Anda di halaman 1dari 14

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :

Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

TINJAUAN KONSEPTUAL KEWIRAUSAHAAN DALAM


BISNIS PEMBENTUKAN WIRAUSAHA BARU UNTUK
MENGATASI PENGANGGURAN

Win Konadi1) & Dandan Irawan2)


1)Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Almuslim Bireuen - Aceh
email: win.manan@yahoo.co.id
2)Dosen Ekonomi IKOPIN Bandung

ABSTRAK

Tujuan dari tulisan ini memaparkan secara deskriptif tinjauan konseptual melalui data angkatan
kerja dan pengangguran yang ada, sehingga bagaimana berwirausaha, dan sejauhmana kewirausahaan
melalui penciptaan wirausaha baru dapat mengantisipasi pengangguran. wirausaha yang sering di
istilahkan dengan jiwa entrepreneur, berarti orang yang memulai (the originator) sesuatu usaha bisnis
baru, atau seorang manajer yang berupaya memperbaiki sebuah unit keorganisasian melalui
serangkaian perubahan-perubahan produiktif. Terdapat beberapa permasalahan yang harus diketahui
oleh seorang wirausaha, yang berkaitan dengan kegiatan usaha, yaitu (1) masalah internal, seperti
aspek pasar, aspek produksi, aspek organisasi, aspek SDM. (2) Masalah eksternal, seperti akses
informasi yang mendukung usaha, kebijakan pemerintah, dan persaingan. Sehingga perlu adanya ciri
yang merupakan identitas yang melekat pada diri seorang wirausaha, yakni kepemimpinan, inovatif,
cara pengambilan keputusan, sikap tanggap terhadap perubahan, bekerja ekonomis dan efisien,
memiliki visi masa depan, dan sikap terhadap resiko.

Keywords: kewirausahaan, pengangguran

1. Pendahuluan didominasi oleh lulusan SD, namun diharap-


kan dapat berkurang sebanyak 1,37 juta
1.1. Latar Belakang orang, sehingga menjadi 55,7 juta orang
Proyeksi yang dilakukan Kementerian (46,66%), kata Menakertrans Muhaimin
Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun Iskandar pada acara Expose Perencanaan
2012 angkatan kerja di Indonesia diharapkan Tenaga Kerja Nasional 2012-2013 di kantor
bakal bertambah sebanyak 2,02 juta orang, Kemenakertrans pada Selasa, 27 Desmber
sehingga menjadi 119,39 juta orang. Sedang- 2011 lalu.
kan kesempatan kerja diharapkan bakal ber- Perencanaan tenaga kerja tahun 2012-
tambah sebanyak 2,70 juta orang, sehingga 2013 yang dilakukan Kemnakertrans, angka-
menjadi 112,9 juta orang. Sementara itu tan kerja yang berpendidikan SMTA Kejuruan
pada tahun 2013, angkatan kerja bertambah diharapkan bertambah sebanyak 1,38 juta
sebanyak 2,04 juta orang, sehingga menjadi orang, sehingga menjadi 11,53 juta orang
121,43 juta orang. Kesempatan kerja ber- (9,66%). Tahun 2012 ini, diperkirakan angka-
tambah sebanyak 2,93 juta orang, sehingga tan kerja yang berpendidikan Diploma dan
menjadi 115,30 juta orang. “Secara umum Universitas bertambah sebanyak 1,51 juta
pada tahun 2012, angkatan kerja masih orang, sehingga menjadi 11,17 juta orang

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 62
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

(9,36%). Sektor-sektor yang masih menye- sehingga tingkat pengangguran sepertinya


diakan kesempatan kerja dalam jumlah besar akan terus bertambah seiring dengan me-
adalah sektor pertanian, sektor pertamba- ningkatnya jumlah penduduk dan kemung-
ngan, industri pengolahan, listrik, gas dan kinan terjadinya kesempatan kerja. Salah
air, bangunan, perdagangan, hotel, restoran, satunya upaya yang dapat dilakukan untuk
sektor angkutan dan komunikasi serta sektor mengatasi hal tersebut, ialah mencoba upaya
keuangan dan jasa. Sektor formal akan lain dengan cara mendorong agar kesempa-
bertambah sebanyak 1,34 juta orang, tan kerja formal yang semakin sempit,
sehingga menjadi 42,83 juta orang (38,12%), diatasi dengan mendorong menciptakan
sedangkan kewirausahaan (entrepreneur) pekerjaan sendiri, dengan berwirausaha.
bertambah sebanyak 787 ribu orang (Pusat Menurut sosiolog David Mc Clelland
Humas Kemnakertrans, 2011). suatu negara bisa menjadi makmur bila ada
Berdasarkan data BPS, jumlah angkatan enterpreneur sedikitnya 2% dari jumlah
kerja di Indonesia pada Februari 2011 penduduk. Singapura sudah 7,2% padahal
mencapai 119,4 juta orang, bertambah pada 2001 baru 2,1%. Sedangkan Indonesia
sekitar 2,9 juta orang dibanding angkatan hanya 0,18% dari penduduk atau 400 000-an
kerja Agustus 2010 sebesar 116,5 juta orang orang. Untuk itu, salah satu upaya untuk
atau bertambah 3,4 juta orang dibanding meningkatkan jumlah wirausaha ialah dengan
Februari 2010 sebesar 116,0 juta orang. memberikan dorongan dengan tindakan
Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia nyata, agar para penganggur memahami ber-
pada Februari 2011 mencapai 111,3 juta usaha dan menciptakan bisnis yang mengha-
orang, bertambah sekitar 3,1 juta orang silkan pendapatan yang dijalankannya.
dibanding keadaan pada Agustus 2010
sebesar 108,2 juta orang atau bertam-bah 1.2. Batasan Masalah
3,9 juta orang dibanding keadaan Februari Batasan masalah dalam tulisan ini ialah
2010 sebesar 107,4 juta orang. Sementara bagaimana berwirausaha, dan sejauhmana
itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kewirausahaan melalui penciptaan wirausaha
Indonesia, Februari 2011 mencapai 6,80 baru dapat mengantisipasi pengangguran
persen, mengalami penuru-nan dibanding
TPT Agustus 2010 sebesar 7,14 persen dan 1.3. Kerangka Pemikiran
TPT Februari 2010 sebesar 7,41 persen. Mulailah dengan sebuah mimpi (A dream
Sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa is where it all started). Bagi seorang pemula
Kemasyarakatan dan Sektor Industri secara yang mempunyai mimpi, maka memulai
berurutan menjadi penampung terbesar langkah awal dalam berusaha selalu diliputi
tenaga kerja pada bulan Februari 2011. ketidakpatian, bahkan kesulitan terhadap
Berdasarkan jumlah jam kerja pada apa yang harus dilakukan pertama kali.
Februari 2011, sebesar 77,1 juta orang Bahkan untuk memulai suatu kegiatan usaha,
(69,28 persen) bekerja di atas 35 jam pelaku atau calon pelaku selalu dihadapkan
perminggu, sedangkan pekerja dengan pada kondisi bagaimana memulai usaha
jumlah jam kerja kurang dari 8 jam hanya tersebut. Adapun kendala utama, ialah
sebesar 1,4 juta orang (1,23 persen). Pada persepsi yang secara wajar selalu ada pada
Februari 2011, pekerja pada jenjang setiap orang yang akan memulai kegiatan
pendidikan SD ke bawah masih tetap usaha, yaitu “Apakah usaha ini mengun-
mendominasi yaitu sebesar 55,1 juta orang tungkan atau tidak ?”. Keinginan untuk
(49,53 persen), sedangkan pekerja dengan mewujudkan suatu kegiatan usaha dengan
pendidikan Diploma sebesar 3,3 juta orang „certain answer‟ ini, justru menjadi
(2,98 persen) dan pekerja dengan pendidikan bumerang bagi pelaku usaha itu sendiri,
Sarjana hanya sebesar 5,5 juta orang (4,98 sehingga dengan pikiran seperti ini, usaha
persen). Sebagai ilustrasi dapat diperhatikan yang akan dilaksanakan tidak pernah dapat
data BPS (Tabel-1, sampai tabel-3) dalam terwujud.
lampiran. Salah satu sifat pemimpi dalam berusaha
Memperhatikan data-data di atas ialah bagaimana mengubah sesuatu menjadi
menunjukan bahwa ukuran pengangguran suatu peluang. Jika melihat kondisi yang
dan kemiskinan diukur dengan banyaknya melanda Indonesia dalam beberapa tahun
orang yang bekerja di sektor formal, terakhir ini, telah memberikan dampak yang

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 63
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

sangat besar terhadap perekonomian Manusia wiraswasta, mempunyai kekuat-


Indonesia baik dilihat dalam kerangka makro an mental yang tinggi sehingga memungkin-
maupun mikro. Kondisi yang tidak mengun- kan ia melompat dan meluncur maju ke
tungkan ini, mendorong sebagian besar ma- depan di luar kemampuan rata-rata, ada-
syarakat untuk menangkap peluang dengan kalanya wiraswastawan, tidak berpendidikan
memulai melirik dan membidik berbagai tinggi. Lihatlah nama-nama seperti Henry
peluang kegiatan usaha yang mungkin selama Ford, Thomas Edison, Philips, Krupp, Mitsui,
ini dipandang sebelah mata. Diantaranya Sciciro Honda, Bahrudin, Pardede dan
ialah sektor-sektor usaha riil yang secara sebagainya. Diantara mereka itu ada yang
langsung berhubungan dengan kebutuhan berasal dari kaum bangsawan, sarjana,
konsumen, sementara sebagian lagi membi- tetapi kebanyakan termasuk orang yang tidak
dik kegiatan sektor non riil, yang tentunya tinggi sekolahnya.
harus memiliki kualifikasi dan pengetahuan . Hal yang terakhir ini merupakan per-
Secara umum dalam memulai suatu buatan yang didorong tidak hanya oleh motif
kegiatan usaha dan menentukan jenis usaha ekonomi tetapi juga oleh pertimba-
yang tepat, selalu dihadapkan pada per- ngan-pertimbangan psikologis, sosiologis, dan
tanyaan, atau kita akan selalu terbelenggu bahkan politis. Fungsi apa yang dilakukan
dengan pernyataan yang ada dalam diri kita, oleh seorang wiraswasta serta bagaimana dia
“apakah saya mampu” atau “apakah saya melakukan itu pada gilirannya memberikan
bisa”. Untuk itu kita harus memiliki suatu kepadanya tipe kepribadian tertentu.
persepsi, bahwa apabila kita akan melakukan Dipandang dari sudut ini kiranya dewasa ini
suatu kegiatan usaha, harus dimulai dengan dapat dibedakan lima tipe pokok wiraswasta
perencanaan yang baik. 1) Wiraswasta sebagai orang vak, "captain of
industry", di suatu bidang tertentu, di
2. Tinjauan Teoritis mana, ia membaktikan prestasi teknik dan
mengadakan penemuan ataupun peniruan.
2.1. Kewirausahaan Penemuan utamanya adalah aspek tehnik
2.1.1. Pengertian Wirausaha dari usaha yang dijalankannya, sedangkan
Sebelum menjelaskan pengertian wira- langganan diperolehya tidak secara
usaha, perlu disampaikan istilah lain yang disengaja tetapi melalui mutu barang
memiliki kedekatan dengan wirausaha, yaitu dan/atau mutu prestasinya.
istilah wiraswasta. Di dalam berbagai litera- 2) Wiraswasta sebagai orang bisnis, yang
tur dapat dilihat bahwa pengertian wira- terus menerus secara tekun menganalisa
swasta sama dengan wirausaha, demikian kebutuhan dan selera masyarakat, menim-
pula penggunaan istilah wirausaha seperti bulkan kebutuhan-kebutuhan baru melalui
sama dengan wiraswasta. reklame.
Istilah wiraswastawan ada yang menghu- 3) Wiraswasta sebagai orang uang, yang
bungkan dengan istilah saudagar. Walaupun mengumpulkan dan menyalurkan dana,
sama artinya dalam bahasa Sansekerta, mendirikan concern, yang pada pokoknya
tetapi maknanya berlainan. Wiraswasta bergerak di pasaran uang dan modal.
terdiri atas tiga kata: wira, swa, dan sta, 4) Wiraswasta sebagai social engineer,
masing-masing berarti; wira adalah manusia pengusaha yang berusaha mengikat para
unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa pekerjanya melalui berbagai karya sosial
besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan (welfareworks), baik atas pertimbangan
watak; swa artinya sendiri; dan sta artinya moral ataupun berdasarkan perhitungan
berdiri. zakelijk, yaitu mengelakkan kerugian yang
Sedangkan saudagar terdiri dari dua suku diakibatkan pertukaran personil yang
kata. Sau berarti seribu, dan dagar artinya terlalu kerap dan cepat.
akal. Jadi, saudagar berarti seribu akal 5) Wiraswasta sebagai manajer, yang me-
(Taufik Rashid, 1981). Menurut Wasty majukan usahanya dengan menggunakan
Soemanto (1984) pengertian wiraswasta pengetahuan-pengetahuan bisnis modern
berarti keberanian, keutamaan serta dan memperhitungkan sepenuhnya azas
keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan efisiensi.
serta memecahkan permasalahan hidup Istilah wirausaha berasal dari kata
dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. entrepreneur (bahasa Perancis) yang diterje-

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 64
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

mahkan ke dalam bahasa Inggeris dengan arti and social risks and receiving the
between taker atau go-between. Perkem- resulting rewards of monetary and perso-
bangan istilah dan pengertian entrepreneur nal satisfaction (Entrepreneur adalah
dapat diterangkan sebagai berikut: merupakan proses menciptakan sesuatu
- Abad Pertengahan: berarti aktor atau yang berbeda dengan mengabdikan
orang yang bertanggungjawab dalam seluruh waktu dan tenaganya disertai
proyek produksi berskala besar dengan menanggung resiko keuangan,
- Abad 17 diartikan sebagai orang yang kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa
menanggung resiko untung rugi dalam dalam bentuk uang dan kepuasan
mengadakan kontrak pekerjaan dengan pribadinya).
pemerintah dengan menggunakan fixed Sumber: Robert D.Hisrich dan Michael
price. P.Peters, (1995:6)
- Tahun 1725, Richard Cantillon menyata- Pengertian Wirausaha lebih lengkap
kan entrepreneur sebagai orang yang dinyatakan oleh Joseph Schumpeter adalah
menanggung resiko yang berbeda dengan Entrepreneur as the person who destroys the
orang memberi modal. existing economic order by introducing new
- Tahun 1797, Bedeau menyatakan wira- products and services, by creating new forms
usaha sebagai orang yang menanggung of organization, or by exploiting new raw
resiko, yang merencanakan, supervisi, materials. (Bygrave, 1994: 1). Jadi menurut
mengorganisasi dan memiliki. Joseph Schumpeter Entreprenuer atau
- Tahun 1803, Jean Baptist Say menyatakan Wirausaha adalah orang yang mendobrak
adanya pemisahan antara keuntungan sistem ekonomi yang ada dengan memper-
untuk entrepreneur dan keuntungan untuk kenalkan jasa yang baru, dengan mencip-
pemilik modal takan bentuk organisasi baru atau mengolah
- Tahun1876, Francis Walker, membedakan bahan baku baru. Orang tersebut melakukan
antara orang menyediakan modal dan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang
menerima bunga, dengan orang yang baru ataupun bisa pula dilakukan dalam
menerima keuntungan keberhasilannya organisasi bisnis yang sudah ada.
memimpin usaha. Dalam definisi ini ditekankan bahwa
- Tahun 1934, Joseph Schumpeter, seorang seorang wirausaha adalah orang yang melihat
entrepreneur adalah seorang inovator dan adanya peluang kemudian menciptakan
mengembangkan teknologi. sebuah organisasi untuk memanfaatkan
- Tahun 1961, David McLelland, menyata- peluang tersebut. Pengertian wirausaha di
kan entrepreneur adalah seorang yang sini menekankan pada setiap orang yang
energik dan membatasi resiko. memulai sesuatu bisnis yang baru. Sedangkan
- Tahun 1964 Peter Drucker, seorang entre- proses dan meliputi semua kegiatan fungsi
preneur adalah seseorang yang mampu dan tindakan untuk mengejar dan meman-
memanfaatkan peluang. faatkan peluang dengan menciptakan suatu
- Tahun 1975, Albert Shapero, seorang yang organisasi.
memiliki inisiatif, mengorganisir mekanis Menurut Winardi (2003; 71), wirausaha
sosial dan ekonomi, dan menerima resiko yang sering di istilahkan dengan jiwa
kegagalan. entrepreneur, berarti orang yang memulai
- Tahun 1980, Karl Vesper, seorang entre- (the originator) sesuatu usaha bisnis baru,
preneur berbeda dengan seorang ahli atau seorang manajer yang berupaya
ekonomi, psychologist, business persons, memperbaiki sebuah unit keorganisasian
dan politicians. melalui serangkaian perubahan-perubahan
- Tahun 1983, Gifford Pinchot, menyebut produktif . Menurut Stevenson dan Gumpert,
entrapreneur adalah seorang entre- yang dikutip oleh James F Stoner dan R.
preneur dari dalam organisasi yang sudah Edward Freeman dalam buku mereka
ada/organisasi yang sedang berjalan. berjudul Management, menulis culture
- Tahun 1985, Robert Hisrich : Entrepreneur entrepreneurial adalah kultur korporat yang
adalah the process of creating something memusatkan perhatian pada munculnya
different with value by devoting the peluang-peluang baru, alat-alat untuk meng-
necessary time and effort, assuming the kapitalisasinya, dan pembentukan struktur
accompanying financial, psychological, yang tepat untuk melaksanakan upaya-upaya

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 65
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

tersebut. Disamping itu juga mengemukakan Terdapat berbagai keunggulan dalam


konsep kultur administratif. Kultur admi- menentukan perencanaan manajemen yang
nistratif, menurut mereka adalah kultur baik, diantaranya :
korporat yang memusatkan perhatian pada a. Perencanaan dapat meningkatkan efek-
peluang-peluang yang ada, struktur-struktur tivitas (probabilitas untuk mencapai
keorganisasian dan prosedur-prosedur sasaran yang disepakati) dan efisiensi
pengawasan (Winardi, 2003; 99). (biaya untuk melaksanakannya).
Menurut Steinhoff dan John F. Burgess b. Perencanaan memang tidak menjamin
(1993:35) pada hakekatnya pengembangan keberhasilan tetapi riset dengan jelas
wirausaha diorientasikan agar orang tersebut memperlihatkan bahwa probabilitas
mampu mengorganisir suatu aktivitas, keberhasilan dapat ditingkatkan melalaui
mampu mengelola dan berani menanggung suatu perencanaan.
resiko untuk menciptakan usaha baru dan Berikut ini terdapat pertanyaan penting
peluang berusaha, sehingga secara esensial dalam perencanaan manajemen dalam
dapat memiliki suatu sikap mental, menentukan jenis usaha, antara lain;
pandangan, wawasan serta pola pikir dan 1) Jenis usaha apa yang akan dijalani ?
pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas 2) Apa tujuan usaha ini?
yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu 3) Apa alasan untuk memulai usaha ini?
berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat 4) Apa jenis produk atau jasa yang akan
juga diartikan sebagai semua tindakan dari dijalani ?
seseorang yang mampu memberi nilai 5) Apa aplikasi dari usaha itu?
terhadap tugas dan tanggungjawabnya. 6) Apa yang membuat tertarik untuk
Dengan demikian kewirausahaan merupakan mengembangkan usaha ini?
sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif 7) Apakah penggunaan produk atau jasa ini
dalam berusaha untuk memajukan karya terkait dengan produk lain?
baktinya dalam rangka upaya meningkatkan 8) Kapan produk dari usaha ini akan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. tersedia?
9) Siapa yang menjadi target pasar ?
2.1.2. Minat Berusaha 10) Siapa pesaing ?
Dalam berusaha, banyak jenis usaha yang 11) Bagaimana membuat produk agar ber-
bisa dilakukan siapapun, diantaranya dengan beda dari produk pesaing?
(1) adanya minat terhadap usaha tertentu, 12) Apakah sudah siap dengan tim mana-
(2) adanya modal, (3) adanya relasi, (4) ada- jemen yang diperlukan?
nya kesempatan tertentu, dan sebagainya.
Cara lain ialah dengan memperhatikan 2.1.3. Karakteristik Wirausaha
momentum tertentu, misalnya hobi yang Terdapat beberapa permasalahan yang
tentunya akan lebih mengasyikan karena harus diketahui oleh seorang wirausaha, yang
akan dijalankan dengan penuh rasa percaya berkiatan dengan kegiatan usaha, yaitu (1)
diri sehingga akan terasa nikmat. Hal yang Masalah internal, yaitu masalah yang ber-
terpenting ialah setelah peluang ditangkap, kaitan dengan kemampuan teknis manaje-
kita harus segera langsung bertindak. Ingat, men usaha, seperti aspek pasar, aspek
memulai usaha tanpa action adalah omong produksi, aspek organisasi, aspek SDM, aspek
kosong. Namun demikian, harus disadari legalitas, aspek akses informasi, aspek
bahwa langkah pertama tetap saja harus permodalan, dan sebagainya; (2) Masalah
dilakukan,bukankah hal-hal besar itu berawal eksternal, biasanya meliputi keterbatasan
dari yang kecil? Dan langkah seribu, tidak memperoleh akses informasi yang mendu-
mungkin terjadi tanpa langkah pertama. kung usaha, kebijakan pemerintah, persai-
Untuk memudahkan hal tersebut, diper- ngan, ketergantungan dengan pedagang
lukan suatu perencanaan awal yang merupa- besar, akses untuk memperoleh kredit, lokasi
kan perencanaan manajemen. Perencanaan usaha, tenaga kerja terampil, lingkungan
manajemen dilakukan untuk menetapkan usaha, dan sebagainya.
visi, sasaran dan arah dari usaha yang akan Berkaitan dengan permasalahan tersebut
dilakukan, agar keputusan yang diambil sebuah LSM besar di Jerman, GTZ, menetap-
dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan kan bahwa dalam setiap diri manusia
di masa datang.

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 66
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

terdapat karakteristik yang melekat yang berorientasi pada ketiga faktor di atas,
berkaitan dengan kewirausahaan, yaitu : senantiasa tampil hangat, mendorong
a. Kemampuan Pencarian peluang. pengembangan karir stafnya, disenangi
b. Seberapa besar kegigihan dan ketekunan bawahan, dan selalu ingat pada sasaran
c. Bagaimana ketaatan terhadap kontrak yang hendak dicapai.
kerja 2) Inovasi. Inovasi selalu membawa perkem-
d. Bagaimana mengukur kemampuan diri bangan dan perubahan ekonomi, demikian
terhadap kualitas produk dan efisiensi dikatakan oleh Joseph Schumpeter. Teori
e. Kemampuan dan pandangan terhadap Schumpeter merangsang seseorang untuk
resiko. berinovasi. Inovasi yang dimaksud bukan-
f. Bagaimana kita melakukan penetapan lah suatu temuan yang luar biasa, tetapi
tujuan. suatu temuan yang menyebabkan ber-
g. Bagaimana kemampuan mencari informasi dayagunanya sumber ekonomi ke arah
h. Perencanaan yang sistematis. yang lebih produktif.
i. Penciptaan jaringan kerja. 3) Cara Pengambilan Keputusan. Menurut
j. Seberapa besar kepercayaan diri yang ahli kedokteran mutakhir terdapat
dimiliki. perbedaan signifikan antara fungsi otak
Hornaday dalam Winardi (2003; 27) kiri dan otak kanan. Otak kiri berfungsi
menyatakan hasil riset tentang karakteristik menganalisis atau menjawab pertanyaan-
entrepreneur, telah memusatkan perhatian pertanyaan apa, mengapa, dan bagai-
pada sejumlah sifat yang umumnya dimiliki mana. Otak kanan berfungsi melakukan
oleh mayoritas individu, antara lain: 1) pemikiran kreatif tanpa didahului suatu
kepercayaan pada diri sendiri (self confi- argumentasi. Otak kiri dan otak kanan
dence), 2) penuh energi, dan bekerja dengan senantiasa digunakan secara bersama-
cermat (diligence), 3) kemampuan untuk me- sama. Setiap orang akan berbeda tekanan
nerima risiko yang diperhitungkan, 4) memi- pemakaian kedua otak itu. Ada yang
liki kreativitas, 5) memiliki fkeksibilitas, 6) cenderung didominasi otak kiri dan
memiliki reaksi positif terhadap tantangan- sebalinya ada orang yang didominasi oleh
tantangan yang dihadapi, 7) memiliki jiwa otak kanan. Pandangan ini diungkapkan
dinamis dan kepemimpian, 8) memiliki oleh Roger Sperry pada tahun 1981, dia
kemampuan untuk bergaul dengan orang- mendapat hadiah Nobel atas pembuk-
orang, 9) miliki kepekaan untuk menerima tiannya tentang teori otak terpisah ini
saran-saran, serta 10) memiliki pengetahuan (carol Kinsey Goman, 1991 : 36). Secara
pemahaman tentang produk dan teknologi. umum dari 95% orang yang menggunakan
Beberapa diantara karakteristik yang tangan kanan (tidak kidal), bagian kiri
berkaitan dengan persoalan entrepreneurship otak tidak hanya mengendalikan bagian
dapat dipelajari, tetapi ada pula yang sulit kanan tubuhnya tetapi juga melakukan
dipelajari. Ada beberapa karakteristik yang pemikiran yang analitis, linier, verbal,
dapat dipelajari (Winardi, 2003; 38), yakni: dan rasional. Fungsi otak kirilah yang
1). Komitmen dan determinasi yang tiada bekerja apabila anda membuat neraca
batas, 2) Dorongan untuk mencapai prestasi, pembukuan, mengingat nama dan tanggal,
3) Orientasi kearah peluang-peluang serta atau penyusunan tujuan dan sasaran.
tujuan-tujuan, 4) Toleransi terhadap ambi- Bagian otak kanan mengendalikan bagian
guitas, 5) Keterampilan dalam hal menerima kiri tubuh manusia dan bersifat holistik,
risiko yang diperhitungkan. imajinatif, non verbal, dan artistik.
Fadel Muhammad (1992) menyatakan Apabila anda mengingat kembali wajah
bahwa ada tujuh ciri yang merupakan orang, perasaan indahnya musik, atau
identitas yang melekat pada diri seorang membayangkan sesuatu, berarti anda
wirausaha. memfungsikan otak sebelah kanan.
1) Kepemimpinan. Adalah faktor kunci bagi Proses yang terjadi pada otak sebelah
seorang wirausaha. Dengan keunggulan di kanan kurang mendapat pengembangan
bidang kepemimpinan, maka seorang dalam dunia pendidikan. Orang-orang
wirausaha akan sangat memperhatikan yang dapat memecahkan masalah secara
orientasi pada sasaran, hubungan kerja/ kreatif sadar bahwa kedua Hemisphere
personal dan efektivitas. Pemimpin yang otak kedua-duanya melakukan proses

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 67
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

pemikiran. Misalnya otak kiri secara ada proses kegiatan yang membuat kita
logika. menentukan permasalahan dan „bergerak‟ dan agar „gerakan‟ kita tidak
otak kanan menggerakan kemung- menjadi sia-sia, kita jalani dengan perenca-
kinan-kemungkinan kreatif dan jalan naan yang baik dan matang. Mudah-
keluar. Dalam fase penggerakan gagasan mudahan dengan doa yang benar, usaha
maka fungsi otak bagian kanan menjadi yang akan dijalani memberikan hasil yang
berguna. Pernahkah anda ditantang untuk diharapkan. Kalau pun tidak, kita sudah
memecahkan masalah dan mendapatkan pernah berusaha. Kita hanya dapat mem-
jawaban yang tiba-tiba, sedangkan anda buat keputusan dan berproses sedangkan
baru bangun tidur. Ini terjadi karena hasil akhir kita serahkan kepada Tuhan Yang
pemikiran ini dikeluarkan dari otak kiri Maha Esa.
dan beralih kepemahaman otak kanan.
Seorang wirausahawan adalah mereka 2.2. Ruang Lingkup Bisnis
yang cenderung didominasi oleh otak 2.2.1. Pengertian Bisnis dan Jenisnya
kanan. Itulah yang mendorong bekerjanya Bisnis berasal dari kata business/busy
intuisi dan inisiatif wirasusahaan yang yang berarti sibuk. Sibuk mengerjakan
seakan-akan memiliki indera keenam. aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
4) Sikap Tanggap Terhadap Perubahan. keuntungan. Suatu organisasi yang menjual
Sikap tanggap wirausahawan terhadap barang atau jasa kepada konsumen atau
perubahan relatif lebih tinggi diban- bisnis lainnya. Bisnis dalam arti luas adalah
dingkan dengan orang lain. Setiap istilah umum yang menggambarkan semua
perubahan oleh seorang wirausahawan aktifitas dan istitusi yang memproduksi
dianggap mengandung peluang yang meru- barang dan jasa untuk memuaskan
pakan masukan dan rujukan terhadap kebutuhan masyarakat.
pengambilan keputusan. Huat menyebutkan; “Business is then
5) Bekerja Ekonomis dan Efisien. Seorang simply a system that produces goods and
wirausaha melakukan kegiatannya dengan service to satisfy the needs of our society”.
gaya yang smart (cerdas, pintar, bijak) (Huat, T Chwee, 1990). Sedangkan Griffin
bukan bergaya seorang mandor. la dan Ebert menyatakan, Bisnis merupakan
bekerja keras, ekonomis dan efisien, guna suatu organisasi, menyediakan barang/jasa
mencapai hasil maksimal. yang bertujuan mendapatkan keuntungan.
6) Visi Masa Depan. Visi ibarat benang merah Dari pendapat diatas dapat disimpulkan
yang tidak terlihat yang ditarik sejak awal bahwa “Bisnis adalah kegiatan yang
hingga keadaan yang terakhir. Visi pada dilakukan oleh individu dan sekelompok
hakekatnya pencerminan komitmen kom- orang atau organisasi yang menciptakan nilai
petensi -konsistensi. (create value) melalui penciptaan barang
7) Sikap Terhadap Resiko. Seorang wirausa- dan jasa (create of good and service) untuk
hawan adalah penentu resiko dan bukan memenuhi kebutuhan masyarakat dan
sebagai penanggung resiko. Sebagaimana memperoleh keuntungan melalui transaksi”.
dinyatakan Drucker, mereka yang ketika Kegiatan bisnis sebagai sebuah
menetapkan sebuah keputus-an telah organisasi, dapat terdiri atas :
memahami secara sadar resiko yang bakal a] Produksi: penciptaan barang dan jasa.
dihadapi, dalam arti resiko itu sudah b] Keuangan: kegiatan mencari dana yang
dibatasi dan terukur. Kemudian kemung- dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan
kinan munculnya resiko itu di-perkecil. dagang.
Dalam hal ini penerapan inovasi c] Pemasaran: Kegiatan untuk menginfor-
merupakan usaha kreatif untuk mem- masikan barang dan jasa, mengidenti-
perkecil kemungkinan terjadinya resiko. fikasikan keinginan konsumen.
Gambaran tentang sifat-sifat yang harus d] Pengelolaan sumber daya manusia:
ada didalam diri seorang wirausaha, maka kegiatan mencari tenaga kerja dan
selanjutnya bagaimana upaya yang harus meningkatkan kemampuannya.
dilakukan oleh kita dalam memulai kegiatan Adapun lingkungan bisnis meliputi; 1).
usaha. Sebagai seorang umat bergama, Lingkungan intern (memberikan pengaruh
segala sesuatu pekerjaan yang kita lakukan langsung kepada kegiatan bisnis): pemerin-
diiringi dengan ihtiar dan doa. Dalam ihtiar tah, pesaing, konsumen, asosiasi dagang,

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 68
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

suplier dan serikat pekerja. 2). Lingkungan 5) Worker Performance and Attitude, untuk
ekstern (memberikan pengaruh tidak kepentingan jangka panjang, maka sikap
langsung terhadap kegiatan bisnis) : dunia para karyawan terhadap perusahaan dan
internasional, ekonomi, sosial budaya dan pekerjaan perlu diperhatikan agar dapat
politik. Pengertian bisnis juga memuat aspek bekerja dengan baik.
untuk mendapatkan laba, menghasilkan 6) Public Responsibility, bisnis harus
barang/jasa, suatu kegiatan usaha, dan me- memiliki tanggung jawab sosial seperti
menuhi kebutuhan masyarakat sehari – hari. memajukan kesejahteraan masyarakat,
Adapun jenis – jenis bisnis yang berkaitan mencegah terjadinya polusi dan mencip-
dengan pasar (pasar: monopsony, oligopoly, takan lapangan kerja, dan lain-lain.
oligopsoni, dan pasar monopoli).
2.2.3. Sistem Perekonomian dan Pasar
2.2.2. Tujuan Kebijaksanaan Bisnis Sistem perekonomian adalah sistem yang
Kebijakan adalah suatu ketetapan yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalo-
memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan kasikan sumber daya yang dimilikinya baik
cara-cara bertindak yang dibuat secara kepada individu maupun organisasi di negara
terencana dan konsisten dalam mencapai tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah
tujuan tertentu. Secara umum tujuan dari sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
bisnis adalah menyediakan produk berupa lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan mengatur faktor produksinya. Dalam
konsumen serta memperoleh keuntungan dari beberapa sistem, seorang individu boleh
aktivitas yang dilakukan. memiliki semua faktor produksi. Sementara
Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut
dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebu- di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan
tuhan konsumen, namun terdapat banyak hal sistem ekonomi di dunia berada di antara
yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam dua sistem ekstrim tersebut.
bisnisnya, diantaranya: Selain faktor produksi, sistem ekonomi
1) Market standing, yaitu penguasan pasar juga dapat dibedakan dari cara sistem
yang akan menjadi jaminan bagi perusa- tersebut mengatur produksi dan alokasi.
haan untuk memperoleh pendapatan Sebuah perekonomian terencana (planned
penjualan dan profit dalam jangka economies) memberikan hak kepada
panjang. pemerintah untuk mengatur faktor-faktor
2) Innovation, yaitu inovasi dalam produk produksi dan alokasi hasil produksi.
(barang atau jasa) serta inovasi keahlian. Sementara pada perekonomian pasar (market
Tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui economic), pasar lah yang mengatur faktor-
inovasi adalah menciptakan nilai tamabah faktor produksi dan alokasi barang dan jasa
pada suatu produk, misal; shampoo 2 in 1. melalui penawaran dan permintaan.
3) Physical and financial resources, perusa- Sistem ekonomi sebagai solusi dari
haan memiliki tujuan penguasaan ter- permasalahan ekonomi yang terjadi dapat
hadap sumber daya fisik dan keuangan dibedakan menjadi 4 macam, yaitu: sistem
untuk mengembangkan perusahaan men- ekonomi tradisional, ekonomi pasar (Liberal),
jadi besar dan semakin menguntungkan. ekonomi komando, ekonomi campuran .
4) Manager performance and development,
manager merupakan orang yang secara 3. Pembahasan
operasional bertanggung jawab terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Untuk Berkaitan dengan pengembangan dan
dapat mengelola perusahaan dengan baik, peningkatan kewirausahaan sebagai suatu
manager perlu memiliki berbagai kemam- alternatif dalam mengatasi pengangguran,
puan dan keahlian yang sesuai dengan maka diperlukan terobosan dan pendekatan
profesinya. Maka diperlukan peningkatan baru dalam pengembangan kewirausahaan.
kinerja dan pengembangan kemampuan Diharapkan dengan terobosan baru ini dapat
manager melalui serangkaian kegiatan mempercepat pencapaian suatu kewira-
kompensasi yang menarik dan program usahaan mandiri nasional yang berkarakter
training and development yang dapat membentuk wirausaha yang lebih
berkelanjutan. mandiri, inovatif dan berwawasan global.

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 69
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

Terdapat tahapan dalam mengubah kehidupan untuk meningkatkan standar dan


mindset dari menjadi seorang pekerja kualitas hidup.
menjadi seorang yang berwirausaha. Adapun Agama mengajarkan ummatnya bahwa
tahapan yang dikedepankan oleh penulis tujuan Allah menciptakan manusia adalah
ialah : a). Persiapan mental, b) Persiapan untuk menyembah dan mengabdi kepada-Nya
sikap dan perilaku, c). Mencari gagasan sehingga apapun yang kita lakukan hendak-
usaha, d). Melakukan seleksi, e). Menyaring, nya haruslah mengarah kepada tujuan
f). Menyusun suatu rencana usaha, g). mendapatkan ridha-Nya. Sekurang-kurangnya
Melaksanakan aktivitas usaha yang mengun- menjadikan kehidupan kita hari ini lebih baik
tungkan. dari hari kemarin. Maka kita perlu mempu-
1) Persiapan Mental nyai keberanian untuk melakukan perubahan-
Harus dimulai dari cara pandang dan cara perubahan dan terobosan-terobosan baru.
berpikir yang kemudian diharapkan mampu Terutama pemerintah, bagaimana menyusun
merubah tindakan dan prilakunya. Dalam strategi pencapaian pertumbuhan ekonomi
konteks kewirausahaan, kesiapan mental yang berkelanjutan dengan menggerakan
adalah hal yang paling fundamental untuk seluruh sumberdaya pengusaha yang telah
mencapai keberhasilan dan kesuksesan ada seiring menumbuhkan wirausaha-
terhadap rencana bisnis yang telah wirausaha baru.
ditetapkan. Mengapa demikian? 3) Mencari Gagasan Usaha (Product Ideas)
Karena memasuki dunia usaha akan Dengan beberapa kualitas karakter yang
selalu dihadapkan dengan berbagai mungkin dimiliki, proses penciptaan produk
tantangan dan resiko terutama tantangan dimulai dengan penggalian gagasan, dengan
yang terdapat diluar diri wirausahawan memperhatikan secara cermat lingkungan
(eksternal) yang membawa efek bagi calon yang ada dihadapan kita, kemudian
wirausahawan (internal). Situasi dan kondisi memperhatikan sasaran yang ingin diraih.
yang demikian dinamis dan perubahan bisa Secara sederhana penciptaan produk dapat
terjadi dengan begitu cepat yang kemudian dilakukan dengan menuliskan usaha yang
membawa dampak terhadap usaha yang muncul dalam pikiran kita, Metode ini akan
dijalankan. Beruntung kalau perubahan yang lebih baik jika dilakukan secara berkelompok
terjadi dapat memberi pengaruh positif akan dengan metode brainstorming (sumbang
tetapi jika dampak dari perubahan eksternal saran).
itu membawa pengaruh negatif maka Tujuan brainstorming ini ialah kuantitas,
disitulah mentalitas seorang wirausahawan sehingga tidak perlu dikomentari, sebab
sedang diuji. Karena itu seorang wira- mungkin dari metode ini akan muncul ide-ide
usahawan perlu membekali dirinya dengan gila, yang justru dapat memberikan suatu
mental berpikir positif, taktis dan strategis. gagasan terhadap penentuan jenis usaha
2) Persiapan Sikap dan Perilaku secara brilian. Perlu diketahui bahwa dalam
Terdapat tiga unsur penting dalam barainstorming ini, sebaiknya kita melepas-
membangun sikap dan perilaku entrepreneur kan atribut yang melekat dalam diri kita
(wirausaha) dalam diri kita yakni destiny (jabatan, pangkat, golongan, strata sosial
(takdir), courage (keberanian), dan action dan sebagainya), sebab salah satu prasyarat
(tindakan). Takdir (destiny) sebenarnya metode ini ialah tanpa penghalang apa pun,
lebih merupakan tujuan hidup,bukan nasib. apabila dilakukan secara berkelompok.
Dengan memiliki tujuan hidup maka kita Metode lain yang dapat digunakan untuk
mengetahui kemana arah yang akan kita tuju berfikir kreatif, yang berkaitan dengan
dan itu akan menjadi cikal bakal penentuan penentuan jenis usaha diantaranya ialah :
takdir kita. Tujuan dan misi hidup adalah Metode mind mapping (pemetaan pikiran),
fondasi awal untuk menjadi seorang Metode synetics, Metode asosiasi bebas,
wirausahawan yang sukses. Dengan memiliki Metode checklist. Secara umum gagasan
tujuan hidup (life purpose) yang jelas, maka penciptaan usaha, juga dapat dilakukan
akan melahirkan semangat (spirit) dan sikap dengan cara sebagai berikut :
mental (attitude) yang dibutuhkan dalam a). Memproduksi/mencipta Produk Baru.
membangun usaha. Sehingga impian besar Pengertian menciptakan produk baru, bukan
akan mampu di raih yang pada akhirnya berarti kita membuat produk yang sama
dapat memberikan nilai tambah dalam sekali baru, mungkin saja kita membuat

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 70
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

produk tersebut, yang di tempat lain menggunakan analisis SWOT (Strength,


merupakan hal yang biasa. Weakness, Opprtunity, Threat) atau analisis
b). Meniru Usaha Orang Lain. KEKEPAN (Kekuatan, Kelemahan. Peluang/
Meniru usaha orang lain ialah hal yang paling Kesempatan, Ancaman). Analisis SWOT
mudah yang dapat kita lakukan, dalam istilah terbagi atas 2 bagian, yaitu aspek internal
pemasaran disebut benchmark. Taiwan ialah (Kekuatan dan Kelemahan), yaitu aspek di
negara peniru terbaik, negara ini mampu mana kita yang paling mengetahui kondisi
membuat suatu produk unggulan dari negara kita yang sesungguhnya dan aspek eksternal
lain, dengan harga yang lebih murah tetapi (Peluang dan Ancaman), yaitu aspek di mana
memiliki mutu yang sama. Sekarang negara kendali bukan berasal dari kita, tetapi dari
lain sudah mulai menerapkan metode ini, lingkungan eksternal. Dalam analisis SWOT
seperti Thailand, China. Perlu diperhartikan juga terdapat unsur pendorong positif , yaitu
bahwa dalam meniru mentah-mentah, tetapi kekuatan dan peluang dan unsur negatif ialah
semata-mata untuk mempertajam sense of kelemahan dan ancaman.
business kita dan tentunya harus memper- Untuk kekuatan kita harus mempertahan-
hatian etika bisnis yang berlaku. kan dan terus meningkatkan, untuk kelemah-
c). Mengikuti Pendidikan Ketrampilan. an kita harus mengatasi dan meminimalkan.
Apabila membuat suatu produk yang baru Adapun untuk peluang kita harus dapat
tidak bisa, melakukan benchmarking belum mengoptimalkan dan mengambil keuntungan,
terkuasai, maka cara ke tiga dapat kita untuk ancaman kita harus mengantisipasi
lakukan, yaitu mengikuti suatu pendidikan dengan seksama.
keterampilan. Kita dapat mencari suatu 5) Product Screening (Penyaringan Produk)
lembaga tertentu untuk menguasai secara Analisis SWOT ialah analisis secara
teknis dan sedikit mempelajari kondisi pasar kualitatif, sedangkan secara kuantitatif
untuk jenis usaha terrsebut. Misalnya kita untuk mengetahui produk „terpilih‟ yang
memiliki kemampuan seni dalam mebuat akan kita usahakan saat ini, dapat dilakukan
keramik, maka untuk lebih memperkuat dengan menggunakan Micro Screening. Dari
kemampuan, dapat mengikuti pendidikan lima produk yang telah di-SWOT-kan,
khusus tentang keramik. Kita menyenangi tentunya tidak mungkin ke lima produk
dengan bagaimana menata rumah, agar enak tersebut sdijalankan sekaligus, oleh sebabitu
dipandang, maka kita dapat melakukan perlu ada pemilihan jenis usaha, agar benar-
dengan mengikuti kursus interior design. benar terpilih satu usaha yang paling
Untuk itu semua selalu membutuhkan biaya, dimungkinkan untuk dilaksanakan oleh kita
sebab dalam bisnis „no free for lunch’, saat ini. Untuk melakukan penyaringan
artinya tidak selalu gratis, selalu produk, kita dapat melakukannya dengan
membutuhkan investasi. Saran lain ialah menggunakaan Micro Screening, yang
mendatangi orang-orang yang sudah berhasil merupakan bentuk penyaringan produk
atau berpengalaman. Tujuannya ialah untuk secara kuantitatif, sehingga angka yang
mengumpulkan sebanyak mungkin informasi terbesar merupakan komoditi produk yang
tentang usaha yang akan ditekuni. terpilih atau yang paling siap untuk
4) Product Selecting (Seleksi Produk) dilaksanakan. Unsur penilaian dalam micro
Sasaran penciptaan gagasan produk ialah screening (terlampir) meliputi : kemudahan
mendapatkan sebanyak mungkin gagasan pasar, ketersediaan bahan baku, kemudahan
produk, sedangkan dalam penyaringan teknologi, ketrampilan, dan Modal.
produk, kita mencoba mengurangi jumlah 6) Menyusun rencana usaha sederhana
gagasan tersebut berdasarkan fungsi produk Berhasilnya suatu kegiatan usaha pada
dan pertimbangan biaya, menjadi jumlah umumnya selalu didahului oleh suatu
yang „optimal‟ produk/usaha yang paling perencanaan yang cermat. Fungsi perenca-
mungkin dilakukan saat ini. Dalam penya- naan merupakan bagian dari fungsi mana-
ringan produk ini, sudah mulai memper- jemen, merupakan kumpulan-kumpulan
hatikan kemampuan yang ada dalam diri kita keputusan dan dalam dunia usaha, secara
dengan memperhatikan secara cermat pasar sederhana diartikan sebagai perkiraan-
sasaran. perkiraan atas potensi dan prospek usaha di
Terdapat metode yang sangat sederhana masa yang akan datang, sehingga masalah-
untuk menyaring produk ini, yaitu masalah yang berkaitan dengan kebijakan-

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 71
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

kebijakan dan penggunaan sumberdaya dan biaya overhead pabrik, dan Penanganan
menjadi sesuatu yang sangat penting. limbah (Amdal & Ipal).
Pengertian rencana usaha ialah suatu Aspek organisasi dan legalitas meliputi:
perencanaan tentang layak tidaknya suatu identitas perusahaan, struktur Organisasi,
kegiatan usaha. uraian jabatan, perijinan (SITU, SIUP, TDP,
Terdapat banyak format yang dikeluar- TDR dsb), kegiatan pra operasi, penetapan
kan untuk menyusun suatu rencana usaha, investasi kotor, dan ATK.
namun kebanyakan rencana usaha berisi Aspek keuangan meliputi asumsi-asumsi
informasi dasar yang sama. Setiap rencana keuangan yang digunakan, perkiraan biaya
tidak jauh berbeda dari rincian-rincian yang proyek, perkiraan perhitungan laba rugi,
telah disiapkan. Umumnya rencana usaha perkiraan perhitungan arus kas, perkiraan
termasuk hal-hal: a). Ringkasan, b). Aspek perhitungan neraca, dan perhitungan analisis
Umum (identitas pemilik dan perusahaan), invenstasi (IRR, NPV).
c). Aspek pemasaran, d). Aspek produksi dan 7) Menjalankan aktivitas usaha
teknis, e). Aspek organisasi dan legalitas, Dalam menjalankan aktivitas usaha,
dan f). Aspek keuangan dan proyeksi-proyeksi maka harus diperhatikan ialah keberanian
keuangan. memulai dengan proses panjang setelah
Suatu ringkasan dapat memperkenalkan melakukan perencanaan usaha. Yang selalu
tujuan utama dari sebuah rencana usaha. menjadi kendala ialah takut gagal, tetapi itu
Tujuan dari suatu ringkasan adalah untuk merupakan proses yang harus dilalui dan
menarik minat pembaca dan menggambarkan dimulai. Oleh sebab itu wirausaha baru
peluang usaha secara jelas dan menarik. harus memulai seribu langkah dengan
Ringkasan dikatakan lengkap jika didalamnya langkah pertama, yaitu menjalankan usaha
sudah terdapat pernyataan-pernyataan tersebut sebagaimana mestinya. Kalaupun
singkat mengenai: Kegiatan pokok perusa- terjadi kegagalan, maka dapat dijadikan
haan, aktivitas dan pengelolaan, Ciri-ciri sebagai pengalaman yang berharga. Tahapan
dari produk dan pelayanan, ukuran dan yang dapat dilakukan ialah : a. penetrasi
potensi dari suatu pasar, ringkasan dari pasar, b. pengembangan produk, c. Pengem-
proyeksi keuangan, dan Jumlah dana yang bangan pasar, dan d.diversifikasi produk
diperlukan serta tujuan penggunaanya.
Aspek umum meliputi : a. Dasar gagasan 5. Simpulan
usaha, yakni 1) prospek pasar, 2) manfaat
ekonomi dan 3) manfaat sosial. b. Identitas Dari uraian deskriptif teoritis (konsep-
perusahaan dan pemilik. tual) dan empiris di atas, maka penulis
Aspek pemasaran meliputi: a. perminta- menyimpulkan beberapa hal, antara lain;
an produk, terdiri atas 1) jumlah Permintaan a. Untuk mengatasi pengangguran dan
terhadap produk, 2) sasaran pembeli kesempatan kerja yang semakin sempit,
(konsumen), 3) jumlah konsumen, 4) jumlah maka kewirausahaan dapat menjadi satu
kebutuhan dan 5) total Kebutuhan per-tahun alternatif yang dapat dikedepankan.
dan 6) proyeksi permintaan beberapa tahun b. Kewirausahaan merupakan aktivitas usaha
ke depan penawaran/Pesaing, b. Pesaing, yang menguntungkan dengan mengubah
meliputi; produk sejenis, nama perusahaan peluang usaha menjadi usaha yang
pesaing, dan kapasitas pesaing, c. Penetapan menguntungkan dengan mengirbankan
rencana penjualan dan pangsa pasar, d. biaya, waktu, tenaga, pikiran serta dalam
Strategi pemasaran meliputi, produk (mutu, menjalankan usaha tersebut harus di-
ukuran, kemasan), Harga (harga satuan, barengi dengan kreativitas dan inovasi
syarat pembayaran, potongan), Jalur serat memperhatikan resiko yang
distribusi dan Promosi dihadapi.
Aspek produksi dan teknis meliputi : c. Tahapan dalam berwirausaha adalah;
gambaran produk, bahan baku utama dan persiapan mental, persiapan sikap dan
bahan baku pembantu, tenaga kerja perilaku, mencari gagasan usaha,
langsung, proses produksi, kapasitas melakukan seleksi, menyaring, menyusun
produksi, Input produksi lainnya, tanah, suatu rencana usaha, dan melaksanakan
bangunan dan kendaraan, overhead pabrik, aktivitas usaha yang menguntungkan.

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 72
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

Daftar Pustaka

Kotler. P. 1997. Manajemen Pemasaran. : Riwayat Penulis:


Analisa, Perencanaan, Implikasi dan Drs. Win Konadi, M.Si
Kontrol, Jilid I. PT Prenhallindo, Lektor Bidang Demografi pada Universitas
Jakarta. Almuslim Peusangan Bireuen-Provinsi Aceh.
Kasali, Rhenald. 2007.Change, Cetakan ke-9. Lahir di Lhokseumawe, 6 November 1964.
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sarjana Statistika Ekonomi (1989, Unisba
Ohmae, K. 1995. The End of the Nation Bandung), dan S2 bidang Kajian Kependu-
State: The Rise of Regional Economies. dukan (2000, UI-Jakarta). Saat ini bekerja
New York: The Free Press. sebagai Dosen FE Universitas Almuslim, dan
Robert D.Hisrich dan Michael P.Peters, 1995. Ka. LPPM STIE Kebangsaan Bireuen
Steinhoff and Burgess,1993. Small Business
Management Fundamentals, Sixth Ed, Dandan Irawan, SE., M.Sc
McGraw-Hill. Kelahiran Bandung 11 Mei 1964.
Wasty Soemanto (1984) Sarjana Manajemen Produksi (1987), S2
Winardi, J. 2008. Entrepreneur dan Entre- University of Ghent Belgia, Program Studi
preneurship. Cetakan ke-3, Kencana Agricultural Development (1992), Saat ini
Prenada Media Group, Jakarta. mengikuti program Doktor Ilmu manajemen
Wortzel, H.V., dan L.H. Wortzel. 1997. Universitas Pasundan Bandung. Pekerjaan: 1)
Strategic Management In the Global Staf Pengajar IKOPIN, 2). Konsultan KUKM di
Economy. New York: John Wiley & Dinas koperasi dan UKM Jawa Barat, 3).Ketua
Sons, Inc. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Yamit, Zulian, 1996, Manajemen Produksi Masyarakat – Institut Manajemen Koperasi
dan Operasi, Edisi Pertama, Ekonisia, Indonesia (IKOPIN).
Yogyakarta.

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 73
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

Lampiran

Tabel-1. Penduduk menurut jenis Kegiatan Utama, 2009-2011

Tabel 2. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas


yang bekerja Menurut lapangan pekerjaan Utama, 2009-2011

Tabel 3. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang bekerja Menurut


Status Pekerjaan Utama, 2009-2011

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 74
Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen – Aceh ISSN :
Vol.III No.5  Maret 2012 2086-6011

Win Konadi & Dandan Irawan|Tinjauan Konseptual Kewirausahaan dalam Bisnis Pembentukan . . . 75

Anda mungkin juga menyukai