari pipa yang mengunakan bahan tersebut !
4. Apakah pipa yang siswa ambil gambar ada yang dapat digunakan di kapal?
5. Menurut anda apakah bahan pembuat pipa dalam gambar di bawah ini !
Gambar: 1.18 Pipa Kapal
Sumber; Timoteus, 2019 (Dokumen Pribadi)

G. Rangkuman
Material pipa terdiri dari berbagai macam dan jenis secara umum
dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu pipa logam dan non logam.
Pipa logam terbagi menjadi beberapa macam material yaitu, material cast
steel, cast iron, aluminium, bronze dll. Pipa non logam terbagi menjadi
beberapa macam material yaitu, PVC, Composite, dan Fiberglass. Masing-
masing material tersebut memiliki karakteristik yang unik dan berbeda-
beda sehingga penggunaannya pun dapat disesuaikan dengan karakteristik
masing-masing material pipa. Masing-masing material pipa juga memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan seperti pipa PVC yang murah dan
mudah dalam instalasinya tetapi tidak cocok untuk mengalirkan air panas
lalu dalam penggunaan pipa besi yang memiliki kekuatan terhadap korosi.
Lalu dalam hal spesifikasi yang dibutuhkan sebelum memilih material
pipa untuk suatu sistim pemipaan maka kadang dibutuhkan suatu metode
uji untuk mengetahui kekuatan, kelenturan, ketangguhan dan keuletan
material pipa dengan berbagai metode uji yang ada.

H. Tugas Mandiri

Setelah peserta didik membaca dan mempelajari materi Material pipa maka untuk
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta didik, kerjakan tugas berikut:

1. Lakukan survei di sekitar sekolah jenis material pipa apa saja yang anda
temukan
2. Dokumentasikan pipa berdasarkan material yang anda temukan
3. Buat presentasi dalam bentuk power point
4. Kerjakan tugas anda secara mandiri.

I. Refleksi

Setelah peserta didik mempelajari bab satu ini tentu peserta didik akan lebih
paham tentang material yang sering digunakan untuk sistim pemipaan sebagai
bahan refleksi diri maka jawablah pertanyaan di bawah ini:

1. Sebutkan berbagai macam material pipa ?


2. Jelaskan karakteristik dari material pipa ?
3. Masing-masing material pipa memiliki kelebihan dan kekurangan jelaskan
masing-masing dari material pipa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai