1. Pencetakan pendahuluan
Pencetakan pendahuluan merupakan pencetakan rahang untuk
menghasilkan model diagnostik. Pencetakan pendahuluan dilakukan untuk
merencanakan preparasi mulut yang harus dilakukan sebelum nantinya
menggunakan protesa. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan
sendok cetak perforasi dengan nomor sesuai ukuran rahang pasien. Posisi
pasien duduk tegak dengan bidang oklusal sejajar lantai. Pencetakan
pendahuluan dilakukan dengan menggunakan bahan cetak alginat untuk
membuat cetakan negatif. Cetakan yang baik meliputi beberapa bagian
berikut.
a. Semua detail gigi terlihat, batas gingiva dengan gigi, serta
preparasi sandaran.
b. Daerah lingir, semua bagian lingir dan jaringan lunak
tercetak.
c. Perlekatan otot, hingga mukosa bergerak dan tidak
bergerak.
d. Batas cetakan untuk rahang atas bagian posterior meliputi
fovea palatini dan Ah line, pada bagian lateral meliputi
hamular notch, sedangkan pada rahang bawah bagian
posterior meliputi retromolar pad, lateral berupa ridge
oblique externa dan frenulum bukalis, lingual meliputi
seluruh lingir sampai dasar mulut.
e. Detail lain, cetakan tidak terdapat gelembung udara,
lipatan, atau robekan, serta tidak boleh lepas dari sendok
cetak (Gunadi dkk., 2012).
Hasil pencetakan pendahuluan selanjutnya dilakukan pengisian dengan
menggunakan gipsum tipe III dental stone.
2. Preparasi mulut
Preparasi mulut terbagi menjadi dua tahapan, yaitu.
3. Pencetakan utama
Pencetakan utama dilakukan setelah semua tindakan preparasi
mulut telah selesai dan pasien telah siap untuk perawatan gigi tiruan.
Pencetakan utama dilakukan untuk menghasilkan model kerja dengan
menggunakan gips tipe III dental stone.
Gunadi, dkk., 2012. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid I.
Jakarta, Hipokrates, pp 14.