Makalah Semikonduktor
Makalah Semikonduktor
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015 ⁄ 2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat mengerjakan dan
menyelesaikan penyusunan makalah ini, meskipun disadari sepenuhnya makalah
ini masih banyak kekurangannya.
Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika
Teknik dan untuk mengetahui lebih lanjut tentang semikonduktor.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
ABSTRAK ....................................................................................................iii
BAB.I.PENDAHULUAN .............................................................................1
BAB.II.PEMBAHASAN ...............................................................................4
BAB.III.PENUTUP ......................................................................................35
A. Kesimpulan ...........................................................................................35
B. Saran .....................................................................................................35
3
ABSTRAK
4
BAB.I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
untuk isolator dan semikonduktor tidak ada elektron yang mengisi pita
konduksi
Bahan semikonduktor intrinsik (murni), yaitu yang terdiri dari unsur
silikon saja atau unsur germanium saja. Perlu diketahu bahwa semikonduktor
yang digunakan dalam pembuatan dioda dan transistor terdiri dari campuran
bahan semikonduktor instrinsik dengan unsur kelompok V atau kelompok III.
Sehingga semikonduktor yang dihasilkan adalah semikonduktor ekstrinsik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari semikonduktor ?
2. Apa saja jenis-jenis atau klasifikasi semikonduktor ?
3. Bagaimana sifat bahan semikonduktor ?
4. Bagaimana karakteristik bahan semikonduktor ?
5. Apa saja penggunaan bahan semikonduktor ?
6. Bagaimana prinsip kerja semikonduktor ?
7. Bagaimana prinsip dasar semikonduktor ?
8. Bagaimana proses generasi dan rekombinasi ?
9. Bagaimana susunan atom semikonduktor ?
10. Bagaimana persiapan bahan semikonduktor ?
11. Bagaimana proses semikonduktor ?
12. Bagaimana karakteristik arus dan tegangan dioda semikonduktor ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari semikonduktor.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis atau klasifikasi semikonduktor.
3. Untuk mengetahui sifat bahan semikonduktor.
4. Untuk mengetahui karakteristik bahan semikonduktor.
5. Untuk mengetahui penggunaan bahan semikonduktor.
6. Untuk mengetahui prinsip kerja semikonduktor.
7. Untuk mengetahui prinsip dasar semikonduktor.
8. Untuk mengetahui proses generasi dan rekombinasi.
6
9. Untuk mengetahui susunan atom semikonduktor.
10. Untuk mengetahui persiapan semikonduktor.
11. Untuk mengetahui proses semikonduktor.
12. Untuk mengetahui karakteristik arus dan tegangan dioda.
7
BAB.II.PEMBAHASAN
A. Definisi Semikonduktor
a. Pengertian Umum
Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan
konduktor murni. Bahan ini sifatnya berada diantara insulator (isolator) dan
konduktor. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah, disebut
sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang
sedemikian rupa sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
b. Pengertian Khusus
8
tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan
magnet, tetapi pada semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitif.-
9
memakai bersama sebuah elektron valensi dengan atom-atom tetangganya.
Gambar 2.1 memperlihatkan bentuk ikatan kovalen dalam dua dimensi.
Pada temperatur mendekati harga nol mutlak, elektron pada kulit terluar
terikat dengan erat sehingga tidak terdapat elektron bebas atau silikon
bersifat sebagai insulator.
10
mengisi lubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru di tempat yang lain
dan seolah-olah sebuah muatan positif bergerak dari lubang yang lama ke
lubang baru.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat
dituliskan sebagai berikut “Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor
adalah akibat adanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan
negatif yang bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh
medan listrik”.
J npqn p
Dimana:
11
n p q n p konduktivitas (S cm-1)=
12
menghantarkan listrik. Mekanisme ini dilakukan dengan jalan memberikan
atom pengotor ke bahan semikonduktor murni sehingga apabila atom
pengotor memiliki kelebihan elektron valensi (valensi 5) akan terdapat
elektron bebas yang dapat berpindah. Karena mengandung atom-atom
pengotor, pembawa muatan didominasi oleh elektron saja atau lubang saja.
Apabila semikonduktor murni diberikan pengotor dengan valensi kurang
(valensi 3) maka akan terbentuk area kosong (hole) yang menjadi pembawa
muatan. Mekanisme ini menentukan jenis semikonduktor yang dibentuk
(tipe – N atau tipe – P).
a. Semikonduktor tipe-n
Dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor
pentavalen (antimony, phosphorus atau arsenic) pada silikon murni.
Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai lima elektron valensi
sehingga secara efektif memiliki muatan sebesar +5q. Saat sebuah atom
pentavalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, hanya
empat elektron valensi yang dapat membentuk ikatan kovalen lengkap,
dan tersisa sebuah elektron yang tidak berpasangan (lihat gambar 2.3).
Dengan adanya energi thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan
menjadi elektron bebas dan siap menjadi pembawa muatan dalam
proses hantaran listrik. Material yang dihasilkan dari proses pengotoran
ini disebut semikonduktor tipe-n karena menghasilkan pembawa
muatan negatif dari kristal yang netral. Karena atom pengotor
memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom
donor.
13
b. Semikonduktor tipe-p
14
ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom
silikon yang tidak berpasangan yang disebut lubang (hole). Material
yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-
p karena menghasilkan pembawa muatan negatif pada kristal yang
netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom pengotor
ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).
Kita tinjau suatu atom netral. Atom ini mempunyai elektron dan proton
yang sama jumlahnya. Misalkan bahwa ialah satu elektronnya disingkirkan.
Sebagai akibatnya, atom tersebut mempunyai suatu muatan positif dan
disebut ion positif. Sebaliknya, jika suatu atom netral diberi satu elektron
tambahan, atom akan bermuatan negatif dan dikenal sebagai ion negatif.
15
Pe
mbawa-pembawa mayoritas dan ion-ion. Gb.1.lubang-lubang dan ion-ion
negative. Gb.2. elektron-elektron bebas dan ion-ion positif
16
dalam struktur kristalnya. Tipe n itu bersifat netral karena mengandung
tanda minus dan tanda plus yang jumlahnya sama.
Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau
lima dalam tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium
murni.
Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan
diperlihatkan pada berikut:
c. Resistansi
Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain
adalah sebuah resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor
memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk membuat resistor di dalam
sebuah komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang bisa
didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.
17
C. Sifat Bahan Semikonduktor
2. Jalur konduksi
Jalur konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat bergerak
bebas karena pengaruh gaya tarik inti tidak diperhatikan lagi. Dengan
demikian elektron dapat bebas menghantarkan listrik.
3. Jalur larangan
Jalur larangan adalah jalur pemisah antara jalur valensi dengan
jalur konduksi.Yang membedakan apakah bahan itu termasuk
konduktor, isolator, atau semikonduktor adalah energi Gap (Eg). Satuan
energi gap adalah elektron volt (eV). Satu elektron volt adalah energi
yang diperlukan sebuah elektron untuk berpindah pada beda potensial
sebesar 1 volt. Satu elektron volt setara dengan 1,60 x 10-19 Joule.
Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh elektron untuk
memecahkan ikatan kovalen sehingga dapat berpindah jalur dari jalur
valensi ke jalur konduksi. Energi gap germanium pada suhu ruang
(300K) adalah 0,72 eV, sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-bahan
semikonduktor dengan energi gap yang rendah biasanya dipakai sebagai
18
bahan komponen elektronika yang dioperasikan pada suhu kerja yang
rendah pula.
19
tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
2. Thermistor
20
Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu)
dan resistor (alat pengukur tahanan).
21
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang
mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk
keluarga semikonduktordengan karateristik yang serupa dengan
tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalahgate (G). SCR sering
disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR
terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut
PNPNTrioda.
4. IC (Integrated Circuit)
22
Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah
mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik
terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang
dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.
5. Dioda
Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan
tabung hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari
23
bahan semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium. Di karenakan
pengembangannya yang dilakukan secara terpisah, dioda kristal
(semikonduktor) lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik.
Dioda termionik pertama kali ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun
1873, sedangkan dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal
Jerman, Karl Ferdinand Braun.
24
Macam-macam Semikonduktor dan Penggunaannya
25
F. Prinsip Kerja Semikonduktor
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa;
keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.Untuk mengerti cara kerja
semikonduktor ,misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang
konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah
tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen),
tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan
(chargecarriers). Sehingga, air murni dianggap sebagaiisolator . Jika sedikit
garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir,
karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers,ion) terbentuk.
Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak
banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa
muatanya tidak bebas. Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator,
namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik , dengan sebuah
proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak
mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan electron
bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena
Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4.
26
oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa
muatan positif (hole). Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan
sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain,
pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam
materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode
junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-
n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung
berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara
semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan
dari seberangnya. Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan
meningkatkan konduktivitas darimateri semikonduktor, asalkan tata letak
kristal silikon tetap dipertahankan.
Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu
pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal
menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda
tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang
mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada
satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang
diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalams ejumlah besar
semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik didalam
metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida.
Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa
dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat dirubah menjadi isolator,
27
sedangkan metal tidak. Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan
oleh pembawa muatan, yaitu electron atau lubang, namun dasarnya transistor
bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi
daerah depletion zone. Depletion zone initerbentuk karena transistor tersebut
diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yangdiberikan di antara basis
dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh duadiode
yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan
menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya
harus dibuat dari sepotong Kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang
sangat tipis.
28
dan dibutuhkan energi yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron
ini.Dapat ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya
memiliki elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling
“semikonduktor” adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi.
R = r n p
29
Dalam kondisi setimbang, besamya laju generasi adalah sama dengan
besarnya laju rekombinasi. Pada semikonduktor murni (silikon atau
germanium) berlaku
g = g = R = r n p = r n
atau
i n p = n
30
Gb. struktur dua dimensi kristal Silikon
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti
atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor
bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk
menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang
lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari
ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga
tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.
Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu
mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian
doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah
lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat menghantarkan
listrik. Kenyataannya demikian, mereka memang iseng sekali dan jenius.
31
Mengenai sifat dari semikonduktor, berikut table dari sifat bahan
semikonduktor :
32
menggunakan proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat digunakan
untuk lebih meningkatkan kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona.
Dalam perbaikan zona, sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas
cenderung berkonsentrasi di daerah yang dicairkan, sedangkan material yang
diinginkan mengkristal kembali sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan
kristal dengan lebih sedikit kesalahan.
33
K. Proses Semikonduktor
34
terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali
digunakan sebagai pengganti logam.
Kalau anoda (bahan jenis p) dari dioda dihubungkan dengan kutub positif
baterai, sedangkan katodanya (bahan n) dihubungkan dengan kutub negatif
baterai maka arus listrik mengalir lewat dioda ; arus dari kutub (+) baterai
lewat anoda, lewat katoda dan kembali ke kutub negatif baterai. Sebaliknya
jika anoda dihubungkan dengan kutub negatif dan katoda dihubungkan dengan
kutub positif baterai maka tidak aka nada arus yang mengalir.
35
Sebuah dioda mempunyai karakteristik yang menyatakan hubungan antara
arus dan tegangannya. Karakteristik perlu diketahui sehingga diode dapat
dipergunakan sesuai dengan kebutuhannya. Ada 2 macam karakteristik dioda,
yaitu karakteristik catu maju dan terbalik. Berikut alat-alat atau komponen
yang menggunakan bahan semikonduktor :
36
b. Dioda cahaya (Light Emitting Dioda/LED)
Dioda cahaya adalah salah satu jenis dioda yang apabila diberi tegangan
maju akan menimbulkan cahaya pada sambungan pn-nya.
c. Dioda Foto
Dioda foto adalah suatu dioda tergantung yang tahanan terbaliknya
berubah-ubah tergantung kuat cahaya yang ada padanya (dioda foto diberi
terbalik)
37
d. Transistor (Junction Transistor)
Transistor junction adalah beberapa jenis transistor, tapi yang dipakai
dasar adalah transistor yang terbuat dari lapisan-lapisan NPN dan PNP.
38
BAB.IV.PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
39
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Syukri. “MAKALAH SEMIKONDUKTOR (FISIKA ZAT PADAT)”
http://adisyukri93.blogspot.co.id/2015/01/makalah-semikonduktor-fisika-zat-
padat.html
40